Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF

Oleh :

Nama : Nindy Elsa Palawa

Stambuk : A 221 18 147

Kelas :D

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Gamar B. N Shamdas, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TADULAKO
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah Swt atas semua limpahan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul Konsep Dasar Strategi Pembelajaran Efektif ini meskipun dengan sangat
sederhana.

Semoga makalah yang telah kami susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya saya dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati saya berharap kepada para
pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaiki makalah ini.
Terima Kasih.
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 .Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran ............................................................. 6
2.2 Perbedaan Dari Model, Pendekatan, Strategi, Metode Dan Teknik
Pembelajaran ....................................................................................................... 6
2.3 Hubungan Antar Komponen Strategi Pembelajaran ................................ 8
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pembelajaran..................... 9
2.5 Klasifikasi Strategi Pembelajaran........................................................... 13
2.6 Prinsip Dari Strategi Pembelajaran Yang Efektif ................................... 14
BAB III ................................................................................................................. 16
PENUTUP ............................................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 16
3.2 Saran ....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan


pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun
waktu tertentu.

Pembelajaran yang baik dan juga efektif merupakan pembelajaran yang


aktif, interaktif, kreatif, edukatif, dan menyenangkan. Strategi pembelajaran
mengandung rentetan aktivitas yang dapat dijadikan pedoman (petunjuk
umum) agar kompetensi sebagai tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal. Strategi pembelajaran juga mengandung siapa melakukan apa dalam
proses pembelajaran, bagaimana melaksanakan tugas pembelajaran, serta
dimana kegiatan pembelajaran berlangsung.

Strategi pembelajaran adalah suatu rencana yang dilaksanakan pendidik


(guru) untuk mengoptimalkan potensi peserta didik agar siswa terlibat aktif
dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang diharapkan. Stratregi
disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh karna itu, sebelum menentukan
strategi harus dirumuskan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Maka strategi pembelajaran harus dikerjakan baik oleh pendidik
maupun peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektiv
dan efisien.

Pengertian efektif adalah cara mencapai suatu tujuan dengan pemilihan


cara yang benar dari beberapa alternatif, kemudian mengimplimentasikan
pekerjaan dengan tepat dengan waktu yang cepat. Pekerjaan efektif
berhubungan perencanaan, penjadwalan dan pengeksekusian keputusan yang
tepat guna. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif jika tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya berhasil dicapai.

1.2 .Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari strategi pembelajaran ?
2. Apa yang menjadi perbedaan dari model, pendekatan, strategi, metode
dan teknik pembelajaran ?
3. Bagaimana hubungan antar komponen strategi pembelajaran ?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembelajaran ?
5. Bagaimana klasifikasi strategi pembelajaran ?
6. Apa saja prinsip dari strategi pembelajaran yang efektif ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari strategi pembelajaran.
2. Untuk memahami perbedaan dari model, pendekatan, strategi, metode
dan teknik pembelajaran
3. Untuk mengetahui hubungan antara komponen strategi pembelajaran.
4. Untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi strategi
pembelajaran.
5. Untuk mengetahui klasifikasi strategi pembelajaran.
6. Untuk mengetahui prinsip dari strategi pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu rencana yang dilaksanakan
pendidik (guru) untuk mengoptimalkan potensi peserta didik agar siswa
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang
diharapkan.

Adapun beberapa pendapat dari strategi pembelajaran antara lain,


yaitu.

 Gerlach dan Ely, pada tahun 1980 berpendapat bahwa strategi


pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk
menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan
pembelajaran tertentu selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa
pembelajaran dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta
didik.
 Kozna, pada tahun 1989 berpendapat secara umum menjelaskan
bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap
kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau
bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan
pembelajaran tertentu.

Jenis kegiatan belajar yang dipraktikan peserta didik membutuhkan


persyaratan yang berbeda karena tujuan dan metode pembelajaran berbeda
satu dengan yang lainnya.

2.2 Perbedaan Dari Model, Pendekatan, Strategi, Metode Dan Teknik


Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikansecara khas oleh guru di kelas. Dalam model
pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi siswa dengan
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Fungsi Model Pembelajaran
adalah sebagai pedoman bagi pengajar dan para guru dalam melaksanakan
pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa setiap model yang akan digunakan
dalam pembelajaran menentukan perangkat yang dipakai dalam pembelajaran
tersebut. Selain itu, model pembelajaran juga berfungsi sebagai pedoman bagi
para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.

Pendekatan merupakan konsep dasar yang mewadahi,menginsipi rasi,


menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis
tertentu. Fungsi pendekatan bagi suatu pengajaran adalah sebagai pedoman
umum dan langsung bagi langkah-langkah metode pengajaran yang akan
digunakan. Sering dikatakan bahwa pendekatan melahirkan metode. Artinya
metode suatu bidang studi, ditentukan oleh pendekatan yang digunakan.

Strategi pembelajaran merupakan serangkaian rencana kegiatan yang


termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. Fungsi strategi adalah
memberikan rumusan acuan kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh
pengalaman belajar yang inovatif mengenai pengetahuan dan kemampuan
berfikir rasional dalam menyiapkan siswa memasuki kehidupan dalam masa
dewasa.

Metode pembelajaran adalah suatu proses penyampaian materi pendidikan


kepada peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan teratur oleh tenaga
pengajar atau guru. Dan pendapat lain dari metode pembelajaran adalah suatu
strategi atau taktik dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di
kelas yang diaplikasikan oleh tenaga pengajar sehingga tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Adapun fungsi dari metode
pembelajaran, antara lain :

o Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik


o Sebagai Strategi Pembelajaran
o Sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan

Sedangkan teknik pembelajaran merupakan cara kongkret yang dipakai


saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti- ganti teknik
meskipun dalam koridor metode yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan
melalui berbagai teknik pembelajaran. Fungsi dari teknik pembelajaran yaitu
agar guru mampu mengimplementasikan metode secara spesifik, agar guru
dapat melaksanakan pembelajaran dikelas lebih bervariasi metode yang sama
namun teknik yang berbeda, materi yang disampaikan sesuai dengan situasi
kelas, lingkungan sekolah ataupun kelas, kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan
kondisi lainnya sehingga siswa mampu menerima dan menanggapi
pembelajaran dengan baik.
2.3 Hubungan Antar Komponen Strategi Pembelajaran
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka
terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar
dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain,
model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga


istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan
pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain
pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem
lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu.
Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang
berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah
joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan
menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain
adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta
bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya,
maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap
akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.

Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di


Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka
pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan
penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit
menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru)
telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk
pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana
dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif
mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas,
sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada
gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang
bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model
pembelajaran yang telah ada.
2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pembelajaran
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan sistem pembelajaran
diantara lain faktor guru, faktor siswa, faktor sarana dan prasarana yang
tersedia, dan faktor lingkungan.

 Faktor Guru

Keberhasilan suatu sistem pembelajaran, guru merupakan komponen yang


menentukan.Hal ini disebabkan guru merupakan orang yang secara langsung
berhadapan dengan siswa. Dalam system pembelajaran guru bisa berperan
sebagai perencana atau desainer pembelajaran, sebagai mativator maupun
implementator.Sebagai perencana guru dituntut untuk memahami secara
benar kurikulum yang berlaku, karakteristik siswa, fasilitas dan sumber daya
yang ada, sehingga semuanya dijadikan komponen-komponen dalam
menyusun rencana dan desain pembelajaran.

Guru merupakan komponen yang sangat menentukan dalam implementasi


suatu strategi pembelajaran. Tanpa guru, bagaimanapun bagus dan idealnya
suatu strategi, maka strategi itu tidak mungkin dapat diaplikasikan. Layaknya
seorang prajurit di medan pertempuran. Keberhasilan penerapan strategi
berperang untuk menghancurkan musuh akan sangat bergantung kepada
kualitas prajurit itu sendiri. Demikian juga dengan guru, keberhasilan
implementasi suatu strategi pembelajaran akan ter-gantung pada kepiawaian
guru dalam menggunakan metode, teknik, dan taktik pembelajaran. Diyakini,
setiap guru akan memiliki pengalaman, pengetahuan, kemampuan, gaya, dan
bahkan pandangan yang berbeda dalam mengajar. Guru yang menganggap
mengajar hanya sebatas me-nyampaikan materi pelajaran, akan berbeda
dengan guru yang mengang-gap mengajar adalah suatu proses pemberian
bantuan kepada peserta didik. Masing-masing perbedaan tersebut dapat
memengaruhi baik dalam penyusunan strategi atau implementasi
pembelajaran.

Guru, dalam proses pembelajaran memegang peran yang sangat pen-ting.


Peran guru, apalagi untuk siswa pada usia pendidikan dasar, tidak mungkin
dapat digantikan oleh perangkat lain, seperti televisi, radio, kom-puter, dan
lain sebagainya. Sebab, siswa adalah organisme yang sedang berkembang
yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa. Dalam proses
pembelajaran guru bukanlah hanya berperan sebagai model atau teladan bagi
siswa yang diajarnya, akan tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran
(manager of learning). Dengan demikian, efektivitas proses pembelajaran
terletak di pundak guru. Oleh karenanya, keber-hasilan suatu proses
pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan guru. Norman
Kirby (1981) menyatakan: "One underlying emphasis should be noticeable:
that the quality of the teacher is the essential, constant feature in the success
of any educational system". Menurut Dunkin (1974), ada sejumlah aspek
yang dapat memenga-ruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor
guru, yaitu: "teacher formative experience, teacher training experience and
teacher properties". Teacher formative experience, meliputi jenis kelamin
serta semua penga-laman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial
mereka. Yang terma-suk ke dalam aspek ini di antaranya, meliputi tempat
asal kelahiran guru termasuk suku, latar belakang budaya dan adat istiadat,
keadaan keluarga dari mama guru itu berasal, misalkan apakah guru itu
berasal dari keluarga yang tergolong mampu atau tidak apakah mereka
berasal dari keluarga harmonis atau bukan.

 Faktor Peserta Didik (Siswa)

Peserta didik merupakan subjek utama dalam pross pembelajaran, maka


dari itu pengajar harus dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat serta
memperhatikan karakteristik peserta didik siswa juga memiliki karakteristik
dan perbedaan satu sama lain, mulai dari fisik, gaya belajar, motivasi belajar,
kecerdasan, orientasi bersekolah, cita-cita, dan berbagai perbedaan lain.

Karakteristik peserta didik Antara lain sebagai berikut:

o Kematangan mental dan kecakapan intelektual

Setiap peserta didik mempunyai karakteristik yang unik dan berbeda satu
sama lain. Kematangan dan kecakapan intelektual yang dimiliki juga
berbeda, meskipun ditinjau dari aspek usia sejajar atau sama. Oleh karena
itu strategi yang digunakan harus benar-benar bermanfaat sesuai dengan
tingkat kematangan dan kecakapan intelektual.Tingkat kematangan dan
kecakapan intelektual yang mumpuni berdampak positif terhadap penerapan
strategi pembelajaran yang digunakan.

o Kondisi Fisik dan kecakapan Psikomotorik

Pemilihan strategi pembelajaran juga disesuaikan dengan kondisi fisik dan


kecakapan psikomotor peserta didik.Kecakapan psikomotor meliputi,
gerakan-gerakan jasmani, seperti kekuatan fisik, kecepatan, koordinasi, dan
flesibilitas.
o Umur

Umur merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam peilihan strategi


pembelajaran. Strategi pembeajaran untuk peserta didik usia 7-12 tahun
tentu berbeda denga peserta didik yang berusia 15-17 tahun.

o Jenis Kelamin

Meskipun dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak ada perbedaan


Antara peserta didik Antara laki-laki dan perempuan, namun dalam hal-hal
tertentu terdapat perbedaan, misalnya minat, kebiasaan, kecakapan,
psikomotor dan perhatian

Perbedaan jenis kelamin dalam pembelajaran merupakan faktor yang harus


dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran yang akan dipakai.

 Faktor sarana dan prasarana

Media pembelajaran merupakan konsep-konsep yang masih konkrit dalam


sebuah pembelajaran. Konsep yang maish abstrak dan sulit dijelaskan kepada
siswa secara langsung, yang bias dikonkritkan atau disederhanakan melalui
pemanfaatan media pembelajaran.

Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap


kelancaran proses pembelajaran, misalnya:

a. Media pembelajaran
b. Alat-alat pelajaran
c. Perlengkapan sekolah.

Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang tidak langsung dapat


mendukung keberhasilan proses pembelajaran, misalnya:

a. Jalan menuju sekolah


b. Penerangan sekolah
c. Kamar kecil dan lain sebagainya

Adapun keuntungan yang didapat siswa maupun guru dari sekolah yang
memiliki kelengkapan sarana dan prasarana adalah sebagai berikut:

a. Kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan


motivasi guru mengajar.
b. Kelengkapan sarana dan prasarana dapat memberikan berbagai pilihan
pada siswa untuk belajar.
 Faktor Lingkungan

Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat


mempenga-ruhiproses pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan faktor
iklim sosial-psikologis. Faktor organisasi kelas yang di dalamnya meliputi
jumlah siswa dalam satu kelas merupakan aspek penting yang dapat
memengaruhi proses pembelajaran. Organisasi kelas yang terlalu besar akan
kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelompok belajar yang
besar dalam satu kelas berkecenderungan yang akan mengakibatkan sebagai
berikut:

a. Sumber daya kelompok akan bertambah luas sesuai dengan jumlah


siswa sehingga waktu yang tersedia akan semakin sempit.
b. Kelompok belajar akan kurang mampu memanfaatkan dan
menggunakan semua sumber daya yang ada. Misalnya, dalam
penggunaan waktu diskusi jumlah siswa yang terlalu banyak akan
memakan waktu yang banyak pula, sehingga sumbangan pikiran akan
sulit didapatkan dari setiap siswa.
c. Kepuasan belajar setiap siswa akan cenderung menurun. Hal ini
disebabkan kelompok belajar yang terlalu banyak akan mendapatkan
pelayanan yang terbatas dari setiap guru, dengan kata lain perhatian guru
akan semakin terpecah.
d. Perbedaan individu antara anggota akan semakin tampak, sehingga akan
semakin sukar mencapai kesepakatan. Kelompok yang terlalu besar
cenderung akan terpecah ke dalam sub-sub kelompok yang saling
bertentangan.
e. Anggota kelompok yang terlalu banyak berkecenderungan akan
se-makin banyak siswa yang terpaksa menunggu untuk sama-sama maju
mempelajari materi pelajaran baru.
f. Anggota kelompok yang terlalu banyak akan cenderung semakin
banyaknya siswa yang enggan berpartisipasi aktif dalam setiap ke-giatan
kelompok.

Memperhatikan beberapa kecenderungan di atas, maka jumlah ang-gota


kelompok besar akan kurang menguntungkan dalam menciptakan iklim
belajar mengajar yang baik. Faktor lain dari dimensi lingkungan yang dapat
memengaruhi proses pembelajaran adalah faktor iklim sosial-psikologis,
maksudnya adalah keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam
proses pem-belajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal atau
eksternal.Iklim sosial-psikologis secara internal, adalah hubungan antara
orang yang terlibat dalam lingkungan sekolah, misalnya iklim sosial antara
siswa dengan siswa antara siswa dengan guru antara guru dengan guru
bahkan antara guru dengan pimpinan sekolah.Iklim sosial-psikologis
eksternal adalah keharmonisan hubungan antara pihak sekolah dengan dunia
luar, misalnya hubungan sekolah dengan orang tua siswa, hubung-an
sekolah dengan lembaga-lembaga masyarakat, dan lain sebagainya. Sekolah
yang memiliki hubungan yang baik secara internal, yang ditunjukkan oleh
kerja sama antar guru, saling menghargai dan saling membantu, maka
memungkinkan iklim belajar menjadi sejuk dan tenang sehingga akan
berdampak pada motivasi belajar siswa. Sebaliknya, mana-kala hubungan
tidak harmonis, iklim belajar akan penuh dengan kete-gangan dan
ketidaknyamanan sehingga akan memengaruhi psikologis siswa dalam
belajar. Demikian juga sekolah yang memiliki hubungan yang baik dengan
lembaga-lembaga luar akan menambah kelancaran program-program
sekolah sehingga upaya-upaya sekolah dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran akan mendapat dukungan dari pihak lain.

2.5 Klasifikasi Strategi Pembelajaran


Adapun klasifikasi dari strategi pembelajaran, antara lain yaitu :

 Strategi pembelajaran langsung

Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak


diarahkan oleh guru. Dalam strategi ini efektif untuk menetukan informasi
atau membangun keterampilan tahap demi tahap. Pembelajaran ini biasanya
bersifat deduktif.

Kelebihan strategi pembelajaran langsung yaitu mudah untuk direncanakan


dan digunakan, namun ia memiliki kelemahan utama dalam mengembangkan
kemampuan, proses, dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan
hubungan interpersonal serta belajar kelompok.

 Strategi pembelajaran tak langsung

Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, induktif,


pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan penemuan. Pembelajaran
tak langsung ini umumnya berpusat pada peserta didik hal ini berbanding
dengan pembelajaran langsung yang berpusat pada guru. Pada strategi
pembelajaran tak langsung guru berperan sebagai fasilitator bukan seorang
penceramah, ini berarti seorang guru mengelola lingkungan belajar dan
memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat.
Kelebihan dari strategi pembelajaran tak langsung yaitu

a) mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik


b) menciptakan alternatif dan menciptakan masalah
c) mendorong kreatifitan dan pengembangan keterampilan interpersonan dan
kemampuan yang lain
d) pemahaman yang lebih baik
e) mengekspresikan pemahaman. Sementara kelemahan dari strategi ini
yaitu memerlukan waktu panjang, outcome sulit diprediksi dan strategi ini
tidak cocok apabila peserta didik perlu mengingat materi dengan cepat.

 Strategi pembelajaran interaktif

Pada strategi ini lebih menekan kan pada diskusi dan sharing di antara
peserta didik. Diskusi dan sharing memberikan kesempatan peserta didik
untuk bereaksi terhadap pengalaman, gagasan, pendekatan dan pengetahuan
guru atau temannya serta untuk membangun cara alternatif untuk berfikir dan
merasakan.

Sememntara kelebihan dari strategi ini yaitu

a) peserta didik dapat belajar dari temannya dan guru membangun


keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan
b) mengorganisasikan pemikiran dan membangun argumen yang rasional.

2.6 Prinsip Dari Strategi Pembelajaran Yang Efektif


Panduan prinsip-prinsip pembelajaran efektif

 Pembelajaran efektif berkaitan langsung dengan keberhasilan pencapaian


pengalaman belajar
 Pembelajaran efektif menguatkan praktek dalam tindakan
 Pembelajaran efektif mengintegrasikan komponen-komponen kurikulum
inti
 Pembelajaran efektif bersifat dinamis dan dapat membangkitkan
kegairahan
 Pembelajaran efektif merupakan perpaduan antara seni dan ilmu tentang
pengajaran
 Pembelajaran efektif membutuhkan pemahaman komprehensif tentang
siklus pembelajaran
 Pembelajaran efektif dapat menemukan ekspresi terbaiknya ketika guru
berkolaborasi untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan
menemukan bentuk praktek mengajar yang profesional.
 Interaktif

Prinsip interaktif bermakna bahwa mengajar bukan hanya sekedar


menyampaikan pengetahuan dari pendidik peserta didik, tetapi mengajar
dianggap suatu proses mengatur lingkungan yang dapat meransang peserta
didik untuk belajar. Dengan demikian proses pembelajaran adalah proses
interaaksi baik antara pendidik dan peserta didik, antara sesama pendidik
maupun peserta didik dengan lingkungannya. Dengan cara tersebut
dimungkinkan kemampuan peserta didik akan berkembang baik secara
mental-spiritual, intelektual, emosional, sosial dan fisik.

 Inspiratif

Proses pembelajaran dikatakan inspiratif jika proses pembelajaran


memungkinkan peserta didik untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Dalam
proses pembelajaran peserta didik harus membuka peluang agar peserta didik
dapat melakukan sesuatu terkait dengan pembelajaran. Peserta didik
dimotivasi untuk mengembangkan inspirasinya sendiri, sehingga
pengetahuan, keterampilam dan pengalamannya dapat dikembangkan sendiri
bermakna, dan kontekstual.

Prinsip penggunaan strategi yang digunakan pada Taman Kanak-kanak


tidak terlepas dari prinsip pembelajaran di taman kanak-kanak, yaitu:

a) Bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.


b) Pembelajaran disesuaikan dengan perkembangan anak.
c) Pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak baik fisik maupun
psikologis secara optimal.
d) Pembelajaran berpusat pada anak yakni anak diberi kesempatan
menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan aktif melakukan dan
mengalami sendiri guru sebsgai pembimbing dan fasilitator.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Strategi pembelajaran adalah suatu rencana yang dilaksanakan pendidik
(guru) untuk mengoptimalkan potensi peserta didik agar siswa terlibat aktif
dalam kegiatan pembelajaran dan mencapai hasil yang diharapkan.

Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari


awal sampai akhir yang disajikansecara khas oleh guru di kelas. Pendekatan
merupakan konsep dasar yang mewadahi,menginsipi rasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan serangkaian rencana kegiatan yang termasuk
didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau
kekuatan dalam suatu pembelajaran. Sedangkan teknik pembelajaran
merupakan cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.mediapustaka.com/2014/06/klasifikasi-strategi-pembelajaran.html

http://strategipembelajaranaktif1.blogspot.com/2013/06/klasifikasi-strategi-
pembelajaran.html

http://alaksamana.blogspot.com/2016/12/prinsip-prinsip-penggunaan-strategi.html

http://materi4belajar.blogspot.com/2018/11/kumpulan-contoh-saran-dalam-
makalah.html

Anda mungkin juga menyukai