Anda di halaman 1dari 7

PERANGKAT PENGEMBANGAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

KURIKULUM MERDEKA BELAJAR


Asep Mahpud Sidik
Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Galuh Ciamis
Email : asepmahpudsidik@gmail.com

ABSTRAK

Kurikulum terdiri dari rencana pelajaran, materi, dan pengalaman belajar yang telah diprogramkan
sebelumnya. Kurikulum merupakan acuan bagi semua pendidik yang melaksanakan proses belajar
mengajar. Perubahan kurikulum tidak lepas dari perkembangan di era serba digital. Era digitalisasi saat
ini menjadi salah satu tolak ukur munculnya kurikulum merdeka belajar. Apalagi penerapan konsep
pendidikan sebelumnya di Indonesia seringkali tidak sesuai dengan kondisi kehidupan siswa dan guru.
Oleh karena itu, konsep kurikulum merdeka belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan Indonesia
Nadiem Makarim, merupakan solusi dari permasalahan sistem pendidikan Indonesia saat ini. Adapun
capaian pembelajaran kurikulum merdeka merupakan ketermpilan belajar yang dimiliki setiap siswa
yang harus diselesaikan setiap tahap. Kurikulum ini menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan minat
dan bakat anak. Hal ini dinilai lebih fleksibel dan fokus pada pengembangan keterampilan dan
kemampuan siswa. Semua penelitian harus didukung oleh data. Data yang diperoleh dalam penelitian
mengkonfirmasi kebenaran penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif berdasarkan atas
analisis masalah yang kemudian diuraikan melalui gagasan peneliti. Data dalam penelitian diperoleh
melalui pengumpulan fakta-fakta aktual yang disajikan secara sistematis dan penyampaiannya dalam
bentuk deskriptif.
Kata Kunci : Perangkat Pembelajaran, Kurikulum Merdeka Belajar, Capaian Pembelajaran
Kurikulum Merdeka Belajar

Indonesia merupakan negara yang beberapa kali


PENDAHULUAN mengalami perubahan dan revisi kurikulum
Praktik pendidikan diperlukan untuk (Fatmawati & Yuusrizal, 2021).
mempersiapkan peserta didik menjadi manusia Perubahan kurikulum tidak lepas dari
dengan perilaku dan nilai yang sesuai serta siap perkembangan di era serba digital. Seperti saat
menghadapi tantangan perubahan kehidupan. ini, digitalisasi merupakan salah satu langkah
Proses pendidikan harus memberikan untuk mengembangkan kurikulum
kesempatan yang besar kepada siswa untuk pembelajaran mandiri. Lebih jauh lagi,
mengembangkan dan mewujudkan penerapan konsep pendidikan di Indonesia
kemampuannya. Dengan pendidikan yang seringkali tidak sesuai dengan kondisi
berkualitas, Indonesia dapat meraih masa depan kehidupan siswa dan guru (Fikri et al., 2015).
yang cerah. Perguruan tinggi (universitas, Misalnya, untuk melanjutkan ke jenjang
lembaga penelitian, sekolah menengah, pendidikan berikutnya, kelulusan seorang siswa
perguruan tinggi dan akademi) memiliki diukur dengan nilai akhir ujian nasional yang
tanggung jawab yang besar untuk mewujudkan harus memenuhi kriteria tertentu, tetapi semua
cita-cita tersebut. siswa memiliki keterampilan dan keahlian di
Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas bidang tertentu dalam proses pembelajaran.
membutuhkan akses ke kurikulum yang baik. Selain itu, proses pembelajaran yang dilakukan
guru untuk siswanya kurang optimal, karena
Seperti yang telah ditunjukkan oleh Richard
guru harus mengembangkan kurikulum yang
(2001) dan McNeil (2006), kurikulum
sangat luas dan rencana pelajaran yang
memainkan peran yang sangat strategis dan memakan waktu. Sistem kurikulum yang terlalu
penting dalam penyampaian dan keberhasilan monoton dan tidak menjamin kemandirian
pendidikan. Sejalan dengan itu, perlu adanya antara siswa dan guru. Dengan demikian,
pengembangan kurikulum di perguruan tinggi. muncul ide-ide baru untuk pengembangan
Salah satu perangkat pembelajaran yang harus kurikulum di Indonesia (Fadilah, 2020;
dilengkapi lembaga pendidikan adalah Abduloh, et al., 2020).
kurikulum (Fatmawati & Yusrizal, 2020). Kehadiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Kurikulum terdiri dari rencana pelajaran, materi, Republik Indonesia Nadiem Makarim
dan pengalaman belajar yang telah melahirkan gagasan perubahan kurikulum,
diprogramkan sebelumnya. Kurikulum kurikulum merdeka belajar. Kurikulum merdeka
merupakan acuan bagi semua pendidik yang belajar merupakan salah satu konsep kurikulum
melaksanakan proses belajar mengajar. yang menuntut kemandirian dari peserta didik.

SOAL PENILAIN AKHIR TAHUN (PAT) SOSIOLOGI KELAS 11 IPS


Kemandirian dalam arti setiap siswa diberi disajikan secara sistematis dan penyampaiannya
kebebasan untuk mengakses pengetahuan yang dalam bentuk deskriptif.
diperoleh melalui pendidikan formal dan Setelah memperoleh data maka peneliti dapat
informal. Kurikulum tidak membatasi konsep mengolah data tersebut dengan menggunakan
pembelajaran di dalam dan di luar sekolah, beberapa teori ahli sesuai dengan kebutuhan
tetapi juga mendorong kreativitas guru dan objek yang diteliti.
siswa. Capaian pembelajaran (CP) pada
kurikulum merdeka adalah kemampuan belajar C. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang harus dicapai seorang siswa pada semua 1. Pengertian Kurikulum Merdeka
tahapan mulai dari tahap Pondasi PAUD. Belajar
Pembelajaran monoton/satu arah menghalangi
Munculnya kurikulum merdeka menjadi
siswa untuk mengekspresikan kemampuannya
tumpuan penyebaran pendidikan di Indonesia,
(Yusrizal et al., 2017). Keterbatasan konsep
serta kebijakan agresif pemerintah terhadap
kurikulum yang digunakan selama ini menjadi
siswa yang tinggal di daerah tertinggal,
pemicu yang menghambat kreativitas yang ada
terdepan, dan daerah terluar (3T). Tidak hanya
pada diri guru dan siswa. Kurikulum yang
itu, kurikulum merdeka belajar mengubah
digunakan selama ini menunjukkan bahwa
metode pembelajaran yang semula dilakukan di
siswa mendapatkan nilai terbaik dalam setiap
dalam kelas menjadi pembelajaran di luar kelas.
pelajaran yang diajarkan di sekolah. Namun,
Belajar di luar kelas memberi siswa lebih
kita tahu bahwa setiap siswa memiliki keahlian
banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan
di bidangnya (Selian & Irwansyah, 2018). Hal
guru. Belajar di luar kelas secara otomatis akan
ini juga menjadi salah satu faktor yang membuat
semakin membentuk karakter siswa karena ia
siswa tidak kreatif dalam mengimplementasikan
akan memiliki keberanian untuk berbicara
keterampilannya. Hal ini ditentukan
dalam diskusi, kemampuan bergaul dengan
berdasarkan hasil studi lapangan oleh peneliti.
baik, dan menjadi siswa yang kompeten.
Nadiem Makarim (2019) menyatakan bahwa
Kurikulum merdeka belajar tidak hanya
guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang
menentukan keterampilan dan pengetahuan
sangat berat namun mulia. Guru telah diberi
siswa berdasarkan kinerja, tetapi juga menguji
tanggung jawab untuk membentuk masa depan
kesopanan dan keterampilan siswa dalam
bangsa, namun hal itu berupa persiapan
bidang ilmu tertentu. Siswa diberi kebebasan
administrasi yang harus mereka berikan untuk
untuk mengembangkan bakatnya. Hal ini
mewujudkan konsep mulia dari dukungan yang
mendukung kreativitas siswa dan diwujudkan
mereka berikan kepada siswanya. dilakukan
melalui bimbingan guru. Hal ini juga memenuhi
tidak maksimal.
syarat bahwa guru mampu mengembangkan
Menurut Eko Risdianto (2019:4), keberadaan
konsep pembelajaran yang inovatif bagi
kurikulum merdeka belajar juga bertujuan untuk
siswanya. Dalam konsep kurikulum merdeka,
menjawab tantangan pendidikan era Revolusi
pembelajaran kolaboratif guru-siswa
Industri 4.0, mendukung berpikir kritis dan
menciptakan konsep pembelajaran yang lebih
keterampilan pemecahan masalah dalam
positif dan produktif bagi guru dan siswa. Untuk
pelaksanaannya. , harus kreatif dan inovatif,
lebih jelasnya, dapat melihat contoh gerakkan
serta memiliki kemampuan komunikasi.
konsep pembelajaran merdeka belajar pada
Indonesia merupakan negara dengan persebaran
Tabel 1 di bawah ini:
yang sangat luas, dari Sabang sampai Marauke.
Distribusi ini menyebabkan banyak daerah Tabel 1. Gerakan Merdeka Belajar
terpencil sulit mendapatkan pendidikan secara NO KONSEP
merata (Suastika, 2021). Hal ini menjadi
MERDEKA Moto yang
masalah bagi sebagian mahasiswa yang tinggal
di daerah terpencil jika ada persyaratan atau BELAJAR terkenal
batasan latar belakang akademiknya. Kebijakan Pelaksanaan USBN dalam konsep
pemerintah tentang masalah ini akan Tahun 2020 kurikulum
menentukan apakah generasi di negeri ini akan mendatang akan merdeka
berhasil menyelesaikan pendidikannya di masa 1 dikembalikan belajar adalah :
depan. Diluncurkan oleh Menteri Pendidikan wewenang kepada “Merdeka
dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Kurikulum pihak sekolah yang Belajar Guru
merdeka belajar merupakan solusi dari
bersangkutan. Penggerak’’
permasalahan pendidikan saat ini.

B. METODE PENELITIAN
Setiap penelitian harus didukung oleh data. Data
yang diperoleh dalam penelitian menunjang
kebenaran suatu penelitian. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif yang
merupakan berdasarkan fakta-fakta aktual yang
2
Pada tahun 2021 kurikulum merdeka belajar juga memberikan
mendatang Menteri solusi untuk menjawab tantangan pendidikan di
Pendidikan era digital saat ini. Untuk itu, kita para sarjana
harus mampu menjadi yang terdepan dalam
Indonesia Nadiem
memajukan kurikulum merdeka belajar di
Makarim berencana bidang pendidikan Indonesia saat ini.
akan menghapus Salah satu hal yang dapat dilakukan akademisi
system ujuan saat ini adalah merevitalisasi kegiatan literasi di
2 masyarakat mainstream yang dapat
nasional (UN), dan
diganti dengan mengembangkan pengetahuan, kreativitas,
sistem baru , yaitu keterampilan berpikir kritis, keterampilan
berkomunikasi yang baik, dan keterampilan
Asesmen
dalam menggunakan perangkat berbasis
Kompetensi teknologi. Untuk itu, kita para civitas akademika
Minimum dan harus mau bermitra dalam mensukseskan
Survei Karakter. kurikulum merdeka belajar untuk mendukung
Membentuk siswa generasi millennial yang cerdas dan
yang berkompeten, komunikatif.
Sebuah kurikulum merdeka belajar berlaku
3 cerdas untuk SDM
untuk semua tingkat unit instruksional.
bangsa, dan berbudi
Universitas juga menerapkan kurikulum
luhur. independen, yang biasa disebut kampus
independen. Gambar di atas menunjukkan
tahapan implementasi kurikulum merdeka
belajar di perguruan tinggi. Pastikan aplikasi
kurikulum belajar mandiri digunakan secara
2. Konsep Kurikulum Merdeka
merata oleh semua lembaga pendidikan,
Belajar termasuk universitas.
Konsep kurikulum merdeka belajar adalah
pembentukan pemikiran mandiri. 3. Capaian Pembelajaran Kurikulum
Kebebasan berpikir ditentukan oleh guru. Merdeka
Artinya guru merupakan tonggak terpenting
dalam menunjang keberhasilan pendidikan. Capaian Pembelajaran (CP) kurikulum
Di era digitalisasi, perkembangan teknologi merdeka adalah kompetensi belajar yang
mempengaruhi kualitas pendidikan. Baik guru harus dicapai siswa pada setiap tahapan, dimulai
maupun siswa tidak pernah terputus dari dari tahap Fundamental (PAUD). Menggunakan
perangkat berbasis digital setiap kali mereka analogi perjalanan,
melakukan suatu aktivitas. Konsep kurikulum CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan
merdeka belajar mengintegrasikan keterampilan waktu yang tersedia untuk mencapai tujuan
membaca, keterampilan pengetahuan, tersebut (fase). Untuk mencapai garis finis,
keterampilan sikap, dan penguasaan pemerintah membaginya menjadi enam fase
keterampilan. Konsep ini memungkinkan siswa yang disebut fase. Setiap fase berlangsung 1-3
untuk berpikir secara bebas untuk tahun. Hasil pembelajaran untuk setiap tahapan
memanfaatkan pengetahuan yang mereka dan jenjang pendidikan dijelaskan dalam
butuhkan secara maksimal. Konsep kurikulum Perpres BSKAP No. 033/H/KR/2022 tentang
untuk abad ke21 membutuhkan penguasaan Kurikulum merdeka hasil belajar anak usia dini,
pengetahuan secara mandiri oleh siswa baik tingkat dasar dan tingkat menengah.
dalam pendidikan formal maupun non-formal. Dalam prosesnya tentu kurikulum merdeka
Kebebasan yang diterapkan pada konsep abad memiliki strategi untuk bisa
21 memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencapai capaian pembelajaran kurikulum,
menggali pengetahuan sebanyak mungkin.
diantaranya :
Salah satu yang bisa kita lakukan adalah
mengembangkan bakat melalui kegiatan literasi, a) Pengurangan Konten
keterampilan, dan melakukan hal-hal positif Salah satu ciri kurikulum merdeka adalah
yang membantu setiap siswa tumbuh. penekanan pada materi dasar seperti membaca,
Konsep kurikulum merdeka belajar harus menulis dan matematika. Hal ini menunjukkan
diterapkan secara merata pada lembaga bahwa kurikulum lebih mengutamakan kualitas
pendidikan Indonesia saat ini. Konsep ini tidak daripada kuantitas. Hal ini juga berkaitan
hanya mempengaruhi perkembangan siswa, dengan hasil belajar siswa. Karena hasil
tetapi juga memudahkan guru dalam pembelajaran kurikuler mandiri berorientasi
menerapkan proses pembelajaran yang inovatif. pada kompetensi, maka mata pelajaran atau
Beban yang ditanggung guru dapat diselesaikan mata pelajaran bahasa harus dikurangi.
dengan kurikulum merdeka belajar. Konsep
3
Dengan pengurangan konten, guru tidak mendalam terhadap setiap materi yang
terburu-buru untuk mengajar. Selain itu, dapat diajarkan.
juga menggunakan pendekatan yang berpusat Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan
pada siswa untuk belajar. Jika guru terburu-buru fase-fase Capaian Pembelajaran dalam
untuk mengajarkan pelajaran, siswa tidak perencanaan pembelajaran pada kurikulum
memiliki cukup waktu untuk memahami konsep merdeka:
secara mendalam. Padahal, sangat penting untuk
a) Pembelajaran yang fleksibel. Terkadang
memperkuat fondasi kompetensi siswa. Jika
bahan pelajaran terlalu padat, siswa dapat proses pembelajaran melambat selama
kehilangan kesempatan untuk menggali periode waktu tertentu (misalnya selama
pengetahuan dan mengembangkan keterampilan pandemi COVID-19) dan perlu waktu lebih
berpikir yang lebih baik. lama untuk mempelajari konsep. Ketika
datang untuk "menggeser" waktu untuk
b) Pembelajaran Konstruktivisme mengajar courseware yang dirancang,
Kegiatan dilakukan secara konstruktivis untuk pendidik dapat mencurahkan lebih banyak
memungkinkan tercapainya capaian waktu untuk mengaturnya.
pembelajaran kurikulum merdeka.
Pembelajaran konstruktivisme merupakan b) Pembelajaran yang sesuai dengan kesiapan
kegiatan pembelajaran yang mengutamakan peserta didik. Tahap belajar siswa
perkembangan logika dan konseptual peserta
mencerminkan kemampuan mereka, dan
didik. Melalui teori ini, siswa dapat membuat
atau menciptakan karya dan membangun dari kelas mewakili kelompok usia (kohort). Jadi
apa yang telah dipelajarinya. Tujuan dari teori ada kemungkinan seorang siswa SD di kelas
belajar ini adalah untuk membantu siswa III tetapi masih belajar karena belum
mengembangkan pemahaman yang lebih menyelesaikan materi untuk tahap A
mendalam tentang materi pelajaran. Selain itu (biasanya untuk kelas I dan II). Hal ini
juga untuk memupuk kemampuan bertanya, terkait dengan mekanisme kelulusan dan
menemukan solusi, dan memahami konsep kemajuan.
secara komprehensif, serta mengembangkan
kemampuan berpikir aktif. Pengetahuan
c) Pengembangan rencana pembelajaran dalam
bukanlah seperangkat fakta, konsep, atau aturan
untuk diingat. Namun, itu adalah proses bentuk modul ajar yang kolaboratif. Fase
memahami atau membangun pengetahuan biasanya lintas kelas, seperti CP Fase D,
melalui pengalaman dunia nyata. yang berlaku untuk Kelas VII, VIII, dan IX.
Dalam kurikulum ini, pemahaman siswa bersifat Saat merencanakan pelajaran di awal tahun
dinamis daripada statis. Pemahaman siswa terus ajaran, guru Kelas VIII harus bekerja sama
berkembang kecuali siswa mampu membangun dengan guru Kelas VII untuk mendapatkan
pengalaman baru yang mengubah pemahaman informasi tentang seberapa baik kemajuan
sebelumnya. Untuk mencapai pemahaman siswa Kelas VII dalam proses pembelajaran.
tersebut, sekolah harus mampu menciptakan
Selain itu, sebaiknya bekerja sama dengan
lingkungan belajar yang berpusat pada siswa.
Jangan memberikan siswa hanya informasi yang guru Kelas IX untuk menginformasikan
tidak relevan atau hafal. kepada mereka bahwa RPP Kelas VIII akan
Melalui pembelajaran ini, capaian pembelajaran berakhir pada topik atau materi tertentu
yang mengutamakan kompetensi dapat dicapai sehingga guru Kelas IX dapat merencanakan
tanpa terkendala konteks. Oleh karena itu pelajaran mereka berdasarkan informasi
sekolah dan pendidik dapat mengembangkan tersebut.
pembelajaran ini sesuai dengan situasi sekolah,
perkembangan, minat dan bakat siswa. Untuk Pendidikan dasar dan menengah,
Menghadapi kurikulum merdeka, guru harus CP disusun untuk setiap mata pelajaran. Tabel
mampu beradaptasi dengan perubahan dan terus berikut memperlihatkan pembagian fase.
belajar agar lebih mempersiapkan siswa untuk Tabel 2. Pembagian Fase
mencapai hasil belajar kurikulum. Salah satu FASE KELAS
bentuk pembelajaran yang dapat dilakukan
adalah mengikuti kursus pelatihan guru untuk Fondasi PAUD
meningkatkan keterampilan mengajar guru. A Kelas I-II SD/MI
Capaian pembelajaran kurikulum merdeka tidak B Kelas III-IV SD/MI
dapat dicapai jika tidak digunakan strategi yang C Kelas V-VI SD/MI
tepat. Baik sekolah maupun pendidik harus
mampu menciptakan lingkungan belajar yang D Kelas VII-IX SMP/MTs
berpusat pada siswa guna meningkatkan kualitas E Kelas X
pengajaran. Hal ini dikarenakan siswa diajarkan SMA/SMK/MA/MAK
untuk memiliki pemahaman yang lebih
4
F Kelas XI-XII diperlukan setelah mempelajari mata
SMA/MA/MAK pelajaran secara keseluruhan. Sifat mewakili
Kelas XI-XII SMK Program 3 apa yang telah dipelajari dalam suatu mata
pelajaran, elemen atau area (untaian) yang
tahun
membentuk subjek dan berkembang dari
Kelas XI-XII SMK Program fase ke fase. Prestasi per tahap datang dalam
4 tahun dua bentuk: total per elemen dan prestasi per
tahap. Oleh karena itu, penting bagi pendidik
Sebelum memahami isi dari prestasi masing- untuk mempelajari mata pelajaran CP secara
masing mata pelajaran, ada beberapa hal yang menyeluruh.
perlu dipahami tentang kekhasan CP, Memahami CP adalah langkah pertama yang
diantaranya : sangat penting. Semua pendidik harus merasa
a) Kemampuan yang ingin dicapai dituangkan nyaman dengan apa yang mereka butuhkan
dalam paragraf yang memadukan untuk mengajar, apakah mereka
pengetahuan, keterampilan, sikap, atau mengembangkan silabus mereka sendiri, kursus
kemauan belajar. Sedangkan sifat-sifat dengan hasil belajar, atau silabus. Contoh soal
umum dan kemampuan yang harus reflektif yang dapat digunakan untuk
dikembangkan tercantum secara individual membimbing guru dalam memahami CP:
dalam profil siswa Pancasila. Dengan a) Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki
menyusunnya menjadi paragraf, peserta didik untuk sampai di capaian
pengetahuan yang dipelajari siswa menjadi pembelajaran akhir fase?
rangkaian yang koheren. b) Kata-kata kunci apa yang penting dalam CP?
c) Apakah ada hal-hal yang sulit saya pahami?
b) CP dirancang dengan banyak merujuk d) Apakah capaian yang ditargetkan sudah
kepada teori belajar Konstruktivisme dan biasa saya ajarkan?
pengembangan kurikulum dengan
Memahami CP tidak hanya memberikan
pendekatan “Understanding by Design” pemahaman yang lebih dalam tentang konten
(UbD) yang dikembangkan oleh Wiggins & pengajaran, tetapi juga merangsang ide untuk
Tighe (2005). Dalam konteks teori ini, mengembangkan desain pembelajaran. Berikut
“pemahaman” adalah keterampilan yang adalah beberapa pertanyaan yang dapat Anda
dibangun melalui proses pembelajaran dan gunakan untuk memicu ide.
pengalaman yang memberikan kesempatan a) Bagaimana capaian dalam fase ini akan
untuk menjelaskan, menafsirkan dan dicapai anak didik?
menerapkan informasi, menggunakan b) Materi apa saja yang akan dipelajari dan
perspektif yang berbeda dan berempati seberapa luas serta mendalam?
dengan fenomena. Oleh karena itu, c) Proses belajar seperti apa yang akan
pemahaman bukanlah proses kognitif ditempuh peserta didik?
sederhana atau proses berpikir tingkat
Berikut ini adalah beberapa catatan penting
rendah. tentang CP untuk jenis/jenjang:
a) Di PAUD, CP bertujuan untuk memberikan
c) Dengan mengacu pada taksonomi Bloom, arahan perkembangan sesuai usia dalam
pemahaman sebenarnya dipandang sebagai semua aspek perkembangan anak. Ini akan
proses berpikir tingkat rendah. Namun, memastikan bahwa anak memiliki
konteks taksonomi Bloom sebenarnya pemahaman yang jelas tentang kemampuan
digunakan dalam desain penilaian belajar yang diharapkan pada akhir PAUD,
pembelajaran dan pengajaran yang lebih dan mempersiapkan mereka untuk tingkat
manipulatif daripada CP yang lebih abstrak pendidikan berikutnya. Kisaran CP di
dan umum. Taksonomi PAUD dikembangkan dari tiga elemen
Bloom lebih cocok untuk stimulus yang saling terintegrasi. Elemen-
menurunkan/menerjemahkan CP ke dalam elemen ini menguraikan aspek
tujuan pembelajaran yang lebih spesifik. perkembangan anak: nilai-nilai agama dan
d) Naskah CP terdiri atas rasional, tujuan,
moral, keterampilan motorik, kognisi, emosi
karakteristik, dan capaian per fase. Rational
sosial, dan bahasa. dan nilai Pancasila, serta
menjelaskan pentingnya mempelajari mata
bidang lainnya untuk mengoptimalkan
pelajaran tersebut dan kaitannya dengan
tumbuh kembang anak sesuai dengan
profil siswa Pancasila.
kebutuhan pendidikan Indonesia abad 21.
Tujuan pembelajaran menggambarkan
Tiga komponen stimulus yang dimaksud
keterampilan atau kemampuan yang
5
adalah: 1) Nilai dan karakter religius. 2) sebelumnya untuk pencapaian pendidikan. Oleh
identitas 3) literasi dasar, matematika, sains, karena itu, dalam hal ini perlu mendapat
teknologi, teknik, seni; Mereka diharapkan perhatian khusus untuk meningkatkan kualitas
mengkaji aspek-aspek perkembangan anak pendidikan di Indonesia.
Kehadiran Nadiem Makarim, Menteri
secara keseluruhan daripada secara
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
individual.
Indonesia, memunculkan gagasan perubahan
kurikulum, kurikulum untuk belajar sendiri.
b) SMK memiliki beberapa ciri khusus. Kurikulum untuk belajar mandiri merupakan
Pendidik dapat bekerja sama dengan mitra di salah satu konsep kurikulum yang menuntut
dunia kerja untuk melakukan analisis CP kemandirian dari peserta didik. Kemandirian
pada mata pelajaran kejuruan. Di tingkat dalam arti setiap siswa diberi kebebasan untuk
SMK, ada program empat tahun yang masuk mengakses ilmu yang diperoleh melalui
dalam daftar konsentrasi keterampilan yang pendidikan formal dan informal.
Semua penelitian harus didukung oleh data.
ditetapkan pemerintah. Program studi empat
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
tahun hingga XIII. Kelas akan menjadi XIII. berdasarkan analisis masalah dan ditulis melalui
Kelas mengajarkan mata pelajaran berikut: ide-ide peneliti. Setelah memperoleh data,
Matematika, Bahasa Inggris dan Kerja peneliti dapat mengolah data menggunakan
Lapangan. Hasil belajar tahap F berlaku beberapa teori khusus, tergantung pada
untuk mata pelajaran yang diajarkan sampai kebutuhan objek yang diteliti.
dengan Kelas XIII. Munculnya kurikulum merdeka mendukung
pemerataan pendidikan di Indonesia karena
c) Dalam Pedagogi Pemerataan dibuat alur kebijakan agresif pemerintah terhadap siswa
yang tinggal di daerah tertinggal, daerah
tujuan pembelajaran dalam bentuk
perbatasan dan daerah paling terpencil.
pengajaran tatap muka, tutorial dan belajar Pembelajaran di luar kelas otomatis semakin
mandiri, dengan memperhatikan alokasi membentuk karakter siswa karena memiliki
waktu, berdasarkan alokasi Angka Kredit keberanian untuk berbicara dalam diskusi,
Kompetensi (SKK) yang ditentukan oleh kemampuan bergaul, dan menjadi siswa yang
satuan pendidikan. - kompeten, mendukung kreativitas dan
Sebuah studi atau kombinasi proporsional terungkap melalui bimbingan guru. Hal ini juga
dari ketiganya. Hasil belajar mata pelajaran memenuhi syarat bahwa guru mampu
kelompok umum, mata pelajaran mengembangkan konsep pembelajaran yang
pemberdayaan, dan mata pelajaran inovatif bagi siswanya.
kompetensi mengacu pada hasil belajar yang Konsep kurikulum merdeka belajar adalah
ditetapkan oleh pemerintah. pembentukan pemikiran mandiri. Kebebasan
Satuan pendidikan dapat mengembangkan berpikir ditentukan oleh guru. Artinya guru
hasil belajar mata pelajaran kompetensi merupakan tonggak terpenting dalam
sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, menunjang keberhasilan pendidikan. Di era
lingkungan belajar, dan satuan pendidikan. digitalisasi, perkembangan teknologi
mempengaruhi kualitas pendidikan. Konsep ini
d) Dalam pendidikan khusus, tahapannya memungkinkan siswa untuk berpikir secara
bebas untuk memanfaatkan pengetahuan yang
didasarkan pada usia mental siswa. CP
mereka butuhkan secara maksimal. Konsep
Pendidikan Khusus tersedia untuk siswa
kurikulum untuk abad ke21 membutuhkan
berkebutuhan khusus yang memiliki penguasaan pengetahuan secara mandiri oleh
disabilitas intelektual. CP untuk siswa siswa baik dalam pendidikan formal maupun
berkebutuhan khusus penyandang disabilitas non-formal. Kebebasan yang diterapkan pada
intelektual dapat berjalan lintas tahapan dan konsep abad 21 memberikan kesempatan
elemen, tergantung pada kondisi, kepada siswa untuk menggali pengetahuan
kemampuan, hambatan, dan kebutuhan. sebanyak mungkin. Beban yang ditanggung
Siswa berkebutuhan khusus tanpa hambatan guru dapat diselesaikan dengan
intelektual, sebaliknya, memanfaatkan CP kurikulummerdeka belajar. Konsep kurikulum
merdeka belajar juga memberikan solusi untuk
reguler dengan menerapkan prinsip-prinsip
menjawab tantangan pendidikan di era digital
modifikasi kurikulum. Di bawah ini adalah saat ini. Untuk itu, kita para sarjana harus
rumusan tahapan keberhasilan belajar pada mampu menjadi yang terdepan dalam
pendidikan luar biasa. memajukan kurikulum merdeka belajar di
bidang Economical, Environment, Social
D. SIMPULAN Performance and Sustainability Performance of
Indonesia merupakan salah satu negara yang Indonesian Private Universities.
menduduki peringkat ke-6 dalam pemeringkatan
6
DAFTAR PUSTAKA

Fadilah, R., Parinduri, S.A., Syaimi, K.U.,


Suharyanto, A. (2020). Islamic
Guidance and Counseling to
Overcome The Study Difficulty of
Junior High School Students in
SMP IT Nurul Azizi Medan
(Case Study of Students
Experiencing Anxiety).
International Journal of
Psychosocial
Rehabilitation
Yusrizal, Y., Safiah, I., & Nurhaidah, N. (2017).
Kompetensi Guru Dalam
Memanfaatkan Media Pembelajaran
Berbasis
Teknologi Informasi Dan
Komunikasi (Tik) Di Sd Negeri 16
Banda Aceh. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
2(2), 126–134.
Fadhli, M. (2019). Pengembangan Perguruan
Tinggi Di Era Revolusi Industri 4.0.
In A. Z. Fitri (Ed.), Transformasi
Kebijakan
Pendidikan Tinggi Islam

Anda mungkin juga menyukai