CICALENGKA BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena hingga saat
ini senantiasa masih memberikan kepada kita berlimpah ruah kenikmatan,
terkhusus nikmat iman, islam dan juga kesehatan, sehingga kami sebagai penulis
bisa menyelesaikan makalah tentang “Lembaga Pendidikan Islam”. Makalah ini
ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang terlibat
dalam pembuatan makalah ini, juga yang telah mendukung dan membantu dalam
proses pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Maka dari itu penulis dengan senang hati meminta kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca, agar dikemudian hari khususnya bagi
penulis bisa lebih baik dalam pembuatan makalah.
Penulis juga berharap dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan bisa
menjadi sumber kemanfaatan dan pembendaharaan ilmu bagi kita semua,
terkhusus bagi penulis umumya bagi para pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
A. Pengertian Lembaga Pendidikan Islam...................................................................4
B. Prinsip-Prinsip Lembaga Pendidikan.....................................................................5
C. Macam-Macam Lembaga Pendidikan Islam..........................................................6
D. Tantanga Lembaga Pendidikan Islam di Era Globalisasi........................................9
BAB III............................................................................................................................11
A. Kesimpulan..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Secara bahasa, lembaga adalah badan atau organisasi. Badan atau lembaga
pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang karena satu dan lain
hal memikul tanggung jawab pendidikan kepada peserta didik sesuai dengan misi
badan tersebut. Sebagian lagi mengartikan lembaga pendidikan sebagai lembaga
atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang dilakukan dengan tujuan
untuk mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi
dengan lingkungan sekitar.
5
B. Prinsip-Prinsip Lembaga Pendidikan Islam
1. Prinsip Wajib Belajar adalah prinsip yang menekankan agar setiap orang
dalam islam bahwa meningkatkan kemampuan diri dalam bidang
pengembangan wawasan pengetahuan, keterampilan, pengalaman,
intelektual, spiritual, dan sosial merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan.
2. Prinsip Pendidikan untuk semua (Education for All) adalah prinsip yang
menekankan agar dalam pendidikan tidak terdapat ketidakadilan perlakuan,
atau diskriminasi.
3. Prinsip Pendidikan Sepanjang Hayat (Long Life Education) adalah prinsip
yang menekankan, agar setiap orang dapat terus belajar dan meningkatkan
dirinya sepanjang hayat.
4. Prinsip Pendidikan Berwawasan Global dan Terbuka, maksudnya adalah
bahwa ilmu pengetahuan yang dipelajari bukan hanya yang terdapat didalam
negeri sendiri, melainkan juga ilmu yang ada dinegeri orang lain.
5. Prinsip Pendidikan Integralistik dan Seimbang adalah prinsip yang
memadukan antara pendidikan ilmu agama dan pendidikan umum.
6. Prinsip Pendidikan yang sesuai dengan Bakat Manusia adalah prinsip yang
berkaitan dengan merencanakan program atau memberikan pengajaran yang
6
sesuai dengan bakat, minat, hobi, dan kecenderungan manusia sesuai
dengan tingkat perkembangan usianya.
7. Prinsip Pendidikan yang Menyenangkan dan Menggembirakan ialah prinsip
pendidikan yang berkaitan dengan pemberian pelayanan yang manusiawi,
yaitu pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan manusia, selalu memberikan
jalan keluar dan pemecahan masalah, memuaskan, mencerahkan,
menggembirakan, danmenggairahkan.
8. Prinsip Pendidikan yang Berbasis pada Riset dan Rencana maksudnya
adalah pendidikan yang dilaksanakan dan dikembangkan berdasarkan hasil
penelitian dan kajian yang mendalam, dan bukan berdasarkan dugaan atau
asal-asalan.
9. Prinsip Pendidikan yang Unggul dan Profesional adalah prinsip pendidikan
yang menjunjung tinggi dan mengutamakan mutu lulusan yang unggul dan
ditopang oleh berbagai komponen pendidikan lainnya yang unggul pula.
7
Yang bertindak sebagai pendidik dalam pendidikan di rumah tangga
adalah ayah dan ibu serta keluarga lainnya. Adapun yang paling memegang
tanggung jawab besar adalah ayah dan ibu. Tujuan pendidikan dalam rumah
tangga adalah agar anak mampu berkembang secara maksimal dalam seluruh
aspeknya, meliputi aspek jasmani, ruhani, dan akal.
Kurikulum dalam pendidikan rumah tangga itu secara garis besarnya
adalah kurikulum untuk pengembangan jasmani, pengembangan akal, dan
pengembangan ruhani anak. Dalam garis besar kurikulum ini mengacu pada teori
tentang aspek-aspek kepribadian. Orangtua harus memperhatikan perkembangan
jasmani anak yang menyangkut kesehatan dan kekuatan fisik serta keterampilan
otot. Yang dapat dilakukan orangtua adalah menanamkan dan membiasakan
kebiasaaan hidup sehat serta memberikan makanan dan nutrisi yang bergizi.
8
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang sangat penting sesudah keluarga.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang melaksanakan pembinaan,
pendidikan, dan pengajaran dengan sengaja, teratur, dan terencana. Pendidikan
yang berlangsung di sekolah bersifat sistematis, berjenjang, dan dibagi dalam
waktu-waktu tertentu, yang berlangsung dari taman kanak-kanak sampai
perguruan tinggi.
Sekolah merupakan tempat dan saat yang strategis bagi pemerintah dan
masyarakat untuk membina peserta didik dalam menghadapi kehidupan masa
depan. Tugas guru dan pimpinan sekolah, di samping memberikan pendidikan
budi pekerti dan keagamaan, juga memberikan dasar-dasar ilmu pengetahuan.
Pendidikan budi pekerti dan keagamaan di sekolah haruslah merupakan lanjutan,
setidaknya jangan bertentangan dengan apa yang diberikan dalam keluarga.
Sekolah seharusnya tidak hanya berfungsi mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan tetapi juga dalam pembinaan karaker secara umum.
11
Kelima, kecenderungan munculnya penjajahan baru dalam bidang kebudayaan
yang mengakibatkan terjadinya pola pikir (mindset) masyarakat pengguna
pendidikan, yaitu dari yang semula mereka belajar dalamr angka meningkatkan
kemampuan intelektual, moral, fisik dan psikisnya, berubah menjadi belajar untuk
mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang besar. Kecenderungan penjajahan
baru dalam bidang kebudayaan juga telah menyebabkan munculnya budaya pop
atau budaya urban, yaitu budaya yang serba hedonistik, materialistik, rasional,
ingin serba cepat, praktis, pragmatis dan instans.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga pendidikan Islam adalah tempat atau organisasi yang
menyelenggarakan pendidikan Islam, yang mempunyai struktur yang jelas dan
bertanggung jawab atas terlaksananya pendidikan Islam. Adapun macam-
macam lembaga pendidikan islam diantaranya, keluarga, sekolah/madrasah,
dan masyarakat.
Tantangan pendidikan Islam di zaman sekarang pertama, kecenderungan
integrasi ekonomi, kedua, kecenderungan fragmentasi politik, ketiga,
12
kecenderungan penggunaan teknologi tinggi, keempat, kecenderungan
interdependensi (kesaling-tergantungan), dan kelima, kecenderungan
munculnya penjajahan baru dalam bidang kebudayaan.
DAFTAR PUSTAKA
13
14