Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN DALAM TARBIYAH

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perkembangan Usul Tarbiyah

Dosen Pengampu :

Disusun oleh :
Bibi Zulfa

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI


SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
makalah yang berjudul Metode Pembelajaran dalam Tarbiyah dalam rangka
memenuhi tugas Individu Mata Kuliah Perkembangan Usul Tarbiyah. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan atau petunjuk maupun
pedoman bagi yang membaca makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan. Saran dan kritik yang membangun akan penulis terima
dengan hati terbuka agar dapat meningkatkan kualitas makalah ini.
Demikian yang dapan penulis sampaikan. Atas perhatiannya penulis
ucapkan terima kasih.
 
 
Cirebon, April 2021 

   Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tarbiyah.............................................................................. 2
B. Metode Pembelajaran dalam PAI Tarbiyah.......................................... 5
C. Proses Kegiatan.................................................................................... 9
D. Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli........................................... 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan........................................................................................... 12
B. Saran..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Istilah pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu
kepada term al ta’dib, al ta'lim dan al tarbiyah. Dari ketiga istilah tersebut
term yang populer digunakan dalam praktik pendidikan Islam adalah al
tarbiyah. Sedang term al ta’dib dan al ta'lim jarang digunakan. Padahal
kedua istilah tersebut telah digunakan sejak awal pertumbuhan pendidikan
Islam.
Secara definisi para pakar pendidikan Islam berbeda pendapat
dalam menginterpretasikan pendidikan Islam. Perbedaannya tak lain hanya
terletak pada perbedaan sudut pandang.
Diantaranya ada yang mendefinisikannya dengan mengkonotasikan
sebagai peristilahan bahasa, ada juga yang melihat dari keberadaan dan
hakikat kehidupan manusia di dunia ini, dan ada pula yang melihat dari
segi proses kegiatan yang dilakukan dalam penyelenggaraan pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tarbiyah
Jika istilah tarbiyah diambil dari fi’il madhi-nya ( rabbayani) maka
ia memiliki arti memproduksi, mengasuh, menanggung, memberi makan,
menumbuhkan, mengembangkan, memelihara, membesarkan, dan
menjinakkan. Istilah tarbiyah mencakup tiga domain pendidikan, yaitu
kognitif (cipta), efektif (rasa) dan psikomotorik (karsa) dan dua aspek
pendidikan yaitu jasmani dan rohani.
Tarbiyah juga dapat diartikan dengan “proses transformasi ilmu
pengetahuan dari pendidik (rabbani) kepada peserta didik,agar ia memiiki
sikap dan semangat yang tinggi dalam memahami dan menyadari
kehidupannya, sehingga terbentuk ketakwaan, budi pekerti, dan
kepribadian yang luhur.” Sebagai peroses, tarbiyah menuntut adanya
penjenjangan dalam transformasi ilmu pengetarhuan, mulai dari
pengetahuan yang dasar menuju pada pengetahuan yang sulit.
Dalam mu’jam bahasa arab, kata al-tarbiyah memeliki tiga akar
kebahasaan, yaitu :
1. Rabba, yarbu, tarbiyah : yang memiliki makna “tambah” (zad) dan “
berkembang” (nama). Pengertian ini juga di dasarkan QS.Ar-rum ayat
39: “dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia
bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sis
allah. “artinya, pendidikan (tarbiyah) merupakan peroses
menumbuhkan dan mengembangkan apa yang ada pada diri peserta
didik, baik secara fisik,psikis,sosial, maupun spiritual.
2. Rabba, yurbi, tarbiyah : yang bermakna “ tumbuh” (nasya’a). Artinya,
pendidikan (tarbiyah) merupakan usaha untuk menumbuhkan dan
mendewasakan peserta didik, baik secara fisik, psikis, sosial, maupun
spiritual.

2
3. Rabba, yarubbu, tarbiyah : yang memiliki makna memperbaiki
(ashlaha) menguasai urusan, memelihara dan merawat, memperindah,
memberi makan, mengasuh, tuan, memiliki, mengatur, dan menjaga
kelestarian maupun eksistensinya. Artinya, pendidikan (tarbiyah)
merupakan usaha untuk memelihara, mengasuh, merawat,
memperbaiki, dan mengatur kehidupan, peserta didik, agar ia dapat
survive lebih baik dalah kehidupannya.
Dalam pengertian tarbiyah ini, terdapat lima kata kunci yang dapat
dianalisis:
1. Menyampaikan (al-tabligh). Pendidik dipandang sebagai usaha
menyampaikan, pemindahan, dan trasformasi dari orang yang tahu
(pendidik) pada orang yang tidak tahu (peserta didik) dan dari orang
dewasa kepada orang yang belum dewasa.
2. Sesuatu (al-syay). Adalah kebudayaan, baik material maupun
nonmaterial (ilmu pengetahuan, seni, estetik, etika, dll) yang harus
diketahui dan diinternalisasikan oleh peserta didik.
3. Sampai batas kesempurnaan (ila kamalihi). Maksudnya adalah bahwa
proses pendidikan itu berlangsung terus-menerus anpa henti, sehingga
peserta didik memperoleh kesempurnaan baik dalam pembentukan
karakter dengan nila-nilai tertentu maupun memiliki kompetensi
tertentu dengan ilmu pengetahuan.
4. Tahap demi tahap (syay fa syay). Maksudnya, transformasi ilmu
pengetahuan dan nilai dilakukan dengan berjenjang menurut tingkat
kedewasaan peserta didik, baik secara biologis, psikologis, sosial,
maupun spiritual.
5. Sebatas pada kesanggupannya (bi hasbi isti’dadihi). Maksudnya,
dalam peroses taransformasi pengetahuan dan nilai itu harus
mengetahui tingkat peserta didik, baik dari sisi usia, kondisi fisik,
psikis, sosial, ekonomi, dan sebagainya, agar dalam tarbiyah itu ia
tidak mengalami kesulitan.

3
Mushthafa al-Maraghi membagi aktivitas al-tarbiyah dengan dua
macam: (1) tarbiyah khalqiyyah, yaitu pendidikan yang terkait dengan
pertumbuhan jasmani manusia, agar dapat dijadikan sebagai sarana dalam
pengembangan rohaninya. (2) tarbiyah diniyyah tahdzibiyyah, yaitu
pendidikan yang terkait dengan pembinaan dan pengembangan akhlak dan
agama manusia, untuk kelestarian rohaninya. Pemetaan dalam pengertian
tarbiyah ini menunjukkan bahwa pendidiakn islam tidak sekedar
menitikberatkan pada kebutuhan jasmani, tetapi diperlukan juga
pengembangan kebutuhan psikis, sosial, etika, dan agama untuk
kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat. Hal itu mengandung arti bahwa
pengembangan kreatifitas peserta didik tidak boleh bertentangan dengan
etika ilahiyah yang telah ditetapkan dalam kitab suci.
Dalam klasifikasi yang berbeda, ismail haqi al-barusawi membagi
tarbiyah pada aspek sasarannya: (1) kepada manusia, sebagai makhluk
yang memiliki potensi rohani, maka tarbiyah diartikan dengan peroses
pemberian nafsu dengan berbagai kenikmatan,pemeliharaan hati nurani
dengan berbagai kasih sayang, bimbingan jiwa dengan hukum-hukum
syari’ah, pengarahan hati nurani dengan berbagai etika kehidupan, dan
penerangan rahasia hati dengan hakikat pelita. (2) kepada alam semesta,
yang tidak memiliki potensi rohani, maka tarbiyah diartikan dengan
pemeliharaan dan pemenuhan segala yang di butuhkan serta menjaga
sebab-sebab yang menjadikan eksistensinya.
Dalam konteks yang luas, pengertian pendidikan Islam yang
dikandung dalam term al tarbiyah terdiri dari empat unsur pendekatan
yaitu :
1. Melihat dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa (baligh).
2. Mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan.
3. Mengarahkan seluruh fitrah menuju kepada kebaikan dan
kesempurnaan yang layak baginya.
4. Melaksanakan pendidikan secara bertahap, seperti sedikit demi sedikit
hingga sempurna.

4
Penggunaan term al tarbiyah untuk menunjukkan makna
pendidikan Islam dapat dipahami dengan menunjukkan firman Allah SWT
:

ّ ‫واحفض لهم جناح‬


‫الذل من الرّحمة وقل ربّ ارحمهما كما ربّينى صغيرا‬

Artinya : Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan


penuh kesayangan dan ucapkanlah : wahai Tuhanku, kasihanilah mereka
keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.
(Q.S Al Isra : 24)
Hasan Langgulung dalam memberikan pengertian pendidikan
terlebih dahulu melihat pendidikan Islam dari tiga sudut pandang yaitu
dari segi individu, masyarakat dan dari segi individu dan masyarakat.

B. Metode Pembelajaran dalam PAI tarbiyah


Inilah beberapa metode pembelajaran yang paling banyak
digunakan oleh guru ataupun pengajar dalam menerapakan
pembelajarannya di sekolah maupun non formal. di antaranya adalah :
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode penyajian secara lisan terhadap
materi pelajaran yang diberikan. Ceramah hendaknya dikombinasikan
dengan metode lain, seperti diskusi, hapalan, tanya jawab, dll.
Langkah-langkah metode ceramah adalah :
1) Mendifenisikan beberapa istilah
2) Pembuatan bagian dan sub bagian yang dibicarakan
3) Pembuatan ikhtisar
4) Mengajukan dan memecahkan kesulitan siswa untuk dijelaskan
oleh guru
2. Metode Diskusi
Langkah-langkahnya :

5
1) Penyajian; pengenalan terhadap masalah yang akan dimintakan
pendapat, evaluasi dan pemecahan masalah oleh siswa
2) Bimbingan; pengarahan guru selama diskusi kearah tujuan
3) Pengikhtisaran, yaitu rekapitulasi pokok pikiran penting dalam
diskusi
3. Metode Mengingat
Metode mengingat adalah metode yang digunakan untuk
mengingat kembali sesuatu yang pernah dibaca secara benar.
Langkah-langkahnya sbb. :
1) Merefleksi; memperhatikan bahan baik dari segi tulisan, tanda baca
atau syakalnya
2) Mengulang; menirukan bacaan secara berulang-ulang
3) Meresitasi mengulang secara individual
4) Retensi; ingatan yang telah dimiliki terhadap apa yang telah
dipelajari
4. Metode Problem Solving ( Pemecahan Masalah )
Metode ini pertama kali digunakan oleh John Dewey, dengan
prinsip penggunaannya , sbb. :
1) Trial and Error; terus mencoba walau pun harus mengalami
kesalahan
2) Try and try again, you will succed at last; terus mencoba, kamu
akan berhasil akhirnya
3) Learning by doing; belajar sambil bekerja
4) Experience is the best teacher; pengalaman adalah guru yang
terbaik
Langkah-langkah Metode Problem Solving, sbb. :
1) Pengenalan kesulitan belajar
2) Pendefenisian masalah
3) Saran alternatif pemecahan masalah
4) Pengujian hipotesis
5) Memverifikasi kesimpulan

6
5. Metode Proyek
Metode ini dikembangkan oleh William HK yang menekan
belajar sambil bekerja (learning by doing).
Langkah-langkah penggunaan metode ini, adalah :
1) Eksplorasi; pengetesan peserta didik terhadap penguasaan unit
2) Presentasi; penyajian unit
3) Asimilasi; presentasi yang disesuaikan dengan kemampuan peserta
didik
4) Organisasi; pengorganisasian oleh peserta didik terhadap bahan
yang dipelajari ke dalam bentuk yang logis
5) Resitasi; penugasan kepada peserta didik kemudian mereka
menyajikan hasil pekerjaannya (lisan atau tulisan)
6. Metode Studi Kasus
Metode ini pada awalnya digunakan dalam bidang hukum, lalu
dikembangkan di dalam bidang lain termasuk Pendidikan. Sifat
Metode ini merangsang untuk diskusi dan interaksi kelompok.
Langkah-langkah penerapan metode ini :
1) Pemilihan kasus
2) Membaca catatan tentang kasus itu
3) Analisis; menelaah secara mendalam dan bertahap tentang kasus
itu
4) Mendiskusikan simpulan telaahan secara individual.
7. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara mengajar dengan
memperlihatkan (baik dilakukan oleh guru, murid atau pun orang lain
yang dimintakan) kepada semua peserta didik tentang suatu proses.
Langkah-langkah menggunakan metode ini, adalah :
1) Presentasi materi secara lisan untuk mengarahkan pola pikir dan
sikap peserta didik
2) Peragaan suatu proses
3) Peniruan/ peragaan ulang

7
8. Metode Ekspremen
Metode ekspremen adalah cara mengajar dengan percobaan-
percobaan terhadap sesuatu proses, yang (titik beratnya adalah)
dilakukan oleh para siswa.
Langkah-langkah penerapan metode ini, adalah :
1) Penyiapan sarana/ alat pendukung
2) Presentasi materi , penjelasan cara kerja/ fungsi alat dan
pengarahan peserta didik
3) Penetapan sebuah Hipotesis
4) Siswa melakukan Percobaan untuk menguji hipotesis
5) Analisis hasil pengujian
6) Pelaporan hasil /simpulan
9. Metode Drill ( Latihan Siap )
Metode drill adalah metode latihan keterampilan ( latihan siap )
untuk mencapai suatu ketangkasan tertentu, yang sifatnya berulang-
ulang.
Langkah-langkahnya :
1) Peragaan Contoh ( baik lisan ~ tulisan ~ perbuatan )
2) Pengulangan oleh peserta didik
3) Koreksi
4) Pengulangan lagi dst.
10. Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar dengan
melakukan tanya jawab, baik dilakukan satu arah ( peserta
didik~pendidik) atau pun multi arah (peserta didik ke pendidik ke
peserta didik lagi, dst.)
Langkah-langkah penggunaan metode ini :
1) Presentasi materi/ masalah
2) Pemberian Pertanyaan
3) Memberikan jawaban
4) Menyimpulkan hasil jawaban

8
C. Proses Kegiatan
Tumpang tindih pemakaian dan pemahaman antara ketiga istilah
tersebut sebenarnya tidak perlu terjadi, jika konsep yang dikandung istilah-
istilah itu diaplikasikan dalam kegiatan praktis proses edukatif
kependidikan. Maka masing-masing istilah tersebut terdapat kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan yang terdapat pada masing-masing istilah itu yang
kemudian perlu dirumuskan dan diantisipasikan untuk lebih
mencerminkan konsep dan aktivitas pendidikan Islam, sehingga di
lapangan praktis operasinya akan menjadi sebagai berikut :
1. Istilah tarbiyah kiranya bisa disepakati untuk dikembangkan
mengingat kandungan istilah tersebut lebih mencakup dan meluas
dibanding kedua istilah lain.
2. Dalam interaksi edukatif salah satu metode untuk mencapai tujuan
tarbiyah adalah dengan melalui proses ta'lim.
3. Antara tarbiyah maupun ta'lim harus mengacu pada konsep ta’dib
dalam perumusan arah dan tujuan aktivitasnya, tetapi dengan
modifikasi tertentu, sehingga tujuan tidak sekedar dirumuskan dengan
kata-kata singkat “fadilah” tetapi rumusan tujuan pendidikan Islam
yang lebih memberikan porsi utama pengembangan pada pertumbuhan
dan pembinaan keilmuan, keislaman, dan keikhlasan disamping juga
tidak mengabaikan pertumbuhan dan pengembangan intelektual
peserta didik.
Dengan demikian sasaran psikologi yang perlu dididik dan
dikembangkan melalui proses pendidikan secara selaras, serasi dan
seimbang adalah :
1. Kemampuan kognitif yang terpusat pada otak berupa kecerdasan akal
(berfikir/ head).
2. Kemampuan afektif yang tersirat dalam dada (bersikap/ heart).
3. Kemampuan motorik yang terletak di tangan untuk bekerja (berbuat/
hand).

9
D. Pengertian Pendidikan Islam Menurut Para Ahli
Lebih lanjut bahwa ungkapan penggunaan istilah al tarbiyah terlalu
luas untuk mengungkapkan hakikat dan operasionalisasi pendidikan Islam,
sebab kata tarbiyah yang memiliki arti mengasuh, memelihara dan lainnya
tidak hanya digunakan untuk manusia, akan tetapi juga digunakan untuk
melatih dan memelihara binatang atau makhluk Allah lainnya.
Secara terminologi, para ahli pendidikan Islam telah mencoba
memformulasikan pengertian pendidikan Islam. Diantara batasan yang
sangat variatif tersebut adalah :
1. Al Syaibaniy mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah proses
mengubah tingkah laku Individu peserta didik pada kehidupan pribadi,
masyarakat dan alam sekitar.
2. Muhammad Fadlil Al Jamaly mendefinisikan pendidikan Islam
sebagai upaya mengembangkan, mendorong serta mengajak mendidik
hidup lebih dinamis dengan berdasarkan nilai-nilai yang tinggi dan
kehidupan yang mulia.
3. Ahmad D. Marimba mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah
bimbingan atau pimpinan secara dasar oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.
4. Ahmad Tafsir mendefinisikan pendidikan Islam sebagai bimbingan
yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal
sesuai dengan ajaran Islam.
5. Syed Sajjad Husain dan Syed Ali Asyraf mengartikan pendidikan
Islam sebagai suatu pendidikan yang melatih perasaan murid-murid
sedemikian rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, keputusan dan
pendekatan mereka terhadap segala jenis pengetahuan mereka
dipengaruhi oleh spiritual dan sangat sadar akan nilai etis Islam.
6. Ali Asyraf mengatakan istilah pendidikan Islam tidak hanya berarti
pengajaran Al Qur'an, hadis, fiqih tetapi memberi arti pendidikan di

10
semua cabang ilmu pengetahuan yang diajarkan dari sudut pandang
Islam.
7. Al Dyabani mengartikan pendidikan Islam sebagai usaha mengubah
tingkah laku dalam kehidupan pribadi atau kehidupan manusia dan
pada alam sekitar tentang individu itu hidup atau pada proses
pendidikan itu sendiri dan proses pengajaran sebagai suatu aktivitas
asasi dan sebagai proporsi antara profesi-profesi dalam masyarakat.
8. Hasil rumusan seminar pendidikan Islam se-Indonesia memberikan
pengertian pendidikan Islam sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan
rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan mengarahkan,
melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penggunaan istilah dalam pendidikan berdasarkan Al Qura’an dan
As Sunnah yang tepat akan menjadi sangat penting, karena akan
memengaruhi konsep pendidikan khusus nya pendidikan dalam pengertian
islam. Pengertian pendidikan akan mendasari tujuan, metode sampai pada
kurikulum pendidikan itu sendiri.
Tarbiyah, ta’lim dan ta’dib memiliki erat langsung dengan
pendidikan itu sendiri. Proses pengembangan diri dan pengajaran adalah
bagian penting dalam pendidikan untuk mencapai tujuan manusia sebagai
hamba Allah.

B. Saran
Dalam suatu pendidikan islam peserta didik harus mampu
mengembangkan kemampuannya dalam ranah kognitif, efektif dan
psikomotorik dan harus adanya keseimbangan antara ketiga rana tersebut,
agar terwujudnya sosok pribadi yang bertaqwa dan berakal shaleh dan agar
menjalani insan kamil.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ansori, Isa Dan Bawani, Imam. Cendekiawan Muslim Dalam Perspektif


Pendidikan Islam. Surabaya PT Bina Ilmu, 1991.
Basuki Dan Ulum, Miftahul. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Ponorogo :
STAIN Po Press, 2007.
Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: PT. Intermasa, 2007.
Rosyadi, Khoiron. Pendidikan Profetik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2004.
http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/04/konsep-tarbiyah-
dalam-pendidikan-islam.html

13

Anda mungkin juga menyukai