Anda di halaman 1dari 11

PERKEMBANGAN KIMIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN ILMU ALAMIAH MODERN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Quran berulang-ulang telah mendorong orang-orang islam untuk mengatasi

kejadian alam dunia, dan untuk mempelajari bagaimana langit-langit dan bumi telah berguna

untuk manusia. Di sana belum ada suatu konflik antara keyakinan dan pikiran di dalam islam.

Itulah sebabnya maka orang-orang islam telah memulai pertama sekali mempelajari suatu

pelajaran yang selalu progressif dan serius tentang ilmu kimia dan ilmu alam.

Karya-karya ilmiah disifatkan kepada Khalid Ibnu Yazid (wafat tahun 704 M) dan

kepada ahli hukum besar Ja’far As-Shadiq (wafat tahun 776 M) dengan tepat masih tetap

dimuliakan sepanjang masa. Sifat khas dari karya-karya mereka telah merupakan percobaan

yang objektif, di samping pemikiran yang sederhana, melalui penelitian bahwa mereka telah

mengumpulkan fakta-fakta. Di bawah pengaruh mereka, ilmu kimia dahulu kala telah

dipindahkan ke dalam suatu ilmu eksasta (yang tepat), didasarkan atas fakta-fakta yang mampu

mempertunjukkan.

Adanya terjemahan karya-karya Jabir dan lain-lain ke dalam bahasa latin,

dipergunakan untuk waktu lama sebagai teks-book di Eropa, cukup untuk menunjukkan

bagaimana besarnya ilmu modern berutang budi kepada karya-karya para sarjana Islam, dan

bagaimana ia telah berkembang.


B. Rumusan dan Batasan Masalah

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, secara umum makalah ini akan

membahas tentang kimia dan perkembangannya dalam prespektif islam dan ilmu alamiah

modern. Selain itu, akan dibahas secara khusus dalam sub masalah :

a. Apa pengertian kimia?

b. Bagaimana sejarah ilmu kimia?

c. Apa saja cabang- cabang ilmu kimia?

d. Teori apa yang ditemukan pada perkembagan ilmu kimia?

e. Apa peran ilmu kimia?

2. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini secara umum akan membahas

tentang perkembangan ilmu kimia dalam prespektif islam dan secara khusus akan

membahas tentang pengertian kimia, sejarah ilmu kimia, cabang-cabang ilmu kimia, teori

yang ditemukan dalam perkembangan ilmu kimia, dan peran ilmu kimia.

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian kimia.

2. Untuk mengetahui perkembangan ilmu kimia

3. Untuk mengetahui cabang-cabang ilmu kimia.

4. Untuk mengetahui teori yang ditemukan dalam perkembangan ilmu kimia.

5. Untuk mengetahui peran ilmu kimia.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kimia

Kimia dari bahasa Arab: ‫كيمياء‬, transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat

atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia adalah ilmu yang mempelajari mengenai

komposisi, struktur, dan sifat zat, atau materi dari skala atom hingga molekul serta

perubahan atau transformasi serta interaksi mereka membentuk materi yang ditemukan

sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan

tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik.

Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada

tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.

Pada bidang pendidikan, Kimia selalu mulai dipelajari pada jenjang Sekolah

Menengah Atas. Kimia sering disebut sebagai “ilmu andryan” karena menghubungkan

berbagai ilmu lain seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran,

bioinformatika, dan geologi.

Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep

dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip

fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.


Kimia berhubungan dengan interaksi materi yang dapat melibatkan dua zat atau antara
materi dan energi, terutama dalam hubungannya dengan hukum pertama termodinamika.
Kimia tradisional melibatkan interaksi antara zat kimia dalam reaksi kimia, yang mengubah
satu atau lebih zat menjadi satu atau lebih zat lain. Kadang reaksi ini digerakkan oleh
pertimbangan entalpi, seperti ketika dua zat berentalpi tinggi seperti hidrogen dan oksigen
elemental bereaksi membentuk air, zat dengan entalpi lebih rendah. Reaksi kimia dapat
difasilitasi dengan suatu katalis, yang umumnya merupakan zat kimia lain yang terlibat
dalam media reaksi tapi tidak dikonsumsi (contohnya adalah asam sulfat yang
mengkatalisasi elektrolisis air) atau fenomena immaterial (sepertiradiasi
elektromagnet dalam reaksi fotokimia). Kimia tradisional juga menangani analisis zat kimia,
baik di dalam maupun di luar suatu reaksi, seperti dalamspektroskopi.
Zat cenderung diklasifikasikan berdasarkan energi, fase, atau komposisi kimianya.

Materi dapat digolongkan dalam 4 fase, urutan dari yang memiliki energi paling rendah

adalah padat, cair, gas, dan plasma. Dari keempat jenis fase ini, fase plasma hanya dapat

ditemui di luar angkasa yang berupa bintang, karena kebutuhan energinya yang teramat

besar. Zat padat memiliki struktur tetap pada suhu kamar yang dapat melawan gravitasi atau

gaya lemah lain yang mencoba mengubahnya.

Zat cair memiliki ikatan yang terbatas, tanpa struktur, dan akan mengalir bersama

gravitasi. Gas tidak memiliki ikatan dan bertindak sebagai partikel bebas. Sementara itu,

plasma hanya terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas; pasokan energi yang berlebih

mencegah ion-ion ini bersatu menjadi partikel unsur. Satu cara untuk membedakan ketiga

fase pertama adalah dengan volume dan bentuknya: kasarnya, zat padat memeliki volume

dan bentuk yang tetap, zat cair memiliki volume tetap tapi tanpa bentuk yang tetap,

sedangkan gas tidak memiliki baik volume ataupun bentuk yang tetap.

B. Sejarah Ilmu Kimia

Robert Boyle, perintis kimia modern dengan menggunakan eksperimen

terkontrol, sebagai kontras dari metode alkimia terdahulu. Akar ilmu kimia dapat

dilacak hingga fenomena pembakaran. Api merupakan kekuatan mistik yang mengubah

suatu zat menjadi zat lain dan karenanya merupakan perhatian utama umat manusia.

Api itulah yang menuntun manusia pada penemuan besi dan gelas.

Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang yang tertarik

menemukan metode yang dapat mengubah zat lain menjadi emas. Hal ini menciptakan

suatu protosains yang disebut Alkimia. Alkimia dipraktikkan oleh banyak kebudayaan

sepanjang sejarah dan sering mengandung campuran filsafat, mistisisme, dan

protosains.

Alkimiawan menemukan banyak proses kimia yang menuntun pada

pengembangan kimia modern. Seiring berjalannya sejarah, alkimiawan-alkimiawan

terkemuka (terutama Abu Musa Jabir bin Hayyan dan Paracelsus) mengembangkan

alkimia menjauh dari filsafat dan mistisisme dan mengembangkan pendekatan yang

lebih sistematik dan ilmiah.


Alkimiawan pertama yang dianggap menerapkan metode ilmiah terhadap alkimia dan

membedakan kimia dan alkimia adalah Robert Boyle(1627–1691). Walaupun demikian,

kimia seperti yang kita ketahui sekarang diciptakan oleh Antoine

Lavoisier dengan hukum kekekalan massanya pada tahun 1783. Penemuan unsur

kimia memiliki sejarah yang panjang yang mencapai puncaknya dengan

diciptakannya tabel periodik unsur kimia oleh Dmitri Mendeleyevpada tahun 1869.

Penghargaan Nobel dalam Kimia yang diciptakan pada tahun 1901

memberikan gambaran bagus mengenai penemuan kimia selama 100 tahun terakhir.

Pada bagian awal abad ke-20, sifat subatomik atom diungkapkan dan ilmu mekanika

kuantum mulai menjelaskan sifat fisik ikatan kimia. Pada pertengahan abad ke-20, kimia

telah berkembang sampai dapat memahami dan memprediksi aspek-aspek biologi yang

melebar ke bidang biokimia.

Industri kimia mewakili suatu aktivitas ekonomi yang penting. Pada tahun

2004, produsen bahan kimia 50 teratas global memiliki penjualan mencapai 587 bilyun

dolar AS dengan margin keuntungan 8,1% dan pengeluaran riset dan

pengembangan 2,1% dari total penjualan.

C. Cabang Ilmu Kimia

Kimia umumnya dibagi menjadi beberapa bidang utama. Terdapat pula

beberapa cabang antar-bidang dan cabang-cabang yang lebih khusus dalam kimia.

Lima Cabang Utama:

1. Kimia analitik adalah analisis cuplikan bahan untuk memperoleh pemahaman

tentang susunan kimia dan strukturnya. Kimia analitik melibatkan metode

eksperimen standar dalam kimia. Metode-metode ini dapat digunakan dalam semua

subdisiplin lain dari kimia, kecuali untuk kimia teori murni.

2. Biokimia mempelajari senyawa kimia, reaksi kimia, dan interaksi kimia yang terjadi

dalam organisme hidup. Biokimia dan kimia organic berhubungan dengan sangat

erat, seperti dalam kimia medicinal atau neurokimia. Biokimia juga berhubungan

dengan biologi molekular, fisiologi, dan genetika.


3. Kimia anorganik mengkaji sifat-sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan

antara bidang organik dan anorganik tidaklah mutlak dan banyak terdapat tumpang

tindih, khususnya dalam bidang kimia organologam.

4. Kimia organik mengkaji struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi senyawa

organik. Suatu senyawa organik didefinisikan sebagai segala senyawa yang

berdasarkan rantai karbon.

5. Kimia fisik mengkaji dasar fisik sistem dan proses kimia, khususnya energitika dan

dinamika sistem dan proses tersebut. Bidang-bidang penting dalam kajian ini di

antaranya termodinamika kimia,kinetika kimia, elektrokimia, mekanika statistika,

dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika

molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan

persamaan, dan biasanya berhubungan dengan kimia kuantum serta kimia teori.

Cabang – cabang Ilmu Kimia yang merupakan tumpang-tindih satu atau lebih

lima cabang utama:

1. Kimia Material menyangkut bagaimana menyiapkan, mengkarakterisasi, dan

memahami cara kerja suatu bahan dengan kegunaan praktis.

2. Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori dasar (biasanya

dalam matematika atau fisika). Secara spesifik, penerapan mekanika kuantum dalam

kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia II, perkembangan komputer

telah memfasilitasi pengembangan sistematik kimia komputasi, yang merupakan seni

pengembangan dan penerapan program komputer untuk menyelesaikan

permasalahan kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih (secara teori dan

eksperimen) dengan fisika benda kondensi dan fisika molekular.

3. Kimia nuklir mengkaji bagaimana partikel subatom bergabung dan membentuk

inti. Transmutasi modern adalah bagian terbesar dari kimia nuklir dan tabel

nuklida merupakan hasil sekaligus perangkat untuk bidang ini.

4. Kimia Organik Bahan Alam mempelajari senyawa organik yang disintesis secara

alami oleh alam, khususnya makhluk hidup.


5. Bidang lain, diantaranya adalah astrokimia, biologi, elektrokimia, farmakologi,

fitokimia, fotokimia, genetika,molekular, geokimia, ilmu bahan, kimia aliran, kimia

atmosfer, kimia benda padat, kimia hijau, kimia inti, kimia medicinal, kimia

komputasi, kimia lingkungan, kimia organologam, kimia permukaan, kimia polimer,

kimia supramolekular, nanoteknologi, petrokimia, sejarah kimia, sanokimia, teknik

kimia, serta termokimia.

D. Penemuan Teori dalam Perkembangan Ilmu Kimia

Dalam perkembangan ilmu kimia, ada beberapa penemuan teori atau hukum

yang dikemukakan antara lain :

1. Penemuan tentang kristalisasi, pelarutan, sublimasi, reduksi, proses pembuatan

baja, pemurnian logam, yang semuanya dilakukan oleh Jabir Ibnu Hayan.

2. Penemuan bahan peledak yang terdiri dari saltpeter arang dan balerang yang

dilakukan oleh Rogern Bacon.

3. Defenisi tentang unsur yaitu zat yang tidak dapat diurai lagi menjadi zat lain serta

susunan daftar unsure dalam empat golongan yaitu :

a. hydrogen, nitrogen, oksigen, panas dan cahaya.

b. balerang, fosfor, dan karbon.

c. Logam-logam.

d. atom golongan tanah yaitu magnesia, kapur, berita, alumina, dan silika.Teori ini

dikemukakan oleh Lavoiser.

4. Suatu zat mempunyai susunan kimia yang tepat. Teori ini diperoleh dari hasil

percobaan yang menunjukkan bahwa dari dua macam unsur dapat terbentuk lebih

dari satu senyawa yang berlainan sifatnya. Teori ini dikemukakan Joseph Louis

Proust.

5. Teori atom yang dapat menerangkan peristiwa kimia serta hukum-hukum yang

berhubungan dengan reaksi kimia dan memberikan tanda atom atau symbol atom

seperti :

Hidrogen ,Oksigen, Nitrogen , Air. Teori ini dikemukakan oleh John Dalton
6. Simbol kimia dengan mengambil dari huruf pertama atau 2 huruf dari depan nama-

nama unsur dalam bahasa latin yang sampai sekarang dipergunakan, seperti :

Hidrogen : H, Oksigen : O, Nitrogen : N, Air : H2O

7. Pemberian bobot atom yang sampai sekarang dipergunakan. Teori ini dikemukakan

oleh Barselius.

E. Peran Ilmu Kimia

Ilmu kimia berperan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu kimia berperan dalam

peningkatan kesejahteraan manusia dan perkembangan lain, misalnya dalam

pemenuhan kebutuhan lain, misalnya dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga,

kemajuan ilmu kedokteran, peningkatan produktivitas pertanian, kemajuan teknologi,

transportasi, penegakan hukum, kelestarian lingkungan dan kemajuan fotografi dan

seni.

Dalam hal medis, ilmu kimia berguna dalam hal penelitian penyakit di

laboratorium, pemberian resep obat-obatan dan lain-lain. Dalam pemenuhan kebutuhan

rumah tangga adalah penggunaan obat anti nyamuk, pupuk kimia, sabun dan lain-lain.

Dalam hal pertanian, mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang

terkait dengan kesuburan tanah dan penggunaan pestisida.

Selain itu, manfaat ilmu kimia dapat memberikan pemahaman yang lebih baik

terhadap alam sekitar dan berbagai prosesyang berlangsun di dalamnya. Dari uraian di

atas telah dijelaskan bahwa materi dapat berubah secara fisis atau kimia. Dengan belajar

ilmu kimia, kita dapat mengubah bahan alam menjadi produk yang lebih berguna untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan kita dapat mengerti kebutuhan hidup

manusia, dan kita dapat mengerti barbagai gejala alam yang kita jumpai dalam

kehidupan kita setiap hari, misalnya pe n c e r n a a n d a n p e m b a k a r a n z a t z a t

m a k a n a n d a l a m t u b u h , makanan berasal dari tumbuh tumbuhan. Tumbuh

tumbuhan berasimilasi dengan proses kimia. Tubuh kita membutuhkan karbohidarat,

protein, lemak, vitamin, yang keseluruhannya merupakan proses kimia sehingga dapat

menghasilkan gas karbondioksida, air dan energy.


Dalam kehidupan ini, kita membutuhkan sabun, pasta gigi, tekstil, kosmetik,

plastik,obat-obatan, pupuk, pestisida, bahan bakar, cat, bumbu masak, alat-alat

rumahtangga, bahkan berbagai jenis makanan olahan, yang semuanya merupakan hasil

daripenerapan ilmu kimia.Hampir semua bahan keperluan kita, sedikit banyak, baik

langsung atau tidak langsungmengalami sentuhan kimia.


BAB III

PENUTUP

Simpulan

Kimia dari bahasa Arab: ‫كيمياء‬, transliterasi: kimiya = perubahan benda/zat

atau bahasa Yunani: χημεία, transliterasi: khemeia adalah ilmu yang mempelajari

mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat atau materi dari

skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka

untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari

pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk

menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia

modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang

pada gilirannya ditentukan oleh gaya antaratom dan ikatan kimia.

SejarahRobert Boyle, perintis kimia modern dengan menggunakan eksperimen

terkontrol, sebagai kontras dari metode alkimia terdahulu.


Lima cabang utama ilmu kimia adalah kimia analitik, biokimia, kimia anorganik, kimia
organik, dan kimia fisik. Cabang – cabang ilmu kimia yang merupakan tumpang-tindih
satu atau lebih lima cabang utama: kimia material, kimia teori, kimia nuklir, kimia
organik bahan alam, bidang lain antara lain
adalah astrokimia, biologimolekular, elektrokimia, farmakologi, fitokimia, fotokimia,
genetika, molekular, geokimia, ilmu bahan, kimia aliran, kimia atmosfer, kimia benda
padat,kimia hijau, kimia inti, kimia medisinal, kimia komputasi, kimia lingkungan, kimia
organologam, kimia permukaan, kimia polimer, kimia
supramolekular, nanoteknologi, petrokimia, sejarah kimia, sonokimia, teknik kimia,
serta termokimia.
Ilmu kimia berperan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu kimia berperan dalam

peningkatan kesejahteraan manusia dan perkembangan lain, misalnya dalam

pemenuhan kebutuhan lain, misalnya dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga,

kemajuan ilmu kedokteran, peningkatan produktivitas pertanian, kemajuan teknologi,

transportasi, penegakan hukum, kelestarian lingkungan dan kemajuan fotografi dan

seni.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/ruang-lingkup-ilmu-kimia/peran-

ilmu-kimia-dan-rangkuman/

Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Quran, [t.Cet] ;Mizan: Bandung, 1994

Tinsley I.J., Chemical Consept In Pollutant Behaviour, John Wilay & Souns, Inc, Chiehester Brisbane,

[t.Cet] ;Taronto: [t.tp] , 1979

Ibnu Mas’ud,H., Drs., Drs. Joko Paryono, Ilmu Alamiah Dasar (IAD) Cet.IV; CV Pustaka Setia:

Bandung, 2008

http://yi2ncokiyute.blogspot.com/2012/03/perkembangan-ilmu-kimia-fisik-teori.html

Anda mungkin juga menyukai