Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TAFSIR DAN HADIS TARBAWI


Dosen Pengampu Mata Kuliah : Musradinur, M.S.I

“Media Pendidikan ”

Oleh :

KHAIRUL ABADI
NPM : 22420611334

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TAKENGON

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah selalu kami panjatkan kehadirat Ilahi Robbi yang telah
senantiasa melimpahkan rahmat, ni’mat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua
sehingga kita dapat menjadi seperti saat ini, bisa merasakan nikmatnya menuntut ilmu di
Institut Agama Islam Negeri Takengon.
Shalawat serta salam tetap dan selalu kami hadiahkan kepada sang revolusioner dunia
sekaligus sebagai khotamul ambiya’ yang telah membawa nilai-nilai keindahan (estetika)
yang diutus Allah SWT ke dunia tidak lain untuk menyempurnakan akhlak, sehingga
menjadikan agama Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi semua
alam).
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah banyak
membantu kami dalam proses pembuatan dan penyusunan makalah yang berjudul ”Media
Pendidikan” ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah Tafsir dan Hadis Tarbawi,
Musradinur, M.S.I yang senantiasa dengan sabar dan ikhlas membimbing kami.

Dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun (konstruktif) dari semua pembaca, karena kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini tentulah masih terdapat banyak sekali kekurangan–kekurangan. Akhir
kata, semoga karya makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya. Aamiin ya robbal ‘aalamin.

Takengon, 09 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang .............................................................................................................1

2. Rumusan Masalah ........................................................................................................2

B. PEMBAHASAN

1. Definisi Media Pendidikan…………………………………….………………………3


2. Media Pendidikan Dalam Al-Qur’an : Q.S. An-Nahl : 89…………………………….4
3. Media Pendidikan Dalam Al-Qur’an : Q.S. Luqman : 10-11…………………………5
4. Media Pendidikan Dalam Al-Qur’an : Q.S. Ali-Imran: 109-191……………………..6
5. Hadis Tentang Media Pendidikan…………………………………………………….8

C. KESIMPULAN………………….………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... ………………11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang
hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu
pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri
orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya.

Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya,
yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, bahan atau
materi pelajaran (buku, modul, majalah, rekaman video atau audio, dll) dan berbagai sumber
belajar dan fasilitas (proyektor overhead, radio, televisi, komputer, perpustakaan, dan lain-
lain).

Dalam proses belajar mengajar, kehadiran alat/media mempunyai arti yang cukup
penting. Karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat
dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Namun, meskipun begitu pentingnya
alat/media bagi tercapainya tujuan pendidikan, masih banyak dijumpai lembaga-lembaga
pendidikan yang kurang mementingkan suatu alat/media tersebut.

Terbukti banyak ditemukan kasus pendidik yang tidak mempergunakan media sesuai
dengan bahan yang diajarkan, sehingga dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, peserta
didik mengalami banyak kesulitan dalam menyerap dan memahami pelajaran yang
disampaikan, pendidik kesulitan menyampaikan bahan pelajaran, banyak peserta didik yang
merasa bosan terhadap pelajaran pendidikan agama Islam. Hal ini dapat diidentifikasikan
sebagai masalah kurangnya pemahaman pendidik dalam pengaplikasian media dalam
pembelajaran tersebut.

Di sisi lain, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong


upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar.
Para pendidik dituntut agar mampu menggunakan media yang dapat disediakan oleh sekolah,
dan tidak tertutup kemungkinan bahwa media tersebut sesuai dengan perkembangan dan

1
tuntutan zaman. Di samping itu, pendidik juga dituntut untuk dapat mengembangkan
keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut
belum tersedia. Untuk itu pendidik harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang media pembelajaran.

Walaupun tujuan awal dari pembelajaran itu sudah baik, akan tetapi jika tidak
didukung oleh media yang tepat, tujuan yang baik tersebut sangat sulit untuk dapat tercapai
dengan baik. Sebuah media dalam pembelajaran akan mempengaruhi sampai tidaknya suatu
informasi secara lengkap dan tepat sasaran, serta mempengaruhi hasil akhir dari proses
pembelajaran tersebut.

B. Rumusan Masalah

Dalam suatu karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan runtut sesuai dengan
ketentuan yang ada. Maka dari itu perlu untuk menyusun suatu rumusan masalah yang
menjadi batu pijakan untuk pembahasan pada makalah ini. Adapun rumusan masalah tersebut
ialah sebagai berikut:

1. Bagaimana definisi media pendidikan?


2. Bagaimana media pendidikan dalam al-qur’an : q.s. an-nahl : 89?
3. Bagaimana media pendidikan dalam al-qur’an : q.s. luqman : 10-11?
4. Bagaimana media pendidikan dalam al-qur’an : q.s. ali-imran: 109-191?
5. Apa saja hadis tentang media pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

Adanya suatu diskusi dalam kelas yang kita lakukan sudah barang tentu semuanya
mempunyai tujuan masing-masing dan boleh jadi tujuan tersebut berbada atau pun sama.
Sedang pembelajaran pada saat ini yaitu dengan judul “Media Pendidikan” mempunyai
beberapa tujuan diantaranya adalah :

1. Untuk mengetahui Definisi Media Pendidikan


2. Untuk mengetahui Media Pendidikan Dalam Al-Qur’an : Q.S. An-Nahl : 89
3. Untuk mengetahui Media Pendidikan Dalam Al-Qur’an : Q.S. Luqman : 10-11
4. Untuk mengetahui Media Pendidikan Dalam Al-Qur’an : Q.S. Ali-Imran: 109-191
5. Untuk mengetahui Hadis Tentang Media Pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Media Pendidikan

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Menurut Gagne (1970)
menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
dapat merangsangnya untuk belajar.1

Asosiasi Pendidikan Nasional memiliki pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-
bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya
dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca. Jadi, media adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi.

Secara harfiah media diartikan “perantara” atau “pengantar”. AECT (Association for
Educational Communication and Technology) mendefinisikan media yaitu segala bentuk
yang digunakan untuk proses penyaluran informasi.2

Robert Hanick dan kawan-kawan (1986) mendefinisikan media adalah sesuatu yang
membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi. Masih dalam
sudut yang sama Kemp dan Dayton mengemukakan peran media dalam proses komunikasi
sebagai alat pengirim (transfer) yang mentransmisikan pesan dari pengirim (sender) kepada
penerima pesan atau informasi (receiver).

Sedangkan Oemar Hamalik mendefinisikan, media sebagai teknik yang digunakan dalam
rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah. Media pembelajaran merupakan perantara atau alat untuk
memudahkan proses belajar mengajar agar tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan
efisien.3

1 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), cet. ke-16 hlm. 6.
2 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), Hlm. 11.
3 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta Selatan: Ciputat Press, 2002).Hlm, 14.

3
Pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru. Alat bantu yang
dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, model, objek, dan lain-lain yang dapat
memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap belajar
siswa.

B. Media Pendidikan Dalam Al-Qur’an : Q.S. An-Nahl : 89

ِّ‫ب تِ ْبيَانًا لِّ ُكل‬ َ ‫ك َش ِه ْيدًا ع َٰلى ٰهُٓؤاَل ۤ ۗ ِء َونَ َّز ْلنَا َعلَ ْي‬
َ ‫ك ْال ِك ٰت‬ َ ِ‫ث فِ ْي ُك ِّل اُ َّم ٍة َش ِه ْيدًا َعلَ ْي ِه ْم ِّم ْن اَ ْنفُ ِس ِه ْم َو ِجْئنَا ب‬
ُ ‫َويَوْ َم نَ ْب َع‬
َ‫ࣖ َش ْي ٍء َّوهُدًى َّو َرحْ َمةً َّوبُ ْش ٰرى لِ ْل ُم ْسلِ ِم ْين‬

Artinya:

(dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas
mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas
seluruh umat manusia. dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang
berserah diri. (Q. S An-Nahl: 89)4

Menurut analisa peneliti, dalam ayat ini secara tidak langsung Allah mengajarkan
kepada manusia untuk menggunakan sebuah alat/ benda sebagai suatu media dalam
menjelaskan segala sesuatu. Sebagaimana Allah Swt menurunkan Al Qur’an kepada Nabi
Muhammad Saw untuk menjelaskan segala sesuatu, maka sudah sepatutnya jika seorang
menggunakan suatu media tertentu dalam menjelaskan segala hal.5

Ayat diatas juga menjelaskan tentang bagaimana seharusnya syarat suatu media yang
akan digunakan. Pada surat An Nahl ayat 89 tersebut dijelaskan bahwa Al Qur’an selain
berperan untuk menjelaskan, juga merupakan sesuatu yang berfungsi sebagai petunjuk,
rahmat, dan pemberi kabar gembira bagi orang yang menyerahkan diri. Sebagaimana
keterangan diatas, maka suatu media yang digunakan dalam pengajaran harus mampu
menjelaskan kepada para siswa tentang materi yang sedang mereka pelajari. Syarat ini sejalan
dengan esensitas sebuah media dalam pengajaran pada QS. Al Isra’ : 84.

4 Departemen Agama RI. 2011.Al-Qur’an dan Terjemhanya. CV Diponegoro. Bandung.

5 Ahmad Musthafa Al Maraghi, Terjemah Tafsir Al Maraghi Jilid 6, Cetakan Ke-2, (Semarang :PT. Karya Toha
Putra 1993), hal. 149.

4
Selain hal tersebut, sebuah media juga harus mampu menjadi petunjuk untuk
melakukan sesuatu yang baik. Sedangkan mengenai Al Qur’an sebagai rahmat dan pemberi
kabar gembira jika dikaitkan dengan masalah media dalam dunia pendidikan maka suatu
media harus mampu menumbuhkan rasa gembira yang selanjutnya meningkatkan
ketertarikan siswa dalam mempelajari materi-materi yang disampaikan. Hal tersebut karena
tujuan pendidikan tidak hanya pada segi kognitif saja, melainkan juga harus mampu
mempengaruhi sisi afektif dan psikomotor para siswa. Dalam hal ini maka media harus
mampu meraih tujuan pendidikan tersebut.

C. Media Pendidikan Dalam Al-Qur’an : Q.S. Luqman : 10-11

Langit, bumi, dan gunung sebagai media pendidikan Surah Luqman ayat 10-11

َ‫ث فِيهَا ِمن ُك ِّل دَابَّ ٍة َوَأن َز ْلنَا„ ِمن‬


َّ َ‫اس َي َأن تَ ِمي َد بِ ُك ْم َوب‬
ِ ‫ض َر َو‬ِ ْ‫ت بِ َغي ِْر َع َم ٍد تَ َروْ نَهَا„ َوَأ ْلقَى فِي اَأْلر‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬ َ َ‫َخل‬
‫ق الَّ ِذينَ ِمن دُونِ ِه بَ ِل الظَّالِ ُمونَ فِي‬ َ َ‫ق هَّللا ِ فََأرُونِي َما َذا خَ ل‬
ُ ‫ج َك ِر ٍيم هَ َذا َخ ْل‬
ٍ ْ‫ال َّس َما ِء َما ًء فََأنبَ ْتنَا„ فِيهَا ِمن ُك ِّل َزو‬
‫ضاَل ٍل ُّمبِي ٍن‬
َ

Artinya: “Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan
gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan
memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air
hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang
baik. Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan
oleh sembahan-sembahan (mu) selain Allah sebenarnya orang-orang yang lalim itu berada
di dalam kesesatan yang nyata”.(Q.S.Luqman:10-11)6

Firman Allah Ta’ala, “Dia mengembangkan segala jenis binatangdi dalamnya” berarti
dia telah mengembangbiakan berbagai jenis binatang yang tidak dapat diketahui, jumlah,
bentuk, dan jenisnya kecuali oleh yang telah menciptakannya. Sesungguhnya dia telah
mengingatkan manusia bahwa dialah Yang Maha Memberi Rizki melalui firman-Nya. “Dan
kami telah menurunkan air dari langit, lalu kami menumbuhkan di sana segala jenis
tumbuhan yang baik.” yaitu segala jenis tumbuhan.

Langit tercipta begitu tinggi dan jauh jaraknya dari manusia, ia tanpa tiang tapi tidak
roboh. Demikian juga bumi, diatasnya berkembang biak binatang dan terdapat juga berbagai
jenis tumbuh-tumbuhan yang tumbuh dengan subur karena siraman hujan.

6 Departemen Agama RI. 2011.Al-Qur’an dan Terjemhanya. CV Diponegoro. Bandung.

5
Ayat ini mengingatkan bahwa semua ini ciptaan Allah. Apabila dilihat dari aspek
pendidikan, materi utama yang ingin diajarkan ayat ini kepada manusia adalah keimanan
kepada Allah dan mensyukuri nikmat-Nya serta jangan menjadi orang yang zalim. Dalam
menyajikan materi tersebut, al-Quran mengunakan media berupa bumi serta tumbuhan dan
binatang yang terdapat diatasnya, gunung dan langit. Dengan media ini manusia diharapkan
meyakini kemaha besaran Allah dan mensyukuri nikmat-Nya.7

Menurut para saintis, langit dengan kenyataannya yang tampak, seluas mata
memandang tidak sepotong tiang pun yang menyangganya. Logika manusia mengharuskan
ada tiang penyangga agar tidak roboh. Akan tetapi, Allah dengan kekuasaan-Nya mampu
berbuat di luar jangkauan logika manusia.

Manusia dan semua makhluk yang hidup di bumi berada di bawah sistem gravitasi
(gaya tarik) bumi. Dengan demikian, mereka bisa stabil mengerjakan pekerjaan mereka di
bumi, tidak melayang-layang di udara.

Ketika keluar dari bumi memasuki alam yang tak bergravitasi, manusia pun tahu
bahwa di sana semua benda menjadi melayang-layang tak berbobot, termasuk manusia
sendiri. Sungguh mudah bagi Allah untuk membuat apa saja sesuai kehendak-Nya, termasuk
membuat langit menjadi “ringan” tak berbobot sehingga tidak diperlukan tiang-tiang untuk
menyangganya. Tapi dapat juga dianggap bahwa medan-medan gaya yang ada dalam alam
semesta ini sebagai “tiang maya” yang tidak tampak oleh mata?.

D. Media Pendidikan Dalam Al-Qur’an : Q.S. Ali-Imran: 109-191

‫ الَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ هَّللا َ قِيَا ًما‬. ‫ب‬ ِ ‫ت ُأِلولِي اَأْل ْلبَا‬ ِ َ‫ف اللَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ٍ ‫ار آَل يَا‬ ِ ‫اختِاَل‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬ ِ ‫ِإ َّن فِي َخ ْل‬
َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬
‫اب‬ ِ َ‫ض َربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ ٰهَ َذا ب‬
َ َ‫اطاًل ُسب َْحان‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫اوا‬َ ‫ق ال َّس َم‬ ِ ‫َوقُعُو ًدا„ َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْ„م َويَتَفَ َّكرُونَ فِي َخ ْل‬
‫النَّا‬

Artinya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau

7 Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan Dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir jilid 3 ( Jakarta: Gema
Insani Press, 2000 ), hal.787.

6
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka”. (Q.S. Ali-Imran: 109-191.

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi yang tanpa ada contoh sebelumnya
dan dalam pergantian malam dan siang dan perbedaan waktu keduanya dengan memanjang
dan memendek benar-benar merupakan petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti yang agung atas
keesaan Allah bagi orang-orang yang mempunyai akal-akal yang selamat. (Tafsir Al-
Muyassar)

Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dari tidak ada menjadi ada serta
tanpa ada contoh sebelumnya, dan di dalam pergantian malam dan siang serta perbedaan
panjang dan pendeknya waktu, benar-benar terdapat bukti-bukti nyata bagi orang-orang yang
berakal sehat yang menunjukkan mereka kepada Sang Maha Pencipta alam semesta, hanya
Dia Yang berhak disembah. (Tafsir Al-Mukhtashar)

Sesungguhnya dalam penciptaan dan pembuatan langit dan bumi, pergantian malam
dan siang hari dengan sangat rinci, pergantian keduanya dalam waktu yang lama maupun
singkat, panas dan dingin, serta peristiwa lainnya itu mengandung dalil yang jelas atas
keberadaan, kuasa dan keesaan Allah bagi orang-orang yang berakal sehat. Ayat ini
diturunkan ketika suku uraisy meminta Nabi SAW dengan berkata: “ Berdoalah kepada
Tuhanmu untuk menjadikan bukit Shafa menjadi emas” Lalu beliau berdoa kepada Tuhan.
Kemudian turunlah ayat ini Inna fii khalqissamaawaati, Maka sebaiknya kalian memikirkan
hal tersebut. (Tafsir al-Wajiz)8

Surat Ali Imran ayat 190-191 menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi
serta silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi ulul albab.
Ulil albab yang diterjemahkan sebagai orang-orang berakal memiliki dua ciri utama yakni
dzikir dan pikir.

Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan, melalui surat Ali Imran ayat 190,
Allah SWT  mengarahkan hamba-Nya untuk merenungkan alam, langit dan bumi. Dia
mengarahkan agar hamba-Nya mempergunakan pikirannya dan memperhatikan pergantian
antara siang dan malam. Semuanya itu penuh dengan tanda-tanda kebesaran Allah.9

8 M. Yusuf Kadar, Tafsir Tarbawi PesanPesan Al-Quran Tentang Pendidikan (Jakarta: Amzah, 2013), hal.137-13
9 Muhammad Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan Dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir jilid 3 ( Jakarta: Gema
Insani Press, 2000 ), hal.798.

7
Orang yang mampu memahami bahwa penciptaan langit dan bumi serta pergantian
siang dan malam merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah, mereka itulah ulul albab. Yang
menurut Ibnu Katsir, mereka adalah orang yang memiliki akal sempurna lagi memiliki
kecerdasan. Sedangkan menurut Sayyid Qutb, mereka adalah orang-orang yang memiliki
pemikiran dan pemahaman yang benar.

Surat Ali Imran ayat 191 menjelaskan ciri-ciri ulul albab. Bahwa ulul albab adalah
orang yang banyak berdzikir dan berpikir. Ia berdzikir dalam segala kondisi baik saat berdiri,
duduk ataupun berbaring. Ia juga mentafakkuri (memikirkan) penciptaan alam ini hingga
sampai pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan alam tidak ada yang sia-sia. Maka ia pun
berdoa kepada Allah, memohon perlindungan dari siksa neraka.

E. Hadis Tentang Media Pendidikan

Jejak Pendidikan- Hadis yang membahas mengenai media pembelajaran adalah sebagai
berikut

„‫ َوخَطَّ ُخطَطًا يصغَا ًرا‬,ُ‫يف ْال َو َسي طخَاير ًجا يم ْنه‬


ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَيْيه َو َسلَّ َم خَطَّا ُم َرب ََّعا َوخَطَّ خَطَّا‬ ُِّ َّ‫خَطَّ الن‬
َ ‫يب‬
ُ ُ‫ َوهَ َذاَأ َجلُه‬, ُ‫ هَ َذا ْاي إل ْن َسان‬:‫ال‬
‫ي‬ َ ‫يف ْال َو‬
َ َ‫ فَ ق‬,‫س يط‬ ِ ‫يطيمن َجانيبييه ا َّل يذى‬ ْ ‫س‬َ ‫يف ْال َو‬
ِ ‫إيل هَ َذا ا َّل يذى‬ َ
ْ
‫يإن َأ ْخطََأهُ هَ َذا‬
ْ َ‫ف‬, ُ‫ُم ْيطًا بييه َأوْ قَ ْد َأ َحاطَ بييه َوهَ َذا ا َّل يذي هُ َو َخاير ٌج اَ َملُهُ َوهَ يذيه الُْطَطُ الي صغَا ُر ْاأل ْع َراض‬
‫إين َأ ْخطََأهُ هَ َذا ن هَ َشهُ هَ َذ‬
ْ ‫ن هَ َشهُ هَ َذا َو‬

Nabi saw. membuat gambar persegi panjang, ditengah-tengah ditarik suatu garis
sampai keluar. Kemudian beliau membuat garis pendek-pendek di sebelah garis yang
ditengah-tengah seraya bersabda: “ini adalah manusia, dan persegi panjang yang
mengelilinginya adalah ajal. Garis yang di luar ini adalah cita-citanya, serta garis yang
pendek-pendek adalah hambatan-hambatannya. Apabila ia dapat menghadapi hambatan yang
satu, maka ia akan menghadapi hambatan yang lain. Dan apabila ia dapat mengatasi
hambatan yang lain, maka ia akan menghadapi hambatan yang lain lagi.” (H.R Bukhari).

Beliau menjelaskan garis lurus yang terdapat di dalam gambar adalah manusia,
gambar empat persegi yang melingkarinya adalah ajalnya, satu garis lurus yang keluar
melewati gambar merupakan harapan dan angan-angannya sementara garis-garis kecil yang
ada di sekitar garis lurus dalam gambar adalah musibah yang selalu menghadang manusia
dalam kehidupannya di dunia.

8
Dalam gambar ini beliau menjelaskan tentang hakikat kehidupan manusia yang
memiliki harapan, angan-angan dan cita-cita yang jauh ke depan untuk menggapai segala
yang ia inginkan di dalam kehidupan yang fana ini, dan ajal yang mengelilinginya yang
selalu mengintainya setiap saat sehingga membuat manusia tidak mampu menghindar dari
lingkaran ajalnya, sementara itu dalam kehidupannya, manusia selalu menghadapi berbagai
musibah yang mengancam eksistensinya, jika ia dapat terhindar dari satu musibah, musibah
lainnya siap menghadang dan membinasakannya dan seandainya ia terhindar dari seluruh
musibah, ajal yang pasti datang suatu saat akan merenggutnya.10

Hadis ini menunjukkan kepada kita bahwa Rasulullah saw. seorang pendidik yang
sangat memahami metode yang baik dalam menyampaikan pengetahuan kepada manusia,
beliau menjelaskan suatu informasi melalui gambar agar lebih mudah dipahami dan diserap
oleh akal dan jiwa.

Dari penjelasan mengenai isi kandungan hadis di atas, dikisahkan tentang Rasulullah
saw. menggambar persegi empat dan membuat garis-garis lurus ketika beliau menyampaikan
ajarannya kepada sahabat-sahabatnya. Hal ini berarti Rasulullah saw. menggunakan sarana
gambar-gambar tersebut untuk memberi perumpamaan dan mempermudah dalam
menyampaikan isi materi yang diajarkannya. Jika kita hubungkan dengan dunia pendidikan,
hadis tersebut berkaitan dengan salah satu komponen dalam pendidikan yakni media
pembelajaran. Pengertian media pembelajaran itu sendiri adalah segala sesuatu yang
digunakan sebagai sarana mempermudah dalam proses penyaluran ilmu pengetahuan kepada
peserta didik.

10 Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Riyadhus Shalihin, (Semarang: Toha Putra, 1992). Hlm.222.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Media pembelajaran adalah seperangkat alat (materi) yang dapat menyampaikan pesan-
pesan dalam proses belajar mengajar, dari penyampai pesan (pendidik) kepada penerima
pesan (peserta didik) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Landasan penggunaan media dalam pembelajaran harus dapat dilaksanakan dengan penuh
bijaksana dan hikmah, agar pendidik dan peserta didik dapat menjalin komunikasi yang baik,
sehingga tercipta suasana edukatif yang kondusif. Media dalam pembelajaran dan pendidikan
mempunyai persamaan dan perbedaan, persamaannya dilihat pada aspek material, dan
bedanya dilihat pada aspek immaterial.

Media pembelajaran dalam perspektif Al-Qur’an dan Hadits, dapat dipandang dan
diklasifikasikan menjadi media audio, visual dan audio visual. Media pembelajaran
bermanfaat sebagai alat bantu atau sarana yang dijadikan sebagai perantara atau piranti
komunikasi untuk menyampaikan pesan atau informasi berupa ilmu pengetahuan dari
berbagai sumber ke penerima pesan atau informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.

Surah luqman ayat 10-11; Apabila dilihat dari aspek pendidikan, materi utama yang ingin
diajarkan ayat ini kepada manusia adalah keimanan kepada Allah dan orang yang zalim.
Dalam menyajikan materi tersebut, al-Quran mengunakan media berupa bumi serta tumbuhan
dan binatang yang terdapat diatasnya, gunung dan langit. Dengan media ini manusia
diharapkan meyakini kemaha besaran Allah dan mensyukuri nikmat-Nya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi. 1992. Riyadhus Shalihin. Toha Putra.Semarang.

Ahmad Musthafa Al Maraghi. 1993. Terjemah Tafsir Al Maraghi. PT Karya Toha Putra.
Semarang.

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002. Media Pembelajaran. Ciputat Press. Jakarta Selatan.

Departemen Agama RI. 2011.Al-Qur’an dan Terjemhanya. CV Diponegoro. Bandung.

Muhammad Nasib Ar-Rifa’i. 2000 . Kemudahan Dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir
jilid 3. Gema Insani Press. Jakarta.

M. Yusuf Kadar. 2013. Tafsir Tarbawi PesanPesan Al-Quran Tentang Pendidikan. Amzah.
Jakarta.

Sadiman, Arief S. dkk. 2012. Media Pendidikan. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai