Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TAKSONOMI MEDIA PEMBELAJARAN

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu :
Dr. Noorhapizah, ST., M.Pd. / Wahdah Refia Rafianti, S.Sn., M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelas: 4B PGSD
Kelompok 3
Nurul Azmy 1910125120017
Puteri Ade Utari 1910125220017
Chusnul Islamiah 1910125220062
Muhammad Akmal Yanuari 1910125310039
Muhammad Doni 1910125310092
Marfuah 1910125320002

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Taksonomi Media Pembelajaran”
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
salah satu mata kuliah Media dan Teknologi Pembelajaran. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Taksonomi Media Pembelajaran
bagi para pembaca dan juga penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Noorhapizah, ST., M.Pd.
dan ibu Wahdah Refia Rafianti, S.Sn., M.Pd. selaku dosen pada mata kuliah
Media dan Teknologi Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan bagi kami dan para
pembaca.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat oleh siapapun yang membacanya dan
dapat menambah ilmu kita khususnya pada materi teori belajar kontruktivistik

Banjarmasin, 18 Februari 2021


Penyusun,

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Taksonomi Media Pembelajaran................................................3
B. Prinsip-Prinsip Media Pembelajaran...........................................................4
C. Peranan Media Di dalam Pembelajaran.......................................................5
D. Taksonomi Media pembelajaran..................................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................15
A. Kesimpulan................................................................................................15
B. Saran...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu faktor terpenting dalam proses pembelajaran adalah media
pembelajaran. Dengan media, dapat membantu mempermudah guru dalam
menyampaikan materi pelajaran yang akan diajarkan. Melalui media dapat
memunculkan motivasi belajar siswa dan mempermudah siswa dalam
memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan
menggunakan media pembelajaran yang tepat, proses pembelajaran dapat
berjalan lebih efektif dan efisien, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan optimal.
Dengan lajunya perkembangan dibidang teknologi elektronik, hal ini
sangat berpengaruh terhadap perkembangan jenis-jenis media pembelajaran.
Media pembelajaran dalam perkembangannya telah tampil dalam berbagai
jenis dan format yang masing-masing memiliki ciri dan kemampuannya
sendiri. Bermula dari banyaknya ragam jenis media, akhirnya banyak para ahli
media yang berusaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokkan
media menurut kesamaan ciri dan karakterisitiknya. Klasifikasi atau
pengelompokkan itu disebut dengan taksonomi media pembelalajaran. Dalam
pengklasifikasiannya, para ahli berbeda-beda dalam mengungkapkan
karakteristik suatu media menurut tujuan dan maksud pengelompokkannya.
Pada makalah ini, pemakalah akan memaparkan tentang pengertian
taksonomi media pembelajaran, prinsip media pembelajaran, peran media
pembelajaran dan bagaimana taksonomi media pembelajaran menurut
pendapat para ahli. Hal-hal tersebut yang akan menjadi fokus pembahasan
dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian taksonomi media pembelajaran?
2. Bagaimana prinsip dari media pembelajaran?
3. Apa saja peran media dalam pembelajaran?
4. Bagaimana taksonomi media pembelajara?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan pengertian taksonomi media pembelajaran.
2. Untuk menjelaskan prinsip dari media pembelajaran.
3. Untuk menjelaskan peran media dalam pembelajaran.
4. Untuk menjelaskan taksonomi media pembelajaran.

D. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan makalah ini dapat menjadi landasan dalam
pengembangan media pembelajaran atau penerapan media pembelajaran
secara lebih lanjut. Selain itu juga menjadi sebuah nilai pengetahuan dalam
bidang pendidikan di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Taksonomi Media Pembelajaran


Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk
mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan
sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Di
mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang
lebih rendah bersifat lebih spesifik.
Dalam pendidikan, taksonomi dibuat untuk mengklasifikasikan tujuan
pendidikan. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi
beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari setiap ranah
tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang
berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana
sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat
diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih
rendah. Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom dan
kawan-kawan pada tahun 1956, sehingga sering pula disebut sebagai
“Taksonomi Bloom”.
Berkaitan dengan media pembelajaran, banyak para ahli pendidikan
memberikan definisi media pembelajaran. Diantaranya, Sanjaya (2008)
menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat
mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan. Dari
definisi yang diberikan oleh para ahli dapat diambil kesimpulan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada diri siswa.
Jadi dapat disimpulkan dari penjelasan diatas bahawa Taksonomi
media pembelajaran adalah pengelompokan media pembelajaran berdasarkan
hierarki (tingkatan) tertentu.

B. Prinsip-Prinsip Media Pembelajaran


Untuk menggunakan media pembelajaran, guru harus mampu
memperhatikan sejumlah prisnsip-prinsip tertentu agar penggunaan media

3
pembelajaran dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip penggunaan
media pembelajaran merujuk pada pertimbangan seorang guru dalam memilih
dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan
dalam kegiatan proses belajar mengajar mengingat beraneka ragamnya media
yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
Sudjana (1991) mengatakan prinsip-prinsip media pembelajaran, yaitu :
1. Menentukan jenis media dengan tepat; artinya guru harus dapat memilih
media yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang akan
diajarkan.
2. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat; artinya perlu
diperhitungkan apakah penggunaan media itu sesuai dengan tingkat
kematangan atau kemampuan peserta didik.
3. Menyajikan media dengan tepat; artiny teknik dan metode penggunaan
media dalan pembelajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, bahan
metode, waktu, dan sarana yang ada.
4. Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi
yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi yang bagaimana serta waktu
mengajar karena tidak setiap saat atau selama proses belajar mengajar
memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan media pembelajaran.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa media
pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran tertentu, tetapi
mungkin suatu media hanya sesuai untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi
mungkin tidak sesuai untuk pembelajaran yang lain. Media pembelajaran
berperan bukan hanya sekedar alat bantu mengajar guru saja, tetapi
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran.
Menurut Purba Dkk (2020 : 35) untuk menentukan media pembelajaran
yang akan digunakan maka guru harus dapat mempertimbangkan kecocokan
media dengan karakteristik materi pelajaran yang akan disajikan. Artinya,
media pembelajaran yang akan digunakan harus sesuai dengan bentuk
kegiatan belajar yang akan dilaksanakan, seperti untuk belajar secara klasikal,
belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual, atau belajar mandiri

4
sehingga media pembelajaran yang digunakan diharapkan dapat
memperlancar proses belajar-mengajar.

C. Peranan Media Di dalam Pembelajaran


Peranan media pembelajaran dalam proses belajar dan
mengajarmerupakan satu kesatuan yang tidak dapat Dipisahkan dari dunia
pendidikan. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan pengirim kepada penerima, sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat peserta didik untuk
belajar.
Senada dengan apa yang dikatakan oleh (Ruth Lautfer, 1999) bahwa
media pembelajaran adalah salah satu alat bantu mengajar bagi guru untuk
menyampaikan materi pengajaran, meningkatkan kreatifitas siswa dan
meningkatkan perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Dengan media
siswa akan lebih termotivasi untuk belajar,mendorong siswa menulis,
berbicara dan berimajinasi semakin terangsang.
Dengan demikian, melalui media pembelajaran dapat membuat proses
belajar mengajarLebih efektif dan efesien serta terjalin hubungan baik antara
guru dengan peserta didik. Selain itu, media dapat berperan untuk mengatasi
kebosanan dalam belajar di kelas.Oleh karena itu, guru dituntut memberikan
motivasi pada peserta didik melalui pemanfaatan media yang tidak hanya ada
di dalam kelas, akan tetapi juga yang ada di luar kelas, jika hal itu
dimanfaatkan maka tujuan pembelajaran akan tercapai.
Selanjutnya ada beberapa peranan media pembelajaran dalam proses
belajar antara lain:
1. Siswa memiliki kemampuan untuk menangkap pembelajaran dengan
baik.Dengan demikian penggunaan media dalam pengajaran di kelas
merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat diabaikan.Karena media
pembelajaran adalah sumber belajar, secara luas media dapat diartikan
dengan manusia, benda atau pun peristiwa yang membuat kondisi siswa
untuk lebih memungkinkan memperoleh pengetahuan keterampilan atau
pun sikap (Mudhofir, 1993).

5
2. Media membangkitkan keinginan dan minat mahasiswa untuk
belajar.Bukan hanya membangkitkan motivasi untuk belajar, namun
membawa pengaruh positif bagi psikologis mahasiwa.Sebab media
pembelajaran dapat memperlancar interaksi antara dosen/guru dengan
peserta didik.
3. Media memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau
kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan dan
penuh makna.
Selain urain di atas, (Sidik Bagas, 2018) menambahkan peranan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran antara lain: (1). Memperjelas
penyajian materi agar tidak hanya bersifat verbal (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau tulisan). (2). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya
indera. (3). Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sifat pasif anak didik. (4). Menghindari kesalah pahaman terhadap suatu
objek dan konsep. (5). Menghubungkan yang nyata dengan yang tidak nyata.
Jadi, dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses
belajarmembantu untuk memperlancar interaksi antara pendidik dengan
peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien
dalam meningkatkan mutu pendidikan.

D. Taksonomi Media pembelajaran


1. Taksonomi Media Menurut Edling (Berdasarkan Rangsangan Belajar)
Banyak taksonomi dengan berbagai pendekatan dibuat oleh para
ahli media, diantaranya Edling yang dalam usahanya ini beranggapan
bahwa siswa, rangsangan belajar dan tanggapan merupkan variable
kegiatan belajar dengan media. Ia berpandangan bahwa pendekatan
menurut model Guilford dan Bloom cukup memadai untuk
mengklasifikasikan dimensi siswa dan tanggapan, karena itu ia dalam
usahanya hanya memusatkan pada variable rangsangan saja. Menurut
Edling, media merupakan bagian dari 6 unsur rangsangan belajar, yaitu
dua untuk pengalaman audio meliputi kodifikasi subjektif visual dan
kodifikasi objek audio, dua untuk pengalaman visual meliputi kodifikasi
subjektif audio dan kodifikasi objektif visual, dan dua pengalaman belajar

6
3 dimensi meliputi pengalaman langsung dengan benda-benda. menurut
Edling pengalaman subjektif, objektif dan langsung merupakan suatu
kontinuun atau kesinambungan pengalaman belajar, sepeti ditunjukkan
gambar berikut:

Menurut Edling media merupakan bagian dari unsur-unsur


rangsangan belajar, yaitu dua unsur untuk pengalaman visual meliputi
kodifikasi subjek audio, dan kodifikasi objek visual, dua unsur
pengalaman belajar tiga dimensi, meliputi: pengalaman langsung dengan
orang, dan pengalaman langsung dengan benda-benda Dipandang dari
banyaknya isyarat yang diperlukan, pengalaman subjektif, objektif, dan
langsung menurut Edling merupakan suatu kontinum kesinambungan
pengalaman belajar yang dapat disejajarkan dengan kerucut pengalaman
menurut Edgar Dale.

7
2. Taksonomi lainnya dilakukan oleg Gagne, yakni seperti tampak pada
gambar berikut:

Tanpa menyebutkan jenis dari masing-masing medianya, Gagne


membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu benda untuk
didemonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar
gerak, film bersuara dan mesin belajar. Ketujuh kelompok media ini
kemudian dikaitkannya dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut
tingkatkan hirarki belajar yang dikembangkannya contoh perilaku belajar,
member kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukan alih ilmu,
menilai prestasi dan pemberi umpan balik.
3. Taksonomi Media Menurut Duncan (Menurut Hirarki Pemanfaatan Untuk
Pendidikan)

8
Duncan menyusun taksonomi media menurut hirarki
pemanfaatannya untuk pendidikan. Dalam hal ini hirarki disusun menurut
tingkat kerumitan perangkat media. Semakin tinggi satuan biaya, semakin
umum sifat penggunaannya. Namun sebaliknya kemudahan dan keluwesan
penggunaannya, semakin luas lingkup sasarannya. Menurut Duncan,
hirarki media seperti di bawah.

4. Taksonomi Menurut Rudy Bretz (Indra yang Terlibat)


Berikutnya adalah menurut Rudy Bretz, dalam usahanya ini ia
mencoba membagi media berdasarkan indera yang terlibat, sehingga ia
memilih tiga unsur pokok sebagai dasar dari setiap media, yaitu suara,
visual, dan gerak. Unsur suara adalah unsur yang melibatkan indera
pendengaran dan visual adalah unsur yang melibatkan indera penglihatan.
Bentuk visual dibaginya menjadi gambar, garis (line graphic) dan simbol

9
verbal yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan. Namun, pada “unsur
gerak” tampaknya Brezt tidak mendasarkan “gerak” pada keterlibatan
indera tetapi kepada alat-alat yang mendukung media bersangkutan.
Pada klasifikasinya tesebut, ia juga membedakan antara media siar
(telecommunication) dengan media rekam (Recording) sehingga terdapat 8
klasifikasi media, yakni: media audiovisual gerak, audiovisual diam, audio
seni gerak, visual gerak, visual diam, semi gerak, audio, dan media cetak
seperti tampak dalam gambar berikut:

10
Jenis-jenis media akan didasarkan pada indera yang terlibat seperti
yang telah dilakukan Rudy Brezt, dengan memberikan pengembangan.
Klasifikasi media berdasarkan indera ini lebih disebabkan pada

11
pemahaman bahwa pancaindera merupakan pintu gerbang ilmu
pengetahuan (five sense are the golden gate of knowledge) (Aminuddin
Rasyad, 2003, h. 116).
Bila dilihat dari intensitasnya, maka indera yang paling banyak
membantu manusia dalam perolehan pengetahuan dan pengalaman adalah
indera pendengaran dan indera penglihatan. Kedua inderawi ini
adakalanya bekerja sendiri-sendiri dan adakalanya bekerja bersama-sama.
Media pembelajaran yang melibatkan indera pendengaran (telinga) saja
kita sebut sebagai media audio; media yang melibatkan indera penglihatan
(mata) saja kita sebut sebagai media visual; dan media yang melibatkan
keduanya dalam satu proses pembelajaran kita sebut sebagai media audio
visual. Kemudian, bila dalam proses pembelajaran tersebut melibatkan
banyak indera dalam arti tidak hanya telinga dan mata saja maka yang
demikan itu kita namakan sebagai multimedia.
Dengan demikian, media dalam proses pembelajaran dapat
dikelompokkan menjadi 4 kelompok besar, yakni sebagai audio media
visual, media audio visual dan multimedia sebagaimana terlihat dalam
gambar berikut:

12
13
Para ahli yang tercatat dalam proses Pengklasifikasian tersebut adalah
Rudy Bretz, Duncan, Gagne dan Edling. Namun demikian dari beberapa
pengelompokkan media yang mereka lakukan belum terdapat suatu kesepakatan
tentang klasifikasi atau taksonomi media yang berlaku umum dan mencakup
segala aspeknya, khusunya untuk suatu sistem pembelajaran. Bahkan tampaknya
memang tidak pernah akan ada sistem pengelompokkan yang sahih dan berlaku
umum. (Virdyna, N.K., 2017)

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Taksonomi merupakan usaha pengelompokan yang disusun dan diurutkan
berdasarkan ciri-ciri suatu bidang tertentu. Taksonomi media pembelajaran
yang dilakukan oleh para ahli berbeda berbeda-beda berdasarkan
pertimbangan masing-masing. Rudy Bretz, mengklasifikasikan media
berdasarkan unsur pokok indira yang terlibat, yaitu suara, visual, gerak.
Duncan mengelompokkan media berdasarkan Menurut Hirarki Pemanfaatan
Untuk Pendidikan. Sedangkan Gagne dan Briggs membuat taksonomi media
dengan pertimbangan yang lebih berfokus pada proses dan interaksi dalam
belajar, daripada sifat medianya sendiri. Walaupun demikian, belum ada
taksonomi media yang baku, berlaku umum dan mencakup segala aspeknya,
terutama untuk suatu sistem pembelajaran.
Setiap jenis media memiliki karakteristiknya yang khas yang dikaitkan
atau dilihat dari berbagai segi. Setiap media juga mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Walaupun belum ada sistem taksonomi yang
berlaku umum, namun bagaimanapun bentuk pengelompokan media dapat
memperjelas perbedaan dalam fungsi kemampuannya. Oleh karena itu hal ini
sangat di diperlukan dalam menentukan pilihan atas media.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca dapat
mengetahui dan memahami klasifikasi media pembelajaran menutut para ahli.
Dan semoga dengan adanya penulisan makalah ini pembaca dapat mengambil
manfaat.
Penulis menyadari bahwa laporan makalah ini jauh dari kesempurnaan
maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan sarannya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Estehgulabatu. (2011, November 10). Taksonomi Media. Retrieved from


WodPress.com:
https://estehgulabatu.wordpress.com/2011/11/10/taksonomi-media/

Munadi,Yudhi. 2008. Media pembelajaran. Jakarta: GP Press


Purba, Ramen A. Dkk. (2020). Pengantar Media Pembelajaran. Medan :
Yayasan Kita Menulis.

Sadiman, Arief S. 2011. Media Pendidikan. Jakarta : PT. RAJAGRAFINDO


PERSADA.

Subagiya Wayan, I Gusti Lanang Wiratma. 2012. Taksonomi Pembelajaran Dan


Penilaian Hasil Belajar Berbasis Trikaya. Jurusan Pendidikan Fisika.
1(1) : 40-64

Tafonao, Talizaro. 2018. Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan


Minat Belajar Mahasiswa. Jurnal Komunikasi pendidikan, 2 (2), 103-114.

Virdyna, N.K. 2017. Media Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini.


Pamekasan : Duta Media Publishing

16

Anda mungkin juga menyukai