Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“PENANAMAN NORMA”

Pendidikan Kewarganegaraan SD 1

Dosen Pengampu : Dr. H. Metroyadi, SH, M.Pd / Zain Ahmad Fauzi, M. Pd

Di susun oleh : Kelompok 9 Semester 3 :

1. Ade Ahmadianur (1910125310087)


2. Khalawatul Zakiah (1910125120047)
3. Esya Fatikhatul Islamy (1910125220112)
4. Melly Wati (1910125220092)
5. Noer Dwi Saputri (1910125220102)
6. Nurul Azmy (1910125120017)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Penanaman Norma”.
Makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak terutama kepada dosen pengampu Bapak Dr. H. Metroyadi,
SH, M.Pd dan Bapak Zain Ahmad Fauzi, M. Pd yang telah memberikan
waktu,tenaga dan fikirannya kepada kami dalam menyelesaikan makalah
ini. Semoga apa yang telah kami usahakan dapat memberi manfaat bagi
banyak orang.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata


sempurna. Untuk itu kami selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari seluruh pihak demi perbaikan ke depan.

Banjarmasin, 6 Oktober 2020

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................. 2
A. Pengertian Norma........................................................................ 2
B. Hakikat Norma............................................................................. 2
C. Norma di Keluarga....................................................................... 3
D. Norma di Sekolah ....................................................................... 5
E. Norma di Masyarakat .................................................................. 9
BAB III PENUTUP..................................................................... 15
A. Kesimpulan............................................................................... 15
B. Saran......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Di setiap tempat terdapat aturan. Aturan yang berlaku dalam suatu
kelompok belum tentu sama dengan aturan yang berlaku di tempat lain. Ingatkan
kamu dengan peribahasa lain lading lain belalang, lain lubuk lain ikannya.
Artinya, setiap tempat mempunyai adat-istiadat dan norma yag berbeda.
Untuk lebih memahami tentang norma, pada makalah ini akan dijelaskan
tentang pengertian norma, hakikat norma, norma di sekolah, norma di keluarga,
dan norma di masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian norma?
2. Bagaimana hakikat norma?
3. Bagaimana norma di keluarga?
4. Bagaimana norma di sekolah?
5. Bagaimana norma di masyarakat?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian norma.
2. Untuk mengetahui bagaimana hakikat norma.
3. Untuk mengetahui bagaimana norma di keluarga.
4. Untuk mengetahui bagaimana norma di sekolah.
5. Untuk mengetahui bagaimana norma di masyarakat.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Norma
Secara etimologis, norma berasal dari Bahasa latin, norma-ae. Kata ini
berarti standar, pola, pedoman, aturan, ukuran, dan kebiasaan. Dengan
demikian, norma dapat diartikan sebagai patokan atau ukuran yang
digunakan untuk mengukur suatu tindakan atau perbuatan manusia.
Berdekatan dengan definisi ini dalam Bahasa Yunani, kata nomoi atau
nomos berarti hukum.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian norma


adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga masyarakat. Ketentuan
tersebut digunakan sebagai panduan dan kendali dalam berperilaku. Selain
itu, norma berarti ukuran atau kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur
dalam menilai atau membandingkan sesuatu.

Sementara itu, menurut Prof. Soedikno Mertokusumo, pengertian


norma adalah aturan hidup bagi manusia tentang hal yang seharusnya
dilakukan dan hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia terhadap
manusia yang lain.

Berdasarkan beberapa pengertian norma tersebut, maka dapat


disimpulkan bahwa norma adalah seperangkat aturan, baik tertulis maupun
tidak tertulis yang disepakati oleh suatu kelompok atau masyakat untuk
mengontrol tingkah laku semua anggota dalam kelompok atau masyarakat
yang bersangkutan.

B. Hakikat Norma
Manusia merupakan makhluk monodualis yaitu sebagai makhluk
individu dan makhluk soaial. Sebagai makhluk individu manusia memiliki
kebebasan untuk mengembangkan cipta rasa dan karsa. sebagai makhluk
sosial manusia tidak pernah lepas dari lingkungan masyarakat.

2
Setiap manusia selalu berinteraksi dan membutuhkan orang lain. Hal
ini sesuai dengan kodrat manusia bahwa sejak lahir sampai meninggal
manusia selalu hidup bersama-bersama. Dengan kata lain manusia tidak
dapat hidup sendiri atau terpisah dari orang lain.

Sejak dahulu manusia memiliki keinginan untuk berkumpul dengan


sesama nya dalam satu kelompok. Selain itu manusia memiliki keinginan
bermasyarakat.

Seorang filsu bangsa yunani Aristoteles menyatakan bahwa manusia


adalah zoonpoliticon. Artinya manusia adalah makhluk yang selalu ingin
bergaul dan berkumpul dengan sesamanya.oleh karena keinginan manusia
yang suka bergaul.antara satu dengan lainnya.manusia di sebut makhluk
sosial.

Setiap anggota masyarakat mempunyai kebutuhan dan kepentingan


sendiri-sendiri. Ada yang sama ada pula yang berbeda. Adanya
kepentingan yang berbeda beda tidak mengusur kepentingan orang
lain.dan menimbulkan konflik serta kekacauan di masyarakat.

Maka dari itu harus adanya petunjuk hidup atau peraturan sebagai tata
tertib yang harus di taati oleh masyarakat. Perarturan itu di namakan
norma. Dengan kata lain norma adalah seperangkat peraturan atau kaidah
yang menjadi pedoman atau petunjuk hidup manusia dalam bertingkah
laku di masyarakat.

C. Norma di Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang
terbentuk karena adanya ikatan perkawinan antara laki-laki dan wanita.
Perkembangan anak di dalam keluarga sangat dipengaruhi oleh kondisi
situasi keluarga dan pengalaman - pengalaman yang dimiliki orang tuanya.
Keluarga merupakan tempat sosialisasi nilai-nilai atau peran-peran hidup
dalam masyarakat yang dilaksanakan oleh para anggotanya. Tujuannya
adalah agar kaidah-kaidah dan nilai-nilai tersebut diketahui dan dimengerti

3
oleh anak sehingga pada akhirnya bisa menjadi pribadi yang mandiri,
bersikap, dan bertindak sesuai kaidah-kaidah serta nilai-nilai yang berlaku.
Keluarga menjalankan perannya sebagai suatu sistem social yang
dapat membentuk karakter serta moral seorang anak. Keluarga tidak hanya
sebuah wadah tempat berkumpulnya ayah, ibu, dan anak. Sebuah keluarga
sesungguhnya lebih dari itu. Keluarga merupakan tempat ternyaman bagi
anak. Berasal dari keluarga segala sesuatu berkembang. Kemampuan
untuk bersosialisasi, mengaktualisasikan diri, berpendapat, hingga perilaku
yang menyimpang. Keluarga merupakan payung kehidupan bagi seorang
anak. Keluarga merupakan tempat ternyaman bagi seorang anak. Beberapa
fungsi keluarga selain tempat berlindung diantaranya :
1. Mempersiapkan anak-anak bertingkah laku sesuai dengan nilai-
nilai dan norma-norma aturan-aturan dalam masyarakat dimana
keluarga tersebut berada (sosialisasi).
2. Mengusahakan terselenggaranya kebutuhan ekonomi rumah tangga
(Ekonomi) sehingga keluarga sering disebut unit produksi.
3. Melindungi anggota keluarga yang tidak produksi lagi (Jompo)
4. Meneruskan keturunan (reproduksi)

Adapun nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga diantaranya :

1. Norma Agama

Agama merupakan pondasi dari kepribadian seseorang, keyakikan


pada snag pencipta, menjadikan seseorang takut untuk bertindak
sesuatu yang buruk

2. Norma Kesusilaan

Nilai moral merupakan nilai yang berasal dari hari Nurani setiap
manusia yang kemudian diterapkan dan diatur oleh noerma
kesusilaan.

3. Norma Kesopanan

4
Sebagai WNI yang memiliki kebudayaan sebagai orang timur
selalu mengedepankan etika dan kesopanan dalam setiap
bertingkah laku, baik dengan orang yang lebih tua, dengan teman
sebaya, amupun dengan yang lebih muda.

4. Norma Adat Istiadat

Adat istiadat yang berlaku dalam sebuah keluarga bergantung pada


tempat tinggal keluarga tersebut atau dimana orang tua dibesarkan.
Adat istiadat biasanya turun temurun.

D. Norma di Sekolah

Ruang lingkup sekolah sebagai tempat terjadinya kehidupan suatu


kelompok sosial, lebih luas daripada keluarga. Sekolah berperan dalam
perkembangan peserta didik walaupun interaksi sosial yang terjadi kurang
dalam dan kurang kontinuitasnya dibandingkan di rumah. Namun
deinikian, sekolah adalah tempat di mana peserta didik untuk pertama
kalinya bertemu dan berkenalan dengan sistem sosial dalam skala yang
cukup luas dan mempunyai intensitas hubungan yang jauh melampaui apa
yang selama ini dialaminya di dalam keluarga dan kelompok kecil
tetangga serta kenalannya.
Norma itu terbagi menjadi dua yaitu Norma umum dan Norma
Khusus. Norma umum, yaitu aturan-aturan yang berlaku secara umum
dalam kehidupan masyarakat, sebagai pedoman dan pengendali tingkah
laku dalam pergaulan. Sedangkan Norma khusus, yaitu aturan-aturan yang
hanya berlaku dalam bidang kegiatan dan situasi yang khusus. Yang
termasuk Norma khusus ini adalah salah satunya Norma disekolah.
Norma disekolah adalah ketentuan yang mengatur tingkah laku peserta
didik di lingkungan sekolah. Norma di sekolah dipahami sebagai aturan
yang berlaku di dalam lingkungan sekolah yang disertai sanksi bagi
siswa/I yang melanggar aturan tersebut. Sanksi dapat berupa teguran,
denda, maupun hukuman fisik. Norma secara umum juga dapat diartikan
sebagai kaidah yang berisi perintah dan larangan yang ditetapkan
berdasarkan kesepakatan untuk mengatur perilaku manusia agar tercapai

5
ketertiban dan kedamaian. Norma sangat dibuthkan untuk mewujudkan
nilai-nilai social.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa setiap diri peserta didik adalah
makhluk sosial. Status ini menjadikan peserta didik sebagai makhluk yang
tidak dapat hidup sendiri. Dalam kesehariannya, peserta didik pada
umumnya bertemu dengan orang lain baik dalam skala keluarga, skala
sekolah atau ruang pendidikan lainnya, skala masyarakat, skala negara,
bahkan skala dunia. Menemui orang-orang dalam kehidupan sehari-hari
tentunya sudah menjadi kebiasaan yang bahkan tidak kita rasakan lagi
keanehannya. Peserta didik tidak hanya “bertemu” dengan orang selain
dirinya dalam kehidupan fananya di dunia. Peserta didik lebih dari sekedar
bertemu, tapi tentunya semua peserta didik juga tinggal dengan manusia
lainnya. Kita tinggal dengan keluarga kita di rumah, kita tinggal dengan
tetangga kita baik dalam lingkup RT (Rukun Tetangga) maupun dalam
lingkup RW (Rukun Warga). Selain itu, kita mungkin tinggal dengan
orang-orang yang tidak kita kenal dalam lingkup masyarakat baik di
tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten, bahkan provinsi. Kita juga
tinggal bersama dengan mereka yang bertempat tinggal di negara
Indonesia dan bahkan di Bumi ini.
Kehidupan bersama dengan sesama peserta didik itu berarti
menyatukan berbagai perbedaan yang ada dilingkungan sekolah. Entah itu
berbeda secara suku, secara agama, secara ras, maupun secara adat
istiadat. Segala perbedaan tersebut dapat menimbulkan perpecahan di
antara peserta didik apabila tidak tertangani dengan baik. Peserta didik
tentunya membutuhkan kondisi yang aman dan tenteram dalam rangka
melangsungkan kegiatan pembelajaran. Kondisi yang aman dan tenteram
tersebut tidak dapat diperoleh apabila perbedaan masih menjadi hal yang
diutamakan. Oleh karena itu, diperlukan suatu penyatu disekolah agar
dalam melangsungkan kegiatan pembelajaran itu kita tidak mendapatkan
gangguan atau tidak pula terjadi konflik. Penyatu yang dimaksud adalah
suatu peraturan, norma, ataupun hukum yang ditaati oleh peserta didik
secara penuh.

6
1. Macam-macam Norma Disekolah

a. Norma agama disekolah merupakan peraturan hidup yang


harus diterima manusia sebagai perintah-perintah larangan-
larangan dan ajaran-ajaran yang berasal dari Tuhan. Norma
ini bersifat dogmatis, artinya tidak boleh dikurangi dan
tidak boleh ditambah. Maka, setiap orang dituntut untuk
menjalankan norma sesuai dengan agama atau
kepercayaannya masing-masing. Karena didasarkan pada
agama dan kepercayaan masing-masing, norma agama
biasanya sudah diatur dalam kitab suci. Contoh Norma
Agama yang terdapat disekolah yaitu: melaksanakan sholat
ke mushala jika waktu sholat tiba, mengadakan perayaan
Maulid Nabi Muhammad SAW, peringatan Isra Mi’raj
rasul dan karnaval tahun baru hijriyah.

b. Norma Hukum disekolah merupakan peraturan yang dibuat


oleh lembaga sekolah yang bertujuan mewujudkan
ketertiban dan kedamaian dalam lingkungan sekolah,
menciptakan keadilan dan kepastian hukum. Sehingga bisa
melindungi kepentingan orang lain, misalnya berkaitan
dengan jiwa, badan,kehormatan dan kekayaan harta benda.
Norma ini bertujuan untuk menciptakan tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang tertib, aman,
rukun, dan damai. Sanksi dalam norma hukum ditentukan
sesuai dengan peraturan yang ada. Contoh Norma Hukum
yang terdapat disekolah yaitu: Siswa diwajibkan hadir
paling lambat sepuluh menit sebelum bel berbunyi, Siswa
wajib menggunakan seragam secara rapi dan atribut yang
lengkap, Rambut siswa laki-laki panjangnya tidak boleh
melebihi kerah seragam, Seluruh siswa wajib ikut serta
dalam upacara pengibaran bendera setiap senin pagi,
Sebelum memulai pelajaran, siswa harus berdoa bersama

7
terlebih dahulu, Siswa dilarang membawa barang berharga
di sekolah, Siswa dilarang menggunakan make up yang
berlebihan, Setiap siswa diharuskan bergabung ke dalam
salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, Ketika tidak
masuk sekolah, siswa harus mengirimkan surat izin yang
ditujukan kepada wali kelas beserta dengan berkas
pendukung, dan Siswa perempuan tidak diperbolehkan
menggunakan seragam yang ketat.

c. Norma Kesusilaan disekolah adalah peraturan hidup yang


bersumber dari hati nurani manusia. Norma ini menentukan
mana yang baik dan mana yang buruk sesuai kabaikan yang
ada dalam diri masing masing orang. Dengan adanya norma
kesusilaan, peserta didik diharapkan mampu berbuat baik
serta mencegah manusia untuk melakukan perbuatan yang
buruk. Biasanya norma kesusilaan merupakan aturan yang
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari pada lingkungan
masyarakat. Contoh norma kesusilaan dilingkungan sekolah
yaitu: sikap jujur dan adil dikelas, tidak menfitnah orang
lain, tolong menolong, bersikap ramah dengan teman dan
masih banyak lagi. Tidak ada sanksi khusus yang diatur
dalam norma kesusilaan, namun kebanyakan sanksinya
adalah sanksi sosial, seperti dikucilkan dikelas.

d. Norma Kesopanan disekolah adalah norma yang


berhubungan dengan pergaulan peserta didik dalam
lingkungan sekolah. Peraturan sosial yang ditetapkan
mengarah pada cara seseorang bertingkah laku secara wajar
dalam kehidupan masyarakat, dimana dalam norma ini
selalu mengedepankan asas kepantasan, kepatutan, dan
kebiasaan yang seharusnya berlaku dalam kehidupan
masyarakat. Contoh Norma Kesopanan disekolah adalah
mematuhi peraturan yang ada di sekolah, saling tolong

8
menolong antar teman, memperhatikan guru disaat guru
menerangkan, membuang sampah pada tempatnya,
menjaga kebersihan sekolah, mengucapkan salam bila
bertemu guru, menghormati guru, menjaga nama baik
sekolah guru dan teman, ikut menjaga fasilitas yang
dimiliki sekolah dan melerai saat teman sedang berkelahi

2. Fungsi Norma disekolah


Sebagai kontrol perilaku siswa di sekolah, norma memiliki
beberapa fungsi, diantaranya adalah:
a. Agar siswa paham akan hukum
b. Agar siswa takut untuk melakukan tindakan kejahatan
c. Agar siswa disiplin dan lebih tertib
d. Agar siswa tidak melanggar peraturan
e. Sebagai aturan atau pedoman tingkah laku dalam masyarakat
f. Sebagai alat untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan
social
g. Sebagai system control social dalam masyarakat

3. Tujuan Norma disekolah


Norma memiliki tujuan yang baik untuk setiap anggotanya.
Tujuan dari norma yaitu adalah dengan menjadi pedoman arahan,
dasar, serta tata tertib bagi para anggota masyarakat supaya dapat
tercipta masyarakat yang teratur dan juga tentram. Serta sekaligus
untuk mengatur tingkah laku masyarakat dan juga membedakan
mana yang benar dan mana yang salah.

E. Norma di Masyarakat

1. Pengertian Norma di masyarakat

Keberadaan hukum dalam masyarakat sangat urgen, karena hukum


mengatur perilaku manusia. Hukum tidak terlepas dari masyarakat,

9
begitupun sebaliknya, karena selain hukum itu berfungsi pasif, hukum
juga berfungsi aktif dalam mengontrol setiap tindakan individu dan selalu
berusaha membawa masyarakat kedalam suatu perubahan yang terencana.
Hukum yang berlaku dalam masyarakat, pada dasarnya berasal dari
masyarakat itu sendiri dan secara sengaja pula dibebankan kepadanya,
agar masalah/konflik dapat diminimalisirkan. Seyogyanya hukum yang
diterapkan selalu memperhatikan kaidah yuridis, kaidah filosofis, kaidah
utilities/sosiologi sehingga tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang
hidup dalam masyarakat. Hukum yang dibuat dalam masyarakat
mempunyai tujuan untuk menciptakan perdamaian, ketentraman, dan
ketertiban dalam masyarakat serta memberikan kepastian hukum. Tujuan
hukum dapat dirasakan secara komprehensif dalam masyarakat, jika
hukum itu dapat berfungsi dalam masyarakat. Dengan demikian hukum
dan masyarakat mempunyai korelasi yang sangat signifikan. Masyarakat
tanpa hukum, maka akan terjadi kacau balau serta terjadi tindakan yang
sewenang-wenang, begitu pula sebaliknya hukum tanpa ada masyarakat,
maka hukum itu tidak berarti sama sekali.

Hukum adalah seperangkat aturan yang mengikat dan memaksa


masyarakat. Proses pelaksanaanya harus dipaksakan dengan jalan
menjatuhkan sanksi agar tujuan daripada hukum dapat tercapai. Tujuan
hukum memberikan kemanfaatan yang bersifat universal yaitu bagaimana
menciptakan perdamaian dan ketentraman dalam lingkungan masyarakat
yang dapat dirasakan secara konkret oleh seluruh lapisan masyarakat.

2. Berikut macam-macam norma di masyarakat:


a. Norma agama Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), norma agama menjadi pedoman hidup manusia yang
sumbernya dari Tuhan Yang Maha Esa. Isinya itu berupa perintah,
ajaran, dan larangan. Perintah adalah suatu perbuatan yang harus
dilakukan atau dikerjakan. Larangan adalah suatu perbuatan yang tidak
bisa dilakukan atau harus dihindari. Sementara sanksi adalah akibat atau
hukuman yang diberikan kepada orang yang melanggar aturan atau

10
norma. Sanksi untuk norma agama itu berupa dosa dengan balasannya
diakhirat kelak. Contohnya, tidak mencuri, tidak boleh berzina, dan
melaksanakan ibadah.
b. Norma kesusilaan Norma kesusilaan bersumber dari hati nurani
manusia. Norma tersebut mendorong manusia untuk berbuat baik dan
mencegah manusia untuk melakukan perbuatan buruk. Untuk sanksinya
berupa penyesalan, dicemoh, dan dikucilkan masyarakat. Contohnya,
memberikan bantuan atau pertolongan antar sesama. Baca juga: KPI
Tegur Program Hotman Paris Show, Dianggap Langgar Norma
Kesopanan Norma kesopanan Norma kesopanan sumbernya berasal
dari pergaulan manusia. Norma tersebut didasari oleh beberapa hal,
seperti kebiasaan, kepatutan, kepantasan yang berlaku dalam
masyarakat. Sanksi yang diterima dalam norma kesopanaan umumnya
celaan atau ejekan dari orang lain. Itu akan membuat seseorang yang
melanggar menjadi malu. Contohnya, sebelum berangkat kerja atau
sekolah terlebih dahulu mencium tangan orang tua. Bersikap sopan
kepada setiap orang.
c. Norma hukum Pada norma hukum sumber asalnya dari negara atau
pemerintah dalam undang-undang. Norma hukum memiliki sifat
memaksa untuk melindungi kepentingan dalam pergaulan hidup di
masyarakat. Norma hukum juga sebagai pelengkap norma-norma lain
dengan sanksi tegas dan nyata. Sanksinya itu tegas, memaksa dan
mengikat, seperti penjara, denda. Contohnya, tidak melanggar hukum,
mematuhi peraturan lalu lintas bagi pengendara. Membayar pajak,
karena hasil pembayaran pajak akan dikembalikan ke masyarakat lewat
pembangunan.
d. Norma kesopanan/adat istiadat, Norma kesopanan erat kaitannya
dengan adat, kerena itulah nama lain dari norma kesopanan adalah
norma adat. Dengan keadaan beragam suku dan budaya di Indonesia,
norma kesopanan yang berlaku pun akan berbeda pada setiap masing-
masing daerah.Norma ini biasanya juga tak tetulis secara jelas, sehingga
hanya masyarakat daerahnya saja yang mengetahui. Sanksinya pun juga

11
menggunakan sanksi sesuai adat dan tradisi.Beberapa contoh misalkan
di Jawa, kita harus menggunakan bahasa halus ketika berbicara dengan
orang tua. Kemudian pada daerah lain seperti Kalimantan, ada upacara
aruh baharin, yakni menyembunyikan gelang kuningan. Upacara ini
dilakukan untuk menunjukkan rasa syukur atas panen padi.
Norma disebut juga norma sosial, aturan atau standar perilaku yang
dimiliki bersama oleh anggota kelompok sosial. Norma dapat
diinternalisasi, yaitu dimasukan ke dalam individu sehingga ada kepatuhan
tanpa imbalan atau hukuman eksternal. Mereka dapat ditegakkan dengan
sanksi positif atau negatif dari luar. Norma lebih spesifik daripada nilai
atau cita-cita. Kejujuran adalah nilai umum, tetapi aturan yang
mendefinisikan perilaku jujur dalam situasi tertentu adalah norma. Ada
dua aliran pemikiran tentang mengapa orang menyesuaikan diri dengan
norma. Sekolah fungsionalis sosiologi menyatakan bahwa norma-norma
mencerminkan konsensus, sistem nilai bersama yang dikembangkan
melalui sosialisasi. Sementara itu sekolah konflik berpendapat bahwa
norma adalah mekanisme untuk menangani masalah sosial yang berulang.

3. Fungsi Norma dalam Masyarakat


Sebagai koridor perilaku manusia dalam hidup bermasyarakat,
norma memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :

a. Mengontrol perilaku manusia

b. Membantu memenuhi kebutuhan sosial manusia

c. Membantu dalam memprediksi perilaku manusia

d. Bertindak sebagai alat ukur atau parameter untuk mengevaluasi perilaku


manusia

e. Bertindak sebagai sesuatu yang sangat ideal dalam situasi tertentu

f. Membantu dalam membentuk tatanan sosial dengan cara meredakan


ketegangan serta konflik yang terjadi dalam masyarakat

4. Bentuk Klasifikasi Norma Dalam Kehidupan Masyarakat

12
Norma diklasifikasikan ke dalam dua bagian berdasarkan daya ikat
serta kepentingannya di dalam masyarakat.

a. Norma Berdasarkan Daya Ikat


Soerjono Soekanto membagi norma berdasarkan daya ikatnya
berturut-turut dari norma dengan daya ikat lemah hingga norma dengan
daya ikat yang kuat, yaitu cara atau usage, kebiasaan atau folkways, tata
kelakuan atau mores, dan adat istiadat atau custom.

b. Norma Berdasarkan Tingkat Kepentingannya di Dalam


Masyarakat
Norma-norma yang tercakup didalamnya dibedakan atas tingkatan
perasaan yang ditimbulkan serta konsekuensi yang menyertainya.
Kingsley Davis (1960) membagi norma-norma ke dalam tujuh macam,
yaitu :

1) Kebiasaan atau folkways

2) Tata kelakuan atau mores

3) Hukum

4) Institusi

5) Adat istiadat, moralitas, dan agama

6) Konvensi dan etiket

7) Mode

5. Hukum Norma Dalam Masyarakat


Hukum dalam masyarakat mempunyai dua sifat yaitu sifat pasif
dan sifat aktif. Sifat pasif hukum itu dapat dilihat sejauhmana hukum itu
menyesuaikan diri dengan masyarakat. Sedangkan hukum yang bersifat
aktif yaitu sejauhmana hukum itu dapat berperan aktif dalam
menggerakkan dinamika masyarakat menuju suatu perubahan yang
terencana. Dengan demikian hukum sebagai alat untuk merubah
masyarakat (a tool of social engineering).9 Hukum yang digunakan
sebagai sarana perubahan dalam masyarakat yaitu dapat berupa Hukum

13
tertulis dan hukum yang tidak tertulis. Hukum yang tertulis dapat berupa
undangUndang atau yurisprudensi sedangkan hukum tidak tertulis
merupakan kebiasaan masyarakat baik yang belum dikodifikasi ataupun
yang telah dikodifikasi. Keseluruhan aturan itu dapat menggerakkan
dinamika masyarakat kearah yang lebih baik, jika seandainya hukum itu
diaplikasikan dengan penuh kesadaran dari seluruh lapisan masyarakat,
karena walaupun hukumnya baik, akan tetapi kesadaran hukum
masyarakat tidak ada (pelaksanaanya), maka hukum itu tidak dapat
terlaksana dengan baik. Peraturan perundang-undangan yang bertujuan
sebagai alat pembaharuan dapat berfungsi sebagai sarana pembaharuan
dalam arti merubah sikap mental masyarakat. Perundang-Undangan
tersebut diharapkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai social budaya
yang hidup dalam masyarakat.10 Aturan yang dibuat tanpa memperhatikan
nilai yuridhis, nilai filosofis dan nilai utilities terhadap masyarakat, maka
aturan tersebut tidak akan berfungsi dengan baik, dan akan terjadi
peralihan fungsi, sehingga hukum yang awalnya berusaha menciptakan
perdamaian, maka hukum itu akan menjadi sebuah rangkaian kata-kata
namun tiada arti atau bersifat simbolik saja. Hukum merupakan pantulan
dari masyarakat, maka tidak mudah untuk memaksa rakyat untuk
melaksanakan setiap aturan menurut cara yang tidak berakar pada nilai-
nilai dan kebiasaan dalam masyarakat. Dengan demikian, selalu terdapat
hubungan tarik menarik antara hukum yang berlaku dan diberlakukan
dengan masyarakatnya.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Norma adalah seperangkat aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang
disepakati oleh suatu kelompok atau masyakat untuk mengontrol tingkah laku
semua anggota dalam kelompok atau masyarakat yang bersangkutan.

Sebagai makhluk individu manusia memiliki kebebasan untuk


mengembangkan cipta rasa dan karsa. sebagai makhluk sosial manusia tidak
pernah lepas dari lingkungan masyarakat.

Setiap manusia selalu berinteraksi dan membutuhkan orang lain. Hal ini
sesuai dengan kodrat manusia bahwa sejak lahir sampai meninggal manusia selalu
hidup bersama-bersama. Dengan kata lain manusia tidak dapat hidup sendiri atau
terpisah dari orang lain.

Keluarga menjalankan perannya sebagai suatu sistem social yang dapat


membentuk karakter serta moral seorang anak.

Ruang lingkup sekolah sebagai tempat terjadinya kehidupan suatu


kelompok sosial, lebih luas daripada keluarga. Sekolah berperan dalam
perkembangan peserta didik walaupun interaksi sosial yang terjadi kurang dalam
dan kurang kontinuitasnya dibandingkan di rumah.

Keberadaan hukum dalam masyarakat sangat urgen, karena hukum


mengatur perilaku manusia. Hukum tidak terlepas dari masyarakat, begitupun
sebaliknya, karena selain hukum itu berfungsi pasif, hukum juga berfungsi aktif
dalam mengontrol setiap tindakan individu dan selalu berusaha membawa
masyarakat kedalam suatu perubahan yang terencana.

B. Saran

15
Etika atau norma merupakan hal yang harus dipegang teguh seseorang di
dalam masyarakat. Untuk itu mempelajari bagaimana suatu norma atau etika
berlaku didalam masyarakat menjadi sangat penting.

16
DAFTAR PUSTAKA

Wagiman. (2016). Jurnal Filsafat Hukum (online). NILAI, ASAS, NORMA,


DAN FAKTA HUKUM: UPAYA MENJELASKAN DAN
MENJERNIHKAN PEMAHAMANNYA. (journal.uta45jakarta.ac.id)
diakses 4 Oktober

Desi, N. (2018). Jurnal Pendidikan (online). Penerapan Nilai dan Norma. 6-7
(jurnal.untan.ac.id) diakses 3 Oktober.

Acefudia, A. (2017). Jurnal Pendidikan (online). Penanaman Nilai dan Norma.


10-12 (jurnal.fkip.unila.ac.id) diakses 3 Oktober

Haryanti, Tuti. 2014. Hukum dan Masyarakat. 10 (2), 160-168.


Dyah Satya Yoga Agustin, Ni Wayan Suarmini, Suto Prabowo. 2015 .Peran
Keluarga Sangat Penting Dalam Pendidikan Mental, Karakter Anak Serta
Budi Pekerti Anak. Jurnal Sosial Humaniora, Vol 8 No.1, Juni 2015. Online
(Https://Core.Ac.Uk/Download/Pdf/290094495.Pdf) Diakses Pada Tanggal
03 Oktober 2020.

17
18

Anda mungkin juga menyukai