Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“ Bunyi”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Ilmu Pengetahuan Alam SD 2”

DosenPengampu :

Drs. Radiansyah, M.Pd / Tika Puspita Widya Rini, M.Pd.

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Kelas: 2B
Mukhlis Muntaha Al Munawar 1910125110021
Erisa Winda Bestari 1910125220037
Wulan Maulidasari 1910125220052

Chusnul Islamiah 1910125220062


Rosendi Aditya Suryatama H. 1910125310009
Marfuah 1910125320002
Diny Syafira Yulianti 1810125320099
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT serta sholawat dan
salam tak lupa senantiasa kita hanturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw yang mana
atas karunia-Nya dan syafaat beliau kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.

Penyusunan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Pengetahuan Alam SD 2 Semester 2 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD),
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat, dengan materi
pembahasan mengenai Filsafat Pancasila.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Radiansyah, M.Pd dan Ibu Tika
Puspita Widya Rini, M.Pd. Selaku dosen pengampu beserta pihak-pihak yang sudah mendukung
penulisan makalah ini. Kami pun sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan guna menjadikan makalah ini
menjadi lebih sempurna. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. AamiinYarobbal Aalamiin.

Banjarmasin 20 February 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
MASALAH....................................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan Makalah...............................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. Pengertian Bunyi.............................................................................................................................2
B. Sifat – sifat Bunyi............................................................................................................................2
C. Karakteristik Bunyi............................................................................................................................4
D. Kekuatan Yang Mempengaruhi Bunyi.............................................................................................5
E. Rumus – rumus Bunyi.....................................................................................................................6
F. Manfaat Bunyi...............................................................................................................................10
BAB III......................................................................................................................................................13
PENUTUP.................................................................................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
LAMPIRAN.................................................................................................................................................15
A. Media.............................................................................................................................................15
B. Tujuan............................................................................................................................................15
C. Alat dan bahan..................................................................................................................................15
D. Cara Membuat..................................................................................................................................17

ii
MASALAH
A. Jangan Remehkan Polusi Udara

Baca selengkapnya di artikel "Jangan Remehkan Polusi Suara", https://tirto.id/clGf.

Dibaca normal 3 menit Home Humaniora Jangan Remehkan Polusi Suara Reporter: Wan Ulfa
Nur Zuhra 28 Maret 2017 Polusi suara bisa menyebabkan gangguan pendengaran dan
kardiovaskular pada manusia, hingga merusak pola hidup hewan liar. tirto.id - Sejak lahir,
selama ia tak memiliki masalah pendengaran, manusia terbiasa mendengar suara-suara. Suara
hewan peliharaan, tangisan dan jeritan anak, kendaraan, musik, televisi, hingga azan dari
pengeras suara masjid. Manusia yang bisa mendengar, menjalani hidup dengan berbagai suara-
suara yang mampu ditangkap telinganya. Meski sudah terbiasa, belum tentu suara-suara itu tak
mendatangkan masalah. Suara musik yang sangat keras bisa saja membangunkan manusia dari
tidurnya yang lelap di malam hari, atau bising kendaraan yang memekakkan telinga. Ketika
suara-suara ini mengganggu, maka ia disebut polusi suara. Nur Azizah, perempuan asal Medan
pernah punya pengalaman buruk tentang polusi suara. Pada hari Minggu di Januari 2014, Azizah
memutuskan menghabiskan waktunya di rumah. Ia berniat menumpahkan penat dan lelah. Hari
Minggu itu, dia berencana menghabiskan waktu dengan membaca, tidur siang, serta hal-hal lain
yang membantu tubuh dan pikirannya untuk istirahat. Semua rencananya berjalan lancar sampai
jam 2 siang ia mendengar suara dentuman musik cukup keras dari ruangan bawah kamarnya.
Kebetulan, kamar Azizah berada di lantai dua. Meski sedikit mengganggu, ia masih bisa
berdamai dengan musik itu. Tak lama kemudian, suara musik dan orang bernyanyi setengah
teriak terdengar lebih kencang dari rumah tetangga. Konsentrasi membaca Azizah langsung
pecah. Ia merasa sangat terganggu dan tak bisa berdamai dengan musik sekeras itu. Tak hanya
keras, menurut Azizah, musik dan nyanyiannya juga sumbang, tak enak didengar. Akhirnya ia
mengalah, dan memutuskan menghabiskan Minggu di luar rumah. Apa yang dialami Azizah,
mungkin kerap dialami oleh banyak orang. Saat Bandara Polonia masih beroperasi di Medan,

iii
desing pesawat terbang menjadi suara yang sehari-hari akrab di telinga warga sekitar bandara.
Conserve Energy Future menyebutkan beberapa sumber polusi suara dalam kehidupan sehari-
hari. Di antaranya industrialisasi, tata kota yang buruk, kegiatan sosial, transportasi, aktivitas
konstruksi, hingga peralatan rumah tangga. Di pabrik-pabrik dengan mesin kompresor,
generator, hingga kipas penyaring udara yang besar, polusi suara sudah menjadi keniscayaan.
Oleh sebab itu, para pekerja pabrik biasanya memakai penutup telinga untuk meminimalkan efek
buruk dari polusi suara itu. Perencanaan tata kota yang buruk juga bisa menjadi sumber polusi
suara. Ini biasanya terjadi di negara berkembang. Di India, polusi suara adalah masalah besar.
Suara klakson kendaraan, hingga musik dengan pengeras suara memberi sumbangan bagi polusi
suara di kota-kota di India. Pemerintah India telah mengeluarkan aturan tentang petasan dan
pengeras suara, namun penegakan hukum atas aturan tersebut sangat lemah. Di kota-kota besar
di Indonesia, suara klakson dan mesin kendaraan juga menjadi hal yang kerap menganggu. Tak
hanya itu, pengeras suara di tempat ibadah pernah juga menjadi masalah. Tentang pengeras suara
di mesjid, Direktorat Jenderal Bidang Masyarakat Islam, Kementerian Agama, sebenarnya telah
mengeluarkan Instruksi Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor Kep/D/101/1978
tentang Penggunaan Pengeras Suara di Masjid, Langgar, dan Musala. Dalam beleid itu,
termaktub sejumlah batasan-batasan penggunaan pengeras suara di rumah ibadah, dalam hal ini,
mesjid. Disebutkan bahwa pada dasarnya, suara yang boleh disalurkan ke luar masjid hanyalah
suara adzan, sebagai penanda telah tiba waktu salat. Namun, ada kondisi-kondisi lain yang
diperbolehkan menyalurkan suara ke luar. Waktu penggunaan pengeras suara pun dibatasi,
maksimal 15 menit setiap tiba waktu salat. Sementara itu, pelaksanaan pengajian rutin di mesjid
hanya boleh menggunakan pengeras suara yang diarahkan ke dalam untuk bisa didengar peserta
pengajian, bukan ke luar mesjid. Pengeras suara boleh diarahkan ke luar jika memperingati hari
besar Islam. Hanya saja, sejumlah mesjid tak benar-benar mematuhi aturan itu

Polusi suara, bukan hanya mengganggu ketenangan dan komunikasi antarmanusia, tetapi juga
bisa berdampak buruk bagi kesehatan manusia itu sendiri. Menurut Conserve Energy Future,
kebisingan yang terus menerus dan konstan dapat mengakibatkan kerusakan gendang telinga. Ia
bahkan bisa membuat manusia kehilangan indera pendengarannya. Masalah kesehatan jiwa juga
menjadi ancaman dari polusi suara. Suara yang berlebihan di wilayah kerja seperti kantor, lokasi
konstruksi, bar, atau bahkan di rumah, bisa memengaruhi kesehatan psikologis. Ia memicu
perilaku agresif, gangguan tidur, stres, kelelahan, hingga hipertensi. Kebisingan dengan
intensitas tinggi juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatnya denyut jantung.
Ini karena polusi suara bisa mengganggu aliran darah normal. Tak hanya pada manusia,
kehidupan hewan pun kerap mendapat masalah karena polusi suara. Suara yang terlalu bising
bisa memicu kematian beberapa spesies. Ikan paus salah satunya. Kebisingan, mengganggu
reproduksi dan navigasi beberapa spesies saat mereka sedang migrasi. Suara bising yang
dihasilkan kapal membuat invertebrata laut, seperti kepiting stres. Hal itu dijelaskan dalam
laporan berjudul Size-
DependentPhysiologicalResponsesofShoreCrabstoSingleandRepeatedPlaybackofShipNoise,
yang terbit Februari 2013 lalu. Dijelaskan bahwa saat mendengar suara kapal, konsumsi oksigen

iv
kepiting pantai lebih besar dari biasanya. Dengan kata lain, suara kapal membuat kepiting
menjadi lebih pemarah. Polusi suara yang dihasilkan aktivitas manusia, tentu hanya bisa
diminimalkan oleh manusia. Ia bisa dimulai dengan mengurangi produksi suara dalam rumah
tangga. Tidak menyalakan televisi dan musik terlalu keras yang mengganggu tetangga. Atau
mengurangi memencet klakson jika tak begitu diperlukan. Aturan tegas dari pemerintah juga
sangat diperlukan.

A. Narasi yang di ulang kembali

Polusi suara sangat berbahaya bagi manusia karena busa menyebabkan gangguan
pendengaran dan kardio vaskular pada manusia hingga merusak pola hidup hewan liar. Salah
satu contoh polusi suara ketika suara musik yang sangat keras bisa membangunkan manusia dari
tidurnya, ketika suara – suara ini mengganggu maka ia disebut polusi suara.

Menurut Conserve Energy Future, kebisingan yang terus menerus dan konstan mengakibatkan
kerusakan gendang telinga. Polusi suara bisa juga memicu perilaku agresif, gangguan tidur,
stress, kelelahan, hingga hipertensi. Pada hewan pun kerap mendapat masalah karena polusi
suara yakni dapat memicu kematian beberapa spesies salah satunya ikan paus. Suara bising yang
dihasilkan kapal membuat kepting menjadi stress hal ini dijelaskan dalam laporan pada judul
“Size Dependent Physiological Responses Of Shore Crabs To Single and Repeated Playback Of
Ship Noise” dijelaskan bahwa saat mendengar suara kapal konsumsi okseigen kepiting pantai
lebih besar dari biasanya dengan kata lain suara kapal membuat kepiting menjadi lebih marah.
Suara polusi tentu saja bisa diminimalkan hanya oleh manusia, dengan cara mengurangi produksi
suara dalam rumah tangga seperti tidak menyalakan Televisi dan musik terlalu keras yang
mengganggu tetangga atau mengurangi memencet klakson jika tak diperlukan.

1. Penyebab

a. Aktitas lalu lintas


b. Bicara yang terlalu nyaring.
c. Aktivitas rumah tangga
d. Mesin industri
e. Memutar musik terlalu nyaring.
f. Suara bising dari pesawat terbang
g. Suara petir.

v
2. Solusi

a. Menjauhkan sumber suara dari penduduk


b. Membuat ruangan yang kedap suara.
c. Mengecilkan volume musik.
d. Mengurangi waktu penggunaan alat yang menimbulkan kebisingan.
e. Menjauhkan pabrik industri dari rumah penduduk.
f. Menggunakan ear muff.
g. Membuat pagarrumah yang tinggi dan tebal.

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap hari, kita mendengar berbagai macam suara. Atau dalam bahasa IPA
disebut  bunyi. Bunyi yang kita dengar ada yang menyenangkan da nada pula yang
membisingkan. Ada bunyi yang keras, lemah, tinggi, rendah, dan sebagainya. Kita dapat
mendengar bunyi dari alat music. Alat music akan mengeluarkan bunyi jika dimainkan.
Tapi, dalam keadaan diam, alat music tidak mengeluarkan bunyi.
Energi merupakan kebutuhan pokok yang esensial bagi perikehidupan manusia. Manusia
hidup memerlukan energi. Energi tidak saja digunakan untuk menggerakkan sistem yang
ada dalam tubuhnya seperti peredaran darah, dan pencernaan makanan. Energi
dibutuhkan oleh manusia bahkan oleh semua makhluk hidup dalam upayanya
mempertahankan kehidupan mencari makan dan berkembang biak.
Manusia tidaklah sekedar ingin mempertahankan hidupnya.Ia menghendaki sesuatu yang
lebih dari itu. Manusia ingin dapat terbang seperti burung, ingin mempunyai baju yang
bagus, ingin dapat bergerak baik di darat, air maupun di angkasa. Manusia mempunyai
keinginan yang tak terbatas, dan itu semua membutuhkan energi. Sehingga dalam
makalah ini akan dikaji mengenai energi bunyi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bunyi ?
2. Apa saja sifat-sifat bunyi ?
3. Apa karakteristik bunyi ?
4. Apa saja yang mempengaruhi kekuatan bunyi ?
5. Rumus-rumus apa saja yang ada kaitannya dengan bunyi ?
6. Apa saja manfaat bunyi dalam kehidupan ?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian dari bunyi.
2. Mengetahui sifat-sifat bunyi.
3. Mengetahui karakteristik bunyi.
4. Mengetahui apa saja yang mempengaruhi kekuatan bunyi.
5. Mengetahui rumus-rumus apa saja yang ada kaitannya dengan bunyi.
6. Mengetahui apa saja manfaat bunyi dalam kehidupan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bunyi
Bunyi dihasikan oleh benda yang bergetar. Benda bergetar yang menghasikan
bunyi disebut sumber bunyi Contoh: Seruling yang ditiup, gitar yang dipetik, dan
kentongan yang dipukul.
Bunyi menurut bentuknya merupakan gelombang longitudinal yang dalam
perambatannya memerlukan medium sehingga termasuk golombang mekanik. Bunyi
dapat mengalami pemantulan dan memerlukan waktu dalam perambatannya.
Syarat terjadi dan terdengamya bunyi, yaitu:
1. Ada sumber bunyi.
2. Ada medium (zat perantara), misalnya: zat padat, cair, dan gas. Bunyi tidak dapat
merambat melalui ruang hampa udara.
3. Ada pendengar atau penerima dalam jangkauan sumber bunyi.

B. Sifat – sifat Bunyi


Pengertian mengenai dasar-dasar sifat fisik bunyi merupakan suatu hal yang
sangat penting untuk diketahui dalam mengembangkan suatu pendekatan secara
sistimatis terhadap masalah control kebisingan. Bunyi mempunyai beberapa sifat seperti
asal dan perambatan bunyi, frekuensi bunyi cepat rambat bunyi, panjang gelombang,
intesitas, kecepatan partikel, dan lain- lainnya adalah sebagai berikut:
1. Asal dan perambatan bunyi
Semua benda yang dapat bergetar mempunyai kecenderungan untuk menghasilkan
bunyi. Bila ditinjau
dari arah getarnya, bunyi termasuk gelombang longitudinal dan bila dilihat dari
medium perambatannya, bunyi termasuk gelombang mekanik.
2. Frekuensi bunyi
Frekuensi merupakan gejala fisis
obyektif yang dapat diukur oleh instrument-instrumen akustik. Frekuensi adalah
ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan. Untuk
memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah
kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu.
3. Cepat rambat bunyi
Bunyi bergerak pada kecepatan yang berbeda-beda pada tiap media yang dilaluinya.
Pada media gas udara, cepat rambat bunyi tergantung pada kecepatan, suhu, dan
tekanan.
4. Intensitas bunyi

2
Intensitas bunyi adalah aliran energi yang dibawa oleh gelombang udara dalam suatu
daerah per satuan luas. Untuk tujuan praktis dalam pengendalian kebisingan
lingkungan, tingkat tekanan bunyi sama dengan tingkat intensitas bunyi (Doelle,
1972). Intensitas bunyi pada tiap titik dari sumber dinyatakan dengan:
I=WA (dB)(6)
Dimana:
I = intensitas bunyi (W/m2)
W = daya akustik (watt)
A = luas area yang ditembus tegak lurus oleh gelombang bunyi (m2)
5. Titik nada
Sifat sensasi pendengaran yang memungkinkan kita menyusun bunyi dalam suatu
skala yang berkisar dari frekuensi rendah ke tinggi disebut dengan titik nada.
6. Warna nada
Sensasi bunyi yang mempunyai titik nada disebut nada. Nada murni adalah
8sensasi bunyi frekuensi tunggal, ditandai dengan ketunggalan titik nadanya. Bunyi
ini dapat dihasilkan dengan memukul gardu tala atau dengan memainkan nada rendah
secara lembut pada suling.
7. Kekerasan bunyi
Kekerasan bunyi adalah sifat sensasi pendengaran yang subyektif dan dalam besaran
kekerasan ini, bunyi dapat disusun pada skala yang berkisar dari lemah sampai keras.
Adapun sifat-sifat bunyi lainnya yaitu:
a. Bunyi dapat di serap
Sebelumnya kita sudah ketahui bahwa kita dapat mendengarkan suara karena
adanya getaran dan getaran itulah yang dapat menimbulkan bunyi. Bunyi dapat
merambat memalui tiga cara yaitu merambat melalui benda padat, merambat
melalui benda cair dan merambat melalui gas.
Bunyi mempunyai sifat dapat diserap dan dipantulkan. Bunyi akan di pantulkan
jika mengenai benda yang permukaannya keras. Sementara bunyi akan di
serapjika mengenai benda yang mempunyai permukaan yang lunak. Dari situ
maka muncul benda yang disebut peredam suara. Ada beberapa benda dengan
permukaan lunak yang dapat menjadi peredam suara bunyi diantaranya; karpet,
woll, kertas, spon, busa, kalin dan karet. Jadi benda-benda itu dapat digunakan
untuk menghindari terjadinya pantulan suara atau gaungan.
b. Bunyi dapat dipantulkan
Seperti sudah dijelaskan bahwa pantulan bunyi terjadi akibat getaran bunyi
mengenai benda dengan permukaan keras. Permukaan keras pada benda tersebut
tidak menyerap bunyi melainkan memantulkannya kembali, sehingga kita dapat
mendengarkan suara dari bunyi yang dipantulkan.
Ada dua jenis bunyi pantul yang harus kita ketahui, yaitu bunyi gaung dan gema.
1) Gaung
Gaung adalah suara pantulan yang kita dengan waktunya hampir
3
bersamaan dengan bunyi aslinya. Karena waktunya hampir bersamaan, gaung
menyebabkan suara aslinya kurang begitu jelas karena terganggu atau di tabrak
oleh suara pantulan.
Misal :
Bunyi Asli : ke-ma-ri
Bunyi Pantul : ke-ma-ri
BunyiTerdengar: ke-----ri17
2) Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Jaraknya tidak
berdekatan, artinya bunyi pantulan suaranya muncul setelah bunyi asli selesai.
Gema bisa terjadi jika sumber bunyi dan dinding pantul jaraknya jauh. Sebagai
contoh, ketika kita berada di tebing, kemudian kita meneriakkan kalimat
“Ayah” maka suara pantulan “ayah” akan keluar setelah suara asli menghilang.
Gema ini sering terjadi di lereng bukit, gua, permukaan keras atau rapat.
Bunyi pantul juga dapat bermanfaat, seperti memperkuat bunyi asli. Hal ini
dapat terjadi jika jarak dinding pantul tidak jauh dari sumber bunyi. Misalnya
kereta api yang masuk kedalam lorong (terowongan) maka suaranya semakin
kuat.
Berdasarkan penjelasan di atas maka kuat bunyi yang kita dengar disebabkan
oleh beberapa faktor, diantaranya:
a) amplitudo sumber bunyi,
b) jarak antara sumber bunyi dengan pendengar,
c) resonansi yang terjadi,
d) serta adanya dinding pemantul yang sesuai.

C. Karakteristik Bunyi
1. Mengukur cepat rambat bunyi

Cara mengukur cepat rambat bunyi dalam prinsip ini cukup mudah yaitu dengan cara
mengukur waktu yang diperlukan bunyi sejak keluar dari sumberbunyi sampai
kembali ke tempat semula . kemudian kita mengukur jarak sumber bunyi ke tempat
pemantul . dengan melakukan pengukuran ini kitadapat mengetahui cepat rambat
bunyi di udara.

v = cepat rambat bunyi (m/s )

s = jarak (m)

t = waktu ( s )

Jika cepat rambat bunyi sudah di ketahui, pemantulan bunyi dapat digunakan untuk
mengukur jarak.

4
Dengan mengukur waktu yg di perlukan bunyi sejak dipancarkan sampai ditangkap
kembali, jarak pemantul dari sumber bunyi dapat dihitung.

2. Cepat Rambat Bunyi Dalam Zat Padat

Misalkan suatu gaya luar F diberikan pada ujung sebuah benda dengan luas
penampang A sehingga ujung batang bergerak dengan kelajuan u dan menyebabkan
suatu pulsa rapatan gelombang bunyi merambat sepanjang batang dengan kelajuan ʋ.
Dalam waktu t pulsa menempuh jarak ʋt dan panjang batang loga, termampatkan
sebesar ut

Cepat Rambat Bunyi Dalam Zat Padat

E = modulus elastisitas bahan logam (N/m2 atau Pa) dan

ρ =massa jenis bahan logam (Kg/m3)

3. Cepat rambat bunyi dalam gas

Dalam kasus gas terjadi perubahan volume dan yang berkaitan dengan modulus
elastisitas bahan adalah modulus bulk (diberi notasi k). Dapat ditunjukan bahwa suatu
gelombang bunyi merambat dalam gas, k=γP dengan P adalah tekanan gas dan γ
adalah tetapan laplace, yaitu nilai perbandingan kapasitas kalor pada tekanan tetap dan
volume tetap , γ = .

D. Kekuatan Yang Mempengaruhi Bunyi


Bunyi  yang kuat berbeda dengan bunyi yang tinggi. Kekuatan bunyi tidak ditentukan
oleh frekuensi bunyi, tetapi oleh hal-hal yang lain, khususnya; amplitudo, resonansi, dan
jarak.
1. Amplitudo, adalah lebar getar atau simpang getar yang dibuat oleh sumber bunyi.
Semakin lebar getarannya, semakin kuat pula bunyinya.
2. Resonansi berarti ikut bergetar sejalan getaran bunyi. Biasanya dilakukan oleh benda
atau bagian terdekatnya. Dan sedikit banyak kejadian ini akan menambah kekuatan
getar sumberbunyi.
Contoh gitar; walaupun sumber bunyinya pada senar, namun kekuatannya bunyinya
lebih berasal dari kotak kayunya. Sebab, udara di dalam kotak itulah pelaku
resonansi, yang justru lebih kuat daripada sumber bunyi. Sehingga kotak tersebut
dinamakan kotak resonator. Namun kotak resonatornya hanya berlaku pada gitar
accostic. Pada gitar elektrik resonansi dibuat oleh proses elektrik.
3. Jarak dimaksukan bahwa kekutan bunyi juga ditentukan oleh jarak antara sumber
bunyi dengan alat pendengar atau penerima. Memakin dekat, akan semakin keras

5
bunyinya. Sebagaimana frekuensi, kekuatan bunyi juga dapat diiukur. Biasanya
digunakan satuan decibel yang disngkat db.
Angka petunjuk antara 0 db sampai kurang lebih 120 db. Sebagai bandingan; bunyi
biola selembut-lembutnya yang setara dengan siulan kita lebih kurang 20 db.
Sedangkan bagian kuat dari pemain orkes besar kurang lebih hanya mencapai 95 db.

E. Rumus – rumus Bunyi

Rumus Cepat Rambat Bunyi

Cepat Rambat Cepat Rambat


Cepat Rambat
Gelombang Bunyi Gelombang Bunyi
Gelombang Bunyi
dalam Medium dalam Medium
dalam Medium Gas
Zat Cair Zat Padat
  

   

v = cepat rambat v = cepat rambat v = cepat rambat


gelombang bunyi gelombang bunyi gelombang bunyi
γ = konstanta Laplace B = modulus bulk E = modulus
R = tetapan umum zat cair young zat padat
gas ρ = massa jenis zat ρ = massa jenis
T = Suhu (oK) cair zat padat
M = massa mol gas

Macam-Macam Gelombang Bunyi Berdasarkan Frekuensinya

Menurut rentang frekuensinya dan juga keterdengarannya oleh manusia bunyi bisa
dibedakan menjadi 3 jenis

1. Gelombang Bunyi Infrasonik

Gelombang bunyi ini punya frekuensi maksimal 20 Hertz. Karena frekuensinya yang kecil
(bunyi terlalu pelan) manusia tidak dapat mendengarnya. Bunyi ini hanya bisa didengar
oleh binatang tertentu seperti anjing dan beberapa jenis serangga seperti jangkrik.

2. Gelombang Bunyi Audiosonik

6
Gelombang ini punya frekuensi antara 20 Hz hingga 20.000 Hz.Pada rentang frekuensi
inilah bunyi dapat terdengar oleh telingan manusia normal.

3. Gelombang Bunyi Ultrasonik

Kalau soba tlihat namanya saja ultra yang artinya “teramat sangat”. Gelombang ini punya
frekuensi yang sangat tinggi yaitu di atas 20.000 Hz. Karena terlalu tinggi gelombang
ultrasonik tidak dapat didengar oleh telinga manusia tapi bisa didegnar oleh hewan seperti
lumba-lumba dan kelelawar. Asal sobat hitung tahu gelombang ultrasonik punya banyak
manfaat seperti untuk keperluan USG, mengukur kedalaman laut, menemukan sumber
bahan bakar fosil baru, mendeteksi kerusakan pada logam, dan sebagainya.

Intensitas Gelombang (Bunyi)

Intensitas gelombang adalah sebuah besaran yang menyatakan besar energi yang
dipindahkan oleh sebuah gelombang. Intensitas gelombang (I) diartikan sebagai daya
gelombang (P) yand dipindahkan persatuan luas bidang yang ditembus dengan arah tegak
lurus oleh gelombang tersebut.

Secara Matematis dirumuskan

I = intensitas gelombang (watt/m2)


P = daya gelombang (watt)
A = luas bidang yang ditembus gelombang (m2)

Pada gelombang bunyi yang memancar dari sebuah sumber bunyi, bentuk bidang yang
ditembus oleh gelombang seperti bola. Intensitas gelombang yang sampai pada bidang
permukaan dalam bola yang mempunyai jari-jari r dirumuskan

Secara Matematis dirumuskan

I = intensitas gelombang (watt/m2)


P = daya gelombang (watt)
A = luas bidang yang ditembus gelombang (m2)

Pada gelombang bunyi yang memancar dari sebuah sumber bunyi, bentuk bidang yang
ditembus oleh gelombang seperti bola. Intensitas gelombang yang sampai pada bidang
permukaan dalam bola yang mempunyai jari-jari r dirumuskan

7
Karena r juga merupakan jarak antara sumbar bunyi dari suatu titik, jadi
dapat ditarik hubungan: intensitas gelombang bunyi pada suatu titik berbading terbalik
dengan kuadrat jarkanya dari sumber bunyi. Dengan demikian perbandingan antara dua
intensitas gelombang bunyi yang berada sejauh r1 dan r2 dari sumber bunyi dirumuskan

Contoh Soal

Sebuah sumber bunyi mengirim bunyi dengan daya 160 π watt. Jika dianggap muka
gelmombang bunyi berbentuk bola maka berapa besar intensitas bunyi pada jarak 8 m dari
sumber bunyi tersebut?

 P = 160 π watt dan r = 8 m .. kita masukkan saja ke rumus

 I = 160 π/ 4  π 64 = 40/64 = 5/8 watt/m2

Taraf Intensitas Bunyi

Sobat pernah dengar istilah decibel? Misalnya sobat pernah membaca artikel bahwa
pemegang rekor sendawa terkeras samapai sekian decibel. Decibel adalah satuan dari taraf
intensitas bunyi. Telinga nomal manusia hanya dapat mendengar bunyi mulai dari
intensitas 10-12 watt/m2 yang sering disebut intensitas ambang pendengaran. Yang
dimaksud dengan taraf intensitas bunyi adalah logaritma perbandingan antara intensitas
bunyi dengan intensitas ambang pendengaran. Secara matematis dirumuskan:

TI = taraf intensitas bunyi (dB decibel)


I = intensitas bunyi (watt/m2)
Io = intensitas ambang pendengaran (Io= 10-12 wattm-2)

8
Misal sebuah sumber bunyi mampu menghasilkan taraf intensitas TI1 dan n buah sumber
bunyi dapat menghasilkan taraf intensitas TI2 maka sobat dapat membuat persamaan
sebagai berikut

dan kita telahh ketahui

maka dapat sobat buat persamaan

9
F. Manfaat Bunyi
1) Aplikasi Ultrasonik. Gelombang ultrasonik dapat dimanfaatkan untuk berbagai
macam keperluan antara lain: 
a. Kacamata tunanetra, dilengkapi dengan alat pengirim dan penerima ultrasonik
memanfaatkan  pengiriman dan penerimaan ultrasonik.
b. Mengukur kedalaman laut, untuk menentukan kedalaman laut (d) jika diketahui
cepat rambat bunyi (v) dan selang waktu (t).
c. Alat kedokteran, misalnya pada pemeriksaan USG (ultrasonografi). Sebagai
contoh, scaning ultrasonic dilakukan dengan menggerak-gerakan probe di sekitar
kulit perutibu yang hamil akan menampilkan gambar sebuah janin di layar
monitor. Dengan mengamati gambar janin, dokter dapat memonitor pertumbuhan,
perkembangan, dan kesehatan janin. Tidak seperti pemeriksaan dengan sinar X,
pemeriksaan ultrasonik adalah aman (takberisiko), baik bagi ibu maupun janinnya
karena pemerikasaan atau pengujian dengan ultrasonic tidak merusak material
yang dilewati, maka disebutlah pengujian ultrasonic adalah pengujian tak merusak
(non destructive testing, disingkat NDT). Tehnik scanning ultrasonic juga
digunakan untuk memeriksa hati (apakah ada indikasikan ke hati atau tidak) dan
otak. Pembuatan perangkat ultrasound untuk menghilangkan jaringan otak yang
rusak tanpa harus melakukan operasi bedah otak. “Dengan cara ini, pasien tidak
perlu menjalani pembedahan otak yang berisiko tinggi. Penghilangan jaringan
otak yang rusak bisa dilakukan tanpa harus memotong dan menjahit kulit kepala
atau sampai melubangi tengkorak kepala. 
d. Sterilisasi dan pengawetan makanan
Seperti halnya dalam bidang kedokteran, manfaat bunyi dalam mensterilisasi
ataupun mengawetka nmakanan (misalnya makanan kaleng) diakukan dengan
prinsip USG yang memanfaatkan bunyi ultrasonik. Dalam bidang ini, USG
berperan dalam hal akustik pengeringan. Proses ini dilakukan pada suhu
tertentu mengurangi kemungkinan oksidasi atau degradasi dalam suatu bahan.
Contoh nyata penerapan teknologi ini adalah proses produksi eskrim dengan
mengurangi ukuran kristal, mencegah inkrustasi di permukaan pembekuan, dan
sebagainya. Dalam hal sterilisasi makanan, digunakan teknik thermosonik,

10
tekanan manosonik, dan manothermosonik untuk menonaktifkan mikroba. Teknik
tersebut digunakan untuk melengkapi kelemahan teknik yang telah ada
sebelumnya.

2) Manfaat cepat rambat bunyi dalam kehidupan sehari-hariyaitu: 


a. Cepat rambat gelombang bunyi juga dimanfaatkan oleh para nelayan untuk
mengetahui siang dan malam. 
b. Pada malam hari kita mendengarsuara lebih jelas dari pada siang hari karena
kerapatan udara pada malam hari lebih rapat dibandingkan dengan siang hari. 

3) Resonansisangatbermanfaatdalamkehidupansehari-hari. 
Pemanfaatan resonansi pada alat musik seperti seruling, kendang, beduk dan lainnya.

4) Manfaatpemantulanbunyidalamkehidupansehari-hari, antara lain: 


a. Menentukan kedalaman laut 
Pada dinding kapal bagian bawah dipasang sebuah sumber getaran (osilator). Di
dekat osilator dipasang alat penerima getaran (hidrofon). Jika waktu getaran (bunyi)
merambat (t) sekon untuk menempuh jarak bolak-balik yaiu 2 L meter, maka cepat
rambat dapat dihitung sebagai berikut. 

Di mana: 
v = cepat rambat bunyi (m/s) 
L = dalam nyalaut (m) 
t = waktu (t) 

b. Melakukan survei geofisika 


mendeteksi, menentukan lokasi dan mengklasifikasikan gangguan di bumi atau
untuk menginformasikan struktur bumi, mendeteksi lapisan batuan yang
mengandung endapan minyak. 

11
c. Prinsip pemantulan ultrasonik dapat digunakan untuk mengukur ketebalan pelat
logam, pipa dan pembungku slogam yang mudah korosi (karat). 
d. Mendeteksi retak-retak pada struktur logam Untuk mendeteksi retak dalam struktur
logam atau beton digunakan scanning ultrasonic inilah yang digunakan untuk
memeriksa retak-retak tersembunyi pada bagian-bagian pesawat terbang, yang nanti
bisa membahayakan penerbangan pesawat. Dalam pemerikasaan rutin, bagian-
bagian penting dari pesawat di-scaning secara ultrasonic. Jika ada retakan dalam
logam, pantulan ultrasonic dari retakan akan dapat dideteksi. Retakan ini kemudian
diperiksa dan segera diatasi sebelum pesawat diperkenankan terbang.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang
merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair, padat,
gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, kayu, atau udara.
Alam kita terdiri atas energi, materi dan gelombang (frekuensi), Bunyi adalah energi yang
berubah menjadi gelombang. Gelombang merambat kesemua jurusan, untuk merambat
melewati ruang dia memerlukan materi. Materi yang diperlukan bunyi untuk merambat
adalah udara.
Sumber bunyi (materi yang bergetar karena enegi) --> bunyi (gelombang) --> merambat
melalui udara (materi) --> sampai ke telinga (materi) --> komponen telinga bergetar -->
diterjemahkan oleh otak menjadi bunyi.

B. Saran
Pemanfaatan bunyi seharusnya perlu mempertimbangkan sisi yang lain. Tidak hanya
hal Positif yang diambil tapi perlu adanya pemikiran terhadap dampak negatifnya. Dalam
pemanfaatan bunyi tidak mengganggu aktifitas manusia yang lainnya seperti ketika
mendengarkan music atau yang lainnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/manfaat.co.id/manfaat-gelombang-bunyi/amp

https://cepatrambatbunyi.blogspot.com/2013/09/pemanfaatan-bunyi-dalam-kehidupan.html?
m=1

https://www.gurupendidikan.co.id/gelombang-bunyi/

https://rumushitung.com/2014/03/22/gelombang-bunyi-dan-rumusnya/

S.Si, Endro Wahyono,dkk. 2009. Rumus Pintar Fisika. Jakarta:WahyuMedia 

Nurhayati. (2018). Getaran dan perambatan bunyi serta macam macam perambatan bunyi.
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 10-11.

said, H., manggala, L. k., & sudia, B. (2019). Analisa mampuredam suara komposit serat sebut
kelapa dengan matriks polyvinyl acetate(LEM FOX). jurnal ilmiah mahasiswa teknik
mesin, IV, 1-13.

14
LAMPIRAN
A. Media
Miniatur Ruagan Kedap Suara

B. Tujuan
tujuan dari pembuatan media ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengurangi kebisingan akibat polusi udara.
2. Untuk membuktikan bahwa ruangan yang diberi pengedap suara dapat mengurang
kebisingan suara

C. Alat dan bahan


Alat : Bahan:

1. Gunting. 1. Triplek

2. spidol. 2. Kapas.

3. lem tembak 3. Sterofoam.

4. cutter 4. Karton jakarta.

5. Penggaris. 5. Serabut kelapa

15
6. kayu.

7. Kain flanel.

8. Lem.

9. karet ban.

 Gambar Alat

 Gambar Bahan

16
D. Cara Membuat
1. Potong triplek dengan ukuran 20x20 cm untuk 2 buah kubus. Satu kubus untuk diberi
pengedap suara, dansatu kubus lainnya tanpa pengedap.
2. Satukan potongan yang dibuat tadi menggunakan lem tembakmenjadi kubus tanpa
penutup atas.
3. Setelah itu buat kerangka kotak dari kayu kecil berukuran setebal 3 cm untuk
ditempel diseluruh bagian sisi dalam triplek kecuali sisi atas dan sisi bawah. Tempel
menggunakan lem tembak.
4. Kemudian, isi kerangka yang menempel pada triplek tersebut dengan sterofoam,
kapas, dan sabut kelapa sebagai pengedap suara hingga seluruh bagiannya trtutup
rapat.
5. Lalu tutup bagian kerangka yang sudah terisi material pengedap suara tadi dengan
karton jakarta. Gunakan lem bakar.
6. Beri kain flanel pada sisi bagian bawah.
7. Lalu tutup bagian atas kubus.

17
8. Uji coba kubus tersebut dengan kubus lainnya yang tidak menggunakan pengedap.
Apakah dengan menambahkan pengedap dapat mengurangi kebisingan suara.

18

Anda mungkin juga menyukai