Oleh:
203233071
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah penulis yang berjudul
“Upacara Adat Ngertakeun Bumi Lamba“. Pada makalah ini penulis banyak mengambil dari
berbagai sumber, refrensi dan pengarahan dari informasi media elektronik. Oleh sebab itu, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu
kami, sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak yang membaca…
203233071
DAFTAR ISI
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................
3.2 Saran ..........................................................................................................
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang indah dengan segala keanekaragaman seni dan budayanya.
Salah satu bagian dari budaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia adalah kentalnya
keberagaman keyakinan atau agama asli yang secara turun-temurun masih dilestarikan oleh
masyarakat di berbagai suku.
Inti ajaran yang mereka anut oleh sebagian suku di Nusantara terpusat pada etika
lingkungan, hubungan dengan diri sendiri, orang lain, leluhur dan Yang Maha Kuasa. Mereka
juga sangat percaya akan segala kebaikan dan kekuatan Alam Semesta yang oleh orang modern
dianggap tidak masuk akal. Namun, sayangnya keberadaan mereka diperlakukan seperti tamu di
Negerinya sendiri.
Sunda Wiwitan salah satu ajaran di Indonesia yang dianut khususnya suku Sunda.
Sebagian orang di Jawa Barat masih menjalankan ajaran nenek moyang tersebut. Salah satunya
tradisi upacara adat Ngertakeun Bumi Lamba, upacara adat tahunan tersebut menjalankan pesan
leluhur, yang menitipkan tiga gunung, sebagai paku alam atau harus diperlakukan sebagai tempat
suci. Tiga gunung tersebut yaitu Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Wayang, dan Gunung
Gede yang harus dijaga sebagai tempat “kabuyutan”.
1.2 Tujuan Makalah
PEMBAHASAN
Ngertakeun Bumi Lamba adalah salah satu tradisi yang dianut oleh masyarakat Sunda
khususnya yang mempunyai kepercayaan Sunda Wiwitan. Ngertakeun Bumi Lamba ini
merupakan sebuah ritual upacara adat yang ditujukan untuk menyucikan gunung. Selain itu,
upacara adat ini juga dilakukan sebagai wujud terima kasih dan cinta dari manusia untuk alam,
dimana kita harus menyejahterakan alam dan diri kita sendiri karena kita akan berpulan 1g dan
tinggal di bumi ageung (alam semesta) dan bumi alit (diri sendiri).
Ngertakeun Bumi Lamda adalah mensejahterakan alam semsta dimana istilah ini diambil
dari upacara di masa lalu yang seirng dilakukan leluhur masyarakat Sunda. Secara fisik
Ngertakeun Bumi Lamba bermakna lebih dekat ke menata social dan lingkungan. Secara
spiritual Ngertakeun Bumi Lamba bermakna belajar menata sosial dan lingkungan
Menurut sejarah, Gunung Tangkuban Parahu adalah anak dari letusan Gunung Api Sunda Purba
atau pada zaman dulu dikenal dengan Gunung Purwakancana menurut pemahaman masyarakat
Sunda Wiwitan. Gunung Api Sunda Purba.
Luasnya makna Ngertakeun Bumi Lamba, hingga semua direkam dalam sebuah bentuk
upacara. Upa adalah mendekati dan cara adalah bagaimana kita melakukan sesuatu jadi upacara
adalah bukan cara yang sebenarnya tapi sebuah langkah yang memungkinkan kita mendekati
cara yang sebenarnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ngertakeun bumi lamda adalah salah satu tradisi adat yang harus dilestarikan oleh kita
khususnya masyarakat Sunda. Mungkin dijaman milenial sekarang upacara tersebut terlihatnya
sangat aneh, tapi kita selaku anak bangsa yang cintai akan budaya di Indonesia wajib
melanjutkan dan memperkembangkan tradisi nenek moyang tersebut.
3.1 Saran
Perjalanan masih panjang dan kita harus menang, karena kita adalah pemicu cinta kasih,
kedamaian, dan kebahagiaan. Berasal dari kesadaran kembali pada kesadaran. Marilah bekerja
sama, saling berjabat tangan dengan semangat persaudaraan karena kita bangsa Indonesia,
pewaris resmi harta karun bumi Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
https://pejalansastra.wordpress.com/2019/01/30/melihat-budaya-indonesia-upacara-ngertakeun-
bumi-lamda-2018/