Anda di halaman 1dari 16

KONDEP DASAR, FUNGSI, KARAKTERISTIK DAN JENIS BAHAN

AJAR

Makalah Ini Disusun Oleh :


Kelompok 2

Milenia Saragih (3183331015)


Kesita Saragih (3183131037)
Devi Lady M Tampubolon (3181131016)
Muhammad Rais (3183331005)
Dosen Pengampu : Dra. Marlinang Sitompul, M. Pd
Mata Kuliah : Pengembangan Bahan Ajar Geografi

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak/Ibu Dosen serta teman-teman
yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “ Konsep-Konsep


Dasar Bahan Ajar, Fungsi, Karakteristik dan Jenis- jenis Bahan Ajar” ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Penyusun

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .....................................................................................................


Daftar Isi ................................................................................................................

Bab I Pendahuluan................................................................................................
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................
1.3 Tujuan ...............................................................................................................

Bab II Pembahasan ...............................................................................................


2.1 Konsep Dasar Bahan Ajar ................................................................................
2.2 Jenis dan Fungsi Bahan Ajar ............................................................................
2.3 Karakteristik Bahan Ajar ………………………………………………………

Bab III Penutup .....................................................................................................


3.1 Kesimpulan .......................................................................................................
3.2 Saran ..................................................................................................................

Daftar Pustaka .......................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Efektivitas suatu pembelajaran sangat ditentukan oleh sejauh mana
perencanaan yang dilakukan oleh tenaga pengajar. Perencanaan pembelajaran
tidak hanya sekedar untuk melengkapi kebutuhan administrasi dan kurikulum,
tetapi harus didesain dengan melibatkan komponen-komponen desain
instruksional yang meliputi tujuan instruksional yang diawali dengan analisis
instruksional, analisis peserta didik dan kontek, merumuskan sasaran kinerja,
pengembangan instrumen penilaian, mengembangkan strategi pembelajaran,
mengembangkan dan memilih materi, dan mengembangkan dan melakukan
evaluasi formatif dan sumatif.1

Namun, pengembangan bahan ajar yang dilakukan selama ini baru dalam
batas pengadaan bahan cetak berupa hand out, ringkasan materi, dan materi
penyajian dalam bentuk Powerpoint. Bahan cetak lain seperti buku dan modul
masih sangat terbatas dihasilkan apalagi kalau bahan ajar berupa audio, visual,
dan multi media yang mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK). Pengembangan modul hanya sekedar mengumpulkan materi yang
langsung diajarkan kepada peserta didik tanpa melakukan analisis kebutuhan
dan berbagai proses yang sistemik dan sistematis. Proses penyusunan seperti ini
tidak dapat menjangkau kebutuhan peserta didik yang sesungguhnya sehinga
materi pembelajaran yang disampaikan cenderung tidak dapat menarik minat
peserta didik. Begitu pula, pembelajaran yang hanya mengandalkan handout dan
ringkasan materi memang dapat memberikan ringkasan pelajaran yang bisa
disampaikan dalam waktu singkat dan dapat dipahami lebih cepat. Tetapi,
akibatnya peserta didik hanya dapat memahami secara sederhana aplikasi
pembelajaran yang bersifat dangkal. Sedangkan, secara konseptual, teori-teori,
postulat, dan rumus-rumus yang membangun pemahaman secara mendalam
tidak dapat dijabarkan dengan sistematis dan berkelanjutan.

Bahan ajar yang dikembangkan berdasarkan teori desain instruksional


memegang peranan penting dalam menciptakan kondisi belajar yang kondusif.
Paling tidak terdapat tiga alasan mengapa bahan ajar itu memiliki posisi sentral,
yakni (1) sebagai representasi sajian tenaga pengajar, (2) sebagai sarana
pencapaian tujuan pembelajaran, dan (3) sebagai pengoptimalan pelayanan
terhadap peserta didik.2 Pertama, bahan ajar sebagai representasi dari
penjelasan tenaga pengajar di depan kelas.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang di ambil penulis adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud konsep dasar ?
2. Apa jenis dan fungsi bahan ajar ?
3. Bagaimana karakteristik bahan ajar?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain :
1. Agar para pembaca dapat mengetahui yang dimaksud dengan konsep dasar
bahan ajar
2. Agar para pembaca dapat mengetahui jenis dan fungsi bahan ajar
3. Agar para pembaca dapat mengetahui karakteristik bahan ajar
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Bahan Ajar


Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar atau teaching-
material, terdiri atas dua kata yaitu teaching atau mengajar dan material atau
bahan. Melaksanakan pembelajaran (teaching) diartikan sebagai proses
menciptakan dan mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif
(University of Wollongong NSW 2522 Australia, 2007) . Paul S. Ache.
Adapun pengertian bahan ajar yang lain, Menurut Sungkono dkk (2003:1) Bahan
ajar adalah seperangakat bahan yang memuat materi atau isi pembelajaran yang
“didesain” untuk mencapai tujuan pembelajaran. Suatu bahan ajar memuat materi,
pesan atau isi mata pelajaran.

Dengan kata “didesain” dapat diketahui bahwa bahan ajar juga dapat
diwujudkan berupa media pembelajaran, alat peraga pembelajaran yang dapat
digunakan untuk belajar siswa dalam proses pembelajaran, dan sumber belajar
yang membantu guru dan siswa dalam pembelajaran. Ada dua bentuk bahan ajar
yaitu :

1. Bahan ajar yang “didesain” lengkap, artinya bahan ajar yang memuat semua
komponen pembelajaran secara utuh, meliputi: tujuan pembelajran atau
kompotensi yang akan dicapai, kegiatan belajar yang harus dilakukan siswa,
materi pembelajaran, latihan dan tugas, evaluasi, dan tugas, evaluasi, dan umpan
balik. Contoh kelompok bahan ajar ini adalah, modul pembelajaran, audio
pembelajaran, video pembvelajaran, pembelajaran bebasis computer,
pembelajaran berbasis Web/internet.

2. Bahan ajar yang “didesain” tidak lengkap, artinya bahan ajar yang didesain
dalam bentuk sumber belajar, media pembelajaran atau alat peraga yang
digunakan sebagai alat bantu ketika guru dan siswa melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Contoh kelompok bahan ajar ini meliputi, pembelajaran dengan
berbagai alat peraga, belajar dengan transparansi, belajar dengan buku teks, peta,
globe, model kerangka manusia, dan sebagainya. Misalnya, guru akan
mengajarkan materi tentang pulau-pulau besar di Indonesia. Peta dapat
diklarifikasikan sebagai bentuk desain bahan ajar yang berisi materi tentang
kepulauan Indonesia. Bahan ajar perlu dikembangakan dan organisasi secara
mantap dan matang agar pembelajaran tidak melenceng dari tujuan yang hendak
dicapai. Dari beberapa definisi terdapat sebuah pemahaman yang sama bahwa
bahan ajar menampilkan sejumlah kompetensi yang harus dikuasai siswa melalui
materi-materi pembelajaran yang terkandung di dalamnya. Berdasarkan definisi-
definisi di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan
bahan ajar adalah seperangkat materi pelajaran yang mengacu pada kurikulum
yang digunakan, dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang telah ditentukan (Ika Lestari, 2013:2).

2.2 Jenis Bahan Ajar


Menurut Mulyasa (2006), bentuk-bentuk bahan ajar atau materi pembelajaran
antara lain:

a. Bahan ajar cetak (Printed)

Bahan ajar cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar cetak
tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa keuntungan
seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt, (1994) yaitu:

1) Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi


seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang
dipelajari.

2) Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit.

3) Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah.

4) Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi


individu.

5) Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja.


6) Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan
aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa

7) Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar

8) Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri

Menurut Bandono (2009) penyusunan bahan ajar cetak memperhatikan hal-hal


sebagai berikut:

1) Susunan tampilan

2) Bahasa yang mudah

3) Menguji pemahaman

4) Stimulan

5) Kemudahan dibaca

6) Materi instruksional

Banyak sekali jenis bahan ajar cetak yang bisa digunakan dalam proses
pembelajaran, antara lain adalah handout, modul, buku teks, lembar kegiatan
siswa, model (maket), poster dan brosur.

a) Handout

Menurut Andi Prastowo handout merupakan bahan pembelajaran yang


sangat ringkas, bersumber dari beberapa literatur yang relevan terhadap
kompetensi dasar dan materi pokok yang diajarkan kepada peserta didik. Pada
umumnya handout berfungsi untuk membantu peserta didik agar tidak perlu
mencatat, sebagai pendamping penjelasan pendidik, sebagai bahan rujukan peserta
didik, memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar, pengingat pokok-pokok
materi yang diajarkan, memberi umpan balik dan menilai hasil belajar.

b) Modul

Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat
belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi
paling tidak tentang:
* Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)

* Kompetensi yang akan dicapai

* Content atau isi materi

* Informasi pendukung

* Latihan-latihan

* Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)

* Evaluasi

* Balikan terhadap hasil evaluasi

Pembelajaran dengan modul juga memungkinkan peserta didik yang memiliki


kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu atau lebih
kompetensi dasar dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Selain itu, juga
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar sendiri tanpa tergantung
kepaga kehadiran pendidik.

c) Buku Teks

Buku teks pelajaran pada umumnya merupakan bahan tertulis yang menyajikan
ilmu pengetahuan atau buah pikiran dari pengarangnya yang disusun secara
sistematis berdasarkan kurikulum yang berlaku. Buku teks berguna untuk
membantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan
kurikulum yang berlaku, menjadi pegangan guru dalam menentukan metode
pengajaran dan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi
pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.

d) Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi


tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa
petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas
yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang
akan dicapainya. LKS berfungsi untuk meminimalkan peran pendidik dan
mengaktifkan peran peserta didik, mempermudah peserta didik untuk memahami
materi yang diberikan dan kaya akan tugas untuk berlatih.

e) Model (Maket)

Model (maket) merupakan bahan ajar yang berupa tiruan benda nyata untuk
menjembatani berbagai kesulitan yang bisa ditemui, apabila menghadirkan objek
atau benda tersebut langsung ke dalam kelas, sehingga nuansa asli dari benda
tersebut masih bisa dirasakan oleh peserta didik tanpa mengurangi struktur
aslinya, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna

f) Brosur

Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun
secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan
dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi
lengkap tentang perusahaan atau organisasi (Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi
Kedua, Balai Pustaka, 1996). Dengan demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan
sebagai bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari kompetensi dasar yang
harus dikuasai oleh siswa. Mungkin saja brosur dapat menjadi bahan ajar yang
menarik, karena bentuknya yang menarik dan praktis. Agar lembaran brosur tidak
terlalu banyak, maka brosur didesain hanya memuat satu kompetensi dasar saja.
Ilustrasi dalam sebuah brosur akan menambah menarik minat peserta didik untuk
menggunakannya

g) Foto/Gambar

Foto/gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan.


Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik
agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto/gambar siswa dapat
melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih kompetensi
dasar.

Menurut Weidenmann dalam buku Lehren mit Bildmedien menggambarkan


bahwa melihat sebuah foto/gambar lebih tinggi maknanya dari pada membaca
atau mendengar. Melalui membaca yang dapat diingat hanya 10%, dari
mendengar yang diingat 20%, dan dari melihat yang diingat 30%. Foto/gambar
yang didesain secara baik dapat memberikan pemahaman yang lebih baik. Bahan
ajar ini dalam menggunakannya harus dibantu dengan bahan tertulis. Bahan
tertulis dapat berupa petunjuk cara menggunakannya dan atau bahan tes

b. Bahan Ajar Dengar (Audio)

Bahan ajar audio merupakan salah satu bahan ajar noncetak yang didalamnya
mengandung suatu sistem yang menggunakan sinyal audio secara langsung, yang
dapt dimainkan atau diperdengarkan oleh pendidik kepada peserta didiknya guna
membantu mereka menguasai kompetensi tertentu. Jenis-jenis bahan ajar audio ini
antara lain adalah radio, kaset MP3, MP4, sounds recorder dan handphone. Bahan
ajar ini mampu menyimpan suara yang dapat diperdengarkan secara berulang-
ulang kepada peserta didik dan biasanya digunakan untuk pelajaran bahasa dan
musik.

c. Bahan Ajar Pandang Dengar (Audiovisual)

Bahan ajar pandang dengar merupakan bahan ajar yang mengombinasikan dua
materi, yaitu visual dan auditif. Materi auditif ditujukan untuk merangsang indra
pendengaran sedangkan visual untuk merangsang indra penglihatan. Dengan
kombinasi keduanya, pendidik dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih
berkualitas.

Hal itu berdasarkan bahwa peserta didik cenderung akan lebih mudah mengingat
dan memahami suatu pelajaran jika mereka tidak hanya menggunakan satu jenis
indra saja, apalagi jika hanya indra pendengaran saja.

Bahan ajar pandang dengar mampu memperlihatkan secara nyata sesuatu yang
pada awalnya tidak mungkin bisa dilihat di dalam kelas menjadi mungkin dilihat.
Selain itu juga dapat membuat efek visual yang memungkinkan peserta didik
memperkuat proses belajar. Bahan ajar pandang dengar antara lain adalah video
dan film.

d. Bahan Ajar Interaktif (Interactive Teaching Material)

Bahan ajar interaktif adalah bahan ajar yag mengombinasikan beberapa media
pembelajaran (audio, video, teks atau grafik) yang bersifat interaktif untuk
mengendalikan suatu perintah atau perilaku alami dari suatu presentasi. Bahan
ajar interaktif memungkinkan terjadinya hubungan dua arah antara bahan ajar dan
penggunanya, sehinnga peserta didik akan terdorong untuk lebih aktif.

Bahan ajar interaktif dapat ditemukan dalam bentuk CD interaktif, yang dalam
proses pembuatan dan penggunaannya tidak dapat trelepas dari perangkat
komputer. Maka dari itu, bahan ajar interaktif juga termasuk bahan ajar berbasis
komputer.

2. 3 Fungsi Bahan Ajar

Bahan ajar memiliki fungsi strategis bagi proses pembelajaran yang dapat
membantu guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga guru tidak
terlalu banyak menyajikan materi. Di samping itu, bahan ajar dapat menggantikan
sebagian peran guru dan mendukung pembelajaran individual. Hal ini akan
memberi dampak positif bagi guru, karena sebagian waktunya dapat dicurahkan
untuk membimbing belajar siswa. Dampak positifnya bagi siswa, dapat
mengurangi ketergantungan pada guru dan membiasakan belajar mandiri. Hal ini
juga mendukung prinsip belajar sepanjang hayat (life long education).

Menurut Anonim fungsi bahan ajar adalah sebagai motivasi dalam proses kegiatan
belajar mengajar yang lakukan oleh guru dengan materi pembelajaran yang
kontekstual agar siswa dapat melaksanakan tugas belajar secara optimal.
Sedangkan menurut Furqon bahan ajar berfungsi sebagai berikut:

· Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam


proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan/dilatihkan kepada siswanya.

· Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam


proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari/dikuasainya.

· Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran

· Membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar

· Membantu siswa dalam proses belajar


· Sebagai perlengkapan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelajaran

· Untuk menciptakan lingkungan / suasana balajar yang kondusif

2. 4 Karakteristik Bahan Ajar


Suatu bahan pembelajaran yang baik memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri yang
melekat pada bahan ajar yang disajikan (disusun) merupakan ciri khas yang
membedakan antara bahan pembelajaran yang baik dengan bahan pembelajaran
yang tidak baik.
Bahan pembelajaran yang baik memenuhi syarat substansial dan penyajian
sebagai berikut:
a. Secara substansial bahan pembelajaran harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1) Sesuai dengan visi dan misi sekolah
Visi merupakan wawasan jauh ke depan yang menunjukkan arah bagi pencapaian
tujuan. Sedangkan misi merupakan gambaran tentang apa yang seharusnya
dilakukan oleh lembaga, dalam hal ini sekolah/madrasah. Visi dan misi sekolah
dalam pencapaiannya diwujudkan melalui proses pembelajaran, sedangkan proses
pembelajaran dibanguna diantaranya karena adanya bahan pembelajaran. Oleh
karena itu bahan pembelajaran yang disusun harus sesuai dengan visi, misi,
karena bahan pembelajaran itu sendiri merupakan sarana materi yang akan
disampaikan pada siswa dalam upaya mencapai visi dan misi sekolah.

2) Sesuai dengan kurikulum


Kurikulum yang dimaksud adalah seperangkat program yang harus ditempuh
siswa dalam penyelesaian pendidikannya. Paling tidak, secara sempit kurikulum
meliputi aspek tujuan/kompetensi, indikator hasil materi, metoda dan penilaian
yang digunakan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar, dalam hal ini merupakan
pengembangan materi pembelajaran hendaknya senantiasa sesuai dengan
tujuan/kompetensi, materi dan indikator keberhasilan.
3) Menganut azas ilmiah
Ilmiah yang dimaksud adalah bahan ajar tersebt disusun dan disajikan secara
sistematis (terurai dengan baik) metodologis (sesuai dengan kaidah-kaidah
penulisan).

4) Sesuai dengan kebutuhan siswa


Bahan ajar merupakan hal yang harus dicerna dan dikuasai siswa. Dengan
demikian bahan ajar disusun semata-mata untuk kepentingan siswa. Oleh karena
itu, maka bahan ajar yang disusun hendaknya sesuai dengan kebutuhan siswa,
yaitu sesuai dengan tingkat berpikir, minat, latar sosial budaya dimana siswa itu
berada.

b. Memenuhi kriteria penyajian, yang meliputi:


1) Memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi
Bahan pembelajaran yang disusun hendaknya memiliki derajat keterbacaan yang
tinggi, dalam arti bahasa yang disajikan menggunakan struktur kalimat dan kosa
kata yang baik, bentuk kalimat sesuai tata bahasa, dan isi pesan yang disampaikan
melalui huruf, gambar, photo dan ilustrasi lainnya memiliki kebermaknaan yang
tinggi.

2) Penyajian format dan fisik bahan pembelajaran yang menarik


Format dan fisik bahan pembelajaran juga harus diperhatikan. Format dan
fisik buku ini berkaitan dengan tata letak (layout), penggunaan model dan ukuran
huruf, warna, gambar komposisi, kualitas dan ukuran kertas, penjilidan, dsb.
Format dan fisik bahan ajar sebenarnya merupakan tanggung jawab penerbit (bila
bahan ajar tersebut diterbitkan), tetapi sebaiknya penulis memiliki gagasan
bagaimana format dan fisik bahan ajar yang diinginkan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.Selain
itu,bahan ajar merupakan suatu pendekatan yang digunakan oleh seorang guru
atau pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran melalui tahapan-tahapan
tertentu sehingga siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar.Keterkaitan
mata kuliah Bahan Ajar dengan jurusan Teknologi Pendidikan bisa dilihat dari
kawasan Teknologi Pendidikan itu sendiri seperti kawasan desain, Kawasan
pengembangan, kawasan pemanfaatan.
Adapun tujuan bahan ajar adalah: a). Menyediakan bahan ajar yang sesuai
dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik,
yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan
sosial peserta didik. b) Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif
bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh. c).
Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Bahan ajar yang
dikembangkan tersebut memiliki peran penting baik bagi guru maupun siswa.
Dalam mengembangkan bahan ajar modul, LKS, dan Handout guru perlu
memperhatikan prosedur dan komponen-komponen modul, LKS, dan Handout.
Komponen-komponen tersebut meliputi tinjauan mata pelajaran, pendahuluan,
kegiatan belajar, latihan, rangkuman, tes formatif, dan kunci jawaban tes formatif
dan tindak lanjut. Pemanfaatan modul, LKS, dan Handout dalam proses
pembelajaran disuatu kelas dapat dilakukan pada sistem pembelajaran individual
maupun klasikal.
DAFTAR PUSTAKA

http://panduanguru.com/sumber-bahan-ajar-jenis-dan-contohnya/
http://andrasaputra552.blogspot.com/2016/10/konsep-dasar-bahan-ajar.html
http://bacabuku82.blogspot.com/2015/11/normal-0-false-false-false-en-us-
x-none.html

Anda mungkin juga menyukai