Anda di halaman 1dari 13

8/24/2014

Tugas Geografi | Mr.Wasis Ramadhanny S.Si


RAMADHAN
X MIA 1
FENOMENA GEOSFER


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan alam sekitarnya mempunyai hubungan timba balik baik
secara langsung maupun tidak langsung dan mempunyai banyak kebutuhan baik dilihat dari ragam
maupun jumlahnya. Misalnya dalam melestarikan lingkungan serta melindungi dan menjaga beraneka
ragam flora dan fauna yang ada di bumi.
Selain itu kita juga perlu memperhatikan alam sekitar dan keadaan lingkungannya yang kira-kira
bisa merusak lapisan-lapisan yang ada di bumi. Agar tidak mengalami kerusakan akibat dari ulah
manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab: contohnya seperti penebangan hutan liar, yang
dampaknya akan merusak lapisan ozon (03) yang biasa menjadi ancaman bagi seluruh mahluk hidup
yang ada di bumi (efek rumah kaca), untuk itu perlu kita sadari betapa pentingnya dan berharganya
bumi kita bagi kehidupan serta semua yang ada di dalamnya.
Oleh karena itu, penelitian dan pengkajian atau analisis lebih lanjut tentang lingkup geosfer
sangatlah penting dan kita sebagai generasi penerus bisa lebih memperhatikan serta menjaga dan
melestarikan apa yang ada di bumi.
Dengan ini kita dapat mengungkapkan dan membuka tabir kehidupan masa yang akan datang
dengan lebih baik. Sehingga penelitian dan pengkajian materi dalam bentuk makalah ini dianggap
penting untuk dilaksanakan, serta baik untuk jadi bahan diskusi agar penulis mendapatkan masukan-
masukan positif agar bisa mengetahui lebih lanjut tentang lingkup geosfer.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi masalah dalam pembahasan ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan geosfer?
2. Bagaimanakah hubungan antara lapisan geosfer?

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Geosfer
Geosfer secara umum adalah lapisan atau sfera yang terdapat pada bumi terletak pada
permukaan bumi dan di bawah permukaan bumi dan lapisan bumi tersebut berpengaruh langsung
maupun tidak langsung terhadap kehidupan bumi.
Geosfer terdiri dari: atmosfer, litosfer(termasuk pedosfer), hidrosfer dan sampai
biosfer(antroposfer). Kalau kita amati sepintas masing-masing sfera tersebut saling terpisah tetapi kalau
kita perhatikan secara lebih mendalam ternyata lapisan-lapisan tersebut saling terkait, saling
berinteraksi membentuk satu system hubungan atau keterkaitan antara masing-masing lapisan bumi
tersebut.
Karakteristik dan sifat dari sfera-sfera tersebut berbeda-beda ada yang relative statis dan ada yang
sangat dinamis . litosfer umumnya bersifat relaif statis, dikatakan relative statis karena pada waktu
tertentu menjadi sangat dinamik, misalya saat terjadi gempa bumi atau terjadi letusan, gunung api,
atmosfer, hidrosfer dan biosfer umumnya bersifat dinamik, dalam arti setiap waktu dapat mengalami
perubahan-perubahan.

B. LINGKUP GEOSFER
1. Atmosfer
Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi.
Selubung tersebut membentang dari permukaan bumi ke atas beratus-ratus kilometer. Gejala yang
terdapat pada atmosfer, seperti: angin, awan, suhu, udara, kelembaban udara, dan hujan disebut unsur
cuaca.
Gas yang membentuk atmofer disebut udara. Udara adalah campuran berbagai unsur dan
senyawa kimia. Unsure yang paling banyak terdapat dalam udara adalah nitrogen, oksigen dan argon.
a. Struktur atmosfer
Atmosfer terdiri atas 5 lapisan, yaitu:
1. Troposfer
Lapisan troposfer terdapat pada ketinggian 0-15 km. lapisan ini merupakan lapisan paling dekat dengan
permukaan bumi. Pada lapisan ini terjadi penurunan suhu seiring dengan kenaikan tempat.
2. Stratosfer
Lapisan stratosfer terdapat pada ketinggian 15-50 km. lapisan ozon yang terdapat pada stratosfer
melindungi bumi dari radiasi matahari yang dapat menyebabkan kerusakan bagi mahluk hidup di bumi.
3. Mesosfer
Lapisan mesosfer terdapat pada ketinggian 50-58 km. suhu udara pada ketinggian 50-58 km. suhu udara
pada lapisan ini sangat dingin mencapai -100o c. Hal ini mengakibatkan meteor-meteor dari luar
angkasayang sangat panas menjadi hancur berupa kepingan-kepingan kecil sehingga tidak
membahayakan kehidupan bumi.
4. Termosfer
Termosfer disebut juga lapisan ionosfer karena pada lapisan ini terjadi ionisasi gas-gas oleh radisi
matahari. Terjadinya penyerapan radiasi sinar X , Sinar ultraviolet, pada ketinggian >100km berguna
untuk memantulkan gelombang radio atau telekomunikasi terdapat pada ketinggian 85-500 km.


5. Ekosfer
Lapisan ekosfer terdapat pada ketinggian lebih dari 500 km dan didominasi oleh gas hydrogen. pada
lapisan ini juga terdapat cahaya redup, yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein yang berasal dari
pantulan sinar matahari oleh pertikel debu meteoroid yang jumlahnya sangat banyak dan melayang di
udara.

b. Cuaca dan iklim
Cuaca adalah rata-rata kondisi atmosfer pada suatu tempat tertentu dalam waktu yang relative
singkat. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dari suatu wilayah yang luas suatu wilayah yang luas
diperhitungkan dalam jangka waktu lama. Antara 30-100 tahun.
Unsur-unsur cuaca dan iklim:
Suhu udara
Kelembapan
Penyinaran
Angin
Awan
Curah hujan

c. Klafikasi iklim
1. Iklim matahari, didasarkan pada letak lintang.
2. Iklim menurut Schimdt-ferguson, didasarkan pada jumlah rata-rata bulan basah bulan kering.
3. Iklim menurut Junghuhn, didasarkan pada ketinggian tempat dan mengaitkan iklim dengan jenis
vegetasi yang tumbuh pada tiap ketinggian tertentu.
4. Iklim menurut Koppen, didasarkan curah hujan dan suhu udara serta mempertimbangkan vegetasi
dan penyebaran tanah.
5. Iklim menurut Oldeman, didasarkan sama yang dilakukan oleh Schimidt-ferguson yaitu
berdasarkan rata-rata hujan.




2. Litosfer
a. Pengertian litosfer
Litosfer atau disebut juga kerak bumi adalah lapisan bumi yang paling luar dan keras. Kerak
bumi sangat tipis dibandingkan dengan lapisan lainnya. Kerak bumi sangat tipis dibandingkan dengan
lapisan lainnya. Tebal kerak bumi itu berfariasi, di deretan pegunungan dapat menjadi 70 km, sedangkan
pada daerah daratan berkisar 30-40 km. tebal kerak bumi yang mengalami dasar samudera lebih tipis
misalnya yang terdapat di dasar lautan pasifik dan atlantik berkisar 5 km.
Bagian atas dari litosfer disebut deengan SIAL (Silium Aluminium) yang tersusun oleh unsure
oksigen, silium, dan aluminium. Lapisan di bawahnya disebut SIMA (Silium Magnesium) yang tersusun
oleh unsure silium dan magnesium. Unsure magnesium berbanding dengan aluminium.
Batuan penyusun litosfer sebagian besar kristalin dengan berat jenis <3,4 g/cm3. Selain,
komponen lapisan litosfer terdapat pula lapisan litosfer yang menunjukkan kontak antara kerak bumi
dengan mantel bumi yang disebut dengan bidang mohorofisik. Bidang mohorofisik adalah bidang batas
antara kerak bumi dengan mantel bumi. Lapisan di atas bidang mohorofisik mampu menerusakan dan
memantulkan getaran yang terjadi di permukaan atau di dalam kerak bumi.

Mantel bumi terletak di bawah lapisan kerak bumi, mulai dari bidang mohorofisik hingga
kedalamannya mencapai 2850-2900 km. mantel bumi mempunyai ketebalan mulai dari 35 hingga 2900
km. mantel bumi di apit oleh dua lapisandi atasnya oleh kerak bumi, sedangkandi bawahnya oleh inti
luar bumi, yang keduanya dibatasi oleh bidang pemisah yang disebut dengan bidang diskontinuitas.
Bagian terdalam dari bumi disebut dengan inti bumi, ketebalan dari inti bumi berkisar antara
2900-6370 km. bahan penyusun inti bumi adalah bahan yang mempunyai berat jenis tidak kurang dari
10. Inti bumi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar
mempunyai ketebalan 2900-5000 km, yang disebut juga dengan chalkosfer, sedangkan inti bagian dalam
mempunyai ketebalan 5000 hingga 6370 km yang disebut juga dengan barisfer. Inti dalam diperkirakan
dalam keadaan padat dan inti bagian luar dalam keadaan leburan kental.
b. Batuan penyusun kerak bumi
1. Batuan beku
Batuan beku berasal dari magma yang mengalami pembekuan. Batuan beku dapat dibedakan menjadi 3
macam, yaitu:
1) Batuan beku dalam, contoh: granit, diorite,biolit, gabro dan soynit.
2) Batuan beku korok atau gang, contoh:granit, posfir dan diorite.
3) Batuan beku luar, contoh: obsidian dan batu apung.

2. Batuan sedimen
1) Berdasarkan proses pengendapannya, dibedakan klastis contohnya breksi dan batu pasir.
2) Berdasarkan tempat pengendapannya, dibedakan atas batuan sedimen fluvial (sungai), batuan
sedimenterestis (darat), batuan sedimen limnis (danau atau rawa) dan lain sebagainya.
3. Batuan malihan/metamorf
Batuan yang mengalami perubahan yang dibedakan oleh tekanan yang besar atau suhu yang tinggi dan
dalam jangka waktu yang lama. Contoh: marmer, sabau, dan topas.

c. Pedosfer
Pedosfer merupakan lapisan tipis pada bagian atas dari litosfer, yang dikenal dengan lapisan
tanah. Tanah adalah lapisan bumi bagian atas tempat tumbuhan tumbuhdan tempat manusia berpijak.
Tanah berasal dari batuan atau zat organik lainnya yang mengalami pelapukan.
Tanah di Indonesia dibedakan atas beberapa jenis:
a) Tanah pedzolik merah kuning
b) Tanah organosol
c) Tanah alluvial
d) Tanah kapur
e) Tanah vulkanis
f) Tanah pasir
g) Tanah laterit
h) Tanah humus
Factor pembentuk tanah:
a) Bahan induk
b) Relief
c) Iklim
d) Organisme
e) Waktu
Tanah berperan penting bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkankarena tanah merupakan
tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan manusia.

3. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukan bumi. Baik air tawar maupun air laut. Air
yang ada dipermukaan bumi jumlahnya tetap hanya mengalami siklus atau daur hidologi. Hidrosfer
adalah bagian dari geosfer yang menjadi tempat terdapatnya semua jenis sumber air atau tubuh
perairan di permukaan bumi. Tubuh perairan yang di maksud meliputi perairan laut dan samudera, air
permukaan di daratan, air tanah dan air yang terdapat di atmosfer.
Atas dasar luasnya perairan lautan dan laut, maka mempunyai pengaruh yang besar terhadap
kondisi perairan di darat dan kondisi iklim baik lokal, regional maupun global. Oleh sebab itu dalam
mempelajari perairan di permukaan bumi tidak dapat lepas dari peran lautan dalam siklus hidrologi.
Siklus hidrologi adalah suatu rangkaian proses yang menjelaskan system peredaran air di
permukaan bumi, mulai dari penguapan air laut dan perairan lainnya, hasil proses penguapan berupa
awan, bila awan mencapai kondisi jenuh terjadi hujan. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi
mengalir di permukaan menjadi sungai, sebagian meresap ke dalam tanah, sebagian menguap lagi
melalui pengapan langsung maupun melalui evapotranspirasi. Air sungai dan air tanah yang ke luar
sebagai mata air akhirnya masuk ke laut lagi.
Proses-proses yang mengikuti hidrologi
Evaporasi adalah proses penguapan dari tubuh-tubuh perairan.
Transpirasi adalah proses penguapan dari tumbuhan..
Kondensasi adalah proses pembentukan titik air di awan.
Prespitasi adalah proses pembentukan titik-titik air yang turun/ hujan.
Infiltrasi adalah proses meresapnya air di dalam tanah.
Perkolasi adalah proses air yang mengalir secara vertical dan horizontal di dalam tanah.
Intersepsi adalah air hujan yang tertahan di pohon.

Perairan samudera dan laut
Samudera atau disebut pula lautan (ocean) berbeda dengan laut (sea) dalam hal letaknya
terhadap kontinen, luasan, kondisi dasar dan kedalamannya. Samudera letaknya di luar tepian kontinen,
umumnya luas, kedalamannya lebih dari 3000 m dan mempunyai basin dasar lautan.
Berdasarkan kedalamannya perairan laut dapat dibedakan menjadi:
1) Litoral : kedalaman 0-4m, tergantung pada pasang surut
2) Neritik : kedalaman 150-200 m
3) Batial : kedalaman 200-1000 m
4) abisal : kedalaman >1000 m
Gejala-gejala yang ada di perairan laut:
1) Relief dasar laut
2) Arus laut
3) Pasang surut air laut

Perairan darat
Perairan darat meliputi air permukaan dan air tanah. Antara air permukaan dan air tanah
mempunyai hubungan yang erat. Air permukaan memberikan masukan ke dalam air tanah melalui
proses infiltrasi dan perkolasi, sedangkan air tanah memberikan masukan ke air permukaan melalui
rembesan (seepage) dan mata air (spring).
Air permukaan
Air permukaan terdapat pada sungai, danau, dan rawa. Sumber utama dari air permukaan adalah air
hujan, disamping yang berasal dari air tanah dan pencairan salju bagi daerah lintang tinggi.
Air tanah
Air tanah adalah air yang terkandung dalam massa batuan, yang mengisi pori-pori batuan. Pori-pori yang
terdapat pada batuan dapat dibedakan menjadi pori-pori primer dan pori-pori sekunder. Pori-pori
primer terbentuk bersamaan dengan pembentukan batuan, sedangkan pori-pori sekunder terbentuk
setelah batuan terjadi oleh proses pengkekaran atau pensesaran.
Lapisan/formasi batuan yang dapat mengandung dan meloloskan air yang banyak disebut dengan
akifer(aquifer), lapisan batuan yang dapat mengandung air tetapi tidak dapat meloloskan air disebut
dengan akiklud(aquiclude), sedangkan yang tidak mengandung air dan tidak meloloskan air disebut
dengan akifuk(aquifug). Atas dasar tipe dan susunan lapisan/formasi batuan maka air tanah dapat
dibedakan menjadi:
1) Air tanah bebas, yaitu air tanah yang terdapat dalam akifer tak tertekan, akifernya terletakdi atas
lapisan yang impermeable.
2) Air tanah tertekan, yaitu air tanah yang terdapat pada akifer tertekan, akifernya terlatak pada dua
lapisan yang impermeable dan strukturnya miring.
3) Air tanah semi tertekan, apabila lapisan di atas dan di bawah akifer semipermeabel atau
permeabilitasnya kecil atau bocor.






4. Biosfer
a. Pengertian biosfer
Biosfer adalah bagian dari geosfer yang terletak pada troposfer, litosfer dan hidrosfer.yang
penuh dengan jehidupan. Biosfer sering juga di sebut dengan lapisan kehidupan. Selama lapisan bumi
masih ada organisme maka masih termasuk biosfer. Syarat yang diperlukan agar organisme dapat hidup
adalah susu dan oksigen. Oleh karena suhu dan kadar oksigen itu bervariasi untuk semua tempat maka
biosfer pada satu tempat dengan tempat yang lain berbeda, batas biosfer tidak parallel dengan
permukaan bumi. Pada stratosfer tidak memungkinkan mahluk dapat mempertahankan kehidupannya,
demikian juga pada kedalaman 1000 m di bawah permukaan tanah.
Biosfer adalah kesatuan hidup flora dan fauna yang tersebar di muka bumi. Factor-faktor
ligkungan yang berpengaruh terhadap keberadaan flora dan fauna di antaranya adalah iklim (klimatik),
tanah (edafik), dan mahluk hidup (biotic).
b. Persebaran flora
Keragaman flora yang ada di dunia terdapat di kawasn yang disebut bioma. Beberapa bioma di
dunia:
1. Hutan hujan (Rain forest)
Hutan hujan adalah hutan yang selalu hijau sepanjang tahun(evergreen).
2. Hutan peluruh
Sebagian hutan peluruh juga berada di daerah iklim sedang yang memiliki empat musim.
3. Padang rumput (Grassland)
Grassland adalah lahan yang didominasioleh rumput, semak belukar dan beberapa jenis pohon lainnya.
4. Gurun
Gurun merupakan tempat paling gersang di muka bumi.
5. Taiga
Ditumbuhi oleh hutan yang memiliki daun seperti jarum dan tahan terhadap kekeringan karena berlapis
zat lilin.
6. Tundra
Tundra adalah padang lumut yang terdapat di daerah beriklim dingin.
7. Samudera
Inilah bioma terluas di muka bumi.
c. Persebaran fauna
Menurut Alfred Russel Wallace, persebaran fauna di dunia dapat dikelompokkan mnjadi 6
wilayah sebagai berikut.
1. Paleartik
Jenis fauna : rusa,beaver, kijang, sapi, kambing, robin, dan magpies.
Wilayahnya : Eropa, Asia Barat Daya, Asia tengah, dan Asia Utara.
2. Neartik
Jenis fauna : bison, reideer, dan pelican.
Wilayahnya : Asia Selatan dan Asia Tenggara.
3. Ethiopia
Jenis fauna : jerapah, gurila, gajah Afrika, dan zebra.
Wilayahnya : Selandia Baru
4. Australia
Jenis fauna : kanguru, cendrawasih, dan platypus.
Wilayahnya : Australia dan Selandia Baru.
5. Neotropik
Jenis fauna : kukang, tapir, dan trenggiling.
Wilahnya : Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Meksiko Selatan.
6. Oriental
Jenis fauna ; kuda nil, zebra, badak, jerapah dan berbagai jenis burung.

d. Persebaran fauna di Indonesia
1. Fauna Asiatis
Daerah persebarannya meliputi pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil disekitarnya.
Jenis faunanya, gajah, harimau, badak, tapir, beruang, banteng, dan lain-lain.
2. Fauna peralihan
Daerah persebarannya meliputi pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Sumba, Lombok, dan Pulau Timor.
Jenis faunanya, komodo, burung maleo, anoa, dank us-kus.
3. Fauna Australialis
Meliputi pulau Papua dan pulau-pulau disekitarnya. Contoh faunanya adalah burung cendrawasih,
burung kakak tua, burung kasuari, kanguru dan koala.


5. Antroposfer
a. Pengertian antroposfer
Antroposfer adalah bagian dari biosfer yang merupakan ruang di permukaan bumi tempat hidup
manusia dengan segala aktifitasnya kehidupannya. Antroposfer tidak sepenuhnya berimpitan dengan
biosfer, ada bagian yang berimpitan dan ada pula yang sangat terpisah. Antroposfer berimpitan dengan
biosfer apabila manusia dapat hidup secara nomaldan alami tanpa rekayasa yang canggih, misalnya
pada ruang yang sesuai dengan untuk pemukiman baik pedesaan maupun perkotaan. Antroposfer yang
tidak berimpitan dengan biosfer misalnya perairan laut dalam, atau pegunungan yang sangat tinggi yang
manusia tidak dapat hidup secara alami. Dengan demikian antroposfer adalah lapisan kehidupan bagi
umat manusia, oleh karena manusia memiliki akal budi, daya cipta dan kreatifitas maka manusia dapat
menempati dan memanfaatkan biosfer sesuai dengan pengtahuanan tehnologi yang mereka miiki.
Pemanfaatan antroposfer oleh manusia tercermin pada penggunaan lahan, seperti pemukiman
(prdesaan dan perkotaan), persawahan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan
kepariwisataan.

b. Indicator yang mempengaruhi jumlah penduduk
Ada 2 indikator yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk:
Indicator demografi meliputi : kelahiran, kematian, dan imigrasi.
Indicator non demografi meliputi : kesehatan dan pendidikan.

Adapun penyebab jumlah penduduk selalu bertambah adalah:
Tingginya angka kelahiran dan rendahnya angka kematian. kelahiran atau natalitas adalah salah satu
factor yang mempengaruhi pertumbuhan jumlah penduduk. Tingkat kelahiran tergantung pada banyak
sedikitnya pasangan usia subur dan jumlah bayi yang lahir.
Tingginya migrasi yang masuk, dipengaruhi oleh factor adanya perasaan akan kemampuan untuk
memasuki pekerjaan di wilayah lain, pendpatan, pendidikan yang lebih baik, lingkungan yang kondusif
dan banyaknya fasilitas tertentu.

d. Menghitung jumlah penduduk
1) Sensus penduduk yaitu perhitungan jumlah penduduk di suatu Negara dengan jumlah penduduk di
suatu Negara dengan mengumpulkan, menyusun data penduduk asli maupun pendatang pada waktu
dan wilayah tertentu. Sensus terbagi atas 2 yaitu : sensus De Facto dan De Jure.
2) Survei penduduk yaitu perhitungan jumlah penduduk tetapi tidak menghitung keseluruhannya
hanya sampel-sampel tertentu.
3) registrasi penduduk yaitu kumpulan keterangan mengenai jumlah kelahiran dan kematian dan
sebagainya.

e. Komposisi penduduk
Komposisi penduduk adalah susunan atau pengelompokkan penduduk berdasarkan
criteria tertentu.
a) Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin
1) Piramida penduduk muda/kerucut/limas, piramida ini menunjukkan bahwa sebagian besar
penduduk adalah gologan usia muda. Menunjukkan tingkat kelahiran dan kematian yang masih tinggi.
2) Piramida penduduk tetap/stasioner, menunjukkan penduduk suatu Negara relative tetap.
3) Piramida penduduk tua, menunjukkan sebagian besar penduduk suatu Negara adalah golongan
usia tua.
b) Komposisi penduduk berdasarkan geografis memberi gambaran tentang kepadatan penduduk dan
persebaran penduduk di suatu wilayah.

f. Proyeksi penduduk
Dalam perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan
rakyatsangat dibutuhkan data jumlah penduduk di waktu yang akan datang. Untuk itu digunakan
metode matamatika di kenal dengan rumus proyeksi jumlah penduduk. Rumus geometric,
menggunakan dasar bunga majemuk pertumbuhan pendududuk.

Pn=Po(1+r)n

Pn = jumlah penduduk setelah n tahun ke depan
Po = jumlah penduduk pada tahun awal
n = jangka tahun waktu dalam tahun
r = angka pertumbuhan penduduk pertahun










BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan

Bahwa geosfer adalah sfera atau lapisan yang ada pada bumi, terletak pada permukaan, di atas
permukaan bumi, dan di bawah permukaan bumi. Lapisan pada geosfer saling berinteraksi baik langsung
maupun tidak langswungmembentuk satu system alami, apabila salah satu dari komponen lapisan
geosfer tersebut mengalami perubahan akan diikuti oleh perubahan komponen lain untuk membentuk
keseimbangan baru.
Karakteristik dari sfera-sfera tersebut berbeda-beda ada yangrelatif statis dan ada yang sangat inamis.
Litosfer umumnya bersifat relative statis karena pada waktu tertentu menjai sangat dinamik. Sedangkan
atmosfer, hidrsfer, dan biosfer umumnya bersifat dinamik, dalam arti setiap waktu dapat mengalami
perubahan-perubahan.

B. Saran

Ada beberapa saran yang perlu dikemukakan dalam pembahasan ini antara lain:
1. Diharapkan para pembaca dapat memberikan masukan terhadap perkembangan teori geografi ini
khususnya dalam bidang materi lingkup geosfer yang penulis telah sajikan.
2. Agar materi pembahasan lingkup biosfer ini terus berkembang maka perlu mendapatkan perhatian
serius dalam rangka meningkatkan semangat dan nilai yang berguna bagi kehidupan. Untuk itu
penulisan makalah ini adalah sebagai langkah awal lanjutan dalam penelitian yang akan dibahas.

Anda mungkin juga menyukai