Anda di halaman 1dari 13

MINI RISET GEOLOGI DAN

GEOMORFOLOGI

NILAI :

ANALISIS GEOLOGI DAN GEOMORFOLOGI KALDERA DANAU TOBA SAMOSIR

OLEH :

KELOMPOK III

KEVIN MARZUKI SIANTURI (3202431017)

HERI SETIAWAN (3203131038)

JULIANA (3203131040)

JULI YOHANA SITANGGANG (3203131025)

DOSEN PENGAMPU : Drs.NAHOR MANAHAT SIMANUNGKALIT,M.Si

MATA KULIAH : GEOLOGI DAN GEOMORFOLOGI INDONESIA

Program Studi S1 Pendidikan Geografi

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan

2021
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih dan anugrahNya
kami dapat menyelasaikan tugas Miniriset ini dengan baik,penulis juga sangat berterimakasih
atas kekompakan dan kerjasama kelompok yang baik dalam berbagi materi dan memberikan
pendapatnya sehingga terbentuklah laporan berbentuk makalah ini dengan baik,tak lupa juga
kami sangat berterimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Geologi dan Geomorfologi
Indonesia,bapak Drs.Nahor Manahat Simanungkalit, M.Si yang tidak pernah berhenti
memberikan arahanya terkait penyusunan miniriset ini

Makalah ini pada dasarnya merupakan hasil dari penelitian yang telah kami lakukan dengan
metode pendekatan data yang objektif,terstruktur sehingga memenuhi persyaratan sebagai
bacaan mengenai tata guna lahan. Makalah inipun disusun sebagai tagihan tugas dari mata kuliah
Geologi dan Geomorfologi Indonesia. Baik spekulasi maupun permisalan yang negatif dan
positif semata-mata kami paparkan hanya untuk membuka pikiran pembaca mengenai apa yang
sebenarnya terjadi tanpa ada maksud menyinggung pihak manapun

Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,oleh karena itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang relevan dan bersifat membangun guna perbaikan di
masa mendatang.Akhirnya smoga makalah ini hadir menjadi provit pada setiap pembacanya

Terimakasih dan Selamat Membaca

Sambaliang,06 Mei 2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari segala sesuatu
mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah ada. Ilmu Geologi merupakan kelompok ilmu
yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-
proses yang bekerja baik di dalam maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di Alam
Semesta serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di alam semesta hingga sekarang.
Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang kompleks, mempunyai
pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan
yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga
ukuran benua, samudera, cekungan dan rangkaian pegunungan.

Ditinjau dari asal bahasa, geomorfologi terdiri dari tiga kata, yaitu geos, morphos, dan logos.
Geos berarti bumi, morfos berarti bentuk dan logo berarti ilmu. Geomorfologi adalah studi
tentang bentuk permukaan bumi. Geomorfologi adalah bidang sains yang meneliti bentuk
permukaan bumi (morfologi) bentuklahan / lanskap. Istilah landscape juga digunakan dalam
pelajaran tematik ini. Studi ini mencakup deskripsi, distribusi / area distribusi dan bagaimana hal
itu terjadi (seperti yang terjadi).

Bentang alam adalah fenomena duniawi. Landscapers adalah bebatuan yang telah mengalami
peristiwa-peristiwa tertentu dan hasil interaksi antara peristiwa-peristiwa dari dalam bumi dan
yang dari luar bumi. Prinsip geologi adalah ilmu mempelajari batuan dalam arti yang lebih luas
dan proses yang terjadi di sana. Dengan demikian geomorfologi berguna sebagai penunjang dan
ditunjang oleh geologi. Bloom (1978) percaya bahwa geomorfologi harus diperiksa terhadap
komponen-komponennya. Menggunakan faktor mineralogi, litologi, proses perubahan asal
(eksogen) dan faktor endogen seperti gaya tektonik atau vulkanik.

Danau Toba adalah sebuah danau yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik gunung berapi yang
termasuk Super Vulcan, yaitu Gunung Toba yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
Letusan Gunung Toba diperkirakan terjadi sekitar 73.000 sampai 75.000 tahun yang lalu. Karena
letusan Gunung Toba yang sangat besar beberapa peneliti mancanegara melakukan penelitian
mengenai penyebab yang mengakibatkan Danau Toba terbentuk. Diperkirakan letusan Gunung
Toba merupakan salah satu letusan terdahsyat yang pernah ada karena total material yang
dikeluarkan mencapai 2.800 km3 – 2.000 km3 dari Ignimbrit yang mengalir di atas tanah, dan
sekitar 800 km3 yang jatuh sebagai abu terutama ke barat. Aliran piroklastik dari letusan
menghancurkan area seluas 20.000 km2, dengan deposito abu setebal 600 m dengan kawah
utama. Hal ini menyebabkan terbentuknya kaldera besar yang terisi air yang sekarang dikenal
dengan Danau Toba dan tekanan keatas oleh magma yang belum keluar menyebabkan
terbentuknya sebuah pulau di tengah danau yang dikenal sebagai Pulau Samosir.
Danau ini mempunyai ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer sehingga danau ini
merupakan danau terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, karena hal inilah danau ini sudah
terkenal hingga ke mancanegara. Bagaimana proses geologi dan geomorfologi terjadinya kaldera
Danau Toba ini menjadi dasar bagi penulis dalam melakukan Mini Riset berbasis data yang kami
susun berdasarkan fakta dan tersistematis adanya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan menjadi bahasan dalam Mini Riset berskala kecil ini antara
lain :

1. Bagaimana kondisi secara geologi pembentukan Kaldera Danau Toba?


2. Bagaimana kondisi secara geomorfologi pembentukan Kaldera Danau Toba?

1.3 TUJUAN

Dengan tercapinya atau terselesaikanya rumusan masalah yang disusun dalam Mini Riset ini
merupakan tujuan dari penyusunan mini riset ini,sekaligus tagihan salah satu Mata Kuliah yang
sedang kami ikuti yaitu Geologi Dan Geomorfologi Indonesia

1.4 MANFAAT

Adapun manfaat dari tersusunya Mini Riset ini adalah ,tercapainya salah satu tugas mata kuliah
yaitu Profesi Kependidikan, selain itu dapat menambah wawasan kepada kami penyusun
mengenai Proses Geologi Dan Geomorfologi yang terjadi pada Kaldera Danau Toba. Dengan
tersusunya mini riset ini dapat memberikan solusi maupun ide-ide dalam melakukan
penegembangan guna penelitian selajutnya.
BAB II

KAJIAN TEORI

A.GEOLOGI DAN GEOMORFOLOGI PULAU SUMATERA

A. LETAK GEOGRAFIS

Pulau Sumatera terletak di bagian barat gugusan kepulauan Indonesia. Dimana batas-batasnya
adalah sebagai berikut:

 sebelah utara berbatasan dengan Teluk Benggala


 sebelah timur berbatasan dengan Selat Malaka
 sebelah selatan dengan Selat Sunda
 sebelah barat dengan Samudera Hindia

Di bagian barat pulau, terbentang Bukit Barisan yang membujur dari utara hingga selatan.
Diantaranya terdapat gunung berapi yang masih aktif, seperti gunung Merapi (Sumatera Barat),
Bukit Kaba (Bengkulu), dan Kerinci (Jambi). Pulau Sumatra juga banyak memiliki danau,
diantaranya danau Laut Tawar (NAD), danau Toba (Sumatera Utara), danau Singkarak,
Maninjau, Diatas dan Dibawah (Sumatera Barat), danau Ranau (Sumatera Selatan), danau
Dendam Tak Sudah dan Danau Tes (Bengkulu)

Di sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar, antara lain :

1. sungai Asahan (Sumatera Utara)


2. sungai Kampar
3. Siak dan Indragiri (Riau)
4. sungai Batang Hari
5. Sungai Ketahun (Lebong, Bengkulu)
6. sungai Musi, Ogan, dan Komering (Sumatera Selatan)
7. sungai Lematang(Lahat)
8. sungai Enim (Muara Enim).

B. STRUKTUR GEOLOGI PULAU SUMATRA

Sejarah tektonik Pulau Sumatera berhubungan erat dengan pertumbukan antara lempeng India-
Australia dan Asia Tenggara, sekitar 45,6 Juta tahun lalu yang mengakibatkan perubahan
sistematis dari perubahan arah dan kecepatan relatif antar lempengnya. Penunjaman Sunda
berawal dari sebelah barat Sumba, ke Bali, Jawa, dan Sumatera sepanjang 3.700 km, serta
berlanjut ke Andaman-Nicobar dan Burma. Arah penunjaman menunjukkan beberapa variasi,
yaitu relatif menunjam tegak lurus di Sumba dan Jawa serta menunjam miring di sepanjang
Sumatera, kepulauan Andaman dan Burma. Berdasarkan karakteristik morfologi, ketebalan
endapan palung busur dan arah penunjaman, busur Sunda dibagi menjadi beberapa propinsi. Dari
timur ke barat terdiri dari propinsi Jawa, Sumatera Selatan dan Tengah, Sumatera Utara-Nicobar,
Andaman dan Burma. Diantara Propinsi Jawa dan Sumatera Tengah-Selatan terdapat Selat
Sunda yang merupakan batas tenggara lempeng Burma.

C.KALDERA

Kaldera merupakan sebuah kawah vulkanik yang terbentuk akibat adanya proses erupsi yang
sangat besar. Erupsi tersebut disertai dengan runtuhnya batuan penyangga ke dalam dapur
magma. Batuan penyangga gunung api retak dikarenakan magma yang terus menerus medesak
keluar dengan volume yang sangat besar. Hingga pada akhirnya, batuan tersebut runtuh dan
menghasilkan kawah vulkanik. Umumnya, kaldera dikelilingi oleh sisi-sisi yang curam. Kaldera
tidak selalu terbentuk akibat erupsi yang besar. Erupsi kecilpun juga memiliki kemungkinan
dapat membentuk kaldera dengan cara magma beserta material lainnya menerobos melalui celah-
celah yang telah ada. Mekanismenya hampir sama, yaitu terjadi kekosongan pada dapur magma.
Akibatnya, ruang kosong tersebut diisi oleh material yang ada diatasnya. Berdasarkan proses
pembentukannya, kaldera dibagi menjadi tiga tipe yaitu:

1. Crater Like Caldera

Kaldera yang tebentuk akibat adanya erupsi gunung berapi. Kaldera tersebut lama kelamaan
terisi oleh air ataupun salju. Salah satu contoh kaldera tipe ini yaitu Crater Lake di Oragon.

2. Resurgent Caldera

Kaldera yang terbentuk oleh satu gunung api tetapi memiliki dapur magma yang banyak dan
tersebar di beberapa titik yang sangat luas. Pada tipe ini dapat membentuk kaldera yang
berukuran cukup besar yaitu berdiameter 9 hingga 62 mil. Salah satu contoh kaldera tipe ini yaitu
Taman Nasional Yellowstone di Amerika Serikat.

3. Shield Volcano Caldera

Kaldera yang terbentuk akibat erupsi yang masif serta pelepasan magma gunung api dengan
waktu yang berbeda. Hal tersebut mengakibatkan terbentuknya kaldera dengan ukuran kecil serta
bagian sisi yang berbentuk hampir bertingkat. Contoh kaldera tipe ini yaitu terdapat di
Kepulauan Galapagos.

Kaldera Toba sendiri terbentuk dikarenakan adanya erupsi yang sangat dahsyat sekitar kurang
lebih 74.000 tahun lalu. Erupsi yang sangat dahsyat tersebut telah memakan banyak korban jiwa
serta ada pula beberapa spesies yang terancam punah. Selain itu erupsi tersebut juga
memengaruhi iklim di dunia. Dahsyatnya erupsi yang terjadi pada Gunung Toba tersebut
diakibatkan oleh adanya pergerakan yang sangat tinggi pada lapisan bawah bumi. Kantong
magma Gunung Toba bertambah besar dikarenakan adanya suplai dari banyaknya lelehan
sedimen akibat tumbukan Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Benua
Eurasia. Gesekan kedua lempeng tersebut diperkirakan mecapai kedalaman hingga 150 km di
bawah bumi. Menurut penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa di bawah
Kaldera Toba itu sendiri terdapat dua dapur magma yang terpisah. Masing-masing dapur magma
itu diperkirakan dapat menampung volume kurang lebih 34.000 km3.

Selain dari adanya aktivitas vulkanik dari dapur magma, terbentuknya Kaldera Toba juga
dipengaruhi oleh adanya kegiatan vulkano-tektonik. Tumbukan lempeng yang sangat kuat dari
lempeng Indo-Australia menyebabkan timbulnya sesar geser. Sesar tersebut merupakan sesar
yang cukup besar yaitu memanjang hingga 1.700 km dari Teluk Lampung hingga Aceh. Sesar
tersebut dijuluki dengan Sumatera Fault Zone.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL
BAB V

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai