Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN UJIAN PRAKTEK GEOGRAFI

SMAK ABDI SISWA


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Nama : abbas mayhessa putra
Kelas :XII – IPS
Nomor Absen : 01

A. Materi : Dinamika Litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan


B. Tujuan : Untuk mengetahui dinamika Litosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan
C. Landasan Teori : praktek
D. Alat dan Bahan
1. Cuka
2. Soda kue
3. deterjen
4. Pewarna merah
5. Lilin / tanah liat/pasir/bubuk kertas atau dapat diganti dengan bubur kertas dan tepung kanji

E. Langkah Kerja
1. Bentuklah lilin malam atau tanah liat menyerupai bentuk gunung
2. Berilah lubang di ujung gunung buatan sebagai tempat keluar buih atau gunakan botol plastik
3. Campur cuka dengan pewarna merah
4. Tuanglah 2 sendok makan cuka ke dalam lubang tadi/ke dalam botol plastik
5. Tuanglah 2 sendok makan soda kue ke dalam lubang tadi (2 sendok makan sekali tuang)
6. Perhatikan apa yang terjadi

F. Hasil Pengamatan dan Pembahasan

No Hasil Pengamatan Pembahasan


1 Bentuk Gunung api

2 Tipe letusan gunung api

3 Material yang dikeluarkan gunung api sesuai dengan


hasil simulasi yang kamu lakukan!

4 Dampak letusan gunung api bagi warga di sekitar


maupun lingkungan.

Jawab :

1. Bentuk gunung api saya adalah gunung maar kenapa saya katakana gunung maar karena gunung
maar terbentuk karena ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang disebut
sebagai kawah. Gunung api maar ini bentuknya seperti danau kering. Ciri utama gunung api maar
adalah memiliki kawah yang berbentuk corong. Contoh gunung api maar di Indonesia adalah
Gunung Lamongan di Jawa Timur dengan kawahnya yang disebut Klakah.
2. Tipe dari letusan gunung api maar adalah Tipe Merapi mengapa di katakana tipe Merapi karena
letusan untuk gunung yang memiliki lava yang kental yang dapat menyumbat mulut kawah. Hal ini
akan berakibat tekanan gas menjadi semakin kuat dan menyebabkan sumbatan di mulut kawah
menjadi pecah dan terangkat ke atas. Sumbatan di mulut kawah yang terangkat ke atas dan pecah ini
pada akhirnya terlempar keluar. Material- material ini akan turun ke lereng gunung menjadi sebuah
ladu atau gloedlawine.Tipe letusan ini juga mengeluarkan awan panas atau yang disebut dengan
gloedwolk. Tipe letusan ini pernah terjadi di Gunung Merapi (Jawa Tengah) yang pernah
menimbulkan banyak korban jiwa.

3. Material yang dikeluarkan gunung api maar adalah Material yang dikeluarkan saat terjadinya
meletusnya gunung api maar . menjadi tiga macam, yakni material cair, padat dan gas.

1. Cair
- lava, yaitu aliran magma ke permukaan bumi
2. Padat
- Pasir vulkanik sebesar butiran pasir
3. Gas
- gas nitrogen atao gas belerang karena di sebapkan efek dari bau yang di
keluarkan oleh gunung api maar saat Meletus

4. Dampak letusan gunung api maar bagi warga di sekitar maupun lingkungannya adalah
1. dampak positif Letusan Gunung Api maar bagi Manusia :
- Tanah yang dilewati oleh abu vulkanis akibat meletusnya gunung api tersebut,
membuat tanahnya menjadi subur dan sangat baik untuk bercocok tanam. Bagi
penduduk sekitar yang bekerja menggarap lahan untuk ditanami berbagai tanaman
sayur atau lainnya
- Timbulnya mata air yang mengandung banyak mineral. Mata air ini biasa
disebut dengan makdani
- Pembangkit listrik baik didirikan di wilayah yang sering mengalami letusan
gunung

2. Dampak Positif Letusan Gunung Api maar bagi Lingkungan


- Menjadikan tanah sekitar letusan gunung tambah subur
- Sumber mata air bagi pertanian, peternakan, dan sebagainya
- Energi panas yang berasal dari bumi berguna untuk pembangkit tenaga listrik

1. Dampak Negatif Letusan Gunung Api maar bagi Manusia


- Abu vulkanik yang panas akan merusak segala yang dilewatinya
- Lahar panas mengakibatkan kebakaran hutan, sehingga ekosistem hutan
terancam. Termasuk satwa yang tinggal di dalamnya.
- Melumpuhkan semua kegiatan masyarakat sekitar, termasuk ekonomi yang
berhenti

2. Dampak Negatif Letusan Gunung Api maar bagi Lingkungan


- Bahaya langsung saat gunung meletus seperti awan panas, guguran material
letusan gunung, bebatuan, abu vulkanik, lava dan erosi tanah.
- Bahaya tak langsung seperti terjadinya polusi udara oleh zat beracun, air
tercemar, lahan rusak
Pembahasan lanjutan:
Pada saat kita membuat simulasi gunung api,hal yang pertama diperhatikan  yaitu kuat atau tidaknya
ledakan gunung api tersebut. 
Ada berapa hal yang mempengaruhi percobaan tersebut yaitu : 
- air yang kita gunakan untuk mecampur `larutan lava. Air dengan suhu yang tinggi maka akan
mempercepat terjadinya reaksi, sedangkan suhu yang lebih rendah akan memperlambat terjadinya
reaksi 
- jumlah soda kue dan jumlah asam cuka yang anda gunakan  atau campurkan dalam larutan juga
mempengaruhi semakin banyak jumlah yang anda campurkam akin besar pula ledakan yang dihasilkan 
- sebelum memasukkan asam cuka sebaiknya anda mengaduk terlbih dulu larutan di dalam botol
tersebut secara merata
Dalam membuat adonan untuk membuat gunung  lebih baik membuat adonan yang cepat kering seperti
menggunakan lem daan serbuk kayu atau membuat adonan bubur kertas yang tidak terlalu banyak
mengandung air atau sebaiknya memakai semen agar lebih kuat .pada saat melakukan percobaan
semakin banyak soda kue dan cuka yang digunakan maka semakin cepat reaksinya dan ledakannya
semakin besar. 
Soda kue adalah sodium bikarbonat dan cuka adalah asam lemah. Campuran kedua bahan kimia ini akan
membentuk karbon dioksida yang berbentuk gas. Karbon dioksida yang dihasilkan berusaha untuk
keluar dari botol. Dengan adanya sabun cair, maka akan terbentuk gelembung-gelembung kecil.
Sehingga erupsi yang terjadi menyerupai lava yang sebenarnya.
Gas karbon dioksida yang dihasilkan oleh model gunung berapi ini sama dengan proses yang terjadi
pada gunung berapi yang sebenarnya. Semakin banyak karbon dioksida, semakin besar tekanannya,
semakin banyak lava, semakin besar pula erupsinya.

 Gas gas yang terkandung dalam magma adalah uap air,oksida belerang,gas karbondioksida,oksigen
nitrogen,dan asam sulfat.gas gas inilah yang bereaksi dan menghasilkan tekanan yang tinggi dan
menyebabkan magma didalam gunung terdorong dan berusaha keluar kepermukaan bumi dan
menyebabkan kerusakan yang sangat dahsyat.
Begitu pula dalam praktek ini,soda kue adalah asam karbonat dan cuka adalah asam lemah,apabila soda
kue yang mengandung asam karbonat dicampur dengan cuka yang mengandung asam lemah akan
menghasilkan gas karbondioksida,gas karbondioksida inilah yang berusaha keluar dari botol yang
berada dalam gunung api.

NB: Semakin banyak cuka dan soda kue yang diberikan akan semakin banyak pula buih yang
dihasilkan. Kalau ingin menggunakan cuka dan soda kue lebh banyak sebaiknya lubeng di ujung gunung
dibuat lebih dalam agar cukup banyak cuka dan soda kue yang dapat ditampung.

Reaksi ini akan lebih hebat apabila terjadi dalam keadaan tanpa udara/ruang hampa. Buih yang terjadi
dalam ruang hampa cukup kuat hingga meletup-letup seperti semburan magma yang naik ke langit.

G. KESIMPULAN
Jika menggunakan air panas maka reaksinya berlangsung lebih cepat dibandingkan jika menggunakan
air dingin .
Soda kue adalah sodium bikarbonat dan cuka adalah asam lemah. Campuran kedua bahan kimia ini akan
membentuk karbon dioksida yang berbentuk gas. Karbon dioksida yang dihasilkan berusaha untuk
keluar dari botol
UJIAN PRAKTIK GEOGRAFI
SMA KATOLIK ABDI SISWA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Mata Pelajaran : Geografi Jumlah Soal : 1


Kelas / Peminatan : XII / IPS Bentuk Soal : Uraian
Kurikulum : 2013 Bentuk Penilaian : Penugasan
Penyusun : Falentina Hutagalung S.Pd

3.5 Menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya


Kompetensi Yang Diuji terhadap kehidupan
4.5.Menyajikan proses dinamika litosfer dengan
menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, video,
dan/atau animasi
Materi 1. Fakta: Gunung Api
2. Konsep: Vulkanisme
3. Prinsip: Tipe-tipe letusan dan bahan yang dikeluarkan
gunung api
4. Prosedur: Proses vulkanisme
Indikator Soal 1. Siswa membuat simulasi proses terjadinya gunung
berapi
2. Siswa mempresentasikan video hasil simulasi
gunung api dampaknya terhadap kehidupan
3. Siswa menjelaskan:
a. Bentuk gunung api
b. Tipe letusan gunung api
c. Material yang dikeluarkan gunung api
d. Dampak letusan gunung api bagi warga di
sekitar letusan.
No. Soal 1
Level Psikomotorik Level 5 C5 Menghasilkan/Memproduksi/creating

Deskripsi soal
Buatlah video simulasi proses vulkanisme dan tentukanlah:
1. Bentuk Gunung api
2. Tipe letusan gunung api, dan
3. Material yang dikeluarkan gunung api sesuai dengan hasil simulasi yang kamu lakukan!
4. Dampak letusan gunung api bagi warga di sekitar letusan!

https://www.slideshare.net/hisbullohhuda94/lks-gunung-api
Kunci Gunung api merupakan lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat
keluarnya cairan magma, gas atau cairan lainnya permukaan bumi. Aktivitas
vulkanisme menghasilkan sejumlah ragam bentuk dan tipe letusan gunung api.

Bentuk Gunung Api


Bentuk gunung api berdasarkan sifat erupsi dan bahan yang dikeluarkannya dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Gunung Api Strato atau Kerucut
Gunung api kerucut terbentuk karena materi letusan gunung berapi merupakan
campuran antara hasil erupsi efusif dan erupsi eksplosif. Sebagian gunung berapi di
Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk gunung berapi kerucut.

2. Gunung Api Maar


Gunung api maar terbentuk karena adanya letusan eksplosif dari dapur magma yang
relatif kecil atau dangkal. Contoh gunung api ini antara lain Gunung Bromo dan
Gunung Tangkuban Perahu di Indonesia.

3. Gunung Api Perisai


Gunung ini terbentuk karena magma yang keluar dari dapur magma bersifat cair.
Tidak ada gunung yang berbentuk perisai di Indonesia. Contoh gunung api perisai
adalah Gunung Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat.
Tipe Letusan Gunung Api
Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, dan juga kuat
lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, gunung api dibagi menjadi beberapa tipe
erupsi:
1. Tipe Stromboli
Merupakan jenis letusan yang mempunyai interval waktu yang hampir sama di setiap
letusannya sehingga letusan dapat terjadi setiap beberapa kali dalam interval waktu
yang sama. Material-material yang keluar akibat letusan ini berupa bom, lipari
maupun abu vulkanik.

2. Tipe Hawai
Merupakan letusan yang terjadi pada gunung yang memiliki lava sangat cair dan
memiliki bentuk seperti perisai atau tameng yang dapat mengalir ke segala arah.
Skala letusan tipe Hawaii ini relatif kecil namun memiliki intensitas yang tinggi.
3. Tipe Merapi
Adalah letusan untuk gunung yang memiliki lava yang kental yang dapat menyumbat
mulut kawah. Hal ini akan berakibat tekanan gas menjadi semakin kuat dan
menyebabkan sumbatan di mulut kawah menjadi pecah dan terangkat ke atas.
Sumbatan di mulut kawah yang terangkat ke atas dan pecah ini pada akhirnya
terlempar keluar. Material- material ini akan turun ke lereng gunung menjadi sebuah
ladu atau gloedlawine.Tipe letusan ini juga mengeluarkan awan panas atau yang
disebut dengan gloedwolk. Tipe letusan ini pernah terjadi di Gunung Merapi (Jawa
Tengah) yang pernah menimbulkan banyak korban jiwa.

4. Tipe Vulkano
Merupakan letusan yang mengeluarkan material- material padat seperti bom, abu
vulkanik, lapili dan juga bahan- bahan padat atau cair seperti lava.
5. Tipe Perret atau Plinian
Adalah letusan gunung berapi yang disertai ledakan yang sangat dahsyat dan dapat
merusak lingkungan. Dengan demikian, material yang dikeluarkan pun jangkauannya
bisa sangat sejauh hingga 80 km. Karakteristik yang dimiliki oleh letusan ini adalah
ketika erupsi dikeluarkannya juga gas yang sangat tinggi dan juga awan yang
menyembur menyerupai kembang kol.

6. Tipe Pelee
Adalah letusan yang terjadi apabila terdapat sumbatan kawah di puncak gunung api
yang berbentuk jarum sehingga akan menyebabkan tekanan gas menjadi bertambah
besar. Apabila sumbatan pada kawah gunung tersebut tidak terlalu kuat maka gunung
ini akan meletus.
7. Tipe Saint Vincent
Terjadi pada gunung api yang memiliki danau kawah. Ketika gunung ini meletus
maka air di danau kawah tersebut akan tumpah bersama lava.
PEDOMAN PENSKORAN UJIAN PRAKTIK
SMA KATOLIK ABDI SISWA
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Bidang Studi : Geografi


Peminatan : IPS
No Aspek yang dinilai Skor
1 Persiapan : Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
dengan lengkap 10
2 Pelaksanaan Percobaan :
I. Penggunaan alat dan bahan
1. Siswa membuat alat peraga berupa bentukan 10
gunung api sesuai dengan bentuk-bentuk gunung
api
II. Pemakaian alat
1. Siswa menggunakan alat dan bahan sesuai dengan 5
petunjuk
III. Keterampilan :
1. Siswa mampu mempraktekkan proses terjadinya 10
gunung api dengan menggunakan alat dan bahan
yg sudah ditentukan.
2. Siswa mampu mengidentifikasi bentuk gunung 10
api yang sudah dibuat dengan alat dan bahan yang
sudah ditentukan.
3. Siswa mampu menjelaskan tipe letusan gunung 10
api yang sudah disimulasikan
4. Siswa dapat menyebutkan material-material 10
gunung api yang dikeluarkan oleh gunung api
yang sudah dibuat dengan alat dan bahan yang
sudah ditentukan.
5. Siswa dapat menganalisis dampak dari 10
vulkanisme bagi manusia dan lingkungan
6. Siswa dapat menarik kesimpulan 10
Kegiatan akhir :
1. Keindahan/Estetika dari hasil kerja siswa 5
2. Cara mempersentasikan dan penguasaan materi 10
yang disampaikan dengan baik

Total Skor 100

Kriteria Indikator Penilaian Kualitatif Penilaian Kuantitatif


91 – 100 Baik Sekali 5
81 – 90 Baik 4
71 – 80 Cukup Baik 3
60 – 70 Cukup 2
49 – 59 Kurang 1

Jakarta, Februari 2021


Guru Bidang Studi

(Falentina Hutagalung, S.Pd)

Anda mungkin juga menyukai