Anda di halaman 1dari 5

NAMA : DEVINDA SARI

ABSEN : 09

KELAS : X-2

PENELITIAN TENTANG GEOGRAFI FISIK

• GEOGRAFI FISIK

Geografi fisik adalah serangkaian berupaya untuk memeriksa dan menyelidiki berbagai contoh
fenomena alam secara spasial. Sehingga dalam hal ini geografi fisik mempelajari pola spasial cuaca
dan iklim, tanah, vegetasi, hewan, air dalam segala bentuknya, dan bentang alam. Geografi fisik juga
menguji keterkaitan fenomena-fenomena ini dengan aktivitas manusia. Bidang geografi fisik sangat
menarik minat karena terjadinya percepatan degradasi lingkungan beberapa dekade terakhir ini
yang disebabkan oleh manusia. Dengan demikian, ruang lingkup geografi fisik jauh lebih luas
daripada studi spasial alam yang sederhana. Hal ini juga melibatkan penyelidikan tentang bagaimana
manusia mempengaruhi alam. Geografi fisik secara konvensional dibagi menjadi geomorfologi,
klimatologi, hidrologi, dan biogeografi, tetapi sekarang lebih holistik dalam analisis sistem perubahan
lingkungan baru-baru ini. Penjelasan ini menggunakan pemodelan matematika dan statistika serta
penginderaan jauh, mengembangkan penelitian untuk menginformasikan manajemen lingkungan
dan desain lingkungan, dan manfaat dari hubungan kolaboratif dengan banyak disiplin lain seperti
biologi (terutama ekologi), geologi dan teknik. Antara 1850 dan 1950, ide-ide utama yang memiliki
pengaruh kuat terhadap disiplin ilmu ini adalah uniformitarianisme, evolusi, eksplorasi dan survei,
dan konservasi (G. P. Marsh 1864). Pada tahun 1960-an, geografi fisik baru mulai muncul yang
menekankan perhatian pada proses-proses dinamis dari sistem bumi. Pendekatan baru ini, yang
telah berkembang hingga saat ini, yang didasarkan pada prinsip-prinsip fisika, kimia, dan biologi
dasar serta menggunakan analisis statistik dan matematis. Hal tersebut telah dikenal sebagai
“pendekatan proses” untuk geografi fisik. Selama lima belas tahun terakhir, bidang geografi fisik
yang selalu mengakui bahwa sistem kajiannya adalah hal yang kompleks, telah berpaling pada ide-
ide yang muncul dalam ilmu alam tentang sistem dinamis nonlinear dan kompleksitas untuk
mengeksplorasi relevansi dari ide-ide ini untuk memahami fenomena fisik-geografis. Kemajuan
dalam penginderaan jarak jauh, sistem informasi geografis, dan teknologi informasi telah
memungkinkan pendekatan yang lebih global; perkembangan baru yang kedua adalah munculnya
pendekatan berbasis budaya pada banyak cabang geografi fisik.

• PENGERTIAN GEOGRAFI FISIK

Geografi Fisik adalah sub disiplin dari dua bidang studi yang jauh lebih besar yaitu geografi dan ilmu
bumi. Tujuan utama dari fisik geografi adalah untuk menjelaskan karakteristik spasial dari berbagai
fenomena alam yang terkait dengan hidrosfer, biosfer, lapisan atmosfer, dan litosfer bumi.
Pengertian Geografi Fisik menurut para ahli terdapat beberapa definisi, geografi fisik menurut para
ahli, diantaranya yaitu:

a. Menurut wikipedia, geografi fisik merupakan salah satu bagian utama ilmu geografi.
Geografi fisik ialah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari segala sesuatu yang
berkaitan dengan studi tentang proses dan pola dalam lingkungan alam seperti atmosfer,
biosfer, hidrosfer.
b. Menurut dictionary, geografi fisik merupakan cabang geografi yang berkaitan dengan
kenampakan alam dan fenomena di permukaan bumi, seperti bentang alam, kenampakan
drainase, iklim, tanah, dan vegetasi.
c. Menurut collins english dictionary, geografi fisik adalah cabang geografi yang berhubungan
dengan kenampakan alami permukaan bumi.

• SEJARAH GEOGRAFI FISIK

1. Periode 1850 – 1950


Mary Somerville menulis sebuah buku berjudul “Physical geography” di tahun 1848, yang
merupakan salah satu buku pertama dan paling berpengaruh di bidang geografi fisik dan
memberikannya definisi yang jelas. Pandangan Somerville tentang geografi fisik memiliki
kesamaan dengan Arnold Guyot (1850), di mana keduanya melihat dimensi manusia di
dalam geografi fisik. Emmanuel de Martonne (1909) di Prancis, mempelajari empat
komponen utama geografi fisik, yaitu klimatologi, hidrografi, geomorfologi, dan biogeografi,
serta juga mempertimbangkan pengaruh lingkungan. Pada periode tahun 1850 hingga 1950,
ilmu geografi fisik dipengaruhi oleh sejumlah ide atau gagasan sebagai berikut ini
Uniformitarianism – menangkal bahwa kondisi bumi sesaat adalah akibat kekuatan alam
yang dahsyat. Teori ini mengatakan bahwa kegiatan manusia dan alam dari masa lalu dan
masa sekarang akan memengaruhi bumi di kemudian hari. Evolution – Charles Darwin’s
Origin of Species (1859) mengatakan bahwa seleksi alam akan menentukan individu mana
yang akan bertahan hingga masa depan, dan bahwa setiap individu akan menyesuaikan diri
dengan lingkungannya untuk dapat bertahan hidup. Exploration and Survey – pada tahun
1900-an bidang geografi fisik banyak ditunjang dengan pengumpulan data dari hasil
eksplorasi dan survei bumi. Data yang dikumpulkan termasuk data ketinggian, klasifikasi dan
deskripsi lahan, pengukuran volume aliran sungai, pengukuran berbagai fenomena terkait
dengan iklim dan cuaca, klasifikasi tanah, organisme, komunitas biologi, dan ekosistem.
Conservation – pada tahun 1850-an mulai digiatkan upaya perlindungan alam menyusull
terjadinya banyak perusakan alam akibat kegiatan manusia. Hal ini antara lain tercetus oleh
George Perkins Marsh (1864) dalam bukunya Man in Nature atau Physical Geography as
Modified by Human Action.
2. Periode paska 1950
Bertentangan dengan pemikiran Guyot, Somervile, dan de Martonne, geografi fisik
cenderung semakin mengabaikan pengaruh manusia dan lingkungan. Sebagai contoh, Pierre
Birot (1966) memandang geografi fisik sebagai studi tentang permukaan bentang alam yang
terlihat sebagaimana hal itu akan tampak di mata pengamat yang menjelajahi dunia
sebelum interaksi umat manusia. Di dekade baru-baru ini, geografi fisik menjadi lebih
merisaukan integrasi berbagai elemennya dan telah menghidupkan kembali
kekhawatirannya dengan isu-isu manusia. Ilmu geografi fisik setelah tahun 1950 dipengaruhi
oleh dua kekuatan utama, yaitu :
- The Quantitative Revolution – pengukuran menjadi fokus utama dalam penelitian
geografi fisik, terutama untuk uji coba suatu hipotesis. Pengukuran ini melibatkan
pemetaan, modeling, statistik, matematika, dan uji coba hipotesis. Para ilmuwan kini
cenderung mempelajari proses terjadinya suatu fenomena alam ketimbang hanya
mendeskripsikannya.
- The Study of Human/Land Relationships – pengaruh dari kegiatan manusia terhadap
lingkungan menjadi lebih tampak setelah tahun 1950. Sebagai respon, para ilmuwan
geografi fisik mulai mempelajari bagaimana pengaruh dari kegiatan manusia
terhadap lingkungan. Penelitian yang banyak dilakukan menyangkut degradasi
lingkungan dan penggunaan sumber daya alam, bencana alam, asesmen dampak
lingkungan, dan efek dari urbanisasi dan perubahan lahan terhadap lingkungan
alaminya. Tema utama geografi fisik modern adalah perubahan lingkungan alam
Para ilmuwan mengkhawatirkan dampak antropogenik pada lingkungan, dan disaat yang
bersamaan juga semakin sadar tentang frekuensi, magnitude, dan konsekuensi dari
perubahan lingkungan alam yang terjadi pada jangkauan skala waktu yang luas seperti
kejadian yang singkat, sampai dengan kejadian yang berskala dekade dan ratusan tahun atau
lebih. Kekhawatiran tersebut muncul karena perkembangan teknologi baru di empat dekade
terakhir untuk rekonstruksi penanggalan dan lingkungan, termasuk pengambilan sampel
dasar laut, danau, dan lapisan es. Pengelolaan lingkungan menjadi bidang utama di banyak
cabang geografi fisik, termasuk di dalamnya ialah pengelolaan sumber daya air, polusi air,
dan pesisir. Para ahli geografi fisik dalam beberapa tahun terakhir telah banyak
berkontribusi dalam studi kebahayaan, bencana dan disaat yang sama mempertimbangkan
aspek peristiwa geomorfologi, hidrologi, atau iklim. Para ahli juga berpendapat bahwa
komitmen untuk memahami hubungan manusia-lingkungan sangat penting untuk
keberlanjutan planet bumi dan harus menjadi mandate untuk geografi fisik di abad ke-21.[6]

• RUANG LINGKUP GEOGRAFI FISIK

Secara umum, ruang lingkup kajian dalam konsep geografi fisik terbagi atas beberapa cabang,
diantaranya yaitu:

- Geomorfologi, yang mempelajari studi tentang berbagai bentang alam di permukaan bumi.
- Pedologi, yang mempelajari studi tentang tanah.
- Biogeografi, yang mempelajari studi tentang hubungan spasial tumbuhan dan hewan.
- Hidrologi, yang mempelajari studi tentang air dalam segala bentuknya.
- Meteorologi, yang mempelajari studi tentang sirkulasi atmosfer dalam rentang waktu yang
singkat.
- Klimatologi, yang mempelajari studi tentang efek cuaca pada kehidupan dan sirkulasi
atmosfer dalam rentang waktu yang lebih lama.
- Geologi, yang menelaah studi tentang bentuk permukaan bumi dan bawah permukaan
bumi, serta proses yang membentuk dan memodifikasinya.
- Ekologi, yang mempelajari studi tentang interaksi antara organisme dan lingkungannya.
- Oseanografi, yang mempelajari studi tentang kondisi biologi, kimia, fisika, dan geologi
lautan.
- Kartografi, yang mempelajari studi tentang teknik pembuatan peta.
- Astronomi, yang mempelajari studi tentang benda-benda angkasa dan kosmos.

• FUNGSI GEOGRAFI FISIK

Geografi fisik menekankan pada variasi spasial yang terjadi dan perubahan temporal yang diperlukan
untuk memahami lingkungan kontemporer Bumi. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana
lingkungan fisik Bumi sebagai dasar untuk mengkaji hubungan saling mempengaruhi antara alam
dengan aktivitas manusia. Para ahli geografi fisik menyadari bahwa lanskap itu rumit dan tidak ada
satu pun metrik yang memadai untuk menggambarkan lanskap. Masing-masing lanskap itu unik.
Geografer fisik tidak hanya mencari penjelasan dari apa yang terjadi di muka bumi, tapi mereka
mengakui bahwa penjelasan tersebut mungkin unik untuk suatu hal tertentu di suatu tempat. Hal
tersebut menunjukkan pentingnya pendekatan berbasis tempat (ruang) dalam mengkaji suatu
fenomena di muka bumi.
1. Berkontribusi dalam pemantauan perubahan lingkungan

Para ahli geografi fisik mampu dalam mengaitkan perubahan sistem lingkungan yang dinamis dan
kompleks yang mencakup proses alamiah dan antropogenik. Mereka mengerti pentingnya
stasioneritas sebagai asumsi statistik dan dapat memberikan konteks yang mengambil titik fokus
waktu dan tempat yang tepat pada dan menjadikannya bermakna. Geografer fisis menggabungkan
pemahaman tentang perubahan saat ini dan proses sistem untuk memproyeksikan perubahan ke
masa depan di bawah berbagai kondisi. Fokus tentang dampak perubahan di masa depan pada
manusia membuat studi geografi fisik memiliki nilai penting untuk kajian keberlanjutan. Ahli geografi
fisik memiliki “toolbox” yang sangat luas. Sebagai sebuah komunitas, mereka menyebarkan berbagai
macam keterampilan intelektual dan teknis, meskipun tidak ada peneliti individu yang kompeten
dalam segala hal. “Toolbox” ini terutama didasarkan pada keterampilan lapangan, analisis
laboratorium, pemodelan spasial, penginderaan jarak jauh, analisis spasial, dan pengetahuan
tentang sistem Bumi yang berbeda menurut ruang dan waktu. Adapun manfaat yang dapat
diperoleh dengan mempelajari kajian geografi fisik dari para ahli geografi fisik diantaranya yaitu:

1. Ahli geografi fisik secara aktif terlibat dalam penelitian tantangan keberlanjutan lingkungan
yang berkaitan dengan perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, sumber daya air,
polusi, degradasi lahan, ketahanan pangan, dan peningkatan serta pelestarian pengetahuan
lokal.
2. Ahli geografi fisik memiliki kemampuan untuk berpikir secara spasial dan menghasilkan
penjelasan yang terpadu dan terperinci tentang beragam fenomena selama rentang-rentang
waktu tertentu. Mereka memiliki kemampuan untuk menghasilkan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang sangat kompleks, yang merupakan komponen penting dari
upaya untuk bertahan hidup populasi di Bumi.
3. Ali geografi fisik mengenali keunikan tempat dan pentingnya skala geografis dalam
penelitian. Mereka ahli dalam penggunaan penginderaan jauh dan survey lapangan, tidak
hanya di lingkungan alam, tetapi juga di lingkungan perkotaan dan pertanian. Mereka
tertarik untuk mengkaji keberlanjutan sumberdaya air dan dampak bencana alam pada
manusia.
4. Ahli geografi fisik tidak hanya tertarik pada sistem dan proses, mereka juga tertarik dengan
interaksi yang berbeda dari berbagai jenis sistem alam dan interaksi manusia dengan sistem
ini. Mereka mempelajari perubahan lingkungan pada skala waktu tertentu. Para ahli
tersebut biasanya bekerja di dalam kerangka analisis ilmiah, meskipun beberapa peneliti
menantang asumsi dan keterbatasan sains

• CONTOH GEOGRAFI FISIK

Adapun contoh-contoh kajian yang ada di dalam geografi fisik, diantaranya yaitu:

1. Mengenali keunikan tempat dan juga koneksi antar tempat


2. Menganalisis skala suatu permasalahan dan pentingnya resolusi spasial dan perluasan area
studi
3. Menggunakan penginderaan jauh untuk mendeteksi perbedaan spasial
4. Menilai kerentanan sumber daya air terhadap iklim dan pengelolaan lingkungan lainnya.
5. Mempelajari lingkungan perkotaan dan pertanian sebagai komponen integral permukaan
bumi.
6. Mengembangkan dan mengevaluasi strategi konservasi tanah
7. Memonitor dampak tindakan manusia terhadap keanekaragaman hayati
8. Memantau dan menganalisis perubahan tutupan lahan, penggunaan lahan, dan kegiatan
manusia lainnya
9. Menguraiakan tentang perubahan iklim masa lalu sebagai dasar untuk mempelajari
perubahan terbaru yang terjadi dan tidak menentu
10. Memonitor konsekunsi perubahan lingkungan saat ini
11. Menilai dampak-dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim masa depan terhadap
berbagai sistem lingkungan
12. Mengintegrasikan bidang pengetahuan yang terspesialisasi untuk menghubungkan sistem
yang berbeda, termasuk sistem alami dan manusia
13. Mengembangkan berbagai metode dan teknik untuk mengkaji hal-hal yang telah disebutkan
di atas

Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa geografi fisik merupakan cabang ilmu
geografi yang mempelajari bentang lahan (Landscape) sebagai bagian ruang dari permukaan bumi
yang dibentuk oleh interaksi dan interdependensi bentuk lahan. Fokus utama geografi fisik ialah
lapisan hidup (Life layer) dari lingkungan fisik, yaitu zone tipis dari daratan dan lautan yang di
dalamnya terdapat sebagian besar kehidupan. Sehingga dalam hal ini geografi fisik adalah studi
tentang kenampakan alami permukaan bumi, terutama dalam aspek saat ini, termasuk formasi
tanah, iklim, arus, dan distribusi flora dan fauna. Cabang geografi ini Juga disebut fisiografi. Geografi
fisik dalam hal makna dan definisinya, ruang lingkup (pokok bahasan) dan metode penelitian telah
mengalami perubahan dalam beberapa dekade terakhir. Pada awalnya geografi fisik hanya dianggap
sebagai aglomerasi berbagai cabang ilmu bumi atau ilmu alam yaitu, ilmu atmosfer (meteorologi dan
klimatologi), ilmu lautan (oseanografi), ilmu struktur bumi (geologi), ilmu tanah (pedologi), ilmu
tumbuhan (botani), dan ilmu bentang alam (geomorfologi). Pada perkembangannya geografi fisik
saat ini bukan hanya aglomerasi dan penyatuan ilmu bumi sebagaimana dimaksud di atas tetapi juga
mempelajari pola interaksi antara aktivitas manusia dan lingkungan fisik. Sebagai cabang geografi,
geografi fisik juga mempelajari perbedaan pola spasial dan hubungan spasial komponen lingkungan
dunia dalam konteks regional, juga mempelajari penyebab hubungan spasial pola regional tersebut,
secara bersamaan menggabungkan penjelasan perubahan spasial dan temporal lingkungan.
Komponen dan penyebabnya. Demikianlah penjelasan secara lengkap mengenai pengertian
geografi, sejarah geografi, geografi fisik menurut para ahli, ruang lingkup, fungsi, manfaat, dan
contoh objek studinya. Semoga melalaui tulisan inilah bisa memberikan wawasan serta menambah
pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai