Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di wilayah
itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan
dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin dan lembab. Tumbuhan
merupakan makhluk hidup yng menetap, memiliki dinding sel yang terdiri atas selulosa dan sumber
bahan mkanan dari gas dan air, melalui bantuan klorofil dalam cahaya. Tumbuhan di permukaan bumi
sebaagaai obyek kajian bagi ahli geogrfi tumbuhan.
Proses migrasi pada tumbuhan di pengaruhi factor kemampuanya berevolusi, kemampuanyaa
dalam menyesuaiakan dirinya untuk mempertahankan hidupnya, melakukan persebaran untuk tumbuh
dan hidup seperti spora yang terbang di tiup angin, dan sifat yang dimiliki kosolitnes mempunyai
kemampuan menyebar secara luas.
Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi satu species dengan species lainya senantiasa
terjdi suatu interksi baik secaara langsung maaupun tidak langsung. Dengan demikian terjadilah suatu
kehidupan komunitas atau kelompok suatu kehidupan. Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi
keberadaannya oleh keadaan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan tumbuh-tumbuhan dipengaruhi oleh iklim.
Keadaan fauna di tiap-tiap daerah atau bioma, tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat
diberikan daerah tersebut untuk memberi makan. Iklim berpengaruh secara langsung atau tidak langsung
terhadap penyebaran fauna.
Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap keberadaan flora dan fauna berupa faktor-faktor fisik
(abiotik) dan faktor non fisik (biotik).Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban
udara, angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah manusia,
hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

2.   Rumusan Masalah
1.    Apa yang mempengaruhi daerah sebaran Flora dan Fauna ?
2.    untuk mengetahui daerah sebaran flora dan fauna di indonesia ?
3. untuk mengatahui hubungan flora dan fauna dengan kegiatan penduduk di indonesia?

3.   Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.        Tujuan Umum: 
a.       Mengetahui  Flora dan Fauna yang ada Di Indonesia.
b.      Mengetahui daerah sebaran flora fauna di indonesia
c.       Mengatahui hubungan flora dan fauna dengan kegiatan penduduk
2.    Tujuan Khusus :
a  Agar masyarakat lebih memahami dan mengetahui keberadaan Flora dan Fauna dan daerah persebaran flora
fauna di indonesia
b. Merupakan tugas Geografi yang harus kami kerjakan. Agar kami mendapatkan nilai yang baik.

BAB II
Pembahasan

1. Pengertian  Flora dan Fauna.


Flora dan fauna memang sering sekali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari kita baik dalam pelajaran
sekolah, telivisi, radio, media cetak dan sebagainya. Flora merupakan keseluruhan kehidupan jenis tumbuh-
tumbuhan di suatu habitat atau alam tumbuh-tumbuhan sedangkan fauna merupakan keseluruhan kehidupan jenis
hewan di suatu habitat atau alam hewan. Keberadaan mereka mungkin dianggap sebagai hiasan atau hanya sebagai
obyek pemandangan semata. Tapi jauh dari pada itu bahwa keberadaan mereka sebenarnya adalah sebagai bagian
dari ekosistem yang ada di dunia ini. tapi pernahkan kita peduli akan kerusakan flora dan fauna yang ada di
indonesia ini atau bahkan di seluruh dunia ini yang jumlahnya mungkin tidak dapat kita hitung.
FLORA INDONESIA
Di wilayah Indonesia tumbuh ribuan jenis pohon (flora) dan hidup bermacam-macam hewan atau binatang
(fauna). Flora dan fauna Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu flora dan fauna asiatis, peralihan (asli), dan
australis. Flora dan fauna asiatis ditemukan di Indonesia bagian barat. Flora dan fauna australis ditemukan di
Indonesia bagian timur. Flora dan fauna di Indonesia bagian tengah merupakan flora dan fauna asli Indonesia.
Pembagian ini didasarkan hasil penelitian penelitian Alfred Russel Walace dan Max Wilhelm Carl Weber.
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang
dibudidayakan oleh manusia. Flora ataua dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut :
o    Iklim
o    Jenis tanah
o    Relief atau tinggi rendah permukaan bumi
o    Biotik (pengaruh makhluk hidup).
Adanya faktor-faktor tesebut, Indonesia memeliki keanekara- gaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim
memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi
memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan
Sedangkan daerah yang curah hujannya relatif kurang tidak memiliki hutan yang lebat seperti di Nusa
Tenggara. Daerah ini banyak di tum- buhi semak belukar dengan padang rumput yang luas.
Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat. Junghuhn telah membuat zonasi
(pembatasan wilayah) tumbuh- tumbuhan di Indonesia sebagai berikut :
o    Daerah panas (0 – 650 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kelapa, padi,
jagung, tebu, karet.
o    Daerah sedang ( 650 – 1500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah kopi, tembakau, teh, sayuran.
o    Daerah sejuk ( 1500 – 2500 meter), tumbuhan yang cocok di daerah ini adalah teh, sayuran, kina, pinus.
o    Daerah dingin (di atas 2500 meter) tidak ada tanaman budidaya
Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain sebagai berikut :
o    Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki perbedaan kondisi
tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim
hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan mu- sim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak
terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
o    Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis
khatulistiwa sehing- ga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan
temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan
Papua.
o    Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana beru- pa padang rumput yang diselingi
pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
o    Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang curah hujannya sangat sedikit
atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan.
o    Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat
di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

 Fauna Indonesia
Wilayah Indonesia memiliki kekayaan fauna yang sangat beragam. Keragaman fauna ini karena berbagai hal :
1. Terletak di daerah tropis, sehingga mempunyai hutan hujan tropis (trophical rain forest) yang kaya akan
tumbuhan dan hewan hutan tropis.
2. Terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan Australia
3.  Merupakan negara kepulauan, hal ini menyebabkan setiap pulau memungkinkan tumbuh dan dan menyebarnya
hewan dan tumbuhan khas tertentu sesuai dengan kondisi alamnya.
4. Indonesia terletak di dua kawasan persebaran fauna dunia, yaitu Australis dan Oriental.
Karena berbagai kondisi tersebut maka wilayah Indonesia kaya akan keanekaragaman fauna. Berbagai jenis fauna
yang meliputi :
1. Mamalia (lebih dari 500 jenis)
2.  Kupu-kupu (lebih dari 100 jenis)
3. Reptil (lebih dari 600 jenis)
4. Burung (lebih dari 1.500 jenis)
5 Amfibi (lebih dari 250 jenis)
Persebaran fauna dikelompokkan dalam 3 wilayah geografis yaitu fauna Indonesia Barat, fauna Indonesia Tengah
dan fauna Indonesia Timur.
Fauna yang terdapat di wilayah Indonesia Barat bertipe Asiatis, di wilayah Indonesia Tengah merupakan fauna
khas/fauna asli Indonesia sedangkan wilayah fauna Indonesia Timur bertipe Australis.

2.        Faktor –faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di indonesia


1..Faktor iklim
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu: suhu, kelembaban udara, angin, dan
curah hujan.
a.Suhu.
Sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari radiasi secara langsung maupun tidak langung.radiasi
matahari ke bumi dipancarkan secara merata, akan tetapi karena perbedaan lintang,derajat keawanan, ketinggian
tempat dan albedo maka suhunya akan berbeda- beda di setiap tempat. Sehubungan dengan itu biasanya tumbuhan
dan hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan fisiknya, sehinnga hanya daerah dengan suhu yang sangat tinggi
dan sangat rendah saja yang tidak dapat didiami oleh makhluk hisup secara permanen. Akibat perbeadaan-perbedaan
itu beberapa  jenis tumbuhan dan hewan telah berhasil beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembab, dan
lainnya beradaptasi dengan lingkungan dingin dan kering atau lingkungan panas dan kering.

Bagi tumbuhan yang berkemang di daerah tropis, diperlukan variasi suhu untu proses perkembangbiakan,
berbunga, berbuah, dan untuk tumbuh daun-daun baru. Begitupula tumbuhan didaera dingin dan kering,
memerlukan pola cuaca yang bervariasi untuk melangsungkan serangkaian proses regenerasinya.

Berdasarkan faktor suhu, maka kita menenal dua kelompok vegatasi,yaitu:


1.      kelompok vegatasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang hanya berkembang pada saat-saat tertentu saja terutama
pada musim panas. Sedangkan di  usim dingin, tumbhan jenis ini tidur karena berada di bawah lapisan es yang
ketebalalnnya bervariasi. Umumnya tumbuhan annual dalah tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim
dingin.
2.      Kelompok vegetasi perennial,yaitu  kelompok tumbuhan yang mempengaruhi mekanisme melindungi diri dari
suhu yang sangat rendah di  musim dingin secara bergantian sehingga dapat berkembang terus-menerus.
Kemampuan inilah menyebabkan kelompok vegatasi perennial dapat berumur lebih dari satu tahun.

2. kelembaban udara
Kelembaban udara menujukan banyaknya uapa air yang terkandung dalam udara. Zat hara penting akan
diserap oleh akar tumbuhan dangan bantuan air air juga sangat berperan dalam reaksi pebentukan bahan organik
bagi tumbuhan. Begitu pula bagi manusia dan hewan, air merupakan kebuhan sangat penting.

Berdasarkan tingkat adaptasi terhadap kelembaban lingkungannya, dunia tumbuhan di bedakan menjadi empat yaitu:
1.      Xerofit, berasal dari kata xero yang artinya kering dan phytos yang berarti tumbuhan. Jadi xerofit merupakan
kelompok tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan lingkunga yang kekurangan air atau kering. Daerah
perssebarannya terutama dikawasan gurun(kawasan arid). Contohnya: kaktus.
2.      Hidrofit
Hidrofit, berasal dari kata hydros yang artinya basah atau berair. Jadi hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang
khusus beradaptasi pada lingkungan yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah cenderung mempunyai
sistem perakaran yang dangkal, namun dauunnya lebar-lebar, dengan ruang renik(stomata)
3.      Mesofit, berasal dari kata meso yang artinya antara atau pertengahan. Jadi mesofitmerupakan kelompok vegetasi
yang hidup pada daerah-daerah lembab tetapi tidak tergenang air. Tumbuhan kelompok ini banyak teradpat di
daerah lintang rendah(tropis) dengan curah hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun. Contohnya
anggrek dan beberapa jenis jamur.
4.      Tropofit yaitu kelompok tumbuhan yang mampu beradaptasi pada lingkungan dengan kondisi yang berubah-
ubah(menguntungkan dan tidak menguntungkan).
 Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin.
C. Sinar matahari
Tumbuh-tumbuhan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis. Energi ini
khususnya di pergunakan untuk mengubah karbondioksida dan air menjadi glukosa dengan membentuk oksigen di
atmosfer sebagai hasilnya. Dengan demikian sinar matahari yang sampai kepermukaan  bumi merupakan sumber
energi bagi tumbuh-tumbuhan dalam rangka melangsungkan kehidupannya.
D. Curah hujan
Air merupakan kebutuhan penting bagi kelangsungan flora dan fauna. Bagi lingkungan kehidupan darat, sumber air
untuk memenuhi kebutuhan organisme terutama berasal dari hujan atau bentuk presipitasi lainnya. Perbedaan curah
hujan tiap-tiap wilayah permukaan bumi menghasilkan karakteristik vegetasi dan juga menyebabkan perbedaan jenis
hewan yang mendiaminya. Hal ini di sebabkan tumbu-tumbuhan merupakan produsen yang mengediakan sumber
makanan bagi hewan.
E. Angin
Bagi tumbuhan angin berfungsi untuk membentuk CO2 dan memindahlan uap air dan kelembaban dari suatu tempat
ke tempat yang lain. Angin juga sangat berperan dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji-bijian yang akan
menjadi tumbuhan baru
3.      Faktor Tanah
Sebagai media tumbuh dan berkembangnya tanaman,tingkat kesuburan tanah berpengaruh terhadap persebaran
tumbuhan. Faktor tanah di sebut pula edafik yangg berasal dari kata edapos yang artinya tanah atau lapangan.
Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor edafik berarti menijau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan
menumbuhkan tanaman antara lain: tekstur,struktur, dan keasaamaan tanah.
1.      Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandingan
antara pasir,debu, dan lempung. Tekstur tanah sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas menampung air dan
udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel-partikel yang lebih besar dapat mempunyai tata air yang baik. Tanah
yang halus biasannya memiliki potidakk tersebar merata. Selain itu alirannya juga sangat lambat sehingga tidak
menguntungkan bagi tumbuh-tumbuhan.
2.      Struktut Tanah
Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan membentuk agregat tanah dalam berbagai
kemantapan bentuk dan ukuran. Struktur tanah menyebabkan perbedaan tingkat kemampuan tanah dalam
meloloskanair(porositas) dan besar pori-pori antara butir-butir tanah(permeabilitas). Porositas dan permeabilitas
memengaruhi penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruhan bagian tanah.
3.      Keasaman Tanah
Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses kimia dan pertukaran unsur kimia antar tumbuhan.
Tumbuhan tidak mampu menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dalam bentuk cairan. Jika keasamaan tanah
berkurang sampaai beebrapa tingkat, maka air akan mempunyai kemampuan yang kecil dalam menahan mineral-
mineral untuk diubah menjadi unsur-unsur hara. Akibatnya sekalipun unsur-unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan
tidak mungkin hidup dengan baik
4.      Faktor topografi
Faktor topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian suatu tempat eat kaitannya dengan
perbedaan suhu yang akhirnya menyebakan pula perbedaan kelengasan udara. Diantara daerah yang mempunyai
ketinggian yang berbeda,akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya berbeda pula karena vegetasi tumbuhan
maupun hewan mempunyai tingkat adptasi yang berbeda. Oleh sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan
hewan yang khas untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.

Faktor topografi yang lain adalah kemiringan permukaan tanah. Permukaan tanah yang miring menyebabkan air
cepat menyusuri lereng. Semakin terjal permukaan semakin besar kekuatan air mengikis permukaan tanah yang
subur, sehingga ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya tanah yang miring setiap unitnya mempunyai jumlah
flora dan fauna lebih sedikit dari pada tanah yang relatif rata. Hal ini disebabkan oleh cadangan air cepat hilang
karena bergerak kebawah secara cepat.

5.      Faktor Biotik( Manusia,Hewan Dan Tumbuhan)


Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Misalnya daerah hutan diubah menjadi
daerah pertanian,perkebunan atau perumahan dengan melakukan penenbangan,reboisasi atau pemupukan. Manusia
dapat menyebabkan tumbuhan dari suatu tempt ke tempat lainnya. Selain itu manusia juga mampu mempengaruhi
kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukan
bahwa faktor manusia berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini. Selain faktor tersebut hewan
juga memiliki peranan terhadap penyebaran tumbuhan flora. Misalnya serangga dalam proses
penyerbukan,kelelawar,burung,tupai membantu dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh-tumbuhan
adalah untuk menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan kehidupan tumbuh-
tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunannya. Contoh bekteri saprofit merupakan jenis tumbuhan mikro
yang membantu penghancuran sampah-sampah di tanah sehingga dapat menyuburkan tanah.
3.        Analisis persebaran Hewan dan Tumbuhan Di Indonesia.
Keberadaan bermacam-macam tumbuhan di suatu tempat di pengaruhi oleh iklim. Jenis tumbuhan didaerah iklim
tropis berbeda dengan tumbuhan di daerah iklim kutub. Selain faktor iklim dan tanah,ketersediaan air juga
mempengaruhi persebaran tumbuhan. Tumbuha di daerah tanah kapur berbeda dengn tumbhan di daerah tanah
latelit. Tumbuhan di hutan topis berbeda dengan tumbuhan di daerah kering.
Oleh karena beriklim tropis dan banyak mendapat hujan, indonesia mempunyai banyak hutan lebat yang yang di
sebut hutan hujan tropis. Berdaarkan klafisikasi iklim koppen,hutan-hutan di indonesia dapat dibedakan menjadi 3
wilayah sebagai berikut:
      i.     Indonesia bagian barat
Wilayah indonesia bagian barat termaksud dalam wilaya iklim AF(tropis basah). Di wilayah ini terdapat hutan hujan
tropis dengan ciri-ciri antara lain:
a.       Pohon berdaun lebat
b.      Rata –rata ketinggain pohon adalah 60 m
c.       Banyak terdapat tumbuhan meramat dan
d.      Banyak terdapat tumbuhan epifit( pakis dan anggrek)
ii.            Indonesia bagian tengah
Wilayah indonesia bagian tengah termaksud dalam wilayah iklim Am( tropis sedang). Di wilayah ini terdapat hutan
musim dengan ciri-ciri antara lain :
a.       Ketinggian pohon lebih rendah daripada hutan hujan tropis
b.      Daun tumbuhan gugur pada musim kemarau
c.       Tumbuhan mulai bertunas pada musim hujan.
    iii.            Indonesia bagian timur
Wilayah indonesia bagian timur termaksud dalam wilayah iklim Aw( tropis kering). Di wilayah ini terdapat hutan
sabana dengan cirii-ciri antara lain, terdapat padang rumput, semak belukar, dan pohon-pohon rendah.

A.    Persebaran flora( tumbuhan) di indonesia


1.      Hutan Hujan Tropis
Pada wilayah indonesia yang memiliki curah hujan merata sepanjang tahun akan terbentuk biom hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis terdapat di sumatera, jawa bagian barat,kalimantan,dan papua bagian utara. Ciri- ciri hutan hujan
tropis antara lain tumbuhan besar dan hijau sepanjang tahun yang membentuk kanopi, terdapat tumbuhan epifit dan
liana, seta lantai hujan sulit ditembus sinar matahari. Hutan hujan tropis di indonesia terdiri atas beberapa subbiom
sebagai berikut :
a)      Hutan pantai
Hutan pantai terdapat di belakang pantai berpasir yang dihuni oleh biota pantai.jenis tumbuhan di hutan ini adalah
jenis pohon butun seperi dadap, pandan laut, dan cemara laut. Sebagaian besar pantai di indonesia memiliki hutan
pantai.
b)      Hutan Mangrove(bakau)
Hutan magrove disebut juga hutan bakau atau hutan air payau. Hutan magrove berperan besar dalam menjaga
kelestaian dan keutuhan lingkungan pantai. Akar –akar tanaman bakau dapat menahan abrasi laut. Selain itu
terbentuk ekosistem dibawah akar-akar pohon bakau, seperti udang dan jenis ikan lainnya. Hutan bakau dapat
dijumpai di pantai timur sumatera,pantai utara jawa, pantai-pantai di kalimantan, dan pantai selatan papua.
c)      Hutan Rawa
Hutan rawa adalah hutan yang tumbuh di daerah-daerah rawa. Hutan rawa tergenang air baik musiman ataupun
sepanjang tahun. Hutan rawa dapat dijumpai disepanjang pantai timur sumatera,pantai-pantai kalimantan, dan
papua. Vegetasi yang tumbh di hutan ini antara lain jelutung, rengas,nibung,rotan,pandan, dan palem-paleman.
d)     Hutan Tropika Dataran Rendah
Hutan tropika dataran rendah sering disebut hutan keruing atau hutan lagam. Pohon-pohon yang ada di hutan antara
lain pohon kapur,giam, bakau, dan meranti. Hutan tropika dataran rendah dapat dijumpai dikaasan indonesia bagian
barat dan kawasan indonesia timur.
e)      Hutan Hujan pegunungan Rendah
Hutan hujan pegunungan rendah tumbuh pada ketinggian 500-1500mdpl. Hutan ini memiliki variasi tumbuhan yang
sangat dengan ketinggian 5-40 meter. Contoh tanaman yang ada di hutan ini adalah pohon riung/meranak, petir,
rasamala, dan cemara gunung.
f)       Hutan Hujan Pegunungan Tinggi
Hutan hujan pegunungan tinggi terdapat diwilayah sumatera,jawa barat,jawa tengah,sulawesi,dan papua. Hutan ini
terletak pada ketinggian 1500-2400mdpl. Pohon-pohon di hutan ini memiliki diameter cukup besar,berdaun kecil,
dan tidak berakar papan. Pohon yang terdapat di hutan hujan pegunungan tinggi antara lain berangan/riung,waru
batu/waru teja dan cemara.
g)      Hutan Subalpin
Hutan subalpin sering disebut hutan kabut atau hutan berlumut. Hutan ini didominasi oleh tanaman yang diselimuti
lumut. Tinggi ohon sekitar 8-20 meter. Hutan ini dapat dijumpai di papua pada ketinggian 2400-4000mdpl.

h)      Hutan kerangas
Hutan kerangas terdapat pada tanah-tanah podsol dari pasir kuarsa. Kondisi tanah pada hutan ini mengandung
sedikit hara dan sangat masam. Hutan kerangas tumbuh di daerah iklim yang sama dengan hutan ujan dataran
rendah. Hutan kerangas terdapat di pulau bangka,kalimantan selatan,kalimantan timur, sulawesi tengah, dan papua.
Hutan kerangas memiliki ciri pohon kerdil dan jarang,atapnya terbuka,serta tumbuhan dibawahnya rapat dan
berkayu. Tumbuhan yang dominan di hutan ini adalah bambu. Tanaman lain yang berkembang adalah cemara,
perepat darat,blangeran,giam tembaga,gerunggang, melur,melur tali,sekel, dan damar.

2.      Hutan Musim tropis


Hutan musim tropis sering disebut hutan monsun tropis. Jenis hutan ini terdapat pada daerah yang memiliki curah
hujan<60mm/tahun pada musim kemarau. Penguapan di daerah ini lebih tinggi daripda curah hujan. Hutan musim
tropis terdiri atas dua jenis sebagai berikut :
a)      Hutan Musim Gugur Daun
Hutan musim gugur daun terdapat di pulau jawa,kepulauan nusa tenggara,sulawesi selatan,dan papua bagian selatan.
Contoh tumbuhan di kawasan ini adalah jati, angsana,upas,penjalin,kesambi,lanji,dan dadap.
b)      Hutan Musim Yang Selalu Hijau
Hutan musim selalu hijau terdapat di pulau sumbawa,timor, dan wetar. Di hutan ini tumbuh jenis-jenis pohon,seperti
sengon, kayu embalo, jambu, dan pakis.

3.      Sabana
Sabana tumbuh di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana biasanya di manfaatkan sebagai lahan peternakan.
Sabana (savana) adalah lahan yang sebagian besar ditutupi rumput,semak(50%),dan pohon(antara10-30%). Jika
tanahtersebut ditutupi rerumputan dan paku-pakuan(50%) serta pohon dan semak(10%) disebut padang
rumput(grassland/grass savana). Sabana terdapat di flores,timor, alor,wetar,nusa tenggara timur, dan papua bagian
selatan. Tanamannnya antara lain akasia,cemara gunung,kayu putih dan ampupu( eucalyptus).
Tabel persebaran Tumbuhan (flora) di indonesia

NO JENIS TUMBUHAN DAERAH


1 Beringin,bunga bangkai, bakau, berbagai jenis Pulau sumatera
angrek,kayu meranti dan pinus
2 Akasia, pinus, jati, dan kina Pulau jawa
3 Akasia,cendana,rasamala,dan kayu putih Kepulauan nusa tenggara
4 Cendana, bungur, dan burahol Pulau bali
5 Kayu kamper, rotan,bambu, dan meranti Pulau kalimantan
6 Anggrek putih, pinus,rotan, kayu jati, dan agatis. Pulau sulawesi
7 Kayu putih, sagu,anggrek, kemiri, dan pala Kepulauan maluku
8 Tumbuhan bakau, sagu,dan anggrek Pulau papua

B.     Persebaran fauna di indonesia


Persebaran fauna di indonesia sangat dipengaruhi oleh sejarah geologi pada masah lampau.sebelum zaman es
mencair, kawasan dangkalan sunda( sumatera,jawa,kalimantan dan bali) pernah berstau dengan benua asia.
Sementara itu, kawasan dangkalan sahul( papua dan pulau-pulaukecil di sekitarnya) pernah bersatu dengan benua
australia. Kondisi ini menyebabkan wilayah indonesia bagian barat memiliki persamaan karakteristik fauna dengan
benua asia (tipe asiatis) dan wilayah indoneia bagian timur memiliki persamaan karakteristik fauna dengan benua
australia(tipe australis). Secara garis besar persebaran fauna di indonesia adalah sebagai berikut:
1)      Indonesia bagian barat( tipe asiatis)
Pada wilayah indonesia bagian barat terdapat hewan-hewan yang mirip hewan di daerah asia. Beberapa contoh
hewan di indonesia bagian barat adalah sebagai berikut:
·         Harimau, terdapat di jawa,madura dan bali
·         Gajah, terdapat di hutan-hutan sumatera
·         Beruang,terdapat di sumatera dan kalimantan
·         Badak,terdapat di sumatera dan jawa
·         Banteng,terdapat di jawa dan alimantan
·         Mawas atau orang utan,terdapat di sumatera dan kalimantan
·         Siamang,terdapat di sumatera
·         Tapir,terdapat di sumatera dan kalimantan
·         Kera gibon,terdapat di sumatera dan kalimantan

Di daerah indonesia bagian barat juga dapat di temukan kijang (terdapat di sumatera,jawa,bali dan lombok), kancil
atau pelatuk(terdapat di sumatera,jawa,kalimantan,dan kepulauan karimata),trenggiling(terdapat di
sumatera,jawa,bali dan kalimantan),beberapa jenis buaya(terdapat di sumatera dan kalimantan) dan pesut(terdapat di
sungai mahakam,kalimantan timur).

2)      Indonesia bagian tengah(peralihan)


Hewan-hewan yang terdapat diwilayah indonesia bagian tengah berbeda dengan hewan di indonesia bagian barat
dan timur. Fauna tipe peralihan menempati kawasan wallacea meliputi pulau sulawesi,kepulauan sekitar
sulawesi,nusa tenggara,pulau timor,dan kepualaun maluku. Fauna di kawasan indonesia di baian tengah di
kategorikan hewan asli indonesia karena secara geologis kawasan ini tidak pernah bersatu dengan daratan manapun,
baik asia maupun australia. Batas wilayah persebaran fauna tipe asiatis dengan fauna tipe peralihan di pisahkan oleh
garis khayal yang disebut garis wallacea.
         Biawak dan Komodo,terdapat di pulau komoda,Nusa Tenggara Timur(NTT)
         Anoa,terdapat di sulawesi
         Babi rusa, terdapat di sulawesi dan maluku bagian barat
         Burung maleo,terdapat di sulawesi dan kepulauan sangihe
         Rangkong,terdapat di sulawesi
3)      Indonesia bagian timur(australia)
Hewan-hewan di wilayah indonesia bagia timur dengan hewan-hewan di wilayah australia. Fauna tipe australia
terdapat di pulau papua dan pulau-pulau kecil di sekitanya. Fauna tipe perlihan dan fauna tipe australia dipisahkan
oleh garis khayal yang disebut garis weber. Beberapa jenis fauna australia
         Kangguru pohon, terdapat di pulau papua
         Tikus berkanton dan musang berkantong,terdapat di maluku sebelah timur dan papua.
         Burung kasuari,terdapat di papua,kepulauan aru, dan pulau seram
         Burung cendraasih,terdapat di papua dan kepulauan aru
         Burung kakatua berjambul merah dan berjambul putih, terdapat di maluku.
          
4.       Penyebab kerusakan Flora dan Fauna di indonesia
            Banyak sekali Faktor penyebab kerusakan flora dan fauna yang ada di Indonesia. Hal ini secara langsung
maupun tidak langsung telah membahayakan kehidupan semua makluk hidup yang ada di dunia. Manusia adalah
penyebab utama terjadinya kerusakan Flora dan fauna. Beberapa hal yang menyebabkan Flora dan fauna yang ada di
Indonesia akibat kegiatan manusia adalah sebagai berikut :
a.      Kebakaran hutan.
penyebab utama dari kebakaran hutan adalah pembukaan lahan yang meliputi:Penyebab Kebakaran Hutan
Pembakaran lahan yang tidak terkendali sehingga merembet ke lahan lain Pembukaan lahan tersebut dilaksanakan
baik oleh masyarakat maupun perusahaan. Namun bila pembukaan lahan dilaksanakan dengan pembakaran dalam
skala besar, kebakaran tersebut sulit terkendali. Pembukaan lahan dilaksanakan untuk usaha perkebunan, HTI,
pertanian lahan kering, sonor dan mencari ikan. pembukaan lahan yang paling berbahaya adalah di daerah
rawa/gambut.

Dampak negatif kebakaran hutan sebagai berikut :


1.      Penurunan keanekaragaman hayati dan musnahnya satwa liar.
2.      Menghilangnya fungsi hutan sebagai sumber daya ekonomi.
3.      Terganggunya siklus hidrologi.
4.      Terjadinya perubahan siklus unsur hara.
b.       Ilegal logging.
Pembalakan liar atau penebangan liar (bahasa Inggris: illegal logging) adalah kegiatan penebangan, pengangkutan
dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat.
Walaupun angka penebangan liar yang pasti sulit didapatkan karena aktivitasnya yang tidak sah, beberapa sumber
tepercaya mengindikasikan bahwa lebih dari setengah semua kegiatan penebangan liar di dunia terjadi di wilayah-
wilayah daerah aliran sungai Amazon, Afrika Tengah, Asia Tenggara, Rusia dan beberapa negara-negara Balkan.
c.      Perburuan Liar.
Perburuan liar adalah pengambilan hewan dan tanaman liar secara ilegal dan bertentangan dengan
peraturan konservasi serta manajemen kehidupan liar. Perburuan liar merupakan pelanggaran terhadap peraturan dan
hukum perburuan.
5. Dampak Kerusakan Flora dan Fauna.
Berikut ini dampak yang akan terjadi jika flora dan fauna mengalami kerusakan.
a. EkosistemTidakSeimbang
Dalam ekosistem terdapat predator (pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu dihilangkan, ekosistem menjadi
tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan.
b. KelangkaanSumberDaya
Flora dan fauna merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan. Hutan
menghasilkan berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia.
c. MenurunnyaKualitasKesehatan
Beberapa flora dan fauna merupakan sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa di antaranya diusahakan
manusia dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa zat polutan dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh
flora dan fauna itu. Jika flora dan fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat tersebut akan berpindah ke dalam tubuh
manusia. Indikasi dari rusaknya fauna telah terbukti denganmunculnya penyakit yang disebabkan oleh binatang
piaraan.
d.TragediLingkungankarenaKerusakanHutan
Bencana alam yang terjadi akibat kerusakan flora dan fauna sangat sering terjadi. Banjir dan tanah longsor
merupakan fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan jika musim hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat
kerusakan hutan.
e. HilangnyaKesuburanTanah
Unsur utama kesuburan tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA makhluk hidup. Sebagian
besar nitrogen yang penting itu, dihasilkan oleh flora dan fauna. Flora seperti kacang polong, buncis, dan kedelai
mendorong penguraian nitrogen di dalam tanah.
f.  PutusnyaDaurKehidupan
Inilah dampak yang mengerikan jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua bentuk kehidupan di Bumi
tersusun dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada berbagai bagian biosfer dalam bentuk senyawa kimia.
Karbon ada dalam tubuh organisme, dalam air, udara, dan di dalam Bumi itu sendiri. Karbon yang ada di atmosfer
jika bersenyawa dengan oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2). Senyawa ini diserap tumbuhan dalam
proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon diubah menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan
hewan sebagai sumber energi. Dalam tubuh manusia dan hewan, karbon berbentuk senyawa kalsium karbonat yang
terdapat dalam tulang.
6. Konservasi Flora dan Fauna di Indonesia.
a.  Kawasan Suaka Alam.
Kawasan Suaka Alam (KSA) adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta
mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan
ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
b. Kawasan Cagar Alam.
Perlingdungan bagi keadaan alamnya yang khas, termaksud flora, fauna, dan factor abiotik
yang perlu di lingdungi untuk kepentingan ilmu pengetehuan dan kebudayaan.
c. Suaka Margasatwa.
Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
d. Kawasan Pelestarian Alam.
Kawasan Pelestarian Alam (KPA) adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat
maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyanga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumber
daya alam hayati dan ekosistemnya.
e. Taman Buru.
Taman Buru adalah hutan wisata yg di dalamnya terdapat satwa buru yg memungkinkan
diselenggarakannya perburuan yg teratur bagi kepentingan rekreasi.
f.  Taman Nasional.
Taman nasional adalah perlindungan alam yang meliputi daerah luas, tanpa adanya tempat
tinggal dan biasanya berfungsi sebagai tempat rekreasi.
g. Taman Hutan Raya.
Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan
atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi
kepentingan umum sebagai tujuan penelitian, ilmu pengetahuan dan pendidikan.
h. Taman Wisata Alam.
Taman Wisata Alam Ialah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk di
mamfaatkan kepentingan pariwisata dan rekreasi alam.
i. Taman Laut.
Taman laut adalah wilayah lautan yg memiliki ciri khas berupa keindahan alam, bermanfaat
bagi kepentingan pariwisata, rekreasi, dan pendidikan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa persebaran
sumber-sumber alam yang  menyangkut air, dunia tumbuh-tumbuhan serta kesuburan tanah  dan
sinar matahari dan lain-lain tidaklah merata di permukaan  bumi ini. sehingga, persebaran flora
dan fauna pun juga tidak  menyebar secara merata di permukaan bumi ini.

B. Saran
Dengan adanya  karya tulis ini maka penulis  mengharapkan agar masyarakat dapat
menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar kita.

DAFTAR PUSTAKA

a.  Wikisource
b.  Lks Geografi  kelas XI, semester 1
c.  : http://utuy-semrawut.blogspot.com/2012/02/penyebab-kebakaran-hutan.html
d. http/id-shvoong.Com/Ecact-science/biologi

Anda mungkin juga menyukai