Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH GEOGRAFI

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI DUNIA DAN INDONESIA

KELOMPOK 2:

AHMAD DHANI ALGAZI

RAMONA SUTRA

LADY JOANDA FIRSTY

REZI AFNI

KELAS XI IPS 1

GURU PEMBIMBING :

RENI GUSNIATI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 SIJUNJUNG


2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persebaran flora dan fauna di muka bumi di pengaruhi dua faktor , yaitu faktor
lingkungan dan faktor dan faktor sejarah geologi. Faktor lingkungan merupakan faktor
yang sangat menetukan terjadinya jenis fasiasi flora dan fauna yang ada di muka bumi.
Berdasarkan sifatnya faktor lingkungan tersebut dibedakan lagi menjadi dua,
lingkuan abiotik dan lingkungan biotik. Lingkungan abiotik merupakan kondisi fisik
yang di miliki suatu wilayah.
Termasuk dalam lingkungan abiotik yaitu, relief, iklim, tanah, dan air. Relief
mempengaruhi persebaran flira dan fauna baik jumlah maupun jenisnya. Relief juga
mempengaruhi unsur iklim seperti kelembaban udara, curah hujan, dan tempertur udara.
Tanah mempengaruhi variasi persebaran flora dan fauna dalam kaitannya dengan tekstur
tanah, struktur tanah, dan jenis tanah. Sementara itu, air merupakan unsur yang sangat
penting bagi kehidupan dalam biosfer. Tanpa air muhtahil akan terjadi
kehidupan.Sementara itu, tumbuhan dan hewan juga memerlukan kondisi lingkungan
abiotik tertentu agar dapat bertahan hidup.
Dengan demikian, lingkungan dengan kondisi tertentu akan menentukan jenis flora
dan fauna yang ada dio wilayah tersebut.Faktor sejarah geologi juga turut mempengaruhi
variasi persebaran flora dan fauna di muka bumi. Pergeseran benua yang terjadi pada
mesozoikum menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan. Pada akhirnya perubahan
lingkungan ini akan mempengaruhi variasi persebaran flora dan fauna di muka bumi.
Makhluk hidup yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru akan bertahan,
sementara itu makhluk hidup yang tidak dapat bertahan akan musnah.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah
baik flora maupun fauna. Keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia tidak terlepas
dari dukungan kondisi di wilayah Indonesia itu sendiri. Ada tumbuhan dan hewan yang
hanya dapat hidup di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar
matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin, lembab ataupun
kering. Proses migrasi pada tumbuhan dan hewan di pengaruhi oleh kemampuanya
berevolusi, kemampuannya dalam menyesuaiakan dirinya untuk mempertahankan
hidupnya, faktor lingkungannya baik itu biotik maupun abiotik, dan juga faktor geologis.
Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi, satu spesies dengan spesies
lainya senantiasa terjdi suatu interksi baik secara langsung maaupun tidak langsung.
Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau kelompok suatu kehidupan.
Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi keberadaannya oleh keadaan tumbuh-tumbuhan.
Sedangkan tumbuh-tumbuhan dipengaruhi oleh iklim. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah
atau bioma tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan daerah
tersebut untuk memberi makan.
Keberagaman flora fauna ini senantiasa memberikan keuntungan besar bagi
masyarakat terutama dalam bidang ekonomi. Pemanfaatan sumber daya hayati yang
teradi secara terus menerus dan terkadang tidak diimbangi dengan adanya pelestarian
mengakibatkan jumlah populasi flora fauna semakin berkurang tiap tahunnya, bahkan
mendekati punah. Oleh karena itu dalam makalah ini selain akan membahas tentang
persebaran flora fauna juga faktor perebaran tersebut, juga akan dibahas bagaimana
menjaga flora fauna itu untuk tetap lestari hingga anak cucu kita nanti juga masih dapat
menikmatinya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana persebaran flora di Dunia dan Indonesia ?
2. Apa faktor penyebab terjadinya persebaran flora di Dunia dan Indonesia?
3. Bagaimana persebaran fauna di Dunia dan Indonesia ?
4. Apa faktor penyebab terjadinya persebaran fauna di Dunia dan Indonesia?

C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana persebaran flora di Dunia dan Indonesia.
2. Mengetahui faktor penyebab terjadinya persebaran flora di Dunia dan Indonesia.
3. Mengetahui bagaimana persebaran fauna di Dunia dan Indonesia.
4. Mengetahui faktor penyebab terjadinya persebaran fauna di Dunia dan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor-Faktor Persebaran Flora dan Fauna


Faktor – faktor persebaran flora dan fauna antara lain karena faktor:
 Abiotik : faktor yang merupakan lingkungan sekitar, bukan makhluk hidup, seperti
hewan, tanaman, dan manusia. Yang termasuk diantaranya ada tiga kategori: -
Klimatik (iklim), -Relief (bentuk permukaan bumi), dan -Edafik (tanah)
 Biotik : faktor yang merupakan makhluk hidup, yang dapat saling berpengaruh
karena kehidupannya. Yang termasuk diantaranya antara lain:- Tanaman, -Hewan,
-Aktivitas Manusia.

1. Faktor Abiotik
a. Klimatik
Di dunia ini, ada berbagai macam iklim. Tidak semua spesies hewan dan tumbuhan
bisa hidup di setiap iklim. Merekamemiliki kemampuan yang berbeda – beda untuk
hidup di suatu iklim. Klimatik memiliki berbagai unsur, yaitu : kelembaban udara,
suhu, curah hujan, dan angin.
b. Kelembaban Udara
Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan bertahan hidup di tingkat kelembaban
udara yang berbeda – beda.
Contoh :
 Lumut hidup di udara yang memiliki kelembaban udara yang tinggi
 Kaktus tidak mampu hidup di udara yang kadar kelembabannya tinggi. Ia hidup
di daerah yang kering.
c. Suhu
Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan bertahan pada suhu yang berbeda–
beda. Ada yang mampu bertahan di suhu yang rendah, ada juga yang di suhu yang
tinggi.
Contoh :
 Unta hidup di padang gurun, yang memiliki suhu yang tinggi. Sebaliknya,
apabila ia tinggal di kutub, maka ia akan mati.
 Komodo hidup di daerah tropis. Ia hanya bisa hidup di suhu yang hangat.
Apabila ia tinggal di kutub, ia akan mati.
 Beruang es hidup di kutub dengan suhu yang rendah. Apabila ia dibawa ke
daerah tropis, maka ia tidak mampu bertahan.
d. Curah hujan
Curah hujan turut mempengaruhi persebaran makhluk hidup di permukaan bumi.
Curah hujan akan memberikan air bagi flora dan fauna. Setiap spesies flora dan
fauna membutuhkan kadar air yang berbeda – beda.Misalnya, dengan curah hujan
yang rendah, maka muncul padang rumput yang berserakan.
e. Angin
Tingkat kecepatan dan arah angin turut serta berpengaruh dalam persebaran
makhluk hidup di dunia.Misalnya, ada spora yang tumbuh. Lalu ada angin. Angin
tersebut mengarah ke timur. Maka, spora itu pun ikut terbawa ke timur. Alhasil, di
timur banyak tumbuhan.

Perbedaan-perbedaan seperti inilah yang menyebabkan flora dan fauna tersebar ke


berbagai wilayah, mereka akan memilih habitat yang sesuai dengan dirinya dan sesui
dengan kebutuhan hidupnya.
a. Relief
Diartikan sebagai bentuk permukaan bumi, bentuk bentang alam yang terlihat di
bumi. Relief segala sesuatu yang membedakan bentuk satu tempat berbeda dengan
tempat lainnya di muka bumi.Bentang alam muka bumi dapat menghambat
persebaran flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.
Bentukan permukaan bumi ini sangat berpengaruh. Contohnya saja kelelawar yang
umumnya tinggal di dalam gua alami ataupun buatan, kepiting tinggal di karang-
karang dan pasir dekat laut, dan sebagainya.
b. Edafik
Sama artinya dengan tanah, namun bukan hanya bentuk luarnya saja, tetapi lebih
kepada bentuk strukturnya. Tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan
karena sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara,
udara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat
hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah
memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur. Adapun jenis-
jenis mineral tertentu dalam unsur tanah, membuat beberapa jenis mahluk hidup
dapat hidup tapi tidak untuk yang lain. Pergerakan sirkulasi dalam tanah ikut
memengaruhinya. Ada beberapa mahluk hidup yang hanya bisa kalau ada udara
seperti halnya cacing tanah. Jika di dalam tanah tidak ada air, maka tumbuhan akan
sulit hidup. Maka air tanah sangat memengaruhi peradapan mahluk hidup.

2. Faktor Biotik
a. Tumbuhan
Tumbuhan dalam hal ini bisa menjadi penyebab flora lain atau fauna mengalami
perpindahan dan penyesuaian. Namun tumbuhan sendiri juga merupakan mereka
yang termasuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, yang dibahas
persebarannya.Misalnya saja bila hutan rusaj, tumbuhan di hutan banyak yang
kekeringan, pastinya hewan-hewan di hutanpun juga akan menjadi tidak
terpelihara, mereka susah untuk hidup, tidak bisa memanuhi kebutuhan hidupnya.
Habitat mereka terganggu bahkan samapi menyebabkan kematian.Tumbuhan pun
akan tetap beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Misalnya saja tumbuhan
hidrofit yang butuh sangat banyak air akan lebih memilih tinggal di tempat berair
dibanding dengan tempat yang kering. Nmaun berbeda dengan tumbuhan xerofit
yang lebih memilih berada di tempat kering dan gersang, atupun yang terjadi pada
tumbuhan higrofit yang meilih habitat di tempat-tempat lembab.Jadi tumbuhan
tidak hanya sarana biotic ynag dapat menyebabkan terjadinya persebaran flora dan
fauna, khususnya fauna, namun dirinya sendiri juga yang mengalami persebaran
dan melakukan adaptasi.
b. Hewan
Hewan yang satu dan yang lain dalam kehidupannya pada kenyataannya saling
mempengaruhi satu sama lain. Misalnya menipisnya jumlah karnivora yang
menyebabkan jumlah para hewan herbivore meningkat, dan menguasai wilayah,
sehingga para hewan karnivora berpindah tempat.Ada pula kegiatan hewan seperti
kupu-kupu atau lebah yang berpenharuh pada penyerbukan tanaman. Semuanya
dapat terjadi di dunia flora dan fauna.Terdapat pula seleksi alam yang membuat
hewan yang lemah harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk
menyingkir. Supaya mereka tetap dapat hidup.
c. Aktivitas Manusia
Manusia memegang kendali besar dalam kehidupan, termasuk kehidupan flora dan
fauna. Keberadaan manusia beserta aktivitasnya dapat berpengaruh pada kehidupan
flora dan fauna. Ada yang positif dan ada pula yang negatif.Beberapa memang
merusak, contoh konkretnya menebang hutan secara illegal dan terus-menerus.

B. Persebaran Flora di Dunia


Karakteristik kehidupan suatu flora yang khas pada suatu wilayah di sebut bioma. Bioma
tumbuhan di dunia pada umumnya dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan letak garis
lintang, ketinggian tempat, dan karakteristik tumbuhannya. Tiga macam bioma tersebut antara
lain; bioma hutan, padang rumput, dan gurun. Ketiga bioma tersebut masih dibedakan lagi
menjadi beberapa jenis lagi seperti yang akan dijelaskan di bawah ini
 Flora yang hidup di darat
a. Hutan Hujan Tropis
Merupakan jenis hutan yang terdapat di sekitar khatulistiwa, yaitu pada rentang 0 o-10o
garis lintang. Salah satu ciri khas dari hutan hujan tropis ini adalah floranya yang
homogen dengan pohon-pohon yang tinggi dan berdaun lebat sehingga hutan menjadi
gelap.

Karakteristik wilayah hutan hujan tropis adalah sebagai berikut:


1) Matahari bersinar sepanjang tahun.
2) Curah hujan tinggi dan merata sepanjang tahun, yaitu sekitar 200-250cm/tahun.
3) Amplitudo temperaturtahunan relatif kecil (25-30°C).
4) Di bawah tudung pohon gelap sepanjang hari, seolah olah tidak ada perbedaan
temperatur antara siang dan malam hari.
Daerah persebaran hutan hujan tropis ini antara lain ada di sebagian Asia Tenggara,
Kepulauan Pasifik (Oceania), Amerika tengah, Amerika Selatan, Sebagian Afrika, dan
Kepulauan Madagaskar.
b. Hutan Musim Tropis
Selain hutan hujan tropis, di daerah tropis terdapat pula hutan musim tropis. Hutan
musim tropis terdiri atas pepohonan yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau.
Karakteristik hutan musim tropis adalah sebagai berikut:
1) Tumbuhan membentuk formasi musiman.
2) Tumbuhan umumnyatahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit.
Tumbuhan tropofit adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap keadaan
kering pada musim kemarau dan keadaan basah pada musim hujan.
3) Pada musim kemarau daunnya meranggas, sebaliknya pada musim hujan berdaun
lebat.
4) Hutan musimbiasa di beri nama sesuai dengan spesies tumbuhan yang dominan.
Misal hutan jati, hutan angsana, dan hutan pinus.
Hutan musim tropis banyak tersebat di Indonesia (Jawa Tengah, Jaawa Timur, dan
Sulawesi Tenggara), Thailand, India, Kamboja, Laos, Vietnam, Australia sebelah urata,
dan Afrika Tengah.
c. Hutan Gugur.
Merupakan bioma yang terdapat di daerah yang beriklim sedang yaitu antara 30 o-40o
garis lintang. Salah satu ciri khas dari hutan jenis ini adalah aganya pohon-pohon yang
menggugurkan daunnya pada saat menjelang musim dingin atau musim panas untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Karakteristik wilayah hutan gugur


adalah sebagai berikut:
1) Cahaya matahari masih dapat menembus hingga ke permukaan tanah, karen daun
tidak begitu lebat.
2) Mempunyai curah hujan antara 75-100 mm/tahun
3) Suhu rata-rata bulanan antara - 2oC-18oC.
4) Tumbuhan mengugurkan daunnya pada musim dingin.
Vegetasi yang ada di wilayah ini meliputi tumbuhan seperti pohon ek, birch, cedar, elm,
dan beech. Daerah persebaran hutan gugur terutama meliputi wilayah sub tropis, seperti
Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.
d. Padang Rumput.
Daerah padang rumput ini terbentang dari daerah tropika samapai ke daerah subtropika.
Curah hujan pada umumnya antara 250-500 mm per tahun. Hujan yang tidak teratur dan
porositas yang rendah mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan
yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan seperti ini adalah rumput. Daerah
padang rumput yang relative basah, seperti yanf terdapat di Amerika Utara, rumputnya
dapat mencapai tiga meter, misalnya rumput-rumput bluestem dan Indian grasses.
Sedangkan daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek.

Secara umum, padang rumput dapat dibedakan atas padang rumput temperata dan
padang rumput tropis:
1) Padang rumput temperata
Padang rumput temperata terdapat di wilayah lintang tengah dimana curah hujan
dan temperatur relief rendah. Di wilayah ini hampir tidak di temui pepohonan
tinggi. Di Amerika Utara padang rumput ini di kenal sebagai Prairi. Di Amerika
Selatan dikenal sebagai Pampa. Di wilayah wilayah ini umumnya padang rumput di
gunakan sebagai daerah pertanian seperti gantun.
2) Padang rumput tropis
Padang rumput tropis terletak di wilayah tropis antara 5° dan 15° lintang utara dan
lintang seltan. Wilayah ini di dominasi oleh rumput rumput tinggi dengan sedikit
pepohonan. Wilayah yang di kenal sebagai savana ini banyak di temukan di Afrika.
e. Gurun Pasir.
Adalah daerah yang menerima curah hujan yang sangat sedikit, yaitu kurang dari 250
mm per tahun. Daerah ini memiliki suhu yang sangat terik dengan penguapan yang
sangat tinggi sehingga jarang terdapat tumbuhan yang bisa hidup di tempat ini.
Tumbuhan-tumbuhan yang ada biasanya mempunyai akar yang sangat panjang dan
berdaun kecil seperti duri untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ekstrim.
Daerah gurun juga mempunyai amplitudo suhu harian yang sangat besar, suhu di malam
hari dapat mencapai 10o C sedangkan pada siang hari dapat mencapai 40o C.
Pada umumnya, tumbuhan yang hidup di gurun memiliki daun yang kecil seperti duri
atau tidak berdaun sama sekali. Daerah gurun tersebar mulai dari daerah tropis sampai
didaerah subtropis. Umumnya daerah gurun berbatasan dengan padang rumput. Gurun
dapat di temui misalnya, di Amerika Utara, Australia Barat, Asia Barat, Afrika Utara,
Afrika Selatan.
f. Hutan Taiga.

Adalah hutan yang didominasi oleh spesies pohon berdaun jarum seperti pinus, konifer,
dan sejenisnya. Taiga adalah jenis hutan hamogen yang hanya terdiri dari satu spesies
tumbuhan saja. Jenis hutan ini banyak ditemukan di daerah belahan bumi utara yang
beriklim dingin yang mengalami musim dingin lebih panjang daripada musim
panas.Taiga tersebar di daerah subtropis yang memiliki curah hujan rendah sampai ke
daerah kutub sebelah selatan. Misalnya, wilayah Siberia, Rusia, Skandinavia, Alaska,
dan Kanada. Vegetasi wilayah ini memiliki periode pertumbuhan yang singkat.
Akhibatnya pertumbuhan vegetasinya berlangsung lambat.
g. Tundra.

Adalah daerah yang mempunyai suhu udara yang sangat rendah yaitu kurang dari 0 o C
sehingga jarang terdapat tumbuhan di tempat ini. Tundra terdapat di daerah kutub yang
sangat jarang mendapatkan sinar matahari secara langsung, sehingga matahari tidak akan
terbit di tempat ini selama berbulan-bulan. Tumbuhan yang terdapat di daerah ini
hanyalah lumut kerak dan beberapa tumbuhan musiman dengan masa pertumbuhan yang
sangat pendek.
h. Hutan Bakau

Jenis vegetasi lain yang juga tersebar cukup banyak di muka bumi adalah vegetasi hutan
bakau. Hutan bakau banyak terdapat di sekitar wilayah pantai, terutama wilayah rawa di
Afrika bagian barat, Asia Tenggara, dan Australia. Jenis tumbuhan yang ada di hutan
bakau lebih sedikit di banding jenis tumbuhan di hutan tropis. Tumbuhan ini merupakan
tumbuhan tropis yang selalu hijau dengan ketinggian mencapai 15m. Tumbuhan bakau
dapat di temukan di wilayah paang surut.
Tumbuhan bakau memiliki karakteristik khusus yang memungkinkan tumbuhan ini hidup
dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Lingkungan tempat hidup tanaman ini
umumnya memiliki kadar garam yang cukup tinggi, selalu tergenang, dan tanah yang
kurang oksigen.

 Flora yang hidup di air tawar


Flora air tawar meliputi flora yang hidup di air danau, sungai, dan rawa. Jenis tumbuhannya
antara lain adalah enceng gondok, ganggang, teratai, lumut, dan talas. Ada pula tumbuhan
yang dapat pula hidup di air tawar maupun air asin yaitu tumbuhan bakau dan nipah.

 Flora yang hidup di air asin


Flora yang hidup di air asin terdapat di dasar laut perairan dangkal dimana sinar matahari
dapat tembus sampai ke dasar laut. Tumbuhan tersebut antara lain adalah:
 Rumput Laut
 Lumut dan ganggang
 Fitoplankton, hanya dapat dilihat dengan mikroskop karena sangat kecil.
Pola persebaran fauna di Indonesia sama dengan pola persebaran tumbuhan, yaitu di bagian
Barat, faunanya mempunyai kemiripan dengan fauna Asia, di bagian Timur faunanya mirip
dengan fauna di Australia, dan diantara kedua daerah tadi, faunanya merupakan fauna daerah
peralihan. Hal tersebut dimungkinkan karena pada zaman es Indonesia pernah menyatu
dengan Asia dan Australia. Pada masa itu Indonesia menjadi jembatan persebaran hewan dari
Asia dan Australia. Sekarang kita bahas dahulu mengenai jenis-jenis dan persebaran fauna di
Indonesia.
C. Persebaran Fauna di Dunia
Umumnya hewan terbesar secara terbatas pada daerah tertentu karena adanya berbagai
penghalang atau karena sejarah pada zaman dahulu. Umumnya yang menjadi penhalang dan
permisahan persebaran hewan adalah faktor-faktor fisik yang berhbungan dengan ke adaan
bumi.faktor-faktor tersebut antara lain laut, gunung, sungai, padang pasir, dan iklim.
Wilayah pesebaran hewan pertama kali diperkenalkan oleh sclater ( 1858 ), selanjutnya
dikembangkan oleh Huxley ( 1868 ) dan oleh Wallace ( 1876 ). Menurut Alfret Russel Wallace,
persebaran fauna di dunia di kelompokan menjadi enam wilayah, yaitu Neartik, Australis,
Oriental, Paleartik, dan Etiopian.

1. Fauna Ethiopian

Wilayah persebaran fauna Ethiopian meliputi seluruh Benua Afrika, Kepulauan


Madagaskar, dan Semenanjung Arabia. Ciri khas hewan tipe ethiopian sebagian besar
adalah mamalia dan bertubuh besar.Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika
(Loxodonta africana), badak Afrika putih bercula dua (Cerathoterium simum), gorila
(Pongo pygmeus), baboon (papio Anubis), simpanse (Pan troglodytes), jerapah
(Giraffa camelopardalis). Mamalia padang rumput seperti zebra (Equus zebra),
antilope, kijang, singa  (Panthera leo), harimau Afrika (Panthera pardus pardus), dan
mamalia pemakan serangga yaitu trengiling (Manis javanica). Mamalia endemik di
wilayah ini adalah Kuda Nil (Hippopotamus amphibius) yang hanya terdapat di
Sungai Nil,Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda Nil namun lebih kecil.
2. Fauna Oriental.

Hewan-hewan yang terdapat di wilayah ini memiliki karakteristik yang cukup mirip
dengan fauna tipe Ethiopian karena sama-sama terletak di wilayah tropis. Wilayah
perbesaran fauna tipe oriental meliputi Asia Tenggara, Indonesia Barat, Asia Selatan,
dan sebagian wilayah Asia Timur.Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau
(Panthera tigris), orang utan (Pongo pygmeus), gibbon (Hylobates muelleri), rusa
(Cervinae sp), banteng (Bos javanicus), dan badak bercula satu (Rhinoceros
sondaicus). Hewan lainnya adalah badak bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis),
gajah (Elephas maximus sumatranus), beruang madu (Helarctos malayanus), antilop
berbagai jenis reptil, dan ikan.Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah
Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet (Macaca fascicularis), gajah, badak, dan
harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu
daratan dengan Afrika.
3. Fauna Australis.

Wilayah persebarannya meliputi seluruh Benua Australia, Selandia Baru, Kepulauan-


Kepulauan Pasifik (Oceania), dan wilayah Indonesia Timur. Beberapa jenis hewan
yang termasuk dalam tipe Australis antara lain kanguru, burung cendrawasih,
kakaktua, kiwi, koala, platipus, dan beberapa jenis hewan berkantung
(marsupial).Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru (Dendrolagus
pulcherrinus), kiwi dari genus Apteryx, koala (Phascolarctos cinereus). Terdapat
beberapa jenis burung yang khas wilayah ini sepertiburung cendrawasih (Paradisaea
rudolphi), burung kasuari (Casuarius casuarius), burung kakaktua (Cacatua
moluccensis), dan betet (Psittacula Alexandri). Kelompok reptil antara lain buaya,
kura-kura ( Cuora amboinensis), ular phyton (molurus bivittatus).
4. Fauna Neotropika
Meliputi wilayah beriklim tropis dan sedang di Amerika Tengah dan Amerika
Selatan. Hewan endemiknya adalah ikan Piranha (Pygocentrus nattereri) dan Belut
listrik (Electrophorus electricus) di Sungai Amazone,Llama (Lama glama) sejenis
unta di padang pasir Atacama (Peru),  dan kera hidung merah.
Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena
jenisnyayang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet,
trenggiling (Manis javanica),beberapa jenis reptil seperti buaya meksiko (Crocodylus
moreletii), ular, kadal (Draco volans), beberapa spesies burung, dan ada sejenis
kelelawar penghisap darah.
5. Fauna Neartik

Meliputi wilayah Amerika Utara dan Greenland yang sebagian besar beriklim sedang
hingga dingin. Beberapa jenis fauna yang hidup di zona ini antara lain bison, kalkun
liar, antelop, kambing gunung, tupai, salamander, rakun, dan sebagainya.
Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar (Numida meleagris), tikus berkantung
di Gurun Pasifik Timur, bison Amerika (Bison bison), muskox, caribau (Rangifer
tarandus), domba gunung, Salamander (Andrias davidianus), Tupai (Tupaia
javanica). Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah
Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.
6. Fauna Paleartik

Meliputi wilayah Eropa, Eurasia, Himalaya, Afganistan, dan Persia.


Beberapa jenis fauna Paleartik. Hewan endemik:  yaitu Panda  (Ailuropoda
melanoleuca)  di Cinahewan yang terbatas penyebarannya (binatang kutub) seperti
rusa Kutub (Rangifer tarandus), kucing Kutub, dan beruang Kutub (Ursus
maritimus).hewan khas berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus
(Rattus norvegicus), berbagai spesies anjing (Canis familiaris), kelelawar
(Cyneptorus sp). Bajing (Callosciurus notatus), dan kijang (Muntiacus muntjak) telah
menyebar ke wilayah lainnya.     
7. Fauna Antartik

Sesuai namanya, zona antartik meliputi seluruh wilayah Antartika (Kutub Selatan)
yang beriklim dingin. Beberapa contoh hewan yang terdapat di wilayah ini antara lain
pinguin, beberapa jenis ikan, rusa kutub, anjing laut, dan lain-lain.
D. Persebaran Flora di Indonesia
Flora dan fauna di Indonesia dikelompokan menjadi tiga daerah, yaitu daerah asia
(asiatis), daerah peralihan dan daerah yang mendapatkan pengaaruh dari Australia
(australis) antara Asiatis dengan peralihan dibatasi garis Wallace, sedangkan antara
peralihan dengan australis dipisahkan dengan garis Webber.

Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang
sangat besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Jenis-jenis flora di Indonesia antara
lain
1. Hutan hujan tropis                                                                
Hutan ini merupakan hutan rimba yang lebat. Hutan heterogen adalah naama lain
dari hutan Hujan tropis. Jenis hutan ini banyak ditemukan di Pulau Sumatera,
Kalimantan dan Papua. Cirinya adalah:
a. Pohonnya besar, tinggi dan rapat
b. Berdaun lebar dan menghijau sepanjang tahun
c. Keadaan didalam hutan gelap
d. Banyak tumbuhan menjalar seperti rotan dan anggrek
2. Hutan musim
Jenis ini sering disebut hutan homogeny karena tumbuhannya terdiri atas satu jenis
tanaman. Jenih hutan ini banyak terdapat di jawa tengah, Jawa Timur dan Nusa
Tenggara Barat. ciri hutan ini adalah:
a. Pepohonan tidak terlalu tinggi dengan jarak tidak terlalu rapat
b. Umumnya terdiri dari satu pohon, misalnya jati
c. Hutan menghijau dimusim penghujan dan meranggas pada kemarau
d. Pada bagian dasar hutan, semak masih bisa tumbuh
3. Stepa

Stepa merupakan lahan yang ditumbuhi dengan rumput-rumput tanpa pepohonan.


Jenis padang rumput banyak terdapat di daerah yang curah hujan sedikit dan
mengalami kemarau cukup panjnag. Di Indonesia Stepa banyak terdapat di
Sumbawa, flores dan timor.
4. Sabana
Sebana memiliki ciri padang rumput yang luas diselingi pohon-pohon atau semak-
semak di sekitarnya. Di daerah ini memiliki kamrau panjang dan bersuhu panas. Di
Indonesia sabana terdapat di Nusa Tenggara, Madura dan di Dataran Tinggi Gayo
(Aceh).
5. Hutan bakau atau Mangrove

Tumbuh di daerah pantai yang berlumpur. Pohon-pohon ini memiliki akar yang
mampu menaham hantaman ombak laut. Hutan ini banyak tumbuh di dataran rendah
dan pantai yang banyak lumpurnya.
6. Padang lumut
Terjadi karena pengaruh cuaca dingin. Daerah yang dingin biasanya terdapat di
puncak-puncak gunung. Di Indonesia, padang lumut dapat dijumpai di Puncak
Jayawijaya

Berdasarkan faktor geologi, jenis flora di Indonesia dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Flora di Paparan Sunda


a. Flora di Sumatera terdiri atas:
 Flora edemik seperti Bunga Rafflesia Arnoldi
 Flora di Pantai Timur terdiri atas mangrove dan rawa gambut
 Flora di Pantai Barat terdiri atas meranti, kemuning, rawa gambut, hutan rawa
dan rotan.
b. Flora di Kalimantan, terdapat kesamaan dengan flora di Sumatera yaitu hutan
hujan tropic, hutan gambut, dan hutan mangrove
2. Flora di Paparan Sahul,
Flora di daerah ini terdiri atas hutan tropic, hutan sagu, hutan nipah dan hutan
mangrove.
3. Flora di daerah Peralihan
Terletak di Sulawesi dan daerah sekitarnya.Terdiri dari hutan hujan tropic, tumbuhan
mangrove, dan nipah.

E. Persebaran Fauna di Indonesa


Dunia hewan di Indonesia dibagi menjadi 3 tempat, yaitu:

1. Fauna Tipe Indonesia Barat (Asiatis)

Fauna di daerah barat menyerupai daratan asia. Persebaran fauna meliputi Sumatera,
Jawa, Bali, Kalimanta hingga Sellat Makasar dan Selat Lombok. Kebanyakan
binatang asiatis memiliki ukuran yang besar dan terdiri dari binatang menyusui.
Binatang jenis asiatis bisanya berbulu tidak indah. contoh:
 Harimau di jawa, Madura dan Bali
 Beruang terdapat di Sumatera, dan Kalimantan
 Gajah terdapat di Sumatera
 Badak terdapat di Sumatera
 Banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan
 Jenis-jenis kera di Kalimantan dan Sumatera
2. Fauna Tipe Indonesia Timur (Australis)
Fauna bagian timur meliputi daerah Papua, Kepulauan Aru dan beberapa pulau di
sekitarnya. Ciri dari fauna australis adalah jenis mamalia berukuran kecil, banyak
terdapat burung berbulu indah, hewan berkantong. Binatang di daerah Australis
mendapatkan pengaruh dari Australia.Cotohnya sebagai berikut:
 Kanguru Pohon
 Musang berkantong
 Burung kasuari
 Burung cendrawasih
 Burung kakatua berjambul merah 
3. Fauna Tipe Tengah (Peralihan)

Jenis fauna di daerah peralihan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan
fauna di daerah asiatis maupun australis. Jenis fauna peralihan terdapat di Sulawesi,
Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh fauna peralihan
 Biawak dan komodo
 Anoa
 Babi rusa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka saya dapat menarik kesimpulan bahwa persebaran
sumber- sumber alam yang menyangkut air, dunia tumbuh- tumbuhan serta kesuburan
tanah dan sinar matahari dan lain-lain tidaklah merata di permukaan bumi ini dan sebagai
seluruh tempat di bumi yang mendukung keberadaan makhluk. sehingga, persebaran
flora dan fauna pun juga tidak menyebar secara merata di permukaan bumi ini.

B. Saran
Dengan adanya karya tulis ini maka penulis mengharapkan agar masyarakat dapat
menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai