KELOMPOK 2:
RAMONA SUTRA
REZI AFNI
KELAS XI IPS 1
GURU PEMBIMBING :
RENI GUSNIATI
A. Latar Belakang
Persebaran flora dan fauna di muka bumi di pengaruhi dua faktor , yaitu faktor
lingkungan dan faktor dan faktor sejarah geologi. Faktor lingkungan merupakan faktor
yang sangat menetukan terjadinya jenis fasiasi flora dan fauna yang ada di muka bumi.
Berdasarkan sifatnya faktor lingkungan tersebut dibedakan lagi menjadi dua,
lingkuan abiotik dan lingkungan biotik. Lingkungan abiotik merupakan kondisi fisik
yang di miliki suatu wilayah.
Termasuk dalam lingkungan abiotik yaitu, relief, iklim, tanah, dan air. Relief
mempengaruhi persebaran flira dan fauna baik jumlah maupun jenisnya. Relief juga
mempengaruhi unsur iklim seperti kelembaban udara, curah hujan, dan tempertur udara.
Tanah mempengaruhi variasi persebaran flora dan fauna dalam kaitannya dengan tekstur
tanah, struktur tanah, dan jenis tanah. Sementara itu, air merupakan unsur yang sangat
penting bagi kehidupan dalam biosfer. Tanpa air muhtahil akan terjadi
kehidupan.Sementara itu, tumbuhan dan hewan juga memerlukan kondisi lingkungan
abiotik tertentu agar dapat bertahan hidup.
Dengan demikian, lingkungan dengan kondisi tertentu akan menentukan jenis flora
dan fauna yang ada dio wilayah tersebut.Faktor sejarah geologi juga turut mempengaruhi
variasi persebaran flora dan fauna di muka bumi. Pergeseran benua yang terjadi pada
mesozoikum menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan. Pada akhirnya perubahan
lingkungan ini akan mempengaruhi variasi persebaran flora dan fauna di muka bumi.
Makhluk hidup yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru akan bertahan,
sementara itu makhluk hidup yang tidak dapat bertahan akan musnah.
Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah
baik flora maupun fauna. Keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia tidak terlepas
dari dukungan kondisi di wilayah Indonesia itu sendiri. Ada tumbuhan dan hewan yang
hanya dapat hidup di daerah yang beriklim tropis, dimana banyak curah hujan dan sinar
matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di daerah yang dingin, lembab ataupun
kering. Proses migrasi pada tumbuhan dan hewan di pengaruhi oleh kemampuanya
berevolusi, kemampuannya dalam menyesuaiakan dirinya untuk mempertahankan
hidupnya, faktor lingkungannya baik itu biotik maupun abiotik, dan juga faktor geologis.
Dalam suatu wilayah tertentu selalu terjadi populasi, satu spesies dengan spesies
lainya senantiasa terjdi suatu interksi baik secara langsung maaupun tidak langsung.
Dengan demikian terjadilah suatu kehidupan komunitas atau kelompok suatu kehidupan.
Jenis-jenis fauna tertentu dipengaruhi keberadaannya oleh keadaan tumbuh-tumbuhan.
Sedangkan tumbuh-tumbuhan dipengaruhi oleh iklim. Keadaan fauna di tiap-tiap daerah
atau bioma tergantung pada kemungkinan-kemungkinan yang dapat diberikan daerah
tersebut untuk memberi makan.
Keberagaman flora fauna ini senantiasa memberikan keuntungan besar bagi
masyarakat terutama dalam bidang ekonomi. Pemanfaatan sumber daya hayati yang
teradi secara terus menerus dan terkadang tidak diimbangi dengan adanya pelestarian
mengakibatkan jumlah populasi flora fauna semakin berkurang tiap tahunnya, bahkan
mendekati punah. Oleh karena itu dalam makalah ini selain akan membahas tentang
persebaran flora fauna juga faktor perebaran tersebut, juga akan dibahas bagaimana
menjaga flora fauna itu untuk tetap lestari hingga anak cucu kita nanti juga masih dapat
menikmatinya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana persebaran flora di Dunia dan Indonesia ?
2. Apa faktor penyebab terjadinya persebaran flora di Dunia dan Indonesia?
3. Bagaimana persebaran fauna di Dunia dan Indonesia ?
4. Apa faktor penyebab terjadinya persebaran fauna di Dunia dan Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana persebaran flora di Dunia dan Indonesia.
2. Mengetahui faktor penyebab terjadinya persebaran flora di Dunia dan Indonesia.
3. Mengetahui bagaimana persebaran fauna di Dunia dan Indonesia.
4. Mengetahui faktor penyebab terjadinya persebaran fauna di Dunia dan Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Faktor Abiotik
a. Klimatik
Di dunia ini, ada berbagai macam iklim. Tidak semua spesies hewan dan tumbuhan
bisa hidup di setiap iklim. Merekamemiliki kemampuan yang berbeda – beda untuk
hidup di suatu iklim. Klimatik memiliki berbagai unsur, yaitu : kelembaban udara,
suhu, curah hujan, dan angin.
b. Kelembaban Udara
Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan bertahan hidup di tingkat kelembaban
udara yang berbeda – beda.
Contoh :
Lumut hidup di udara yang memiliki kelembaban udara yang tinggi
Kaktus tidak mampu hidup di udara yang kadar kelembabannya tinggi. Ia hidup
di daerah yang kering.
c. Suhu
Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan bertahan pada suhu yang berbeda–
beda. Ada yang mampu bertahan di suhu yang rendah, ada juga yang di suhu yang
tinggi.
Contoh :
Unta hidup di padang gurun, yang memiliki suhu yang tinggi. Sebaliknya,
apabila ia tinggal di kutub, maka ia akan mati.
Komodo hidup di daerah tropis. Ia hanya bisa hidup di suhu yang hangat.
Apabila ia tinggal di kutub, ia akan mati.
Beruang es hidup di kutub dengan suhu yang rendah. Apabila ia dibawa ke
daerah tropis, maka ia tidak mampu bertahan.
d. Curah hujan
Curah hujan turut mempengaruhi persebaran makhluk hidup di permukaan bumi.
Curah hujan akan memberikan air bagi flora dan fauna. Setiap spesies flora dan
fauna membutuhkan kadar air yang berbeda – beda.Misalnya, dengan curah hujan
yang rendah, maka muncul padang rumput yang berserakan.
e. Angin
Tingkat kecepatan dan arah angin turut serta berpengaruh dalam persebaran
makhluk hidup di dunia.Misalnya, ada spora yang tumbuh. Lalu ada angin. Angin
tersebut mengarah ke timur. Maka, spora itu pun ikut terbawa ke timur. Alhasil, di
timur banyak tumbuhan.
2. Faktor Biotik
a. Tumbuhan
Tumbuhan dalam hal ini bisa menjadi penyebab flora lain atau fauna mengalami
perpindahan dan penyesuaian. Namun tumbuhan sendiri juga merupakan mereka
yang termasuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, yang dibahas
persebarannya.Misalnya saja bila hutan rusaj, tumbuhan di hutan banyak yang
kekeringan, pastinya hewan-hewan di hutanpun juga akan menjadi tidak
terpelihara, mereka susah untuk hidup, tidak bisa memanuhi kebutuhan hidupnya.
Habitat mereka terganggu bahkan samapi menyebabkan kematian.Tumbuhan pun
akan tetap beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Misalnya saja tumbuhan
hidrofit yang butuh sangat banyak air akan lebih memilih tinggal di tempat berair
dibanding dengan tempat yang kering. Nmaun berbeda dengan tumbuhan xerofit
yang lebih memilih berada di tempat kering dan gersang, atupun yang terjadi pada
tumbuhan higrofit yang meilih habitat di tempat-tempat lembab.Jadi tumbuhan
tidak hanya sarana biotic ynag dapat menyebabkan terjadinya persebaran flora dan
fauna, khususnya fauna, namun dirinya sendiri juga yang mengalami persebaran
dan melakukan adaptasi.
b. Hewan
Hewan yang satu dan yang lain dalam kehidupannya pada kenyataannya saling
mempengaruhi satu sama lain. Misalnya menipisnya jumlah karnivora yang
menyebabkan jumlah para hewan herbivore meningkat, dan menguasai wilayah,
sehingga para hewan karnivora berpindah tempat.Ada pula kegiatan hewan seperti
kupu-kupu atau lebah yang berpenharuh pada penyerbukan tanaman. Semuanya
dapat terjadi di dunia flora dan fauna.Terdapat pula seleksi alam yang membuat
hewan yang lemah harus berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk
menyingkir. Supaya mereka tetap dapat hidup.
c. Aktivitas Manusia
Manusia memegang kendali besar dalam kehidupan, termasuk kehidupan flora dan
fauna. Keberadaan manusia beserta aktivitasnya dapat berpengaruh pada kehidupan
flora dan fauna. Ada yang positif dan ada pula yang negatif.Beberapa memang
merusak, contoh konkretnya menebang hutan secara illegal dan terus-menerus.
Secara umum, padang rumput dapat dibedakan atas padang rumput temperata dan
padang rumput tropis:
1) Padang rumput temperata
Padang rumput temperata terdapat di wilayah lintang tengah dimana curah hujan
dan temperatur relief rendah. Di wilayah ini hampir tidak di temui pepohonan
tinggi. Di Amerika Utara padang rumput ini di kenal sebagai Prairi. Di Amerika
Selatan dikenal sebagai Pampa. Di wilayah wilayah ini umumnya padang rumput di
gunakan sebagai daerah pertanian seperti gantun.
2) Padang rumput tropis
Padang rumput tropis terletak di wilayah tropis antara 5° dan 15° lintang utara dan
lintang seltan. Wilayah ini di dominasi oleh rumput rumput tinggi dengan sedikit
pepohonan. Wilayah yang di kenal sebagai savana ini banyak di temukan di Afrika.
e. Gurun Pasir.
Adalah daerah yang menerima curah hujan yang sangat sedikit, yaitu kurang dari 250
mm per tahun. Daerah ini memiliki suhu yang sangat terik dengan penguapan yang
sangat tinggi sehingga jarang terdapat tumbuhan yang bisa hidup di tempat ini.
Tumbuhan-tumbuhan yang ada biasanya mempunyai akar yang sangat panjang dan
berdaun kecil seperti duri untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ekstrim.
Daerah gurun juga mempunyai amplitudo suhu harian yang sangat besar, suhu di malam
hari dapat mencapai 10o C sedangkan pada siang hari dapat mencapai 40o C.
Pada umumnya, tumbuhan yang hidup di gurun memiliki daun yang kecil seperti duri
atau tidak berdaun sama sekali. Daerah gurun tersebar mulai dari daerah tropis sampai
didaerah subtropis. Umumnya daerah gurun berbatasan dengan padang rumput. Gurun
dapat di temui misalnya, di Amerika Utara, Australia Barat, Asia Barat, Afrika Utara,
Afrika Selatan.
f. Hutan Taiga.
Adalah hutan yang didominasi oleh spesies pohon berdaun jarum seperti pinus, konifer,
dan sejenisnya. Taiga adalah jenis hutan hamogen yang hanya terdiri dari satu spesies
tumbuhan saja. Jenis hutan ini banyak ditemukan di daerah belahan bumi utara yang
beriklim dingin yang mengalami musim dingin lebih panjang daripada musim
panas.Taiga tersebar di daerah subtropis yang memiliki curah hujan rendah sampai ke
daerah kutub sebelah selatan. Misalnya, wilayah Siberia, Rusia, Skandinavia, Alaska,
dan Kanada. Vegetasi wilayah ini memiliki periode pertumbuhan yang singkat.
Akhibatnya pertumbuhan vegetasinya berlangsung lambat.
g. Tundra.
Adalah daerah yang mempunyai suhu udara yang sangat rendah yaitu kurang dari 0 o C
sehingga jarang terdapat tumbuhan di tempat ini. Tundra terdapat di daerah kutub yang
sangat jarang mendapatkan sinar matahari secara langsung, sehingga matahari tidak akan
terbit di tempat ini selama berbulan-bulan. Tumbuhan yang terdapat di daerah ini
hanyalah lumut kerak dan beberapa tumbuhan musiman dengan masa pertumbuhan yang
sangat pendek.
h. Hutan Bakau
Jenis vegetasi lain yang juga tersebar cukup banyak di muka bumi adalah vegetasi hutan
bakau. Hutan bakau banyak terdapat di sekitar wilayah pantai, terutama wilayah rawa di
Afrika bagian barat, Asia Tenggara, dan Australia. Jenis tumbuhan yang ada di hutan
bakau lebih sedikit di banding jenis tumbuhan di hutan tropis. Tumbuhan ini merupakan
tumbuhan tropis yang selalu hijau dengan ketinggian mencapai 15m. Tumbuhan bakau
dapat di temukan di wilayah paang surut.
Tumbuhan bakau memiliki karakteristik khusus yang memungkinkan tumbuhan ini hidup
dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Lingkungan tempat hidup tanaman ini
umumnya memiliki kadar garam yang cukup tinggi, selalu tergenang, dan tanah yang
kurang oksigen.
1. Fauna Ethiopian
Hewan-hewan yang terdapat di wilayah ini memiliki karakteristik yang cukup mirip
dengan fauna tipe Ethiopian karena sama-sama terletak di wilayah tropis. Wilayah
perbesaran fauna tipe oriental meliputi Asia Tenggara, Indonesia Barat, Asia Selatan,
dan sebagian wilayah Asia Timur.Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau
(Panthera tigris), orang utan (Pongo pygmeus), gibbon (Hylobates muelleri), rusa
(Cervinae sp), banteng (Bos javanicus), dan badak bercula satu (Rhinoceros
sondaicus). Hewan lainnya adalah badak bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis),
gajah (Elephas maximus sumatranus), beruang madu (Helarctos malayanus), antilop
berbagai jenis reptil, dan ikan.Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah
Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet (Macaca fascicularis), gajah, badak, dan
harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu
daratan dengan Afrika.
3. Fauna Australis.
Meliputi wilayah Amerika Utara dan Greenland yang sebagian besar beriklim sedang
hingga dingin. Beberapa jenis fauna yang hidup di zona ini antara lain bison, kalkun
liar, antelop, kambing gunung, tupai, salamander, rakun, dan sebagainya.
Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar (Numida meleagris), tikus berkantung
di Gurun Pasifik Timur, bison Amerika (Bison bison), muskox, caribau (Rangifer
tarandus), domba gunung, Salamander (Andrias davidianus), Tupai (Tupaia
javanica). Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah
Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.
6. Fauna Paleartik
Sesuai namanya, zona antartik meliputi seluruh wilayah Antartika (Kutub Selatan)
yang beriklim dingin. Beberapa contoh hewan yang terdapat di wilayah ini antara lain
pinguin, beberapa jenis ikan, rusa kutub, anjing laut, dan lain-lain.
D. Persebaran Flora di Indonesia
Flora dan fauna di Indonesia dikelompokan menjadi tiga daerah, yaitu daerah asia
(asiatis), daerah peralihan dan daerah yang mendapatkan pengaaruh dari Australia
(australis) antara Asiatis dengan peralihan dibatasi garis Wallace, sedangkan antara
peralihan dengan australis dipisahkan dengan garis Webber.
Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang
sangat besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Jenis-jenis flora di Indonesia antara
lain
1. Hutan hujan tropis
Hutan ini merupakan hutan rimba yang lebat. Hutan heterogen adalah naama lain
dari hutan Hujan tropis. Jenis hutan ini banyak ditemukan di Pulau Sumatera,
Kalimantan dan Papua. Cirinya adalah:
a. Pohonnya besar, tinggi dan rapat
b. Berdaun lebar dan menghijau sepanjang tahun
c. Keadaan didalam hutan gelap
d. Banyak tumbuhan menjalar seperti rotan dan anggrek
2. Hutan musim
Jenis ini sering disebut hutan homogeny karena tumbuhannya terdiri atas satu jenis
tanaman. Jenih hutan ini banyak terdapat di jawa tengah, Jawa Timur dan Nusa
Tenggara Barat. ciri hutan ini adalah:
a. Pepohonan tidak terlalu tinggi dengan jarak tidak terlalu rapat
b. Umumnya terdiri dari satu pohon, misalnya jati
c. Hutan menghijau dimusim penghujan dan meranggas pada kemarau
d. Pada bagian dasar hutan, semak masih bisa tumbuh
3. Stepa
Tumbuh di daerah pantai yang berlumpur. Pohon-pohon ini memiliki akar yang
mampu menaham hantaman ombak laut. Hutan ini banyak tumbuh di dataran rendah
dan pantai yang banyak lumpurnya.
6. Padang lumut
Terjadi karena pengaruh cuaca dingin. Daerah yang dingin biasanya terdapat di
puncak-puncak gunung. Di Indonesia, padang lumut dapat dijumpai di Puncak
Jayawijaya
Berdasarkan faktor geologi, jenis flora di Indonesia dapat dibedakan sebagai berikut:
Fauna di daerah barat menyerupai daratan asia. Persebaran fauna meliputi Sumatera,
Jawa, Bali, Kalimanta hingga Sellat Makasar dan Selat Lombok. Kebanyakan
binatang asiatis memiliki ukuran yang besar dan terdiri dari binatang menyusui.
Binatang jenis asiatis bisanya berbulu tidak indah. contoh:
Harimau di jawa, Madura dan Bali
Beruang terdapat di Sumatera, dan Kalimantan
Gajah terdapat di Sumatera
Badak terdapat di Sumatera
Banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan
Jenis-jenis kera di Kalimantan dan Sumatera
2. Fauna Tipe Indonesia Timur (Australis)
Fauna bagian timur meliputi daerah Papua, Kepulauan Aru dan beberapa pulau di
sekitarnya. Ciri dari fauna australis adalah jenis mamalia berukuran kecil, banyak
terdapat burung berbulu indah, hewan berkantong. Binatang di daerah Australis
mendapatkan pengaruh dari Australia.Cotohnya sebagai berikut:
Kanguru Pohon
Musang berkantong
Burung kasuari
Burung cendrawasih
Burung kakatua berjambul merah
3. Fauna Tipe Tengah (Peralihan)
Jenis fauna di daerah peralihan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan
fauna di daerah asiatis maupun australis. Jenis fauna peralihan terdapat di Sulawesi,
Maluku dan Nusa Tenggara. Contoh fauna peralihan
Biawak dan komodo
Anoa
Babi rusa
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka saya dapat menarik kesimpulan bahwa persebaran
sumber- sumber alam yang menyangkut air, dunia tumbuh- tumbuhan serta kesuburan
tanah dan sinar matahari dan lain-lain tidaklah merata di permukaan bumi ini dan sebagai
seluruh tempat di bumi yang mendukung keberadaan makhluk. sehingga, persebaran
flora dan fauna pun juga tidak menyebar secara merata di permukaan bumi ini.
B. Saran
Dengan adanya karya tulis ini maka penulis mengharapkan agar masyarakat dapat
menjaga kelestarian flora dan fauna di sekitar kita.