PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usia Bumi kurang lebih adalah 3000 juta tahun, namun adanya kehidupan diatas
bumi barulah sekitar 2000 tahun. Ada bermacam-macam teori yang ingin
mengungkapkan bagaimana kehidupan itu berawal, yang setiap tahunnya berbeda-beda.
Makhluk hidup yang tercipta setiap zamannya selalu berubah-ubah dari yang raksasa
hingga mengecil. Ada perbedaan-perbedaan yang terdapat pada setiap makhluk hidup.
Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu hingga menjadikan
keanekaragaman seperti habitat mereka, suhu, udara dan lain-lain. Keanekaragaman
juga menjadikan makhluk hidup di satu daerah berbeda di daerah yang lain, hal itu
disebabkan penyebaran dari makhluk hidup yang menyesuaikan keadaan geologi dan
lain-lain.
Kita mengetahui bahwa makhluk hidup khususnya manusia ditunjang oleh
lapisan-lapisan bumi (geosfer) untuk melangsungkan hidupnya. Salah satunya ialah
lapisan biosfer. Untuk itulah, kami para penulis mengangkat judul “Biosfer” sebagai
bahan kajian untuk mengetahui lebih jauh mengenai biosfer, makhluk hidup,
keanekaragamannya dan penyebarannya.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca mengetahui biosfer,
karakteristik dan manfaatnya bagi makhluk hidup, menambah khazanah ilmu
pengetahuan dan dapat dijadikan acuan untuk menambah ilmu pengetahuan serta
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar Geografi, Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Padang.
1
BAB II
ISI
A. Defenisi Biosfer
Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang
berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup
(habitat) makhluk hidup. Biosfer dapat diartikan juga sebagai bagian luar muka bumi
yang mencakup udara, daratan, dan air dan memungkinkan kehidupan serta proses
biotic berlangsung. Biosfer dapat diartikan juga sebagai keseluruhan ekosistem di bumi,
meliputi semua bagian bumi yang mengandung kehidupan ( terdiri dari komponen
biotic yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang merupakan bagian dari
atmosfer, hidrosfer, dan litosfer).
Setiap jenis makhluk hidup mempunyai tempat masing-masing di biosfer untuk
tetap hidup sesuai dengan caranya. Tempat hidup dengan unsur-unsurnya beserta
makhluk hidup yang tinggal di suatu kawasan secara keseluruhan akan membentuk
sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Sistem kehidupan di biosfer yang sebesar
bumi secara umum dibagi menjadi ekosistem daratan (terrestrial ecosystem), ekosistem
laut (marine ecosystem), dan ekosistem air tawar (fresh water ecosystem).
Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari
tingkat yang paling sederhana (protoplasma) ke tingkat organisasi yang paling kompleks
(biosfer). Tingkat organisasi dari bawah ke atas, semakin kompleks. Ekosistem
merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dan lingkungannya
baik yang hidup maupun tak hidup (tanah, air, udara), yang secara bersamasama
membentuk suatu sistem ekologi. Misalnya, ekosistem hutan mangrove di Segara
Anakan atau ekosistem air tawar di danau Toba.
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang
cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan
istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, yaitu disebut
substrat.
Makhluk hidup adalah sistem atau organisme yang cenderung untuk merespon
perubahan pada lingkungan mereka dan dalam diri mereka sendiri, sedemikian rupa
untuk meningkatkan kelanjutan mereka sendiri dan berumur panjang. Makhluk hidup
adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk menghirup udara atau bernafas, bisa
memindahkan atau menavigasi dan akibatnya memiliki kemampuan untuk berkembang
biak. Makhluk-makhluk hidup termasuk manusia, tanaman, serangga, hewan antara lain.
suatu benda dinyatakan sebagai benda hidup dan makhluk hidup jika memiliki ciri-ciri :
1. melakukan pertukaran zat atau metabolisme artinya adanya zat yang masuk dan
keluar;
2. tumbuh artinya bertambah besar karena pertambahan dari dalam dan bergerak;
3. melakukan reproduksi atau berkembang biak;
2
4. memiliki irritabilitas atau kepekaan terhadap rangsang dan memberikan reaksi
terhadap rangsangan tersebut;
5. memiliki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkungan.
Benda hidup dan makhluk hidup berbenda dengan benda mati. Pembeda antara
benda hidup dan makhluk hidup dengan benda mati adalah karena benda Benda mati
merupakan substansi yang tidak menjalankan proses kehidupan.
Makhluk hidup yang ada dipermukaan bumi beraneka ragam, tetapi secara garis
besar mkahluk hidup dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu tumbuhan dan
hewan. Tumbuhan yang termasuk makhluk, secara relatif tidak dapat berpindah tempat
terutama tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan yang berhijau daun (berchhlorophyl) dapat
membuat makanannya dengan mengambil energi dari sinar matahari. Sebaliknya,
hewan seperti kebanyakan mobil, artinya banyak bergerak atau pindah tempat. Hewan
tidak dapat membentuk makanannya sendiri, maka ia mengambil makanan dari
makhluk lain.
Dalam teori evolusi dikatakan bahwa makhluk yang mula-mula adalah sangat
sederhana tingkatnya, yang bersel, yang bertunggal dan hidup dari bahan anorganis
sehingga tergolong tumbuhan. Dari golongan tumbuhan itu, sebagian berubah menjadi
hewan, yang selanjutnya berevolusi menjadi makhluk yang beraneka ragam seperti
kehidupan masa kini.
Biosfer meliputi tanah, air dan udara. Biosfer merupakan sistem kehidupan
paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di bumi. Selain
manusia, mahkluk hidup yang mendiami bumi adalah binatang (fauna) dan
tumbuh-tumbuhan (flora).Namun seperti yang telah kita ketahui persebaran
makhluk hidup dipermukaan bumi tidak merata, adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah :
3
A. Faktor Abiotik
Faktor abiotik terdiri dari faktor klimatik (iklim), faktor edafik (tanah), dan
faktor fisiografi (ketinggian tempat dan bentuk lahan).
Faktor klimatik/iklim
mempengaruhi kehidupan antara lain yaitu suhu, kelembapan, angin, dan curah
hujan.Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi pola
persebaran flora dan fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim,
seperti daerah kutub yang senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun
yang gersang, sudah tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme. Oleh
karena itu, persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah ini sangat minim baik dari
jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis merupakan wilayah yang optimal
bagi kehidupan flora dan fauna. Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap
persebaran makhluk hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan
udara, angin, dan tingkat curah hujan.
1) Suhu
Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah satu faktor
pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat,
4
dan kondisi topografinya. Oleh karena itu, sistem penamaan habitat flora
seringkali sama dengan kondisiiklimnya, seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi
lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi.
Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu :
2) Kelembapan Udara
5
c) Mesofit, berasal dari kata mesoyang artinya antara atau pertengahan.
Jadi mesofitmerupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-
daerah lembab tetapi tidak sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok ini
banyak terdapat di daerah lintang rendah ( tropis ) dengan curah
hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya
anggrek dan beberapa jenis jamur.
d) Tropofityaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi
pada lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah ( menguntungkan dan
tidak menguntungkan ). Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan
perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin.
Pada umumnya tumbuhan tropofitberupa tumbuhan yang besar-besar,
berdaun lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan
sebagai belukar atau pohon-pohon. Berdasarkan ciri tersebut, maka
kelompok vegetasi ini merupakan vegetasi khas daerah tropis, seperti
pohon jati.
3) Angin
4) Curah Hujan
Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Tanpa
sumber daya air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di muka
bumi.Bagi makhluk hidup yang menempati biocycle daratan,sumber air utama
untuk memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah hujan.
6
rendahnya curah hujan. Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi
pada umumnya merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka spesies dengan
jumlah dan jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan wilayah yang relatif lebih
kering.
Karakter vegetasi yang menutupi hutan hujan tropis sangat jauh berbeda
denganvegetasi yang menutupi kawasan muson, stepa, atau gurun. Karakter
vegetasi di wilayah muson didominasi oleh tumbuhan gugur daun untuk menjaga
kelembapan saat musim kemarau.
faktor tanah disebut pula faktor edafikyang berasal dari kata edaposyang
artinya tanah atau lapangan. Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor
edafik berarti meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan menumbuhkan
vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
antara lain tekstur, struktur, dan keasaman tanah.
7
( porositas ) dan besar pori-pori antara butir-butir tanah ( permeabilitas ). Porositas
dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruh bagian
tanah.
Faktor topografi
B. Faktor Biotik
Faktor biotik yang sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna
yaitu manusia. manusia dapat membudidayakanbeberapa jenis flora dan fauna.
Diperkirakan 200 juta tahun yang lalu, di bumi ini hanya terdapat satu
benua saja, kemudian benua itu mengalami keretakandan bergeser. Pergeseran
itu berlangsung secara lambat dan akhirnya terjadilah lima benua seperti yang kita
alami sekarang ini yang berlangsung kira-kira dalam waktu 135 juta tahun.
Jadi pergeserandimulai pada zaman Mesozoikum sampai awal Kenozoikum
hingga bentuknya yang sekarang. Pada zaman itu bumi telah dihuni oleh berbagai
jenis ikan, reptile, burung sampai binatang-binatang menyusui serta hewanatau
tumbuhan didaratan. Pergeseran menjadi anak benua itu, mengakibatkan makhluk
8
hidup yang dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup, misalnya iklim
yang berbeda menyebabkan hanya makhluk hidup yang tahan terhadap kondisi ini
akan tetap bertahan hidup dan menyesuaikan diri, sehingga tidak musnah. Jadi,
sejarah geologi ikut menentukan geografi kehidupan di bumi baik ditinjau dari
persamaan maupun perbedaan makhluk hidup.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa persebaran flora dan fauna di muka
bumi dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :
9
tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang
lapisan tanahnya tebal dan gembur.
c) Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat
persebaran flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan
pegunungan.
d) Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta
persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat
flora dan fauna dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan
dengan kondisi alam
10
Australia, dan ujung selatan benua Amerika.jenis vegetasinya yaitu
beec, maple, dan oak.
4) Padang Rumput, padang rumput yang luas disebut stepa. padang rumput
terdapat diselatan daerah hutan meranggas yang curah hujannya
tidak begitu besar dengan suhu yang lebih tinggi. persebaran
padang rumput di bumi terdapat di Hongaria, Rusia Selatan, Amerika
Selatan, Amerika Utara, dan Asia.
5) Sabana, adalah padang rumput yang luas dan diselingi pohon-
pohon tinggi.jenis dauna yang terdapat didaerah sabana misalnya
jerapah, kijang, zebra, singa, dan macan tutul. sabana biasanya
terdapat pada daerah iklim tropis dan subtropis.
6) Hutan Trofik Basah, terdapat disepanjang khatulistiwa yaitu
didaerah yang memiliki ciri-ciri yaitu intensitas sinar matahari
tinggi, suhu selalu tinggi, amplitudo harian maupun tahunan relatif
tinggi, dan curah hujan tinggi.hutan tropik basah merupakan
suatu tipe vegetasi yang hijau sepanjang tahun, yang terdiri dari
pohon-pohon tinggi. dihutan tersebut banyak tumbuh berbagai efifit
maupun liana, keadaan pohonya rapat-rapat sehingga sinar
matahari tidak dapat tembus kedasar hutan.persebaran hutan
tropik basah terdapat di Asia, Afrika, Amerika dan Indonesia. jenis
hewan yang hidup seperti di Asia terdapat orang utan dan siamang,
di Afrikaterdapat gorila dan simpanse, sedangkan di Amerika
Selatanadalah jaguar.
7) Hutan Musim, hutan musim terdapat didaerah yang memiliki iklim
musim dan terdiri dari pohonyang tahan kekeringan.ciri khas hutan
musim yaitu sebagian besar pohonnya terdiri dari trofofita, yaitu
pohon yang daunnya berguguran pada musim kemarau, daunnya
menjadi hijau kembali pada musim hujan, pohonnya tinggi-tinggi
dan jarak antara pohon yang satu dengan yang lain berjauhan, sinar
matahari dapat tembus kedasar hutan.di Indonesia, hutan musim
terdapat di Jawa tengah ke Timur sampai di Nusa Tenggara Timur.
jenis hewan yang hidup yaitu babi hutan, rusa, harimau, dan kijang.
11
sepanjang pantai-pantai yang rendah di Papua. Hutan bakau yang
terluas di Indonesia terdapat di Papua.
9) Hutan Berkayu Keras, terdapat di daerah iklim tropis yang kering
pada musim panas atau menurut iklim koppen terdapat diwilayah
yang beriklim Cs dan terletak pada lintang 30 -40 derajat LU/LS.
ciri-cirinya yaitu pohonnya pendek-pendek, kayunya keras dan
berdaun keras, tumbuhan penutupnya terdiridari semak, jenis
tumbuhannya yaitu zaitun.
10) Gurun (padang pasir), merupakankawasan iklim kering yang
ditandai rata-rata jumlah curah hujan tahunan lebih kecil, terletak di
sekitar lintang 30° –35°, terdapat di Asia, Afrika, Amerika, dan
Australia.
Lingkungan air tawar
Luas Lingkungan air laut dipermukaan bumi kira-kira 70%. Secara fisik
laut terdiri dari limazona yaitu:
1) Zona Litoral, merupakan daerah pasang dan surut,yaitu daerah antara
air pasang(pasang naik) dan air surut (pasang surut).Biota yang hidup di
daerah ini ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang, binatang
laut, udang , kepiting,cacing laut.
2) Zona Neritik, merupakan daerah perairan dangkal yang memiliki
kedalaman hingga 200 m. Pada zona ini masih dapat tembus cahaya
matahari sehingga wilayah ini memiliki keragamanhewan maupun
12
tumbuh-tumbuhan.Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton,
nekton, bentos dan neston. Contohzona neritik terdapat di laut
Indonesia yaituLaut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka, dan Laut-laut
di sekitar kepulauan Riau.
3) Zona Bathyal, merupakan daerah wilayah laut dalam yang memilki
kedalaman antara 200 hingga 1800m.Pada zona inibagian dari laut
yang masihtembus sinar mataharitapi remang-remang sehingga
kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di zona
neritik.Pada daerah ini sudah tidak ada produsen melainkan hanya berupa
nekton.
13
6) Neotropik, meliputi Meksiko bagian bagian selatan, Amerika Tengah,
dan Amerika Selatan. Contoh fauna: ikan piranha, belut listrik, tapir
lama(sejenis unta), ular anaconda, dan kera.Belut Listrik Hewan Region
Neotropik.
14
kemarau pepohonannya banyak yang gugur dan curah hujan
sedang. FloraIndonesia bagian timur adalah tumbuhan yang hidup di
pulauPapua dan pulau-pulau sekitarnya. Jenis tanaman yang sering
dijumpaidi Papua adalah jenis conifera seperti agatis alba dan obi.
Di daerahdataran rendahnya terdapat pohon sagu, nipah, dan
bakau.
15
a) Mamalia, terdiri atas gajah, badakbercula satu, rusa. banteng,
kerbau, monyet, prang utan, macan, tikus, anjing, beruang,
kijang, ajag, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang.
b) Reptil, terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek,
biawak, bunglon, dan trenggiling.
c) Burung,terdiri atas burung hantu, elang, jalak, merak,
kutilang, dan berbagai macam unggas.
d) .Berbagai macam serangga (insekta).
e) Berbagai macam ikan air tawar dan pesut, yaitu sejenis
lumba-lumba dari sungai Mahakam. Sedangkan menurut letak
keberadaannya fauna Indonesia barat terdapat diPulau
Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya.
2. Wilayah Fauna Indonesia Tengah (wilayah Wallace)
Wilayah fauna Indonesia tengah sering disebut wilayah fauna
Wallacea (peralihan). region ini terdiri dari Pulau Sulawesi dan kepulauan
di sekitarnya, kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor dan kepulauan
Maluku.Daerah fauna Peralihan dibatasi oleh garis Wallace yang
membatasi dengan fauna di dataran Sunda dan garis Weber yang
membatasi dengan fauna di dataran Sahul.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat contoh jenis fauna wilayah
Indonesia Barat yaitu:
a) mamalia, terdiri atas anoa, babirusa, ikan duyung, kuskus, monyet
hitam, beruang, tarsius, monyet, seba, kuda, sapi, dan banteng.
b) reptil, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular,
danboa-boa.
c) amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang,dan katak air.
d) berbagai macam burung, natara lain burung dewata, maleo,
mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakak tua,
nuri, merpati, dan angsa.
Sedangkan menurut letak keberadaannya fauna Indonesia
peralihan terdapat diPulau Sulawesi dan sekitarnya, dan kepulauan
Nusa tenggara.
16
Fauna Indonesia timur meliputi jenis hewan berikut:
a) mamalia, terdiri atas kanguru, walaby, beruang, nokdiak (landak irian),
oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kanguru pohon, dan
kelelawar.
b) reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
c) amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d) burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, dan
mandar.
e) berbagai jenis ikan.
f) berbagai macam serangga.
Sedangkan menurut letak keberadaannya fauna Indonesia Timur
terdapat diKepulauan Maluku, dan Papua dan sekitarnya.
17
mampu bertahan dan menyesuaikan dengan lingkungan yang telah
berubahakan mati atau pindah kelingkungan lain. Dengan adanya seleksi
alam ini, banyak hewan dan tumbuhan yang dulu hidup, sekarang telah
punah karena tidak mampu untuk survival menyesuaikan dengan lingkungan
atau habitat yang ada.
Contoh kerusakan flora dan fauna yang terjadi di Indonesia akibat kegiatan
manusia, misalnya :
1) Hutan menjadi gundulDalam prakteknya tebang pilih juga
mengorbankan pohon lain yang tertimpa sehingga banyak pohon
kecil yang mati. Apabila penebangan dilakukan secara
serampangan maka akan menghabiskan pohon-pohon dihutan.
2) Tanah LongsorAkar-akar pohon di hutan berfungsi sebagai penahan
tanah agar tidak tererosi dan longsor. Karena pohon sudah mati
maka fungsi tersebut juga tidak dapat berlangsung.
3) BanjirPohon-pohon di hutan dapat berfungsisebagai penahan air
hujan sehingga air meresap kedalam tanah. Namun, karena
fungsi hutan berubah maka akar tidak mampu lagi menahan air
akibatnya di dahilir atau di daerah yang lebih rendah akan banjir.
4) Rusaknya hutan habitat hewan dan makluk hidup lain.Rusaknya
hutan berarti rusaknya tempat hidup hewan. Oleh karena itu.
Kelestarian hewan di hutan juga terancam, begitu juga dengan
makluk hidup lainnya.
B. Faktor-faktor yang menyebabkan kemusnahan fauna
.Faktor-faktor yang menyebabkan kemusnahan fauna adalah sebagai berikut:
1) Faktor kematian merupakan faktor yang langsung mematikan
atau mengurangi populasi. Misalnya pemangsaan, perburuan,
penyakit, kelaparan dan kecelakaan.
2) Faktor kesejahteraan merupakan faktor yang menyangkut
kuantitas dan kualitas lingkungan hidup fauna. Misalnya
makanan, air dan tempat hidup.
3) Faktor manusia merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas makanan, air dan tempat hidup.
Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena
banyak diburu untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan)
maupun tempat hidupnya dirusak manusia misalnya untuk dijadikan
lahan pertanian, perumahan, industri, dan sebagainya. Flora dan fauna yang
jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan sebagai flora dan fauna
langka.
18
Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka
dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1) Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar
perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini
berupa cagar alambagi flora dan suaka margasatwabagi fauna.
2) Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran
bagi hewan-hewan tertentu, seperti:• Pusat rehabilitasi orang utan di
Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera.• Daerah hutan Wanariset
Samboja di Kutai, Kalimantan Timur.• Pusat rehabilitasi babi rusa dan
anoa di Sulawesi.
3) Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan
harus memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia
dengan lingkungannya.
4) Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti:
Soa-soa (biawak), Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon,
Bekantan, Orang Utan (Mawas), Kelinci liar, bajing terbang, bajing
tanah, Siamang, macan Kumbang, beruang madu, macan dahan
kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah, tapir, badak, anoa, menjangan,
banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing Puar, Peusing.
5) Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:• mencegah pencurian
kayu dan penebangan hutan secara liar.• perbaikan kondisi lingkungan
hutan.• menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di
tebang.• sistem tebang pilih.
6) Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain:• melindungi hewan dari
perburuan dan pembunuhan liar.• mengembalikan hewan piaraan ke
kawasan habitatnya.• mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri.
7) Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain:• mencegah
perusakan wilayah perairan.• melarang cara-cara penangkapan yang
dapat mematikan ikan dan biota lainnya, misalnya dengan
bahanpeledak.• melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan.
19
Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang
mempunyai ekosistem asli, memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan
keunikan jenis satwanya. Suaka margasatwa bertujuan untuk melindungi
dan melestarikan kelangsungan hidup satwa tertentu agar tidak punah.
Selain itu dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,pendidikan,
menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Cagar alam merupakan kawasan suaka alam yang karena
keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan tata
lingkungannya. Kawasan ini untuk melindungi dan melestarikan flora dan
fauna yang hidup di dalamnya yang mempunyai nilai tertentu agar dapat
berkembang sesuai dengan kondisi aslinya. Selain itu cagar alam juga
dipergunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan rekreasi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari suaka margasatwa dan
cagar alam adalah sebagai berikut:
• melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan.
• menjaga kesuburan tanah.
• mengatur tata air.• menjadi tempat/obyek wisata.
• menambah sumber devisa Negara
• menjadi tempat belajar di lapangan (praktek).
• menjadi tempat penelitian.
20
Suaka margasatwa dan cagar alam merupakan tempat yang sangat ideal
untuk tujuan pendidikan dan penelitian karena keadaan alamnya
mempunyai kekhasan jenis-jenis tumbuhan, hewan dan ekosistemnya.
c. Sarana/rekreasi
Keanekaragaman flora dan fauna digunakan pula untuk tujuan rekreasi
sehingga dapat menghasilkan devisa bagi pemerintah. Contohnya
Kebon Raya Bogor dan Kebon Raya Cibodas, di Jawa Barat, Pulau
Komodo di P. Komodo, Tanjung Puting di Kalimantan, dan Ujung
Kulon di Jawa Barat dijadikan tempat wisata dan banyak diminati oleh turis
domestik danluar negeri.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
21
1. Biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup. Makhluk hidup
jika memiliki ciri-ciri: melakukan pertukaran zat atau metabolisme, tumbuh,
melakukan reproduksi atau berkembang biak, memiliki irritabilitas,
beradaptasi
2. Terjadinya keanekaragaman makhluk hidup ditentukan oleh berbagai hal,
antara lain sebagai berikut: evolusi, seleksi alam, adaptasi
3. Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Makhluk hidup; Faktor Lingkungan,
Faktor Sejarah Geologi, Faktor Penghambat Fisik.
b. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan:
Untuk mahasiswa
1. Diharapkan kepada mahasiwsa untuk mempelajari materi keanekaragaman
makhluk hidup dan penyebarannya secara tekun untuk memahami berbagai
macam materi di dalamnya.
Untuk Dosen
2. Diharapkan kepada Bapak/Ibu Dosen untuk terus membimbing kami terutama
dalam materi ini agar kami memdapatkan ilmu yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
1) http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer
22
2) https://books.google.com/books/about/Geografi_SMA_MA_Kls_XI_Diknas.
html?hl=id&id=AcAMWbTPfUAC
3) https://books.google.co.id/books?
id=1nh91WJY4J0C&pg=PT12&dq=Biosfer&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEw
iw4NjNmsDlAhUN3o8KHf0hCOYQ6AEILjAB#v=onepage&q=Biosfer&f=
false
4) https://books.google.co.id/books?
id=6l0LsdIFLt8C&pg=PA1&dq=BIOSFER&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEw
jcpoCtm8DlAhVTVH0KHRKNCaIQ6AEIQjAE#v=onepage&q=BIOSFER
&f=false
5) http://journal.unpas.ac.id/index.php/biosfer
6) http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/biosfer/issue/view/852
23