Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PEDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usia Bumi kurang lebih adalah 3000 juta tahun, namun adanya kehidupan diatas
bumi barulah sekitar 2000 tahun. Ada bermacam-macam teori yang ingin
mengungkapkan bagaimana kehidupan itu berawal, yang setiap tahunnya berbeda-beda.
Makhluk hidup yang tercipta setiap zamannya selalu berubah-ubah dari yang raksasa
hingga mengecil. Ada perbedaan-perbedaan yang terdapat pada setiap makhluk hidup.
Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu hingga menjadikan
keanekaragaman seperti habitat mereka, suhu, udara dan lain-lain. Keanekaragaman
juga menjadikan makhluk hidup di satu daerah berbeda di daerah yang lain, hal itu
disebabkan penyebaran dari makhluk hidup yang menyesuaikan keadaan geologi dan
lain-lain.
Kita mengetahui bahwa makhluk hidup khususnya manusia ditunjang oleh
lapisan-lapisan bumi (geosfer) untuk melangsungkan hidupnya. Salah satunya ialah
lapisan biosfer. Untuk itulah, kami para penulis mengangkat judul “Biosfer” sebagai
bahan kajian untuk mengetahui lebih jauh mengenai biosfer, makhluk hidup,
keanekaragamannya dan penyebarannya.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca mengetahui biosfer,
karakteristik dan manfaatnya bagi makhluk hidup, menambah khazanah ilmu
pengetahuan dan dapat dijadikan acuan untuk menambah ilmu pengetahuan serta
sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pengantar Geografi, Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Padang.

1
BAB II
ISI
A. Defenisi Biosfer
Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang
berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup
(habitat) makhluk hidup. Biosfer dapat diartikan juga sebagai bagian luar muka bumi
yang mencakup udara, daratan, dan air dan memungkinkan kehidupan serta proses
biotic berlangsung. Biosfer dapat diartikan juga sebagai keseluruhan ekosistem di bumi,
meliputi semua bagian bumi yang mengandung kehidupan ( terdiri dari komponen
biotic yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang merupakan bagian dari
atmosfer, hidrosfer, dan litosfer).
Setiap jenis makhluk hidup mempunyai tempat masing-masing di biosfer untuk
tetap hidup sesuai dengan caranya. Tempat hidup dengan unsur-unsurnya beserta
makhluk hidup yang tinggal di suatu kawasan secara keseluruhan akan membentuk
sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Sistem kehidupan di biosfer yang sebesar
bumi secara umum dibagi menjadi ekosistem daratan (terrestrial ecosystem), ekosistem
laut (marine ecosystem), dan ekosistem air tawar (fresh water ecosystem).
Makhluk hidup atau organisme memiliki tingkat organisasi yang berkisar dari
tingkat yang paling sederhana (protoplasma) ke tingkat organisasi yang paling kompleks
(biosfer). Tingkat organisasi dari bawah ke atas, semakin kompleks. Ekosistem
merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme dan lingkungannya
baik yang hidup maupun tak hidup (tanah, air, udara), yang secara bersamasama
membentuk suatu sistem ekologi. Misalnya, ekosistem hutan mangrove di Segara
Anakan atau ekosistem air tawar di danau Toba.
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang
cocok untuk kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan
istilah habitat untuk makhluk hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, yaitu disebut
substrat.
Makhluk hidup adalah sistem atau organisme yang cenderung untuk merespon
perubahan pada lingkungan mereka dan dalam diri mereka sendiri, sedemikian rupa
untuk meningkatkan kelanjutan mereka sendiri dan berumur panjang. Makhluk hidup
adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk menghirup udara atau bernafas, bisa
memindahkan atau menavigasi dan akibatnya memiliki kemampuan untuk berkembang
biak. Makhluk-makhluk hidup termasuk manusia, tanaman, serangga, hewan antara lain.
suatu benda dinyatakan sebagai benda hidup dan makhluk hidup jika memiliki ciri-ciri :

1. melakukan pertukaran zat atau metabolisme artinya adanya zat yang masuk dan
keluar;
2. tumbuh artinya bertambah besar karena pertambahan dari dalam dan bergerak;
3. melakukan reproduksi atau berkembang biak;

2
4. memiliki irritabilitas atau kepekaan terhadap rangsang dan memberikan reaksi
terhadap rangsangan tersebut;
5. memiliki kemampuan mengadakan adaptasi terhadap lingkungan.

Benda hidup dan makhluk hidup berbenda dengan benda mati. Pembeda antara
benda hidup dan makhluk hidup dengan benda mati adalah karena benda Benda mati
merupakan substansi yang tidak menjalankan proses kehidupan.
Makhluk hidup yang ada dipermukaan bumi beraneka ragam, tetapi secara garis
besar mkahluk hidup dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu tumbuhan dan
hewan. Tumbuhan yang termasuk makhluk, secara relatif tidak dapat berpindah tempat
terutama tumbuhan tingkat tinggi, sedangkan yang berhijau daun (berchhlorophyl) dapat
membuat makanannya dengan mengambil energi dari sinar matahari. Sebaliknya,
hewan seperti kebanyakan mobil, artinya banyak bergerak atau pindah tempat. Hewan
tidak dapat membentuk makanannya sendiri, maka ia mengambil makanan dari
makhluk lain.
Dalam teori evolusi dikatakan bahwa makhluk yang mula-mula adalah sangat
sederhana tingkatnya, yang bersel, yang bertunggal dan hidup dari bahan anorganis
sehingga tergolong tumbuhan. Dari golongan tumbuhan itu, sebagian berubah menjadi
hewan, yang selanjutnya berevolusi menjadi makhluk yang beraneka ragam seperti
kehidupan masa kini.

Darwin mengemukakan hukum seleksi alam sebagai penyebab evolusi yaitu:


1. semua makhluk berjuang untuk hidup;
2. yang lestari ialah yang paling kuat.

Petunjuk evolusi dapat kita lihat dari :


1. Geologi dan palaentologi;
2. Morfolgi dan anatomi perbandingan;
3. Reaksi fisiologis perbandingan;
4. Penyebaran makhluk hidup di muka bumi;

B. Penyebaran Makhluk Hidup

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna

Biosfer meliputi tanah, air dan udara. Biosfer merupakan sistem kehidupan
paling besar karena terdiri atas gabungan ekosistem yang ada di bumi. Selain
manusia, mahkluk hidup yang mendiami bumi adalah binatang (fauna) dan
tumbuh-tumbuhan (flora).Namun seperti yang telah kita ketahui persebaran
makhluk hidup dipermukaan bumi tidak merata, adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah :

3
A. Faktor Abiotik

Faktor abiotik terdiri dari faktor klimatik (iklim), faktor edafik (tanah), dan
faktor fisiografi (ketinggian tempat dan bentuk lahan).

 Faktor klimatik/iklim

mempengaruhi kehidupan antara lain yaitu suhu, kelembapan, angin, dan curah
hujan.Kondisi iklim merupakan salah satu faktor dominan yang mempengaruhi pola
persebaran flora dan fauna. Wilayah-wilayah dengan pola iklim yang ekstrim,
seperti daerah kutub yang senantiasa tertutup salju dan lapisan es abadi, atau gurun
yang gersang, sudah tentu sangat menyulitkan bagi kehidupan suatu organisme. Oleh
karena itu, persebaran flora dan fauna pada kedua wilayah ini sangat minim baik dari
jumlah maupun jenisnya. Sebaliknya, daerah tropis merupakan wilayah yang optimal
bagi kehidupan flora dan fauna. Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap
persebaran makhluk hidup di permukaan bumi ini, antara lain suhu, kelembapan
udara, angin, dan tingkat curah hujan.

1) Suhu

Permukaan bumi mendapatkan energi panas dari radiasi matahari dengan


intensitas penyinaran yang berbeda-beda di setiap wilayah. Daerah-daerah yang berada
pada zona lintang iklim tropis, menerima penyinaran matahari setiap tahunnya relatif
lebih banyak jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya. Selain posisi
lintang, faktor kondisi geografis lainnya yang mempengaruhi tingkat intensitas
penyinaran matahari antara lain kemiringan sudut datang sinar matahari, ketinggian
tempat, jarak suatu wilayah dari permukaan laut, kerapatan penutupan lahan
dengan tumbuhan, dan kedalaman laut. Perbedaan intensitas penyinaran matahari
menyebabkan variasi suhu udara di muka bumi.

Kondisi suhu udara sangat berpengaruh terhadap kehidupan hewan dan


tumbuhan, karena berbagai jenis spesies memiliki persyaratan suhu lingkungan
hidup ideal atau optimal, serta tingkat toleransi yang berbeda-beda di antara satu dan
lainnya. Misalnya, flora dan fauna yang hidup di kawasan kutub memiliki tingkat
ketahanan dan toleransi yang lebih tinggi terhadap perbedaan suhu yang tajam
antara siang dan malam jika dibandingkan dengan flora dan fauna tropis. Pada
wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara tidak terlalu dingin atau panas
merupakan habitat yang sangat baik atau optimal bagi sebagian besar kehidupan
organisme, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Hal ini disebabkan suhu yang
terlalu panas atau dingin merupakan salah satu kendala bagi makhluk hidup.

Khusus dalam dunia tumbuhan, kondisi suhu udara adalah salah satu faktor
pengontrol persebaran vegetasi sesuai dengan posisi lintang, ketinggian tempat,

4
dan kondisi topografinya. Oleh karena itu, sistem penamaan habitat flora
seringkali sama dengan kondisiiklimnya, seperti vegetasi hutan tropis, vegetasi
lintang sedang, vegetasi gurun, dan vegetasi pegunungan tinggi.

Berdasarkan faktor suhu, maka kita mengenal dua kelompok vegetasi, yaitu :

a) Kelompok vegetasi annual, yaitu kelompok tumbuhan yang hanya


berkembang pada saat-saat tertentu saja terutama pada musim panas.
Sedangkan dimusim dingin, tumbuhan jenis ini tidur karena berada
dibawah lapisan es yang ketebalannya bervariasi. Umumnya tumbuhan
annual adalah tumbuhan kecil atau bunga-bungaan di daerah beriklim
dingin.
b) Kelompok vegetasi perennial, yaitu kelompok tumbuhan yang
mempunyai mekanisme melindungi diri dari suhu yang sangat rendah
di musim dingin secara bergantian, sehingga dapat berkembang terus-
menerus. Kemampuan inilah menyebabkan kelompok vegetasi
perennialdapat berumur lebih dari satu tahun.

2) Kelembapan Udara

Selain suhu, faktor lain yang berpengaruh terhadap persebaran makhluk


hidup di muka bumi adalah kelembapan. Kelembapan udara yaitu banyaknya
uap air yang terkandung dalam massa udara. Tingkat kelembapan udara
berpengaruh langsung terhadap pola persebaran tumbuhan di muka bumi. Beberapa
jenis tumbuhan sangat cocok hidup di wilayah yang kering, sebaliknya terdapat jenis
tumbuhan yang hanya dapat bertahan hidup di atas lahan dengan kadar air yang
tinggi. Berdasarkan tingkat kelembapannya, berbagai jenis tumbuhan dapat
diklasifikasikan ke dalam empat kelompok utama, yaitu sebagai berikut.

a) Xerofit, berasal dari kata xeroyang artinya kering dan phytosyang


berarti tumbuhan. Jadi xerofitmerupakan kelompok tumbuhan yang
dapat beradaptasi dengan lingkungan yang kekurangan air atau kering.
Daerah persebarannya terutama dikawasan gurun ( kawasan arid ).
Contohnya kaktus.
b) Hidrofit, berasal dari kata hydrosyang artinya basah atau berair. Jadi
hidrofit adalah kelompok tumbuhan yang khusus beradaptasi pada
lingkungan yang berair atau basah. Ciri khas vegetasi ini adalah
cenderung mempunyai sistem perakaran yang dangkal, namun
daunnya lebar-lebar dengan ruang renik( stomata ), mempunyai
lapisan-lapisan kulit luar dan daun-daunnya mengarah kearah
datangnya sinar matahari. Contohnya teratai, enceng gondok, paku-
pakuan, selada air, kangkung dan sebagainya.

5
c) Mesofit, berasal dari kata mesoyang artinya antara atau pertengahan.
Jadi mesofitmerupakan kelompok vegetasi yang hidup pada daerah-
daerah lembab tetapi tidak sampai tergenang air. Tumbuhan kelompok ini
banyak terdapat di daerah lintang rendah ( tropis ) dengan curah
hujan yang tinggi dan relatif merata sepanjang tahun, Contohnya
anggrek dan beberapa jenis jamur.
d) Tropofityaitu kelompok tumbuh-tumbuhan yang mampu beradaptasi
pada lingkungan dengan kondisi yang berubah-ubah ( menguntungkan dan
tidak menguntungkan ). Vegetasi kelompok ini dapat hidup dengan
perubahan musim yang jelas yaitu musim panas dan musim dingin.
Pada umumnya tumbuhan tropofitberupa tumbuhan yang besar-besar,
berdaun lebat dengan cabang-cabang yang banyak dan dikategorikan
sebagai belukar atau pohon-pohon. Berdasarkan ciri tersebut, maka
kelompok vegetasi ini merupakan vegetasi khas daerah tropis, seperti
pohon jati.

3) Angin

Di dalam siklus hidrologi, angin berfungsi sebagai alat transportasi yang


dapat memindahkan uap air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain. Gejala
alam ini menguntungkan bagi kehidupan makhluk di bumi, karena terjadi distribusi
uap air di atmosfer ke berbagai wilayah. Akibatnya, secara alamiah kebutuhan
organisme akan air dapat terpenuhi. Gerakan angin juga membantu
memindahkan benih dan membantu proses penyerbukan beberapa jenis tanaman
tertentu.

4) Curah Hujan

Air merupakan salah satu kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Tanpa
sumber daya air, tidak mungkin akan terdapat bentuk-bentuk kehidupan di muka
bumi.Bagi makhluk hidup yang menempati biocycle daratan,sumber air utama
untuk memenuhi kebutuhan hidup berasal dari curah hujan.

Melalui curah hujan, proses pendistribusian air di muka bumi akan


berlangsung secara berkelanjutan. Sebagaimana telah Anda pelajari di kelas X,
bahwa titik-titik air hujan yangjatuh ke bumi dapat meresap pada lapisan-lapisan tanah
dan menjadi persediaan air tanah, atau bergerak sebagai air larian permukaan,
kemudian mengisi badan-badan air, seperti danau atau sungai.

Begitu pentingnya air bagi kehidupan mengakibatkan pola penyebaran dan


kerapatan makhluk hidup antarwilayah pada umumnya bergantung dari tinggi-

6
rendahnya curah hujan. Wilayah-wilayah yang memiliki curah hujan tinggi
pada umumnya merupakan kawasan yang dihuni oleh aneka spesies dengan
jumlah dan jenis jauh lebih banyak dibandingkan dengan wilayah yang relatif lebih
kering.

Sebagai contoh daerah tropis ekuatorial dengan curah hujan tinggi


merupakan wilayah yang secara alamiah tertutup oleh kawasan hutan hujan tropis
(belantara tropis) dengan aneka jenis flora dan fauna dan tingkat kerapatan yang
tinggi. Tingkat intensitas curah hujan pada suatu wilayah akan membentuk
karakteristik yang khas bagi formasi-formasi vegetasi (tumbuhan) di muka bumi.

Karakter vegetasi yang menutupi hutan hujan tropis sangat jauh berbeda
denganvegetasi yang menutupi kawasan muson, stepa, atau gurun. Karakter
vegetasi di wilayah muson didominasi oleh tumbuhan gugur daun untuk menjaga
kelembapan saat musim kemarau.

Wilayah gurun didominasi oleh jenis tumbuhan yang sangat tahan


terhadap kekeringan. Kekhasan pola dan karakteristik vegetasi ini tentunya
mengakibatkan adanya hewan-hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu.
Pada dasarnya tumbuhan merupakan salah satu sumber bahan makanan (produsen)
bagi hewan.

 faktor tanah/ edafik

faktor tanah disebut pula faktor edafikyang berasal dari kata edaposyang
artinya tanah atau lapangan. Melihat pola persebaran vegetasi dengan faktor
edafik berarti meninjau tanah dari sudut tumbuhan atau kemampuan menumbuhkan
vegetasi. Faktor fisik dan kimiawi tanah yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman
antara lain tekstur, struktur, dan keasaman tanah.

1). Tekstur tanah.

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai partikel tanah dalam


suatu massa tanah terutama perbandingan antara pasir, debu dan lempung. Tekstur
tanah sangat penting dalam kaitannya dengan kapasitas menampung air dan
udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel –partikel yang lebih besar dapat
mempunyai tata air yang baik. Tanah yang halus biasanya memiliki potidak
tersebar merata. Selain itu alirannya juga sangat lambat sehingga tidak menguntungkan
bagi tumbuh-tumbuhan.

2). Struktur tanah

Struktur tanah adalah susunan atau pengikatan butir-butir tanah dan


membentuk agregat tanah dalam berbagai kemantapan bentuk dan ukuran. Struktur
tanah menyebabkan perbedaan tingkat kemampuan tanah dalam meloloskan air

7
( porositas ) dan besar pori-pori antara butir-butir tanah ( permeabilitas ). Porositas
dan permeabilitas mempengaruhi penyaluran air, unsur hara dan udara keseluruh bagian
tanah.

3). Keasaman tanah Kesuburan tanah sangat dipengaruhi oleh proses-proses


kimia dan pertukaran unsur kimia antaratumbuhan. Tumbuhan tidak mampu
menyerap unsur-unsur hara tanpa diubah dalam bentuk cairan. Jika keasaman
tanah berkurang sampai beberapa tingkat, maka air akan mempunyai
kemampuan yang kecil dalam menahan mineral-mineral untuk diubah menjadi unsur-
unsur hara. Akibatnya sekalipun unsur-unsur hara ada di dalam tanah tumbuhan
tidak mungkin hidup dengan baik disana.

 Faktor topografi

Faktor topografi meliputi ketinggian dan kemiringan lahan. Ketinggian


suatu tempat erat kaitannya dengan perbedaan suhu yang akhirnya
menyebabkanpula perbedaan kelengasan udara. Diantara daerah yang mempunyai
ketinggian yang berbeda, akan ditumbuhi oleh vegetasi yang jenisnya berbeda
pula karena vegetasi tumbuhan maupun hewan mempunyai tingkat adaptasi yang
berlainan. Oleh sebab itu kita mengenal jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang
khas untuk daerah-daerah dengan ketinggian tertentu.

Faktor topografi yang lain adalah kemiringan permukaan tanah.


Permukaan tanah yang miring menyebabkan air cepat menyusuri lereng. Semakin
terjal permukaan semakin besar kekuatan air mengikis permukaan tanah yang
subur, sehingga ketebalan tanah menjadi berkurang. Biasanya tanah yang
miring setiap unitnya mempunyai jumlah flora dan fauna lebih sedikit dari pada tanah
yang relatif rata. Hal ini disebabkan oleh cadangan aircepat hilang karena bergerak
kebawah secara cepat.

B. Faktor Biotik

Faktor biotik yang sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna
yaitu manusia. manusia dapat membudidayakanbeberapa jenis flora dan fauna.

C. Faktor Sejarah Geologi

Diperkirakan 200 juta tahun yang lalu, di bumi ini hanya terdapat satu
benua saja, kemudian benua itu mengalami keretakandan bergeser. Pergeseran
itu berlangsung secara lambat dan akhirnya terjadilah lima benua seperti yang kita
alami sekarang ini yang berlangsung kira-kira dalam waktu 135 juta tahun.
Jadi pergeserandimulai pada zaman Mesozoikum sampai awal Kenozoikum
hingga bentuknya yang sekarang. Pada zaman itu bumi telah dihuni oleh berbagai
jenis ikan, reptile, burung sampai binatang-binatang menyusui serta hewanatau
tumbuhan didaratan. Pergeseran menjadi anak benua itu, mengakibatkan makhluk

8
hidup yang dibawanya mengalami perubahan lingkungan hidup, misalnya iklim
yang berbeda menyebabkan hanya makhluk hidup yang tahan terhadap kondisi ini
akan tetap bertahan hidup dan menyesuaikan diri, sehingga tidak musnah. Jadi,
sejarah geologi ikut menentukan geografi kehidupan di bumi baik ditinjau dari
persamaan maupun perbedaan makhluk hidup.

Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa persebaran flora dan fauna di muka
bumi dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :

1). Dilihat dari Penyebab Persebarana.

a) Tekanan Populasi, semakin banyak /bertambahnya populasi akan


menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi
semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan migrasi.
b) Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam
memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan yang
dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain.
c) Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat
menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap
perubahan tersebut dan menjadi merasa tidak cocok untuk terus
menempati daerah asal.

2). Dilihat dari Sarana Persebarana.


a) Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan
terbang sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk
bermigrasi dari berat-ringannya benih.
b) Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-hewan air
menyebabkan perpindahan mudah terjadi.Benih tumbuhan dapat
terangkut dan berpindah tempat dengan menggunakan media aliran air
sungai atau arus laut.
c) Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai
media untukberpindah tempat.
d) Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat
menyebabkan perpindahan flora dan fauna.

3). Dilihat dari Hambatan (barier) Persebarana.


a) Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat
dapat menghambat persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban
udaradan curah hujan.
b) Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi
tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam
tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan airyang cukup. Lapisan tanah
yang tipis dan keras membuat hewan-hewan yang terbiasa menggali

9
tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang
lapisan tanahnya tebal dan gembur.
c) Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat
persebaran flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan
pegunungan.
d) Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta
persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat
flora dan fauna dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan
dengan kondisi alam

C. Persebaran Flora dan Fauna di Dunia

A. Persebaran flora di permukaan bumi

Ilmu yang mempelajari penyebaran tumbuhan dipermukaan bumi


dalah Fitogeografi.Persebaran flora dipermukaan bumi dibagi menjadi
beberapa habitat yaitu lingkungan darat, lingkungan air tawar, dan lingkungan
air laut.
 Lingkungan darat
1) Tundra, tundra berarti daratan tanpa pohon. tundra merupakan suatu
vegetasi yang hanya terdiri dari berbagai jenis lumut. persebaran
tundra terdapat di bagian utara Skandinavia, Finlandia, Siberia, Rusia,
dan Kanada. hewan yang terdapat di tundra misalnya kelinci,
burung hantu, serigala, rusa, dan domba.
2) Taiga (Hutan Conifer), adalah hutan yang pohonnya berdaun jarum.
taiga terletak didaerah yang lintangnya 45 derajat LU-47 derajat
LU. tumbuhannya meliputi picea, alder dan birc. ciri khas vegetasi taiga
yaitu pohon fir, spuce, dan tamarack. persebaran wilayahnya di
Rusia, Siberia Utara. jenis hewan yang hidup didaerah ini adalah
serigala, beruang, rusa, bajing, burung gagak hitam, dan berbagai
burung berkicau.
3) Hutan Meranggas daerah iklim sedang, jenis hutan ini terdapat
didaerah iklim dingin, yang musim saljunya lebih dari tiga bulan
dan didaerah sedang dengan empat musim (panas, dingin, semi, dan
gugur).Ciri khas hutan meranggas yaitu hutannya selalu hijau pada
musim panas, pada musim dingin daunnya berguguran,pada musim
gugur menjelang gugurnya daun-daun, timbul warna-warni pada daun-
daun karena proses disintegrasi kimia yang terjadi pada daun. jenis
hutan ini tersebar diwilayah Amerika Serikat bagian timur, Inggris,

10
Australia, dan ujung selatan benua Amerika.jenis vegetasinya yaitu
beec, maple, dan oak.
4) Padang Rumput, padang rumput yang luas disebut stepa. padang rumput
terdapat diselatan daerah hutan meranggas yang curah hujannya
tidak begitu besar dengan suhu yang lebih tinggi. persebaran
padang rumput di bumi terdapat di Hongaria, Rusia Selatan, Amerika
Selatan, Amerika Utara, dan Asia.
5) Sabana, adalah padang rumput yang luas dan diselingi pohon-
pohon tinggi.jenis dauna yang terdapat didaerah sabana misalnya
jerapah, kijang, zebra, singa, dan macan tutul. sabana biasanya
terdapat pada daerah iklim tropis dan subtropis.
6) Hutan Trofik Basah, terdapat disepanjang khatulistiwa yaitu
didaerah yang memiliki ciri-ciri yaitu intensitas sinar matahari
tinggi, suhu selalu tinggi, amplitudo harian maupun tahunan relatif
tinggi, dan curah hujan tinggi.hutan tropik basah merupakan
suatu tipe vegetasi yang hijau sepanjang tahun, yang terdiri dari
pohon-pohon tinggi. dihutan tersebut banyak tumbuh berbagai efifit
maupun liana, keadaan pohonya rapat-rapat sehingga sinar
matahari tidak dapat tembus kedasar hutan.persebaran hutan
tropik basah terdapat di Asia, Afrika, Amerika dan Indonesia. jenis
hewan yang hidup seperti di Asia terdapat orang utan dan siamang,
di Afrikaterdapat gorila dan simpanse, sedangkan di Amerika
Selatanadalah jaguar.
7) Hutan Musim, hutan musim terdapat didaerah yang memiliki iklim
musim dan terdiri dari pohonyang tahan kekeringan.ciri khas hutan
musim yaitu sebagian besar pohonnya terdiri dari trofofita, yaitu
pohon yang daunnya berguguran pada musim kemarau, daunnya
menjadi hijau kembali pada musim hujan, pohonnya tinggi-tinggi
dan jarak antara pohon yang satu dengan yang lain berjauhan, sinar
matahari dapat tembus kedasar hutan.di Indonesia, hutan musim
terdapat di Jawa tengah ke Timur sampai di Nusa Tenggara Timur.
jenis hewan yang hidup yaitu babi hutan, rusa, harimau, dan kijang.

8) Hutan Mangrove (Hutan Bakau), persebarannya banyak di daerah


tropik dan subtropik atau sepanjang pantai yang landai. ciri khusus yang
terdapat pada hutan bakau adalah kekurangan oksigen baik dalam
air maupun dalam tanah, kadar garamnya tinggi, pohonnya berdaun
tebal dan kaku, terkena pasang naik dan surut air laut, pohonnya terdiri
dari pohon bakau (rhizophora), pohon kayu api (avicennia), bogem
(bruguiera).persebaranhutan mangrove diIndonesia terdapat disepanjag
pantai Timur Sumatera, pantai Barat dan Selatan Kalimantan dan

11
sepanjang pantai-pantai yang rendah di Papua. Hutan bakau yang
terluas di Indonesia terdapat di Papua.
9) Hutan Berkayu Keras, terdapat di daerah iklim tropis yang kering
pada musim panas atau menurut iklim koppen terdapat diwilayah
yang beriklim Cs dan terletak pada lintang 30 -40 derajat LU/LS.
ciri-cirinya yaitu pohonnya pendek-pendek, kayunya keras dan
berdaun keras, tumbuhan penutupnya terdiridari semak, jenis
tumbuhannya yaitu zaitun.
10) Gurun (padang pasir), merupakankawasan iklim kering yang
ditandai rata-rata jumlah curah hujan tahunan lebih kecil, terletak di
sekitar lintang 30° –35°, terdapat di Asia, Afrika, Amerika, dan
Australia.
 Lingkungan air tawar

Lingkungan air tawar meliputi sungai, danau, dan kolam. lingkungan


air tawaryang banyak kehidupannya banyak terdapat pada zone fotik, yaitu
bagian perairan yang sinar mataharinya masih dapat tembus kedasar. ciri-
ciri dari lingkungan airtawar yaitu kadar garamnya rendah, adanya aliran air,
serta dipengaruhi iklim dan cuaca. jenis vegetasi yang hidup di lingkungan air
tawar misalnya teratai, enceng gondok, diatomae, ganggang biru, dan
ganggang hijau. secara fisik , lingkungan air tawar terdiri dari tiga daerah yaitu:

1) Litoral, merupakan daerah air yang dangkal, sehingga sinar


matahari dapat tembus sampai kedasar. organisme yang hidup di
daerah ini seperti tumbuhan berakar, cacing, udang dan plankton.
2) Limnetik, merupakan daerah air yang terbuka dan cahaya
matahari masih dapat menembus kedasar. organisme yang hidup
didaerah ini antara lain nekton, dan plankton.
3) Profundal, merupakan daerah dasar air yang dalam dan cahaya
matahari tidak dapat/tembus/sampai/kedasar.

 Lingkungan air laut

Luas Lingkungan air laut dipermukaan bumi kira-kira 70%. Secara fisik
laut terdiri dari limazona yaitu:
1) Zona Litoral, merupakan daerah pasang dan surut,yaitu daerah antara
air pasang(pasang naik) dan air surut (pasang surut).Biota yang hidup di
daerah ini ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang, binatang
laut, udang , kepiting,cacing laut.
2) Zona Neritik, merupakan daerah perairan dangkal yang memiliki
kedalaman hingga 200 m. Pada zona ini masih dapat tembus cahaya
matahari sehingga wilayah ini memiliki keragamanhewan maupun

12
tumbuh-tumbuhan.Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton,
nekton, bentos dan neston. Contohzona neritik terdapat di laut
Indonesia yaituLaut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka, dan Laut-laut
di sekitar kepulauan Riau.
3) Zona Bathyal, merupakan daerah wilayah laut dalam yang memilki
kedalaman antara 200 hingga 1800m.Pada zona inibagian dari laut
yang masihtembus sinar mataharitapi remang-remang sehingga
kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di zona
neritik.Pada daerah ini sudah tidak ada produsen melainkan hanya berupa
nekton.

4) .Zona Abysal. merupakan wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih


dari 1800msampai 6000 m, daerah ini gelap karena tidak tembus
sinar matahari dan hanya sedikit terdapat spesies yangterdapat di
zona ini.
5) Zona Hadal, merupakan wilayah laut yang sangat dalam yaitu lebih
dari 6000 m biasanya berupa palung laut.

D. Persebaran Fauna di Permukaan Bumi

Menurut Alfred Russel Wallace, secara umum wilayah persebaran fauna di


permukaan bumi dikelompokan ke dalam enam region, yaitu sebagai berikut:
1) Paleartik, meliputi wilayah-wilayah di Benua Eropa, Uni Soviet, Jepang,
Laut Mediteran, dan Afrika bagian paling utara. Contoh fauna:
panda,unta, rusa, dan beruang kutub, kelinci, tikus, kelelawar, anjing,
rusa kutub.Kelinci Hewan Region Paleartik
2) Ethiopian(Afrotropical), meliputi seluruh Benua Afrika (kecuali
bagian utara), Gurun Saharadan Pulau Madagaskar. Contoh fauna: gajah
Afrika, badak bercula dua, kuda nil, gorilla, zebra, jerapah, singa, dan
reptil.Zebra Hewan Region Ethiopian.
3) Oriental, meliputi wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara. Contoh
fauna: orang utan, banteng, harimau, gajah, dan reptile.Banteng Hewan
Region Oriental.
4) Australian, meliputi wilayah-wilayah Benua Australia, Selandia Baru,
dan Pulau Papua. Contoh fauna: hewan berkantung seperti koala,kanguru,
kuskus, wallaby, burung cendrawasih, kasuari, kakatua, dan kiwi.
Koala Hewan Region Australian.
5) Neartik, meliputi wilayah Amerika Utara (AS dan Kanada), Meksiko
Tengah dan Greenland, sampai bagian tengah Meksiko. Contoh fauna:
bison, caribouw, salamander, ayam kalkun,ular berbisa dan kura-
kura.Kalkun Hewan Region Neartik.

13
6) Neotropik, meliputi Meksiko bagian bagian selatan, Amerika Tengah,
dan Amerika Selatan. Contoh fauna: ikan piranha, belut listrik, tapir
lama(sejenis unta), ular anaconda, dan kera.Belut Listrik Hewan Region
Neotropik.

E. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Persebaran flora dan fauna di wilayah Indonesia. Flora dan fauna


Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu flora dan fauna asiatis, peralihan
(asli),dan australis. Flora dan fauna asiatis ditemukan di Indonesia bagian barat.Flora
dan fauna australis ditemukan di Indonesia bagian timur. Flora danfauna di Indonesia
bagian tengah merupakan flora dan fauna asli Indonesia.Pembagian ini didasarkan
hasil penelitian penelitian Alfred RusselWalace dan Max Wilhelm Carl Weber.
A. Persebaran Flora di Indonesia
Curah hujan yang cukup tinggi di daerah tropis mengakibatkan
suburnya berbagai jenis tanaman. Oleh karena itu, daerah tropis dikenal
sebagai kawasan hutan belukar yang bukan saja menyimpan berbagai potensi
kekayaan alam, melainkan juga berperan sebagai paru-paru dunia.
Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh
yang sangat besar, terutama curah hujan dan suhu udara. Selain iklim, tanah yang
subur menyebabkan berbagai jenis tanaman dapat tumbuhdengan baik di wilayah
Indonesia. Flora Indonesia terdiri dari sekitar 4.000jenis pohon, 1.500 jenis paku
pakuan, dan 5.000 jenis anggrek.
Ciri khas flora di Indonesia antara lain:
1) Umumnya vegetasinya selalu hijau
2) Jumlah dan tumbuhan banyak
3) Jenis tumbuhan endemik banyak
Secara khusus flora di Indonesiaterbagi menjadi tiga yaitu :
1. Flora Indonesia bagian barat termasuk regionflora Asia,cirinya tipe
hutannya heterogen, pohonnya berjenis-jenis, sehingga masih lebat
dengan curah hujan tinggi, dan sering disebut hutan hujan
tropis.Flora Indonesia bagian barat meliputi berbagai jenis tanaman
yangtumbuh di Pulau Sumatra, Jawa, Kalimatan, dan pulau-pulau
kecil disekitarnya.
2. Flora Indonesia bagian tengah termasuk flora peralihan.ciri
iklimnya makin kering, curah hujan sedikit/ rendah, sehingga
banyak dijumpai sabana dan stepa, tipe hutannya homogen.Flora
Indonesia tengah meliputitumbuhan yang terdapat di Sulawesi,Nusa
Tenggara, dan Maluku.Di Nusa Tenggara terdapatpadang
rumput alami yang baikuntukdaerah peternakan.
3. Indonesia Bagian Timur termasuk region Australia,Cirinya tipe
hutannya homogen/ sejenis hutan musim. pada saat musim

14
kemarau pepohonannya banyak yang gugur dan curah hujan
sedang. FloraIndonesia bagian timur adalah tumbuhan yang hidup di
pulauPapua dan pulau-pulau sekitarnya. Jenis tanaman yang sering
dijumpaidi Papua adalah jenis conifera seperti agatis alba dan obi.
Di daerahdataran rendahnya terdapat pohon sagu, nipah, dan
bakau.

B. Persebaran Fauna di Indonesia


Fauna di Indonesia mencerminkan posisinya diantaraBenua Asia
(Oriental) danBenua Australia (Australian). Secara geologis kepulauan
Indonesia terbagi atas tiga wilayah, yaitu bagian Barat yang menyatu
dengan benua asia disebutlandas kontinen sunda (paparan sunda), bagian
tengah disebut wilayah peralihan,sedangkan bagian timur Indonesia
menyatu dengan benua Australia disebut landas kontinen sahul atau paparan
sahul.
Diantara landas kontinen sunda denganwilayah peralihan terdapat batas
flora dan faunaasia yang disebut garis Wallace.sedangkan antara wilayah
peralihandengan landas kontinen sahul terdapat batasflora dan fauna
Australiayang disebut garis Weber.

Berdasarkan gambar di atas yang membagi daerah Indoensia menjadi 3 bagian


yaitu:
1) Garis Wallace,adalah garis khayal yang membatasi jenis faua dan flora
Asiatis dengan jenis fauna dan flora peralihan.
2) Garis Weber, adalah garis khayal yang membatasi fauna dan flora
peralihan dengan jenis fauna dan flora Australis.

Di Indonesia terdapat 3 bagian persebaran fauna yaitu :


1. Wilayah Fauna Indonesia Barat
Wilayah fauna Indonesia barat meliputi pulau
Sumatera, pulau Bali, pulau Jawa, pulau Kalimantan serta
pulau-pulau kecil disekitarnya. region fauna Indonesia barat
sering disebut wilayahfauna tanah sunda. Wilayah fauna
indonesia tengah dengan wilayah paparan sunda dibatasi oleh garis
wallace.
Fauna ini disebut juga dengan sebutan fauna Asiatis
.Penyebaran Fauna Asiatis terdapat sebelah barat yang
meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Fauna Untuk
lebih jelasnya dapat kita lihat contoh jenis fauna wilayah
Indonesia Barat yaitu:

15
a) Mamalia, terdiri atas gajah, badakbercula satu, rusa. banteng,
kerbau, monyet, prang utan, macan, tikus, anjing, beruang,
kijang, ajag, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang.
b) Reptil, terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek,
biawak, bunglon, dan trenggiling.
c) Burung,terdiri atas burung hantu, elang, jalak, merak,
kutilang, dan berbagai macam unggas.
d) .Berbagai macam serangga (insekta).
e) Berbagai macam ikan air tawar dan pesut, yaitu sejenis
lumba-lumba dari sungai Mahakam. Sedangkan menurut letak
keberadaannya fauna Indonesia barat terdapat diPulau
Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya.
2. Wilayah Fauna Indonesia Tengah (wilayah Wallace)
Wilayah fauna Indonesia tengah sering disebut wilayah fauna
Wallacea (peralihan). region ini terdiri dari Pulau Sulawesi dan kepulauan
di sekitarnya, kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor dan kepulauan
Maluku.Daerah fauna Peralihan dibatasi oleh garis Wallace yang
membatasi dengan fauna di dataran Sunda dan garis Weber yang
membatasi dengan fauna di dataran Sahul.
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat contoh jenis fauna wilayah
Indonesia Barat yaitu:
a) mamalia, terdiri atas anoa, babirusa, ikan duyung, kuskus, monyet
hitam, beruang, tarsius, monyet, seba, kuda, sapi, dan banteng.
b) reptil, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular,
danboa-boa.
c) amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang,dan katak air.
d) berbagai macam burung, natara lain burung dewata, maleo,
mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakak tua,
nuri, merpati, dan angsa.
Sedangkan menurut letak keberadaannya fauna Indonesia
peralihan terdapat diPulau Sulawesi dan sekitarnya, dan kepulauan
Nusa tenggara.

3. Wilayah Fauna Indonesia Bagian Timur


Wilayah fauna Indonesia timur atau wilayah paparan sahul meliputi
wilayah papua (Irian Jaya) dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya.
wilayah Indonesia bagian timur dengan wilayah fauna kepulauan Wallace
dibatasi oleh garis Weber.FaunaIndonesia timurdisebut juga fauna
Australis. Fauna ini terdapat di Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya.
Binatang-binatangnya mempunyai kesamaan dengan binatang-binatang di
benua Australia.

16
Fauna Indonesia timur meliputi jenis hewan berikut:
a) mamalia, terdiri atas kanguru, walaby, beruang, nokdiak (landak irian),
oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kanguru pohon, dan
kelelawar.
b) reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
c) amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d) burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, dan
mandar.
e) berbagai jenis ikan.
f) berbagai macam serangga.
Sedangkan menurut letak keberadaannya fauna Indonesia Timur
terdapat diKepulauan Maluku, dan Papua dan sekitarnya.

Hewan-hewan yang terdapat di Indonesia


Di Indonesia terdapat hewan endemik, sebelum nya untuk dapat
dikatakan endemik suatu organisme harus ditemukan hanya di suatu tempat dan
tidak ditemukan di tempat lain.
Contoh beberapa spesies yang bersifat endemik di Indonesia adalah sebagai
berikut:
1) Burung cendrawasih di Papua
2) .Burung Maleo di Sulawesi
3) Komodo di pulau Komodo
4) Anoa di Sulawesi
5) Rafflesia Arnoldi terdapat di pulau Sumatera dan penyebarannya
disepanjang bukit barisan dari NAD sampai lampung.
6) Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan flora khas
Indonesia yang terdapat dipulau sumatera.

F. Dampak Kerusakan Flora dan Fauna Terhadap Kehidupan

A. Kerusakan Flora, Fauna dan dampaknya.


Dalam siklus kehidupan baik hewan maupun tumbuhan selalu
terjadi evolusi, seleksi alam, dan adaptasi. Evolusi adalah perubahaan
makluk hidup secara perlahan-lahan dari sederhana ke bentuk yang lebih
sempurna dalam jangka waktu yang sangat lama. Jadi makluk
hidup selalu mengalami perubahaan sehingga timbul spesies baru. Perlu
diketahui bahwa tumbuhan dan hewan berasal dari makluk hidup masa
lampau yang telah mengalami perubahaan dalam waktu yang sangat lama.

Seleksi alam adalah penyaringan suatu lingkungan hidup sehingga


hanya makluk hidup tertentu yang dapat bertahan dan mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungan hidup yang baru. Makluk hidup yang tidak

17
mampu bertahan dan menyesuaikan dengan lingkungan yang telah
berubahakan mati atau pindah kelingkungan lain. Dengan adanya seleksi
alam ini, banyak hewan dan tumbuhan yang dulu hidup, sekarang telah
punah karena tidak mampu untuk survival menyesuaikan dengan lingkungan
atau habitat yang ada.
Contoh kerusakan flora dan fauna yang terjadi di Indonesia akibat kegiatan
manusia, misalnya :
1) Hutan menjadi gundulDalam prakteknya tebang pilih juga
mengorbankan pohon lain yang tertimpa sehingga banyak pohon
kecil yang mati. Apabila penebangan dilakukan secara
serampangan maka akan menghabiskan pohon-pohon dihutan.
2) Tanah LongsorAkar-akar pohon di hutan berfungsi sebagai penahan
tanah agar tidak tererosi dan longsor. Karena pohon sudah mati
maka fungsi tersebut juga tidak dapat berlangsung.
3) BanjirPohon-pohon di hutan dapat berfungsisebagai penahan air
hujan sehingga air meresap kedalam tanah. Namun, karena
fungsi hutan berubah maka akar tidak mampu lagi menahan air
akibatnya di dahilir atau di daerah yang lebih rendah akan banjir.
4) Rusaknya hutan habitat hewan dan makluk hidup lain.Rusaknya
hutan berarti rusaknya tempat hidup hewan. Oleh karena itu.
Kelestarian hewan di hutan juga terancam, begitu juga dengan
makluk hidup lainnya.
B. Faktor-faktor yang menyebabkan kemusnahan fauna
.Faktor-faktor yang menyebabkan kemusnahan fauna adalah sebagai berikut:
1) Faktor kematian merupakan faktor yang langsung mematikan
atau mengurangi populasi. Misalnya pemangsaan, perburuan,
penyakit, kelaparan dan kecelakaan.
2) Faktor kesejahteraan merupakan faktor yang menyangkut
kuantitas dan kualitas lingkungan hidup fauna. Misalnya
makanan, air dan tempat hidup.
3) Faktor manusia merupakan kegiatan-kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas makanan, air dan tempat hidup.

G. Pelestarian Flora dan Fauna

Beberapa jenis flora dan fauna kini semakin sulit ditemui karena
banyak diburu untuk tujuan tertentu (dimakan, untuk obat, perhiasan)
maupun tempat hidupnya dirusak manusia misalnya untuk dijadikan
lahan pertanian, perumahan, industri, dan sebagainya. Flora dan fauna yang
jumlahnya sangat terbatas tersebut dinyatakan sebagai flora dan fauna
langka.

18
Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka
dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1) Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar
perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini
berupa cagar alambagi flora dan suaka margasatwabagi fauna.
2) Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran
bagi hewan-hewan tertentu, seperti:• Pusat rehabilitasi orang utan di
Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera.• Daerah hutan Wanariset
Samboja di Kutai, Kalimantan Timur.• Pusat rehabilitasi babi rusa dan
anoa di Sulawesi.
3) Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan
harus memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia
dengan lingkungannya.
4) Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti:
Soa-soa (biawak), Komodo, Landak Semut Irian, Kanguru Pohon,
Bekantan, Orang Utan (Mawas), Kelinci liar, bajing terbang, bajing
tanah, Siamang, macan Kumbang, beruang madu, macan dahan
kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah, tapir, badak, anoa, menjangan,
banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing Puar, Peusing.
5) Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:• mencegah pencurian
kayu dan penebangan hutan secara liar.• perbaikan kondisi lingkungan
hutan.• menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di
tebang.• sistem tebang pilih.
6) Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain:• melindungi hewan dari
perburuan dan pembunuhan liar.• mengembalikan hewan piaraan ke
kawasan habitatnya.• mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri.
7) Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain:• mencegah
perusakan wilayah perairan.• melarang cara-cara penangkapan yang
dapat mematikan ikan dan biota lainnya, misalnya dengan
bahanpeledak.• melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan.

H. Fungsi Suaka Margasatwa dan Cagar Alam

Sebelum membicarakan tentang fungsi suaka margasatwa dan cagar


alam, terlebih dahulu Anda harus mengerti apa yang dimaksud dengan
suaka alam, suaka margasatwa, dancagar alam.
Suaka alam merupakan kawasan di daratan dan perairan yang
mempunyai fungsi utama sebagai kawasan perlindungan dan
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan hewan serta tata lingkungannya.
Suaka alam merupakan usaha konservasi floradan fauna yang mencakup
cagar alam dan suaka margasatwa.

19
Suaka margasatwa adalah kawasan suaka alam yang
mempunyai ekosistem asli, memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan
keunikan jenis satwanya. Suaka margasatwa bertujuan untuk melindungi
dan melestarikan kelangsungan hidup satwa tertentu agar tidak punah.
Selain itu dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan,pendidikan,
menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
Cagar alam merupakan kawasan suaka alam yang karena
keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan tata
lingkungannya. Kawasan ini untuk melindungi dan melestarikan flora dan
fauna yang hidup di dalamnya yang mempunyai nilai tertentu agar dapat
berkembang sesuai dengan kondisi aslinya. Selain itu cagar alam juga
dipergunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan rekreasi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari suaka margasatwa dan
cagar alam adalah sebagai berikut:
• melindungi flora dan fauna dari ancaman kepunahan.
• menjaga kesuburan tanah.
• mengatur tata air.• menjadi tempat/obyek wisata.
• menambah sumber devisa Negara
• menjadi tempat belajar di lapangan (praktek).
• menjadi tempat penelitian.

I. Pemanfaatan Flora dan Fauna


Keberadaan flora dan fauna tak dapat dipisahkan didalam
kehidupan manusia. Tumbuhan dan hewan mempunyai manfaatnya yang
besar bagi kehidupan manusia. Ada saling ketergantungan antara tumbuhan,
hewan dan manusia untuk kelangsungan hidup mereka masing-masing.
Sebagian hewan mempunyai andil bagi pertumbuhan dan persebaran
tumbuhan. Hewan pun hidup dari tetumbuhan juga. Bahkan hewankarnivora,
seperti harimau misalnya, sesungguhnya bergantung pada tumbuhan karena
makanannya terdiri dari binatang herbivora yang hidupnya dari
tetumbuhan Ketergantungan flora dan fauna pada manusia adalah dalam
upaya perkembangbiakan, persebaran, dan pelestariannya.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
manusia memanfaatkan flora dan fauna untuk berbagai tujuan. Pemanfaatan
flora dan fauna oleh manusia antara lain adalah untuk :
a. Dikonsumsi
Manusia membutuhkan makanan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan
untuk keperluan tubuhnya agar tetap hidup dan sehat. Oleh sebab itu
beberapa jenis tumbuhan dan hewan tertentu dikonsumsioleh manusia.
b. Tujuan/pendidikan/dan/penelitian

20
Suaka margasatwa dan cagar alam merupakan tempat yang sangat ideal
untuk tujuan pendidikan dan penelitian karena keadaan alamnya
mempunyai kekhasan jenis-jenis tumbuhan, hewan dan ekosistemnya.

c. Sarana/rekreasi
Keanekaragaman flora dan fauna digunakan pula untuk tujuan rekreasi
sehingga dapat menghasilkan devisa bagi pemerintah. Contohnya
Kebon Raya Bogor dan Kebon Raya Cibodas, di Jawa Barat, Pulau
Komodo di P. Komodo, Tanjung Puting di Kalimantan, dan Ujung
Kulon di Jawa Barat dijadikan tempat wisata dan banyak diminati oleh turis
domestik danluar negeri.

BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan

21
1. Biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup. Makhluk hidup
jika memiliki ciri-ciri: melakukan pertukaran zat atau metabolisme, tumbuh,
melakukan reproduksi atau berkembang biak, memiliki irritabilitas,
beradaptasi
2. Terjadinya keanekaragaman makhluk hidup ditentukan oleh berbagai hal,
antara lain sebagai berikut: evolusi, seleksi alam, adaptasi
3. Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Makhluk hidup; Faktor Lingkungan,
Faktor Sejarah Geologi, Faktor Penghambat Fisik.

b. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan:
Untuk mahasiswa
1. Diharapkan kepada mahasiwsa untuk mempelajari materi keanekaragaman
makhluk hidup dan penyebarannya secara tekun untuk memahami berbagai
macam materi di dalamnya.
Untuk Dosen
2. Diharapkan kepada Bapak/Ibu Dosen untuk terus membimbing kami terutama
dalam materi ini agar kami memdapatkan ilmu yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

1) http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer

22
2) https://books.google.com/books/about/Geografi_SMA_MA_Kls_XI_Diknas.
html?hl=id&id=AcAMWbTPfUAC
3) https://books.google.co.id/books?
id=1nh91WJY4J0C&pg=PT12&dq=Biosfer&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEw
iw4NjNmsDlAhUN3o8KHf0hCOYQ6AEILjAB#v=onepage&q=Biosfer&f=
false
4) https://books.google.co.id/books?
id=6l0LsdIFLt8C&pg=PA1&dq=BIOSFER&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEw
jcpoCtm8DlAhVTVH0KHRKNCaIQ6AEIQjAE#v=onepage&q=BIOSFER
&f=false
5) http://journal.unpas.ac.id/index.php/biosfer
6) http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/biosfer/issue/view/852

23

Anda mungkin juga menyukai