ANALISIS WILAYAH
Di Buat Oleh :
Dosen Pengampu :
JURUSAN GEOGRAFI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
A. PENGERTIAN
1. Lahan
2. Fungsi Kawasan
3. Kemampuan Lahan
4. Kesesuaian Lahan
kesesuaian lahan adalah tingkat kecocokan suatu bidang lahan untuk suatu
penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan tersebut dapat dinilai untuk kondisi saat ini atau
setelah diadakan perbaikan. Lebih spesifik lagi kesesuaian lahan tersebut ditinjau dari sifat-
sifat lingkungannya yang terdiri atas iklim, tanah, topografi, hidrologi dan atau drainase
sesuai untuk suatu usaha tani atau komoditas tertentu yang produktif
5. Kawasan Lindung
6. Kawasan Penyangga
7. Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan
sumberdaya buatan. Kawasan budidaya dibedakan menjadi kawasan budidaya tanaman
tahunan dan kawasan budidaya tanaman semusim.
8. Hutan Produksi
Hutan Produksi adalah areal hutan yang dipertahankan sebagai kawasan hutan dan
berfungsi untuk menghasilkan hasil hutan bagi kepentingan konsumsi masyarakat, industri
dan ekspor.
B. TATA CARA ANALISIS ( BAGAN ALUR )
Analisis nya :
1. Kesesuaian Lahan
Permukiman
Penentuan Fungsi Lahan 1. Aspek fisik lahan
2. Analisis daya dukung setiap
zonasi kemampuan lahan untuk
permukiman
1. Kemiringan Lereng
Kemampuan Lahan untuk
2. Jenis Tanah 3. Harga tanah/lahan.
Permukiman
3. Intensitas Hujan
A. Analisis kemampuan lahan
Analisis kesesuaian lahan dalam penelitian ini dilakukan pada tingkat ordo atau
kondisi kesesuaian secara global dimana hanya diperoleh keadaan sesuai dan tidak sesuai
saja. Analisis ini dilakukan dengan teknik membandingkan antara karakteristik fisik
yang terdapat pada lahan dengan kriteria lahan untuk permukiman yang telah ditetapkan.
Kriteria dalam menentukan kesesuaian lahan untuk permukiman menggunakan pedoman
dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 41/PRT/m/2007 tentang Kriteria
Teknis Kawasan Budidaya. Berikut merupakan kriteria-kriterianya:
2. Tersedia sumber air, baik tanah maupun air yang diolah oleh penyelenggara dengan
jumlah cukup.
3. Tidak berada pada daerah rawan bencana (longsor, banjir, erosi, abrasi).
Analisis kesesuaian lahan dan daya dukung dalam penelitian ini dilakukan
melalui tahapan:
1. Penetapan kriteria karakteristik fisik kesesuaian lahan permukiman Faktor fisik tersebut
merupakan informasi awal yang dibutuhkan bagi penilaian kesesuaian lahan yaitu
kemiringan lereng, kerentanan bencana gerakan tanah, dan kemampuan drainase di
daerah studi. Adapun parameter dari faktor fisik yang digunakan dalam menentukan
kesesuaian lahan adalah :
a) Kemiringan lereng (0-25%)
b) Kerentanan terhadap bencana gerakan tanah pada tingkat aman
c) Kondisi drainase pada tingkat nilai baik sampai dengan sedang
2. Ketersediaan fasilitas
3. Harga tanah/lahan.
C. DATA-DATA YANG DIPERLUKAN
a. Data Kemiringan Lereng
b. Jenis tanah menurut kepekaan terhadap erosi.
c. Intensitas hujan harian rata – rata.
DAFTAR PUSTAKA
Djaenuddin D., Marwan H., Subagyo H., dan A. Hidayat. (2003). Petunjuk teknis
evaluasi lahan untuk komoditas pertanian. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Balai Penelitian Tanah. Bogor.