Anda di halaman 1dari 6

BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA

Alhamdulillah, tiada kata yang paling indah kecuali syukur kita kepada Allah, yang
maha pengasih yang kasih nya tidak pernah pilih kasih. Yang maha penyayang yang kasih
sayangnya
tidak pernah terbilang kepada hamba-hambanya yang beriman.
Shalawat serta salam semoga senantiasa selalu tercurah kepada baginda nabi
Muhammad SAW dengan ucapan Allahummashalliaalamuhammad waalaalisayyidina
Muhammad.
Dewan Hakim Yang Bijaksana, Hadirin Walhadirat Yang Di Muliakan Allah
Pernah Berkata Ir.. Soekarno seorang proklamator bangsa dalam pidatonya “berikan
kepadaku 1000 orang tua, aku akan sanggup memindahkan kutub utara dan keselatan,
akan tetapi berikan kepada 10 pemuda aku akan sanggup mengubah wajah bangsa, hadirin
begitulah ungkapan seorang proklamator yang memikirkan nasib bangsanya di masa yang
akan datang entah 20, 30 bahkan 40 thn yg akan datang pemuda hari ini jawabannya.
Al-Muhaddits Syaikh Muqbil bin Hadi didalam kitab Shohih Asbab an-Nuzul berkata,
Ibnu Abbas menjelaskan, bahwa pengharaman khamar berawal dari dua kabilah dari
kabilah Anshor, mereka meminumnya hingga apabila mereka telah mabuk, maka mereka
akan saling menggangu,menghina satu sama lainnya. Dengan Demikianlah, pertama kali
Allah menjelaskan pengharaman khamar kepada kita semua sebagai hambanya. Untuk
mengantisipasi penyalahgunaan barang haram tersebut, maka “Bahaya Narkoba Bagi
Remaja” adalah tema yang akan kami uraikan pada kesempatan ini. Dengan rujukan al-
Qur`an surat al-maidah ayat 90 sebgai berikut:

Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah [434], adalah termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.

Hadirin Sebangsa Dan setanah air


Ayat tersebut mengisyaratkan haramnya khamar. Kita kaji lebih dalam,kalimat ‫اِنّما‬
dari segi balaghoh merupakan ‫ اداة القصر‬yang berfunggsi untuk menspesifikasikan. Hal ini
menunjukan bahwa mengkonsumsi khamar betul-betul merupakan perbuatan yang paling
jelek    diantara perbuatan syetan.
Padahal kita tahu, semua perbuatan syaitan itu jelek, mengkonsumi khamar lebih
jelek diantara perbuatan jeleknya syaitan, mengapa demikian ? karna khamar baik dalam
bentuk serbuk, pil, maupun minuman merupakan psychotropic substance, mengandung
zat-zat yang dapat merusak jiwa dan mental manusia yang mengkonsumsinya. Dengan
mengkonsumsi khamar orang yang gemuk bisa jadi kurus kerempeng, apalagi yang sudah
ceking. Dengan mengkonsumsi khamar, akal dan mental menjadi rusak maka pemuda
pecandu narkoba bukan memiliki mental pelopor, tetapi memiliki mental mental pengekor,
kemana-mana maunya naik motor, padahal kerja cuma molor, disiplin hanya waktu dibagi
honor. Mental ini hadirin merupakan amal-amal syaitan yang jelek bahkan ‫رجس من عمل‬
‫ الشيطان‬lebih buruk dari perbuatan syaitan. Oleh karna itu ayat tersebut mengisyaratkan
kepada kita untuk dapat menjauhi perbuatan syaitan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. Lalu bagaimana kalau mengkonsumsi nya dalam jumlah yang sedikit yang
tidak membuat mabuk ?? jawabannya adalah terdapat dalam hadits :
‫كل مسكرخمروكل مسكرحرام‬ 
Artinya : Setiap zat yang memabukkan itu kmar dan setiap zat yang memabukkan itu
haram.(HR. Abdullah Ibnu Umar)
Hadirin Rahimakumullah
Penyalahgunaan narkoba sebenarnya bukan masalah baru lagi, namun akibatnya,
harus tetap kita waspadai. Bahkan pada masa Rosulullah SAW sebagaimana diriwayatkan
oleh Imam Ahmad yang bersumber dari Abu Hurairah. Bahwa ketika Rosulullah SAW pergi
ke Madinah, di dapatnya kaumnya suka minum arak dan makan hasil judi, kemudian
mereka bertanya kepada Rosulullah tentang hal itu, untuk memberikan jawaban atas
pertanyaan itu, maka turunlah Surat Al-Baqarah ayat 219. Allah berfirman

Artinya: mereka bertanya kepada-mu (Muhammad) tentang khomr dan judi. Katakanlah.
“pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya
lebih besar dari pada manfaatnya” dan mereka bertanya kepadamu (tentang)apa yang
(harus) mereka infakkan. Katakanlah, “kelebihan (dari apa yang diperlukan)”. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu berfikir ”\

Jama’ah Syarhil Qur’an Rohimakumullah


Ayat 219 Surat Al-Baqarah ini, menunjukkan bukti yang otentik bahwa sejak dulu hingga
sekarang, minum-minuman keras, judi, dan penyalahgunaan narkoba kegemaran dan
kebanggaan yang senantiasa menegakkan umat. Ketiganya nampak seperti bermanfaat,
namun hakekatnya, aslinya sangat berbahaya dan terlaknat, karena tidak hanya
mengandung unsur yang memabukkan, tetapi membuat pecandunya ketagihan kemudian
lumpuh serta mati akal pikiran dan jiwanya. Sedangkan mabuk karena judi, membuat
selalu penasaran, yang kemudian stress dan gila jiwanya. Lalu menjangkitlah penyakit
“hubbuddunya wa karohhiyatul maut”. Cinta dunia dan takut dengan mati oleh karena
itu Allah mengharamkannya.
Pendeknya, bentuk apapun narkoba itu, merupakan kumpulan dan gabungan racun
dan bius pembunuh serta pembantai akal pikiran dan jiwa seluruh jenjang generasi, sejak
generasi yang gagah berotot, sampai ke generasi kakek nenek yang sudah bongkok.
Begitulah ganasnya narkoba itu sebagai penyakit masyarakat yang maha bahaya. Oleh
karena itu, dalam rangka menanggulangi bahaya, maka harus memutuskan rantai
peredaran penyalahgunaan narkoba. Mampu menegakkan hukum bagi para pengguna,
pengedar, dan prosedur dengan se adil-adilnya tidak pandang bulu. Tak peduli dia rakyat
atau pejabat, tak peduli mereka kuli atau polisi, berpangkat tinggi, pengamen atau bahkan
presiden.
Hadirin rahimakumullah.
Pernah diungkapkan oleh salah satu lembaga bonafid Amerika”The National
Institute of Drugs Abuse, melaporkan bahwa masyarakat Amerika merupakan draugs
orientied society. Suatu masyarakat yang berorientsi pada narkotika, alcohol, psikotropika
dan zat     aditif yang dinamakan Napza sehingga satu dari enam pelajar Amerika tenggelam
kedalam penyalah gunaan Napza. Fenomena tersebut kini telah menjadi epidemic bagi
masyarakat Indonesia terutama bagi kalangan remaja dan pemuda, Prof.Dr.H.Dadang
Hawari mengatakan, 68% masyarakat Indonesia terjerumus kedalam penyalah gunaan
Napza tidak sedikit anak-anak pemuda kita terjerumus kedalam mabuk mabukkan, tenggak
wishky, brendy, KTI,    bird an lain sebagainya  Tidak sedikit anak-anak muda kita
terjerumus kepada budaya telan bk, nivam, megadon, cimeng, heroin, kokain, x tasi, sabu-
sabu.
Bahkan tidak sedikit anak-anak muda kita yang mati diujung lidahnya hanya dua kata yang
terucap : ganja, morfin, ganja, morfin. Merintih, memohan, memanggil ganja dan morfin
sampai dia mati,tanpa iman. Naudzubillah hi min dzalik.
Lalu hadirin bagaimana generasi muda kalau sudah terjerumus dengan narkoba mau
dibawa kemana bangsa kita saat ini? Padahal di negri tercinta ini sejak tahun 1908 masa
Kebangkitan Nasional sampai menjelang detik-detik proklamasi dikumandangkan para
pemuda pendahulu kita, mereka berjuang menjadi The Grand Old Man istilah bung karno,
menjadi Stoot Geber, bahkan The Founding Father. Pendiri peggerak yang mampu
merebut kemerdekaan, jika tanpa pemuda mustahil Republik ini merdeka. Demikian
pengakuan Bung Karno yang diabadikan dalam sejarah bangsa
Sejarah tersebut mengajarkan kepada kita, saya, saudara-saudara generasi muda saat
ini dan generasi generasi yang akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta
tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita
anut.   Sebab ‫ شبّان اليوم رجال الغد‬the young to day is leader tomorrow, pemuda hari ini
adalah jago-jagonya pemimpin dimasa yang akan datang.

Hadirin sebangsa dan setanah air.


Dengan demikian mari kita bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dengan cara
meningkatkan ukhuwah basyariyah, ukhwah wathoniyah dan ukhuwah Islamiyah untuk
mengantisipasi keharaman Napza, Miras dan Judi, Insya Allah negra kita menjadi Negara
yang     baldatun Toyyibatun warabbun Gofur mari kita hadirin semuanya bersama-sama
bekerja   sama baik aparatur pemerintah, masyarakat  pemuda dan kiat sebagai pelajar
untuk memberantas narkoba  di bumi Indonesia tercinta ini khususnya di Banten yang
berlandasan Iman dan Taqwa, demikianlah yang dapat kami sampaikan Trimakasih atas
segala perhatianya, mohon maaf atas segala kekurangan.
Akhir kalam. Billahitaufik walhidayah warridho walinayah.
Wassalamualaikum.wr.wb
KEWAJIBAN MANUSIA MEMELIHARA DAN
MEMAKMURKAN ALAM
Hadirin Rahimakumullah,
Multatuli mengibaratkan bumi Indonesia laksana jamrud yang berada di dataran
khatulistiwa. Qurasish Shihab juga mengibaratkan tanah Indonesia laksana sekeping tanah
sorga yang di hamaparkan di persada nusantara. Dua ungkapan tersebut menggambarkan
bertapa indah dan hebatnya sumber daya alam yang kita miliki. Kita Negara kaya,
sumberdaya kita potensisal, tanah kita pun subur, Namun kenyataannya masih banya
rakyat yang berada dibawah garis kemiskinan, bayi-bayi kekurangan gizi, pelajar putus
sekolah, bahkan rakyat mati menderita kelaparan. Mengapa hal ini terjadi? Ini disebabkan
Sumber daya alam yang kita miliki belum dimanfaatkan oleh bangsa kita sendiri, melainkan
dieksploitasi dikikis habis oleh bangsa-bangsa lain sebagai aksi penjajahan gaya baru.
Bahkan akhir-akhir ini akibat kecongkakan tangan-tangan manusia itu sendiri yang
dibungkus sains dan teknologi telah mengikis habis keramahan alam sehingga yang
nampak adalah krisis lingkungan, polusi, malapetaka atomik, menipisnya lapisan ozon di
atmospir, hingga ancaman terjadinya hujan api dibeberapa belahan dunia. Fenomena
tersebut menandakan ketidak harmonisan hubungan manusia dengan alam raya, akibatnya
dirasakan oleh manusia sendiri. Sebab “if the habitat was cared will give  function but if not
it would make destroy”. Jika alam lingkungan dipelihara akan berdaya guna tapi jika
dibiarkan akan menimbulkan bencana. Demikianlah ungkapan Edwar Buckle dalam
History Of Civilization in England.
Melihat betapa pentingnya memelihara lingkungan tersebut, maka pada kesempatan ini
kita akan membicarakan tentang, “Kewajiban Manusia Memelihara dan Memakmurkan
Alam”, dengan rujukan firman Allah, surat al-Hijr ayat 19-20 :
{‫اس َي َوأَ ْنبَ ْتنَا فِيهَا ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء َم ْو ُزو ٍن‬
ِ ‫ض َم َد ْدنَاهَا َوأَ ْلقَ ْينَا فِيهَا َر َو‬
َ ْ‫َواأْل َر‬
}20{ ‫ين‬ ِ ‫ش َو َم ْن لَ ْستُ ْم لَهُ بِ َر‬
َ ِ‫ازق‬ َ ِ‫}و َج َع ْلنَا لَ ُك ْم فِيهَا َم َعاي‬
َ 19
Artinya : “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung
dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.(19) Dan Kami telah
menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula)
makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki kepadanya.(20)”

Hadirin Rahimakumullah,
Prof. Dr. Muhammad Qurish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menyebutkan, bahwa kalimat
ٍ ‫“ َوأَ ْنبَ ْتنَا فِيهَا ِم ْن ُك ِّل َش ْي ٍء َموْ ُز‬dan kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran”,
‫ون‬
dipahami oleh sementara ulama dalam arti bahwa Allah swt menumbuh-kembangkan di
bumi ini aneka ragam tanaman untuk kelangsungan hidup dan menetapkan bagi setiap
tanaman itu masa pertumbuhan dan penuaian tertentu, sesuai dengan kuantitas dan
kebutuhan makhluk hidup. Demikian juga Allah swt menentukan bentuknya sesuai dengan
penciptaan dan habitat alamnya.
Dalam tafsir al-Muntakhab, ayat ini dinilai sebagai menegaskan suatu temuan ilmiah yang
diperoleh melalui pengamatan di laboratorium, yaitu setiap kelompok tanaman masing-
masing memiliki kesamaan dilihat dari sisi luarnya, demikian juga sisi dalamnya. Bagian-
bagian tanaman dan sel-sel yang digunakannya untuk pertumbuhan memiliki kesamaan-
kesamaan yang praktis tak berbeda. Meskipun antara satu jenis dengan yang lainnya dapat
dibedakan, tetapi semuanya dapat di klasifikasikan dalam satu kelompok yang sama.
Hadirin, alangkah bahagia dan indahnya alam ini jika setiap individu memiliki semangat
dalam memelihara dan melestarikan alam raya yang kita huni ini, sehingga dapat
menghasilkan manfaat bagi semua manusia yang ada. Para ilmuan menyebut abad ke-21
sebagai the age of anxietyor restlenses, abad yang penuh dengan kegelisahan, kecemasan,
perang antar suku dan bangsa menjadi-jadi, resesi ekonomi melanda seluruh lapisan
warga, ledakan penduduk semakin tak terkendali bahkan pencemaran lingkungan menjadi
ancaman kehidupan.
Kondisi tersebut hadirin, jelas telah menimbulkan beban psikologis bagi kehidupan
masyarakat, akibatnya masyarakat menjadi serba salah, hati menjadi resah dan gelisah,
jiwa terasa hampa dan merana, semangat hidup tiada dan enggan berkaryabahkan yang
paling parah munculnya berbagai penyakit psikomotis, penyakit kejiwaan yang dapat
mematikan seluruh umat manusia secara perlahan dan mengerikan, kalaupun bertahan
namun hidup tidak lagi merasakan ketenangan.
Hadirin, lalu apakah tugas manusia di muka bumi ini? tidak lain adalah untuk
memakmurkan bumi, mensejahterakan umat manusia sendiri lebih-lebih lingkungan-nya
sebagai tempat tinggal dan menetap. Sebagaimana terurai di dalam al-Qur’an surat Huud
ayat 61 :
‫ال يَاقَ ْو ِم ا ْعبُ ُدوا هللاَ َما لَ ُك ْم ِم ْن إِلَ ٍه َغ ْي ُرهُ هُ َو أَ ْن َشأ َ ُك ْم‬ َ ‫َوإِلَى ثَ ُمو َد أَ َخاهُ ْم‬
َ َ‫صالِحًا ق‬
{ ٌ‫ض َوا ْستَ ْع َم َر ُك ْم فِيهَا فَا ْستَ ْغفِرُوهُ ثُ َّم تُوبُوا إِلَ ْي ِه إِ َّن َربِّي قَ ِريبٌ ُم ِجيب‬ ِ ْ‫ِم َن اأْل َر‬
}16
Artinya : “Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu
mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat
dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do`a hamba-Nya).”

Ma’asyiral muslimin Rakhimakumullah,


Demikianlah firman Allah yang yang menginformasikan kepada kita bahwa manusia
diciptakan dari tanah dan ditugasi untuk memakmurkan tanah atau bumi. Karena itu dalam
bidang ilmu pengetahuan alam kita mengenal istilah alam biotiks (alam raya) dan alam
abiotis (berupa moral manusia). Kerusakan alam biotiks biasanya berwal dari kerusakan
alam abiotis yakni moral manusia. Sebagai contoh : berdasarkan penelitian Wahana
Lingkungan Hidup di DKI Jakarta tercatat memiliki 2.118 Sumur Bor dengan kedalaman
tidak kurang dari 40 M, sehingga jika terjadi penambahan sumur lagi pada tahun 2010
nanti, Wilayah DKI Jakarta bisa mencapai daratan 0,0 M, dari permukaan laut alias rata
menjadi laut.
Ancaman kerusakan tersebut hadirin sebuah bukti yang harus kita renungkan, kita
fikirkan, kita cermati untuk kita antisifasi agar saat ini maupun kelak tidak lagi terjadi
kerusakan alam. Lalu bagaimanakah tanggung jawab dan usaha kita sebagai warga negara
dalam memelihara alam lingkungan ini? Sebagai jawabannya,   Pertama : Kita harus
mendukung dan membantu program pemerintah dengan jalan melakukan reboisasi tanah-
tanah gundul, pembuatan terasering untuk mencegah longsor, penanggulangan limbah dan
sampah bersama-sama dan menghentikan pemburuan satwa serta penebangan hutan
secara liar. Kedua : Kita syukuri alam sebagai nikmat Allah swt dengan cara memeliharanya
agar kita dikasihi oleh Allah swt. Rasulullah saw bersabda :
‫إرحموا من فى األرض يرحمكم من فى السماء‬
“Sayangilah oleh kamu sekalian segala apa yang ada di muka bumi ini niscaya yang di atas
(Allah) akan menyayangimu.”
Apabila sikap ini kita aplikasikan maka Allah swt menjamin kemakmuran alam raya yang
kita miliki sehingga kita jauh dari petaka, terhindar dari bencana tapi dekat dengan nikmat
dan barakat dari Allah swt yang Maha Qudrat.
Hadirin, perlu diketahui bahwa orang pintar tapi salah, tidak shaleh, tidak mungkin
memakkmurkan alam, orang hebat namun bergelimang maksiat mustahil peduli mengelola
alam raya, malah yang timbul adalah watak-watak perusak, pohon-pohon ditebangi,
gunung-gunung di gunduli, dan satwa-satwa diburu. Padahal akibatnya, manusia sendiri
yang menanggungnya, kita tengok beberapa kejadian baru-baru ini, terjadi banjir di
jakarta, lonesor, gempa bumi di Yogyakarta dan gunung-gunung meletus di beberapa
daerah Negara kita ini.
Belum cukup dengan semua itu kitapun dikejutkan dengan munculnya angin topan,
gelombang pasang naik kedaratan, jebolnya tanggul di Situ Gintung Tanggerang yang
menghabiskan ratusan nyawa manusia dan lain sebagainya. Mengapa demikian? Ebid G
Ade melantunkan :
Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan
Melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan, bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Dengan demikian, dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa alam akan berdaya guna jika
dipelihara, namun akan menimbulkan petaka jika dirusak. Bentuk perusakan alam adalah
dengan memperbanyak maksiat dalam hidup dan penghidupan manusia. Oleh karena itu,
dalam rangka mengelola alam ini kita hindari diri kita masing-masing dari perbuatan-
perbuatan maksiat, baik terhadap diri sendiri, terhadapa alam raya , terlebih kepada Allah
swt.
Semoga Allah memberikan kekuatau kepada kita dalam mengemban amanah sebagai
khalifah di muka bumi ini terutama dalam mengelola alam, semoga Allah memberikan
keberkahan kepada bangsa ini, amin ya rabbal ‘alamin.
‫وهللا المستعان إلى احسن الحال‬
‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Anda mungkin juga menyukai