Untuk
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
ISLAM BUSTANUL ULUM KETANGGUNGAN
**
Kelas 8
Diterbitkan Oleh :
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
DAFTAR ISI
SEMESTER GANJIL
Bab 1
Sejarah Kemunculan firqoh dalam islam dan munculnya paham ahlusunnah wal
jama’ah..........................................................................................................................
Bab 2
Ahlussunnah Wal Jamaah Menurut Nahdlatul Ulama .............................................
Bab 3
Sistem Bermadzhab..................................................................................................
Bab 4
Madzhab-Madzhab Aswaja Menurut NU.................................................................
Bab 5
Usaha NU Mempertahankan dan Mengembangkan Ahlussunnah Wal Jamaah..........
Bab 6
Tahun Baru Hijriyah...............................................................................................
Bab 7
Tasu'a Dan Asyura'.................................................................................................
SEMESTER GENAP
Bab 8
Sikap Kemasyarakatan Nahdlatul Ulama..................................................................
Bab 9
Khidmah Nahdlatul Ulama di Bidang Keagamaan Dan Dakwah..............................
Bab 10
Khidmah Nahdlatul Ulama di Bidang Pendidikan Dan Iptek....................................
Bab 11
Khidmah Nahdlatul Ulama di Bidang Kesejahteraan Masyarakat..............................
Bab 12
Khidmah Nahdlatul Ulama di Bidang Seni Budaya..................................................
Bab 13
Khidmah Nahdlatul Ulama di Bidang Bela Negara Kebesaran NU dan Aspek
Pendukungnya.........................................................................................................
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
A.Mari Mengamati
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
meriwayatkan bahwa Abu Bakar as-Siddiq-lah yang disetujui oleh umat
Islam ketika itu untuk menjadi pengganti Nabi Saw dalam mengepalai
Madinah. Selanjutnya, Abu Bakar digantikan oleh Umar bin Khattab.
Kemudian, Umar digantikan oleh Usman bin Affan. Dan Usman bin Affan
digantikan oleh Ali bin Abi Thalib.
Munculnya perselisihan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Pertempuran dahsyat terjadi, kubu Ali memperlihatkan tanda-tanda
akan meraih kemenangan dan terus mendesak pasukan Mu'awiyah. Amr
ibn Ash yang berada di pihak Mu'awiyah mengusulkan agar pasukan
mengangkat mushaf al-Qur`an dengan ujung tombak sebagai pertanda
mengajak berdamai. Pada mulanya Ali tidak mau menerima tawaran damai
Mu'awiyah tersebut. Tetapi karena banyak desakan dari pengikutnya,
akhirnya beliau mau mengadakan perundingan, yang dalam catatan sejarah
dikenal dengan istilah tahkim daumatul jandal (arbitrasi). Ali mengutus
Abu Musa al-Asy'ari sebagai juru runding, sedangkan Mu'awiyah
mengutus Amr ibn Ash. Tetapi tidak semua pendukung Ali setuju dengan
tahkim ini. Kelompok yang menentang akhirnya memisahkan diri dari
kelompok Ali, yang selanjutnya disebut kelompok khawarij, dan mereka
mendirikan sebuah komunitas di Harura, suatu desa di Kufah. Orang
pertama yang tidak mengakui, bahkan memberontak, terhadap Ali ibn Abi
Thalib adalah sekelompok orang yang pada mulanya berjuang di pihak Ali
ibn Abi Thalib dalam pertempuran Shiffin, namun mereka merasa tidak
puas terhadap gencatan senjata yang disepakati antara Khalifah Ali ibn Abi
Thalib dan Mu'awiyah. Mereka itu adalah al-Asy'ary ibn Qais al-Kindi,
Mas'ari ibn Fudaki al-Tamami, dan Zaid ibn Husain alThai. Golongan
khawarij telah mengambil sikap keras dan secara terang-terangan
melakukan pengingkaran kepada Ali, serta menganggapnya kafir.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Datanglah kepadanya dari pasukan Mu'awiyah, yaitu Za'ra' ibn al-
Barraj al-Thaiy dan Harqush ibn Zahir al-Sa'dy, mereka berkata, “tidak ada
hukum melainkan hukum Allah”. Pada dasarnya yang mendorong
Khalifah Ali ibn Abi Thalib menerima arbitrasi/tahkim adalah kelompok
yang nantinya menentang dan keluar (khawarij) dari pasukan Ali. Pada
mulanya Khalifah Ali ibn Abi Thalib memilih Abdullah ibn Abbas sebagai
arbitrator, namun penunjukan ini ditolak oleh kaum khawarij dengan
alasan bahwa Abdullah ibn Abbas adalah keluarga Ali ibn Abi Thalib.
Kaum khawarij mendorong Ali ibn Abi Thalib agar menunjuk Abu Musa
al-Asy'ari untuk menetapkan keputusan yang sesuai dengan ketentuan al-
Qur'an. Namun setelah mereka mendengar keputusannya tidak sesuai
dengan apa yang mereka inginkan, mereka berbalik dan memberontak
terhadap Ali ibn Abi Thalib. Mereka berkata, “Buat apa kita menerima
keputusan itu padahal tidak ada hukum selain dari hukum Allah”.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Selain persoalan politik dan akidah (keimanan), muncul pula pandangan
yang lebih luas, yang berbeda mengenai Alquran (makhluk atau
kalamullah), qadha dan qadar, serta sebagainya.
Sunni dan Syiah Dua Aliran Firqah (Teologi) yang masih bertahan
dari sekian banyak aliran kalam (teologi) yang berkembang di masa
kejayaan peradaban Islam, seperti Syiah, Khawarij, Muktazilah, Murjiah,
Qadariyah, Jabbariyah, Asy'ariyah, Maturudiyah, dan sebagainya, hingga
saat ini hanya dua aliran yang masih memiliki banyak pengikut. Kedua
aliran itu adalah Ahlussunnah wal Jamaah (biasa disebut dengan kelompok
Sunni) dan Syiah.
Penganut kedua paham ini tersebar di berbagai negara di dunia yang
terdapat komunitas Muslim. Tak jarang, dalam satu negara Muslim,
terdapat dua penganut aliran ini. Secara statistik, jumlah Muslim yang
menganut paham Sunni jauh lebih banyak
Murjjiah
Jabariyah
Aliran ini memiliki paham bahwa kita sebagai manusia harus menerima
atas hidup yang sudah ada pada qada' dan qadar dan sudah ditulis di lahul
mahfud. Aliran Jabariyah baru berkembang pada abad ke-2 di Khurasan.
Pendiri Jabariyah adalah Jaham bin Shofwan. Beliau berpendapat
bahwa setiap hidup manusia sudah ditentukan oleh takdir dan manusia
terpaksa untuk menerimanya. Manusia hanya bisa menerima keadaan dan
tanpa memiliki pilihan dan usaha dalam hidupnya. Dalam filsafat Barat
aliran ini disebut Fatalisme atau Predestination
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Qodariyah
Qodariyah berasal dari bahasa Arab ,yaitu kata qadara yang artinya
kemampuan dan kekutaan .Adapun menurut pengertian
termologi ,qadariyah adalah suatu aliran yang percaya bahwasegala
tindakan manusia tidak diinvertasi oleh Tuhan.Aliran ini berpendapat
bahwa tiap-tiap orang adalah pencipta bagi setiap perbuatannya;Ia dapat
berbuat sesuatu atau meninngalkannya atas kehendaknnya sendiri. dikenal
dengan nama free will dan free acr.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Di Indonesia Ahlussunah Waljamaah muncul sebagai gerakan
pemurnian ajaran ajaran islam dari ajaran ajaran yang banyak
menyeleweng dari ajaran murninya. Paham Ahlussunnah Waljamaah
mudah diterima dan berkembang di Indonesia sebab dalam penyampaianya
menggunakan prinsip: At-Tawasut (jalan tengah) Al-Iktidal (tegak lurus),
At-Tawazun (keseimbangan), At-Tasamuh (toleran), Amar Makruf Nahi
Munkar (menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran), dan Al-Iqtishod
(sederhana menurut keperluan dan tidak berlebihan)
Salah satu pemikiran dalam Islam yang sampai saat ini masih eksis
adalah Ahlus-Sunnah wal Jama’ah. Bahkan ini diikuti mayoritas umat
Islam di dunia.
Para ahli sejarah menjelaskan kemunculan aliran ini secara
substansial sebenarnya sudah ada sejak masa Nabi Muhammad SAW.
Hanya saja ketika itu namanya belum diformalkan.
Rosulullah Saw. Dalam sebuah kesempatan menyampaikan bahwa
umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan, hanya satu yang masuk
surga dan lainnya masuk neraka. Satu golongan itu disebut al-jama’ah.
(Riwayat Ahmad, Abu Daud, dan ad-Darimi)
Nabi Saw. Kemudian wafat. Tongkat kepemimpinan dilanjutkan oleh
khalifah Abu Bakar ash-Shidiq RA. Kemudian Umar bin Khatab RA.
Sampai di sini, dalam tubuh kaum muslimin tidak ada perpecahan.
Pelanjutnya adalah khalifah Utsman bin Affan RA. Beliau wafat
karena dibunuh pemberontak. Kemelut muncul dan terjadilah perang
antara kubu Ali bin Abi Thalib RA. Dan Muawiyah.
Secara militer, peperangan dimenangi oleh Ali. Tetapi secara
diplomatis, Muawiyah yang unggul. Dalam peristiwa ini lahir istilah
populer yang dikenal dengan Tahkim, yaitu kelompok Muawiyah
mengibarkan bendera putih dengan Al-Qur’an berada di ujung tombak
sebagai tawaran damai.
Berawal dari sini, muncul kelompok baru yang menolak adanya
Tahkim, yaitu khawarij. Jadi, umat Islam terpecah menjadi tiga golongan,
yaitu Syiah (Pendukung Ali), Khawarij, dan pendukung Muawiyah.
Guna menguatkan kekuasaan dengan dalil agama, Muawiyah
membuat aliranatau golongan baru bernama Jabariyah. Salah satu
ajarannya yaitu setiap tindakan manusia adalah kehendak Allah SWT.
Dalilnya adalah: “Tidaklah engkau memanah, pada saat memanah, akan
tetapi Allah-lah yang memanah.” Al-Anfal[8]:17)
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Merebaknya ajaran Jabariyah membuat situasi menjadi rumit. Banyak
orang yang malas bekerja karena yakin bahwa apa yang dilakukan adalah
kehendak Allah SWT.
Melihat situasi yang tidak baik itu, cucu Ali yang bernama
Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Abi Thalib membuat
aliran baru yang dikenal dengan Qadariyah. Aliran ini mengajarkan bahwa
manusia memiliki kehendak dan bertanggung jawab atas setiap
perbuatannya. Allah SWT. Tidak ikut campur dalam setiap kehendak
manusia. Dalilnya yang populer adalah : “Sesungguhnya Allah tidak
mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan
yang ada pada diri mereka sendiri.” (ar-Rad [13]: 11)
Estafet kepemimpinan kemudian beralih dari kekhalifahan
Muawiyah ke Dinasti Abbasiyah. Di masa ini, doktrin Qadariyah menjadi
aliran yang paling populer dan menjadi pondasi untuk melakukan
pembangunan. Paham ini dianggap paling berjasa dalam melakukan
reformasi besar-besaran dan menjadi negara maju dalam berbagai aspek,
seperti ilmu pengetahuan.
Dalam perkembangannya, Qadariyah bermetamorfosa menjadi aliran
Mu’tazilah. Ajarannya adalah menggunakan logika dalam setiap Ijtihad.
Bahkan kemudian aliran ini menjadi aliran resmi Negara.
Setiap warga wajib menggunakan doktrin Mu’tazilah sebagai manhajul
fikr (aliran pemikiran). Akibatnya, terjadilah pemaksaan doktrin sampai
pada pembunuhan terhadap setiap warga yang tidak mengikuti aliran itu.
Ketika Kekhalifahan Abbasiyah dipegang oleh al-Ma’mun (827 M),
al-Ma’tashim, dan al-Wasiq (813-847 M), para ulama dipaksa untuk
mengikuti paham bahwa al-Qur’an adalah makhluk, bukan kalamullah.
Siapa saja yang tidak setuju maka akan disiksa atau dibunuh.
Di antara ulama yang menolak paham tersebut sehingga disiksa
adalah Imam Ahmad (ad-Dzahabi, Siyaru A’laamin Nubalaa’ juz XI:312).
Pendiri mazhab Hanbali ini harus mendekam dalam sel dan mendapat
siksaan fisik yang sangat berat.
Adapun ulama yang dibunuh adalah Imam al-Buwaithi, murid Imam
asy-Syafei’i. Ia disiksa sampai meninggal karena meolak keyakinan
tersebut. (Ibnu Katsir, al-bidayah wan Nihayah), 10/369).
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
AHLUS SUNNAH MUNCUL KEMBALI
Saat itu ada seorang ulama besar yang mulanya pengikut Mu’tazilah
namun kemudian menyatakan keluar. Beliau adalah Abu Hasan al-Asy’ari,
yang menyatakan netral. Bukan menjadi bagian dari Jabariyah, Qadariyah,
atau Mu’tazilah.
Imam al-Asy’ari ingin membangun kembali semangat ajaran yang
dipesankan oleh Nabi Muhammad SAW untuk mengikuti sunnah dan para
sahabat. Mengikuti Imam al-Asy’ari berarti mengikuti jejak salaf dan
berpegang teguh terhadapnya, serta membangun argumentasi yang kokoh
terhadap jejak mereka. Muncullah Asy’ariyyah (Tajuddin as-Subki,
Thabaqat as-Syafi’iyyah al-Kubra, III/365)
Istilah itu populer untuk membedakan dengan kelompok lainnya.
Namun sesungguhnya, istilah itu sudah dipakai oleh sebagian sahabat.
Ibnu Abbas ketika menafsirkan surat ali Imran {3} : 106, yang dimaksud
“muka yang putih berseri” yaitu Ahlus-Sunnah wal Jama’ah. Adapun
orang-orang yang hitam muram mukanya adalah ahli bid’ah. (Ibnu Katsir,
Tafsir al-Qur’an Adhim, 2/92)
Kalangan Tabi’in juga menggunakan istilah itu untuk mengetahui
orang yang benar-benar termasuk Ahlus-Sunnah dan bukan. Ibnu Sirrin
menjelaskan bahwa syarat diterimanya syarat seorang perawi Hadist yaitu
harus dari kalangan Ahlus-Sunnah. (Muqaddimah Muslim)
Tokoh lain yang mendorong agar umat kembali kepada Ahlus-
Sunnah adalah Abu Mansur al-Maturidi. Aliran ini semakin kuat di tengah
derasnya arus Jabariyah, Qadariyah, dan Mu’tazilah yang membingungkan
umat.
Yang membedakan mereka dengan ulama Salaf yaitu mereka
menggunakan kalam saat menghadapi tokoh-tokoh Jabariyah dan lainnya.
Tentunya, kalam yang dipakai berpatokan pada hujjah-hujjag salaf.
Para salaf ketika menghadapi kelompok-kelompok tersebut tidak
menggunakan ilmu kalam sebagaimana yang dilakukan Imam Ahmad dan
ulama sebelumnya. Orang yang mengikuti sikap mereka disebut Atsyari
dengan tokohnya Imam Ahmad. Meski kelompok ini tidak menggunakan
kalam, namun mereka tidak mencela ulama yang menggunakan kalam
selama masih berpatokan pada al-Qur’an dan Sunnah.
Berdasar sejarah di atas, Syaikh Abul Aun as-Safarini al-Hanbali
(wafat 1188H) kemudian menggolongkan Ahlus-Sunnah wal Jama’ah
menjadi tiga kelompok. Yaitu al-Atsariyah dengan imamnya Ahmad bin
Hambal, al-Asy’arriyyah (Abul Hasan al-Asy’ari) dan al-Maturidiyyah
(Abu Mansur al-Maturidi). (Lawami’ al-anwar al-Bahiyyah, 1/73).
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
A.Mari Renungkan
Sebagai Jamiyyah yang menegaskan dirinya sebagai penganut paham
Ahlussunnah wal Jamaah, Nahdlatul Ulama harus dapat merumuskan
paham yang dianut. Upaya ini dianggap penting karena banyak buku
tentang Ahlussunnah wal Jamaah yang beredar di Indonesia, tetapi
sebagian besar tidak cocok dengan rumusan yang dianut oleh Nahdlatul
Ulama. Tentu saja tujuannya bukan untuk menuntut agar buku-buku
tersebut dicabut dari peredaran, tetapi untuk memberikan tuntunan bahwa
Ahlussunnah wal Jamaah menurut NU itu tidak harus sama dengan
rumusan pihak lain. Di samping itu dengan rumusan yang khas NU bukan
berarti pihak-pihak yang berbeda dianggap sudah bukan Ahlussunnah wal
Jamaah. Rumusan Ahlussunnah wal Jamaah menurut NU adalah semata-
mata untuk meneguhkan kedirian jamaah sesuai dengan konsep Aswaja
yang telah diajarkan secara turun temurun berdasarkan sanad keilmuan
yang kokoh dan jelas, berdasarkan ajaran Islam yang murni yang telah
dianjurkan dan dipraktikkan Nabi Muhammad SAW
B.Aswaja Menurut NU
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
firqah, bahwasanya Rasulullah mempridiksi umat Islam akan terpecah
menjadi 73 golongan dan yang selamat hanya satu Ketika ditanyakan siapa
yang satu itu beliau bersabda "ma’ana alaihi wa ashabih”.
َق ْاليَهُوْ ُد َعلَى ِإحْ دَى َأوْ ثِ ْنتَي ِْن َو َسب ِْع ْين َ اِ ْفتَ َر:صلَّى هّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ َع َْن َأبِ ْي هُ َري َْرةَ ق
َ َ ق:ال
َ ِال َرسُوْ ُل هللا
ًث َو َس ْب ِع ْينَ فِرْ قَة ٍ َق ُأ َّمتِ ْي َعلَى ثَال
ُ صا َرى َعلَى ِإحْ دَى َأوْ ثِ ْنتَ ْي ِن َو َس ْب ِع ْينَ فِرْ قَةً َوتَ ْفت َِر ِ َ َوتَفَ َّرق،ًفِرْ قَة.
َ َّت الن
َ لَيَْأتِيَ َّن َعلَى ُأ َّمتِي َما َأتَى َعلَى بَنِي ِإ ْس َراِئ:ال َرسُو ُل هَّللا ِ ﷺ
يل َح ْذ َو َ َ ق:الَ ََوع َْن َع ْب ِدهَّللا ِ بن عمرو ق
َ َوِإ َّن بَنِي ِإس َْراِئ،ك
يل َ ِ َحتَّى ِإ ْن َكانَ ِم ْنهُ ْم َم ْن َأتَى أ َّمه عالنيةً كان من ُأ َّمتِي َم ْن يَصْ نَ ُع َذل،النَّع ِْل بِالنَّع ِْل
ِ ار ِإاَّل ِملَّةً َو
،ًاح َدة ِ َّ ُكلُّهُ ْم ِفي الن،ًث َو َس ْب ِعينَ ِملَّةٍ ق ُأ َّمتِي َعلَى ثَاَل ُ َوتَ ْفت َِر،ًتفرَّقوا على اثنين َو َسب ِْعينَ ِملَّة
ُّ َما َأنَا َعلَ ْي ِه َوَأصْ َحابِي َر َواهُ التِّرْ ِم ِذي:ال
َ َُول هَّللا ِ؟ ق
َ َم ْن ِه َي يَا َرس:قَالُوا.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
ما اتفق عليه أصحاب رسول هللا في خالفة الخلفاء الراشدين
Segala sesuatu yang telah disepakati oleh para sahabat Rasulullah pada
masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin.
Berdasarkan pengertian tersebut, KH. Hasyim Asy'ari mendefinisikan
Ahlussunnah wal Jamaah sebagai;
أهل التفسير والحديث والفقه المتمسكون بسنة رسول هللا والخلفاء الراشدين بعده
Golongan ahli tafsir, ahli hadits dan ahli fikih yang senantiasa
berpegang teguh kepada sunnah Rasul dan sunnah para Khulafaur
Rasyidin
Sesudah Imam al-Asy'ari dan al-Maturidi, Ahlus Sunnah wal Jamaah
didefinisikan sebagai pengikut Imam Abu Hasan Al-Asy'ari dan Imam
Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang aqidah. Imam. Murtadla Azzabidi
mengatakan:
إذا أطلق أهل السنة والجماعة فالمراد به األشاعرة والماتردية
"Apabila disebut Ahlussunnah wal-jamaah, maka maksudnya adalah al-
Asya'irah (golongan yang mengikuti imam Al-Asy'ari) dan Al-Maturidiyah
(golongan yang mengikuti Imam Maturidi)"
Menurut Nahdlatul Ulama paham Ahlussunnah wal Jamaah tidak
dapat dipisahkan dari haluan bermadzhab, sehingga yang dimaksud
dengan Ahlussunnah wal Jamaah adalah golongan yang dalam memahami.
menghayati dan mengamalkan ajaran Islam menggunakan pendekatan
madzhab. Pengertian ini dimaksudkan untuk melestarikan,
mempertahankan. mengamalkan dan mengembangkan paham
Ahlussunnah wal Jamaah Nahdlatul Ulama berpendirian bahwa dengan
mengikuti madzhab yang jelas metode (manhaj) dan pendapat (aqwal)nya,
maka warga NU akan lebih terjamin berada dalam jalan yang lurus dan
akan mendapatkan ajaran Islam yang murni.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Rangkuman
1. Ahlussunnah wal Jamaah adalah golongan yang selalu setia mengikuti
As Sunnah dan al-Jamaah
2. Assunnah adalah segala sesuatu yang bersumber dan Rasulullah SAW
3. Al-Jamaah adalah, Segala sesuatu yang telah disepakati dan diamalkan
oleh para sahabat Rasulullah pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin
4. Menurut Nahdlatul Ulama Ahlusunnah wal Jamaah adalah golongan
penganut madzhab, yakni golongan yang dalam mememahami dan
mengamalkan ajaran Islam menganut Madzhab.
Nahdlatul Ulama berpendirian bahwa dengan mengikuti madzhab yang
jelas metode (manhaj) dan pendapat (aqwal), maka warga NU akan lebih
terjamin berada dalam jalan yang lurus dan akan mendapatkan ajaran
Islam yang murni.
C Mari Berlatih
Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan ungkapan "ma ana alaihi wa ashhabi"?
2. Apa yang dimaksud dengan as Sunnah dan al Jamaah?
3. Apa yang maksud dengan ahlus sunnah wal jamaah menurut Syaikh
Murtadlo Az Zabidi?
4. Apa yang maksud dengan ahlus sunnah wal jamaah menurut NU?
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.....................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.....................................................................................................................
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
A.Mari Renungkan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Bermadzhab adalah bertaqlidnya orang awam atau orang yang belum
mencapai tingakatan mujtahid, kepada madzhab imam mujtahid, baik
konsisten mengikuti satu madzhab saja atau berpindah dari satu madzhab
ke yang lain.
Bermadzhab merupakan sarana bagi pemeliharaan kemurnian Ajaran
Islam. Bermadzhab bukan berarti meninggalkan sumber hukum pokok
ajaran Islam yaitu al-Qur'an dan al-Hadits, karena pengambilan sumber-
sumber hukum yang dilakukan oleh para pembangun madzhab tidak lain
adalah al-Qur’an dan al-Hadits. Bahkan di tangan para mujtahid
pembangun madzhab hukum-hukum Islam yang diambil dari sumber
aslinya dapat diselamatan dari segala bentuk kesalahan dan
penyelewengan. Ajakan kembali kepade Al-Qur'an dan al-Hadis tentu
tidak boleh diartikan memahami sumber hukum tersebut secara bebas
tanpa metode, dan syarat-syarat yang dipertanggung jawabkan
kebenarannya. Untuk itu diperlukan metode (manhaj) yang dapat
mengantarkan seseorang memahami hukum Islam, terlebih pada sumber
pokok Al Qur’an dan Al Hadts bermadzhab dalam Islam telah terbukti
memiliki akurasi ilmiah yang Harus dan mampu menolak berbagai
penyelewengan dalam memahami islam.
Muktamar Aswaja internasional Chechnya 25 Agustus 2016
menegaskan bahwa Aswaja adalah Asyari’ah dan Maturidiyah dalam
akidah,Empat mazhab Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali dalam fikih
Serta ahli tasawuf yang murni ilmu dan akhlak sesuai manhaj imam
Junaedi dan para ulama yang meniti jalannya.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
(qath'i), melainkan terbentuk karena adanya beberapa persoalan yang
masih menjadi perselisihan di antara para ulama mujtahidin.
Madzhab merupakan Cara atau metode yang digunakan oleh seorang
mujtahid dalam mengambil hukum dari sumbernya yang asli yaitu al-
Qur’an dan al-Hadits. Madzhab juga dapat dipahami sebagai pendapat para
imam mujtahid yang diperoleh dari penelitiannya secara mendalam
terhadap hukum-hukum yang terkandung dalam al-Qur'an maupun al-
Hadis serta dalil-dalil yang lainnya.
Jadi, madzhab itu dibangun oleh seorang mujtahid yang mampu
berijtihad dengan menggunakan cara atau metode yang dirumuskannya
sendiri (mujtahid mustaqil) dan diakui keabsahannya oleh para ulama
lainnya. Dengan demikian, bermadzhab sebenarnya tidak terbatas pada
imam mujtahid tertentu, bahkan banyak hasil ijtihad ulama mujtahid yang
boleh diikuti oleh umat Islam. Akan tetapi di kalangan Ahlussunnah wal
Jamaah, madzhab yang diakui ada empat, yaitu: madzhab Hanafi yang
dibangun oleh Imam Abu Hanifah an Nu'man, madzhab Maliki yang
dibangun oleh Imam Malik bin Anas, madzhab Syafi'i yang dibangun oleh
Imam Muhammad bin Idris as-Syafi'i, dan madzhab Hambali yang
dibangun oleh imam Ahmad bin Hambal.
Penetapan dan pengamalan hasil ijtihad ke empat madzhab tersebut
didasarkan pada beberapa pertimbangan, di antaranya adalah;
1. Madzhab mereka telah teruji keshahihannya karena dibangun
berdasarkan metode penggalian hukum (istimbath) yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiyah
2. Hasil hasil ijtihad mereka telah dibukukan (dikodifikasi) dengan
baik,diakui kekuatan dalil dan keabsahannya serta diwariskan dari generasi
ke genarasi secara bersambung oleh para murid dan pendukung mereka.
Dalam istilah keagamaan, mengikuti madzhab yang dibangun oleh
seorang imam mujtahid mutlaq itu disebut dengan "al-Madzhabiyah"
(bermadzhab), yang dapat didefiisikan sebagai berikut:
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
أن يقلد العامي أو من لم يبلغه رتبة اإلجتهاد مذهب إمام مجتهد سواء إلتزاما واحدا بعينه أو عاش
يتحول من واحد إلى آخر
"Taqlidnya orang awam atau orang yang belum sampai pada derajat
Gilad (mandir) kepada madzhab imam mujtahid baik secara terus
menerus atau berpindah dari madzhab yang satu kepada lainnya"
Selain yang kita kenal dengan empat mazhab ada beberapa mazhab
yang pernah terkenal pada zamannya, namun karena mereka kalah oleh
pengaruh dari mazhab mazhab lain yang datang kemudian sehingga
pengikutnya menjadi surut.
Imam imam yang pernah terkenal dari mazhab mazhab tersebut yang
kurang atau tidak berkembang lagi adalah :
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
berkeinginan untuk berpindah ke madzhab lain). Cara seperti ini sudah
berlangsung sejak masa sahabat tabi’in dan seterusnya. Para pengikut
madzhab dengan cara ini biasanya baru berpindah madzhab jika terdapat
alasan-alasan yang kuat, seperti berada ditempat lain sehingga tidak
mampun mengamalkan fatwa madzhabnya. Kedua bermadzhab kepada
imam tertentu secara tidak terus menerus atau tidak dalam segala masalah,
seperti dalam masalah ibadah mengikuti madzhab Syafi'i tetapi dalam
masalah muamalah mengikuti madzhab Hanafi atau madzhab Maliki.
Menurut ajaran Ahlussunnah wal Jamaah bermadzhab itu sangat
diperlukan karena beberapa hal, antara lain:
1. Madzhab merupakan sebuah jalan yang disediakan oleh para imam
mujtahid karena adanya perbedaan pendapat di antara mereka. Dengan
sisteem bermadzhab ajaran Islam dapat terus dikembangkan, disebarkan
dan diamalkan dengan mudah bagi umat Islam.
2. Bermadzhab dapat memudahkan umat Islam mempelajari ajaran
agamanya dan mengetahui hukum suatu perbuatan. Melalui sistem
bermadzhab pewarisan dan pengamalan ajaran Islam terpelihara kelurusan
dan terjamin kemurniannya:
3. Bermadzhab dapat menyelamatkan umat Islam dari penyimpangan
akibat salah tafsir dan kekeliruan dalam memahami dan mengamalkan
ajarannya. Artinya, dengan bermadzhab maka ajaran yang terkandung
dalam al-Qur'an dan al-Hadis dapat dipahami, ditafsiri dan diamalkan
dengan pola pemahaman yang dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya;
4. Bermadzhab dapat membatasi meluasnya perbedaan pendapat di
kalangan umat Islam.
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa bermadzhab merupakan
sarana bagi pemeliharaan kemurnian ajaran Islam.Bermadzhab bukan
berarti meninggalkan sumber hukum pokok ajaran Islam yaitu al-Qur'an
dan al-Hadis, karena pengambilan sumber-sumber hukum yang dilakukan
oleh para pembangun madzhab tidak lain adalah al-Qur'an dan al-Hadis.
Bahkan ditangan para mujtahid pembangun madzhab itulah hukum-hukum
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Islam diambil dari sumber aslinya dapat diselamatkan dari segala bentuk
kesalahan dan penyelewengan. Ajakan kembali kepada Al-Qur'an dan al-
Hadis tentu tidak boleh diartikan memahami kedua sumber hukum tersebut
secara bebas tanpa metode, dan syarat-syarat yang dipertanggung
jawabkan kebenarannya. yang
Rangkuman
1. Madzhab adalah cara atau metode yang digunakan oleh seorang
mujtahid dalam mengambil hukum dari sumber aslinya yaitu al-Qur-an
dan al-Hadis.
2. Bermadzhab sebenarnya tidak terbatas pada imam mujtahid tertentu,
Akan tetapi di kalangan Ahlussunnah wal Jamaah, madzhab yang diakui
ada empat, yaitu:madzhab Hanafi, madzhab Maliki, madzhab Syafi'l, dan
madzhab Hambali.
3. Bermadzhab dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu; (a). Bermadzhab
kepada imam tetentu secara terus menerus dalam masalah ibadah,
muamalah dan lainnya,dan (b). Bermadzhab kepada imam tertentu secara
tidak terus menerus atau tidak dalam segala masalah, seperti dalam
masalah ibadah mengikuti madzhab Syafi'i,tetapi dalam masalah
muamalah mengikuti madzhab Hanafi atau madzhab Maliki.
4. Bermadzhab merupakan sarana bagi pemeliharaan kemurnian ajaran
Islam. Bermadzhab bukan berarti meninggalkan sumber hukum pokok
ajaran Islam yaitu al-Qur'an dan al-Hadis, karena pengambilan sumber-
sumber hukum yang dilakukan oleh à para pembangun madzhab tidak lain
adalah al-Qur'an dan al-Hadis.
5. Ajakan kembali kepada Al-Qur'an dan al-Hadis tentu tidak boleh
diartikan memahami kedua sumber hukum tersebut secara bebas tanpa
metode, dan syarat-syarat yang dipertanggung-jawabkan kebenarannya.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
A.Mari Renungkan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
dengan mudah kepada semua lapisan atau tingkatan umat Islam, mulai dari
mereka yang paling awam sampai yang alim sekalipun.
B.Madzhab Aswaja Menurut NU
Bidang Aqidah
Paham Ahlussunnah wal Jamaah dalam Nahdlaul Ulama mencakup
aspek akidah, syari'ah dan akhlak. Ketiganya merupakan satu kesatuan
ajaran yang mencakup seluruh aspek utama agama Islam. Akidah
merupakan aspek terpenting ajaran Islam, sekaligus yang melatar
belakangi lahirnya paham Ahlussunnah wal Jamaah. Di dalam Nahdlatul
Ulama, pemahaman terhadap aspek akidah mengikuti konsep akidah
Asy'ariyah dan al-Maturidiyah.
Dalam naskah Khitthah NU pasal 3 point (b) disebutkan bahwa di bidang
aqidah, Nahldatul Ulama mengikuti faham Ahlussunnah wal Jamaah yang
dipelopori oleh:
1). Imam Abul Hasan al-Asy'ari dan 2). Imam Abu Manshur al-Maturidi.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Misalnya;
(a). keseimbangan antara penggunaan dalil naqli dan dalil aqli. Dalil nagli
(nash al-Qur'an dan al-Hadis) adalah dasar utama dalam memahami ajaran
Islam. Sedangkan akal manusia adalah sebagai penunjang Apabila terjadi
pertentangan antara nash dengan akal, maka didahulukan nash, karena akal
tidak mampu memahami kehendak nash,
(b). tentang sifat Allah, jalan tengah (at-tawassuth) yang diambil adalah
"tidak menafikan sifat Allah dan tidak menyerupakanNya dengan mahluk".
Sebagai contoh; kalam adalah sifat Allah yang qadim dan azali. Karena al-
Qur'an adalah kalam Allah, maka ia adalah qadim. bukan mahluk dan tidak
diciptakan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Abu Hanifah pernah bertemu dengan Imam Malik di Madinah dan
keduanya terlibat dalam diskusi keagamaan yang berakhir dengan sikap
saling memuji dan mengakui keahlian masing-masing di hadapan
pengikutnya.
Bidang Akhlak/Tasawuf
tasawuf yang dituntud w Rasulullah SAW Dalace dany ma mengikut
antara lain
2) tesawed June
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
fikih sendiri, (c). Mereka mempunyai murid yang secara istiqamah
mengajarkan dan mengembangkan madzhabnya, (d). Di antara mereka
terjalin hubungan keilmuan.
4. Dalam bidang akhlak/tasawuf, Nahdlatul Ulama mengikuti antara lain
tasawuf Imam al-Ghazali dan Junaid al-Baghdadi dan imam-imam lain.
Dasar pertimbangannya adalah mereka membangun dan mengembangkan
tasawuf yang dituntun oleh wahyu al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW
yang lebih dikenal dengan Thariqah Mu'tabarah.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
A.Mari Renungkan
Nahdlatul Ulama didirikan oleh para ulama pondok pesantren yang
berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah.Semula para ulama pengasuh pondok
pesantren berjuang sendiri-sendiri, belum ada wadah yang mempersatukan
gerakan mereka. Hubungan antara mereka berlangsung melalui
silaturrahim dalam beberapa acara, seperti haul, imtihan (tutup tahun
pelajaran), walimah (resepsi/kenduri) dan seringkali dipererat dengan
besanan (saling mengambil menantu)
Kehadiran NU dimaksudkan sebagai wadah untuk mempersatukan
diri dan perjuangan dalam tugas memelihara, melestarikan,
mengembangkan, meneguhkan dan mengamalkan ajaran Islam
Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia. Hal ini merupakan jawaban atas
munculnya gerakan yang mengancam kelangsungan paham Ahlussunnah
wal Jamaah yang sudah menjadi keyakinan umat Islam Indonesia sejak
masa awal pertumbuhan dan perkembangan Islam.
B.Usaha NU Mempertahankan Ahlussunnah wal Jamaah
Terdapat sebuah gerakan yang menamakan diri sebagai kelompok
"pembaru" meski sebenarnya mereka adalah sangat puritan 1, Paham ini
banyak dipengaruhi oleh paham Wahabi yang didukung penguasa baru di
Saudi Arabia. Mereka sangal berlebihan dalam usaha yang menurut
mereka sebagai pemurnian ajaran Islam, seperti:
1
orang yang hidup saleh dan yang menganggap kemewahan dan kesenangan sebagai
dosa; 2 anggota mazhab Protestan yang pernah berkembang pada abad ke-16 dan ke-17
di Inggris yang berpendirian bahwa kemewahan dan kesenangan adalah dosa
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
1. melarang upacara mauludan, membaca berzanji, dibaiyah, tahlilan, haul,
2. melarang ziarah kubur ke makam Nabi, para syuhada, para auliya,
3. melarang bermadzhab, dalam mengamalkan ajaran agama Islam
Para Ulama pengasuh pondok pesantren yang berhaluan
Ahlussunnah wal Jamaah menolak keras terhadap paham baru tersebut.
Mereka berusaha keras membela dan mempertahankan kemumian ajaran
Islam Ahlussunnah wal Jama’ah Sehingga tidak jarang terjadi perdebatan
secara terbuka untuk menguji kebenaran pendapat masing-masing
menyangkut ajaran Islam yang sebenarnya. Dalam setiap perdebatan,
ternyata hujjah (alasan) yang menjadi pegangan para ulama pondok
pesantren selalu lebih unggul (rajih) dibanding kelompok yang
menamakan diri pembaharu tersebut, karena memang ajaran Ahlussunnah
waljamaah yang dipegang oleh para ulama pesantren benar benar dibangun
berdasarkan kemurnian ajaran Islam
Puncak dari kesungguhan para ulama pondok pesantren dalam
memper tahankan, melestarikan, mengembangkan dan meneguhkan ajaran
Islam Ahlussunnah wal Jamaah di Indonesia adalah kesepakatan mereka
untuk mendirikan jamiyyah diniyah timaiyyah (organisasi keagamaan dan
kemasyarakatan) yang diberi nama Nahdlatul Ulama. Dengan berdirinya
NU. upaya menangkal pengaruh berbagai paham atau aliran yang secara
terang terangan mengancam keberlangsungan paham Ahlussunnah wal
Jamaah dilakukan secara bersama-sama, terorganisasi (berjamiyah) dan
terarah.
Para ulama pendiri Nahdlatul Ulama bersama-bersama dengan para
ulama pengasuh pondok pesantren yang diikuti para santrinya masing-
masing memantapkan diri untuk menjaga kemurnian ajaran Islam
Ahlussunnah wal Jamaah di tengah-tengah keadaan (kondisi) dan
perkembangan kehidupan. Kapanpun di manapun dan dalam keadaan
apapun. Dengan demikian sampai sekarang, paham Ahlussunnah wal
Jamaah tetap menjadi milik dan dianut sebagian besar masyarakat Islam
Indonesia.
Dalam semua hal, baik akidah, ibadah, maupun muamalah, praktik
(amaliyah) keagamaan Islam tetap dalam garis ajaran Islam Ahlussunnah
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
wal Jamaah yang telah diajarkan oleh para muballigh Islam baik melalui
pengajian rutin di mushalla, masjid, ceramah umum, maupun dilembaga
lembaga pendidikan seperti pesantren dan madrasah sekolah yang
didirikan oleh warga Nahdlatul Ulama
C.Usaha NU Mengembangkan Ahlussunnah wal Jamaah
Ajaran Ahlussunnah wal Jamaah adalah ajaran atau paham
keagamaan NU yang digali langsung dari sumber-sumber ajaran Islam,
yaitu Al Qur'an, As-Sunnah, Al-Ijma’, dan Al-Qiyas Sebagai paham
keagamaan, maka Ahlussunnah wal Jamaah merupakan landasan berfikir,
bersikap dan bertindak bagi seluruh warga NU yang dicerminkan dalam
tingkah laku perorangan maupun organisasi Landasan tersebut menjadi
dasar semua urusan, baik dalam hubungan dengan Allah SWT
(hablumminallah), maupun hubungan dengan sesama manusia
(habluminannas), serta hubungan dengan semesta alam.Hubungan
hubungan tersebut dibangun dalam suatu tatanan kehidupan yang
menjamin tegaknya akhlakul karimah dan martabat kemanusiaan. Di
samping, itu jiwa dan semangat amar ma'ruf nahi mungkar yang dilandasi
persaudaraan sejati (al-ukhuwwah), persamaan (al-musawah), keadilan
(al-'adalah) menjadi dasar perjuangan untuk menegakkan agama Allah dan
nilai-nilai kemanusiaan.
Bagi Nahdlatul Ulama, upaya untuk mempertahankan, melestarikan,
meneguhkan dan mengembangkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah
di Indonesia dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya adalah
1. Meneliti kitab-kitab yang menjadi pegangan dalam pembelajaran agama
Islam di pondok pesantren, madrasah dan sekolah yang didirikan warga
NU
2. Menerbitkan buku-buku pelajaran agama sebagai bacaan bagi seluruh
umat Islam
3. Meningkatkan kegiatan pengajian dan melakukan kajian-kajian
keislaman dalam bentuk halaqah, bahtsul masail, diskusi, seminar dan
lain-lain.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
4. Melestankan amaliyah yang telah dirintis oleh para pendahulu yang
membawa dan menyebarkan Islam di Indonesia, seperti:
a. melaksanakan shalat gaib bagi seluruh warga NU yang telah meninggal
dunia pada acara Lailatul Ijtima,
b. membaca maulid ad-Dibaiyah (mengadakan dibaan) secara rutin,
c. menggiatkan hadrah (membaca salawat Nabi diringi rebana) baik di
masjid, mushalla, maupun rumah-rumah penduduk,
d. membaca tahlil (tahlilan) setiap malam Jum'at atau pada hari-hari
tertentu untuk berkirim doa kepada orang yang meninggal dunia, dan
lain-lain.
Berbagai kegiatan sebagaimana terurai di atas menunjukkan
kesungguhan Nahdlatul Ulama dan seluruh warganya untuk meningkatkan
pemahaman dan pengamalan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah dalam
semua seginya, baik akidah, ibadah, muamalah, maupun masalah-masalah
kemasyarakatan, ekonomi, kebudayaan dan lain-lain. Dengan demikian
diketahui bahwa sejak awal berdirinya sampai sekarang, bahkan sampai
kapanpun usaha-usaha yang dilakukan Nahdlatul Ulama tetap dibangun
dan dikembangkan untuk mencapai tujuan utamanya, yaitu: "melestarikan,
meneguhkan dan mengem bangkan Islam Ahlussunnah wal Jamaah".
Rangkuman
2. 1 Kehadiran NU dimaksudkan sebagai wadah untuk menyatukan din
dalam perjuangan melestarikan, mengembangkan, meneguhkan dan
mengamalkan ajaran Islam Ahlussu nah wal Jamaah di Indonesia
3. Para ulama pendiri Nahdlatul Ulama bersama bersama dengan para
ulama pengasuh pondok pesantren yang diikuti para santrinya
masing-masing memantapkan din untuk menjaga kemurnian ajaran
Islam Ahlussunnah wal Jamaah di tengah-tengah keadaan (kondisi)
dan perkembangan kehidupan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
A.Mari Renungkan
Peristiwa Hijrah sebagai momentum ditetapkannya sebagai awal
tahun baru hijriyah
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
yang salah satu ayatnya menyatakan bahwa Allah dan Rasul-Nya
melepaskan ikatan dengan kaum musyrik di Makkah, dan tahun ke-10
dinamai Tahun Perpisahan karena Nabi saw melaksanakan ibadah Haji
yang dikenal dengan Haji Wada'.
Baru pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khatthab, umat
Islam memiliki kalender yang baku dan seragam, yaitu Tahun Hijriyah
yang ditetapkan pada tahun 17 H/683 M. Untuk keperluan penetapan
kalender khusus umat Islam ini, terlebih dahulu Khalifah Umar
mengundang para Sahabat senior untuk bermusyawarah. Dalam
permusyawatan itu banyak pendapat yang dikemukakan oleh para Sahabat.
Ada Sahabat yang mengusulkan agar tahun kelahiran Nabi Muhammad
saw dihitung sebagai awal kalender bagi umat Islam. Ada pula yang
mengusulkan turunnya wahyu pertama, Perang Badar, sementara yang lain
mengusulkan peristiwa penting lainnya yang dialami oleh Nabi. Berbeda
dengan usulan tersebut. Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengusulkan agar
peristiwa hijrah Nabi dan para Sahabat dari Makkah ke Madinah
ditetapkan sebagai awal tahun bagi umat Islam.Ternyata Khalifah Umar
menerima usul yang satu ini dengan pertimbangan bahwa peristiwa hijrah
merupakan pemisah antara periode dakwah Nabi di Makkah dengan
periode di Madinah.Selain itu peristiwa hijrah merupakan titik awal
(starting point) keberhasilan Nabi dan para Sahabat dalam menegakkan
ajaran Islam. Keputusan Khalifah Umar ini kemudian disepakati oleh
seluruh Sahabat yang hadir, maka sejak itu umat Islam memiliki kalender
sendiri berbeda dengan umat lainnya yang diberi nama Kalender atau
Tahun Hijriyah.
Dengan memperhatikan pertimbangan penetapan Kalender Hijrah,
jelaslah bahwa Tahun Islam tidak dimulai dari lahirnya Nabi Muhammad
sebagaimana perhitungan tahun Masehi yang dimulai dari kelahiran Nabi
Isa AS, dan juga tidak dimulai dari tahun permulaan Nabi menerima
wahyu atau peristiwa bersejarah lainnya dalam kehidupan Nabi, tetapi
tahun Islam dimulai dari peristiwa hijrah, satu fase perjuangan untuk
menegakkan kebenaran. Hal ini menunjukkan bahwa kalender Islam
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
memiliki makna dan sifat yang umum, universal, dan bernuansa
perjuangan.
Dalam kalender hijrah, perhitungan hari dan bulan didasarkan pada
peredaran bulan. Karena itu kalender Hijriyah juga dinamai dengan
Kalender Qamariyah, berbeda dengan kalender Masehi yang
perhitungannya didasarkan pada peredaran matahri. Satu tahun Qamariyah
terdiri dari 12 bulan, 354 hari, atau lebih pendek 11 hari dari tahun Masehi.
Adapun nama-nama bulan dalam Kalender Hijriyah adalah: Muharram,
Shafar, Rabiul Awwal, Rabiul Akhir, Juamdil Awwal, Jumadil Akhir,
Rajab, Sya'ban, Syawwal, Dzul Qa'dah, dan Dzul Hijjah..
Dengan ditetapkannya Kalender Hijriyah berarti umat Islam telah
memiliki sistem penanggalan tersendiri yang membedakannya dengan
golongan lain. Tahun baru Islam adalah 1 Muharram, bukan 1 Januari.
Peringatan hari lahir Nabi adalah bulan Rabiul Awwal (bulan keempat
dalam kalender Hijriyah). bukan bulan April, Mei, atau lainnya. Peringatan
Isra' Mi'raj dirayakan pada bulan Rajab (bulan ke-7), bukan bulan Juli,
Agustus, atau lainnya. Berpuasa wajib dilaksanakan pada bulan Ramadlan
(bulan ke-9), bukan bukan Agustus, September, atau lainnya. Demikian
juga pelaksanaan wuquf di Arafah bagi Jamaah haji dilaksanakan pada
tanggal 9 bulan Dzul Hijjah (bulan ke-12). bukan bulan Nopember,
Desember, atau lainnya. Oleh karena itu, apabila kita menyambut
kedatangan tahun baru, sebenarnya bukanlah pada akhir bulan Desember
dan tanggal 1 Januari, tetapi pada akhir bulan Dzul Hijjah dan tanggal 1
Muharram. Pada upacara menyambut kedatangan tahun baru Hijriyah
inipun harus berbeda dengan golongan lain dalam menyambut kedatangan
tahun barunya. Bagi kita menyambut kedatangan tahun baru hijriyah
berarti mengenang dan memperingati peristiwa hijrah Nabi Muhammad
saw beserta para Sahabatnya dari Makkah ke Madinah. Inti makna hijrah
antara lain adalah meninggalkan negeri asal di bawah kekuasaan
pemerintah kafir, dan menjauhkan diri dari dosa. Inilah sebenarnya yang
harus kita lakukan sehingga dalam tahun yang akan berjalan kita dapat
meningkatkan keimanan ketaqwaan, dan amal shalih, jauh dari perbuatan
mungkar, maksiyat, dan dosa
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Selamat
Takun
Baru Islan
1437 H
Pawai Tahun Baru Hijriyah, Siswa Sekolah Dasar bergembira menyambit
datangnya tahun baru
hijriyah
C .Do'a Akhir dan Awal Tahun
Dalam tradisi Nahdlatul Ulama setiap akhir bulan Dzul Hijjah,
tepatnya menjelang waktu Maghrib tiba, warga dan jamaah NU berkumpul
di masjid atau mushalla di tempat tinggal masing-masing untuk
menyambut kedatangan tahun baru Hijriyah dengan membaca do'a akhir
tahun dan awal tahun. Do'a akhir tahun di baca tiga kali (3 X) sebelum
waktu Maghrib tiba, dan do'a awal tahun di baca 3 kali (3 X) setelah tiba
waktu Maghrib. Penetapan waktu tersebut didasarkan pada perhitungan
kalender Qamariyah bahwa permulaan hari dimulai sesudah matahari
terbenam, bukan sesudah jam 12 malam.
Adapun teks Do'a Akhir Tahun yang dibaca adalah:
اللهم م ا عملت في، وصلى هللا على سيدنا محمد وعلى آله وص´´حبه وس´´لم،بسم هللا الرحمن الرحيم
هذه السنة م ّما نهيتني عنه فلم أتب منه ولم ترضه ولم تنسه وحلمت علي بع´´د ق´´درتك على عقوب´´تي
وم´´ا عملت.ودعوتني إلى التوبة منه بعد جرأتي على معص´´يتك ف´´إني أس´´تغفرك ف´´اغفرلي بفض´´لك
،فيها مما ترضاه ووعدتني عليه الثواب فأسألك اللهم يا كريم يا ذا الجالل واإلك´´رام أن تتقبل´´ه م´´ني
) ۳ × ( . وصلى هللا على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم،وال تقطع رجائي منك يا كريم
Artinya: " Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Pengasih Mudah
mudahan tetaplah rahmat Allah atas junjungan dan pemimpin kami Nabi
Muhammad, keluarga dan para sahabatnya, demikian juga kesejahte raan-
Nya. Ya Allah, segala amal yang aku lakukan pada tahun ini (yang telah
lalu), dari hal-hal yang Engkau larang kepadaku, lalu aku tidak bertobat.
sedang Engkau tidak meridlainya, Engkau tidak melupakannya dan tidak
menyantuni diriku sesudah kekuasaan Mu atas siksa-Mu padaku, Engkau
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
menyeru aku supaya bertobat daridosa-dosa sesudah aku mendurhakai Mu,
maka sesungguhnya aku memohon ampunan kepada-Mu, berkenanlah
Engkau mengampuni aku. Dan segala apa yang aku lakukan di dalamnya
dari hal hal yang Engkau ridlai, dan Engkau telah menjanjikan pahala
kepadaku, maka aku memohon kepadaMu ya Allah Dzat Yang Maha
Mulia, wahai Dzat Yang memiliki keagungan dan kemuliaan, hendaklah
Engkau terima aku, dan janganlah Engkau memutuskan harapanku dari
rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Mulia.
Shlawat dan salam tetapkanlah kepada junjungan kami Nabi Muhammad,
keluarga dan para sahabatnya
Sedangkan Do'a Awal Tahun yang dibaca adalah
اللهم أنت، وصلى هللا على سيدنا وموالنا محمد وعلى آله وص´´حبه وس´´لم. بسم هللا الرحمن الرحيم
أس´´ألك، وه´´ذا ع´´ام جدي´´د ق´´د أقب´´ل علي، وعلى فضلك العظيم وجودك المعول،األبدي القديم األول
واإلشتغال بما، والعون على لهذه النفس األمارة بالسوء،العصمة فيه من الشيطان وأوليائه وجنوده
وصلى هللا على سيدنا محمد وعلى آله. يا ذا الجالل واإلكرام يا أرحم الراحمين،يقربني إليك زلفى
) ۳ × ( .وصحبه وسلم
Artinya: 'Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Pengasih Mudah-
mudahan tetaplah rahmat Allah atas junjungan dan pemimpin kami Nabi
Muhammad, keluarga dan para sahabatnya, demikian juga kesejahte raan-
Nya, Ya Allah, Engkau Dzat Yang Maha kekal selamanya. Yang Qadim
(Maha Dahulu), dan Maha Awal (Maha Permula), atas anugerah Mu yang
agung dan Pemberian-Mu yang sangat diharapkan Dan tahun ini adalah
tahun baru Kami memohon kepada Mu perlindungan (penjagaan) di
dalamnya (sepanjang tahun ini) dari (gangguan) setan, para kroni dan
tentaranya. Dan aku memohon pertolongan untuk menghindarkan diri dari
nafsu amarah yang jelek ini, dan (bimbinglah aku) dengan semua amalan
yang dapat mendekatkan aku kepada-Mu secara dekat, wahai Dzat Yang
Memiliki Keagungan dan Kemuliaan, Yang Maha Penyayang di antara
para penyayang Shlawat dan salam tetapkanlah kepada junjungan kamu
Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya"
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
A.Mari Renungkan
Buka puasa bersama pada malam Tasu'a di Makassar
B.Keutamaan Tasu'a dan Asyura'
Yang dimaksud dengan Tasu'a adalah hari ke-9 bulan Muharram
(tanggal 9 Muharram) bulan pertama Hijriyah. Sedangkan Asyura' adalah
hari ke-10 bulan Muharram. Terdapat perbedaan pendapat menganal
istilah Asyura Sebagian ulama mengatakan bahwa istilah Asyura'
dinisbatkan pada hari ke-10 bulan Muharram. Sebagian lainnya
mengatakan bahwa istilah Asyura berkaitan dengan peristiwa penting yang
dialami oleh 10 orang Nabi yang memperoleh kemuliaan dan derajat dari
Allah, yaitu
1. Nabi Adam as. diterima taubatnya
2. Nabi Idris as diangkat ke tempat yang tinggi
3. Nabi Nuh as. mendarat dengan bahteranya di bukit Judi
4. Nabi Ibrahim as dilahirkan, diberi gelar "Khalilullah" (Kekasih Allah)
dan diselamatkan dari api unggun raja Namrud
5. Nabi Daud as diterima taubatnya
6. Nabi Musa diselamatkan, dan Fir'un ditelan gelombang
7. Nabi Yunus as dikeluarkan dari perut ikan Hiu
8. Nabi Isa dilahirkan dan diangkat ke langit
9. Nabi Sulaiman di anugerahi kerajaan besar
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
10. Nabi Ayyub disembuhkan dari penyakitnya
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh imam an-Nasa'i dari sahabat
Jundub bin Sufyan Rasulullah saw bersabda.
إن أفض´´ل الص´´الة بع´´د المفروض´´ة الص´´الة في: كان النبي يقول:عن جندب ابن سفيان البجلي قال
وإن أفضل الصيام بعد شهر رمضان شهر هللا الذي تدعونه المحرم،جوف الليل
Artinya Shalat yang paling utama sesudah shalat fardlu adalah shalat pada
tengah malam, dan puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan
adalah puasa di bulan Allah yang kamu namai dengan bulan Muharram"
1. Berpuasa
- Dasarnya adalah hadits riwayat imam Bukhari dan imam Muslim dari
Abu Musa ra. katanya:
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
فقال.ً وتتخذه عيدا، عاشوراء يوما ً تعظمه اليهود301 كان يوم:عن أبي موسى رضي هللا عنه قال
»رسول هللا «صوموه أنتم.
Artinya: "Hari Asyura itu hari yang dimuliakan orang Yahudi dan
dijadikannya sebagai hari raya. Maka rasulullah saw bersabda:
"berpuasalah kamu di hari Asyura itu".
Artinya: "Pada tahun depan, insya Allah kita berpuasa juga pada hari
Tasu'a
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Asyura' itu ada tiga cara, yaitu:
2. Banyak bersedekah
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam al-Baihaqi dari sahabat
Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw bersabda:
أوس´´´´ع هللا، من أوس´´´´ع على عيال´´´´ه وأهل´´´´ه ي´´´´وم عاش´´´´وراءArtinya: "Barang siapa
melapangkan keuarganya pada hari Asyura", niscaya
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
dan arak-arakan yang meriah dan sesudah selesai acara tabut dibuang ke
laut. Menurut riwayat, perayaan Tabut tersebut merupakan pengaruh
ajaran Syi'ah, karena Asyura dipandang sebagai symbol keagamaan atas
terbunuhnya Husain bin Ali dengan "peristiwa Karbala (61 H/80 M). yang
dikenal dengan peristiwa arbala (80M/81H)
3. Berdzikir kepada Allah
(sebanyak 70 X)
سبحان هللا ملء الميزان ومنتهى العلم ومبلغ الرضا وزنة العريش ال ملجأ وال منجا من هللا إال إلي´´ه
سبحان هللا ع´´دد الش´´فع وال´´وتر وع´´دد كلم´´ات هللا التام´´ات كله´´ا أس´´ئلك الس´´المة برحمت´´ك ي´´ا أرحم
وه´´و حس´´بي ونعم الوكي´´ل نعم الم´´ولى ونعم.ال´´راحمين والح´´ول وال ق´´وة إال باهلل العلي العظيم
وصلى هللا على سيدنا ونبينا محمد خير خلقه وعلى اله وصحبه أجمعين.النصير.
Artinya: "Maha Suci Allah memenuhi berat timbangan amal baik, sejauh
pendangan ilmu. sepenuh keridlaanNya dan seindah Arasy, tiada yang
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
melindungi dan menyelamatkan kecuali Allah. Maha Suci Allah seanyak
bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak bilangan kalimat-kalimat Allah
secara keseluruhan. Aku mohon keselamatan dengan nikmat karuniaMu,
wahai Dzat Yang Maha Pengasih, tiada kekuatan dan daya upaya
melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.
Dialah yang mencukupiku dan sebaik-baik pelindung, sebaik-baik
pengurus dan penolong. Shalawat dari Allah mudah-mudahan tetaplah
kepada junjungan kami dan nabi kami Muhammad sebaik-baik mahlukNya
dan tetapkanlah shalawat kepada keluarga dan para sahabatnya semua".
Uji kompetensi
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
b. bukanlah ASWAJA jika berbeda dengan versi NU c. versi golongan lain
sebenarnya bukan ASWAJA
3. ASWAJA yang sudah ada pada zaman, zaman Sahabat, dan zaman
Tabi'in, yang lazim disebut As Salafus Shalih merupakan golongan yang
setia pada As Sunnah dan Al Jama'ah. Mereka terdiri dari beberapa ahli,
dan berikut ini yang tidak termasuk yaitu .....
a. ahli Kalam
b. ahli Fiqih
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
4. ASWAJA sebagai faham / aliran, baru muncul setelah ... dan ...
merumuskan aqidah Islam sesuai Al Qur'an dan As Sunnah. Isian yang
benar pada 2 tempat titik-titik tersebut
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
a. mencetuskan b. melestarikan
c. mengamalkan
d. mengembangkan
7. Sebelum berdirinya NU, para ulama pesantren yang berhaluan
ASWAJA sudah lama menjalin hubungan antar sesama mereka melalui ....
a. mengembangkan b. memaksakan
c. meneguhkan d. mengamalkan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
a. sering mengganggu keamanan rakyat Indonesia b. menolak bentuk
Negara Kesatuan Republik Indonesia
b. Saudi Arabia
c. Pakistan
d. Afganistan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
12. Kelompok Pembaru Islam juga berteriak-teriak.... a. mencaci maki
para penyembah berhala
13. Pada tahun 1924-1926 sering terjadi debat terbuka antara kaum
pesantren melawan kelompok pembaru, namun kenyataan menunjukkan
bahwa hujjah kaum pesantren lebih unggul dari pada hujjah mereka,
karena hujjah kaum pesantren ....
14. Puncak perjuangan para ulama pesantren dalam upaya membela faham
ASWAJA adalah.....
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
15. Upaya yang secara kompak, terorganisir, dan terarah untuk menangkal
pengaruh dari berbagai faham atau aliran yang mengancam
keberlangsungan faham ASWAJA pada akhirnya dapat dilakukan....
17. Ajaran ASWAJA adalah ajaran atau faham keagamaan NU yang digali
lansung dari beberapa sumber ajaran Islam. Tidak termasuk sumber-
sumber ajaran Islam yang melandasi faham ASWAJA versi NU yaitu ....
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
a. Al Qur'an
b. As Sunnah
c. Al Ijtima'
d. Al Qiyas
a. berfikir b. bersikap
c. berdebat d. bertindak
a. menyangkut keorganisasian
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
c. menyangkut keorganisasian dan kebangsaan. d. tidak hanya menyangkut
keorganisasian
20. Sebagai dasar perjuangan untuk menegakkan agama Allah dan nilai-
nilai kemanusiaan, maka semangat Amar Ma'ruf Nahi Munkar harus
dilandasi.... Tidak termasuk isian yang benar pada titik-titik tersebut
yaitu ....
a. Al Ukhuwah b. Al Ijtima'iyah
c. Al Musawah d. Al 'Adalah
c. merumuskan
a. Madzhab
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
b. Bermadzhab
a. Firqah
d. madzhab
pengertian .....
a. Madzhab
b. Bermadzhab
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
c. Sister Bermadzhab
d. Berijtihad
b. Mujtahid Muntasib
c. Mujtahid Madzhab
d. Mujtahid Murajjih
26. Orang awam yang belum sampai pada level Ijtihad tentu mengikuti
madzhab imam mujtahid, baik secara terus menerus maupun berpindah-
pindah dari madzhab yang satu ke madzhab lainnya, begitulah
pengertian ....
a. Madzhab
b. Bermadzhab
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
c. Sistem Bermadzhab d. Berijtihad
27. Orang yang secara terus menerus bermadzhab kepada imam tertentu
dalam berbagai masalah, ia boleh pindah ke madzhab imam yang lain
apabila ....
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
c. banyak memberikan berkah d. berlandaskan aqidah dan syari'ah
a. ta'ammuq b. tasyakkur
c. tawassuth
d. tabarruk
c. Sayyidina Umar
d. Sayyidina Utsman
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
40. Pada tahun berapa Islam memiliki kalender yang baku dan dipakai
sampai sekarang?
a. 17 H
b. 18 H
c. 19 H d. 20 H
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
a. 9 Muharram
b. 10 Muharram c. 1 Syawwal⚫
d. 1 Ramadhan
44. Hari Asyura' adalah hari ke.... a. 9 Muharram
b. 10 Muharram
c. 1 Syawwal d. 1 Ramadhan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
48. Mengapa NU lebih memilih mengikuti salah satu Madzhab 4?
Sebutkan 2 alasan!
Shubuh!
A Mari Renungkan
KH. Abdurrahman Wahid, salah satu tokoh Nahdlatul Ulama yang selalu
getol memperjuangkan dan menunjukkan sikap kemasyarakatan Nahdlatul
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Ulama yang tawassuth, i'tidal tasamuh, tawazun, dan amar ma'ruf nahi
munkar.
onsep tentang sikap kemasyarakatan Nahdlatul Ulama dapat dilihat dalam
naskah Khittah Nahdlatul Ulama, terutama pada butir 4. Sikap
kemasyarakatan berfungsi sebagai pedoman bagi pemimpin dan warga
Nahdlatul Ulama dalam bersikap dan berprilaku, baik secara individu,
maupun dalam organisasi. Sikap kemasyarakatan tersebut adalah sebagai
berikut:
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
يأيها الذين امنوا كونوا قوامين هلل شهداء بالقسط وال يجرمنكم شنآن قوم على أال تعدلوا اع´´دلوا ه´´و
إن هللا خبير بما تعملونّ أقرب للتقوى واتقوا هللا
إن المقسطين عند هللا تع´´الى على من´´ابر من ث´´ور: عن النبي قال،عن عبد ہللا بن عمرو بن العاص
رواه مسلم والنسائي- الذين يعدلون في حكمهم وأهليهم وما ولوا،على يمين الرحمن
Artinya: Dari Abdullah bin umar r.a. ia berkata. Rasulullah saw bersabda,
Sesungguhnya orang-orang yang tegak disisi Allah, akan ditempatkan di
atas tempat tinggi dari Cahaya Tuhan Yang Maha Pengasih. Mereka itulah
orang-orang yang berlaku adil dalam keputusannya dan tidak bergeser dari
keadilannya. (Hadits Riwayat Muslim dan Nasa'i)
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Hadits ini menjelaskan, bahwa orang-orang yang berlaku adil, yang gigih
dalam memegang keputusannya yang telah didasarkan pada hukum-hukum
Allah. Mereka tidak brgeser sedikitpun dalam keputusannya, karena
bujukan rayuan, atau sogokan. Mereka itu akan mendapakan derajat yang
tinggi di sisi Allah. Mereka akan dimuliakan oleh Allah dan dihormati oleh
manusia.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Sikap dan perilaku seperti contoh itu harus benar-benar dapat dibiasakan,
utamanya ketika masih anak-anak. Seorang siswa harus berlatih dan
membiasakan diri bersikap netral dalam segala hal, dan adil dalam
menghadapi masalah. Dengan demikian kelak jika dewasa akan menjadi
manusia yang benar-benar mempunyai sikap-sikap yang luhur dan dapat
dicontoh oleh setiap orang. Dan tentunya akan menempatkan dirinya pada
posisi yang terhormat dan dimuliakan orang lain.
C Sikap Tasamuh
pendapat mereka sendiri. Allah berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 11-
12:
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
يأيها الذين أمنوا ال يسخر قوم من قوم عسى أن يكونوا خيرا منهم وال نساء من 50
نساء على أن يكن خيرا منهن وال تلمزوا
رحیم
واتقوا هللا ّ
إن هللا تواب
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
baik dari mereka (yang mengolok-olokan) dan jangan pula wanita-wanita
(mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita
(yang diperolokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan
janganlah kamu mencela dirimu sendiri, dan janganlah kamu panggil-
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah
kefasigan (panggilan yang buruk) sesudah iman, dan barang siapa yang
tidak bertaubat, maka mereka ialah orang-orang yang zalim (11). Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka,
sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu
menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha penerima taubat lagi Maha Pennyayang (12). QS. Al Hujurat
11-12
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Artinya: Dari Jabir bin Abdullah ra, bahwa Rasulullah saw. Bersabda
"Mudah-mudahan Allah merahmati kepada hamba-Nya yang berlaku
mudah (lapang dada) apabila menjual, membeli, atau menagih." (Hadits
Raiwayat Bukhori, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Dalam hal kayakinan beragama, atau dalam menghadapi agama orang lain
Allah berfirman dalam surat Al Kafirun ayat 1-6:
ال قل يأيها الكافرون ال أعبد ما تعب´´دون وال أنتم عاب´´دون م´´ا أعب´´د وال أن´´ا عاب´´د م´´ا عب´´دتم وال أنتم
عابدون ما أعبد لكم دينكم ولي دین ؟
Katakanlah: Hai Orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang
kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan
aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu
tidak pernah menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah
agamamu dan untukkulah agamaku.QS. Al Kafirun 1-6
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
madzhab empat. Begitu pula secara pribadi-pribadi para Kiai, dan
pemimpin Nahdlatul Ulama selalu memahami perbedaan, dan
menghormati pendapat ulama yang lain. Masalah kentongan
umpamanya, yang pernah terjadi perbedaan pendapat antara Kiai Hasyim
Asy'ari dengan Kiai Faqih Maskumambang. Karena Kiai Hasyim
berpendapat, bahwa kentongan itu bid'ah, maka saat Kiai Hasyim akan
berkunjung ke Kiai Faqih, Kiai Faqih menginstruksikan semua masjid
untuk melepas kentongannya, demi menghormati pendapat Kiai Hasyim.
Dengan membiasakan sikap tasamuh sejak usia dini, kelak kalau dewasa
dan hidup di masyarakat, mereka akan terbiasa untuk selalu memahami
orang lain. Sehingga tatanan kemasyarakatan menjadi tertib, dan
kehidupan yang damai bisa tercapai.
Sikap Tawazun
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
diterapkan dengan mempertimbangkan segala aspek secara proporsional
sebelum memutuskan atau melaksanakan sesuatu.
Nahdlatul Ulama dan seluruh wargnya baik secara organisasi atau pribadi
pribadi selalu berusaha menerapkan sikap tawazun ini dalam segala
bidang. Nahdlatul Ulama dalam menetapkan keputusannya, baik yang
berkaitan dengan masalah-masalah keagamaan atau masalah
kemasyarakatan, selalu mempertimbangkan berbagai faktor yang
melatarbelakangi permasalahan itu. Warga Nahdlatul Ulama pun
demikian, sikap tawazun diharapkan mempengaruhi segala bidang
kehidupannya. Karena hal ini merupakan kunci keberhasilan dan
kemantapan.
1 الحجرات
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Ayat ini secara jelas memberi petunjuk, bahwa segala informasi yang
masuk sebelum seseorang melangkah atau memutuskan, maka hendaknya
dikaji kebenaran informasi itu. Dengan demikian seseorang tidak akan
terjebak
Sikap tawazun ini juga harus bisa diterapkan oleh setiap orang khususnya
warga Nahdlatul Ulama dalam kegiatannya sehari-hari. Umpama seorang
pelajar yang memutuskan utnuk mlanjutkan sekolah, maka perlu terlebih
dahulu mempertimbangkan segala faktor yang berhubungan dengan
kelanjutan sekolah. Apa tujuan utama dari kelanjutan sekolah itu.
Bagaimana kwalitas sekolah yang akan dimasuki. Bagaimana kemampuan
orang tua. Dan sebagainya, sehingga dalam belajar selanjutnya benar-
benar bisa menjadi jaminan kwalitas anak didik di masa yang akan datang.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
E
Pelaksanaan amar makruf nahi munkar ini harus didasari dengan tawassuth
I'tidal, tasamuh, dan tawazun. Mengajak kepada kebaikan dan mencegah
kepada kejahatan tidak boleh sekehendaknya sendiri, apalagi memaksakan
kehendak. Tetapi harus melihat situasi dan kondisinya. Menggunakan cara
dan metode yang tepat, dan mempertimbangkan segala aspek yang ada.
Allah berfirman dalam surat An Nahl ayat 125:
أدع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظ´´ة الحس´´نة وج´´ادلهم ب´´التي هي أحس´´ن إن رب´´ك ه´´و أعلم بمن
ضل عن سبيله وهو أعلم بالمهتدين-
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya. Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Dalam pergaulan sehari-hari, apapun kedudukan seseorang, baik sebagai
pedagang, petani, pegawai, guru, murid dan sebagainya dalam pergaulan
sehari-hari harus selalu mengedepankan sikap amar ma'ruf nahi munkar.
Pada saat jual beli umpamanya, si penjual mempersilakan pembeli untuk
memilih, agar pembeli merasa puas, harga pun ditentukan sampai ada
kesepakatan bersama. Hal ini bisa mendorong baik penjual maupun
pembeli untuk selalu berbuat baik, dan terhindar dari kejelekan. Sikap
amar ma'ruf nahi munkar inilah harus selalu dikedepankan pada aspek dan
aktifitas yang lain.
Rangkuman
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Kegiatan
Mari Berlatih
munkar!
Tugas
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Sikap
Tawassuth, I'tidal
Tasamuh
Tawazun
munkar
Penjelasan
A Mari Renungkan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Lailatul Ijtima', menghidup-hidupkan malam 15 qamariyah dengan
kegiatan lailatul Ijtima' NU sebagai salah satu sarana dakwah NU di
masyarakat.
Aktifitas Dakwah NU
1. dakwah bil lisan (pengajian rutin, ceramah agama, majlis taklim, dll)
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Pada masa-masa awal berdirinya, Nahdlatul Ulama memanfaatkan segala
kemampuannya untuk menjaga kemurnian faham keagamaan yang
diyakininya, yaitu Islam yang mengikuti salah satu madzhab empat.
Nahdlatu Ulama menyebarluakan pandangan-pandangan yang benar
kepada seluruh masyarakat. Dengan memperkuat akidah, serta
membimbing cara-cara melaksanakan syari'at Islam. Upaya ini diwujudkan
dalam setiap kesempatan, baik yang langsung dilaksanakan dalam kegiatan
organisasi, maupun para ualama secara pribai-pribadi.
yang anti madzhab. Upaya para ulama ini tiak hanya dilewatkan melalui
kegiatan organisai, tetapi juga acara-acara yang dilaksanakan langsung
oleh warga ketika mempunyai hajat. Sehingga seluruh lapisan masayrakat
benar-benar merasakan bagaimana peran Nahdaltul Ulama dalam menjaga
dan membimbing masayarakat melaksanakan kehidupan beragama.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Ketika Nahdlatul Ulama menjadi Partai Politik kegiatan-kegiatan dakwah
ini juga tetap bisa berjalan dengan baik. Kyai-kyai di pesantren, masjid,
dan langgar tetap secara rutin membina kehidupan masyarakat. Nahdlatul
Ulama melalui lailatul ijtima', dan pengajian-pengajian umum tetap
bersemarak. Hanya saja pada saat itu terbentur masalah-masalah politik.
Tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama banyak lebih tertarik dengan masalah
politik, sehingga seringkali masalah keagamaan menjadi terbengkalai.
Di sisi lain Bahtsul Masail yang sudah menjadi tradisi Nahdlatul Ulama
sejak lahirnya mulai dikembangkan dengan metode-metode
seminar/halaqah. karena sasarannya semakin komplek, dalam hal ini
muncul pakar-pakar Bahtsul Masail, seperti K.H. Imron Hamzah, K.H.
Yusuf Muhammad, K.H. Aziz Masyhuri, K.H. Rodli Sholeh, K.H. Ma'ruf
Amin, dan Dr. Agil Munawar Sehingga menghasilkan kompilasi Hukum
Islam, Hukum Bursa Efek, Hukum Asuransi, dan sebagainya..
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Kegiatan pengembangan keagamaan lebih dapat berkembang karena
didukung oleh lahirnya cendekiawan-cendekiawan NU yang sangat
produktif dalam menulis, seperti: Slamet Efendi Yusuf, Arifin Junaidi,
Ahmad Baghja Choirul Anam, dan lain-lain. Tulisan-tulisan cendekiawan
NU tersebut banyak dimuat dalam majalah, buku, artikel, maupun surat
kabar. Dan juga didukung dengan dibentuknya Lajnah Ta'lif wan Nasyr,
yaitu perangkat Nahdlatul Ulama yang menangani masalah penulisan,
penerjemahan dan penerbitan buku.
Rangkuman
langsung.
C Mari Berlatih
Tu ugas
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Buatlah laporan kegiatan keagamaan yang dilaksanakan warga NU di
daerabmu! dengan cara membuat kolom seperti di bawah ini!
No
Nama Kegiatan
Waktu
Acara
Pelajaran 9
Mari Renungkan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Mari Belajar
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Untuk memperkuat jaingan dan meningkatkan perannya di masyarakat,
Nahdlatul Ulama memberikan pembinaan, dengan penataan menejemen,
peningkatan kwalitas ketenagaan, dan penyediaan perangkat kurikulum,
khususnya terhadap madrasah yang langusng didirikan oleh warga
Nahdlatul
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
sosial dan menanggalkan masalah politik. Peran dan sumbangan pemikiran
dalam menyusun Undang-undang sistem Pendidikan Nasional ditandai
dengan masuknya K.H. Ahmad Shiddiq dalam Badan Pembinaan
Pendidikan Nasional. Perbaikan-perbaikan sistem dan pengelolaan,
pencarian terobosan baru dalam kerjasama di dunia pendidikan sangat
digalakkan, dan muncullah lembaga-lembaga pendidikan NU yang
berkualitas. Tokoh-tokoh NU di bidang perbaikan sistem pendidikan
antara lain: H.M. Thalhah Hasan, KHM. Hasjim Latief, KH Cecep
Syarifuddin, KH.A. Sanusi, A. Ghaffar Rahman dan Chalid Mawardi dan
lain-lain.
Rangkuman
Mari Berlatih
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Tugas
No
Nama Lembaga
Alamat
Nama Kepala
Pelajaran 10
syarakat
A Mari Renungkan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Snupurwokerto
NU' Smart
Jazisnu
Mari Belajar
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
serta terumuskannya gerakan mabadi khoiro ummah. Gerakan ini akhirnya
terhenti saat Nahdlatul Ulama sibuk mengurus politik. Maka setelah
kembalinya Nahdlatul Ulama ke khitthah 26, gerakan-gerakan sosial dan
pengembangan masyarakat ini digalakkan kembali, sehingga banyak
terobosan-terobosan baru untuk mengembangkan lembaga-lembaga
kesehatan, kemaslahatan keluarga, pengembangan swadaya masyarakat,
lingkungan hidup, panti asuhan, lembaga keuangan dan sebagainya.
Melalui lembaga-lembaga LKKNU, Lakpesdam NU, LSMNU, YKM dan
lembaga-lembaga non struktural yang lain dalam Nahdlatul Ulama, berupa
bantuan-bantuan proyek, dana simultan, maupun dana bergilir.
Rangkuman
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Mari Berlatih
Tugas ugas
No
Nama Kegiatan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Mari Renungkan
ISHARI, seni hadrah menjadi salah satu kesenian bernuansa Islam yang
menasional.
eni budaya merupakan salah satu jenis kegiatan manusia yang tak dapat
dilepaskan dari pengaturan, pengontrolan, dan penilaian agama. Ajaran
Islam memberi nilai terhadap kegiatan seni budaya sebagai sesuatu yang
bersifat mubah. Segala yang bersifat mubah dapat berubah nilainya
menjadi haram, makruh, sunnah, dan wajib, karena ada hal-hal yang
menyertainya, seperti: niat, latarbelakang melakukannya atau akibat yang
ditimbulkannya dan kesesuaiannya dengan ketentuan-ketentuan agama.
Mari Belajar
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Jenis-jenis kesenian yang dikembangkan oleh LESBUMI meliputi: seni
kaligrafi, seni baca Al Quran, seni qasidah rebana, seni teater yang
menampilkan cerita-cerita bernapaskan Islam.
Selain itu seni hadrah yang merupakan seni tradisional yang berkembang
di Indonesia utamanya di Jawa Timur dikembangkan melalui lembaga
ISHARI, sehingga sampai saat ini hadrah semakin meluas bahkan sudah
masuk dalam kesenian nasional.
Rangkuman
C
Mari Berlatih
Tugas
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
No
Jenis Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Nama Pimpinan
Pelajaran 12
Mari Renungkan
Mari Belajar
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Nahdlatul Ulama bukanlah merupakan organisasi politik. Tetapi kelahiran
Nadlatul Ulama tidak hanya dilatarbelakangi masalah-masalah keagamaan
semata, tetapi juga rasa kebangsaan. Oleh sebab itu sejak kelahirannya
Nahdlatul Ulama selalu berperan dalam masalah perjuangan bangsa dan
bela negara. Perjuangan Nahdlatul Ulama dalam masalah ini selalu
disesuaikan dengan perkembangan politik pada masa itu. Sehingga
sepertinya Nahdlatul Ulama ikut berkiprah dalam masalah politik, tetapi
pada hakikatnya hal ini dilakukan Nahdlatul Ulama sebagai rasa tanggung
jawabnya dalam masalah bela negara.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
2. Republik Indonesia sebagai satu-satunya pemerintahan yang sah, wajib
dibela
dan diselamatkan.
Indonesia.
5. Kewajiban tersbut adalah suatu jihad yang menjadi kewajiban bagi tiap-
tiap
Lasykar Hizbullah dan Sabillah ini terus dikirim oleh para ulama ke
berbagai front peperangan bersama lasykar-lasykar lainnya seperti BPRI,
PERSINDO, TRIP dan juga TRI yang merupakan angkatan perang
pemerintah. sampai Presiden Sukarno mengeluarkan dekrit tanggal 5 Mei
1947, membubarkan semua lasykar dan dilebur dalam wadah Tentara
Nasional Indonesia, untuk memudahkan komando. Meskipun sudah
bergabung dengan TNI, eks lasykar Hizbullah dan Sabillah tetap ikut
berperang di bawah komando TNI dalam perang Agresi Belanda I dan II,
dan juga menghadapi pemberontakan PKI di Madiun.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Setelah masa kemerdekaan peran Nahdlatul Ulama dalam bidang bela
negara disesuaikan dengan kondisi saat itu. Meskipun Nahdlatul Ulama
bukan organisasi politik, tetapi kondisi saat itu membutuhkan peran politik
untuk ikut bersama mengisi kemerdekaan. Oleh sebab itu pada muktamar
NU ke-16 di Purwokerto tahun 1946, Nahdlatul Ulama menganjurkan
seluruh warganya untuk masuk menjadi anggota Partai Politik Masyumi.
Akan tetapi dalam perkembangannya, dirasakan bahwa kepemimpinan
Masyuimi lebih didominasi oleh kaum intelektual yang masuk secara
perorangan dan
mengabaikan peran Ulama, maka pada muktamar NU ke-18 di Jakarta
tahun 1950 ditetapkan Nahdlatul Ulama keluar dari Masyumi
Keputusan untuk keluar dari Partai Masyumi secara tegas baru ditetapkan
pada Muktamar ke-19 di Palembang, dan sekaligus menetapkan Nahdlatul
Ulama berubah menjadi partai politik. Hal ini dikandung maksud bahwa di
Indonesia harus ada partai politik, dimana peran ulama sangat menetukan.
Partai Nahdlatul Ulama mendudukkan ulama dalam syuriyah sebagai
pengendali dan penentu kebijakan partai, berbeda dengan Masyumi yang
mendudukkan Masjilis Syuro bukan badan tertinggi, tetapi hanya sebagai
panasihat.
Pada Pemilu pertama tahun 1955, Nahdlatul Ulama sebagai peserta, tampil
dalam urutan ke-4 dengan mendapatkan 45 kursi, yang sebelum pemilu
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
hanya mendapatkan 8 kursi. Tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama yang saat itu
bisa duduk dalam kementerian antara lain KH Idham Khalid sebagai wakil
perdana menteri, KHA Wahib Wahab sebagai menteri agama, yang
kemudian digantikan oleh KH Syaifuddin Zuhri dan terus menerus menteri
Agama ini diduduki oleh Kiai NU sampai dengan Pemilu tahun 1971. Dan
masih banyak lagi menteri dan jabatan pemerintahan yang dipegang oleh
tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama.
Akan tetapi peran politik ini mulai memudar, ketika pemerintah menye
derhanakan partai-partai, dan Nahdlatul Ulama harus berfusi bersama
partai-partai Islam lainnya ke dalam Partai Peratuan Pembangunan.
Semula Nahdlatul Ulama bisa berperan lewat Partai Persatuan
Pembangunan, tetapi sebgaimana di Masyumi, peran para ulama semakin
berkurang. Dan akhirnya Nahdlatul Ulama melalui Muktamar ke-27 1984
di Situbondo menetapkan kembali sebagai Jam'iyah Diniyah Ijtmaiyah
(organisasi sosial Keagamaan), bukan lagi sebagai parpol.
Meskipun Nahdlatul Ulama sudah bukan partai politik lagi, tetapi peran
Nahdlatul Ulama dalam memperjuangkan bangsa, dan membangun negara
tetap aktif. Nahdlatul Ulama dan para ulama terus terlibat mengisi
pembangunan. Peran Nahdlatul Ulama bukan politik praktis lagi, bukan
dengan kekuasaan dan kedudukan, tetapi dengan memberi isi dan nilai
dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan politik.
Peran demikian terus berjalan sampai dengan era reformasi. Dimana pada
era reformasi ini rakyat tidak lagi menghendaki absolutisme oleh yang
mengatasnamakan kekuasaan. Kehidupan berbangsa dan bernegara harus
dikembalikan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Pada era
reformasi terbuka kebebasan bagi warga negara Indonesia untuk
mendirikan partai politik. Warga Nahdlatul Ulama yang pada zaman orde
baru tidak mendapat tempat dan hak yang sewajarnya dalam percaturan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
politik, spontan bangkit dan menunjukkan keinginannya yang kuat untuk
mempunyai partai sendin Di mana-mana timbul pertemuan warga
Nahdlatul Ulama yang mendesak adanya partai yang menjadi wadah
berpolitik bagi warga Nahdaltul Ulama
PBNU berharap hanya ada satu partai bagi warga Nahdlatul Ulama. Hal ini
dimaksudkan supaya kekuatan warga Nahdlatu Ulama tidak terserak-serak.
Tetapi dapat terkumpul menjadi satu. Kebijaksanaan PBNU ini mesti
diterima oleh warga Nahdlatul Ulama.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
PKB adalah partai yang didirikan oleh warga Nahdlatu Ulama yang
direstul Nahdlatul Ulama. Sebagai Partai PKB mandiri. Tetapi sebagai
kendaraan politik yang dibangun oleh warga Nahdlatul Ulama, tentu diatur
sesuai aspirasi
Nahdlatul Ulama.
Dengan demikian ada tiga pola hubungan antara PKB dengan Nahdaltul
Ulama, yaitu:
air Cinta Tanah Air (Hubbul Wathan) Oleh: KH Wahab Hasbullah (Pendiri
Nahdlatul Ulama)
يا للوطن يا للوطن يا للوطن حب الوطن من اإليمان وال تكن من الحرمان إنهضوا أهل الوطن
إندونيسيا بيالدي انت عنوان الفخاما كل من يأتيك يوما طامحا يلق حماما
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Pusaka Hati Wahai Tanah Airku
Indonesia Negeriku
Rangkuman
C Mari Berlatih
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Kegiatan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
8.
NU dimasa perang
A Mari Renungkan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Alasan kedua, Nahdlatul Ulama adalah organisasi yang populis. Dalam arti
bahwa keanggotaan Nahdlatul Ulama mencakup semua lapisan, mula dari
rakyat jelata sampai kaum terpelajar, dan kalangan elit. Ini merupakan
kekuatan yang sangat besar, yang tidak dimiliki oleh organisasi
kemasyarakatan lainnya.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
pesantren yang hingga kini berperan sebagai pemimpin dan panutan
jamiyah Nahdlatul Ulama. Selagi ulama pesantren ini masih tetap utuh,
maka selama itu pula keutuhan Nahdlatul Ulama tetap terjaga. Sebaliknya,
apabila pisau perpecahan membedah tubuh ulama pesantren, berarti
masalahnya telah menyentuh pada persoalan asas Namun hal ini belum
terjadi selama perjalanan Nahdlatul Ulama sebaga organisasi. Perpecahan
selama ini terjadi hanya berkisar pada masalah organisasi dan bukan
persoalan asas atau prinsip. B Aspek Paham Keagamaan Nahdlatul Ulama
Uraian di atas memberikan dua buah kesan cukup kuat dalam kaitannya
dengan paham madzhab di lingkungan Nahdlatul Ulama. Pertama: bahwa
memegang teguh salah satu dari empat madzhab, bukan berarti menelan
mentah-mentah madzhab itu sendiri tanpa memasaknya terlebih dahulu,
melainkan dikaji, kemudian dipegang teguh sebagai dasar berpijak. Ini
berarti memilih yang terbaik di antara yang baik. Kedua: bahwa proses
pengambilan keputusan dengan jalan konsensus ternyata cukup efektif
bagi menjaga keutuhan jamiyah Nahdlatul Ulama dari ancaman
perpecahan. Sebab dengan mengakomodasikan beberapa pendapat yang
saling berbeda pandangannya terhadap suatu masalah, sama halnya dengan
meniadakan pihak yang dirugikan. Sungguhpun pada saatnya nanti akan
ketahuan bahwa yang benar itu mesti "satu". Dengan demikian,
bermadzhab adalah sistem yang akomodatif dan aspiratif, yang
berpengaruh terhadap kebesaran dan keutuhan Nahdlatul Ulama.
Yang dimaksud tradisi dalam pembahasan ini adalah tingkah laku atau
kebiasaan atau aturan-aturan tidak tertulis, yang dipegang teguh oleh para
kyai NU baik dalam kehidupan berorganisasi maupun kehidupan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
bermasyarakat, sebagai konsekuensi dari ajaran agama yang mereka
pelajari dan ajarkan Atau yang oleh Prof. Dr. Kuntjoroningrat
dikatagorikan "wujud kebudayaan sebagai kompleks ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya", yaitu wujud ideal
dari kebudayaan yang sifatnya abstrak, yang lokasinya "dalam alam
pikiran" manusia warga masyarakat.
Faktor lain yang tidak boleh dilupakan dalam melihat pilar-pilar kekuatan
Nahdlatul Ulama adalah faktor nasab atau jaringan kekeluargaan dan
keturunan. Baik yang lahir langsung sebagai keturunan maupun melalui
perjodohan pasangan yang diprakarsai para kyai.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
daerah lain, yang sudah tentu akan menambah jumlah pengikut umat
Islam, khususnya warga Nahdlatul Ulama. Uraian di atas menggambarkan
bahwa NU merupakan keluarga besar.
yang bukan hanya diikat oleh tali ideologi Islam Ahlussunnah wal Jamaah
dan
dan persaudaraan. Sudah barang tentu tali pengikat itu merupakan faktor
Dari uraian tentang basis massa, basis ulama dan tradisi serta nasab
menjadi pilar kekuatan Nahdlatul Ulama, dapat diambil pengertian bahwa
kekuatan itu merupakan rangkaian yang tidak terputus-putus satu dengan
lainnya saling berhubungan bagaikan rantai yang berfungsi memperkuat
ketahanan Nahdlatul Ulama. yang
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Aspek Kepemimpinan
Yang dimaksud ulama dalam pembahasan ini adalah kyai dalam sebutan
masyarakat Jawa, atau istilah Jawa. Yaitu sejumlah orang yang mendapat
gelar dari masyarakat karena keahliannya di bidang agama Islam, memiliki
atau menjadi pimpinan pesantren dan mengajarkan kitab-kitab klasik
kepada para santrinya.
Basis ulama dalam struktur kepemimpinan formal yang diatur oleh tatanan
formal organisatoris, dan norma-norma non formal berupa ikatan-ikatan
nilai agama maupun nilai-nilai moral itu, cukup menopang keberhasilan
Nahdlatul Ulama, khususnya ketika berwujud partai politik. Di saat
beberapa partai politik mengalami kekalahan drastis dalam pemilihan
umum 1977, justru Nahdlatul Ulama tetap berjaya menunjukkan
kebesarannya.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
melaksanakan fungsinya sebagai penopang keberhasilan NU. Makanya,
idedasar NU kembali ke Khitthah 1926 tiada lain adalah menempatkan
ulama sebagai panutan dan pemimpin utama dengan mengambil aspek
sosial keagamaan, dakwah, dan pendidikan.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
pesantren merupakan pilar (tiang) kekuatan NU yang kokoh dan
mengakar.
Rangkuman
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
NU dalam..., baik secara individu dalam berorganisasi. Tidak termasuk
isian yang benar pada titik-titik tersebut yaitu
Tidak berpihak kecuali kepada yang benar dan yang harus dibela",
begitulah di antara pengertian dari salah satu sikap kemasyarakatan NU:
a. berfikir b. bersikap
c. bercita-cita d. bertindak
a. Tawassuth b. I'tidal
c. Tasamuh d. Tawazun
3. NU harus....
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
4. Sebagai pelaksana kebijakan PCNU dan MWC NU untuk daerahnya
yaitu
a. PWNU b. PCNU
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
b. Itidal c. Tasamuh
d. Tawazun
2.
5.
8. Tidak termasuk pengertian dari sikap Tasamuh yaitu.... a. bersedia untuk
berbeda pendapat
9.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
b. hanya pendapatnya-lah yang paling benar c. memegang ajaran
Ahlussunnah wal Jamaah d. lebih baik mengalah dalam beda pendapat
a. pandai-pandai menimbang
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
c. mempertimbangkan kuat tidaknya suatu pendapat d. mempertimbangkan
madlarat dan mashlahahnya
d. memperhatikan situasi
....
....
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
forum Bahtsul
a. tradisi setempat
b. budaya lokal
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
b. menggalang pembentukan Partai Politik
c. para kiyai lebih suka mengurusi pesantrennya d. para kiyai tidak ahli
dalam urusan organisasi
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
20. Tidak termasuk kiyai muda NU yang bermunculan pasca Muktamar
NU ke-27 di
Situbondo yaitu....
Dengan
munculnya sejumlah kiyai muda NU, maka dari NU lahirlah gagasan baru
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
22. Pasca Khitthah, forum Bahtsul Masa-il mulai dikem-bangkan dengan
metode seminar halaqah, maka dalam forum ini telah muncul pakar-
pakarnya. Tidak termasuk di antara mereka yaitu a. K.H. Imran Hamzah
c. Khairul Anam
d Ghazali Sa'id
a. Lajnah Falakiyah
21.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
24. Pasca Khitthah pula, mengingat sudah banyak bermunculan
cendekiawan NU yang sangat produktif dalam tulis menulis, maka
dibentuklah sebuah badan yang secara khusus mengurusi penulisan,
penerjemahan, dan penerbitan buku. Badan tersebut diberi nama
a.lajnah falaiyahb. Lajnah Ta'lif wan Nasyr c. Lembaga Penerbitan
oleh
25.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
b. Jam'iyatul Qurraa wal Huffadh c. LP Maarif NU
adalah....
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Tidak termasuk tokoh NU dalam bidang perbaikan sistem pendidikan yaitu
....
29.
30.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
a. gara-gara kedatangan Penjajah Fasisme Jepang b. sepeninggal K.H.
Mahfudh Shiddiq
c. pada saat NU terfokus pada urusan politik d. pada masa rezim Soeharto
32. Segala sesuatu yang bersifat mubah dapat berubah menjadi haram,
makruh, sunnah, atau wajib. Berikut ini yang tidak termasuk faktor
pengubahnya yaitu a. niat / motivasic. sesuai tidaknya dengan ketentuan
Agama d. siapakah yang melakukannya
budaya sebagai....
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
a. Qira-ah b. Hadrah
c. Teater
d. Sabung
35. Jika pada masa penjajahan, NU ikut berperan aktif dalam masalah-
masalah politik, berarti
NU....
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
c. hancur karena serangan penjajah d. tempat pengungsian bagi rakyat
a. Pelaksana Harian
d. Penasihat semata
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
Partai MASYUMI, karena kepemimpinan MASYUMI lebih intelektual
dan mengubah kedudukan ulama sebagai ....
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
d. persaingan politik secara sehat 41. NU punya akses yang amat
strategis untuk berperan secara maksimal dalam menegakkan
a. Hanafi
b. Maliki
c. Syafi'i
d. Ja'fari
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
43. Keutuhan Jam'iyah NU sampai sekarang tetap terjaga dari
ancaman perpecahan, antara lain karena ....
c. dakwah d. pendidikan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII
menjadi ormas Islam terbesar di
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas VIII