Anda di halaman 1dari 4

Akhlak dan Adab

1. Pengertian Akhlak dan Adab Akhlak menurut bahasa adalah Agama, watak, dan kebiasaan. Ia digunakan untuk menyebut sifat-sifat manusia yang tersembunyi yang memungkinkan disifati dengan buruk dan baik; seperti jujur, amanah, malu da lainnya. Sedangkan menurut istilah adalah: Sifat-sifat yang tetap (terpatri) dalam jiwa, memiliki pengaruh dalam perilaku, apakah ia terpuji atau tercela. Adapun Adab maka pengertiannya adalah: Keadaan seharusnya dan bagus pekerjaannya. (Al-Qamus Al-Muhith: 1/75) Sementara dalam Al-Mujam Al wasith dikatakan: Olah jiwa dengan pengajaran dan penyucian atas apa yang seyogyanya (dilakukan). (Mujamul Wasith: 1/9) Maka orang yang wudhu misalnya- jika ia membasuh anggota wudhu masingmasing lebih dari 3 kali basuhan maka orang itu disebut suul adab (buruk tata kramanya) sebab ia tidak melakukan apa yang semestinya; yaitu 3 kali 3 kali. (AlNihayah fi gharibil Hadits: 3/357; Lisanul Arab: 12/373)

2. Kedudukan Akhlak dan Adab Allah memuji Nabi-Nya SAW yang artinya: Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. AlQalam: 4) Aisyah radhiallahuanha berkata: Akhlak beliau adalah Alquran. (HR. Muslim)

Setelah menjadi Rasul Allah pun Allah berpesan kepadanya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi hati kasar, tentulah mereka menjauhi diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekat, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS. Ali Imran: 159) Rasul SAW pun mengajarkan dan membekali setiap dainya dengan akhlak yan g baik. Beliau berwasiat kepada Abu Dzar dan Muadz radhiallahuanhu : Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, dan ikutilah keburukan itu dengan kebaikan yang akan menghapuskan keburukan tersebut, dan pergaulilah manusia itu dengan akhlak yang baik. (HR. Tirmidzi (1991), Ahmad (20975) dll)

3. Keutamaan Akhlak dan Adab

a. Akhlak dan Adab sangat erat kaitannya dengan iman Nabi SAW bersabda: Iman itu tujuh puluh cabang lebih, atau enam [uluh cabang lebih. Yang paling utama adalah ucapan Tidak ada sesembahan yang hak selain Allah. Yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu adalah bagian dari iman. (HR. Bukhari (9), Muslim (117), dari Abu Hurairah)

b. Di antara tugas utama Nabi adalah menyempurnakan akhlak mulia Hadits 1 : Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang mulia. (HR. Baihaqi (21242) dari Abu Hurairah)

Hadits 2 : Saat Anas radhiallahuanhu sakit, sekelompok orang dating menjenguknya, maka dia berkata: Wahai pelayan bawa kemari hidangan untuk para sahabat kita meski hanya sepotong roti karena saya mendengar Rasul SAW bersabda: Akhlak yang mulia adalah termasuk amal-amal surga. (HR. Thabrani dengan sanad jayyid/baik)

c. Kemuliaan seseorang ditentukan oleh akhlaknya Hadits 1 : Nabi SAW bersabda: Mukmin yang paling sempurna imannya adalah mukmin yang paling bagus akhlaknya. (HR. Ahmad (7374) dari Abu Hurairah)

Hadits 2 : Sesungguhnya di antara orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan yang paling lembut kepada keluarganya. (HR. Ahmad (23812) dari Aisyah)

d. Kelangsungan Umat tergantung pada Akhlaknya Nabi SAW berpidato: Wahai manusia, sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kamu adalah apabila orang terhormat di antara mereka mencuri, mereka membiarkannya. Dan apabila orang lemah di antara mereka yang mencuri maka mereka menegakkan hukuman atasnya. Demi Allah, seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri niscaya aku potong tangannya. (HR. Bukhari (3400), Muslim (4364), dari Aisyah ra.)

e. Dengan Akhlak dan Adab orang dapat mencapai derajat ahli Sholat dan Puasa Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya seseorang itu dapat mencapai derajat orang yang ahli shalat malam dan ahli puasa di siang hari yang panas dengan akhlaknya yang

baik. (HR. Thabrani (12694) dari Abu Umamah ra. Lihat Silsilah alShaihah: 794)

f. Akhlak yang baik sangat berat bobot timbangannya Nabi SAW bersabda: Tidak ada sesuatu yang diletakkan dalam mizan (timbangan amal) yang lebih berat dari pada akhlak yang baik. Sesungguhnya memiliki akhlak yang baik dapat mencapai tingkatan orang ahli puasa dan sholat. (HR. Tirmidzi (2009) dari Abu Darda)

g. Penyebab masuk surga setelah Taqwa Nabi SAW bersabda: Nabi SAW ditanya tentang amalan yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga. Maka beliau menjawab: Taqwa kepada Allah dan Akhlak yang baik. Beliau juga ditanya tentang amalan yang banyak memasukkan orang ke neraka, maka beliau menjawab: Mulut dan Kemaluan. (HR. Ahmad (2010), Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)

h. Dekat dengan Nabi SAW Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai dan paling dekat denganku tempat duduknya di hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian. (HR. Tirmidzi (791,2025) dari Jabir ra.)

Anda mungkin juga menyukai