Anda di halaman 1dari 53

KATA PENGANTAR

KETUA MUI MOJOKERTO





.
Kami sangat bersyukur dan bahagia
atas kepekaan dan kreatifitas lembaga bahtsui
Masall Cabang Mojokerto terkait ibadah
qurban yang setiap bulan dzulhijjah tahun
hijriyah dilakukan oleh umat Islam
khususnya warga NU di kabupaten
mojokerto.
Bahasan qurban ini sebenarnya secara
tuntas sudah diuraikan oleh para ulama,
salaf, dalm kitab-kitab fiqih Mu'tabar semisal;
Fathul Qarb, Al Bajri, Fathul Mu'n, I'anatut
Thlibn, Fathul Wahb dan lain-lain, namun
dalam tataran praktek berqurban dan cara
penyembelihannya warga NU dan umat
Islam pada umumnya masih tetap
memerlukan bimbingan dari ulama NU agar
tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang
1
berakibat hukum tidak sahnya
penyembelihan hewan qurban.
Semangat berqurban disetiap masjid
dan musholla akhir akhir ini menjadi
fenomena umum dikalangan masyarakat,
yang dalam implementasinya berupa arisan
qurban dihampir setiap masjid desa, di sisi
lain juga ada fenomena penjualan kulit
hewan qurban untuk biaya operasional dan
sebagainya, yang semuanya itu
membutuhkan arahan dan penjelasan status
hukumnya. Dengan demikian umat islam
dalam berqurban dan penyembelihan hewan
qurban tetap berdasar ilmu atas bimbingan
para ulama NU.
Syekh ahmad ibnu Ruslan dalam kitab
zubadnya mengatakan :



Artinya : "Setiap orang yang beramal (termasuk
berqurban) tanpa dilandasi ilmunya, amal-
amalannya Mardud tidak diterima Allah swt. "

Kehadiran buku kecil ini sangat


membantu dan merupakan jawaban atas
permasalahan yang terjadi sebagaimana yang
2
kami ungkap tadi. Dan setelah kami baca dan
pelajari dengan seksama, cukuplah kiranya
buku kecil ini dengan segala keterbatasan dan
ketidaksempurnaannya (dan saya yakin akan
ada penyempurnaan-penyempurnaan pada
terbitan selanjutnya) sebagai rujukan
sekaligus bimbingan bagi para ulama di desa
dalam upaya memberikan arahan kepada
pelaku qurban (Mudlohhi) dan penyembelih
hewan qurban, baik disembelih sendiri oleh
Mudlohhi maupun orang yang mewakilinya.
Demikianlah sambutan yang dapat
kami sampaikan semoga bermanfaat bagi
umat Islam dan warga NU di kabupaten
Mojokerto.
Mojokerto, 2 Agustus 2017
Al-Faqier

KH. Mashul Ismail


Ketua MUI Mojokerto

3
SAMBUTAN
SYURIAH PCNU MOJOKERTO





.
Setelah saya membaca tulisan dari
team penyusun Panduan Qurban dan Aqiqoh
LBMNU PCNU Mojokerto, saya merasa
gembira sekali atas terbitnya buku tersebut,
dengan hadirnya buku ini di tengah
masyarakat luas pada umumnya dan
khususnya bagi warga Nahdliyyin, buku ini
memberi sumbangsih pemahaman hukum
dan kebutuhan terhadap praktek
penyembelihan hewan Qurban dan aqiqoh
dan segala pernak-pernik yang berkaitan
dengan masalah tersebut, sehingga buku ini

4
bisa dijadikan maraji (referensi) terhadap
problematika kemasyarakatan yang berkaitan
dengan Qurban dan Aqiqoh.
Walaupun buku ini kecil dalam jirim
(bentuk)-nya, namun lengkap isi dan
materinya dan keistemewaanya lagi, pada
setiap permasalahan Qurban dan Aqiqoh di
dasarkan pada sumber al-Quran dan al-
hadits serta pendapat ulama dari kutub al-
Mutabarah (kitab kuning) yang ini serasa
belum banyak disentuh oleh golongan lain
yang tidak berhaluan ASWAJA.
Disamping itu, mungkin saja banyak
tulisan tentang risalah Qurban-Aqiqoh tetapi
masyarakat awam banyak yang tidak bisa
membedakan dan mengerti karena
banyaknya perbedaan pendapat yang tidak
jelas, bahkan menafsirkan yang tidak sesuai
dengan faham ASWAJA, maka hadirnya
buku ini penting ! untuk dimiliki dan juga
diharapkan memberikan pemahaman yang
jelas terhadap masyarakat NU.
Semoga dengan terbitnya buku ini,
memberikan barakah dan manfaat yang tak
terhingga di hadapan Allah SWT. Amin
Mojokerto, 8 Agustus 2017

KH. Masrur Sadulloh


5
Syuriah PCNU Mojokerto

SAMBUTAN
KETUA PCNU KAB. MOJOKERTO

Syukur kehadirat Allah


SWT yang Maha Agung,
yang telah mencurahkan
keagungan-NYA, sehingga tulisan yang
berjudul PANDUAN QURBAN & AQIQAH
ini terselesaikan. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan keharibaan
Rasululloh SAW.
Kegiatan qurban dan aqiqah
merupakan perwujudan ketaatan seorang
hamba kepada Rabb-nya agar semangat tidak
meredup, niatnya pun tidak keliru, perlu
adanya panduan untuk dijadikan tuntunan.

6
Buku yang ada di hadapan pembaca ini
memuat pengertian qurban, hukum
berqurban, kriteria pemilihan hewan qurban
teknik penyembelihan dan pola
pendistribuannya. Selain mengulas
komponen diatas, buku ini juga memuat hal-
hal yang disunnahkan baik dalam
pelaksanaan qurban maupun aqiqah serta
doa seputar kelahiran bayi yang merupakan
mutiara hati kita tercinta.
Sebagai akhir kata, kami berharap dan
bermohon kepada Allah, semoga buku ini
bermanfaat demi kemaslahatan umat. Allah
senantiasa melimpahkan karunia dan
hidayah-NYA, Amin.

Mojokerto, 16 Agustus 2017

KH. Drs. Syihabul Irfan Arif, M.Pd


Ketua PCNU Mojokerto

7
SAMBUTAN
KETUA LBMNU MOJOKERTO

Assalmualakum warahmatullhi wabaraktuh


Hamdan wa syukran lillh wasalman
al Raslillah Saw
Alhamdulillah Penulisan panduan
Qurban dan Aqiqoh telah selesai dan ini
tidak mungkin bisa selesai begitu saja, tanpa
berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan
dari berbagai pihak, maka kami selaku
pengurus LBMNU Mojokerto,
mengucapkan banyak terima kasih, dan
8
hanya ungkapan serta doa yang kami
berikan, semoga Allah Swt. membalas semua
kebaikan dan menyinari jalan yang diridhai-
Nya, khususnya kepada:

1. KH. Mashul Ismail (ketua MUI


kabupaten Mojokerto), diselala kesibukan
beliau masih menyempatkan diri
memberikan kata pengantar pada buku
panduan ini sebagai legalitas struktural
yang sangat bermanfaat.
2. KH. Masrur Sadullah, (Syuriah PCNU)
yang menyambut gembira dengan
datangnya buku ini sebagai Quwwatul
hukmiyyah fi tathbiqil al-akhkam ala al-
mujtama (dengan hadirnya buku ini
memberi proteksi hukum; terutama
masalah qurban dan aqiqoh secara
aplikatif)
3. KH. Drs. Syihabul Irfan Arif, M.Pd
(ketua Tanfidiyah PCNU Mojokerto)
yang selalu mewejang kami, agar
menciptakan sinergi yang berkelajutan,
terhadap amaliyah an-Nahdhiyah
4. Kepada team perumus; Gus Taufiq, Ust
Zamroni Akhmad Umar, Gus Ipul, Ust.
Muallimin., Gus Ghofar Fathoni, Ust.

9
Muhaimin, Uzainul, Mas kholis, Cak
Bisri, kesan yang terpatri dalam hati kami,
dari team ini terwujud sentilan-sentilan
hebring membawa suasana yang cukup
renyah, terajut pemikiran yang saling
melengkapi sehingga terwujud buku ini.
Akhirnya dengan segala keterbatasan
pengetahuan, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya, kritik dan saran dari para
pembaca yang budiman demi kebaikan karya
ini merupakan harapan besar kami. Semoga
Allah berkenan membalas kebaikan yang
pernah kita lakukan semua. Amien
Jazkumullah khayran katsra.

Wassalmualakum warahmatullhi wabaraktuh

Mojokerto, 12 Agustus 2017

Muhammad Rodhi
Ketua LMBNU PCNU Mojokerto

10
BAB I

A. Pengertian Qurban
Qurban adalah nama untuk hewan yang
disembelih pada hari raya Idul adha dan tiga
hari setelahnya(hari tasyrq)1dengan tujuan
mendapat pahala dari Allah SWT.

B. Dasar Hukum Qurban


1. Al-Quran, surat al-Kautsar (108) : 2

1
Hari Tasyrq Adalah Tanggal ; 11,12,Dan 13 bulan Dzulhijjah
11
Artinya: Maka dirikanlah shalat karena
Tuhanmu; dan berkorbanlah

2. Hadits :
















Artinya :Dari Aisyah r.a. sesungguhnya nabi
Muhammad saw. berkata: tidak ada berbuatan
manusia pada hari raya qurban yang lebih
dicintai Allah swt. Dari pada mengalirkan darah
(menyembelih qurban). Dan sesungguhnya hewan
qurban itu akan datang di hari qiamat bersama
tanduk dan kaki-kakinya.
( Bajuri juz 2 Hal. 296)

12
C. Hukum Qurban
Qurban hukumnya sunnah muakkad (sangat
dianjurkan), bahkan hukumnya lebih utama
dari sekedar sodaqoh hewan biasa, anjuran
inidiungkapkan oleh Imam Syafii dalam
kitab al-Um:

:








.

Artinya :
Dan karena pendapat imam Syafii r.a. :Aku
tidak mentolerir bagi orang yang mampu
berqurban dan ia meninggalkannya. (makruh
meninggalkanya).

Hukum qurban akan menjadi wajib bila di


nadzari. Baik secara hakikat (mengucapkan
kalimah nadzar atau mewajibkan diri sendiri)
Contoh,Demi Allah saya berqurban dengan
kambing ini atau nadzar secara hukum,
Contoh, Saya jadikan kambing ini sebagai
qurban. kalimatsaya jadikan kambing ini
bisa berdampak pelaksanaan qurban menjadi
wajib (karena sebab nadzar).

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN !!!


13




:









:





















- .

115 / 16 - *
Catatan :
1. Tadhiyah (qurban) terkadang menjadi
wajib (disebabkan selain nadzar), seperti
ketika didahului oleh adanya isyarah.
Contohnya, perkataan seseorang (setelah
membeli kambing), kambing ini qurban
saya atau kambing ini aku jadikan sebagai
qurban, meskipun orang tersebut tidak
menyadari bahwa kata-kata itu
menjadikan qurban wajib, maka
konsekuensinya menyembelih dan

14
membagikan semua daging hewan
tersebut adalah wajib.2




(


)
















































. * -
)(147/ 22

2
Hewan tersebut wajib disembelih, dan orang
yang qurban tadi, tidak diperbolehkan makan daging
dari hewan yang diqurbankan.
15
Pernyataan,kambing ini aku jadikan qurban
Jika dilakukan oleh orang awam ketika
ditanya , apa yang hendak kamu lakukan
dengan kambingmu ini?, kemudian mereka
menjawab:Kambing ini saya jadikan qurban.
Bila ia menjawab seperti itu ?: Maka hukum
qurbannya menjadi qurban wajib dan haram
baginya untuk ikut memakan daging tersebut.
Dan bila mereka mengaku bahwa qurban
yang dimaksudkan untuk kesunnahan, maka
pengakuan tersebut tidak diterima, akan
tetapi menurut Imam Asy-Syibro Malisiy, hal
ini diampuni (tidak menjadi qurban wajib)
bagi orang awam, akan tetapi pendapat ini
dilemahkan oleh beberapa ulama.
(Bajuri : juz 2 : hal 296).

Oleh sebab itu, bagi orang awam hendaknya


berhati-hati bila ditanya perihal kambing
qurban sebaiknya menjawab; Aku ingin
menyembelihnya di hari raya nanti, maka kata-
kata ini tidak menjadikan qurban wajib.

2. jika seseorang bernadzar (hakiki maupun


hukmi) berqurban dengan hewan yang
cacat atau belum cukup umur maka
hewan itu wajib disembelih (untuk
menggugurkan kewajiban nadzarnya)
16
akan tetapi dia belum dianggap melakukan
ibadah qurban.
(Fathul Muin. Hamisy Ianatut tholibian juz 2
Hal. 378)
Catatan :
Tata cara niat dalam qurban :
a. Qurban wajib3 :


b. Qurban Sunah :
4



c. Niat Qurban untuk orang banyak
(sapi) :

5........
Atau niatnya bisa disingkat:


Waktu niat : pada awal memulai
membelih qurban
3
Qurban yang sebelumnya diniati nadzar
4
Qurban yang sebelumnya tidak diniati nadzar
5
Disebutkan nama-nama yang berkurban sampai
tujuh orang.
17
D. Waktu penyembelihan
Waktu penyembelihan dimulai dari
pelaksanaan sholat iedul adha sampai
tenggelamnya matahari di akhir hari tasyrq
(tanggal 13 dzulhijah).
Prakteknya kegiatan penyembelihan yang
afdhal (utama) dilaksanakan setelah selesai
shalat dan khutbah kedua hal ini didasarkan
pada keterangan hadist, Barang siapa
menyembelih qurban sebelum sholat ied, maka
sesungguhya ia menyembelih untuk dirinya, dan
barang siapa menyembelih setelah shalat ied dan
setelah dua khutbah maka benar-benar ia telah
sempurna ibadahnya dan mendapatkan
kesunnahan orang-orang muslim.(HR.
syaikhni).
Mendapat kesempurnaan dan kesunnahan
ibadah Qurban keterangan ini sebagaimana
hadist diatas.
Catatan:
1. Sudah dikatakan masuk waktu
penyembelihan bila posisi ketinggian
matahari (dalam pandangan mata)
sudah mencapai 1 tombak6

6
Posisi ketinggian matahari 1 tombak, ukurannya
banyak berbeda pendapat dikalangan ulama dan itu
18
2. Hukum menyembelih hewan qurban di
malam hari hukumnya MAKRUH, hal
ini dikhawatirkan agar tidak salah dalam
penyembelih, atau bisa jadi melukai
orang yang menyembelih, atau karena
terjadi pembagian daging qurban yang
lama karena sulit memilah daging di
malam hari sehingga kondisi daging
sudah tidak segar lagi ketika dibagikan.

BAB II
Kriteria Hewan qurban

A. Hewan yang layak dijadikan Qurban

1. Kambing domba (gibas) yang berumur


satu tahun masuk tahun kedua (tanggal
gigi seri satu (pol).

semua bisa dijadikan standart sebagai pijakan


pengetahuan; posisi 1 tombak dari segi waktu: dalam
Perkiraan, ada yang mengatakan, 1/3, dan 3 jam
setelah matahari terbit, atau posisi deklinasi
(ketinggian) matahari 4 derajat. dari sisi ukuran
panjang 1 tombak ; 7 dira (1 dira=48 cm), sepanjang
ukuran tombak 2,50 m, dan lain-lain , wallahu alam
19
2. Kambing jawa yang berumur dua tahun
masuk tahun ketiga tanggal gigi seri dua
(pol)
3. Sapi berumur dua tahun masuk tahun
ketiga
4. Onta berumur lima tahun masuk tahun
keenam.

B. Hewan yang tidak layak (tidak sah)


dijadikan qurban

1. Hewan yang buta


2. Pincang
3. Kurus (karena penyakit)
4. Hewan yang hilang cairan otaknya
5. Hewan yang terpotong telinganya
6. Hewan yang terpotong ekornya

Sedangkan hewan yang dikebiri7 tidak


mempengaruhi keabsahannya (boleh) untuk
dijadikan hewan qurban.

Kebiri (kastrasi) adalah tindakan bedah


7

dan atau menggunakan bahan kimia yang


bertujuan menghilangkan fungsi testis
(kelenjar kelamin, pringsilan. Jawa) pada
jantan.
20
(Bajuri : juz 2 : hal 299).

Adapun qurban kambing bisa digunakan


untuk satu orang, sedangkan sapi dan unta
untuk tujuh orang.

BAB III
Qurban Orang Meninggal

Banyak orang yang berqurban memasukkan


orang yang sudah meninggal kedalam daftar
orang yang diqurbani. Bagaimana hukum
memasukkan daftar nama orang meninggal
kedalam daftar nama Qurban?
Jawaban : Hukum memasukkan orang yang
meninggal ke daftar orang yang diqurbani
TIDAK SAH. Kecuali orang yang meninggal
tersebut berwasiat .
(Bajuri : juz 2 : hal 297).
Ketentuan diatas dengan syarat: orang yang
dimasukkan daftar qurban mengetahui
(mengizinkannya), atau tidak mengetahui
akan tetapi, mereka termasuk orang-orang
yang wajib di nafkahi oleh Mudlohhi (orang
yang berqurban).

21
)

(
( :







:



)
(









.


:








4
255

Imam Rafii berpendapat : Qurban untuk


orang yang sudah meninggal itu SAH
hukumnya, walaupun semasa hidupnya
mayit tidak berwasiat, karena qurban
termasuk bagian dari shadaqah.

22
BAB IV
Ketentuan penyembelihan Qurban

1. Orang yang menyembelih beragama


Islam, baligh, dan mampu untuk
menyembelih
2. Pisau penyembelih harus tajam
3. Penyembelihan sah apabila saluran nafas
(khulqm) dan saluran pencernaan (mari)
benar-benar putus.

CONTOH KASUS
Permasalahan yang sering terjadi di
masyarakat dalam penyembelihan hewan
qurban banyak dijumpai hewan yang sudah
disembelih tidak segera mati, pisau yang
digunakan tidak tajam, atau penyembelihan
dilakukan dua kali. Menyikapi hal tersebut
maka perlu diperhatikan penjelasan dibawah
ini :
a) Dalam proses penyembelihan; bila pisau
penyembelih diangkat sebelum
terputusnya dua saluran pernafasan
(khulqm) dan saluran makanan (mari),
maka hukum hewan tersebut menjadi
bangkai apabila si penyembelih tidak
segera meneruskan sembelihannya
seketika itu juga (fauran).
23
b) Apabila penyembelih (jagal) meneruskan
sembelihannya dalam jarak waktu yang
cukup lama, dengan gambaran hewan
tersebut masih dimungkinkan ada tanda-
tanda kehidupan (hayatun mustaqirroh)
dengan ciri-ciri; masih mampu bergerak
dengan tenaga kuat maka hukum
penyembelihannya adalah SAH.



( :









.

(94 / 13( -

Artinya :Tidak disyaratkan putusnya mari


(saluran makanan) dan khulqm (saluran
pernafasan) dalam sekali sembelihan bahkan
boleh lebih dari satu kali dengan syarat
adanya hayat mustaqirrah (tanda-tanda
kehidupan) pada hewan qurban tersebut
24
walaupun itu terjadi pada posisi awal
meletakkan pisau di akhir proses
penyembelihan.



















2 286
25
Artinya : Adapun jika masih ditemukan
hayat mustaqirrah (tanda-tanda kehidupan)
pada sembelihan yang kedua maka hewan
tersebut hukumnya halal.
Sama halnya dengan sembelihan kedua, juga
sembelihan yang ketiga, Syaratnya hewan
tersebut masih ada hayat mustaqirrah ketika
permulaan meletakkan pisau pada proses
penyembelihan yang terakhir (sembelihan
yang ketiga).

c) Jika tidak ada tanda-tanda kehidupan


menjelang ajal (hayaatun mustamirroh)
dengan ciri-ciri; gerakannya lemah dan
tidak bertenaga maka hukum
penyembelihannya TIDAK SAH.
(Bajuri : juz 2 : hal 286)

( )






26





Artinya :
Menurut pendapat ashabus Syafiiyyah
(pengikut imam as-syafii) semoga Allah
memberikan rahmatNya berkata,ketika
memotong hulqm (saluran nafas) dan mari
(saluran makanan) atau wadajain (dua urat
leher), maka disunahkan untuk
mencukupkan pada pemotongan tersebut
(hulqm, mari atau wadajain).
Hukumnya MAKRUH memotong kepala
hewan seketika itu juga, memotong melebihi
hulqum, mari dan wadajain, memecah leher
dan tengkuk hewan, memotong anggota
tubuh hewan, menggerakkan hewan dan
memindahkan hewan dari satu tempat
ketempat yang lain. Semua itu hukumnya
MAKRUH bahkan lebih baik untuk tidak
dilakukan sampai terlepasnya ruh dan
dinginnya kulit hewan yang disembelih.

Cara Menguliti

27
perlu diperhatikan! dalam proses pengulitan
selayaknya dilakukan setelah hewan benar-
benar mati (tidak bergerak sama sekali).
Pengulitan yang dilakukan sebelum hewan
benar-benar mati, itu hukumnya MAKRUH.
(Majmu juz 9 hal. 89).

Sunnah-sunnah menyembelih
1. Membaca bismillah. Apabila ditinggalkan
hukumnya MAKRUH, akan tetapi
menurut selain madzhab syafii hukum
membaca bismillah adalah WAJIB karena
berdasarkan QS. Al-Anm (06):121 :













Artinya : Dan janganlah kamu memakan
binatang-binatang yang tidak disebut nama
Allah ketika menyembelihnya.
2. Membaca sholawat Nabi
3. Menghadap qiblat
Penyembelih qurban berada di sebelah
timurnya kepala hewan qurban (yang
ditidurkan miring dengan membujur
keselatan).
4. Membaca takbir tiga kali
5. Membaca doa :
28























Artinya : Ya Allah qurban ini dari-Mu dan
untukMu, maka terimalah nimat dariMu ini
dari kami, dan dengan qurban ini kami
mendekatkan diri kepadaMu maka terimalah
qurban kami.

*Disunnahkan bagi orang yang berqurban


memotong rambut dan kukunya pada tanggal 10
bulan dzulhijjah sampai pelaksanaan
penyembelihan kurban berlangsung.

Keterangan:
Orang laki-laki disunnahkan untuk
menyembelih qurbanya sendiri karena
berdasarkan hadits nabi :








)



Artinya :Karena Nabi Muhammad saw.
berqurban untuk diri sendiri.(HR. Bukhori
muslim)
29
Sunnah bagi perempuan untuk mewakilkan
penyembelihannya seperti keterangan dalam
kitab Al-Majmu dan juga disunnahkan
baginya untuk mempersaksikan qurbannya
kepada orang lain karena berdasarkan hadits
:










.
Artinya: Rosulullah SAW berkata kepada
Sayyidah Fatimah ra : Berdirilah menghadap
hewan kurbanmu dan saksikanlah, maka
sesungguhnya dengan permulaan tetesan darah
yang yang keluar, dosa-dosa yang telah kau
lakukan diampuni oleh Allah Swt.

BAB V
HUKUM-HUKUM MASALAH QURBAN

A. Hukum Mewakilkan Qurban

30
Hukum mewakilkan penyembelihan hewan
qurban kepada orang lain adalah boleh (sah)
selama memenuhi persyaratan wakalah.8 dan
bahkan jika orang yang mewakili
penyembelihan dari luar desa mudhohi (
orang yang qurban )-pun diperbolehkan.
(Ianatuttholibin juz 2 hal. 335 )

B. Arisan Qurban
Dengan semakin tingginya kesadaran
masyarakat untuk berqurban, banyak
dijumpai di beberapa daerah menggunakan
cara berqurban dengan model arisan.
Pertanyaan: Apakah arisan uang yang diniati
untuk qurban tersebut diperbolehkan secara
syara?

Jawaban : hukumnya BOLEH dengan syarat


semua anggota mendapat jatah sesuai
kesepakatan

31









.

388 7
Artinya :
Cabang masalah: kumpulan dikalangan
wanita (arisan) dengan gambaran seorang
perempuan mengambil dari tiap perempuan
anggota kumpulan sejumlah uang di tiap
jumat atau tiap bulan dan menyerahkan
hasil uang yang dikumpulkan pada tiap
anggota secara berurutan sampai habis itu
hukumnya boleh, seperti yang di sampaikan
oleh Imam al-Wali al-Iraqi.

Pertanyaan : Bolehkah qurban dengan sistem


urunan? Misalkan ada 7 orang mau
berkorban dengan satu ekor sapi. Masing-
masing anggota membayar Rp. 2,5 juta.
Hasil dari uang tersebut dibelikan satu ekor
sapi untuk semua anggota.
Jawaban

32
Bila keberadaan ternak yang disembelih
mencukupi untuk dikurbankan pada jumlah
anggota yang berurunan maka SAH seperti
seekor unta atau sapi untuk tujuh anggota

( )1




:

:

( . )2 :





33
Semua Ulama sepakat bahwa kambing
(domba atau kambing jawa) tidak dapat
dikurbankan kecuali untuk satu orang
sedangkan unta dan sapi dapat dikurbankan
untuk 7 orang berdasarkan hadits riwayat
Sahabat Jabir berkata,"Kami berqurban
bersama Rasulullah Saw, di Hudaibiyyah, satu
ekor unta atas nama 7 orang dan satu ekor sapi
atas nama 7 orang (HR. Jamaah Nasb ar-
Ryah IV/209).

*Permasalahan yang juga sering terjadi


dimasyarakat yaitu tabungan qurban.
Permasalahan ini sama dengan urunan kurban,
yakni hukumnya SAH.

C. Hukum daging qurban


Daging qurban sunnah terbagi menjadi tiga
bagian: 1/3 milik mudhohhi (orang yang
berkorban), 1/3 disedekahkan kepada fakir
miskin dan 1/3 yang lain, dihadiahkan
kepada orang yang mampu.
Qurban wajib (nadzar) baik secara haqiqi atau
hukmi, maka orang yang berqurban tidak
boleh memakan dagingnya sama sekali.
Dagingnya wajib di sedekahkan kepada fakir
miskin secara seluruhnya.

34
Syarat pendistribusian: daging qurban yang
dibagikan dalam kondisi mentah supaya bisa
diolah dengan leluasa oleh si penerima.

Pertanyaan: Bolehkah menjadikan daging


qurban sebagai jamuan acara selamatan ?
Jawaban : hukumnya tidak boleh.

)
)


,
254 4 .
Artinya :
Dan menurut pendapat yang paling shohih
qurban itu wajib disedekahkan sebagiannya
berupa daging, bukan kulitnya. Sudah
mencukupi walaupun di berikan hanya kepada
satu orang miskin, dan yang diberikan itu
berupa daging mentah.
Hukum tidak boleh di atas, berlaku jika tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana berikut :

35
1. Qurban wajib/nadzar (mutlak tidak
)boleh
2. Tidak ada yang diberikan kepada
mustahiq dalam keadaan mentah.
3. Jika si penyembelih itu sebagai wakil, dia
harus meminta kerelaan mudlohhi (orang
yang berqurban) tentang digunakannya
daging qurban tersebut .

:











.
549 / 1 -
36
Artinya :Wajib mensedekahkan (qurban
sunnah) berupa daging. Tidak cukup jika
berupa lemak, hati, babat dan kulit. Bagi
orang fakir boleh mentasharrufkan/mengatur
daging yang diberikan kepadanya untuk apa
saja walaupun di jual, Karena daging itu
sudah menjadi miliknya. Berbeda dengan
orang kaya, dia tidak boleh menjual daging
qurban, akan tetapi boleh memakannya,
menyedekahkannya dan menyuguhkannya
kepada para tamu. Karena pada prinsipnya
orang kaya yang menerima bagian daging
qurban itu sama dengan orang yang
berqurban sendiri.

Adapun hukum mendistribusikan daging


qurban keluar daerahnya seperti yang banyak
dilakukan masyarakat, maka hukumnya
sama dengan mendistribusikan zakat ke
daerah lain artinya tidak diperbolehkan
selama fakir miskin di daerahnya masih ada
yang belum kebagian seperti keterangan yang
dijelaskan di dalam kitab an-Nihyah (Ianatut
tholibin juz 2 hal. 334 )

37














.






* -
4/256 -
Artinya : pada satu unta atau sapi dijadikan
qurbanuntuk tujuh orang, baik sebagian
anggota diniati aqiqoh maupun yang lainnya
diniati qurban.
BAB VI
Keutamaan Penyembelih

Permasalahan
Bagaimana hukumnya wanita menyembelih
hewan?
Jawaban : boleh,






38










553 / 1( -
Ashabuna berkata : Orang paling utama
dalam menyembelih adalah orang laki-laki
berakal dan muslim, kemudian perempuan
muslimah, anak kecil muslim, ahli kitab,
orang gila dan mabuk.

Hukum Qurban sapi atau kambing betina


Permasalahan
Bagaimana hukum qurban sapi atau kambing
betina?
Jawaban :
Sah, berqurban dengan hewan jantan dan
betina.



) (



39













(397 / 8( -
Artinya : Sah hukumnya berqurban dengan
hewan jantan maupun betina menurut
kesepakatan para ulama.

Permasalahan kulit qurban:


Pada umumnya kulit qurban tidak dicampur
daging qurban untuk dibagikan kepada fakir
miskin sehingga sebagian di sedekahkan ke

40
tempat-tempat ibadah untuk bahan baku
bedug
Pertanyaan : Apakah praktik di atas sudah
dibenarkan secara syara?
Jawaban :Hukum mensedekahkan kulit
qurban ke tempat-tempat ibadah dengan
tujuan seperti diatas adalah boleh dengan
syarat diberikan kepada salah satu tamir
masjid dan mushollah yang tergolong fuqara
(fakir). (bajuri juz 2 Hal. 302)

Hukum menjual daging qurban.


Menjual daging qurban dan kulitnya adalah
HARAM dan TIDAK SAH akan tetapi jika
daging qurban menumpuk diluar batas dan
tidak memungkinkan untuk didistribusikan
keseluruhan pada hari tasyrq dan khawatir
membusuk maka hukum menjualnya boleh
karena dlorurot.
Pertanyaan : Sudah lazim dimasyarakat
menjual kulit qurban bahkan sebelum proses
penyembelihan transaksi jual beli sudah
dilakukan.
Bolehkah model transaksi diatas... ?
Jawaban :
Tidak boleh (tidak sah)
Solusinya:

41
Praktek diatas, boleh saja dilakuakan jika
kulit tersebut sudah ditamlk (dihakkan)
kepada fakir miskin dan transaksinya
dilakukan setelah penyembelihan hewan
qurban.
Hukum memberikan jatah lebih daging
qurban kepada tukang jagal karena jasanya
adalah HARAM. Akan tetapi, boleh
memberikan upah kepadanya selain daging
qurban tersebut. (bajuri : Juz: 2 : hal 302).

SEPUTAR AQIQOH

A. Pengertian Aqiqoh
Aqiqoh adalah penyembelihan hewan untuk
anak yang baru dilahirkan pada hari ketujuh
dari kelahiranya walaupun sibayi meninggal
sebelum hari ketujuh. Jika aqiqoh dilakukan
setelah hari ketujuh maka hukumnya boleh
selama si anak belum baligh. Jika sudah
baligh maka disunnahkan aqiqoh sendiri(
bukan kesunnahan orang tuanya ).

42
B. Hukum aqiqoh
Hukum aqiqoh adalah sunnah muakkad
karena berdasar hadits :


:





:













Artinya : Dari Aisyah r.a beliau berkata :
Rosululloh saw. bersabda: pertumbuhan anak itu
digantung kepada aqiqohnya yang disembelih
pada hari ke tujuh dan dipotong rambutnya dan
beri nama.( HR. At-Turmudzi )

Hukum aqiqoh juga bisa menjadi WAJIB


bila di nadzari baik secara hakiki maupun
hukmi seperti halnya hukum yang berlaku
pada qurban.
Contoh nadzar aqiqoh secara hakiki :
- saya wajib mengaqiqohi anak saya dengan
kambing ini
Contoh nadzar aqiqoh secara hukmi :

43
- Kambing ini aku jadikan aqiqoh untuk
anakku
tata cara aqiqoh
Disunnahkan aqiqoh untuk anak laki-laki
dua ekor kambing dan untuk anak
perempuan satu ekor kambing karena
berdasar hadist :



















Artinya: Sayyidah Aisyah berkata; Rosululloh
memerintahkan kepada kita untuk mengaqiqohi
anak laki-laki dengan dua ekor kambing yang
cukup umur dan untuk anak perempuan dengan
satu ekor kambing. (HR. at-Turmudzi)

Tapi jika belum mampu aqiqoh dua ekor


kambing untuk anak laki-laki, boleh aqiqoh
dengan satu ekor kambing dan ini
mendapatkan kesunnahan, hal ini berdasar
hadist :

44









Artinya; Imam Abu Dawud meriwayatkan hdits
dengan sanad yang shohih bahwa sesungguhnya
Rosululloh SAW dulu pernah mengaqiqohi sayyid
Hasan dan Sayyid Husain dengan dengan domba
satu satu.
Sedangkan satu ekor kambing jika diniati
aqiqoh dan qurban maka hal tersebut tidak
mencukupi menurut pendapat Imam Ibnu
Hajar (bajuri juz 2 halaman 304).

Aqiqoh siap saji


Fenomena di masyarakat yang berkembang
saat ini, banyak warung sate dan rumah
makan dan bahkan yayasan sosial yang
menawarkan kemudahan aqiqoh dengan
cukup membayar uang, masakan sudah siap
saji dengan tanpa mengetahui kambing yang
disembelih dan proses pengolahannya.
Fenomena ini sebenarnya sudah disikapi oleh
ulama salaf bahwa praktik yang dilakukan di
atas SAH dilakukan bahkan orang jawa

45
zaman dulu sudah mempraktikkannya dalam
bentuk dan kemasan yang beda seperti yang
didawuhkan oleh Sayyid Ahmad Zaini
Dahlan dalam keterangan kitab Ianatu
Tholibin.
(Ianatut Tholobin Juz: 2 hal. 380 - 381 ).

Distribusi daging aqiqoh


Daging aqiqoh di bagikan kepada
fakir miskin dalam keadaan sudah matang
dan disunahkan dalam bentuk masakan yang
manis dan sebaiknya di antar kemasing-
masing rumah fakir miskin
Adapun kebiasaan masyarakat menjadikan
daging aqiqoh sebagai hidangan walimah,
hukumnya boleh tapi hukumnya khilaful aula
(tidak mendapatkan keutamaan)
(Syarqowi juz 2 hal. 471)

Disunahkan untuk tidak memotong dan


memecah tulang kambing aqiqoh, dengan
harapan supaya di beri keselamatan anggota
tubuh si-anak. Jika tulangnya dipecah dan
dipotong hukumnya BOLEH dan tidak
sampai MAKRUH. Adapun kreteria
kambing yang dijadikan aqiqoh itu sama
dengan kreteria kambing yang dijadikan
qurban
46
Diantara kesunnahan yang dilakukan pada
anak yang baru lahir
1. Sedekah emas seberat timbangan rambut
yang dipotong karena berdasarkan hadits :

























Artinya; Rosululloh memerintahkan Sayyidah
Fatimah ra, beliau berkata; timbanglah rambut
Husain dan sedekahkan perak seberat rambut
tersebut dan berikan kaki hewan aqiqoh kepada
dukun bayi
2. Melumuri kepala jabang bayi dengan
minyak zafaron.
3. Mencukur rambut anak laki-laki dan
memendekkannya bagi anak perempuan
4. Menyembelih aqiqoh pada hari ketujuh
hari kelahiran
5. membaca doa ketika terbitnya fajar pada
hari penyembelihannya dengan doa :

47



6. Menceta ( memasukan kurma yang sudah
dihaluskan/dilumat kemulut bayi karena
berdasarkan hadis Nabi SAW :









7. Memberi nama bayi dengan nama yang
baik walaupun bayi tersebut sebelum
berumur 7 hari sudah meninggal, nama
yang paling utama adalah nama yang di
awali dengan kata abdun seperti,
Abdullah kemudian nama yang diawali
dengan Muhammad atau Ahmad
kemudian nama para Nabi, Wali, nama

48
para Ulama dan orang-orang sholeh.
Memberi nama bayi dengan nama
malaikat hukumnya MAKRUH dan
hukumnya HARAM memberi nama
dengan asma Allah tanpa disandarkan
dengan kata Abdun dan juga nama-nama
yang berarti jelek seperti setan.

Doa ketika bayi baru lahir


1. Mengumandangkan adzan pada telinga
kanan dan iqomat pada telinga kiri
2. Membaca surat al-iklas pada telinga
kanan
3. Membaca surat al-qodr
(
)pada telinga kanan (agar
dihindarkan dari perbuatan zina selama
hidupnya)
4. Membaca ayat dibawah ini pada telinga
kanan























49











Doa ketika istri melahirkan

1. Membaca ayat kursi disisi sang


istri
2. Membaca ayat dibawaah ini di
dekat istri








































3. membaca surat muawidzatain :

50

+

4. memperbanyak doa al-Karbi :





.
5. Memperbanyak doa Nabi yunus
:

.
Doa istri sulit melahirkan :
Doa dibawah ini ditulis pada wadah yang
belum terpakai, kemudian tuangkan air
hangat kedalamnya air tersebut diminumkan
kepada istri yang hamil dan sebagian di
percikan kewajahnya


51


( *








) * (* )1
(


) *
(( * )2

)
52
(Ianatut Tholobin juz 2 hal.380 - 381 )

53

Anda mungkin juga menyukai