Anda di halaman 1dari 90

PENDIDIKAN

ASWAJA DAN KE-NU-AN

Kurikulum Merdeka
Untuk
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
ISLAM BUSTANUL ULUM KETANGGUNGAN
**

Kelas 9

Diterbitkan Oleh :

SMP ISLAM BUSTANUL ULUM


KETANGGUNGAN

Daftar Isi
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
1
Semester 1
BABI Pengertian dan Hikmah Selamatan Untuk Mayit.................................................3

BAB II Hadiah Pahala Untuk Orang yang Sudah Meninggal........................................6

BAB III Macam-Macam Bid'ah...................................................................................9

BAB IV Sunnah dan Bid'ah.......................................................................................13

BAB V Tawasul........................................................................................................18

BAB VI Sejarah Timbulnya Firqah-Firqah Dalam Islam.............................................23

BAB VII Tokoh dan Ajaran Firqah dalam Islam........................................................28

BAB VIII Perbedaan Antara Ahlussunnah Wal Jamaah dengan Firqah Firqah
Lainnya.......................................................................................................................39

BAB IX Ukhuwah Nahdliyah.....................................................................................42

BAB X Penerapan Ukhuwah Nahdliyah....................................................................45

Uji Kompetensi Semester ganjil

Semester 2
BAB XI Shalawat Kepada Nabi Muhammad SAW.....................................................56

BAB XII Syakhsiyah Nahdliyah....................................................................................60

BAB XIII Mabadi Khaira Ummah................................................................................67

BAB XIV Penerapan Mabadi' Khaira Ummah...............................................................75

Uji Kompetensi Semester genap

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


2
Sudah menjadi tradisi (kebiasaan) warga NU, apabila ada keluarga yang
mengadakan bacaan ayat-ayat al-Qur'an, tahlilan dan do'a yang pahalanya
dihadiahkan kepada yang meninggal dunia. Selanjutnya diadakan peringatan
pada hari ke-40,100, setahun (haul), dan 1000 harinya. Acara-acara tersebut
biasanya disertai jamuan makanan untuk para tamu sebagai sedekah untuk si
mayit. Imam Thawus berkata: "Seseorang yang meninggal dunia akan
memperoleh ujian dari Allah dalam kuburnya selama 7 hari. Untuk itu
sebaiknya mereka (keluarganya) yang masih hidup mengadakan jamuan
makan (sedekah) untuknya selama hari-hari tersebut".
Menurut Imam Nawawi al-Bantani dalam kitab "Nihayah al-Zain";
penentuan sedekah pada hari-hari tertentu itu merupakan kebiasaan (al-adah)
masyarakat saja. Sedangkan menurut Imam al-Suyuti hukumnya sunnah,
karena telah dilaksanakan secara turun temurun dan tradisi itu diambil dari
ulama salaf sejak generasi sahabat. Lebih jauh Imam Ahmad bin Hambal
dalam kitab "al-Zuhd" berkata bahwa bersedekah selama tujuh hari itu adalah
perbuatan sunnah, karena merupakan salah satu bentuk do'a untuk mayit yang
sedang diuji dalam kubur selama tujuh hari.1

1
https://unupurwokerto.ac.id/pahala-ibadah-untuk-orang-mati/
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
3
Sedangkan peringatan haul biasanya diadakan setiap setahun sekali,
terutama untuk mengenang kematian seorang ulama, tokoh agama atau
pendiri pesantren. Rangkaian acaranya bervariasi dan sangat tergantung
kepada penyelenggaranya masing-masing. Namun yang hampir pasti, pada
acara haul biasanya diselenggarakan beberapa kegiatan; ziarah kubur,
khotmil Qur'an, tabligh akbar, membaca sejarah orang yang diperingati, dan
tahlil akbar. Bahkan ada juga yang menambahkan acara halaqah,
musyawarah, mujahadah, kesenian hadrah dan lain-lain. Dalam kitab
Ahkamul Fuqaha' dikatakan: "Menurut Ibnu Abdissalam meratapi mayit itu
hukumnya haram, karena menunjukkan ketidak-relaan terhadap takdir Allah
SWT. Hal ini berbeda jika seseorang membacakan manaqib (biografi dan
sejarah hidup) orang alim yang wira'i dan sholeh guna mendorong orang agar
mengikuti jalannya dan berbaik sangka dengannya. Juga agar orang senang
berbuat taat, melakukan kebaikan seperti jalan yang dilalui almarhum. Inilah
sebabnya sebagian sahabat dan ulama senantiasa melakukannya sepanjang
masa dan tidak ada yang mengingkarinya.
Banyak hikmah yang dapat diperoleh dari selamatan untuk mayit. Di
antaranya adalah:
1. Keinginan untuk menghibur pada keluarga yang ditinggal
2. Berkirim do'a untuk menambah bekal bagi si mayit
3. Sebagai forum silaturrahim antara kelurga, famili, handai tolan dan
tetangga atau warga sekitar
4. Untuk memperokok jalinan dan semangat ukhuwah (persaudaraan)
sesame muslim
5. Mengambil l'tibar bahwa kita semua pasti akan menyusul (mati) kelak
di kemudian hari.
Pada kegiatan tahlilan, terutama pada hari ke-100, dan peringatan haul
selalu diadakan pengajian agama, sehingga kegiatan tersebut dapat bernilai
dakwah Islamiyah.
Rangkuman
1. Peringatan hari ke-7,ke-40, ke-100, haul dan keseribu wafatnya seseorang
adalah tradisi.

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


4
2. Isi peringatan kematian adalah, bacaan Al qur'an, dzikir, berdoa atas
mayit, dan manaqib atau riwayat kebaikan mayit, ketika masih hidup.
serta shadaqah.
3. Hikmah peringatan kematian antara lain:
a. Menghibur keluarga yang ditinggal.
b. Mendoakan mayit
c. Menngkatkan siltur rahmi
d. Memperkokoh persaudaraan
e. Meneladani
Tugas
Ceritakan bagaimana kamu atau keluargamu selama ini menyelenggarakan
acara kirim doa kepada keluarga yang sudah meninggal!
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


5
Para ulama Ahlussunnah wal Jamaah sepakat bahwa orang yang sudah
meninggal dunia dapat memperoleh manfaat dari semua kebaikan orang yang
masih hidup, seperti do'a, istighfar, dzikir, sedekah, bacaan al-Qur'an,shalat,
puasa, haji, dan lain-lain. Imam Nawawi dalam kitabnya "Syarah Shahih
Muslim" berkata: "Pendapat sebagian ulama kalam yang mengatakan bahwa
orang yang sudah meninggal dunia tidak dapat memperoleh tambahan
pahala(dari orang yang masih hidup) adalah pendapat yang batil dan
bertentangan dengan nash-nash al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma"".
Dalam al-Qur'an surat al-Hasyr ayat 10 Allah SWT berfirman:

ِ ‫َوالَّ ِذ ْينَ جاَُؤ ا ِم ْن بَ ْع ِد ِه ْم يَقُوْ لُوْ نَ َربَّنَا ا ْغفِرْ لَنَا َوِإل ْخ َوانِنَا الَّ ِذ ْينَ َسبَقُوْ نَا بِاِإْل ْي َم‬
‫ان‬
beristighfar untuk saudara saudaranya sesama muslim, sekaligus
menunjukkan bahwa yang demikian itu berguna bagi mereka. Jika tidak
berguna, tentu tidak diperkenankan oleh Allah, karena Allah tidak menyukai
perbuatan yang sia-sia.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam
Muslim dituturkan:
‫ضحى بِ َك ْب َشي ِْن َأ ْملَ َحي ِْن َأ َح ُدهُ َما ع َْن نَ ْف ِس ٖه َواٰأْل خَ ُر ع َْن ُأ َّمتِ ٖه‬
ٰ ‫َأنَّه ﷺ‬
"Rasulullah SAW pernah menyembelih kurban dua ekor kambing kibas yang
gemuk-gemuk satu untuk beliau sendiri dan yang lain untuk umat beliau,
yakni pahalanya diperuntukkan bagi umat beliau". Hadis ini menjelaskan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
6
petunjuk Nabi kepada kita bahwa seseorang itu dapat memperoleh manfaat
(pahala) dari amal perbuatan orang lain.
Akan tetapi terdapat perbedaan di antara para ulama tentang sampainya
pahala bacaan al-Qur'an kepada orang yang sudah meningal dunia. Imam as-
Suyuthi berkata: "Terdapat perbedaan di antara para ulama mengenai
sampainya pahala bacaan al-Qur'an kepada mayit. Jumhur salaf dan Imam
Madzahabil Arba'ah, kecuali Imam Syafi'i berpendapat bahwa pahala bacaan
al-Qur'an dapat sampai kepada orang yang meninggal dunia". Akan tetapi
para ulama pengikut madzhab Syafi'i, seperti Imam al-Mawardi, Imam al-
Rayyani, al-Qadli Husain, Imam al-Ghazali, Ibnu Shalah dan lain-lain
sepakat bahwa apabila ada orang yang membaca al-Qur'an kemudian
pahalanya ditujukan kepada orang yang meninggal dunia, maka itu
merupakan do'a yang pahalanya dapat sampai dan bermanfaat bagi orang
yang sudah meninggal dunia. Itulah sebabnya dalam tradisi warga NU, setiap
kegiatan tahlilan selalu ditutup dengan do'a agar pahala semua bacaannya,
baik ayat al-Qur'an, istighfar, dzikir, tasbih, maupun shalawat disampaikan
oleh Allah kepada seluruh umat Islam, terutama orang yang dimaksud dalam
kegiatan tersebut yakni do'a:
ٰ
ِ ‫اب َما قَ َرأنَاهُ َأِل ْه ِل ْالقُب‬
‫ُور‬ ِ ‫اللّه ّم اجْ عل وأو‬
َ ‫صلْ ثَ َو‬
Ya Allah, jadikan dan sampaikan pahala bacaan kami kepada ahli qubur.

Rangkuman
1. Orang yang sudah meninggal masih dapat menerima doa, istighfar,
pahala shadaqah, bacaan Al Qur'an dan sebagainya.
2. Menurut sebagaian besar ulama, orang membaca Al Qur'an dan
pahalanya ditujukan kepada seseorang yang sudah meninggal, pahala itu
bisa sampai
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
7
Tugas
1. Pernahkan kamu berziarah qubur?
2. Tulislah apa saja yang kamu baca saat berziarh qubur!
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


8
Ketika menjelaskan maksud hadis Rasulullah SAW:

ِ‫َث َح َدثًا َأوْ َأ ٰوى ُمحْ ِدثًا فَ َعلَ ْي ِه لَ ْعنَةُ هللا‬


َ ‫َم ْن َأحْ د‬

"Barangsiapa membarui suatu amaliyah (melakukan bid'ah) atau melindungi


pelaku bid'ah, maka laknat Allah akan menimpanya"
Syeikh Muhammad Waliyuddin al-Syabsiry berkata: "Termasuk
kategori ancaman dari hadis di atas adalah para pelaku akad-akad fasidah
(akad-akad yang tidak memenuhi syarat dan rukun), menghukumi suatu
perkara dengan disertai kebodohan atau penyelewengan dan masalah serupa
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai syariat. Sedangkan terhadap masalah
yang masih semakna dengan dalil syariat, seperti masalah-masalah
ijtihadiyah, maka tidak termasuk bid'ah.

Imam Syafi’i rahimahullah berkata,
‫ فهو‬،‫ وما خالف السنة‬،‫ فهو محمود‬،‫ فما وافق السنة‬،‫ وبدعة مذمومة‬،‫ بدعة محمودة‬:‫البدعة بدعتان‬
‫مذموم‬
“Bid’ah itu ada dua macam yaitu bid’ah mahmudah (yang terpuji) dan
bid’ah madzmumah (yang tercela). Jika suatu amalan bersesuaian dengan
tuntunan Rasul, itu termasuk amalan terpuji. Namun jika menyelisihi
tuntunan, itu termasuk amalan tercela

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


9
Berdasarkan pengertian di atas, dan mengingat cakupan bid'ah yang
sangat luas, Ibnu Abdis Salam membagi hukum bid'ah menjadi lima macam,
yaitu:
1. Bid'ah Wajibah (wajib), yakni bid'ah yang dilakukan untuk mewujudkan
hal-hal yang diwajibkan oleh syara'. Seperti mempelajari ilmu nahwu.
sharaf, balaghah dan lain-lain. Sebab, hanya dengan ilmu-ilmu inilah
seseorang dapat memahami al-Qur'an dan Hadits Nabi SAW secara
sempurna.
2. Bid'ah Mandubah (Sunnah), yakni segala sesuatu yang baik, tapi tak
pernah dilakukan pada masa Rasulullah SAW, misalnya, shalat tarawih
secara berjama'ah sebulan penuh, mendirikan madrasah, sekolah, pondok
pesantren, TPQ
3. Bid'ah Mubahah (mubah/boleh), yakni melakkuan hal-hal baik yang
tidak ada perintah dan tidak bertentanan dengan syari'ah. seperti
berjabatan tangan setelah shalat dan makan makanan yang lezat.
4. Bid'ah Makruhah (makruh), yakni melakukan sesuatu yang kurang baik
dan tidak ada perintah syari'at, meskipun tidak bertentangan seperti
menghiasi masjid dengan hiasan yang berlebihan.
5. Bid'ah Muharramah (haram), yakni bid'ah yang bertentangan dengan
syara', seperti bid'ah paham jabariyyah, Qadariyyah, dan Murji'ah.
Dari kelima macam bid'ah di atas, jika dilihat dari kesesuainnya dengan
syariat Islam, maka dikelompok menjadi dua macam, yaitu:
Bid'ah Hasanah: Perbuatan baru yang baik dan tidak bertentangan dengan
ajaran Islam, bahkan dalam keadaan tertentu sangat dianjurkan. Termasuk
dalam jenis ini adalah; bid'ah wajibah, bid'ah mandubah dan bid'ah mubahah.
Dalam kontek inilah ketika Sayyidina Umar bin Khatthab pertama kali
‫ ْالبِ ْد َعةُ هَ ِذ ِه‬2 :melaksanakan shalat taraweh berjamaah berkata
“(sebaik-baik bid'ah adalah ini, yakni shalat taraweh berjamaah
dengan 20 rakaat)”
Bid'ah Sayyi'ah: Perbuatan baru yang secara nyata bertentangan dengan
ajaran Islam. Yang termasuk dalam kategori ini adalah bid'ah muharramah
dan bid'ah makruhah. Inilah yang dimaksud dalam hadis riwayat Imam

2
Sumber https://rumaysho.com/2428-umar-dan-imam-syafii-berbicara-tentang-bidah-hasanah.html
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
10
Muslim dari ummul Mukminin Aisyah r.a. katanya: Rasulullah SAW
bersabda:
" ‫ْس َعلَ ْي ِه َأ ْم َرنَا فَهُ َو َر ٌّد‬
َ ‫" َم ْن َع َم َل َع َماًل لَي‬
(Barang siapa yang melakukan suatu perbuatan yang tiada perintah kami
atasnya, maka amal itu ditolak).
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa tidak semua bid'ah itu
dilarang dalam agama. Sebab yang tidak dibolehkan adalah semua perbuatan
yang dikhawatirkan akan mengahancurkan sendi-sendi agama Islam.
Sedangkan amaliah yang akan menambah syi'ar agama Islam tidak dilarang.
Bahkan menurut hadratus Syeikh KH. Hasyim Asy'ari dalam buku
"Ahlussunnah wal Jamaah", segala sesuatu yang dituduh bid'ah seperti
memakai untaian butiran tasbih, mengucapkan niat ibadah yang semestinya
cukup digerakkan dalam hati, tahlilan ketika acara sedekahan untuk mayit,
ziarah kubur dan lain-lain yang sudah menjadi amaliah warga NU itu bukan
bid'ah yang dilarang.
Rangkuman
Bid’ah Hukum Bentuk amaliyah Contoh
Mewujudkan hal hal
Wajib Menyusun ilmu
baru yangdiwajibkan
nahwu
oleh syari'at
Melakukan hal baik
yang yang belum
Mandub pernah dilakukan Nabi Mendirikan
Hasanah Tetapi diperintahkan madrasah
secara global
Melakukan hal baik
yang tidak Berjabat tangan
Mubahah diperintahkan dan tidak setelah shalat
pernah dilakukan Nabi.
Sayyi'ah Muharromah Melakjukan hal baru Menanam kepala
yang bertentangan kerbau/sapi
dengan syari'ah. ketika akan
membangun
suatu bangunan

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


11
Melakukan hal baru
Makruhah yang tidak dianjurkan Menghiasi masjid
oleh syar'at, bahkan secara berlebihan.
kurang baik

……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...

A.Pengertian Sunnah dan Bid'ah


 SUNNAH
Kata "Sunnah" ( ‫ )سنه‬menurut bahasa berarti;
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
12
ً‫َت َأوْ قَبِ ْي َحة‬
ْ ‫َال ِّس ْي َرةُ َوالطَّ ِر ْيقَةُ ْال ُم ْعتَا َدةُ َح َسنَةً َكان‬

"Jalan atau kebiasaan yang baik atau yang jelek”


bisa juga diartikan dengan: " ٌ‫( “ اَلطَّ ِر ْيقَةُ ْال ُم ْستَقِ ْي َمة‬jalan yang lurus). Di dalam al-
Qur'an kata "sunnah" sering digunakan untuk menyebut ketatapan atau
hukum Allah, sehingga kata sunnah berarti segala sesuatu yang
diperintahkan, di larang dan dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Adapun sunnah menurut istilah, terdapat perbedaan di antara para
ulama ahli hadis, ahli ushul fiqih dan ahli fiqih.
 Menurut para ulama ahli Hadits, "Segala sesuatu yang bersumber dari
Nabi SAW baik berupa perkataan, perbuatan, penetapan, tabiat, budi
pekerti atau perjalanan hidup, baik sebelum diangkat menjadi Rasul
maupun sesudahnya"
Definisi ini memandang diri Rasulullah SAW sebagai "uswah dan
qudwah hasanah" (contoh dan teladan yang baik), bukan sebagai sumber
hukum.
 Sunnah menurut ulama ahli Ushul Fiqih "Segala sesuatu yang bersumber
dari Nabi SAW selain al-Qur'an al-Karim, baik berupa perkataan,
perbuatan, maupun penetapannya yang pantas untuk dijadikan dalil bagi
penetapan hukum syara".
Menurut definisi ini sunnah dipahami sebagai sumber hukum Islam
kedua sesudah al-Qur'an.
 Sunnah menurut ulama Fiqih, "Segala ketetapan yang berasal dari Nabi
SAW selain yang difardlukan dan diwajibkan".
Menurut definisi ini, sunnah merupakan salah satu dari hukum yang
lima, yakni; wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram.

Dari beberapa pengertian di atas, diketahui bahwa sunnah adalah segala


sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik qauliyah
(sunnah qauliyah), fi’liyah (sunnah filiyah) maupun penetapan (sunnah
taqririyah) yang disebut sebagai "as-Sunnah an-Nabawiyah" atau "hadis
Marfu". Di samping itu terdapat sunnah yang disandarkan kepada para
sahabat (Hadis Mauquf), terutama sunnah Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar
as-Shiddiq, Umar bin Khatthab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalil)
Baik Sunnah Nabi maupun Sunnah para Khulafaur Rasyidin, keduanya dapat
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
13
dijadikan sebagai sumber hukum Islam, sebagaimana dinyatakan dalam hadis
riwayat Imam Abu Daud:
‫َعلَ ْي ُك ْم بِ ُشنَّتِى َو ُسنَّ ِة ْال ُخلَفَا ِء الرَّا ِش ِد ْينَ ْال ُم ْه َديَ ْينَ تَ َم َّس ُكوْ ا بِهَا‬
"Kalian wajib berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah khulafaur
rasyidin yang mendapat petunjuk, berpegang teguhlah kamu sekalian
dengannya".
Bahkan dalam pandangan masyarakat muslim, sunnah dipahami sebagai
segala sesuatu yang sudah menjadi amalan rutin dari orang-orang yang
menjadi panutan, baik itu Nabi, para sahabat, tabi'in, tabi'it tabi'in, maupun
para ulama salafus shalihin.
 BID’AH
Adapun yang dimaksud dengan "bid'ah" menurut bahasa dalam kamus al-
Muhith diartikan sebagai:
‫اََأْل ْم ُر الَّ ِذيْ يَ ُكوْ ُن َأ َّواًل‬

sesuatu yang pertamakali ada.


Sedangkan menurut istilah terdapat perbedaan dikalangan para ulama. Di
antaranya menurut al-Imam Abu Muhammad Izzuddin bin Abdissalam dalam
kitabnya "Qawaidul Ahkam fi Mashalihil Anam" adalah”

ِ ‫فِ ْع ُل َما لَ ْم يُ ْعهَ ْد فِي ِعصْ ِر َرس‬


‫ُول ہللاِ ﷺ‬
mengerjakan sesuatu yang tidak pernah dikenal (terjadi) pada masa
Rasulullah SAW.
Setidaknya ada dua hadis yang sering dijadikan rujukan untuk mendefinsikan
bid'ah, yaitu:

َ ‫َث في َأ ْم ِرنَا هذا َما لَي‬


1."‫ْس ِم ْنهُ فَهُ َو َر ٌّد‬ َ ‫[” َم ْن َأحْ د‬Barang siapa yang menciptakan dalam
urusanku, yakni urusan agama Islam, sesuatu yang bukan bagian dari
urusanku, maka sesuatu itu (harus) ditolak],
2. "ٌ‫ ة‬ª‫ ٍة بِ ْد َع‬ª َ‫ ٌّل ُمحْ َدث‬ª‫“ َو ُك‬. (setiap sesuatu yang diperbarui, maka itu hukumnya
bida'ah).
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
14
Para ulama memahami maksud ke dua hadis di atas dengan mangacu
pada perubahan hukurn, yakni menetapkan dan meyakini sesuatu yang bukan
ibadah sebagai hal yang bernilai ibadah. Bukan perubahan dan pembaruan
secara umum. Karena sebenarnya banyak hal yang sebetulnya bukan syari'at
tetapi tersentuh oleh nilai-nilai syariat, sehingga dapat disamakan dengan
syariat, dan bukan termasuk bid'ah.
B. Ciri-Ciri Sunnah dan Bid'ah
Menurut Syeikh Zaruq dalam kitabnya "Uddatul Murid", ada tiga hal
yang dapat dijadikan ukuran untuk menentukan suatu amalam sebagai bid'ah.
 Pertama: Sesuatu yang sudah mengalami perubahan harus dikaji dulu.
Apabila masih berada dalam wilayah pokok-pokok syariat, maka sesuatu
itu bukan bid'ah, sekalipun telah mengalami perubahan. Sebaliknya
apabila perubahan itu sudah tidak semakna dengan nilai-nilai pokok
syariah, maka perubahan itu disebut bid'ah.
 Kedua: Setiap perubahan amaliyah yang tidak sesuai dengan kaidah-
kaidah umum yang telah dibangun oleh para Imam Madzhab dan Ulama
Salafus Shalihin (dengan tetap memerhatikan sunnah), maka perubahan
itu di tolak dan termasuk bid'ah. Sedangkan setiap perubahan amaliyah
yang masih sejalan dengan kaidah-kaidah umum para Imam Madzhab
dan Ulama Salafus Shalihin (dengan tetap memerhatikan sunnah), maka
perubahan itu dianggap benar, bisa diterima dan tidak termasuk bid'ah.
Dalam hal ini ada beberapa kaidah dari para Imam madzhab, antara
lain:
a. Setiap ibadah atau amaliah yang dilakukan oleh ulama salafus shalihin,
dibenarkan dan diikuti oleh ulama sesudahnya, maka ibadah dan amaliah
itu termasuk sunnah yang mahmudah (ibadah yang dibenarkan).
Sedangkan setiap amaliah yang tidak pernah dilakukan oleh ulama
salafus shalihin dengan alasan yang jelas seperti amaliah tersebut tidak
ada dalilnya, maka termasuk bid'ah yang madzmumah (tercela).
b. Setiap amaliah yang ada dasar dalilnya, tetapi ulama salafus shalihin
tidak ada satupun yang menjalankannya, karena dalilnya dianggap lemah,

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


15
maka menurut Imam Malik amaliyah tersebut bisa disebut bid'ah,
sedangkan menurut Imam Syafi'i tidak bisa disebut bid'ah, karena
mungkin ulama salafus shalihin itu tidak mengamalkannya karena ada
udzur syar'i atau ada hal lain yang lebih penting untuk segera diamalkan.
c. Setiap amaliyah yang tidak pernah disinggung dan diterangkan oleh hadis
Nabi Muhammad SAW, maka menurut Imam Malik amaliah
tersebuttermasuk bid'ah. Sedangkan menurut Imam Syafi'i tidak bisa
langsung disebut bid'ah berdasarkan hadis Rasulullah SAW:
‫َما تَ َر ْكتُهُ لَ ُك ْم فَه َُو َع ْف ٌو‬
hal-hal yang tidak aku terangkan kepada kalian, maka itu di maafkan
d. Setiap orang yang berpendapat tentang suatu hukum ijtihad tidak bisa
divonis sebagai pembuat bid'ah atau pendapatnya di anggap batal oleh
pembandingnya. Karena jika hal itu dibolehkan, akan terjadi pembid'ahan
terhadap ummat secara keseluruhan, padahal sebagaimana diketahui
bahwa hukum Allah dalam hal-hal yang bersifat far'iyah (cabang), bukan
akidah, merupakan wilayah ijtihad bagi para mujtahid dalam rangka
penerapan syariat dalam berbagai situasi dan kondisi.
Ketiga: memilah hal yang di indikasikan bid'ah dengan hukum syariat.
Dalam hal ini pembahasannya tidak bisa dilakukan secara global, tetapi harus
dirinci sesuai dengan pembagian hukum syariat yang lima yaitu; wajib,
sunnah. mubah, makruh dan haram. Jadi setiap amaliah yang ada kesamaan
dengan dalil asal, dengan memenuhi standar hukum qiyas maka bisa
disamakan hukumnya. Apabila tidak, maka hukumnya bid'ah.
Rangkuman

 Sunnah ialah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi atau para
sahabat, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun penetapan, dan
dapat dijadikan sebagai sumber hukum.
 Bid'ah ialah menetapkan dan meyakini sesuatu yang bukan ibadah
sebagai hal yang bernilai ibadah
Perbedaan sunah dan bid’ah
Sunah Bid’ah
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
16
Amalan yang masih ada dalam Apabila perubahan suatu amalan
wilayah pokok-pokok tidak semakna dengan nilai –nilai
syaria’ah ,sekalipun sudah pokok syari’at.
mengalami perubahan.
Perubhan amaliyah yang masih Perubahan amaliyah yang tidak
sejalan dengan kaidah umum para sejalan dengan kaidah umum
imam madzhab dan solafus para imam madzhab dan salafus
sholihin. sholihin.
Amaliyah yang ada kesamaan Amaliyah yang tidak ada
dengan dalil asal dan memenuhi kesamaan dengan asal atau tidak
standar qiyas. memenuhi standar qiyas.
Tugas
1. Buatlah contoh amaliyah yang menurut pendapatmu termasuk bid'ah. (setiap siswa
membuat satu contoh)!
2. Kumpulkan semua contoh tersebut dalam satu daftar!
3. Diskusikan bersama dangan bimbingan guru mana yang termasuk bid’ah dan mana
yang sebenarnya masih termasuk sunnah

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


17
A. Pengertian Tawassul
Tawassul merupakan salah satu cara berdo'a kepada Allah yang diyakini
dapat mempercepat terkabulnya. Menurut bahasa, secara bahasa, kata tawasul
diambil dari bahasa Arab yakni, tawassala-yatawassalu-tawassulan yang
memiliki arti dasar mendekat dengan menggunakan wasilah/perantaraan.
Tawassul dalam berdo'a artinya: Memohon kepada Allah dengan perantara
para kekasihNya, para Nabi, para syuhada dan orang-orang sholeh.
Dalam tradisi orang-orang NU bertawassul biasanya dilakukan dengan
menziarahi makam para wali. Tujuannya bukan untuk memohon kepada wali
yang diziarahi, tetapi memohon kepada Allah dengan bertawassul kepadanya.
Menurut Syeikh Jamil Afandi Shidiq al-Zahawi, yang dimaksud tawassul
dengan Nabi dan orang-orang saleh adalah:

ِ َ‫َأنَّهُ ْم َأ ْسبَابٌ َو َو َساِئ ٌل لِنَ ْي ِل ْال َم ْقصُوْ ِد َوَأ َّن هللاَ تعالى هُ َو ْالف‬
‫اع ُل‬
"(Menjadikan) mereka sebagai sebab dan perantara dalam memohon kepada
Allah SWT untuk mencapai tujuan. Pada hakikatnya Allah SWT adalah
pelaku yang sebenarnya (yang mengabulkan doa)".
Dengan demikian, tawassul bukanlah perbuatan syirik, karena tawassul
bukan berarti meminta dan menyembah kepada selain Allah. Berziarah ke
makam para wali atau orang-orang saleh bukanlah dimaksudkan agar
memperoleh berkahnya, tetapi berharap agar Allah SWT menciptakan berkah
lantaran menziarahi makam mereka.
Banyak ayat al-Qur'an dan Hadis Nabi Muhammad SAW yang
menjelaskan dibolehkannya tawassul, di antaranya adalah: Firman Allah
dalam al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 35:
‫يأيها الذين أمنوا اتقوا هللا وابتغوا إليه الوسيلة وجاهدوا في سبيله لعلكم تفلحون‬
"Hai orang-orang yang beriman, betaqwalah kepada Allah dan carilah
perantara untuk sampai kepadaNya. Dan berjihadlah kamu dijalanNya agar
kamu mendapat keuntungan"

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


18
Dengan demikian,tawasul bukanlah perbuatan syirik,karena tawasul bukan
berarti meminta atau menyembah kepada selain allah. Berziarah ke makam
para wali atau orang –orang saleh bukanlah dimaksudkan agar memperoleh
berkahnya,tetapi berharap agar Allah SWT menciptakan berkah lantaran
menziarahi makam mereka.
Banyak ayat al-Qur'an dan Hadis Nabi Muhammad SAW yang
menjelaskan dibolehkannya tawassul, di antaranya adalah; Firman Allah
dalam al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 35:
َ‫يََأيَّهَا الَّ ِذ ْينَ أمنوا اتّقوا هللاَ َوا ْبتَ ُغوْ ا ِإلَ ْي ِه ْال َو ِس ْيلَةَ َو َجا ِه ُدوْ ا فِ ْي َسبِ ْيلِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن‬
"Hai orang-orang yang beriman, betaqwalah kepada Allah dan carilah
perantara untuk sampai kepadaNya. Dan berjihadlah kamu dijalanNya agar
kamu mendapat keuntungan"
Juga firman Allah dalam al-Qur'an surat An-nisa Ayat 64:
َ ْ‫لَ َو َج ُدوا هللاَ تَ َّوابًا َر ِح ْي ًما َولَوْ َأنَّهُ ْم ِإذ ظَّلَ ُموْ ا َأ ْنفُ َسهُ ْم َجاءُو‬
‫ك فَا ْستَ ْغفَرُوا هللاَ واستغفَ َر لَهُ ُم ال َّرسُوْ ُل‬
"Jika mereka telah berbuat aniaya kepada dirinya (berbuat dosa), lalu mereka
datang kepadamu (hari Rasululullah) dan meminta ampunan kepada Allah,
kemudian Rasul memohonkan ampunan untuk mereka, maka Allah Yang
Maha menerima taubat dan Maha Penyayang akan menerima taubat mereka"
Rujukan lain untuk tawassul jenis ini seperti dalam kitab Sahhihul
Bukhari jilid I, bahwa Sayyidina Umar Ibnul Khattab bertawassul dengan
Rasulullah dan Sahabat Abbas ketika musim paceklik, sebagaimana
disebutkan berikut ini:

ِ ِّ‫بن َع ْب ِد ْال ُمطَل‬


:‫ب فَقَا َل‬ ِ ‫ضىَاهللُ َع ْنهُ كاَنَ اِ َذا قَ َحطُوْ ا اِ ْستَسْق َى بِال َعبَّا ِس‬ ِ ‫ب َر‬ ِ ‫س اَ َّن ُع َم َرا ْبنَ ْالخَ طَّا‬ ٍ َ‫ع َْن َأن‬
‫رواه البخارى‬  . َ‫ فَيُ ْسقَوْ ن‬:‫ قَا َل‬,‫الَّلهُ َّم اِنَّا ُكنَّا نَتَ َو َّس ُل اِلَ ْيكَ بِنَبِيِّنَا فَتَ ْسقِ ْينَا َواِنَّا نَت ََو َّس ُل بِ َع ِّم نَبِيِّنَا فَا ْسقِنَا‬
“Dari sahabat Anas; bahwasannya Umar Ibnul Khattab r.a. apabila dalam
keadaan paceklik (kekeringan) ia memohon hujan dengan wasilah Sahabat
Abbas Ibn Abdil Muthalib, maka berdo’a sayyidina Umar : Yaa Allah
sesungguhnya kami bertawassul kepada Engkau dengan wasilah paman Nabi
kami (Sahabat Abbas) maka berilah kami hujan, berkata Sayyidina Umar
kemudian diturunkan hujan”. (HR Bukhari)

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


19
Mengomentari ayat ini(an-nisa 64), KH. Sirajuddin Abbas dalam
bukunya "Empat Puluh Masalah Agama" menyimpulkan bahwa orang yang
telah melakukan kesalahan (dosa), baik kecil maupun besar, boleh datang
kepada Rasulullah SAW, atau orang-orang saleh, para guru, serta orang-
orang yang dekat kepada Allah SWT untuk melakukan tawassul dalam
rangka pentaubatan. Dan mengharap mereka untuk memintakan ampun
kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah dilakukan.
Memang dihadapan Allah semua manusia mempunyai kedudukan dan
derajat yang sama, baik ketika masih hidup maupun sesudah meninggal
dunia. Akan tetapi bagi orang-orang saleh, para wali Allah dan para syuhada'
tetap hidup di sisi Allah sekalipun jasad mereka telah terkubur dalam tanah.
Dalam al-Qur'an surat Ali Imran ayat 169 Allah SWT berfirman:
‫وال تحسبن الذين قتلوا في سبيل هللا أمواتا بل أحياء عند ربهم يرزقو‬
"dan Janganlah kamu menyangka orang-orang yang gugur di jalan Allah itu
mati, bahkan mereka hidup disisi tuhannya dengan mendapat rizki”.
Berdasarkan ayat ini, Syeikh Yusuf bin Ismail al-Nabhani menyatakan
bahwa: "dalam hal tawassul tidak ada perbedaan antara tawassul kepada Nabi
Muhammad SAW atau para nabi lainnya, juga kepada para wali Allah serta
orang-orang saleh. Tidak ada perbedaan antara yang masih hidup atau yang
sudah meninggal dunia.
Sebab pada hakikatnya mereka tidak dapat mewujudkan serta tidak
dapat memberi pengaruh apapun. Mereka diharapkan barokahnya karena
mereka adalah para kekasih Allah. Yang menciptakan dan yang mewujudkan
hanyalah Allah semata. Orang yang membedakan antara tawassul kepada
orang hidup dan orang yang telah meninggal dunia meyakini bahwa ada
pengaruhnya jika bertawassul kepada orang yang masih Hidup, dan tidak ada
manfaatnya jika bertawassul kepada orang yang sudah meninggal dunia.
Menurut kami-hanya Allah yang menciptakan segala sesuatu dan Allah yang
menciptakan kamu serta apa yang kamu kerjakan.
Orang-orang yang membolehkan bertawassul kepada orang yang masih
hidup, tetapi mengharamkan bertwassul kepada orang yang sudah meninggal
dunia, sebenarnya mereka telah terjebak pada kemusyrikan, karena mereka
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
20
meyakini bahwa orang yang hidup dapat memberikan pengaruh kepada
sesorang, tetapi yang sudah meninggal dunia tidak dapat memberi manfaat
apapun. Pada dasarnya mereka meyakini ada mahluk lain selain Allah yang
dapat memberi pengaruh dan mewujudkan sesuatu. Maka bagaimana
mungkin mereka mengklaim dirinya sebagai orang-orang yang menjaga
tauhid dan menuduh kelompok lain berbuat kemusyrikan? Sungguh ini
adalah sangat mustahil"
Bertawassul dalam do'a merupakan perbuatan yang biasa dilakukan
oleh para sahabat, tabi'in dan ulama salafus shalihin3.
Dengan demikian jelaslah bahwa pada hakikatnya bertawassul itu
adalah menjadikan sesuatu sebagai perantara agar do'a permohonan kepada
Allah dapat segera dikabulkan. Bertawassul bukanlah bermaksud untuk
memohon atau menyembah kepada selain Allah. Karena itu, bertawasssul
tidak termasuk perbuatan syirik dan orang yang betwassul tidak tergolong
orang-orang musyrik.
Rangkuman
1. Tawassul ialah memohon kepada Allah dengan perantaraan orang-orang
yang dikasihi Allah.
2. Tidak ada perbedaan antara tawassul dengan orang yang masih hidup atau
sudah mati.
3. Tawassul merpakan kegiatan yang sudah biasa dilakukan oleh para
sahabat tabiin,ulama salafus sholihin.
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...

3
Mengutip Buku Pendidikan Agama Islam karangan Rosidin (2020: 693),
Salafus Shalih adalah generasi terdahulu yang beriman kepada Rasulullah
SAW. Salafus Shalih terdiri dari tiga generasi Muslim awal yaitu para
sahabat, tabi'in (generasi pertama), dan tabi'ut tabi'in (generasi kedua).
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
21
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………..

Sejarah ummat Islam sepeninggal Rasulullah SAW ditandai dengan


golongan, kelompok dan aliran tersebut dilator belakangi oleh persoalan
politik yang menyangkut pembunuhan terhadap khalifah Usman bin Affan
yang berbuntut penolakan Muawiyah atas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib.
Peristiwa ini berlanjut dengan terjadinya perang "Shiffin" (37 H/657 M)
antara tentara Muawiyah dengan tentara khalifah Ali bin Abi Thalib yang
berakhir dengan keputusan "tahkim". Tahkim adalah gencatan senjata
(arbitrase) antara pihak Ali dan pihak Mu'awiyah, untuk selanjutnya
menetapkan siapa yang berhak menjadi khalifah melalui perundingan.

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


22
Sikap Khalifah Ali bin Abi Thalib yang menerima keputusan tahkim
tidak disetujui oleh sebagian tentaranya. Mereka memandang bahwa sikap
tersebut merupakan kesalahan, sehingga mereka keluar dari barisan Khalifah
Ali bin Abi Thalib. Dalam sejarah mereka dikenal sebagai kelompok
"Khawari)" (orang-orang yang memisahkan diri).
Di samping itu masih banyak tentara yang setia kepada Khalifah Ali bin
Abi Thalib. Mereka inilah yang kemudian dikenal sebagai kelompok "Syiah".
Apabila golongan Khawarij sangat berlebihan membenci Khalifah Ali bin
Abi Thalib dan bahkan sampai ada yang mengkafirkannya, maka golongan
Syi'ah sangat berlebihan memujanya.
Selama kurun waktu pemerintahan Daulah Umayyah,4 muncul beberapa
firqah dikalangan umat Islam yang antara satu dengan lainnya saling
bertentangan dan sulit dikompromikan. Mereka berusaha untuk
mengembangkan dan membentengi firqah (kelompok)nya dengan
merumuskan alasan alasan (hujjah) yang diambil dari pemahaman atau
penafsiran terhadap ayat-ayat al-Qur'an maupun hadis-hadis Rasulullah
SAW.
Perselisihan dikalangan umat Islam dan timbulnya firqah-firqah dalam
Islam juga disebabkan oleh bebarapa hal sebagai berikut;
a. Fanatik kesukuan dan ke-Araban
b. Perebutan khilafah
c. Hubungan antara umat Islam dengan pemeluk agama lain
d. Penejemahan buku-buku filsafat Yunani
e. Banyak pembicaraan hal-hal yang rumit
f. Ayat-ayat mutasyabbihat dalam al-Qur'an

4
Bani Umayyah adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah
dari 661M sampai 750M (89 Thn) di Jazirah Arab dan sekitarnya; serta dari 756 sampai 1031 (273 Thn) di
Kordoba, Spanyol.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
23
Sekalipun terdapat beberapa perbedaan pendapat yang melahirkan
beberapa firqah dan aliran, baik dalam bidang politik, kepercayaan (akidah),
maupun fikih, namun umat Islam tetap sepakat (tidak terjadi perselisihan)
dalam hal-hal berikut ini;
a. Keesaan Allah
b. Kedudukan Nabi Muhammad sebagai Rasul Allah
c. Kedudukan al-Qur'an sebagai wahyu yang diturunkan oleh Allah ke
pada Nabi Muhammad
d. Rukun-rukun Islam; shalat lima waktu, puasa, zakat, dan haji
e. Hal-hal yang ditentukan oleh agama secara pasti (qath'i) dan jelas, sep
erti; haram makan daging babi, bangkai, minum minuman keras, zina
dan lain-lain
Tugas

Buatlah kelompok-kelompok kecil untuk mendiskusikan materi:


Mengapa Islam dapat terpecah karena faktor-faktor berikut (jelaskan dengan
disertai alasan-alasan yang menguatkan ):
1. Fanatik kesukuan dan ke-Araban
2. Perebutan khilafah
3. Hubungan antara umat Islam dengan pemeluk agama lain
4. Penejemahan buku-buku filsafat Yunani
5. Banyak pembicaraan hal-hal yang rumit
6. Adanya Ayat-ayat mutasyabbihat dalam al-Qur'an
Masing-masing kelompok membahas satu faktor, Laporkan hasil kelompok
ke diskusi kelas.

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


24
Banyak aliran dan firqoh yang muncul pada masa-masa awal
perkembangan islam sesudah Rasulullah SAW wafat,beberapa diantaranya
masih eksis hingga sekarang.
1. Khawarij
Kata "Khawarij" berasal dari kata "Kharaja" yang berarti keluar.
Sedangkan yang dimaksud dengan golongan Khawarij adalah golongan yang
keluar dari barisan khalifah Ali bin Abi Thalib sesudah terjadi peristiwa
"Tahkim".Mereka kemudian berkumpul di Harura, dekat kota Kufah, dan
mengangkat Abdullah bin Abdul Wahab Arrasabi sebagai imam (pemimpin).
Itulah sebabnya Khawarij dikenal juga dengan nama "Haruriyah". Nama
lainnya adalah "Al Muhakkimah" karena mereka mengaku sebagai firqah
yang selalu menjunjung tinggi hukum-hukum Allah. Semboyan mereka
dikenal dengan "La hukma illa lillah"
Di antara ajaran Khawarij adalah;
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
25
a. Orang Islam yang melakukan dosa besar tidak lagi disebut muslim, dan
sah dibunuh.
b. Setiap manusia yang menolak bergabung dengan kelompoknya wajib
diperangi karena dianggap hidup dalam “darul Hasbi”(Negara musuh).
Sedangkan mereka hidup dalam “Darul Islam”(Negara Islam).
c. Adanya wa'ad (janji) dan wa'id (ancaman) Allah. Maka orang yang baik
wajib masuk surga sedangkan orang yang jahat wajib masuk neraka
d. Al-Qur'an adalah mahluk
e. Manusia bebas menentukan perbuatannya bukan dari Tuhan
f. Memalingkan ayat-ayat yang tampak mutasyabbihat (samar)
g. Amar ma'ruf nahi mungkar merupakan wajib 'ain
h. h.Amal ibadah seperti; shalat, puasa, dan lain-lain termasuk rukun iman.
sehingga orang yang tidak mengerjakan ibadah hukumnya kafir sekali pun
telah mengucapkan dua kalimah syahadat.

Dalam perkembangannya firqah Khawarij terpecah menjadi beberapa


golongan.Pada masa sekarang golongan dengan nama Khawarij memang
sudah tidak ada, akan tetapi sekelompok orang Islam yang punya pola pikir
dan ciri seperti khawarij masih banyak. Mereka mempunyai ciri-ciri antara
lain: suka mengkafirkan, menganggap musyrik dan bid'ah orang lain,
menganggap kelompoknya sendiri yang benar dan orang lain salah atau sesat,
lebih mendahulukan kekerasan dalam mencapai tujuan dan anti toleransi.
Mereka dikenal dengan sebutan kelompok fundamentalis, radikalis, atau neo
khawarij.
2. Syi'ah
Kata "Syi'ah" secara harfiyah berarti "kelompok, pengikut atau
pendukung". Kata ini kemudian digunakan untuk menyebut para pengikut
setia Khalifah Ali bin Abi Thalib. Ajaran Syi'ah dibangun berdasarkan
keyakinan bahwa masalah khilafah (imamah) tidak dapat dimusyawarahkan,
tetapi melalui penetapan. Menurut Syi'ah, sebelum wafat Rasulullah telah
menetapkan Ali bin Abi Thalib sebagai pewaris atau penggantinya.
Dari paham dan keyakinan tersebut, melahirkan beberapa doktrin dan
ajaran Syi'ah baik yang berkaitan dengan masalah akidah maupun ibadah. Di
antaranya adalah;
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
26
a. Yang berhak menjadi pengganti Rasulullah sebagai imam kaum muslimin
adalah Ali bin Abi Thalib. Maka kekhalifahan Abu Bakar as-Shiddiq,
Umar bin Khatthab dan Usman bin Affan diangap tidak sah.
b. Jabatan pengganti Nabi sebagai kepala Negara dan agama bergelar imam,
bukan khalifah. Ia memiliki kedudukan yang sama dengan Nabi,dan
bersifat ma'shum,artinya: terpelihara dari berbuat dosa
c. Imam masih mendapatkan wahyu dari Allah, sekalipun tidak melalui
Malaikat Jibril
d. Tidak menerima ijma' dan qiyas sebagai sumber hukum Islam
Dalam perkembangannya, firqah Syi'ah terpecah menjadi beberapa
golongan, antara lain;

 Syi'ah Zaidiyah yang dinisbatkan kepada imam Zaid bin Zainal Abidin bin
Husain bin Ali bin Abi Thalib. Sampai sekarang pengikutnya banyak
terdapat di Yaman
 Syi'ah Imamiyah atau Ja'fariyah atau Itsna Asyariyah yang berpendapat
bahwa ada 12 orang imam sesudah Rasulullah SAW, yaitu: Imam Ali bin
Abi Thalib, Hasan bin Ali, Husain bin Ali, Ali Zainal Abidin, Muhammad
al-Baqir, Ja'far as-Shadiq, Musa al-Kadzim, Ali ar-Ridla, Muhammad at-
Taqi Ali al-Hadi, Hasan al-Asy'ari, dan Muhammad al-Mahdi al-
Muntadzar Sampai sekarang pengikut aliran ini terdapat di Iran
 Syi'ah Ismailiyah yang dinisbatkan kepada imam Ismail bin Ja'far as-
Shiddi. Sampai sekarang pengikut aliran ini terdapat di Syria, Libanon dan
India.
3. Jabariyah
Kata "Jabariyah" berasal dari kata "Jabara" yang berarti; "Memaksa dan
mengharuskan melakukan sesuatu". Paham jabariyah pertama kali
diperkenalkan oleh Ja'ad bin Dirham, lalu dikembangkan oleh Jaham bin
Shafwan dari Khurasan.

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


27
Di antara ajaran Jabariyah yang terkenal adalah:
a. Manusia tidak memiliki daya dan kemampuan berkehendak, karena
semuanya telah ditentukan oleh Allah SWT
b. Surga dan neraka tidak kekal.
c. Iman adalah ma'rifat atau membenarkan dalam hati d. Kalam Allah
adalah mahluk.
d. Allah tidak mempunyai sifat yang serupa dengan mahluk, seperti; sama'
(mendengar), bashar (melihat) dan kalam (berbicara) f. Allah tidak dapat
dilihat di akhirat
Tokoh lain yang ikut mengembangkan paham jabariyah adalah al-
Husain bin Muhammad an-Najjar dan Dhirar bin Amr. Kedua tokoh terakhir
ini lebih moderat, bahwa meski semuanya telah di tentukan Allah, namun
manusia mempunyai peran dalam perwujudan perbuatan tersebut.
4. Qadariyah
yaitu aliran yang meyakini bahwa setiap orang adalah pencipta bagi
semua perbuatannya. Ia dapat melakukan suatu perbuatan atau
meninggalkannya atas kehendaknya sendiri. tanpa campur tangan
Tuhan. Tokoh yang dianggap sebagai pelopor paham Qadariyah adalah
Ma'bad al-Juhaini dan Ghailan ad-Dimasyqi.
Di antara ajaran Qadariyah adalah:
a. Segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendaknya sendiri, tanpa
campur tangan Tuhan. Bagi mereka tidak ada alasan yang tepat untuk
menyandarkan segala perbuatan manusia kepada perbuatan Tuhan

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


28
b. Manusia berhak mendapatkan pahala atas kebaikan dilakukannya yang
dan juga berhak memperoleh hukuman atas kejahatan yang
diperbuatnya
c. Takdir adalah ketentuan Allah yang diciptakanNya bagi alam semesta
beserta seluruh isinya sejak azali, yaitu sunnatullah.
5. Mu’tazilah
Firqah Mu'tazilah muncul di kota Basrah pada abad ke-2 H atau abad
ke-8 M, oleh Wasil bin Atha' Nama lain firqah ini adalah "ahlul adli" yang
berarti golongan yang mempertahankan keadilan Tuhan, dan "Ahlut Tauhid
wal Adli" yang berarti; golongan yang mempertahankan keesaan murni dan
keadilan Tuhan. Pihak lawan Mu'tazilah memberinya nama dengan golongan
"al-Mu'atthilah", karena mereka berpendapat bahwa Allah tidak mempunyai
sifat. Ada juga yang menamakannya dengan "Wa'idah" karena mereka
berpendapat bahwa ancaman Tuhan itu pasti akan menimpa bagi orang yang
tidak taat.
Mu'tazilah mempunyai lima ajaran pokok, yaitu:
a) .At-Tauhid; Allah itu Maha Esa dan tidak mempunyai sifat. Karena
apabila Allah itu mempunyai sifat dan sifat itu baru, maka Allah bukan
Dzat Yang Qadim. Sebaliknya, apabila sifat itu qadim, maka ada sesuatu
yang menyamai Allah. Karena itu menurut mereka al-Qur'an adalah
mahluk dan bersifat baru, karena apabila al-Qur'an itu bukan mahluk dan
bersifat qadim, maka berarti ada sesuatu yang menyamai Allah.
b) Al-Adl; Allah itu Maha Adil dan karena keadilanNya, Allah memberikan
kekuasaan kepada manusia untuk menentukan baik dan buruk, sehingga
ia bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Jika tidak demikian, dan
Allah memberikan beban (taklif), kepada manusia, maka Allah itu tidak
adil
c) Al-Wa'du wal Wa'id: Allah pasti melaksanakan janji dan ancamanNya.
Maka Allah wajib memberikan pahala kepada manusia yang berbuat
baik, dan wajib menyiksa orang yang berbuat maksiat, serta wajib
mengampuni orang-orang yang bertaubat sebelum meninggal dunia.
d) Al-Manzilah bainal manzilatain: di akhirat kelak ada tempat di antara
surga dan neraka. Tempat ini diperuntukkan bagi pelaku dosa besar yang

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


29
belum sempat bertaubat sebelum mati dan anak-anak orang beriman yang
meninggal sebelum dewasa.
e) Al-Amru bil Ma'ruf wan Nahyu anil mungkar: menyuruh berbuat baik
dan mencegah perbuatan kemungkaran merupakan kewajiban secara akal
bagi setiap muslim.
Dalam sejarah Islam firqah Mu'tazilah pernah dijadikan sebagai madzhab
resmi yang dianut oleh Daulah Abbasiyah pada masa pemerintahan al-
Makmun dan al-Mu'tashim. Pada masa itu ajaran-ajaran Mu'tazilah
dipaksakan kepada seluruh umat Islam, yang diantaranya dilakukan dengan
cobaan dan ujian keimanan yang dikenal dengan peristiwa "Mihnah". Dalam
peristiwa in banyak ulama dan tokoh masyarakat yang disiksa dan
dipenjarakan oleh pemerintah Abbasiyah, seperti Imam Ahmad bin Hambal
yang sempat disika dan dipenjarakan selama kurang lebih 28 bulan. Ulama
lainnya yaitu Imam Ahmad bin Nasr al Khura'i yang dibunuh dengan cara
dipenggal kepalanya.
Sementara itu, mayoritas umat Islam secara diam-diam menolak ajaran
Mu'tazilah, karena mereka menginginkan ajaran-ajaran yang sifatnya
sederhana dan sejalan dengan sunnah Rasulullah SAW dan sunnah para
sahabat ra Dalam situasi yang demikian muncullah seorang ulama yang
berpengaruh yakni Imam Abul Hasan al-Asy'ari (260-324 H/874-935 M) di
Baghdad dan Imam Abu Mansur al-Maturidi (w. 333 H/944 M) di Maturid
Uzbekistan Keduanya dipandang sebagai panutan umat Islam dalam
perumusan dok trin-doktrin aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah. Sejak itu
pengaruh firqah Mu'tazilah berangsur-angsur melemah, karena mayoritas
umat Islam telah mendukung aliran Ahlussunnah wal Jamaah.
Saat ini kelompok mu'tazilah dalam bentuk formal sudah tidak ada.
Namun tidak sedikit masyarakat muslim yang dalam beragama masih
menggunakan pemikiran mu'tazilah. Misalnya, lebih mendahulukan akal
daripada wahyu nash, menganggap semua agama adalah benar, dll. Mereka
ini dikenal dengan kelompok rasionalis, liberalis atau neo mu'tazilah.
6. Wahabiyah

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


30
Pada abad ke-18 Masehi muncul gerakan pembaruan di dunia Islam
yang ditandai dengan berkembangnya corak pemahaman keagamaan
berdasarkan makna lahirnya nash (ayat al-Qur'an dan Hadis Nabi), dan
menolak segala bentuk ta'wil. Wahabiyah mengusung jargon "Pemerintah
ajaran Islam'. Mereka mengkritik kemunduran umat Islam yang disebabkan
oleh banyaknya praktik-praktik bid'ah, khurafat dan tahayul dalam beragama.
Gerakan ini muncul pertama kalinya di Saudi Arabia yang dipelopori
oleh Muhammad bin Abdul Wahab, sehingga gerakannya di sebut dengan
aliran "Wahabiyah"
Dilihat dari segi cara berfikirnya, aliran Wahabiyah mirip dengan
khawarij. dan merupakan kelanjutan dari aliran salaf yang bersumber dari
pemikiran Ibnu Taimiyah. Kelompok Wahabiyah sering menyebut dirinya
sendiri sebagai kelompok salafi.5
Di antara ciri-ciri wahabiyah (salaf) adalah:
a) Mendahulukan nash (ayat al-Qur'an dan Hadis Nabi) dari pada akal
b) Dalam persoalan pokok-pokok agama maupun cabang-cabangnya hanya
bertolak dari penjelasan al-Qur'an dan as-Sunnah
c) Beriman kepada Allah tanpa perenungan lebih lanjut dan tidak pula
memiliki paham tasybih (anthropomorphisme)
d) Memahami ayat-ayat al-Qur'an sesuai dengan makna lahirnya, dan tidak
berupaya untuk menakwilkannya.
Sejak awal kelahirannya, aliran Wahabiyah telah menyatakan diri
sebagai gerakan yang berusaha membawa ummat kembali kepada Islam asli
sebagaimana yang diajarkan dan dipraktikkan oleh Nabi Muhammad, sahabat
dan tabi'in. Bahkan dengan tegas menyatakan bahwa pemahaman dan praktik
keagamaan yang terjadi sesudah masa tabi'in bukanlah Islam asli dan harus
ditinggalkan. Selain itu tidak dibenarkan mengikuti dan patuh kepada
pendapat ulama yang hidup sesudah masa tabi'in, karena mereka tidak
merupakan bagian dari sumber hukum Islam. Sikap ini ditunjukkan sebagai
bukti bahwa gerakannya merupakan upaya pemurnian Islam yang
diyakininya.

5
salafi adalah golongan orang yang menganut manhaj salaf atau Ahlussunnah wal Jamaah.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
31
Aliran Wahabi memiliki delapan ajaran utama yang menjadi dasar
pahamnya, yaitu:
1. Penyembahan kepada selain Allah adalah musyrik, dan oleh sebab itu
wajib dibunuh
2. Orang yang meminta pertolongan kepada selain Allah, dengan men
gunjungi kuburan orang-orang saleh (syekh atau wali) bukan lagi pen
ganut faham tauhid. Ia termasuk orang-orang musyrik yang halal di
bunuh
3. Menyebut nama Nabi, Syekh, Wali atau Malaikat sebagai
perantara(wasilah) dalam do'a juga merupakan perbuatan syirik.
4. Meminta syafaat selain kepada Allah adalah syirik
5. Muslim yang bernadzar kepada selain Allah adalah juga syirik
6. Memperoleh ilmu pengetahuan selain dari al-Qur-an, al-Hadis dan kias
merupakan kekufuran
7. Tidak mempercayai qadla' dan qadar termasuk kekufuran
8. Menggunakan ta'wil dalam menafsirkan al-Qur'an adalah kafir
Di samping itu ada beberapa hal yang oleh aliran Wahabiyah dinyatakan
sebagai perbuatan bid'ah dan harus diperangi, yaitu;
1. Mengadakan pertemuan untuk berdzikir (majelis dzikir)
2. Berdo'a dengan tawasul
3. Membangun kubah di atas kuburan
4. Menziarahi kubur para ulama, auliya' dan lainnya dengan tujuan me
minta berkah atau mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah
5. Perempuan ikut serta mengiring jenazah

Dari prinsip-prinsip dan ajaran sebagaimana terurai di atas, jelaslah


bahwa aliran Wahabi dengan mudah mengkafirkan orang Islam di luar
kelompoknya. Mereka beranggapan bahwa hanya doktrin dan ajarannya yang
paling benar dan harus diikuti. Sementara golongan lain yang tidak sesuai
dengan prinsip dan ajarannya masuk dalam kelompok musyrik, kafir dan
pasti sesat dan menyesatkan.

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


32
Dalam mengembangkan pengaruhnya, aliran Wahabi tidak segan-segan
menggunakan jalan kekerasan dengan dalih menegakkan sunnah dan
melenyapkan bid'ah.
Dengan demikian, dalam sejarah perkembangan nya, diwarnai dengan
serangakaian aksi kekerasan baik kepada orang Islam maupun non-Islam.
Misalnya: Dengan dukungan dinasti Saud aliran Wahabi menyerang Karbala
pada tahun 1802 dengan tujuan utama menghancurkan makam Husain bin Ali
bin Abi Thalib, Beberapa tahun kemudian menyerang kota suci Madinah
dengan tujuan menghancurkan kubah hijau yang berada di atas makam Nabi
Muhammad. Pernah juga secara brutal merusak dan menghancurkan kiswah
yang menutupi Ka'bah.
Dengan sikapnya yang mudah mengkafirkan dan menyesatkan terhadap
muslim yang tidak sejalan dengan pendiriannya, serta peristiwa-peristiwa
sejarah sebagaimana terurai di atas, jelaslah bahwa aliran Wahabi memiliki
andil yang besar bagi tumbuhnya gerakan radikal dalam Islam dan aksi-aksi
kekerasan dengan mengatas namakan Islam yang terjadi di beberapa Negara
Islam, termasuk di Indonesia.
Firqah-firqah besar dan ajarannya:
Firqah Ajarannya
a. Orang yang melakukan dosa besar disebut kafir,
b. Orang yang tidak bergabung dengan kelompoknya wajib
diperangi
c. Orang yang baik harus masuk surga sedangkan orang yang
Khawarij jahat harus masuk neraka.
d. Al-Qur'an adalah mahluk
e. Manusia bebas menentukan perbuatannya
f. Amar ma'ruf nahi mun gkar wajib bgi setiap orang g.
orang yang tidak mengerjakan ibadah hukumnya kafir
Syi'ah a. Yang berhak menjadi pengganti Rasulullah adalah Ali bin
Abi Thalib.
b. Jabatan pengganti Nabi sebagai kepala Negara dan agama
bergelar imam, la sama dengan Nabi, dan bersifat
ma'shum,
c. Imam masih mendapatkan wahyu dari Allah, sekalipun
tidak melalui Malaikat Jibril d. Tidak menerima ijma' dan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
33
qiyas sebagai sumber hukum Islam
a. Segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendaknya
sendiri, tanpa campur tangan Tuhan.
Qadariyah b. Manusia berhak mendapatkan balasan atas kebaikan
berhak atau kejahatan yang diperbuatnya.
c. Takdir adalah ketentuan Allah yang diciptakanNya sejak
azali, yaitu sunnatullah
a. Manusia tidak memiliki kemampuan berkehendak,
b. Surga dan neraka tidak kekal
Jabariyah c. Iman adalah ma'rifat atau membenarkan dalam hati
d. Kalam Allah adalah mahluk
e. Allah tidak mempunyai sifat yang serupa dengan mahluk,
f. Allah tidak dapat dilihat di akhirat
a. At-Tauhid; Allah itu Maha Esa dan tidak mempunyai sifat.
b. Al-Adl; Allah itu Maha Adil dan Allah memberikan
kekuasaan kepa manusia untuk menentukan baik dan
buruk
c. Al-Wa'du wal Wa'id: Allah pasti melaksanakan janji dan
d. Al-Manzilah bainal manzilatain: di akhirat tempat di
Mu’tazilah
antara surga dan neraka. Untuk mu'min yang melakukan
dosa besar dan anak-and orang beriman yang meninggal
sebelum dewasa.
e. Al-Amru bil Ma'ruf wan Nahyu anil mungkar: menyuruh
berb baik dan mencegah perbuatan kemungkaran
merupakan kewajiban secara akal bagi setiap muslim.
a. Penyembahan kepada selain Allah adalah musyrik,
b. Orang yang berdoa dengan mengunjungi kuburan orang-
orang saleh adalah musyrik
c. Menyebut nama Nabi, Syekh, Wali atau Malaikat sebagai
perantara (wasilah) dalam do'a juga merupakan perbuatan
syirik
d. Meminta syafaat selain kepada Allah adalah syirik
Wahabiyah
e. Muslim yang bernadzar kepada selain Allah adalah juga
syirik
f. Memperoleh ilmu pengetahuan selain dari al-Qur-an, al-
Hadis dan kias merupakan kekufuran
g. Tidak mempercayai qadla' dan qadar termasuk kekufuran
h. Menggunakan ta'wil dalam menafsirkan al-Qur'an adalah
kafir
Tugas
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
34
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apa latar belakang kelahiran "Khawarij" dan "Syi'ah"?
2. Apa arti kalimat "qadariyah" dan "Jabariyah"?
3. Apa sebutan lain dari golongan Mu'tazilah?
4. Siapa Imam-imam yang menolak ajaran mu'tazilah?
5. Bagaimana pandangan aliran Wahabiyah tentang Bid'ah?
...................................................................................................................
...................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
35
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...........................................................................................................................

Untuk mengetahui perbedaan antara ajaran Ahlussunnah wal Jamaah


dan doktrin-doktrin yang menonjol dan populer serta disepakati kalangan
ulama Sunni, yaitu:
Paham
No
Ahlussunnah wal Jamaah firqah lainnya
1. Allah mempunyai sifat seperti Mu'tazilah; Tidak mengakui
mendengar (as-sam'u), mengetahui sifat-sifat allah karena yang
Allah, karena (al-ilmu). kuasa (al- diakuinya hanyalah dzat Allah.
qudrah). Allah mendengar dengan Allah mendengar, mengetahui,
sifat pendengaran, mengetahui berkuasa, berkehendak dan
dengan sifatilmu, berkuasa dengan melihat dengan dzatNya.
sifatkuasa, dan seterusnya. Jadi Najariyah:6 Allah tidak
disamping Allah sifat mempunyai mempunyai sifat
dzat, juga mempunyai sifat. Dan sifat Musyabbihah; Sifat-sifat
Allah itu tidak sama dengan sifat Allah sama dengan sifat-sifat
mahlukNya. mahlukNya
2. Al-Qur'an adalah Kalam Allah Mu'tazilah; Al-Qur'an adalah
(Firman Allah) dan bukan makhluk. mahluk sama dengan mahluk-
Karena bukan makhluk, maka al- mahluk lain yang bersifat
Qur'an bersifat qadim. Al-Qur'an "baru" (hadits), bukan bersifat
yang dimaksud adalah Kalam Allah "qadim"
yang menyatu dengan dzatNya Khawarij: Al-Qur'an adalah
(Kalam Nafsi) bukan dalam bentuk Mahluk
lafadz yang di tulis dalam mushaf
6

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


36
seperti yang kita baca setiap hari
3. Perbuatan manusia tidaklah Jabariyah: Manuisia tidak
diciptakan oleh manusia itu sendiri, mempunyai andil (ikhtiyar dan
melainkan diciptakan oleh Allah atas usaha) dalam perbuatannya,
kekuasaan dan kehendakNya yang karena semuanya telah
mutlak. Namun dalam perbuatannya diciptakan oleh Allah
itu manusia memiliki andil berupa Qodariyah:Perbuatan manusia
al-kasab (ikhtiyar atau usaha), dan diciptakan sendiri oleh manusia
dengan al-Kasab inilah manusia Mu'tazilah:Perbuatan Manusia
memperoleh pahala atau dosa. dikehendaki dan diciptakan
mutlak oleh manusia sendiri.
4. Orang mukmin yang melakukan Mu'tazilah: Orang mukmin
dosa besar tidak kekal dalam neraka. yang melakukan dosa besar
karena yang kekal di neraka adalah Tidak kafir dan tidak
hanyalah orang-orang kafir dan muj min, sehingga ia tidak di
orang-orang musyrik Allah Maha neraka dan tidak di sorga.
Berkuasa dan Berkehendak, Khawarij: Orang Islam yang
sehingga menjadi hak mutlakNya melakukan dosa besar tidak
untuk mengampuni atau tidaknya lagi disebut muslim, sehingga
dosa para hambaNya yang beriman dia harus dibunuh dan kelak
diakhirat harus masuk neraka
5. Allah berkuasa mutlak dan tidak ada Mu'tzailah: Allah pasti Maha
sesuatu yang wajib baginya. Allah Adil dan tidak akan melanggar
bebas berbuat sekehendakNya, janjiNya. Perbuatan Allah
sehingga jika la memasukkan semua terikat dan dibatasi oleh
manusia kedalam surga, bukanlah la janjiNya sendiri. Maka Allah
bersifat tidak adil. Demikian juga wajib memberi pahala kepada
jika la memasukkan semua manusia orang yang taat dan menyiksa
ke dalam neraka, tidaklah la bersifat orang yang berbuat maksiat,
dzalim kecuali jika dia sudah bertobat.
6. Allah dapat dilihat dengan mata Mu'tazilah: Allah tidak dapat
kepala oleh ahli surga kelak di dilihat di akhirat, karena Dia
akhirat atas keendakNya dengan bersifat immateri dan tidak
menciptakan kemampuan mengambil tempat.
penglihatan manusia untuk Musyabbihah; Allah dapat
melihatNya. Dengan demikian dilihat di akhirat kelak dengan
melihat Allah kelak di akhirat terjadi mata kepala dan dalam arah
dalam situasi yang sesuai dengan serta cara tetentu
keadaan waktu itu, sehingga tidak
dapat diketahui dan dibayangkan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
37
bagimana caranya.
7. Bepergian untuk menziarahi makam Salafi: Perjalan ziarah ke
Nabi dan para wali dengan makam Nabi di Madinah dan
mengharapkan barakah, hukumnya makam para wali adalah
boleh, karena tidak bertentangan perjalanan ma'shiyat
dengan ajaran Islam. Asalkan tidak Wahabi: Perjalanan dengan
meyakini bahwa makam-makam itu maksud ziarah ke makam para
yang memberi barakah, tetapi hanya wali adalah perjalanan
Allah SWT yang memberikan maksiyat yang bertentangan
barakah. dengan syariat Islam
8. Berdo'a dengan tawassul kepada para Salafi: Berdo'a dengan
keasih (wali) Allah itu tidak dilarang tawassul adalah syirik
oleh agama, bahkan dianjurkan, Wahabi :”Menyebut nama
sebagai pilihan dari cara-cara berdo'a Nabi, Syekh, Wali atau
yang mu'tabar Malaikat sebagai perantara
(wasilah) dalam do'a adalah
musyrik
9. Membangun kubah Wahabi: Membangun kubah di
dikuburan,khususnya pada makam atas kuburan dan meletakkan
para wali, ulama, dan meletakkan kain di batu nisan hukumnya
kain di batu nisan tidak dilarang haram
dalam agama.

 Faham Najariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa perbuatan


manusia adalah makhluk, yaitu dijadikan Tuhan, tetapi mereka
berpendapat bahwa sifat Tuhan tidak ada

 Mujassimah atau Musyabbibah adalah salah satu mazhab dalam Islam


yang meyakini bahwa Allah memiliki jasad atau memiliki jism dan orang-
orang Mujassimah juga menyerupakan Allah dengan makhluk dalam
penetapan sifat-sifat Allah.

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


38
A. Pengertian Ukhuwah
Secara bahasa ukhuwah berarti Persaudaraan. Dalam pengertian luas,
ukhuwah memberikan cakupan arti suatu sikap yang mencerminkan rasa
persaudaraan, kerukunan, persatuan, dan solidaritas yang dilakukan oleh
seseorang terhadap orang lain atau suatu kelompok pada kelompok lain
dalam interaksi sosial.
Ukhuwah Nahdliyah adalah konsep persaudaraan yang dikembangkan
menurut persepektif Nahdltul Ulama, yaitu sikap persaudaraan, kerukunan.
persatuan, dan solidaritas yang dilakukan oleh seseorang dengan orang lain
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
39
atau satu kelompok dengan kelompok lain dalam interaksi social yang
menjunjung tinggi nilai-nilai agama, tradisi, sejarah bangsa, dan prinsip-
prinsip Ahlussunnah wal jamaah. Kesungguhan ukhuwah Nahdliyah akan
semakin meneguhkan dan meningkatkan kualitas warga Nahdlatul Ulama
serta makin meningkatkan kontribusinya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Dalam kehidupan bermasyarakat sikap ukhuwah disebabkan adanya
persamaan, baik dalam masalah keyakinan/agama, wawasan, pengalaman,
kepentingan, tempat tinggal dan sebagainya. Masyarakat yang mempunyai
keyakinan yang sama, diantara mereka akan timbul rasa persaudaraan.
Mereka juga akan merasa bersaudara karena wawasan dan pengalamannya
sama. Begitu juga masyarakat yang berada dalam tempat tinggal yang sama,
mereka akan merasa bersaudara.
Hal lain yang dapat menimbulkan rasa persaudaraan adalah kebutuhan
yang dirasakan hanya dapat dicapai dengan melalui kerja sama. Karena
keharusan mereka untuk bekerja sama tersebut, maka timbullah rasa
persaudaraan diantara mereka
B. Macam-macam Ukhuwah Nahdliyah
Nahdlatul Ulama berusaha menumbuhkan dan mengembangkan
persaudaraan warga dalam hidup bermasyarakat. Persaudaraan yang dikenal
dengan istilah Ukhuwah Nahdliyah ini dapat dijabarkan dalam tiga macam
hubungan.
1. Ukhuwah Wathaniyah
Persaudaraan sesama umat Islam artinya persaudaraan yang tumbuh
dan berkembang karena kesamaan aqidah atau agama. Seluruh umat Islam
dimanapun berada di seluruh dunia adalah saudara. Persaudaraan ini tidak
dibatasi oleh wilayah, kebangsaan atau ras. Akan tetapi identitas
keimananlah yang dapat mengikat persaudaraan.
Tata hubungan dalam ukhuwah islamiyah, ini menyangkut dan
meliputi seluruh aspek kehidupan bermasyarakat. Seperti aspek ibadah atau
amalan-amalan yang berhubungan dengan mengabdikan diri kepada Allah,

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


40
aspek muamalah atau hubungan antar manusia dalam masalah
perekonomian, perpolitikan, kemasyarakatan dan sebagainya, aspek
munakahah atau hubungan perkawinan dan kekeluargaan, serta aspek
Mu'asyarah atau hubungan tata hidup sehari-hari.
2. Ukhuwah Wathaniyah
Persaudaraan sesama bangsa artinya persaudaraan yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran berbangsa dan bernegara. Seluruh bangsa
Indonesia dengan tidak dibatasi perbedaan suku, ras atau agama adalah
saudara sebangsa dan setanah air.
Tata hubungan ukhuwah wathaniyah ini menyangkut dan meliputi hal-
hal yang bersifat mu'amalah. Artinya persaudaraan yang ditumbuhkan dan
dikembangkan dalam ukhuwah wathaniyah ini hanya menyangkut masalah
masalah kemasyarakatan, kenegaraan dan masalah perekonomian tidak
menyangkut masalah ibadah dan munakahah.
Ukhuwah wathaniyah harus terjalin, dimana masyarakat sebagai
sesama warga negara memiliki kesamaan derajat dan tanggung jawab untuk
mengupayakan kesejahteraan dalam kehidupan bersama. Tidak seperti
biasanya akan tersentuh bila identitas kebangsaan tersentuh
3.Ukhuwah Insaniyah/Basyariyah
Peraudaraan sesama manusia, artinya persaudaraan yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kemanusiaan yang bersifat universal. Seluruh manusia
didunia ini tanpa batasan apapun adalah saudara.
Tata hubungan dalam ukhuwah Insaniyah ini menyangkut dan meliputi
hal-hal yang berkaitan kesamaan martabat kemanusiaan untuk mencapai
kehidupan yang sejahtera, adil dan damai. Dalam kebiasaan ukhuwah
insaniyah ini lebih banyak bersifat solidaritas kemanusiaan, yang akan
tersentuh bila martabat kemanusiaan seseorang tersentuh.
Rangkuman
1. adanya Ukhuwah timbul karena kebutuhan yang hanya bisa dicapai
melalui kerjasama
2. Ukhuwah Nahdliyah adalah konsep persaudaraan yang dikembangkan
oleh Nahdliah Ulama.Ukhuwah Nahdliyah meliputi:
 Islamiyah, persaudaraan karena kesamaan agama.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
41
 Ukhuwah Wathaniyah, persaudaraan karena kesamaan Ukhuwah
bangsa rasa kemanusiaan.
Ukhuwah insaniyah /basyariyah,persaudaraan karena kesamaan rasa
kemanusia

CATATAN

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


42
A.Sikap yang Mempengaruhi Ukhuwah
Sikap dasar yang mempengaruhi keberlangsungan ukhuwah dalam
kehidupan bermasyarkat antara lain:
1.Atta'aruf (saling mengenal )
Tinggi rendahnya rasa persaudaraan diantara masyarakat bisa
tergantung pada bagaimana mereka saling mengenal. Semakin dalam,
seseorang mengenal orang lain, maka semakin tinggi pula persaudaraan
mereka.
2.Attasamuh (saling menghargai / tenggang rasa/toleransi)
Masyarakat yang mempunyai tenggang rasa dan saling menghargai
antara satu dengan lainnya, persaudaraan diantara mereka akan kuat. Semakin
tinggi tenggang rasa mereka, semakin kuat persaudaraan mereka.

3.Atta'awun (saling menolong)

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


43
Persaudaraan akan terwujud bila didasari sikap saling menolong.
Masyarakat harus bisa mewujudkannya bila ingin persaudaraan mereka
menjadi kuat. Akan tetapi bila sikap tolong-menolong mereka sangat rendah,
maka persaudaraan akan semakin lemah.
4.Attarahum (saling menyayangi)
Persaudaraan di tengah-tengah masyarakat juga sangat dipengaruhi.
adanya sikap saling menyayangi. Dengan adanya kasih sayang diantara
warga masyarakat, maka persaudaraan dapat tumbuh dengan baik.
Bagaimana persaudaraan dapat diwujudkan bila diantara mereka tidak ada
rasa kasih sayang.
5.Attadlamun (saling mendukung)
Sikap saling mendukung sangat mempengaruhi wujud persaudaraan
ditengah-tengah masyarakat. Kuat lemahnya persaudaraan diantara mereka
sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya sikap mereka untuk saling
mendukung.
Tinggi rendah dan kuat lemahnya kelima sikap dasar ini akan sangat
mempengaruhi ukhuwah diantara warga masyarakat. Oleh sebab itu agar
ukhuwah dapat diwujudkan, maka kelima sikap dasar ini harus dibangun.
Masyarakat harus saling mengenal bukan hanya mengenal nama, tetapi juga
tabiat dan sifat mereka.
B. Sikap yang Mengganggu Ukhuwah
Dalam kehidupan sehari-hari ukhuwah dapat terganggu kelestariannya,
apabila terjadi sikap-sikap muhlikat (perusak) yang bertentangan dengan
etika sosial yang baik. Oleh sebab itu, agar kelestarian ukhuwah di tengah-
tengah masyarakat tetap terwujud dan semakin kuat, maka sikap-sikap ini
hendaknya dibuang jauh-jauh dari tengah-tengah masyarakat. Sikap-sikap
tersebut antara lain:
1. Assakhriyah (menghina)
Persaudaraan ditengah masyarakat akan sangat terganggu dan akan
menjadi rusak, bila diantara anggota masyarakat timbul sikap saling
menghina, baik secara pribadi, maupun kelompok. Penghinaan adalah sumber
permusuhan, karena seseorang yang mendapat penghinaan akan timbul sakit
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
44
hati. Dan apabila rasa sakit hati ini memuncak, maka ia akan melawan dan
terjadilah permusuhan.
2. Allamz (mencela)
Sebagaimana sikap assakhriyah, sikap allamz (mencela ) juga dapat
merusak persaudaraan.Kalau sikap assakhriyah lebih dititik beratkan pada
memandang rendah seseorang atau kelompok. Sikap allamz lebih dititik
beratkan pada kesalahan atau kekurangan seseorang atau kelompok. Sikap ini
terjadi bila seseorang atau kelompok terlalu mem basar-besarkan kesalahan
atau kekurangan orang lain yang seharusnya malah ditutup-tutupi. Dengan
demikian seseorang atau kelompok itu akan melawan, yang akhirnya timbul
perselisihan. Dan rusaklah persaudaraan.
3. Su'udzdzon (buruk sangka )
Sikap yang dimiliki seseorang, dimana ia selalu menganggap seseorang
atau kelompok berprilaku buruk sangat berbahaya bagi terwujudnya
persaudaraan. Seseorang yang bersikap demikian ini tidak akan percaya
dengan orang lain, meskipun orang lain tersebut berbuat baik bahkan
memberi pertolongan kepadanya, tetapi ia akan tetap tidak akan percaya,
bahkan menganggap mempunyai maksud tertentu. Dengan demikian
persaudaraan tidak akan terwujud, karena pada hakekatnya persaudaran
membutuhkan saling kepercayaan.
4. Alghibah (Suka mencemarkan nama baik)
Suka mencemarkan nama baik dan membicarakan kejelekan orang lain
akan merusak persaudaraan. Seseorang yang kesana kemari menjelekkan
orang lain atau kelompok lain, akan jauh dan dijauhi orang lain atau
kelompok itu, karena akan menimbulkan permusuhan, dan bahkan akan
menjadikan fitnah. Dan akhirnya ukhuwah tidak mungkin akan terwujud.
5. Attajassus ( curiga)
Sikap curiga yang berlebihan akan menganggu terwujudnya persaudaraan.
Kecurigaan kepada seseorang atau kelompok sebenarnya bisa dibenarkan,
kalau seseorang atau kelompok itu terdapat tanda-tanda ketidakbaikan. Akan
tetapi kecurigaan yang keterlaluan dan tanpa alasan, akan menimbulkan
permusuhan. Hal ini bisa mengakibatkan persaudaraan akan terganggu,
bahkan tidak akan terwujud.
6. Attkabbur (sombong)

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


45
Sikap sombong dan congkak akan sangat berbahaya bagi terwujudnya
persaudaraan di tengah-tengah masyarakat. Seseorang yang congkak atau
sombong akan merasa dirinya melebihi orang lain. la ingin selalu dihormati
dan ingin menang sendiri. Orang yang demikian ini akan dijauhi oleh orang
lain. Sehingga persaudaraanpun tidak akan terwujud.
C. Penerapan Ukhuwah Nahdliyah
Nahdlatul Ulama meletakkan ukhuwah sebagai wawasan yang harus
difahami dan diamalkan oleh setiap warganya. Dalam penerapannya
wawasan ukhuwah yang meliputi ukhuwah islamiyah, wathaniyah, dan
insaniyah/basyariyah harus dipandang sebagai pola tata hubungan yang
saling membutuhkan dan saling mendukung. Ketiganya harus diwujudkan
serentak dan tidak boleh dipertentangkan satu dengan lainnya. Artinya dalam
melaksanakan ukhuwah islamiyah tidak boleh mengabaikan ukhuwah
wathaniyah dan ukhuwan insaniyah atau sebaliknya. Karena sikap memper
tentangkan yang demikian itu akan merugikan kehidupan bermasyarakat bagi
umat Islam di Indonesia.
Di dalam pelaksanaan ukhuwah tidak harus ada keseragaman, akan
tetapi pelaksanaannya memerlukan pemahaman dan kesiapan seseorang atau
kelompok untuk bersatu dalam keanekaragaman. Oleh sebab itu dalam
penerapannya ketiga bentuk ukhuwah tersebut hendaknya dilakukan secara
proposional, seimbang dan menurut tuntunan syari'at Islam.
Proses pengembangan wawasan ukhuwah sering kali mengalami ham
batan-hambatan, Hambatan ini timbul dari beberapa masalah antara lain:
1. Adanya kebanggaan kelompok yang berlebihan, yang mudah
menumbuhkan sikap apriori dan fanatisme yang tidak terkontrol.
2. Sempitnya cakrawala berpikir, baik yang disebabkan oleh keterbatasan
tingkat pemahaman masalah keagamaan dan kemasyarakatan maupun
disebabkan oleh rasa ta'ashub golongan yang berlebihan.
3. Lemahnya fungsi kepemimpinan umat dalam mengembangkan budaya
ukhuwah baik dalam memberikan teladan pada bawahan, maupun dalam
mengatasi gangguan kerukunan yang timbul, dalam kehidupan umat
maupun organisasi.

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


46
Rangkuman
1. Penerapan ukhuwah dapat dipengaruhi oleh sikap saling mengenal, saling
menghargai, saling menolong, saling menyayangi, dan saling mendukung.
2. Penerapan ukhuwah dapat terganggu oleh sikap menghina, mencela, buruk
sangka, suka mencemarkan nama baik, curiga dan sombong.
3. Penerapan ketiga macam ukhuwah harus diwujudkan secara serentak dan
tidak dietentangkan satu sama lain.
Tugas
Bagaimana seandainya kamu sebagai warga NU mengalami kasus-kasus
berikut?
1. Kamu berada di masjid Muhammadiyah, dan akan mengikuti sholat jumat
bersama mereka
 Kamu mengikuti shalat mereka, atau tidak?mengapa?Beerikan
alasannya.
2. Kamu akan mengadakan tahlil untuk memperingati 40 hari wafatnya
ayahmu.
 Kamu undang yang NU saja, atau semuanya?Mengapa? Berikan
alasan.
3. Tetanggamu yang tidak beragama Islam meninggal dunia.
 Kamu ikut berta'ziyah (melayat) atau tidak?
 Mengapa? Berikan alasan.
4. Di kota lain terjadi bencana banjir, di sana ada warga NU, orang islam
yang bukan warga NU, dan yang beragama lain.
 Yang mana yang mana yang harus kamu bantu, atau tidak sama
sekali?
 Mengapa? Berikan alasan.

UJI KOMPETENSI
Pilihlah Jawaban Yang Paling Tepat!
1. Fattor pertama dan utama munculnya berbagai golongan, kelompok,
dan aliran dalam Islam adalah persoalan politik yang menyangkut….
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
47
a perang saudara yang dikenal dengan Perang Jamal
b. perang saudara yang dikenal dengan Perang Shiffin
c. pembunuhan terhadap Khalifah Usman bin Affan
d. perbedaan pendapat tentang pengganti Rasulullah
2. Munculnya kelompok Khawarij disebabkan karena sebagian tentara
khalifah Ali tidak menyetujui ...
a. penerimaan beliau terhadap keputusan Tahkim
b. seruan beliau tetap menyerbu tentara Mu'awiyah
c. seruan beliau menumpas perlawanan Siti Aisyah
d. Abu Musa Al Asy'ari terlibat dalam Majelis Tahkim
3. Khawarij dan Syi'ah sama-sama dikenal sebagai faham yang ekstrim,
artinya secara berlebihan....
a. Khawarij mengkultuskan Khalifah Ali sedangkan Syi'ah membenci
beliau
b. Khawarij membenci Khulafaur Rasyidin sedangkan Syi'ah
mendukung mereka c. Khawarij membenci Khalifah Ali sedangkan
Syi'ah memuja beliau
d. Sylah membenci Khulafaur Rasyidin sedangkan Khawarij
mendukung mereka
4. Tidak termasuk permasalahan yang dipertentangkan di antara kaum
Murji-ah, kaum Wadiyah, kaum Karamiyah, kaum Mu'tazilah, dan
kaum Asy'ariyah yaitu ....
a. janji dan ancaman, batasan mukmin dan kafir
b. batasan mukmin dan kafir, sifat-sifat Tuhan
c. sifat-sifat Tuhan, Qadla dan Qadar
d. Qadla dan Qadar, keadilan Tuhan
5. Tidak termasuk permasalahan yang diperselisihkan di antara kaum
Khawarij, kaum Syi'ah. kaum Karamiyah, kaum Mu'tazilah, dan kaum
Asy'ariyah yaitu .....
a. janji dan ancaman, sifat Tuhan dan peng-Esa-annya
b. sifat Tuhan dan peng-Esa-annya, baik dan buruk
c. keadilan Tuhan, ketentuan baik dan buruk
d. baik dan buruk, kenabian dan kepemimpinan umat

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


48
6. Meskipun terjadi pertentangan pendapat di antara sejumlah firqah
dalam Islam, namun seluruh umat Islam tetap sepakat dalam masalah-
masalah pokok, di antaranya disebutkan di bawah ini, kecuali....
a. haram makan daging babi
b. Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir
c. lima rukun Islam
d. mendirikan negara Islam
7. Pernyataan yang salah tentang Khawarij yaitu ....
a. kontra Khalifah Ali pasca peristiwa Tahkim
b. berubah menjadi pendukung Mu'awiyah
c. terbentuk dan berpusat di daerah Haruriyah
d. mengangkat Abdullah Ar Rasabi sebagai imam
8. Pada masa sekarang, firqah Khawarij sudah tidak tampak wujudnya,
tetapi ada sebagian orang Islam yang pola pikimya seperti Khawarij.
Berikut ini yang tidak termasuk ciri-ciri pola p Khawarij yaitu ....
a. suka mengafirkan orang lain yang tidak sepaham
b. mendukung pemerintahan yang sedang berkuasa
c. fanatik dengan pendapatnya sendiri
d. suka menggunakan kekerasan
9. Ajaran Syi'ah dibangun berdasarkan keyakinan bahwa Rasululah SAW
telah berwasiat agar Ali bin Abi Thalib menjadi pengganti beliau
sepeninggal beliau nanti, sehingg masalah kepemimpinan umat
sepeninggal Rasulullah menurut faham Syi'ah....
a. harus dimusyawarahkan c. tidak dapat dimusyawarahkan
b. masih bisa diperebutkan d. bukanlah masalah pokok
10. Dalam perkembangannya, firqah Syi'ah terpecah menjadi beberapa
sekte. Pernyataan yang salah tentang pecahan firqah Syi'ah yaitu
Syi'ah....
a. Zaidiyah, pengikutnya banyak terdapat di Yaman
b. Imamiyah, pengikutnya banyak terdapat di Iran
c. Ismailiyah, pengikutnya antara lain di Syria
d. Ashfariyah, pengikutnya antara lain di India
11. "Manusia tidak memiliki daya dan kemampuan berkehendak, karena
semuanya telah ditentukan oleh Allah SWT, begitulah di antara ajaran
pokok....
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
49
a. Jabariyah c. Mu'tazilah
b. Qadariyah d. Asy'ariyah
12. Tidak ada campur tangan Tuhan terhadap perbuatan manusia",
begitulah antara lain faham keagamaan yang dipelopori oleh ....
a. Ma'bad Ad Damasyqi dan Ghilan Al Juhani
b. Husain An Najjar dan Ja'ad bin Dinar
c. Ma'bad Al Juhani dan Ghilan Ad Damasyqi
d. Husain bin Dinar dan Ja'ad An Najjar
13. Oleh karena mengingkari adanya sifat-sfat bagi Allah, maka firqah
Mu'tazilah dinamakan juga dengan…..
a. Ahlul 'Adli c. Mu'atthilah
b. Ahlut Tauhid wal 'Adli d. Wa'idiyah
14. Mihnah artinya ujian keimanan untuk memaksakan faham Mu'tazilah
kepada rakyat diberlakukan pada masa pemerintahan.....
a. Al Hadi dan Al Amin c. Al Makmun dan Al Mu'tashim
b. Al Amin dan Al Makmun d. Al Mu'tashim dan Al Mutawakkil
15. "Suka mengalirkan orang Islam yang tidak sepaham, begitulah salah
satu ciri khas dari sebuah faham baru dalam Islam yang mirip dengan
faham Khawarij yaitu faham...
a. kaum Salaf c. Wa'idiyah
b. Wahabiyah d. Muhakkimah
16. Termasuk perbuatan bid'ah adalah keikut sertaan orang perempuan
dalam mengiring jenazah ke makam dan wajib diperangi", begitulah
antara lain yang diajarkan dalam faham
a. Haruriyah c. Muhakkimah
b. Khawarij d. Wahabiyah
17. Oleh karena mengakui adanya sifat-sifat bagi Allah, maka ASWAJA
berlawanan dengan faham....
a. Salafi c. Wahabi
b. Mu'tazilah d. Musyabbihah
18. "Perbuatan manusia tidaklah diciptakan oleh manusia itu sendiri
melainkan diciptakan oleh Allah, namun dalam perbuatannya itu
manusia punya andil berupa ikhtiar begitulah yang diajarkan dalam
faham ASWAJA. Dalam hal ini, faham lain yang tidak berlawanan
dengan ASWAJA adalah......
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
50
a. Asy'ariyah c. Qadariyah
b. Mu'tazilah d. Jabariyah
19. "Orang mukmin yang berbuat dosa besar tidaklah kekal di neraka,
karena yang kekal di neraka adalah orang kafir dan orang musyrik",
begitulah yang diajarkan dalam faham ASWAJA. Dalam hal ini,
ASWAJA berlawanan dengan faham....
a. Mu'tazilah dan Khawarij c. Salafi dan Maturidiyah
b. Khawarij dan Salafi d. Maturidiyah dan Asy'ariyah
20. "Kelak di sorga, orang-orang mukmin akan melihat Dzat Allah dengan
mata kepala mereka", begitulah yang diajarkan dalam faham ASWAJA.
Dalam hal ini, ASWA JA berlawanan dengan faham ……..
a.Maturidiyah c.Salafiyah
b.Asy’ariyah d.Mu’tazilah
21. "Berziarah ke makam Rasulullah maupun makam para wali dengan
mengharapkan berkah hukumnya boleh, asalkan tidak meyakini bahwa
makam-makam itulah yang memberi berkah, karena hanyalah Allah
yang memberi berkah", begitulah ajaran ASWAJA yang berlawanan
dengan ajaran....
a. kaum Salaf c. Asy'ariyah
b. Wahabi d. Maturidiyah
22. "Dalam agama tidak dilarang membangun kubah di kuburan, terutama
makam para wali, dan tidak pula dilarang memberi kain pada batu
nisan", begitulah ajaran ASWAJA yang berlawanan dengan faham....
a. Asy'ariyah c. kaum Salaf
b. Maturidiyah d. Wahabiyah
23. Jika pengertian sunnah dipahami sebagai perkataan, perbuatan,
ketetapan, tabiat, bud pekerti, maupun perjalanan hidup Rasulullah
SAW, maka .....
a. diri beliau dipandang sebagai Uswah Hasanah
b. sunnah beliau menjadi sumber hukum Islam ke-2
c. ajaran beliau wajib diikuti dan diamalkan
d. sunnah termasuk hukum Islam yang lima
24. ‫عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدي‬
Kutipan Hadits tersebut merekomendasikan ... sebagai salah satu
sumber hukum Islam……..
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
51
a. Al Qur'an c. Al Qiyas
b. Al Ijma' d. Sunnah Khulafaur Rasyidin
25. "25. "‫فعل ما لم يعهد في عصر رسول ہللا ﷺ‬
Teks di atas merupakan definisi ....
a. Sunnah c. Bid'ah
b. Hadits d. Mihnah
26. Apabila tidak sesuai dengan kaidah-kaidah umum yang telah dibangun
oleh para Imam Madzhab dan Ulama Salafus Shalihin, maka demikian
itulah yang bisa disebut....
a. Bid'ah c. Mihnah
b. Fitnah d. Syir'ah
27. Tidak termasuk perbuatan bid'ah wajibah yaitu mempelajari ilmu....
a. Nahwu c. Hisab
b. Sharf d. Tajwid
28. “ “
Dengan kata lain: "Inilah Bid'ah Hasanah", Demikianlah yang
ditegaskan oleh Khalifah Umar bin Khatthab ketika menggagas....
a. pembuatan kalender Islam yang sebelumnya memang tidak pernah
ada
b. pelaksanaan shalat Tarawih 20 rakaat dengan berjamaah di masjid
c. pembentukan Lembaga Baitul Mal dalam struktur pemerintahan
kekhalifahan
d. penghapusan jatah zakat bagi orang-orang yang baru masuk Islam,
malah dipungut pajak
29. Tergolong Bid'ah Sayyi-ah yaitu .....
a.Bid’ah Mubahah dan Bid'ah Wajibah
b. Bid'ah Wajibah dan Bid'ah Mandubah
c. Bid'ah Mandubah dan Bid'ah Muharramah
d. Bid'ah Muharramah dan Bid'ah Makruhah
30. Tidak termasuk Bid'ah Mandubah yaitu…
a.berjamaah shalat Tarawih setiap malam Ramadlan
b. shalat sunnah Rawatib
c. mendirikan madrasah
d. melembagakan TPQ

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


52
31. Jabariyah, Qadariyah, Murji-ah, Musyabbihah, dan Mujassimah,
semuanya merupakan faham yang bisa dikategorikan dalam Bid'ah…..
a. Muharramah c. Hasanah
b. Makruhah d. Mandubah
32. Tidak termasuk dalam pengertian Ukhuwah:…….
a. persaudaraan c. persatuan
b. kerukunan d. persamaan
33. Menurut persepsi NU, tidak termasuk yang harus dijunjung tinggi
dalam interaksi sosial yaitu……
a. nilai-nilai agama
b. kepentingan pribadi
c. tradisi dan budaya
d. prinsip-prinsip ASWAJA
34. Tidak termasuk faktor penguat Ukhuwah dalam kehidupan
bermasyarakat yaitu adanya kesamaan dalam....
a. keyakinan c. kepentingan
b. wawasan d. batas usia
35. Kerja bakti untuk merenovasi gapura dalam rangka merayakan HUT
Kemerdekaan RI, demikianlah satu contoh tentang perwujudan
Ukhuwah....
a. Islamiyah c. Insaniyah
b. Wathaniyah d. Ittihadiyah
36. Hal-hal yang menyangkut ibadah dan munakahah tidak dapat disangkut
pautkan dalam perwujudan Ukhuwah……
a. Itiqadiyah c. Islamiyah
b. Imaniyah d. Wathaniyah
37. Salah satu faktor yang mempengaruhi terwujudnya Ukhuwah adalah At
Tadlamun,artinya saling……
a. tenggang rasa c. menolong
b. mendukung d. menyayangi
38. Salah satu faktor perusak suasana Ukhuwah dalam kehidupan
bermasyarakat adalah Al Lamz artinya suka....
a. menghina c. mencela
b. menggunjing d. menuduh

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


53
39. Menerapkan tiga macam ukhuwah: Islamiyah, Wathaniyah, dan
Insaniyah, menurut pandangan NU.....
a. Ukhuwah Islamiyah-lah yang harus didahulukan
b. Ukhuwah Insaniyah-lah yang harus didahulukan
c. bisa dipilih salah satu menurut situasi dan kondisi
d. merupakan tata hubungan yang saling mendukung
40. Menurut Imam Nawawi, "pendapat sebagian ulama ahli ilmu Kalam
yang mengatakan bahwa orang yang telah meninggal tidak dapat
memperoleh tambahan pahala (dari orang yang masih hidup)
merupakan pendapat yang bathil". Dasar hukum berikut ini yang tidak
membatalkan pendapat tersebut yaitu .....
a. Al Qur'an. c. As Sunnah
b. Ar Ra'yu d. Al ljma'
41. Semua amalan orang hidup bisa bermanfaat bagi orang yang telah
meninggal, kecuali hanya satu jenis amalan yang masih diperselisihkan
oleh para ulama tentang sampai tidaknya pahalanya kepada orang mati
itu, yaitu ......
a. doa c. puasa
b. istighfar d. bacaan Al Qur'an
42. 42. ‫اللهم اجعل وأوصل ثواب ما قرأناه ألهل القبور‬
Doa di atas mengandung permohonan kepada Allah agar ...
disampaikan pahalanya kepada si mayit yang dituju…...
a. bacaan tertentu yang telah selesai diamalkan
b. sedekah yang disajikan kepada jamaah Tahlil
c. puasa beberapa hari yang telah dilakukan
d. haji dan umrah yang telah selesai dilakukan
43. Merupakan tradisi warga NU, apabila salah satu keluargannya
meninggal, maka dan malam harinya sampai malam ketujuh diadakan
bacaan ayat-ayat Al Qur'an, tahlilan, dan doa yang……..
a. dibaca oleh orang tertentu di antara para hadirin
b. dibaca secara bergantian di antara para hadirin
c. tujuannya demi menghibur keluarga yang kesusahan
d. pahalanya dihadiahkan kepada yang meninggal
44. Tawassul bukanlah perbuatan syirik, karena hanya…..
a. mengajukan permohonan kepada arwah para kekasih-Nya
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
54
b. meminta berkah dari orang-orang yang dicintai oleh Allah
c. menjadikan orang tertentu sebagai wakil Allah
d. menjadikan orang tertentu yang dicintai oleh Allah sebagai sebab
dalam berdoa
45. Berhubung oleh Sayidina Umar dijadikan tawassul dalam doanya, maka
salah seorang Sahabat Nabi berdoa: "Ya Allah, sesungguhnya
malapetaka itu tidak akan turun kecuali karena dosa, dan tidak akan
sirna melainkan dengan taubat. Kini kaum muslimin bertawassul
kepadaku untuk memohon kepada-MU karena kedudukanku di sisi
Nabi-Mu". Begitulah salah satu contoh tentang restu seorang Sahabat
Nabi terhadap amalan Tawassul yang justru ditujukan kepada dirinya.
Sahabat Nabi yang dimaksud ialah....
a. Abbas bin Abdul Muttalib
b. Abdullah bin Abbas
c. Abu Bakar bin Abi Quhafah
d. Abul 'Abbas bin Muhammad
JAWABLAH DENGAN SINGKAT DAN TEPAT !
1. Sebutkan dua tokoh perumus konsep Aqidah Ahlus Sunnah wal
Jamaah!
2. Faham ASWAJA dan faham Musyabbihah sama-sama mengakui
adanya sifat-sifat bagi Allah, namun masih ada perbedaan yang
menonjol di antara kedua faham tersebut.
Sebutkan perbedaanya!
3. “ ‫“ من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد‬
Bid'ah yang bagaimanakah yang dikecam dalam Hadits tersebut di atas?
Jelaskan !
4. Sebutkan perbedaan motivasi antara ketiga jenis Ukhuwah: Islamiyah,
Wathaniyah, dan Insaniyah !
5. ‫والذين جاءوا من بعدهم يقولون ربنا اغفر لنا وإلخواننا الذين سبقونا باإليمان‬
Sebutkan 2 jenis amalan dari orang hidup yang menurut kutipan ayat
tersebut di atas bisa bermanfaat bagi orang yang telah meninggal!

CATATAN
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
55
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
56
A.Pengertian dan fadlilah shalawat atas Nabi Muhammad SAW
Secara bahasa shalawat nabi merupakan bentuk jamak dari sholla yang
berarti doa. Sedangkan menurut istilah, shalawat adalah bentuk doa dan
pujian untuk Nabi sebagai ibadah kepada Allah SWT.

Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan ibadah yang


sangat terpuji. Dalam al-Qur'an surat al-Ahzab ayat 56 Allah SWT berfirman:
ً ‫إن هللا ومالئكته يصلون على التي يأيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما‬
ّ

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk


Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuknya
dan bersalamlah yang sempurna
Jelas sekali ayat ini menyuruh orang-orang beriman untuk membaca
shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, setelah sebelumnya menyatakan
bahwa Allah dan para malaikatNya bershalawat untuk beliau. Yang dimaksud
dengan Allah terus menerus bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW
adalah Allah terus menerus melimpahkan rahmat dan anugerahNya kepada
beliau. Sedangkan yang dimaksud dengan para malaikat Allah senantiasa
bershalawat Nabi Muhammad adalah mereka senantiasa memohon kepada
Allah kiranya dipertinggi lagi derajat dan dicurahkan maghfirah atas beliau
SAW. Dengan demikian ayat ini menggambarkan bahwa penghuni langit dari
para malaikat mengagungkan Nabi Muhammad SAW, maka hendaknya
kaum muslimin yang merupakan penghuni bumi juga mengagungkan beliau.
Para ulama berbeda pendapat tentang hukum membaca shalawat untuk Nabi
Muhammad SAW. Ada yang berpendapat wajib setiap disebut nama beliau,
dan ada yang berpendapat hukumnya sunnah.

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


57
Imam Syafi'i berpendapat bahwa membaca shalawat itu hukumnya
wajib setiap melakukan shalat, yakni pada saat bertasayahud. Dengan
demikian tidak sah shalat jika tidak mengucapkan shalawat. Terlepas dari
perbedaan hukum tersebut, para ulama sepakat bahwa semakin banyak
membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW semakin baik.. Dalam hal
ini Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Siapa yang bershalawat
kepadaku satu shalawat, malaikat teus menerus bershalawat kepadanya
selama malaikat itu bershalawat kepadaku. Maka silahkan memilih
"persedikit atau perbanyaklah" (HR. Ahmad dan Ibnu Majah dari sahabat
'Amir bin Rabi'ah).
Selain membaca shalawat kepada Nabi, dalam tradisi NU juga dikenal
membaca kepada keluarga dan para sahabat beliau. Membaca shalawat
kepada keluarga dan shabat Nabi Muhammad SAW itu biasanya
disambungkan dengan membaca shalawat kepada Nabi, seperti ucapan:
‫اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله وأصحابه أجمعين‬
B. Media dan jenis-jenis bacaan shalawat
Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu
amalan yang disengi warga NU dan bahkan menjadi kebiasaan mereka.
Banyak media yang menjadi sarana bagi warga NU untuk kegiatan membaca
shalawat atas Nabi. Di antaranya adalah kegiatan Berjanjen dan Diba'an.
Yang dimaksud dengan Berjanjen adalah kegiatan rutin membaca kitab
"maulid al-Barzanji" Sedangkan yang dimaksud dengan Diba'an adalah
kegiatan membaca kitab "maulid ad-Diba'i". Kedua kita ini isinya hampir
sama yaitu biografi, sejarah hidup dan bacaan shalawat atas nabi Muhammad
SAW.
Di tengah-tengah acara Berjanjen dan Diba'an biasanya ada ritual
berdiri (mahallul qiyam), yaitu ketika membaca shalawat "asyraqal badru
'alaina". Itulah sebabnya ritual ini di namakan "serakalan". Ada juga yang
menyebutnya "marhabanan" dari kata "marhaban" yang artinya "selama
datang". Maksudnya adalah beridiri untuk menghormati kehadiran Nabi
tengah-tengah majelis. Yang demikian itu menurut ulama NU merupakan

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


58
kebisaan baik (uruf yang hukumnya sunnah. Dalam kitab al-Kaukab al-
Anwar ala aqdil Jauhar dinyatakan bahwa;
‫ولهذا القيام بدعة ال أصل لها لكنها بدعة حسنة ألجل التعظيم ولذا قيل بنديها‬...
"sikap berdiri tersebut memang bid'ah dan tidak berdasar, namun termasuk
bid'ah yang baik karena untuk mengagungkan (Nabi SAW),karenanya
disunnahkan"
Pada umumnya kedua acara ini dilaksanakan pada malam hari sesudah
shalat Isya', terutama pada malam Senin atau malam Jum'ah. Tetapi ada juga
yang melaksanakannya bersamaan dengan acara-acara tertentu seperti acara
tingkeban, kelahiran bayi, khitanan, pernikahan dan lain-lain.
Media lainnya adalah peringatan maulid nabi Muhammad SAW yang
biasanya diselenggarakan pada bulan Rabiul Awal. Kegiatan utama dalam
peringatan maulid Nabi adalah membaca shalawat, membaca ayat-ayat al-
Qur'an dan kisah-kisah teladan Nabi Muhammad sejak kelahiran sampai
perjalanan hidupnya dalam menyebarkan agama Islam. Menurut Imam
Jalaluddin al-Suyuthi perayaan maulid Nabi termasuk bid'ah hasanah dan
orang yang melakukannya mendapatkan pahala karena mengagungkan
derajat Nabi Muhammad SAW, mengungkapkan syukur, menampakkan suka
cita dan kegembiraan atas kelahiran beliau. Dasar yang menjadi dalil
dibolehkannya perayaan maulid Nabi adalah firman Allah dalam al-Qur'an
surat Yunus ayat 58:
‫ قل بفضل هللا وبرحمته فبذلك فليفرحوا‬.
"Katakanlah (Muhammad), sebab anugerah dan rahmat Allah, maka
bergembiralah ...
Dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim dari sahabat Abu Qatadah
al-Anshari, dituturkan bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa
hari Senin, maka beliau menjawab: "Pada hari itulah aku dilahirkan dan
wahyu (pertama) diturunkan kepadaku".
Dari ayat dan hadits di atas diketahui bahwa sekalipun dengan tata cara
yang berbeda, tetapi terdapat persamaan antara perayaan maulid Nabi dengan
apa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah yaitu bersyukur dan bergembira
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
59
atas kelahiran Rasulullah SAW sebagai anugerah yang besar dari Allah dan
rahmat bagi seluruh alam.
Di samping itu dikalangan warga NU dikenal beberapa macam bacaan
shalawat atas nabi Muhammad SAW. Di antaranya adalah; shalawat
Ibrahimiyah, shalawat Nariyah, shalawat Munjiyat, shalawat Fatih, shalawat
Badar, shalawat Thibbil Qulub, dan masih banyak lagi.
Rangkuman
1. Membaca shalawat kepada Nabi berarti mengagungkan Nabi
Muhammad SAW.
2. Membaca sholawat kepada Nabi adalah ibadah, karena ada perintah
jelas dalam Al Qur'an.
3. Membaca Sholawat kepada Nabi bisa dilaksanakan dengan berbagai
cara dan bacaan.
Tugas
Praktikkan kegiatan diba'an atau barzanjian bersama sama di kelas atau
sekolah!

A. Pengetian Syakhsiyah Nahdliyah


Syakhshiyah Artinya "kepribadian".Nahdlatul Ulama dengan ciri
khas organisasinya selalu berusaha mengembangkan nilai-nilai pembentukan
prilaku warganya. Pada bab terdahulu telah diuraikan dasar-dasar
pembentukan prilaku, yaitu, khittah nahdliyah, dan mabadi khoiro ummah.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
60
Sebagai perwujudan dari konsep-konsep di atas, maka diharapkan warga
Nahdlatul Ulama mempunyai kepribadian dan prilaku-prilaku khusus.
Prilaku Keagamaan
Dengan menyatakan diri sebagai penganut faham Ahlussunnah wal
Jamaah yang menggunakan sistem bermadzhab, maka prilaku keagamaan
bagi setiap warga Nahdlatul Ulama mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.Bidang Aqidah
1 Keseimbangan (tawazun) antara penggunaan dalil naqli dan dalil aqli serta
berusaha sekuat tenaga menjaga kemurnian aqidah Islam dari khurafat dan
segala kepercayaan dari luar Islam. Misalnya dalam memahami ayat
(Yadullahi) secara harfiyah ayat tersebut men gandung makna bahwa
Allah mempunyai tangan. Sedangkan menurut dalil aqli hal tersebut tidak
mungkin (mustahil). Maka dalam hal ini war ga Nahdlatul Ulama
berpendapat bahwa kata "yadullah" (tangan Allah) tidak boleh diartikan
secara harfiyah, tetapi harus ditakwil dengan arti "kekuasaan".
2 Dalam memahami konsep taqdir, warga Nahdlatul Ulama mengambil jalan
tengah (tawassuth) dengan tetap percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi
adalah atas ketentuan dan taqdir Allah. Akan tetapi manusia tetap
berkewajiban selalu berikhtiyar.
b. Bidang Syari'ah
1 Selalu berpegang teguh pada Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan
menggunakan metode pemahaman yang dapat dipertanggungjawabkan.
Artinya dalam menetapkan hukum syari'ah dan pengamalan ajaran ajaran
agama, warga Nahdlatul Ulama menjadikan Al-Qur'an dan As-Sunnah
sebagai sumber utama. Namun menyadari bahwa untuk memahami kedua
sumber utama tersebut secara langsung tidaklah mudah, sehingga mereka
menyandarkan diri pada hasil ijtihad dan bimbingan para ulama mujtahid.
2 Apabila dalam masalah ajaran agama sudah ada dalil nash sharih (jelas)
dan qath'i (pasti), warga Nahdaltul Ulama menjalankan dengan sungguh-
sungguh dan tanpa ragu-ragu. Misalnya tentang kewajiban shalat fardlu,
puasa Ramadlan, larangan mencuri, larangan berzina dan sebagainya.

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


61
3 Mentolerir perbedaan pendapat tentang masalah-masalah furu'iyah dan
mu'amalah ijtima'iyah selama masih tidak bertentangan dengan prinsip
agama. Misalnya bunga Bank, transaksi bursa, presiden wanita, pesta
perkawinan dan semacamnya.
c. Bidang Akhlaq/Tasawuf
1. Bagi warga Nahdlatul Ulama tasawuf adalah intisari pengalaman dan
penghayatan ajaran-ajaran agama Islam dalam rangka mencapai hakikat
kebenaran. Tasawuf merupakan aspek ajaran Islam yang tidak terpisahkan
dengan aspek aqidah dan syari'ah. Bahkan dalam berta sawuf seseorang
harus mendahulukan syari'ah, karena seseorang tidak akan dapat mencapai
hakikat kebenaran tanpa melalui syariat. Jadi seorang sufi yang sebenarnya
bukanlah orang yang hanya mementing kan simbol-simbol kesufian,
seperti wiridan dan mujahadah sebanyak banyaknya. Tasawuf sebenarnya
memberikan motivasi untuk selalu dinamis dalam mencari kebahagiaan
dunia dan akhirat. Kehidupan bertasawuf merupakan suatu perbuatan jiwa,
sehingga jika seseorang benar-benar berjalan pada rel tasawuf yang lurus,
maka profesi dan karir duniawiyanya tidak akan terhambat. Misalnya
Umar bin Abdul Aziz adalah seorang sufi, sekaligus seorang khalifah yang
sukses. Imam Junaid Al-Baghdadi adalah sorang sufi yang sejati yang
sukses sebagai pengusaha botol. Abu Hasan As-Syadzili juga seorang sufi
kenamaan sekaligus sebagai petani yang berhasil. Demikian juga
Fahruddin Al Althar adalah seorang sufi dan pedagang besar parfum.
2. Inti ajaran tasawuf adalah penyucian hati dan pembentukan sikap men tal
yang sebaik-baiknya dalam menghambakan diri kepada Allah SWT.
Dengan selalu sadar bahwa diri ini selalu berada dibawah pengawasan
Nya. Untuk itu salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melalui
thariqah yang benar (mu'tabarah) dibawah bimbingan dan petunjuk
seorang ulama (mursyid) yang dapat dipertanggungjawabkan.
Prilaku Sosial
Warga Nahdlatul Ulama yang telah melaksanakan prinsip-prinsip yang
terumuskan dalam Mabadi Khaira Ummah, dan juga faham-faham
keagamaan dan sikap kemasyarakatan yang terumuskan dalam Khitthah
Nahdlatul Ulama, diharapkan berprilaku akhlakul karimah.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
62
Prilaku akhlakul karimah yang diharapkan, antara lain:
1 Menjunjung tinggi nilai-nilai maupun norma-norma ajaran Islam, arti nya
menghormati bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang benar dan mulia,
sehingga merupakan suatu keharusan untuk melaksanakan aja ran-ajaran
itu dengan rasa ikhlas, serta mempertahankan ajaran-ajaran Islam, dan
membelanya dari rongrongan, penghinaan,perusakan, pemutarbalikan,
dan pemurtadan.
2 Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi,.
3 Menjunjung tinggi sifat keikhlasan dalam berkhidmah dan berjuang,
artinya berlaku ikhlas karena Allah dalam melakukan segala perbuatan,
tanpa membuang keyakinan dan harapan bahwa segala perbuatan baik,
pasti akan mendapat balasan dari Allah SWT.
4 Menjunjung tinggi persaudaraan, persatuan serta kasih mengasihi, artinya
selalu mengusahakan terwujudnya persaudaraan (ukhuwah), persatuan
(ittihad), dan saling mengasihi (tarahum) antara sesama warga Nahdlatul
Ulama, antara sesama kaum muslimin, antara sesama bangsa Indonesia,
dan antara sesama manusia.
5 Meluhurkan kemuliaan moral dan menjunjung tinggi kejujuran dalam
berpikir, bersikap dan bertindak. Artinya selalu berusaha menerapkan
akhlakul karimah pada diri sendiri, keluarga, masyarakat luas. Langkah
awalnya adalah kejujuran dalam berpikir, bersikap dan bertindak. Jujur
kepada diri sendiri, jujur kepada Allah, jujur kepada jamiyah, dan jujur
kepada masyarakat.
6 Menjunjung tinggi kesetiaan kepada agama, bangsa, dan negara artinya
selalu setia kepada agama Islam, bangsa Indonesia dan Negara Republik
Indonesia, secara tawazun, tidak mempertentangkan antara satu dengan
yang lain. Membela kepentingan bangsa dan negara ada lah juga sebagian
dari ajaran agama.
7 Menjunjung tinggi nilai-nilai kerja dan prestasi sebagai bagian dari iba
dah kepada Allah SWT artinya berpendirian, bahwa amal, kerja, dan
kemampuan melakukan tugas berhasil dengan baik, merupakan ibadah
kepada Allah SWT.
8 Menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan ahli-ahlinya artinya, selalu
berusaha menambah ilmu, baik ilmu tentang ayat-ayat Allah yang ber
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
63
wujud ajaran agama, maupun ayat-ayat Allah yang berwujud alam
semesta.
9 Selalu siap untuk menyesuaikan diri dengan setiap perubahan yang
membawa manfaat bagi kemaslahatan manusia. Artinya selalu menyadari
bahwa alam semesta ini terus-menerus mengalami perubahan, tidak
pernah berhenti, kita harus selalu siap menghadapi perubahan tersebut
dan berusaha mengarahkannya.
10 Menjunjung tinggi kepeloporan dalam usaha mendorong, memacu dan
mempercepat perkembangan masyarakatnya. Artinya selalu berusaha
mempelopori, mendorong, dan mempercepat perkemban gan masyarakat
kearah positif yang bermanfaat, yang benar menurut agama dan akal
sehat. Selalu mencari yang baru yang lebih baik dan tetap memelihara
yang lama yang baik.
11 Menjunjung tinggi kebersamaan di tengah kehidupan berbangsa dan
bernegara. Artinya selalu berusaha memelihara kebersamaan dalam
menempuh kehidupan diantara sesama bangsa dan kehidupan berne gara,
untuk memelihara keutuhan bangsa, keutuhan negara dan untuk
mewujudkan kesejahteraan bersama.
Prilaku Politik
Sebagai warga negara, warga NU tidak mungkin lepas dari
perkembangan perpolitikan bangsa. Adapun ciri-ciri atau prilaku khas warga
Nahdlatul Ulama dalam berpolitik antara lain sebagai berikut:
1. Demokratis, artinya suka menghargai orang lain dengan pendapat-
pendapatnya yang tidak selalu sama dengan pendapat sendiri.
2. Konstitusional, artinya selalu menghormati dan mentaati undang-undang.
aturan permainan di dalam berorganisasi, dan aturan permainan dalam tata
kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
3. Taat hukum, artinya mentaati hukum dan peraturan yang berlaku, serta
tidak main hakim sendiri.
1. Mampu mengembangkan mekanisme musyawarah dan mufakat, sadar
akan posisi dan fungsi diri di tengah tata pergaulan masyarakat dan selalu

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


64
berusaha mencapai kesepakatan serta menghormatinya, meskipun tidak
selalu sesuai dengan selera atau pendapat sendiri.
2. Humanisme-relegius, artinya amat peduli dengan nilai-nilai kemanusiaan
yang agamis, dan berwawasan kebangsaan menjaga dan melestarikan
tradisi yang baik serta mengambil hal-hal baru yang lebih baik untuk
ditradisikan menjadi corak perjuangan yang ditempuh dengan cara-cara
yang santun dan akhlaqul karimah.
3. Terbuka dalam pergaulan lintas agama, lintas suku, lintas ras, dan lintas
golongan yang dimanifestasikan dalam bentuk visi, misi, program
perjuangan, keanggotaan dan kepemimpinan.
Prilaku Budaya
Kebudayaan, termasuk di dalamnya tradisi, adat-istiadat, kesenian dan
sebagainya adalah merupakan hasil dari budi daya manusia atau kelompok
masyarakat tertentu yang bervariasi dan multi dimensi. Kebudayaan
mengandung subyektifitas yang sangat tinggi karena setiap jenis kebudayaan
sangat dipengaruhi oleh tingkat berfikir dan norma nilai yang berkembang di
masyarakat itu.
Di dalam menyikapi aneka ragam budaya dan memecahkan segala
macam persoalan budaya, warga Nahdlatul Ulama selalu berpendapat,
bersikap dan berprilaku sebagai berikut:
1. Proporsional-normatif, artinya masalah kebudayaan dengan segala
manifestasinya harus ditempatkan pada kedudukan yang wajar. Dan
bagi pemeluk agama, kebudayaan harus diukur dan dinilai dengan
norma-norma.
2. Obyektif-selektif, artinya kebudayaan yang baik dalam arti menurut
norma agama dari manapun datangnya dapat diterima dan bahkan bila
perlu dikembangkan untuk kemaslahatan masyarakat banyak.
3. Adaptif-akomodatif, warga Nahdlatul Ulama tidak boleh kontradiktif
dengan segala bentuk kebudayaan yang ada. Bakkan terhadap jenis
kebudayaan yang sekiranya bebas dari nilai-nilai agama bila perlu
dimasuki nilai-nilai agama sebagai bagian dari aksi dakwah kultural.

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


65
4. Elastis, artinya warga Nahdlatul Ulama terbuka pada hal-hal baru yang
baik dengan memegang pada tradisi baik yang sudah berlangsung.
Warga NU juga tidak boleh apriori, Misalnya selalu menerima dan
berpegang kepada yang lama dengan menolak segala macam yang baru
atau sebaliknya selalu mengejar yang baru dan menolak yang lama.
Rangkuman
 Sakhaiyah Nahdliyah, adalah bentuk prilaku yang diharapkan menjadi ciri
khas warga Nahdothul Ulama
 Prilaku keagamaan ,yang meliputi:
a.Aqidah,keseimbangan penggunaaan dalil aqli dan dalil naqli,serta
pengambilan jalan tengah antara takdir dan ikhtiyar.
b.sya’riah, Menjalankan syarai’at tanpa ragu-ragu dengan berpegang
pada Alqur'an dan As Sunnah, serta memberikan toleransi perbedaan
pendapat pada maslahat furu’iyahdan mu’amalah.
c.Tasawuf, Pembentukan sikap mental dalam beribadah dalam
melaksanakan syari’at agama.
 Prilaku social, melakanakan prinsip sebagaimana pada mabadi Khaira
Ummah dan Khillah Nahdlatul Ulama.
 Prilaku politik, mendasari prilaku dengan sikap demokratis, konstitusional,
hokum, Humanisme relegius, terbuka, dan mengembangkan prinsip
musyawarah
 Prilaku sebagai anggota Nahdlatul Ulama
a.Setia kepada Nahdlatul Ulama
b. Belajar bersama Nahdlatul Ulama
c.Melaksanakan tuntunan Nahdlatul Ulama
d. Memperjuangkan Nahdlatul Ullama
e.Sabar sebagai warga Nahdlatul Ulama
Tugas
Jawablah Pertanyaan Berikut!
1. Mengapawarga NU harus mempunyai perilaku yang menjadi ciri khasnya?
2. Apa dasar yang digunakan warga NU untuk membentuk cirikhas
perilakunya dalam aspek keagamaan?

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


66
3. Diambil dari rumusan mana pembentuk perilaku warga NU di aspek
sosial?
4. ‫المحافظة على القديم الصالح واألخذ بالحديد األصلح‬
Benarkah dalil tersebut menjadi dasar pembentuk perilaku budaya
warga NU? Jelaskan!
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................
...................................................................................................................

A. Pengertian Mabadi Khaira Ummah


Identitas suatu masyarakat dapat terlihat pada sikap dan tingkah
lakunya dalam segala bidang kehidupan. Sumbernya dapat berasal dari
berbagai kebudayaan yang diserap, dan dapat juga berasal dari suatu ajaran
yang telah dirumuskan dengan sempurna. Proses pembentukannya dapat
terjadi secara alamiah dan berlangsung dalam waktu yang lama, atau melalui
upaya penanaman yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan dapat
terbentuk dalam waktu yang cukup singkat.
Pengalaman Nahdlatul Ulama dalam pengabdiannya yang cukup lama
serta faham keagamaannya adalah sesuatu yang sangat berharga, dan
mengandung nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan landasan dalam
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
67
pembentukan identitas suatu masyarakat. Nilai-nilai yang dapat digali dari
pengalaman dan faham keagamaan Nahdlatul Ulama ternyata cukup banyak,
karena sumber utamanya adalah Al Quran dan Hadits Rasulullah SAW yang
keduanya merupakan wahyu, disamping tuntunan dan petunjuk dari
Assalafus Shalih. Oleh karena itu perlu dipilih beberapa prinsip yang dapat
dijadikan dasar bagi proses awal pembentukan identitas dan sebagai landasan
untuk pembinaan lebih lanjut, prinsip-prinsip dasar tersebut kemudian
dikenal dengan sebutan "Mabadi Khaira Ummah".
Mabadi Khaira Ummah adalah gerakan pembentukan identitas dan
karakter warga Nahdlatul Ulama, melalui penanaman nilai-nilai yang dapat
dijadikan prinsip-prinsip dasar(Mabadi). Gerakan tersebut juga merupakan
langkah awal bagi pembentukan umat terbaik (khaira ummah), suatu umat
yang mampu melaksanakan tugas amar ma'ruf nahi munkar. Allah berfirman
dalam surat Ali Imran: 110
‫كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون باهلل‬
“Jadilah kamu sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia mengajak
kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dan beriman kepada Allah”
B. Perumusan Mabadi' Khoiro Ummah
Pada tahun 1935, setelah Kongres HBNO XIII, HBNO (sebutan
PBNU waktu itu) melakukan gerakan pembinaan umat khususnya warga
Nahdlatul Ulama, melalui upaya penanaman prinsip dasar agar menjadi
identitas dan karakter warga Nahdlatul Ulama.
Lahirnya gerakan ini didorong oleh adanya kesadaran bahwa untuk
mewujudkan cita-cita dan tujuan Nahdlatul Ulama harus didukung oleh umat
yang memiliki sifat-sifat terpuji, dan mental kejuangan yang tinggi yang
mampu mengemban tugas amar ma'ruf nahi munkar.
Selain itu Kongres XIII mengamanatkan kepada HBNO untuk
melakukan gerak pembangunan ekonomi (economic mobilisatie). Oleh
karena itu perlu adanya penggalangan umat terlebih dahulu sebagai pangkal
dari upaya pembentukan khaira ummah.

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


68
Kemudian gerakan itu memasyarakatkan mabadi khaira ummah,
dilakukan bersamaan dengan gerakan pengembangan Nahdlatul Ulama keluar
pesantren, sehingga upaya pembinaan dan penggalangan tersebut tidak hanya
mempunyai dampak ke dalam saja, tetapi juga mempunyai dampak keluar,
yaitu suatu umat yang dijadikan teladan (uswatun hasanah) sebagai salah satu
aset yang dapat dijadikan modal dalam upaya pengembangan nilai-nilai
ajaran Nahdlatul Ulama.
Upaya penanaman mabadi khaira ummah dilakukan dengan memberikan
penjelasan secara terus-menerus melalui berbagai forum, khususnya Lailatul
Ijtima', yang diadakan di Ranting-Ranting. Dan melalui instruksi yang
dilakukan oleh HBNO seperti tertuang dalam "Intructie Ke-11 tentang
"Programma Membangoen Oemat Islam dan Pendahoeloenya, Langkah
Membangoen Masjarakat Islam dan Econominya", serta melalui usaha-usaha
nyata seperti gerakan syirkah ta'awuniyah.
Hasil yang dicapai dan upaya tersebut sungguh sanget mengg walau
jumlah anggotanya masih sangat sedikit dibanding sekering but gue dilihat
dari beberapa hal antara lain semangat berorganent semakan tumbol dan
berkembang, kegiatan organist dalam berbagai bidang se tampak, kesetiaan
warga semakin kuat dan para pemimpinnya sematon kompak. Kalaupun ada
perbedaan pendapat di antara mereka, sest mate didasarkan atas perbedaan
pendirian bukan karena kepentingan, keseh ini membawa dampak positif baik
dalam pembinaan ke dalam pendatan upaya pengembangan NU keluar
Namun sangat disayangkan gerakan yang demikian baik, sempat livet
karena terjadinya Perang Dunia dan Nahdlatul Ulama menindi partai polik
Keinginan untuk menghidupkan kembali gerakan ini pernah muncul sekitar
1973 bertepatan dengan munculnya suara ajakan untuk kembali ke Khitthah,
namon suara ini kembali tenggelam. Baru setelah Nahdlatul Ulama kembali
ke Kithal 1926, keinginan untuk meneruskan kembali gerakan Mabadi Khaira
Ummah muncul kembali dan mengamanatkan kepada Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama agar menangani masalah ekonomi secara lebih serius.
Akhirnya pada Musyawarah Nasional Alim Ulama Nahdlatul Ulama d
Lampung 1992 dirumuskan kembali Gerakan Mabadi Khaira Ummah terdiri

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


69
atas lima butir, yaitu: "As Shidqu" "Al Amanah/Al Wala bil Ahdi", dan "At
Ta Al Adalah dan Al Istiqamah, yang disebut juga Al Mabadiul Khamsah.
Dasar pemikiran adanya penambahan tersebut adalah perbedaan situas
antara tahun 1935 dan sekarang, dan perbedaan sasaran yang ingin dicapai
sasaran pada waktu dahulu hanya pembentukan identitas dan karakter wargs
sedangkan sekarang ini selain kedua sasaran tersebut juga dimaksudkan
sebagai landasan bagi pembentukan tata kehidupan baru yang lebih baik.
C. Isi dan Kandungan Mabadi Khaira Ummah
1. As Shidqu
Ashshidqu mempunyai arti kejujuran, kebenaran, kesungguhan dan
keterbukaan. Kejujuran adalah satunya kata dengan perbuatan. Apa yang
dilahirkan sama dengan apa yang ada dalam hatinya.
Allah SWT berfirman dalam surat At Atubah
‫يأيها الذين أمنوا اتقوا هللا وكونوا مع الصادقين‬
"Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur."
2. Al Amanah wal Wafa bil Ahdi
Al Amanah wal Wafa bil Ahda (‫ ) األمانة والوفاء بالعهد‬berasal dari dua istilah
Al-Amanah memiliki pengertian yang lebih umum meliputi semua beban
yang harus dilaksanakan, baik ada perjanjian maupun tidak, sedangkan Al
Wafa bil Ahdi hanya berkaitan dengan sesuatu yang terdapat perjanjian.
Namun kedua istilah itu digabung menjadi satu kesatuan. Yang
pengertiannya meliputi dapat dipercaya, setia, dan tepat janji.
Dapat dipercaya adalah sifat yang dilekatkan pada seseorang yang dapat
melaksanakan tugas yang dipikulnya, baik yang bersifat diniyah maupun
ijtima'iyah. Setia mengandung pengertian kepatuhan dan ketaatan terhadap
Allah dan pimpinan/penguasa sepanjang tidak memerintah untuk berbuat
maksiat. Sedangkan tepat janji mengandung arti melaksanakan semua
perjanjian baik perjanjian yang dibuatnya sendiri maupun perjanjian yang
melekat karena kedudukannya sebagai orang mukallaf dan meliputi janji

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


70
pemimpin terhadap yang dipimpinnya, janji sesama anggota masyarakat,
antara sesama anggota keluarga dan setiap individu.
Firman Allah SWT surat An Nisa ayat 58:
‫ إن هللا يأمركم أن تؤدوا األمانات إلى أهلها‬...
"Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu sekalian untuk menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya."
3. Al Adalah
Al -Adalah mengandung pengertian bersikap adil dan memberikan hak
dan kewajiban secara proporsional. Bersikap adil dalam menempatkan
sesuatu pada tempatnya, berpihak kepada kebenaran, menyalahkan yang
salah dan membenarkan yang benar. Bersikap adil dituntut dari semua pihak
lebih-lebih dari penguasa, hakim, pimpinan, kepala keluarga, dan orang alim
dalam berfatwa.
Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban, hak adalah sesuatu yang
mesti diperolehnya, sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus
dikerjakannya. Pemberian hak dan pelaksanaan kewajiban bagi setiap orang
disesuaikan dengan proporsi masing-masing.
Allah berfirman pada surat Al-Maidah ayat 8:
‫يأيها أمنوا كونوا قوامين هلل شهداء بالقسط وال يجرمنكم شنال قوم على أال تعدلواعدلوا‬
‫هو أقرب للتقوى واتقوا هللا إن هللا خبير بما تعملون‬
"Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang
selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
5.At Taawun
At Taawun merupakan sendi utama dalam tata kehidupan masyarakat,
manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan pihak lain, pengertian

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


71
taawun meliputi, tolong-menolong, setia kawan, dan gotong royong dalam
kebaikan dan ketaqwaan.
Firman Allah dalam surat Al Maidah ayat 2:
‫وتعاونوا على البر والتقوى وال تعاونوا على اإلثم والعدوان‬
"Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa dan jangan to
long-menolong kamu dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertaqwalah kepada Allah. Sesungghnya Allah amat berat siksa-Nya"
5. Al Istiqamah
Al Istiqamah mengandung pengertian keajegan, kesinambungan, dan
keberlanjutan. Keajegan adalah tetap dan tidak bergeser dari jalur sesuai
dengan yang ditentukan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya serta tuntunan yang
diberikan oleh As Salafus Shalih. Kesinambungan artinya keterkaitan antara
satu kegiatan dengan kegiatan yang lain dan antara periode satu dengan
periode yang lain, sehingga semuanya merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan dan saling menopang. Sedangkan keberlanjutan adalah proses
pelaksanaan secara terus menerus dan tidak mengalami kemandegan.
Firman Allah surat Fusshilat ayat 30:
‫إن الذين قالوا ربنا هللا ثم استقاموا تتنزل عليهم المالئكة أال تخافوا وال تحزنوا‬
‫وأبشروا بالجنة التي كنتم توعدون‬
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami adalah Allah,
kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun
kepada mereka. Jangan kamu merasa takut dan jangan merasa sedih Dan
bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu
Rangkuman
1. Mabadi' Khaira Ummah, adalah gerakan pembentukan identitas dan
karakter warga Nahdlatul Ulama, melalui penanaman nilai-nilai yang
dapat dijadikan prinsip-prinsip dasar.
2. Mabadi Khaira Ummah telah dirumuskan oleh Kongres (muktamar NU)
ke-13 tahun 1935, dan diperbarui serta disempurnakan pada Munas Alim
Ulama NU tahun 1992.
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
72
3. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam Mabadi Ummah antar lain:
a. As-shidqu artinya kejujuran,kebenaran,kesungguhan,dan
keterbukaan.
b. Al-Amanah wal wafa bil ahdi artinya dapat dipercaya,setia,tepat
janji,dan tanggungjawab.
c. Al Adalah, artinya adil dan proporsional.
d. At Ta'awun, artinya tolong-menolong, setia kawan, dan gotong
royong..
Tugas
Jawablah Pertanyaan Berikut
1. Apa yang dimaksud dengan umat terbaik?
2. Mengapa Munas Alim Ulama 1992 menambahkan 2 prinsip pada Mabadi
Khaira Ummah?

Sesuai dengan butir-butir yang telah dirumuskan oleh Nahdlatul


Ulama, maka penerapan prinsip-prinsip tersebut dapat digambarkan antara
lain:
I.As Shidqu
Penerapan prinsip As Shidqu (As shidqo) bagi warga Nahdlatul Ulama dan
pemimpinnya hendaknya selalu benar dan jujur dalam sikap,
ucapan,perbuatan, dan dalam pemikirannya.
a. Kejujuran dalam bersikap
Kejujuran dalam bersikap yaitu sikap dan ekspresi diri yang ditujujkkan
dalam keseharian tumbuh dari hati nuraninya. Tidak ada kepura-puraan dan
tidak ada sikap yang dibuat-buat. Di dalam menghadapi sesuatu, ia selalu
bersikap apa adanya, kalau yang dihadapi benar, ia tidak perlu berpura-pura
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
73
menyalahkan. Kalau yang dihadapi sesuatu yang menyenangkan ekspresi
dirinya juga harus senang. Begitu pula kalau hatinya setuju, tidak perlu harus
pura-pura tidak setuju. Sikap yang demiikian ini justru akan menjadikan
seseorang bersikap mantap, dan, tidak ragu-ragu.
Sebagai contoh kejujuran seorang pelajar, ia harus memahami
kedudukan seorang murid. Murid tidak boleh menonjolkan kekayaan atau
kemiskinannya, kepandaian atau kebodohannya. Tidak boleh sombong
kearena mempunyai kelebihan dibanding temannya, atau rendah diri karena
mempunyai kekurangan. Akan tetapi murid tidak boleh berpura-pura, yang
kaya berpura-pura miskin atau sebaliknya, yang pandai berpura-pura bodoh
atau sebaliknya. Sehingga pada saat yang mempunyai kelebihan akan
membantu yang kekurangan, yang kekurangan juga akan meminta bantuan
kepada yang mempunyai kelebihan.
b. Kejujuran dalam berbicara
Kejujuran dalam berbicara, yaitu hendaknya pembicaraan dan perkataan
seseorang sesuai dengan hati nuraninya.Sebagai seorang pelajar, harus jujur
dalam berbicara, ia harus berbicara sesuai dengan isi hatinya, ia tidak boleh
bohong. Apa yang dikatakan harus sesuai dengan kenyataan, kalau
kenyataannya "ya" maka harus dikatakan “ya”. Orang yang berbohong,
biasanya kesulitan untuk menutupi kebohongannya. sehinga ia harus
berbohong lagi. Dan agar kebohongan yang kedua tidak diketahui orang,
maka ia harus berbohong lagi, dan begitu seterusnya, maka ia tidak akan bisa
berhenti berbohong.
Salah seorang murid yang banyak bicara. la sering bercerita tentang
kegiatannya semalam kepada teman-temannya, dan tidak jelas kebenaran apa
yang dikatakannya. Pada suatu saat la berjanji kepada teman-temannya untuk
datang ke rumahnya, tapi ia tidak datang dengan alasan ia sakit. Teman-
temannya langsung menjenguknya, ternyata ia tidak ada di rumah justru ia
bermain di lapangan. Paginya ditanya temannya, ia beralasan bahwa ia
sebenarnya pergi untuk berobat. Teman-tamannya akhirnya tahu, bahwa ia
sering berbohong. Pada saat yang lain, ia menagajak teman-temannya untuk
datang ke rumahnya dalam sebuah acara ulang tahun. Teman-temannya tidak

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


74
ada yang mau datang, karena takut ia hanya sekedar membual. Teman-
temannya menganggapnya ia seorang pembohong.
c. Jujur dalam berbuat
Jujur dalam berbuat, yaitu perbuatan yang dilaksanakan dalam kegiatan
sehari-hari benar-banar sesuai dengan perencanaan yang ada dalam hatinya.
Ia berbuat hanya untuk mendapatkan kemaslahatan, tanpa terselubung sifat
pura-pura, dan sifat pamer. Seseorang berbuat sesuatu, kalau memang harus
berbuat sesuatu, kalau memang tidak diperlukan, maka ia juga tidak berbuat
sesuatu. Kalau seseorang pelajar pergi ke sekolah, harus berniat mencari
ilmu, tidak karena takut dimarahi orang tua, atau takut tidak diberi uang saku.
Kejujuran dalam berbuat ini akan membawa seseorang yakin dalam
perbuatannya dan percayadiri.
Menjadi seorang murid harus selalu jujur. la berbuat harus sesuai
dengan isi hatinya. Ia berbuat sesuatu kepada temannya karena harus
membantu temannya, bukan karena maksud-maksud tertentu. Umpama
seorang murid kebetulan anak orang kaya, ia sering datang ke rumah gurunya
dan memberikan hadiah kepada gurunya. Perbuatan ini sangat baik, karena ia
memuliakan gurunya. Tetapi ia tidak boleh bermaksud mendekati gurunya itu
untuk mendapatkan nilai yang bagus, padahal ia tidak bisa mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Bila ia mempunyai niat yang tidak
baik, maka ia adalah seorang yang tidak jujur dalam perbuatannya.
e.Jujur dalam berfikir
Jujur dalam berfikir, yaitu seseorang dalam pemikirannya selalu
didasarkan pada kerangka yang benar dan obyektif. Apabila seseorang
berfikir dan berpendapat, ia tidak mempunyai tendensi apapun, ia selalu
berfikir dan berpendapat apa adanya. Ia akan mengakui salah kalau memang
dalam pemikiran atau pendapatnya terdapat kesalahan, begitupula ia akan
mengakui benar pemikiran orang lain dan menyetujui pendapatnya, kalau
memang pemikiran dan pendapat itu benar. la tidak akan ngotot dan kaku
mempertahankan pendapatnya kalau memang ada yang lebih baik. Dengan
demikian pemikirannya akan selalu dihargai orang lain.

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


75
Pada sebuah diskusi seorang murid bersama teman-temannya dalam
satu kelompok berusaha memecahkan masalah dengan sungguh-sung guh,
masing-masing mengeluarkan pemikirannya dan alasannya sendiri sendiri.
Pemikiran mereka sering berbeda, tetapi setelah di teliti alasan alasannya,
mereka bisa memilih mana yang lebih kuat dan yang lebih logis. Pendapat
itulah akhirnya yang mereka sepakati. Kelompok diskusi demikian inilah
yang disebut sebagai kelompok diskusi yang jujur dalam berfikir.
2. Al Amanah wal Wafa' bil Ahdi.
Dengan membaca syahadat setiap orang mu'min, berarti ia berjanji
kepada Allah untuk beribadah hanya kepada Allah. Dalam sebuah organisasi,
anggotanya secara otomatis harus berjanji untuk tunduk kepada peraturan
organisasi itu. Dengan demikian maka ia harus bisa melaksanakan peraturan
itu dengan sebaik-baiknya. Setiap murid juga otomatis berjanji melaksanakan
tata tertib sekolah, maka ia harus mentaatinya dan tidak boleh melanggar tata
tertib sekolah itu.
Begitu juga seseorang yang berjanji kepada orang lain untuk
membayar hutangnya, atau akan memberi hadiah kepada orang lain, atau
seorang murid berjanji datang ke rumah temannya untuk mengerjakan PR
atau yang lain, maka mereka harus bisa menepati janjinya. Akan tetapi
apabila karena sesuatu hal, ia tidak melaksanakan janji itu tanpa dibuat-buat,
maka ia harus menyampaikan alasan kepada orang yang dijanjikan, dengan
alasan yang jujur.
3. Al Adalah
Sebagai seorang pelajar sikap adil harus selalu melekat dalam setiap
kegiatannya. Seorang murid tentu akan disayangi oleh gurunya, dan juga
disegani teman-temannya. Karena ia mengerti tanggungjawabnya. Seluruh
tugas dan tanggungjawab dilaksanakan sebagai kewajiban, hak-hak temannya
selalu dipenuhi. Tetapi ia juga tegas terhadap teman-temannya yang tidak
melaksanakan kewajibannya. Setiap hari ia mengontrol teman-temannya
yang bertugas sebagai piket kebersihan dan semacamnya. Bahkan temannya
yang tidak mengerjakan tugas PR pun diingatkannya.
4.At Ta'awun
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
76
Manusia diciptakan oleh Allah dalam kondisi yang lemah, betapun
kuatnya ia masih mempunyai kelemahan, apapun kedudukannya, ia masih
membutuhkan orang lain. Orang kaya membutuhkan orang miskin untuk
membantu, dan orang miskin membutuhkan orang kaya untuk memberikan
pekerjaan. Penguasa membutuhkan pembantu untuk melaksanakan
kekuasaannya, orang awam membutuhkan pemimpin untuk melindungi.
Pedagang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, petani
membutuhkan pedagang untuk menjual hasil pertaniannya dan seterusnya.
Semua manusia harus menyadari kelemahannya sendiri, dan ketergan
tungannya kepada orang lain. Pada suatu saat seseorang membutuhkan orang
lain, dan pada saat yang lain ia akan dibutuhkan orang lain. Di sinilah
pentingnya tolong menolong. Seseorang harus mempunyai kesadaran, ketika
orang lain berada dalam keadaan kesulitan, maka ia harus bertindak untuk
menolongnya tanpa harus diminta. Apalagi ketika orang lain meminta
pertolongan, maka seseorang tidak boleh menolaknya. Semua kegiatan itu
harus dilaksanakan dengan ikhlas, tanpa merasa adanya tekanan, dan tanpa
mengharapkan imbalan.
Seorang murid harus selalu memperhatikan kesulitan temannya.
Meskipun ia bukan anak orang kaya, ia tidak boleh segan-segan menyisihkan
uang sakunya untuk membantu temannya yang pada saat itu mebutuhkan
uang sedikit yang mendesak, karena tidak membawa uang sama sekali.
Bukan hanya itu, kesulitan apapun ia harus selalu berusaha membantunya.
Dalam berbuat semuanya itu tidak boleh mengharapkan apapun dari
temannya. Murid yang demikian mempuyai banyak teman dan sangat disukai
oleh feman-temannya.

5.Al Istiqamah
Seseorang dalam berbuat baik, hendaklah dilaksanakan sesuai dengan
tujuan perbuatan itu, dan dengan hati yang mantap, serta tidak mudah
terpengaruh oleh keadaan yang membelokkan dari tujuan semula. Umpama
seseorang yang berdagang dengan membuka sebuah toko kain, maka ia harus
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
77
ajeg dengan usahanya itu, meskipun gagal satu dua kali harus terus dicobanya
lagi. Tidak dibenarkan ia berubah-ubah dengan profesi lain sebelum usaha itu
benar benar dinyatakan gagal. Karena pada hakikatnya kegagalan itu adalah
awal dari kesuksesan.
Seseorang dalam berbuat baik juga harus terus menerus. Tidak boleh
ketika senang ia berbuat dengan semangat yang sangat tinggi, tetapi setelah
itu ia lemah dan tidak mau berbuat lagi. Ketika sekolah umpamanya, seorang
murid belajar tidak henti-hentinya saat akan mendekati ujian, tetapi setelah
ujian selesai, atau jauh sebelum ujian ia tidak mau membuka bukunya sama
sekali. perbuatan yang demikian ini bukan sikap istiqamah. Seharusnya murid
belajar sedikit demi sedikit tetapi terus menerus, baik mendekati ujian atau
tidak. Rasulullah Saw. bersabda:
‫ " أحب األعمال إلى هللا أدومها وإن قل‬: ‫قال رسول هللا ﷺ‬
" Amal yang paling dicintai Allah, adalah amal yang terus menerus
dikerjakan (istiqamah) walaupun sedikit.
Lima sikap dasar, jujur, dapat dipercaya, adil, tolong-menolong, dan
ajeg ini adalah sikap yang harus ditumbuhkan bagi setiap warga untuk
mendapatkan keluhuran budi. Oleh sebab itu sikap ini harus ditumbuhkan
dan dibiasakan sejak masa dini, sehingga kelak ketika seseorang sudah
mandiri, sudah berinteraksi sosial ia akan menjadi warga masyarakat yang
benar-benar dapat diteladani.
Rangkuman

 Nilai-nilai yang terkandung dalam Mabadi' Khaira Ummah harus bias


dijadikan pedoman dan diterapkan dalam segala sepek kehidupan
sehari-hari.
 Penerapan nilai-nilai Mabadi' Khaira Ummah, harus dibentuk dalam
sebuah pembiasaan dan dimulai dari sejak usia dini.
 Para pemimpin, pengasuh, dan pembimbing harus menjadi contoh dan
tauladan bagi seluruh kelompok masyarakat.
Tugas

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


78
 Apakah prinsip Mabadi' Khaira Ummah sudah diterapkan di
sekolahmu?
 Berikan contoh yang sudah dan yang belum dilaksanakan, dan berikan
alasannya!

UJI KOMPETENSI
1. Pernyataan yang salah tentang identitas suatu masyarakat yaitu……..
a. dapat dilihat pada sikap dan tingkah laku mereka dalam segala bidang
kehidupan
b. bersumber dari berbagai kebudayaan yang diserap atau dari suatu ajaran
yang telah dirumuskan
c. terbentuk secara alamiyah atau melalui upaya penanaman yang
sungguh-sungguh
d. proses pembentukannya hanya memerlukan waktu yang relatif singkat
2. Mabadi Khaira Ummah mengandung beberapa prinsip pilihan untuk
dijadikan sebagai dasar bagi pembentukan umat yang terbaik. Berikut ini
yang tidak termasuk sumber prinsip-prinsip tersebut yaitu.....
a. a.Al Qur'an c.Al 'Amalus Shalih
b. Hadits d.tuntunan As Salafus Shalih

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


79
3. Gerakan Mabadi Khaira Ummah merupakan yaitu langkah awal bagi
pembentukan umat terbaik,yaitu umat yang menurut QS Ali Imran: 110
mampu....
a. melaksanakan tugas amar ma'ruf nahi munkar
b. berkompetisi pro-aktif dalam berbuat kebajikan
c. memurnikan ibadah kepada Allah semata-mata
d. hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
4. Oleh karena didorong oleh kesadaran bahwa upaya mewujudkan cita-
cita dan tujuan NU harus didukung oleh umat yang memiliki sifat-sifat
terpuji dan mental juang yang tinggi, maka dicanangkanlah Gerakan
Mabadi Khaira Ummah.....
a. yang dipromotori oleh K.H. Ahmad Shiddiq
b. yang bergerak di bidang dakwah dan pendidikan
c. yakni gerakan politik melawan kaum penjajah
d. pasca Kongres HBNO ke-13 pada tahun 1935
5. Tidak termasuk jalur untuk upaya menanamkan Mabadi Khaira Ummah
di masyarakat yaitu ....
a. forum Lailatul Ijtima' di Ranting-Ranting
b. rapat kengurusan di tingkat pusat sampai Ranting
c. instruksi HBNO kepada warga NU
d. usaha-usaha nyata seperti Syirkah Ta'awuniyah
6. Salah satu butir Mabadi Khaira Ummah adalah As Shidqu. Berikut ini
yang tidak termasuk pengertian As Shidqu yaitu ....
a. kejujuran c.kesungguhan

b. kesetiaan d.keterbukaan

7. ‫يا أيها الذين آمنوا كونوا قوامين هللا شهداء بالقسط المائدة‬
Kutipan ayat tersebut merupakan dalil bagi salah satu butir Mabadi Khaira
Ummah yaitu…….
a. Al Amanah Wal Wafa bil ahdi
b. At Ta’awun
c. Al istiqomah
d. al’adalah

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


80
8. Salah satu butir Mabadi Khaira Ummah yang merupakan sendi utama
dalam tata kehidupan bermasyarakat adalah....
a. Al Amanah wal Wafaa bil 'Ahdi
b. At Ta'awun
c. Al Istiqamah
d. Al 'Adalah
9. "Tidak bergeser dari koridor yang ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya
serta tuntunan para ulama As Salafus Shalihin", begitulah antara lain
pengertian salah satu butir Mabadi Khaira Ummah: ....
a. Al Amanah wal Wafaa bil 'Ahdi
b. At Ta'awun
c. Al Istiqamah
d. Al’adalah
10. Tidak termasuk wujud penerapan jujur dalam berfikir yaitu….
a. berfikir benar dan.obyektif
b. berpendapat tanpa tendensi terselubung
c. mengaku salah jika pendapatnya memang salah
d. jika berpendapat selalu dihargai orang lain
11. Seorang siswa selalu menyadari tanggung jawabnya sehingga disayangi
gurunya dan disegani teman-temannya, begitulah contoh dan manfaat
penerapan salah satu butir Mabadi Khaira Ummah: .....
a. As Shidqu
b. Al 'Adalah
c. At Ta'awun
d. Al Istiqamah
12. Karena pada suatu saat seseorang membutuhkan orang lain, dan pada saat
yang lain ia dibutuhkan oleh orang lain, maka setiap orang harus
menyadari kelemahannya sendiri beserta ketergantungannya kepada orang
lain. Demikianlah antara lain bentuk penerapan salah satu butir Mabadi
Khaira Ummah yaitu ....
a. Al Amanah wal Wafaa bil 'Ahdi
b. At Ta'awun
c. Al Istiqamah
d. Al 'Adalah

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


81
13. Tidak berpura-pura atau dibuat-buat, begitulah antara lain pengertian
jujur dalam....
a. Bersikap
b. berbicara
c. berekspresi
d. berpikir
14. Semua siswa kelas IX rata-rata mematuhi tata tertib sekolah, tidak
pernah absen mengikuti semua mata pelajaran di kelas, dan tidak pernah
pula menyia-nyiakan tugas PR, demikianlah contoh penerapan salah satu
butir Mabadi khaira ummah……..
a. Al’adalah
b. Al Istiqamah
c. Al Amanah wal Wafaa bil 'Ahdi
d. At Ta'awun
15. Seorang wanita bersuami dalam keadaan hamil datang kepada
Rasulullah SAW dan minta dihukum atas perbuatan selingkuhnya dengan
laki-laki lain. Oleh karena sampai 3 kali ia ajukan permintaan itu, maka
oleh Rasulullah ia dihukum rajam sampai mati. Demikianlah contoh
perierapan Al 'Adalah yang merupakan salah satu butir Mabadi Khaira
Ummah, yakni ....
a. tepat janji
b. setia dan tepat janji
c. adil terhadap diri sendiri
d. Adil terhadap Rasulullah
16. Seorang siswa suka menolong temannya yang sedang dalam kesulitan
tanpa diminta. la begitu cekatan menolongnya dengan ikhlas, tanpa merasa
adanya tekanan, dan juga tanpa mengharapkan imbalan. Demikianlah
contoh penerapan salah satu butin Mabadi Khaira Ummah: ....
a. Al ‘adalah
b. Al’istiqomah
c. As;shidqu
d. At’ta’awun
17. "Amal kebajikan yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus
dilakukan walaupun sedikit", begitulah sabda Rasulullah SAW yang
menjadi penerapan salah satu butir Mabadi Khaira Ummah:.....
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
82
a. Al 'Adalah
b. Al Istiqamah
c. As Shidqu
d. At Ta'awun
18. sikap dasar yang tertuang dalam Mabadi Khaira Ummah itu apabila
dibiasakan sejak dini, niscaya seseorang akan ....
a. menjadi manusia teladan
b. popular ditengah tengah masyarakat
c. terpilih menjadi pemimpin
d. mudah memperoleh aneka fasilitas
19. Dengan upaya membudayakan beberapa prilaku melalui sosialisasi
Khatthah Nahdliyah dan Mabadi Khaira Ummah ,maka warga NU bias
diharapkan memiliki…….
a. cakrawala berfikir yang luas
b. kharisma keulamaan
c. kepribadian yang khas
d. kemampuan berpolitik
20. “ yadullahi fauqo aidihim (al-fath:10)”
"Tangan Allah di atas tangan mereka", begitulah makna harfiahnya. Jika
mengikuti makna tersebut maka terjadilah penyerupaan Allah dengan
makhluk yaitu bertangan. Demikian ini menurut dalil akal jelas mustahil.
Karena itu, menurut pandangan NUtangan Allah itu maksudnya kekuasaan
Allah. Begitulah contoh salah satu prilaku keagamaan NU dalam bidang
Aqidah yaitu .....
a. keberanian menginterpretasikan Al Qur'an
b. kecenderungan berfikir rasional
c. hanya menerima sesuatu yang masuk akal
d. menyeimbangkan dalil naqli dan dalil aqli
21. Menurut pandangan NU, bunga Bank hukumnya bisa haram, bisa
mubah, dan bisa syubhat. Demikianlah contoh salah satu prilaku
keagamaan NU di bidang Syari'ah yaitu……
a. mentolerir perbedaan pendapat tentang masalah-masalah furu'iyah dan
mu'amalah ijtima'iyah
b. menyerahkan kepada pendapat masyarakat
c. mengikuti pilihan yang dikehendaki masyarakat
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
83
d. tidak cenderung kepada satu keputusan hukum melainkan beberapa
keputusan hukum
22. Tidak termasuk yang dipatuhi warga NU secara sungguh-sungguh,
tanpa ragu-ragu, dan juga tanpa memberikan peluang terhadap perbedaan
pendapat yaitu ....
a. kewajiban shalat fardlu
b. melafalkan niat shalat
c. haramnya daging babi
d. 8 orang mustahiq zakat
23. "Selalu berpegang teguh pada Al Qur'an dan As Sunnah dengan
menyandarkan diri pada hasil Ijtihad dan bimbingan para ulama Mujtahid",
begitulah salah satu prilaku keagamaan NU di bidang .....
a. Aqidah
b. Syari'ah
c. Tashawuf
d. Tauhid
24. Salah satu cara yang bisa ditempuh dalam beribadah kepada Allah SWT
secara benar adalah dengan melalui thariqah yang benar di bawah
bimbingan seorang mursyid yang bisa dipertanggung jawawabkan.
Begitulah contoh salah satu prilaku keagamaan NU dIbidang....
a. Aqidah
b. Syari'ah
c. Tashawuf
d. Tauhid
25. "Bila perlu dengan mengorbankan kepentingan yang lebih kecil demi
kepentingan yang lebih besar", begitulah salah satu prilaku yang harus
dilakukan oleh warga NU secara istiqamah di bidang.....
a. sosial
b. budaya
c. pendidikan
d. ekonomi
26. "Menjunjung tinggi persaudaraan antar sesama warga NU, antar sesama
Islam, antar sesama warga bangsa, dan antar sesama manusia",
demikianlah salah satu prilaku warga NU dibidang………
a. Ekonomi
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
84
b. Pendidikan
c. Budaya
d. sosial
27. "Selalu menghormati para ahli ilmu, terutama para ulama, sebagai
pembawa khazanah ilmu yang mutlak diperlukan oleh manusia dalam
meraih kebahagiaan duniawi dan ukhrawi". demikianlah salah satu prilaku
warga NU di bidang....
a. politik
b. sosial
c. seni budaya
d. teknologi
28. "Selalu siap beradaptasi dengan setiap perubahan yang membawa
manfaat bagi kemaslahatan manusia", begitulah salah satu prilaku warga
NU di bidang...
a. teknologi
b. keagamaan
c. sosial
d. politik
29. Selalu menghargai orang lain dengan pendapat-pendapatnya yang tidak
mesti sama dengan pendapat sendiri, begitulah pengertian salah satu sikap
politik yang disebut..
a. taat asas
b. konstitusional
c. humanistis
d. demokratis
30. "Mampu mengembangkan mekanisme musyawarah dan mufakat, sadar
akan posisi dan fungsi diri di tengah tata pergaulan masyarakat, dan selalu
berusaha mencapai kesepakatan serta menghormatinya meskipun tidak
sesuai dengan selera dan pendapat sendiri", begitulah salah satu prilaku
warga NU di bidang.....
a. seni budaya
b. politik
c. ekonomi
d. pendidikan

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


85
31. Menurut pandangan NU, tidak termasuk yang harus dimanifestasikan
dalam bentuk visi, misi, program perjuangan, keanggotaan, dan
kepemimpinan yaitu keterbukaan dalam pengertian lintas....
a. agama
b. suku
c. golongan
d. ekologi
32. Melaksanakan dakwah kultural, begitulah salah satu prilaku budaya NU
yang disebut…….
a. proporsional-normatif
b. adaptatif-akomodatif
c. elastis-fleksibel
d. obyektif-selektif
33. Bukanlah sosok warga NU jika hanya mau menerima yang lama dan
secara apriori menolak yang baru ataupun sebaliknya. Karena itu, salah
satu prilaku budaya warga NU adalah ....
a. proporsional-normatif
b. adaptatif-akomodatif
c. elastis-fleksibel
d. obyektif-selektif
34. Bukanlah sosok warga NU jika tidak sepenuhnya meyakini NU sebagai
satu-satunya organisasi yang memberikan tuntunan hidup yang benar.
Karena itu, warga NU mesti berprilaku....
a. Al Ma'rifah wal Istiqan bi NU
b. Al Jihad fi Sabili NU
c. As Shabru fi Sabili NU
d. Ats Tsiqatu bi NU
35. "Selalu bersemangat memperjuangkan NU agar tetap lestasi dan
berkembang di manapun", begituilah salah satu prilaku warga NU yang
disebut....
a. Ats Tsiqatu bi NU
b. As Shabru fi Sabili Nuc
c. Al Jihad fi Sabili NU
d. Al 'Amal bi Ta'alimi NU

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


86
36. Pembentukan sikap mental dalam beribadah dengan tetap mengikuti
Islam, begitulah pandangan NU tentang pengertian ....
a. Aqidah
b. Syari'ah
c. Akhlaq
d. Tashawuf
37. Tidak termasuk konsep dasar pemahaman dan pengamalan warga NU
terhadap ajaran agamanya yaitu .....
a. keseimbangan
b. toleransi terhadap perbedaan
c. tengah-tengah (moderat)
d. situasional dan kondisional
38. "Meskipun meyakini bahwa Allah Maha Kuasa, namun manusia tetap
berhak menentukan pilihan serta mengusahakannya", begitulah penerapan
warga NU terhadap ajaran agamanya dibidang…….
a. Aqidah
b. Syari’ah
c. Akhlaq
d. Tashawuf
39. "Keseimbangan dalam penggunaan dalil naqli dan dalil aqli, serta
pengambilan jalan tengah di antara keyakinan terhadap taqdir dan
kewajiban berikhtiar", begitulah penerapan warga NU terhadap ajaran....
a. Aqidah
b. Syaaria’ah
c. Akhlaq
d. Tashawuf
40. Tidak termasuk prilaku sosial warga NU dalam kehidupan bermasyarakat
yaitu setiap tingkah lakunya…….
a. mengacu pada norma-norma agama
b. termotifasi oleh keikhlasan
c. berlandasan nilai-nilai akhlaqul karimah
d. disemangati oleh kepentingan politik
41. Tidak termasuk dalam pengertian shalawat dari bahasa yaitu :
a. menyebut-nyebut yang baik
b. ucapan-ucapan yang mengandung kebajikan
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
87
c. mengkultus individukan seseorang
d. permohonan atas curahan rahmat dari Allah
42. Jika dalam QS Al Ahzab: 56 disebutkan bahwa Allah SWT bershalawat
kepada Nabi Muhammad,maka pengertiannya....
a. seperti kita bershalawat kepada beliau
b. seperti para Malaikat bershalawat kepada beliau
c. Allah meneladankan shalawat kepada beliau
d. Allah SWT melimpahkan rahmat kepada beliau
43. Jika dalam QS Al Ahzab: 56 disebutkan bahwa para Malaikat beshalawat
kepada Nabi Muhamad, maka pengertiannya……
a. seperti Allah SWT bershalawat kepada beliau
b. seperti kita bershalawat kepada beliau
c. mereka meneladankan shalawat kepada beliau
d. mereka memohonkan ketinggian derajat beliau
JAWABLAH PERTANYAAN PERTANYAAN BERIKUT DENGAN
SINGKAT DAN JELAS!
1. ‫يأيها الذين أمنوا اتقوا هللا وكونوا مع الصادقين‬
Sebutkan salah satu butir Mabadi Khaira Ummah yang diajarkan dalam
ayat di atas beserta 4 macam artinya !
2. ‫ة‬ªª‫روا بالجث‬ªª‫وا وأبش‬ªª‫افوا وال تحزن‬ªª‫إن الذين قالوا ربنا هللا ثم استقاموا تتنزل عليهم المليكة أال تخ‬
۰ ‫ توعدون‬. ‫التي كنتم‬
Sebutkan salah satu butir Mabadi Khaira Ummah yang diajarkan dalam
ayat di atas beserta 4 macam artinya !
3. Sebutkan madzhab yang dianut oleh NU di bidang Syari'ah dan di
bidang Tashawuf!
4. Bagaimanakah prilaku politik NU yang lazim disebut konstitusional!
5. Tulislah dalil Al Qur'an tentang membaca shalawat dengan tulisan
yang baik,benar, dan bersyakal

CATATAN
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
88
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI
89
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................

_Selesai_

Aswaja & Ke-NU-an SMP Islam Bustanul Ulum Ketanggungan .Kelas XI


90

Anda mungkin juga menyukai