Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“CERAMAH IDUL FITRI DAN IDUL ADHA”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VI
REZKY MAYANG ZARI/2022010101145
MUH. FAISAL FAHREZI/2022010101128
AHMAD ADI ANDI/2022010101119
INDRI MAYANTI/2022010101122
WULANDARI/2022010101111
AWAL HIDAYATULLAH/2022010101117

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEMESTER I
IAIN KENDARI
2022/2023
LATAR BELAKANG

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang


mana atas rahmat-Nya dan karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok
untuk mata kuliah " Ilmu Dakwah " dengan judul: “
CERAMAH RAMADHAN DAN CERAMAH ISLAMIYAH
LAINNYA ”.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini tidak terlepas
dari bantuan.

RUMUSAN MASALAH

1. MENGAPA PUASA DI BULAN RAMADHAN SANGATLAH


PENTING BAGI UMMAT MUSLIM?

2. HUKUMAN APA YANG PANTAS UNTUK DI DAPAT KAN


KETIKA UMMAT MUSLIM SENGAJA MENINGGAL PUASA?

3. PENTING KAH HUKUM ISLAMIYAH DI JADIKAN


SEBAGAI PEDOMAN BAGI KEHIDUPAN SEHARI-HARI?
DAFTAR ISI

JUDUL UTAMA....................................................................................

Daftar Isi.............................................................................................

Kata Pengantar..................................................................................

BAB I PENDAHULUWN.......................................................................
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MAASALAH

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................
2.1 PENGERTIAN RAMADHAN
2.2 PENGERTIAN CERAMAH ISLAMIYAH

BAB III KESIMPULAN..........................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN RAMADHAN


Pengertian Ramadan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam. Ramadan
dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia dengan puasa dan memperingati
turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW.
Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan. Bulan Ramadan
biasanya berlangsung selama 29–30 hari berdasarkan pengamatan hilal dan
menurut beberapa aturan yang tertulis dalam hadits.
Kata Ramadan berasal dari akar kata bahasa Arab ramiḍa atau ar-ramaḍ, yang
berarti panas yang menghanguskan atau kekeringan. Bangsa Babilonia yang
budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab menggunakan
penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus. Bulan kesembilan,
yaitu bulan Ramadan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat.
Keistimewaan bulan Ramadan bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Alquran
pada surah Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana


diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa."- (Al-Baqarah 2:
183)

Sejarah Ramadan
Alquran pertama kali diwahyukan kepada Muhammad selama bulan Ramadan
yang telah disebut sebagai "masa terbaik". Wahyu pertama diturunkan di malam
Lailatul Qadar yang merupakan salah satu dari lima malam dalam sepuluh hari
terakhir bulan Ramadan. Menurut hadis, semua kitab suci seperti Shuhuf Ibrahim,
Taurat, Mazmur, Injil dan Alquran diturunkan masing-masing pada tanggal 1, 6,
12, 13 dan 24 Ramadan. Pada malam harinya (malam 1 Syawal), yang biasa
disebut malam kemenangan, umat Muslim akan mengumandangkan takbir
bersama-sama.

Aktivitas Bulan Ramadan selain Berpuasa


1. Membaca Alquran
Sebagai tambahan amalan dalam berpuasa, kebanyakan umat Muslim mengisi
waktu sebelum berbuka puasa dengan membaca Alquran dengan kadar setiap hari
satu juz. Biasanya dibacakan secara khusus dengan berkelompok atau
perseorangan, namun ada juga yang menyelesaikan 30 Juz melalui pembacaan
surah pada Salat Tarawih.
2. Umrah
Ibadah umrah jika dilakukan pada bulan ini mempunyai nilai dan pahala yang lebih
bila dibandingkan dengan bulan yang lain. Dalam Hadis dikatakan "Umrah di
bulan Ramadan sebanding dengan haji atau haji bersamaku." (HR: Bukhari dan
Muslim).
3. Zakat fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan khusus pada bulan Ramadan atau paling
lambat sebelum selesainya salat Idul Fitri. Setiap individu muslim yang
berkemampuan wajib membayar zakat jenis ini. Besarnya zakat fitrah yang harus
dikeluarkan per individu adalah satu sha' makanan pokok di daerah bersangkutan.
Jumlah ini bila dikonversikan kira-kira setara dengan 2,5 kilogram atau 3,5 liter
beras.
Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan yaitu fakir, miskin,
amil, muallaf, hamba sahaya, gharimin, fisabilillah, ibnu sabil. Namun, menurut
beberapa ulama khusus untuk zakat fitrah mesti didahulukan kepada dua golongan
pertama yakni fakir dan miskin.

2.2 PENGERTIAN ISLAMIYAH

Islamiyah adalah agama Islam adalah suatu agama yang di dalamnya terdapat
konsep persaudaraan yang lebih banyak dikenal umat Islam dengan nama
Ukhuwah. Dilihat dari segi bahasa Ukhuwah memiliki arti memberikan perhatian.
Kemudian, arti Ukhuwah mulai berkembang menjadi saudara atau kawan.
Karena kata Ukhuwah memiliki arti dasar perhatian, maka Ukhuwah juga bisa
dimaknai sebagai bentuk konsep yang memberikan ajaran jika setiap orang yang
bersaudara harus memiliki perhatian di antara mereka. Dengan begitu, hubungan
sesama umat Islam menjadi semakin kuat. Secara umum, Ukhuwah dibedakan
menjadi tiga yaitu Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah insaniyah dan Ukhuwah
wathaniyah.
Contoh Ukhuwah Islamiyah
Pembahasan terakhir adalah tentang contoh-contoh dari Ukhuwah Islamiyah. Agar
Anda juga semakin paham tentang Ukhuwah Islamiyah, berikut merupakan
beberapa contoh penerapannya.
1. Menjalankan Sholat Lima Waktu
Ketika kaum muslim menjalankan sholat berjamaah selama 5 kali dalam satu hari
pada suatu masjid, maka mereka akan saling mengenal satu sama lain. Hal ini bisa
menjadikan hati mereka memiliki keterpautan dan mendatangkan rasa cinta,
kesatuan hati dan hilangnya putus hubungan di antara mereka.
2. Saling Menolong
Dengan sesama muslim memang sudah sepantasnya untuk memiliki sifat saling
tolong-menolong. Hendaknya kita kepada sesama muslim saling membantu dan
meringankan beban yang sedang dialami oleh saudara kita. Adanya tindakan
tersebut akan melahirkan rasa belas kasih dan akan memperkuat perasaan simpati
dan juga empati kepada sesama.
3. Saling Memaafkan
Memiliki sifat saling memaafkan adalah salah satu bentuk dari adanya Ukhuwah
Islamiyah. Adanya sifat memaafkan juga merupakan langkah paling benar dalam
menyelesaikan suatu masalah atau pertikaian. Dengan memaafkan tentunya akan
membuat setiap permasalahan akan semakin mudah untuk reda dan terselesaikan.
4. Menjauhi Perbuatan Maksiat
Contoh berikutnya adalah menghindari perbuatan maksiat. Maksiat adalah salah
satu penyebab terjadinya permusuhan antara masyarakat. Beberapa perbuatan
maksiat yang dilarang oleh Allah SWT adalah seperti meminum minuman keras
dan bermain judi.
5. Saling Mendoakan Dalam Kebaikan
Hendaknya kita sebagai umat muslim juga saling mendoakan dalam kebaikan
kepada sesama. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jika seseorang mendoakan
saudaranya tanpa sepengetahuannya, maka malaikat pun akan mengatakan,
‘(Semoga) engkau mendapatkan sebagaimana yang engkau doakan kepada
saudaramu.’” (HR. Muslim).
MATERI CERAMAAH 1
Bismillahirohmanirohim..............

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. alhamdulillah alhamdulillahirobbil


alamin Ashadu alla ilaha illallah wa Asyhadu anna muhammadarrasulullah
Allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shohbihi ajma'in
Amma ba'du
Ada tiga manusia istimewa yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala ciptakan tanpa
keberadaan orang tua yang lengkap seperti orang pada umumnya.

Mereka adalah Nabi Adam alaihissalam manusia pertama Yang Allah Subhanahu
Wa Ta'ala ciptakan dengan tanah liat, Kemudian yang kedua ada Siti Hawa
perempuan pertama Yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala ciptakan dari tulang rusuk
Nabi Adam alaihissalam.
Dan Kemudian ada nabi Isa alaihissalam yang dari seorang perempuan bernama
Siti Maryam, yang tak pernah sekalipun disentuh oleh seorang laki-laki. Selain
ketiga manusia istimewa ini maka kita yang terlahir dan hidup di dunia ini
dipastikan lahir melalui perantaraan kedua orang tua Sehingga pantaslah Allah
subhanahu wa ta'ala berfirman di dalam Al Quran surah Lukman ayat ke-14.

َ ٰ ِ‫ص ْينَا ٱِإْل ن ٰ َسنَ بِ ٰ َولِ َد ْي ِه َح َملَ ْتهُ ُأ ُّم ۥهُ َو ْهنًا َعلَ ٰى َو ْه ٍن َوف‬
ُ‫صلُ ۥه‬ َّ ‫َو َو‬
‫صي ُر‬ ِ ‫ى ْٱل َم‬ pَ ‫فِى عَا َم ْي ِن َأ ِن ٱ ْش ُكرْ لِى َولِ ٰ َولِ َدي‬
َّ َ‫ْك ِإل‬

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada
dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."

Berbakti kepada kedua orang tua Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam juga pernah
bersabda Ayyu Amalii Ahabbuu illallah ??? Tahukah kamu Amalan apa yang
paling utama disisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala ??? sahabat menjawab kau lebih
tahu ya Rasulullah kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
assolatu ala waktiha Summa Birrul Walidain jihad fisabilillah
Amalan yang paling utama disisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah shalat tepat
waktu, kemudian berbakti kepada kedua orang tua, dan yang ketiga berjuang
dijalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Begitu pentingnya berbakti kepada kedua orang tua sampai-sampai Allah


Subhanahu Wa Ta'ala menempatkan keutamaan berbakti kepada keduanya setelah
keutamaan mendirikan salat lima waktu
Dalam hadits lain Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda ridhoAllah Fi
ridhol Walidain wasukTulloh Fi shukhtil Walidain.
Rido Allah tergantung ridho orang tua dan murka Allah tergantung pada murka
orang tua.
Akhirnya Semoga kita semua bisa menjadi pribadi yang senantiasa berbakti kepada
kedua orang tua. amin amin ya robbal alamin
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh........

MATERI CERAMAH 2
Judul : Orang-Orang yang Merugi saat Bulan Ramadhan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Tentu satu hal yang tidaklah kita ragukan bahwasanya berjumpa dengan Ramadhan
adalah satu nikmat yang besar. Akan tetapi orang yang mendapatkan nikmat yang
besar ini, belum tentu dia menjadi manusia yang beruntung. Boleh jadi ada orang
berjumpa dengan Ramadhan dan dia menjadi manusia yang celaka. Dan sungguh
betapa celakanya orang yang semacam ini. Allah berikan kepadanya nikmat yang
besar, namun dia malah menjadi manusia yang celaka dalam nikmat besar dalam
yang Allah berikan kepadanya.
Siapakah orang yang menjadi manusia yang celaka, manusia yang merugi, pada
saat Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan nikmat besar kepadanya?
Hal ini telah Nabi jelaskan dalam satu hadits yang shahih diriwayatkan oleh At-
Tirmidzi. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ُ‫ضانُ ثُ َّم ا ْن َسلَخَ قَب َْل َأ ْن يُ ْغفَ َر لَه‬


َ ‫َر ِغ َم َأ ْنفُ َر ُج ٍل َدخَ َل َعلَ ْي ِه َر َم‬

“Sungguh celaka seorang yang berjumpa dengan bulan Ramadhan, kemudian


Ramadhan itu berakhir dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala belum
mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Tirmidzi)
Demikian yang Nabi sampaikan. Manusia yang celaka di bulan Ramadhan,
manusia yang celaka dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan
nikmat yang besar untuk dirinya adalah orang yang berjumpa dengan bulan
Ramadhan namun ketika Ramadhan berakhir ternyata Allah Subhanahu wa Ta’ala
belum mengampuni dosa-dosanya. Padahal selama bulan Ramadhan terdapat
banyak amal yang jika dikerjakan akan menyebabkan ampunan Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Semisal amal berupa puasa. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
mengatakan:

‫ضانَ ِإي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِه‬ َ ‫َم ْن‬
َ ‫صا َم َر َم‬

“Siapa yang berpuasa dengan motivasi yang benar karena iman dan mengharap
ganjaran dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang
lewat.”
Demikian juga Qiyam Ramadhan, Nabi katakan:

‫ ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬p،‫ضانَ ِإي َمانًا َواحْ تِ َسابًا‬
َ ‫َم ْن قَا َم َر َم‬

“Siapa yang shalat tarawih di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala
dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat.”

Demikian juga shalat dimalam hari saat Lailatul Qadar. Sebagaimana sabda Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

‫ ُغفِر لَهُ َما تق َّدم ِم ْن ذ ْنبِ ِه‬،ً‫َم ْن قَا َم لَ ْيلَةَ القَ ْد ِر ِإيمانا ً واحْ تِ َسابا‬

“Siapa yang mengerjakan shalat dimalam hari dan malam tersebut bertepatan
dengan Lailatul Qadar, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala ampuni dosa-dosa yang
lewat.” Terdapat banyak amal yang disyariatkan di bulan Ramadhan yang menjadi
sebab terampuninya dosa. Namun ternyata ada orang yang sampai Ramadhan
berakhir dan Allah Subhanahu wa Ta’ala belum mengampuni dosa-dosanya. Maka
sungguh dia adalah orang yang teledor, sungguh dia adalah orang yang ceroboh.
Waktu yang Allah berikan demikian panjang. Satu bulan lamanya, boleh jadi 29
hari, menjadi 30 hari. Ternyata dari sekian waktu lamanya ini dengan terdapat
berbagai macam amal didalamnya yang itu adalah amal-amal yang menghapus
dosa, ternyata tidak mendapatkan bagian dari orang-orang yang mendapatkan
ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka berarti, sungguh puasanya adalah puasa yang sangat tidak berkualitas, shalat
malamnya adalah shalat malam yang betu-betul tidak ada nilainya dan tidak ada
harganya, shalat tarawihnya adalah shalat tarawih yang tidak ada faidahnya, dia
hanya mendapat capek saja dari shalat tarawih yang dia lakukan tersebut. Yang dia
dapatkan dari puasa yang dia kerjakan hanya lapar dan dahaga semata.
Inilah manusia yang celaka pada saat Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan
nikmat kepadanya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi kita semuanya
dari keadaan tragis semacam ini.

BAB III KESIMPULAN

Ramadan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam. Ramadan dirayakan


oleh umat Muslim di seluruh dunia dengan puasa dan memperingati turunnya
wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW.

Puasa ramadhan juga wajib dengan menahan diri dan berhenti dari sesuatu,
menahan dari makan, minum, dan hubungan seksual mulai dari waktu fajar sampai
maghrib pada bulan Ramadhan karena mencari ridha Allah.

Begitupula dengan ukhuwah islamiyah yang membahas tentang agama Islam


adalah suatu agama yang di dalamnya terdapat konsep persaudaraan yang lebih
banyak dikenal umat Islam dengan nama Ukhuwah. Dilihat dari segi bahasa
Ukhuwah memiliki arti memberikan perhatian. Kemudian, arti Ukhuwah mulai
berkembang menjadi saudara atau kawan.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai