Anda di halaman 1dari 2

Ahmad adi andy

Ceramah ramadhan
Judul : Orang-Orang yang Merugi saat Bulan Ramadhan'.

Assalamualaikum.
Tentu satu hal yang tidaklah kita ragukan bahwasanya berjumpa dengan Ramadhan adalah satu
nikmat yang besar. Akan tetapi orang yang mendapatkan nikmat yang besar ini, belum tentu dia
menjadi manusia yang beruntung. Boleh jadi ada orang berjumpa dengan Ramadhan dan dia
menjadi manusia yang celaka. Dan sungguh betapa celakanya orang yang semacam ini. Allah
berikan kepadanya nikmat yang besar, namun dia malah menjadi manusia yang celaka dalam
nikmat besar dalam yang Allah berikan kepadanya.
Siapakah orang yang menjadi manusia yang celaka, manusia yang merugi, pada saat Allah
Subhanahu wa Ta’ala memberikan nikmat besar kepadanya?
Hal ini telah Nabi jelaskan dalam satu hadits yang shahih diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

ُ‫ضانُ ثُ َّم ا ْن َسلَخَ قَ ْب َل َأ ْن يُ ْغفَ َر لَه‬


َ ‫َر ِغ َم َأ ْنفُ َرج ٍُل َد َخ َل َعلَ ْي ِه َر َم‬
“Sungguh celaka seorang yang berjumpa dengan bulan Ramadhan, kemudian Ramadhan itu
berakhir dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala belum mengampuni dosa-dosanya.” (HR.
Tirmidzi)
Demikian yang Nabi sampaikan. Manusia yang celaka di bulan Ramadhan, manusia yang celaka
dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan nikmat yang besar untuk dirinya adalah
orang yang berjumpa dengan bulan Ramadhan namun ketika Ramadhan berakhir ternyata Allah
Subhanahu wa Ta’ala belum mengampuni dosa-dosanya. Padahal selama bulan Ramadhan
terdapat banyak amal yang jika dikerjakan akan menyebabkan ampunan Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Semisal amal berupa puasa. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

‫ضانَ ِإي َمانًا َواحْ تِ َسابًا ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِه‬ َ ‫َم ْن‬
َ ‫صا َم َر َم‬
“Siapa yang berpuasa dengan motivasi yang benar karena iman dan mengharap ganjaran dari
Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat.”
Demikian juga Qiyam Ramadhan, Nabi katakan:

‫ ُغفِ َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن َذ ْنبِ ِه‬،‫ضانَ ِإي َمانًا َواحْ تِ َسابًا‬
َ ‫َم ْن قَا َم َر َم‬
“Siapa yang shalat tarawih di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat.”

Demikian juga shalat dimalam hari saat Lailatul Qadar. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam:

‫ ُغفِر لَهُ َما تق َّدم ِم ْن ذ ْنبِ ِه‬،ً‫َم ْن قَا َم لَ ْيلَةَ القَ ْد ِر ِإيمانا ً واحْ تِ َسابا‬
“Siapa yang mengerjakan shalat dimalam hari dan malam tersebut bertepatan dengan Lailatul
Qadar, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala ampuni dosa-dosa yang lewat.”

Terdapat banyak amal yang disyariatkan di bulan Ramadhan yang menjadi sebab terampuninya
dosa. Namun ternyata ada orang yang sampai Ramadhan berakhir dan Allah Subhanahu wa
Ta’ala belum mengampuni dosa-dosanya. Maka sungguh dia adalah orang yang teledor, sungguh
dia adalah orang yang ceroboh.
Waktu yang Allah berikan demikian panjang. Satu bulan lamanya, boleh jadi 29 hari, menjadi 30
hari. Ternyata dari sekian waktu lamanya ini dengan terdapat berbagai macam amal didalamnya
yang itu adalah amal-amal yang menghapus dosa, ternyata tidak mendapatkan bagian dari orang-
orang yang mendapatkan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka berarti, sungguh puasanya adalah puasa yang sangat tidak berkualitas, shalat malamnya
adalah shalat malam yang betu-betul tidak ada nilainya dan tidak ada harganya, shalat
tarawihnya adalah shalat tarawih yang tidak ada faidahnya, dia hanya mendapat capek saja dari
shalat tarawih yang dia lakukan tersebut. Yang dia dapatkan dari puasa yang dia kerjakan hanya
lapar dan dahaga semata.
Inilah manusia yang celaka pada saat Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan nikmat
kepadanya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi kita semuanya dari keadaan tragis
semacam ini.

Anda mungkin juga menyukai