Anda di halaman 1dari 10

KHOTBAH JUM’AT KE-4 BULAN SYA’BAN

“ TIGA BEKAL TERBAIK BERTEMU BULAN SUCI RAMADAHAN”


OLEH : MUHAMMAD HANAFI, SS. M.Sy

Khutbah I

‫ َو ِبَت ْو ِفْي ِقِه َتَت َح َّقُق‬، ‫ َو ِبَفْض ِلِه َتَتَنَّز ُل اْلَخ ْيَر اُت َو اْلَبَر َك اُت‬، ‫اْلَح ْم ُد ِهّٰلِل اَّلِذ ْي ِبِنْع َم ِتِه َت ِتُّم الَّص اِلَح اُت‬
‫ َأْش َه ُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْي َك َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن ُمَح َّم ًدا َعْب ُد ُه‬. ‫اْلَم َقاِص ُد َو اْلَغ اَي اُت‬
‫ الّٰل ُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َب اِر ْك َع َلى َس ِّي ِد َن ا ُمَح َّم ٍد َو َع َلى آِلِه َو َص ْح ِبِه‬.‫َو َر ُسْو ُلُه اَل َن ِبَّي َبْع َد ُه‬
‫ َفَي ا آُّيَه ا الَح اِض ُرْو َن ُأْو ِص ْي ُك ْم َو ِإَّي اَي ِبَت ْق َو ى ِهللا َو َط اَع ِتِه‬،‫ َأَّم ا َبْع ُد‬. ‫الُمَج اِهِد ْي َن الَّط اِه ِر ْي َن‬
، ‫ َي ا َأُّيَه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا اَّت ُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َت ُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُمْس ِلُم وَن‬. ‫َلَع َّلُك ْم ُتْف ِلُحْو َن‬
‫َو َتَز َّو ُدوا َفِإَّن َخ ْيَر الَّز اِد الَّت ْق َو ى‬

Hadirin Jama’ah Jum’ah rakhimakumullâh

Alhamdulilah Wasyukrulillah mari Kita bersyukur kepada Alloh


tidak terasa saat ini kita berada dipenghujung bulan Sya’ban
dan insyalloh 5 hari lagi kita akan berjumpa dengan sebuah
bulan yang mulia dan agung raja dari segala bulan yaiutu bulan
Ramadhan yang Allah sediakan untuk kita semuanya untuk
meraih Rahmat dan ampunan Allah SWTJalla wa Ala.
Selanjtnya saya berwasiat kepada pribadi saya sendiri juga
kepada para hadirin, mari kita tingkatkan taqwa kita kepada
Allah SWT dengan berusaha melakukan perintah-perintahnya
serta menjauhi semua larangan-larangannya.

Hadirin Jama’ah Jum’ah rakhimakumullâh

Allah Subhanahu wa Ta’ala syariatkan Ibadah Puasa di Bulan


suci Ramadhan bukan untuk menyusahkan hamba-hambaNya,
Allah syariatkan sama sekali bukan untuk memberatkan kita
semuanya. Akan tetapi Allah ingin agar hati kita menjadi bersih
suci bening kembali. Allah ingin dengan bulan Ramadhan, kita
mendapatkan ampunan Allah SWT. Allah ingin dengan bulah
Ramadhan, kita ditempa dengan pendidikan yang luar biasa.
Sehingga menjadi hamba-hamba yang bertakwa kepada Allah
SWT. Sebaimana pesan Rasulullah saat akan memasuki bulan
Ramadhan saat menyampaikan khotbah sebagaimana
disebutkan dalam kitab Syu’bul Iman susunan Imam Baihaqi.

“Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan


Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan
yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari
yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam
yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang
paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu
Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu
menjadi tasbih, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah.
Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus
dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan
shiyam dan membaca Kitab-Nya.Celakalah orang yang tidak
mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah
dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah
kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu,
sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu,
jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal
kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak
halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya
dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada
Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk
berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang
paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-
hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika
mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka
memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka
berdoa kepada-Nya.

Hadirin Jama’ah Jum’ah rakhimakumullâh


Dalam rangka menyambut dan menghadapi bulan suci
Ramadhan yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan
mari kita siapkan bekal terbaik dan termulia agar kita
siap ,bahgia tulus ikhlas melaksanakannya.
Allah SWT Barfirman :
﴾١٨٣﴿ ‫َي ا َأُّي َه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا ُك ِتَب َع َلْي ُك ُم الِّص َي اُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذيَن ِمن َقْب ِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َّتُقوَن‬
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian
puasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kalian agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah[2]: 183)

Berdasarkan Firman Alloh SWT tersebut maka dalam rangka


menyambut dan menghadapi bulan suci Ramadhan ada 3
bekal terbaik yg harus kita siapkan :
Bekal yang pertama adalah Iman
‫َي ا َأُّي َه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا‬
“Wahai orang-orang yang beriman”
Orang yang dipanggil oleh Alloh dan akan mempu, ikhlas dan
sabar melaksanakan puasa adalah orang yang beriman maka
Bekal terbaik dan termulia untuk bertemu bulan cuci Ramadhan
pertama adalah Iman karena orang yang dipanggil oleh Alloh
SWT untuk mamapu dan ikhlas melaksanakan puasa adalah
orang-orang yang memiliki iman atau orang-orang yang
beriman.

Orang yang beriman lah yang akan sabar dan ikhlas


menjalankan ibadah puasa dan orang berimanlah yang
menginginkan surga, menggunakan kesempatan-kesempatan
dibulan suci Ramadhan untuk mendapatkan ampunan.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
‫ ُغ ِفَر َلُه َم ا َتَقَّد َم ِم ْن َذ ْن ِبِه‬،‫َم ْن َص اَم َر َمَض اَن ِإيَم اًن ا َو اْح ِتَس اًبا‬
“Siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan berharap
pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Sedangkan orang yang hatinya tidak ada iman mengharapkan


dunia dan syahwatnya, ketika melihat bulan Ramadhan ia akan
menjadi sesuatu yang beban dalam hidupnya. Bahkan berat
terasa di hatinya.

Orang-orang yang beriman dia pasti gunakan kesempatan


yang Allah sediakan. Seseorang yang berpuasa dibulan
Ramadhan telah dijamin oleh Allah dengan ampunan yang
besar. Karena ketika ia berkuasa, ia mau untuk meninggalkan
semua kenikmatan dan kelezatan yang biasa kita rasakan
diselain bulan Ramadhan. Tapi ketika kita tinggalkan itu karena
Allah, karena mengharapkan wajah Allah semata, karena
mengharapkan surga Allah, maka Allah sudah pasti janjikan
untuknya ampunan yang besar di sisi-Nya.
Ummatal Islam,
Kemudian Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
‫َم ْن َقاَم َر َمَض اَن ِإيَم اًن ا َو اْح ِتَس اًبا ُغ ِفَر َلُه َم ا َتَقَّد َم ِم ْن َذ ْن ِبِه‬
“Siapa yang shalat malam dibulan Ramadhan karena imam
dan berharap pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah
lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kabar gembira! Mereka yang senantiasa menjaga shalat
tarawihnya, yang berusaha semaksimal mungkin untuk
menghidupkan malam dengan bermunajat kepada Rabbnya,
mereka yang melewati malam-malam Ramadhan dengan
mereka berusaha untuk berdiri di hadapan Allah Jalla wa Ala
sebagai ketakwaan ia, rasa takut dan berharap akan surgaNya.
Maka mereka yang seperti ini dijanjikan oleh Allah dengan
pahala yang besar.Yaitu Allah ampuni dosa-dosanya.
Subhanallah, bayangkan jika kedua kesempatan ini kita bisa
melakukannya dibulan Ramadhan.
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda
lagi:
‫ ُغ ِفَر َلُه َم ا َتَقَّد َم ِم ْن َذ ْن ِبِه‬،‫َم ْن َقاَم َلْي َلَة اْلَقْد ِر ِإيَم اًن ا َو اْح ِتَس اًبا‬
“Siapa yang bangun untuk ibadah dimalam Lailatul Qadar
karena iman dan berharap pahala, akan diampuni dosa-
dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadirin kaum muslim Rihimakumulloh


Bekal kedua adalah Bekal Imu

‫ُك ِتَب َع َلْي ُك ُم الِّص َي اُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذيَن ِمن َقْب ِلُك ْم‬

“diwajibkan atas kalian puasa sebagaimana diwajibkan atas


orang-orang sebelum kalian”

Orang –orang yang mampu menunaikan kewajiban ibadah


puasa sebagiamana diwajibkan kepada orang sebelum kita
seperti puasa para nabai terutama Nabi Muhammad SAW
adalah orang-orang yang berilmu atau sudah memahami dan
menguasai ilmunya maka Sebelum memasuki bulan yang
mulia ini, bekal kedua yang harus kita siapkan adalah bekal
ilmu. Dengan bekal ilmu yang cukup, tentunya kita akan dapat
melakukan amal ibadah dengan baik dan benar. Umar bin
Abdul Aziz rahimahullah mengatakan,

“Siapa yang beribadah kepada Allah tanpa didasari ilmu, maka


kerusakan yang ia perbuat lebih banyak daripada maslahat
yang diperoleh.” (Majmu’ Al Fatawa Ibnu Taimiyah)

Salah satu cara kita agar mengetahui ilmu tentang ibadah


adalah dengan mempelajarinya dan bertanya kepada ahli ilmu.
Jangan sampai apabila kita tidak mengetahui tentang sesuatu,
kemudian kita malah menyimpulkan hukum sendiri sehingga
kita terjatuh dalam kesalahan. Allah Ta’ala berfirman,

‫َفاْس َٔـُلْٓو ا َاْه َل الِّذ ْك ِر ِاْن ُكْنُتْم اَل َت ْع َلُمْو َۙن‬

“Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai


pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nahl: 43)

Dengan bekal Ilmulah ibadah kita menuai manfaat, berfaedah,


dan tidak asal-asalan. Dengan Tidak mengetahui akan hukum
puasa, bisa jadi puasa kita rusak. Dengan Tidak mengetahui
apa saja hal-hal yang disunnahkan saat puasa, kita bisa
kehilangan pahala yang banyak. Dengan Tidak mengetahui jika
maksiat bisa mengurangi pahala puasa, kita bisa jadi hanya
dapat lapar dan dahaga saja saat puasa. Dengan Tidak
mengetahui ilmunya akhirnya yang didapat hanya rasa capek
karena tidak menuai pahala. Ingatlah syarat diterimanya ibadah
bukan hanya ikhlas. Ibadah bisa diterima jika mengikuti
tuntunan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, alias ada landasan
dalilnya .Dengan Bekal ilmulah kita diangkat derajatnya oleh
Alloh SWT . Alloh SWT akan mengangkat derajat Iman
kita ,derajat amal ibadah kita terutama derjat puasa kita dari
derjat awam menjadi derajat hawas atau hawasul hawas
sebagaimana firman Alloh SWT surat Al- Mujadalah ayat 11
yang artinya :

“niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang


beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat.”

Hadirin kaum muslim Rihimakumulloh


Bekal ketiga adalah Bekal Taqwa
Allah menyebutkan dalam ayat tentang perintah puasa diatas
bahwa tujuan dari ibadah puas adalah ‫ َلَع َّلُك ْم َت َّتُق وَن‬agar kalian
menjadi orang-orang yang bertakwa. Maka untuk meraih gelar
taqwa tentunya harus memiliki bekal tabaik yaitu taqawa.
Takwa itu adalah merupakan bekal yang paling utama dalam
kehidupan dunia. Taqwalah yang akan menuntun kita untuk
setiasa beramal sholeh dibulan suci Ramadhan, taqwalah yang
membimbing kita untuk melaksanakan perintah Alloh dan
menjauhi larang Alloh SWT maka inilah bekal terbaik yang
harus kita jaga dan rawat. Allah SWT Berfirman:

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah


takwa dan bertakwalah kepada-Ku” (QS. Al-Baqarah[2]: 197)
Takwa adalah bekal terbaik seorang hamba ketika ia berjalan
di atas dunia ini. Karena dengan takwa itulah ia bisa
menghadapi berbagai macam problematika hidupnya dengan
kesuksesan dan kebahagiaan dan Orang- orang sesungguhnya
orang yang paling mulia disisi Alloh adalah orang yang
bertaqwa diaantara kamu.Taqwa adalah derajat tertinggi disisi
Alloh SWT itulah sebabnya Alloh memeilih Taqwa menjadi
tujuan utama ibadah puasa.

Hadirin kaum muslim Rihimakumulloh


Maka mari kita bahagia seneng gembira dengan datangnya
bulan Ramadhan, sambutlah dia dengan bahgia penuh suka
cita dengan berbekal iman, Ilmu dan taqwa. Karena sungguh
ini kesempatan kita semua untuk meraih ampunan Allah.
Kesempatan kita untuk memperbaiki hati dan jiwa kita.
Kesempatan untuk semakin kita menjadi hamba-hamba yang
bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala Aamiin.
‫بَاَر َك ُهللا ِلْي َو لكْم ِفي الُقْر آِن الَع ِظ ْي ِم ‪َ ،‬و َنَفَعِنْي َو ِإّياُك ْم ِباآلياِت والِّذ ْك ِر الَح ِك ْي ِم ‪ .‬إّن ُه َت عَاَلى‬
‫َج ّو اٌد َك ِر ْي ٌم َمِلٌك َب ٌّر َر ُؤ ْو ٌف َر ِح ْي ٌم‬

Anda mungkin juga menyukai