Anda di halaman 1dari 2

“MEMAKNAI HIKMAH BERPUASA”

Oleh : HASIBRA IS. HASAN

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahi washsholatu wassalaamu 'alaa rasulillah wa'alaa aalihi wa sohbihi
wa maw waalaah. Amma ba'du.

Yang saya Hormati Ibu Kepala SMP Negeri 2 Limboto


Yang saya Hormati Bapak Ibu staf Dewan Guru dan Tata Usaha
Yang saya Hormati Bapak Ibu Dewan Juri Kegiatan Semarak Pesantren
Ramadhan 1444 H tahun 2023

Hadirin para kaum muslimin dan muslimat yang insya Allah dirahmati oleh Allah,
alhamdulillah atas segala nikmat yang telah Allah karuniakan untuk kita hingga hari ini.

Bagaimana puasanya sejauh ini? Apakah lancar? Masih taatkah konsisten bangun


sahur ? Masih pada Sholat Tarawih ? Semoga puasa kita semua dilancarkan oleh Allah
SWT.

Alhamdulillah Bulan suci ramadhan yang sudah memasuki hari ke – 9 ini kita masih dalam
keadaan sehat wal affiat, sehingga masih bisa menjalankan puasa sebagaimana biasa
manahan lapar dan haus karena berpuasa.

Namun yang perlu diperhatikan saudara-saudaraku sekalian, bukan hanya tentang


bagaimana kita menahan lapar dan haus ketika berpuasa.

Puasa apalagi di bulan suci Ramadhan ini juga adalah tantangan bagi kita untuk menahan
hawa nafsu dan hal lain yang mengurangi pahala puasa kita.

Salah satunya yang mungkin kita tidak sadari adalah Hikmah saat berpuasa dalam
kegiatan kita sehari-hari.
Adapun judul Kultum saya hari ini “MEMAKNAI HIKMAH BERPUASA”

Hadirin rahimakumullah.
Ramadhan merupakan bulan istimewa. Selain merupakan waktu yang dipilih oleh Allah
untuk menjadi waktu turun firman-Nya. Ramadhan juga merupakan waktu
dilaksanakannya rukun Islam yang keempat yaitu puasa, yang wajib dilaksanakan oleh
setiap muslim di dunia.   
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah 183 :
  ‫ِب َعلَى الَّ ِذي َْن مِنْ َق ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َّتقُ ْو ۙ َن‬
َ ‫ص َيا ُم َك َما ُكت‬ َ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا ُكت‬
ِّ ‫ِب َعلَ ْي ُك ُم ال‬
Yā ayyuhallażīna āmanụ kutiba 'alaikumuṣ-ṣiyāmu
kamā kutiba 'alallażīna ming qablikum la'allakum tattaqụn

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa


sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar
kalian bertakwa.”

Di dalam berpuasa terkandung hikmah yakni membersihkan jiwa, menyucikannya serta


membebaskannya dari endapan-endapan yang buruk (bagi kesehatan tubuh) dan akhlak-
akhlak yang rendah.

Hikmah dari puasa itu adalah hadirnya sifat taqwa dalam diri seorang muslim, karena
puasa membiasakan seorang muslim untuk takut kepada Allah SWT dalam kondisi
sembunyi maupun ramai. Selama puasa seorang muslim selalu merasa diawasi oleh Allah
SWT untukberbuat dosa dan segala membatalkan Puasa.
Jamaah yang Dirahmati Allah

Hikmah puasa Ramadhan berikutnya yakni sebagai penyuci jiwa dari segala dosa.
Rasulullah SAW bersabda :
Dari Abu Hurairah R.A., Nabi S.A.W. bersabda:
“Barang siapa yang melaksanakan puasa Ramadhan dengan keimanan dan
keikhlasan, maka diampuni dosanya yang telah berlalu”.
(Hadis Shahih, riwayat al-Bukhari: 37 dan Muslim: 1266).

Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran dan balasan kesabaran adalah surga, dan
bulan itu adalah bulan yang penuh simpati (tolong menolong), dan bulan ditambahnya
rezeki orang mukmin.

Dalam hadits disebutkan:


“Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor, dan
jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau
mengganggunya, hendaklah mengucapkan : sesungguhnya aku sedang berpuasa.”
(HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151). 

Untuk menghindari hal seperti itu sebaiknya dengan memperbanyak ibadah di


bulan puasa seperti tadarus al-Quran, berdzikir dan lain sebagainya.

Hadirin rahimakumullah.

Jika diri kita sudah disibukkan dengan berbagai hal yang mendekatkan diri kepada Allah,
maka insyaallah kita pun akan lupa dengan hal-hal semacam itu yang tidak ada artinya
sama sekali.
Jadi selagi kita bisa bertemu dengan bulan suci Ramadhan ini, selagi kita bisa merasakan
nikmatnya pahala puasa Ramadhan ini, mari sama-sama menjalankan Puasa kita di
Bulan Suci Ramadhan ini penuh hikmah dan Khusyu.

Ini jelas dalam Hadist Rasulullah SAW yang mengingatkan umatnya saat sedang
melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

‫ْس لَ ُه مِنْ صِ َيا ِم ِه ِإاَّل ْالج ُْوع َو ْال َع ْطش‬


َ ‫اِئم لَي‬
ٍ ‫ص‬ َ ْ‫َك ْم مِن‬

Arab Latin:

Kam Min Sho-Imin Laisa Lahu –


Min Shiyaamihi  Illal Ju-’u Wal  ’Athsyu”

Artinya: Betapa banyak orang yang puasa akan tetapi tidak mendapatkan apa-apa
dari puasanya, kecuali lapar dan dahaga (haus).
(HR. An Nasa’i dan Ibnu Majjah)

Tentu saja kita tidak ingin puasa kita hanya meninggalkan haus dan lapar, bukan begitu?
Untuk itu mari kita sama-sama tingkatkan lagi keimanan kita dan pelihara puasa
Ramadhan kita agar bisa menjadi pemberat amal di akhirat kelak.

Penutup
Para hadirin yang dimuliakan Allah SWT.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan kali ini.
Semoga rahmat Allah SWT senantiasa menyertai kita hari ini dan seterusnya.

Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai