Anda di halaman 1dari 12

HUTBA IDUL FITRI 2024

Khutbah Menebar Maaf, Membangun Kebersamaan


Alhamdulillah dengan penuh hidayah Allah SWT, di pagi yang cerah ini kita dapat bersama-
sama melaksanakan shalat Idul Fitri dengan penuh kekhusyukan, kebahagiaan, dan persaudaraan.
Oleh karena itu marilah kita bersyukur atas nikmat Allah SWT atas hidayah dan inayah-Nya
sehingga kita ditakdirkan untuk hadir bersama-sama di masjid yang dimuliakan Allah ini, karena
masih banyak saudara-saudara kita yang berhalangan, tengah berada di jalan atau terbaring sakit.

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬


Ma'âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,
Marilah bersama-sama kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dzat
yang maha penyayang yang tak pandang sayang, dzat yang maha pengasih yang tak pernah pilih
kasih, dengan cara menjalankan segala perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-
Nya. Juga khatib mengajak, marilah di pagi yang cerah ini kita buka seluas-luasnya pintu maaf
yang telah lama tertutup, kita buka hati suci kita, pikiran jernih kita, kita singkirkan kotoran jiwa
kita, yaitu rasa dendam, benci dan permusuhan di antara sesama saudara dan umat beragama.
Mudah-mudahan kita yang hadir ini senantiasa tercatat dan digolongkan sebagai orang-orang
yang mendapat ampunan Allah SWT, sebagaimana dalam hadits qudsi-Nya yang berbunyi:
sebagaimana dalam hadits qudsi-Nya yang berbunyi:

‫ِإَذ ا صَاُم ْو ا َش ْهَر َر َم َض اَن َو َخ َرُج وا إَلى ِع يِد ُك ْم َيُقْو ُل َهللا َتعَالى يَا َم اَل ِئَك تي ُك ُّل َع امٍل‬
‫َيْطُلُب َأْج َر ُه ِإِّني َقْد َغَفْر ُت َلُهْم َفُينَادي ُم َناٍد يَا ُأّم َة ُم َح ّم د اْر ِج عْو ا إَلى َم َناِزِلكْم قد َبَد ْلُت‬
‫َسِّيئَاِتُك م َح َس َناٍت فَيقُو ل ُهللا َتعالى يَا ِع بادي ُص مُتم لي وافَطْر تم لي َفُقومْو ا َم ْغ فْو رًا‬
‫َلكم‬
Artinya: "Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari
raya, maka Allah pun berkata, 'Wahai malaikatku, setiap yang mengerjakan amal kebajikan dan
meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka'. Seseorang kemudian
berseru, 'Wahai umat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian
diganti dengan kebaikan'. Kemudian Allah pun berkata, 'Wahai hamba-Ku, kalian berpuasa
untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapat ampunan'.

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬


Ma'âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,
Semalam suntuk kita kumandangkan takbir, tahmid dan tahlil tanpa henti, tanpa lelah. Semua itu
merupakan simbol kita mencintai dan mengagungkan asma Allah dengan penuh penghayatan
dan pengharapan akan hari di mana kita akan berjumpa dengan Penguasa Alam. Sebagaimana
sabda Rasulullah Muhammad SAW:
‫ِللَّص اِئِم َفْر حَتاِن َفْر َح ٌة ِع نَد إْفَطاِرِه َو َفْر َح ٌة ِع ْنَد ِلقَاِء رّبِه‬
Dua kebahagiaan bagi mereka yang berpuasa: (1) kebahagiaan ketika berbuka dan (2)
kebahagiaan ketika bertemu langsung dengan Tuhannya.

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬


Ma'âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,
Rasulullah SAW bersabda:

‫َز ِّينْو ا أْع َياَد كم ِباالَتكبيِر‬


"Hiasilah hari rayamu dengan Takbir"
Islam sesungguhnya telah mengajarkan umatnya agar senantiasa bertakbir. Saat adzan
dikumandangkan, saat iqamah dilafadhkan, saat bayi dilahirkan, dan saat jenazah dikuburkan,
kita bunyikan takbir.
Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati kita sebagai wujud pengakuan atas kebesaran dan
keagungan Allah, karena selain Allah semua kecil. sedangkan tasbih dan tahmid adalah wujud
menyucikan asma Allah dan segenap yang berhubungan dengan-Nya.

‫هللا أكبر هللا أكبر هللا أكبر وهلل الحمد‬


Ma'âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh,

Rasulullah SAW bersabda:

‫َم ْن صَاَم َر َم ضاَن اْيمانًا َو اْح ِتسابًا ُغ فر لُه مَا تقَّد َم ِم ْن دْنبِه‬
"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan
benar maka diampuni dosa-dosanya yang telah lewat." (HR. Imam Muslim)

Nuansa hari raya seperti sekarang ini kita pasti membayangkan saat-saat begitu indahnya
kebersamaan, berkumpul dengan sanak saudara, kita cium tangan kedua orang tua kita dengan
rasa haru, kita meminta maaf atas salah dan khilaf kita. Begitulah tuntunan baginda Rasulullah
SAW agar kita selalu berbakti kepada orang tua, menghormati mereka dan mengingat jerih
payah mereka. Demikian tinggi derajat kedua orang tua kita sehingga berbuat baik terhadap
orang tua adalah ibadah yang sangat di cintai Allah SWT. Suatu ketika sahabat Abdullah RA
bertanya kepada Rasulullah SAW tentang amal apakah yang dicintai Allah; beliau bersabda:

‫َع ن عبِد هللا قَال سألُت الَنبي صلى هللا عليه وسلم أُّي الَعمِل َأَح ُّب ِإلَى هللا َع َّز َو َج َّل‬
‫َقاَل الَّص الُة َع لَى َو ْقِتهَا َقاَل ُثَّم َأّي قَاَل ِبُّر الَو اِلَدْيِن َقاَل ُثَّم َأّي الِج َهاُد ِفي َس ِبْيِل ِهللا‬
Dari Abdulullah RA berkata, saya bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, 'Apakah amalan
yang lebih dicintai Allah?' Jawab beliau, 'Shalat dalam waktunya.' 'Kemudian apa?' 'Berbakti
terhadap kedua orang tua.' 'Kemudian apa?' 'Berjuang di jalan Allah.'

Ma'âsyiral muslimin wal muslimat rahimakumullâh

Akhirnya semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai orang-orang pemaaf, orang-orang yang
senang bersilaturahim, pembela agama Allah dan berbakti terhadap orang tua kita, dan semoga
kita dipertemukan Allah di akhirat kelak dalam keadaan suci, bahagia bersama keluarga kita
memasuki surga Nya Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal Aalamin.

‫ َو َأَّم ا َم ْن َخ اَف َم َقاَم َرِّبِه َو َنَهى الَّنْفَس َع ِن اْلَهَو ى‬.‫أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬
‫َفِإَّن اْلَج َّنَة ِهَي اْلَم ْأَو ىجعلنا هللا واياكم من العائدين والفائزين والمقبو لين وادخلنا‬
‫واّياكم في زمرة عباده الّص الحينواقول قولي هذا واستغفر لي ولكم ولوالدي ولسائر‬
‫المسلمين والمسلمات فاستغفره إّنه هو الغفور الّر حيم‬

hutbah Idul Fitri, Memaknai Hari Kemenangan


Ma’asyiral muslimin wal muslimat, jama’ah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah
Alhamdulillah, pada hari ini kita telah merampungkan ibadah rukun Islam yang keempat, yaitu
satu bulan berpuasa berikut rangkaian ibadah-ibadah sunah di dalamnya. Lalu, setelah kita
meraih momen kemenangan ini, apa yang harus kita perbuat? Apakah berbangga diri dengan
pencapaian spiritual yang telah dicapai? Atau merayakannya dengan penuh suka cita? Atau apa?

Idul Fitri bukan seperti turnamen sepak bola atau kompetisi lomba yang kemenangannya harus
dirayakan dengan euforia dan penuh kebanggaan. Kemenangan Idul Fitri adalah ketika kita
berhasil meraih kematangan spiritual dan sosial setelah satu bulan penuh digembleng dan dididik
di madrasah Ramadhan. Secara spiritual, selama Ramadhan umat Muslim telah melakukan
serangkaian ibadah. Mulai dari puasanya sendiri maupun ibadah-ibadah sunnah di dalamnya
seperti shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, beri’tikaf di masjid, dan sebagainya. Sudah seharusnya
jika melalui bulan suci ini dengan maksimal dan melaksanakan beragam amalan di dalamnya,
kita akan merasakan sentuhan dan pencapaian spiritual setelah bulan suci ini berlalu. Terkait
puasanya sendiri, Allah swt menegaskan:

‫ٰٓيـَاُّيَها اَّلِذ ۡي َن ٰا َم ُنۡو ا ُك ِتَب َع َلۡي ُک ُم الِّصَياُم َک َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ ۡي َن ِم ۡن َقۡب ِلُک ۡم َلَعَّلُك ۡم َتَّتُقۡو َن‬
Advertisement

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah: 183).
Coba kita cermati ayat ini. Allah swt menyampaikan bahwa tujuan melaksanakan puasa adalah
untuk melahirkan hamba-hamba yang takwa, yaitu orang yang mematuhi segala bentuk perintah
agama dan menjauhi semua larangannya. Itu baru dengan puasanya saja, bagaimana jika kita
mengamalkan beragam ibadah sunnah di dalamnya? Tentu kita akan menyentuh titik
kematangan spiritual yang matang. Inilah yang dimaksud dengan sebuah pencapaian spiritual.

Ma’asyiral muslimin wal muslimat, jama’ah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah Puasa tidak
saja ibadah yang memiliki spiritual, tetapi juga ritual keagamaan yang mendidik kepekaan sosial
pengamalnya. Saat kita berpuasa, sebagaimana ditegaskan Syekh ‘Izzuddin bin ‘Abdissalam,
sejatinya kita sedang digembleng agar memiliki rasa empati tinggi. Sebab, orang yang berpuasa
akan merasakan betapa payahnya menahan lapar dan haus selama kurang lebih tiga belas jam
dalam kurun waktu satu bulan. Dengan pengalaman demikian kita akan sadar bahwa seperti
inilah nasib saudara-saudara kita yang hidupnya berkekurangan yang untuk mencari sesuap nasi
saja harus memeras keringat di bawah sengatan terik matahari.

Barangkali lapar dan haus kita akan berakhir di waktu magrib, tetapi saudara kita yang hidup
dengan ekonomi sangat rendah boleh jadi merasakan lapar sepanjang hayat masih dikandung
badan, bahkan untuk makan esok harinya saja masih bingung harus mencari kemana lagi. Saat
Idul Fitri sudah tiba, sudah seharusnya kita mencapai titik empati sedemikian rupa karena sudah
melalui hari-hari berpuasa selama satu bulan. Namun sayang, kadang kita sendiri justru terlalu
larut dalam kegembiraan yang kita sebut sebagai ‘hari kemenangan’. Berasyik-ria menerima
THR, memakai baju baru, menikmati hidangan spesial Idul Fitri, berkumpul dengan sanak
saudara yang masih utuh, dan sejumlah momen keceriaan lainnya.

Namun, kita lupa bahwa di hari kemenangan ini boleh jadi masih ada saudara yang jangankan
menerima THR, pekerjaan dengan gajih tetap saja tidak punya. Jangankan menikmati hidangan
ketupat dan sedap opor ayam, untuk makan sehari-hari saja masih harus mengetuk pintu dari satu
tetangga ke tetangga yang lain. Juga mereka yang sudah tidak memiliki keluarga karena tertimpa
bencana, umpamanya. Jangankan berkumpul dengan keluarga lengkap, sosok ibu dan ayahnya
saja telah tiada. Mari kita renungi kembali pada momen suci ini. Sudahkah kita merasakan hari
kemenangan dengan meraih nilai-nilai kemenangan yang seharusnya? Kemenangan yang bukan
karena kita telah finish melewati jalan terjal Ramadhan, tetapi kemenangan sesungguhnya yang
tidak saja berupa kematangan spiritual, melainkan juga pencapaian kepekaan sosial yang
seharusnya diraih.

‫ ُهللا َأْك َبُر َو ِهلل اْلَح ْم ُد‬، ‫ َو ُهللا َأْك َبُر‬،‫× َال ِإلَه ِإَّال ُهللا‬٣ ‫ُهللا َأْك َبُر‬
Ma’asyiral muslimin wal muslimat, jama’ah shalat Idul Fitri yang dimuliakan Allah Puasa
sendiri sejatinya representasi dari sejumlah ibadah yang ada. Sebab, sebagaimana puasa, ibadah-
ibadah lain juga memiliki semangat spiritual dan sosial yang harus kita raih kedua-duanya. Sibuk
mencari pencapaian spiritual saja tapi mengabaikan aspek sosialnya hanya akan membuat kita
buta terhadap lingkungan kita hidup. Sebaliknya, terlalu sibuk dengan aspek sosial tapi
mengabaikan sisi ritualnya hanya akan membuat kita jauh dari Allah swt.

Dalam satu hadits diriwayatkan:


، ‫ وتقوم الَّلْيَل‬، ‫ ُفاَل َنُة َتُص وُم النهار‬، ‫ َيا َر ُس وَل ِهَّللا‬: ‫ َقاُلوا‬: ‫َعْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َقاَل‬
‫ َو َتَص َّدُق‬، ‫ ُفاَل َنُة ُتَص ِّلي اْلَم ْك ُتوَباِت‬: ‫ َقاُلوا‬. ‫ ِهَي ِفي الَّناِر‬: ‫ َقاَل‬. ‫َو ُتْؤ ِذ ي ِج يَر اَنَها‬
‫ ِهَي ِفي اْلَج َّنِة‬: ‫ َو اَل ُتْؤ ِذ ي ِج يَر اَنَها ؟ َقاَل‬، ‫ِباَأْلْثَو اِر ِم َن اَأْلِقِط‬
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, ‘Sekalompok sahabat bertanya, ‘Wahai
Rasulullah, ada seorang perempuan ahli puasa dan ahli ibadah malam, tapi dia masih suka
menyakiti tetangganya. Bagaimana pendapatmu?’ Rasul menjawab, ‘Dia akan masuk neraka.’
Mereka bertanya lagi, ‘Ada pula seorang perempuan yang hanya menunaikan shalat lima waktu,
bersedekah dengan sepotong keju, dan tidak menyakiti tetangganya. Bagaimana pendapatmu?’
Rasul menjawab, ‘Dia akan masuk surga.’” (HR Al-Hakim).

Dari hadits ini dapat dipahami bahwa shalat yang merupakan tiang agama saja tidak menjamin
kita masuk surga jika kita masih berbuat buruk kepada sesama manusia. Demikianlah khutbah
Idul Fitri yang khatib sampaikan. Semoga di momen kemenangan ini membuat kita merasakan
kemenangan yang hakiki.

Contoh :

Ramadhan Meninggalkan Kita

jamaa'ah Idul Fitri Yang BerbahagiaP u j i d a n s y u k u r y a n g


s e d a l a m - d a l a m n y a , d e n g a n p e n u h p e r a s a a n g e m b i r a d a n k h u s u k , k i t a sanjungkan
kehadirat Allah SWT. Tuhan yang telah memanjangkan usia kita, sehingga di pagi y a n g
ceria ini kita dapat berkumpul bershaf-shaf memenuhi tempat yang
b e r k a h i n i . Fajar tanggal 1 Syawal 1441 H telah menyingsing di ufuk timur, pada saat
ini kita berada padahari yang agung, pada hari ini pula Allah SWT memperlihatkan
kemuliaan dan keagungannya,d i m a n a s e l u r u h u m a t d i s e g e n a p p e n j u r u d u n i a ,
bersedia untuk bangkit secara s e r e n t a k menggemakan dan
mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid. Pengumandangan
tersebutmerupakan realisasi rasa syukur, sebagai ungkapan kesadaran, kalimat
k e y a k i n a n , s e r t a merupakan panji-panji kemenangan dan kejayaan umat Islam.Jamaa'ah Idul Fitri
Yang BerbahagiaDalam suasana hati yang penuh kegembiraan ini, dengan segala kebahagian yang terasa,
dengan segala luar biasa yang sukar dibayangkan, oleh gemuruh takbir kemenangan yang menggema
dijagat raya, meliputi seluruh angkasa raya, menggelora ke dalam jiwa, hingga berdirilah bulu- bulu roma
ini. Marilah sejenak kita melakukan perenungan pada hakikat makna ibadah yan

Jamaa'ah Idul Fitri Yang Berbahagia

Dalam suasana hati yang penuh kegembiraan ini, dengan segala kebahagian yang terasa, dengan segala
luar biasa yang sukar dibayangkan, oleh gemuruh takbir kemenangan yang menggema dijagat raya,
meliputi seluruh angkasa raya, menggelora ke dalam jiwa, hingga berdirilah bulu- bulu roma ini. Marilah
sejenak kita melakukan perenungan pada hakikat makna ibadah yang telah kita lalui bersama, pada
nuansa hati yang tak terkendali ini ........Mari kita merenung dan membuka mata hati kita yang paling
dalam. Benarkah, selama sebulan lamanya kita telah menjalankan ibadah puasa, dengan penuh
keta’atan dan kepatuhan, hanya mengharap ridh-Nya, sebagai bukti meningkatnya kualitas ketaqwaan
kita kepada Allah SWT. ..... ? Sebagaimana maksud dicanangkannya puasa itu sendiri

Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian semua berpuasa, sebagaimana
ia diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, mudah-mudahan kalian semua bertaqwa.”
(Qs.AlBaqarah:183)Betulkah, kita semua telah lulus dalam menghadapi ujian berpuasa sebulan
penuh lamanya, membendung dan menyingkirkan segala godaan dan nafsu angkara murka .......?
ataukah kita tidak pernah puasa dan sholat terawih???Berhasilkah kita membersihkan iman, dari
bintik-bintik kemaksiatan, kemunafikan, dan kemungkaran serta benci dengan orang lain.......?
Berapa kalikah kita Sholat Terawih? atau kita hanya sholat diawal dan diakhir Ramadhon atau
bahkan kita tidak pernah sama sekali sholat terawih…?Benarkah kita sudah mengikuti
larangan/perintah puasa, padahal dihati kita selalu menghina
Hari ini Ramadhan telah berlalu, meninggalkan kita ...., bulan suci, bulan yang penuh rahmat
danmaghfiroh, bulan pengampunan, apakah kita sedih dan menangis atau bahkan kita senang
karena tidak berpuasa lagi?? Pernahkah kita berpikir bila tahun depan kita tidak bisa ikut puasa
lagi dan mati? Tidak ada yang menjamin hidup kita sampai dimana atau mungkin setelah sholat
Id ini kitamati??Hari ini hari bersuka ria. Namun adakah suka ria kita sedang mensyukuri
kemenangan atas setan dan melawan hawa nafsu ........?.Dan Benarkah tahun depan kita bisa
berpuasa lagi dan sholat ID bersama lagi seperti ini, ataukahkita sudah didalam kubur, bersama
cacing-cacing dan hanya mengunakan kain kafan atau bahkankita sudah membusuk dimakan
cacing dan belatung?Ya Allah Hari ini kami lihat disekeling shop-shop sholat, tahun kemaren
mereka masih ada bersama kami dan sekarang telah mendahuli menghadapMU,
Ya..Robb..hamba memohon agar kiranya kami bisa melaksanakan puasa tahun depan karena
kepadaMUlah kami memohon.Ya..Robbi ...! Rasanya puasa kami hampa, jiwa ini miskin tak
berarti apa, bahkan diri ini bergelimang noda dan dosa. Maka hanya rahmat dan maghfirahmu
Ya Allah yang kami meminta, kami ibarat setetes embun dalam lautan
keagunganmu ........Jamaa'ah Idul Fitri Yang BerbahagiaKaum muslimin memang berhak
bergembira pada hari ini ketika berbuka dan lebaran tiba, namun kegembiraan kita diperintahkan
untuk masuk ke dalam agama Islam secara kafah sebagaimana firman Allah:
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman masuklah kalian semua ke dalam Islam secara penuh.”
(Qs. Al-Baqarah : 208)Kegembiraan kaum muslimin atas datangnya lebaran ini tentunya
menjadi hak milik bagi merekayang telah dapat merampungkan kewajiban melaksanakan ibadah
puasa Ramadhannya dengan penuh keikhlasan dan melaksanakan ibadah semata-mata karena
mengharap ridhoNya, disamping kita telah berhasil pula meraih pahala, dan dosa-dosa kita yang
telah lewat diampuni oleh Allah SWT, sebagaimana di jamin sendiri oleh Rasulullah SAW
sendiri lewat sebuah haditsnya:Artinya:
“Barang siapa telah melaksanakan puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala Allah,
maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.
Jamaa'ah Idul Fitri Yang Berbahagia Hari ini kita bergembira namun juga bersedih, karena
musibah yg sedang menimpa kita bahkan dunia yaitu pandemi virus corona sehingga banyak
masjid yg ditutup..Apa dosa kita hingga terusir dari masjid? Sesuatu yang sangat menyedihkan
hari ini adalah ketika masjid-masjid di negeri ini dikosongkan. Apa yang pernah kita lakukan
sehingga kita terusir dari masjid?Hri ini saudara kita, keluarga kita yg ada di perantauan tidak
boleh mudik, Apa yang pernah kita lakukan sehingga kita tidak bisa berkumpul dengan saudara
kita?Katakan wahai sekalian manusia, apa yang pernah kita perbuat hingga kita terusir dari
rumah Allah (Masjid). Mari lihat wajah kita di depan cermin meski hanya sebentar. Bukankah
kita pernah mengambil hak orang lain sebelum adanya virus Corona? Bukankan kita pernah
beramai-ramai berbuat dosa sebelum adanya virus Corona? Hari ini kita menangis menahan
rindu, ketika tidak bisa berkumpul dengan keluarga kita,Hari ini kita menangis dan saling
menangisi ketika masjid ditutup. Kita menangis dan saling menangisi ketika tumah-rumahAllah
terkunci dari wajah-wajah ini terkunci karena kita.. Sebelum adanya wabah ini, kita memiliki wabah
kezaliman, wabah kebencian, wabah kecurangan, wabah dosa-dosa dan wabah kemaksiatan. Wabah ini
akan berakhir dan apakah kita akan kembali bermaksiat seperti dulu? Dan kita sama seperti sebuah
syair: "Kita meminta dengan sungguh agar perahu kita yang ada di tengah lautan diselamatkan. Tetapi,
ketika sampai di pantai kita kembali bermaksiat kepada-Nya." Dihari bahagia ini mari kita melihat
kedepan dan memikirkan generasi kita yang akan datang, bisa kita lihat sekarang dan dapat kita
rasakan, apabilah kita mengajak kebaikan kadang kalah ada saja orang yang meremehkan dan bahkan
mencela, tetapi bila diadakan orgen tunggal/maksiat walau tidak diundang banyak yang datang, dan
pernahkah kita terbayang bila Ulama’ Ustd sudah meninggal siapa yang akan jadi penerus mereka2 itu,
bila pemuda kita tidak mau peduli dengan Islam atau mereka tidak mau belajar, apakah kita tidak
terpikir siapa yang akan jadi Khotib setiap jum’at, siapakah yang akan memimpin imam terawih,
siapakah yang akan memandikan jenazah, siapakah akan memimpin yasinan, dan siapakah yang akan
memimpin syukuran? Pernahkah kita berpikir? Ketika orang meninggal, siapakah yang akan
memandikan, mengkapani, menguburkan, apa bila mereka ulama’, ustadz, tidak ada lagi dan tidak ada
pengantinya. Mari kita sama-sama berbikir dan intropeksi diri masing masing.Jamaa'ah Idul Fitri Yang
BerbahagiaTidak kah kita takut? Mau kemana para remaja kita? Bukankah ini sebuah proses menuju
kehancuran??? Sejarah umat manusia membuktikan, hancurnya sebuah bangsa dan peradaban bermula
dari rusaknya moral di kalangan pemudanya, kemudian masyarakatnya, kemudian para pemimpinnya.
Wahai saudara-saudaraku, kita adalah pemuda harapan orang tua, jangan takut untuk maju dan
membagun, belajar demi kebaikan sebab Allah selalu bersama kita dan banyak contoh nabi-nabi yang
diutus oleh Allah dalam usia muda. Jamaa'ah Idul Fitri Yang BerbahagiaSemoga Apapun dan
bagaimanapun bentuk puasa yang telah kita lakukan, berapapun nilai yang telah Allah Ta’ala berikan
atas puasa kita dengan segala kesempurnaan rahmat dan anugerahNya. Dan pada akhir puasa ini kita
diberi kesempatan mengeluarkan sebagian dari bahan makanan kita untuk saudara-saudara kita yng
berhak menerimanya lewat zakat fitrah di samping makna solidaritas yang terkandung di dalam zakat
fitrah itu, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, zakat fitrah itu berfungsi untuk
membersihkan orang yang berpuasa dari keterlanjurannya beromong kosong dan berkata buruk saat
berpuasa, bahkan menurut hadits riwayat Abu Hafsih Bin Shaahin, puasa Ramadhan bergantung antara
langit-langit dan bumi dan hanya zakat fitrahlah yang dapat menaikkannya ke atas. Kewajiban
membayar zakat fitrah ini – menurut Imam Al Syafi’i RA, di fardlukan kepada setiap muslim yang
merdeka atau hamba yang memiliki kelebihan bahan makanan di malam dan hari lebarannya, juga
pakaian dan tempat tinggal yang layak bagi semua keluarga yang menjadi tanggung jawab
nafaqahnya.Mudah-mudahan zakat fitrah kita, dapat menyempurnakan ibadah puasa, sehingga Allah
mengampuni kita, merahmati kita, dan membebaskan kita dari api neraka. Dan semoga Allah masih
menganugerahkan kekuatan kepada kita untuk dapat melengkapi ganjaran ibadah puasa itudengan
kesediaan kita nantinya, untuk puasa Ramadlan kita yang telah berlalu dengan mengiringinya berpuasa
selama enam hari di bulan Syawal ini.
Jamaa'ah Idul Fitri Yang Berbahagia

Apa selanjutnya aktifitas paling utama dilakukan sekembali kita dari shalat idul fitri ini ? yaitu menjaga
ibadah kita sama seperti bulan romadhan atau bahkan lebih baik lagi, dan jangan sampaisetelah puasa
kita kembali lagi atau bahkan lebih buruk dari apa yang kita lakukan sebelumnya. Naudzubillah...Setelah
berpuasa dan beribadah selama sebulan penuh di bulan Ramadhan dengan niat ikhlas hanya memcari
ridho Allah SWT, dan kita telah mensempurnakan dengan mengeluarkan zakat fitrah, dosa-dosa kitapun
diampuni. Namun seperti kita ketahui, dosa yang diampuni itu, hanyalah dosa yang berhubungan
langsung dengan Allah. Sementara masih ada dosa lain yang berkaitan dengan sesama kita, antar kita,
dimana ampunan Allah bergantung pada pema’afan masing-masing kita yang bersangkutan. Oleh
karenanya untuk menyempurnakan kesucian ini, setelah shalat Idul Fitri kita sama-sama meminta maaf
dan memaafkan segala kesalahan orang lain

Hutba ke .II

Ya Allah, betapapun kami menghianatiMu setiap waktu tapi tiada suatu saat pun terputus Engkau
memberi nikmat kepada kami,.Ya Allah jadikanlah hari ini menjadi hari ampunan bagi segala kebusukan
kami.Penghapus bagi seluruh dosa-dosa kami, hari dimana Engkau singkapkan tabir dari hati kami, hari
dimana Engkau gantikan segala kegelapan dengan cahaya ilahiyahMu di qolbu ini.

Ya 'Afuw ya ghafur..ampuni kami… Engkau Yang maha mengerti tentang kami..tubuh kami kotor penuh
dosa, hidup kami berseliMut aib.. kini kami berada di hadapanMu… Ampuni yaa Allah sebusuk apapun
masa lalu yang pernah kami lalui .. Ampuni sebanyak apapundosa-dosa yang meluMuri tubuh ini..
Hapuskan yaa Allah sekelam apapun masa lalu kami..Ya Allah.. Duhai zat Yang maha Pengampun .. kami
datang padaMu…

Ya Allah, kami ingin hidup kami berubah, gantikan segala kebusukan kami menjadi kesucian dalam
pandanganMu. gantikan segala kegelapan dengan cahayaMu.. gantikan segala kedzalimankami menjadi
hidayah taufikMu.. gantikan Ya Allah… Ampuni dan selamatkan kami, ibu bapak kami yaa Allah, anak-
anak kami, dari segala bala hidup ini..

Ya Allah, kami ingin merasakan indahnya hidup dekat denganMu,Kami ingin hari-hari yang tersisa ini
menjadi hari-hari yang selalu akrab bersamaMu, kami lelah jauh dariMu ya Allah , kami tidak ingin
terpuruk dan terhina karena tenggelam dalam kesesatan.Berikan kepada kami keMudahan, untuk
mengenalMu Ya Allah,.Berikan kepada kami jalan untuk mendekat kepadaMu,.Jadikan kami orang-orang
yang selalu merasakan kehangatan dan kasih sayangMu.

Ya Allah jadikan sujud kami menjadi sujud yang penuh nikmat KepadaMu,.Jadikan shedaqah kami
menjadi jalan yang membuat kami akrab denganMu,.Jadikan amal-amal kami sebagai amal-amal yang
tulus hanya karenaMu,.Ya Allah jangan biarkan kesibukkan dunia membutakan hati kami,...Jangan
biarkan hawa nafsu membuat kami terperosok dalam maksiat,..

Ampuni Ya Allah..kami para suami yang telah mendzalimi istri-istri kami.. juga ampuni para istri yang
kurang dapat melayani keluarganya. Ampuni jikalau kami salah mendidik keluarga dananak-anak kami Ya
Allah..

Utuhkan kami di dunia.. utuhkan kami di surgaMuYa Allah.. Selamatkan anak-anak kami/ remaja kami,
Muliakan akhlaknya .. kuatkan imannya.., berilah mereka yang lebih baik daripada yang kami dapatkan,
jadikan mereka hamba-hamba yang Kau banggakan di singgasanaMu yg tinggi itu.Ya Allah cegahlah kami
dari segala godaan yang menggelincirkanLindungilah kami dari tipu daya setan yang
menyesatkanLindungi kami dari segala sifat Munafiq, ya AllahLindungi kami dari segala keMusyrikandan
lindungi kami dari perbuatan yang buruk

Ya Allah, berikan ketaqwaan kepada jiwa-jiwa kami dan sucikanlah kami.Engkaulah sebaik-baik
yang mensucikannya.Engkau Pencipta dan PelindungnyaYa Allah, perbaiki hubungan antar
kamiRukunkan antar hati kamiTunjuki kami jalan keselamatanSelamatkan kami dari kegelapan
dg cahaya rububiyahMuya Allah.. Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan
kekasaran terhadap sesama hamba yang berimanBersihkan hati kami dari benih-benih
perpecahan, pengkhianatan dan kedengkianYa Allah, wahai zat yang Maha Mendengar,
sayangilah kami, Berkahi sisa uMur kami ini,Jadikan uMur yang tersisa ini membawa maslahat
bagi keluarga kami,Ya Allah hanya engkaulah Tempat kembali kami.. hanya engkaulah Yang
Maha Tahu sisa uMur kami.. berikan kesempatan bagi kami Ya Allah… mempersembahkan
yang terbaik bagi keluarga kami, dan utamanya bagi agamaMu yang lurus..Ya Allah,
limpahkanlah Hidayah dan TaufikMu yaa Allah… jadikan kami hamba-hamba yg shalih hingga
akhir hayat kami.. Jadikan akhir hayatnya khusnul khatimah.. Lapangkan kubur kami kelak,
Jadikan kami ahli surgaMu.Ya Allah berilah kami rasa takut pada-Mu hingga kami menjauh dari
maksiat Ya Allah, Ya Allah, berilah kami nikmat taat pada-Mu yang mengantarkan kami menuju
surga-Mu.Ya Allah, telah Engkau sediakan surga bagi orang-orang yang Engkau cintai, berilah
kami nikmat ibadah dan taat yang mengantarkan kami mendapat cinta-Mu hingga Engkau
masukan kami dengan rahmatMu kedalam surga. Tanamkanlah dalam qalbu kami keyakinan
yang meringankan kami menghadapi ujian dunia.Ya Allah kami menyadari bahwa kehidupan
dunia tidak pernah lepas dari ujian, baik ujian yang pahit ataupun yang manis.Ya Allah
tanamkanlah kedalam qalbu kami keyakinan bahwa Engkau senantiasa melihat semua perilaku
kami dan Engkau Maha adil dalam menghitung semua amal perbuatan kami.Ya Allah, jadikanlah
semua ujian yang kami hadapi jalan menuju kemuliaan disisi-Mu

Hutba udul fitri

Anda mungkin juga menyukai