ُاب َو ْحدَه َ َع َبدَهُ َوا َ َع هز ُج ْندَهُ َوهَزَ َم ْاْل َ ْحز َ ص َرَ َصدَقَ َوعْـدَهُ َون َ ُْال َح ْمدُ َ هّلِلَ َو ْحدَه
ُسولُه ُ أ َ ْش َهدُ ا َ ْن الَ َإلَهَ َإاله هللاُ وأ َ ْش َهدُ ا َ هن ُم َح همدًا َع ْبدُهُ ُو َر
ُ أ َ هما َب ْعد.س َل ْم ت َ ْس َل ْي ًما َك َثي ًْرا َ ار ْك َعلَى ُم َح هم ٍد َو َعلَى آ َل َه َو
َ ص ْح َب َه َو َ س َل ْم َو َب
َ ص َل َو َ اَلله ُه هم
َياأَيُّها َ اله َذيْنَ َءا َمنُوا اتهقُوا هللاَ َح هق: فَقَا َل هللاُ ت َ َعالَى،َص ْي ُك ْم َبت َ ْق َوى هللا َ أ ُ ْو،َفَ َيا َع َبادَ هللا
. َتُقَاتَ َه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ هن إَاله َوأَنت ُ ْم ُّم ْس َل ُم ْون
Jamaah jumat yg berbahagia
Ramadhan sudah berlalu, kini masing-masing kaum muslimin muslimat, dituntut untuk
mengaplikasikan setiap amalan yang sudah ia latih dalam momentum ramadhan yang barusan
berlalu, Ibadah puasa ditruskan dengan Puasa sunnah Syawal, senin kamis, dan puasa Nabi
Daud. Sholat Taraweh diteruskan dengan sholat tahajjud. Tadarus Al-Quran diteruskan
tilawah qur’an setiap saat. Memberi buka puasa diteruskan dengan sedekah setiap hari. Sabar
dalam puasa diteruskan dengan selalu menjaga emosional setiap hari, intinya mari kita
hidupkan amalan-amalan Ramadhan di sebelas bulan kedepan, agar TC Ramadhan yang
sudah kita ikuti selama sebulan kemaren tidak sia-sia.
Memang Ramadhan berlalu, orang mu’min itu ada yang untung ada yang rugi karena
tidak mendapat apa-apa. Sebagaimana yang diceritakan oleh Buya hamka dalam buku
Tasawuf Moderen;
“Pada suatu masa, Raja Iskandar Zulkarnain beserta pasukannya hendak berangkat
menaklukkan suatu daerah. Pagi hari sebelum berangkat, Iskandar Zulkarnain berpesan
kepada pasukannya:"Dalam perjalanan, nanti malam kita akan melintasi sungai. Ambillah
apa pun yang terinjak yang ada di sungai itu. "Ketika malam tiba dan pasukan Iskandar
Zulkarnain melintasi sungai, ada 3 golongan prajurit. Golongan yang pertama tidak
mengambil apa pun yang terinjak di sungai karena yakin itu hanya batu. Golongan yang
kedua mengambil alakadarnya yang terinjak di sungai, sekedar mengikuti perintah raja. Yang
ketiga mengambil sebanyak-banyaknya yang terinjak di sungai sehingga tasnya penuh dan
kepayahan meneruskan perjalanan karena penuhnya bawaan.
Setelah melanjutkan perjalanan dan tiba pagi hari, Iskandar Zulkarnain bertanya kepada
pasukannya, apa yang kalian dapatkan semalam? Ketika para prajurit memeriksa tasnya,
ternyata isinya intan berlian. Prajurit yang tidak mengambil apa-apa sangat menyesalinya.
Prajurit yang mengambil ala kadarnya ada perasaan senang bercampur penyesalan. Prajurit
yang sungguh-sungguh mengambil merasa sangat bahagia.
ٌ ُ غف
ور َر َحيم َ َُّللا ْ ََو ْليَ ْعفُوا َو ْلي
صفَ ُحوا ۗأ َ َال ت ُ َحبُّونَ أ َ ْن َي ْغ َف َر ه
َّللاُ َل ُك ْم َۗو ه
”Hendaklah mereka memberi maaf dan melapangkan dada, tidakkah kamu ingin diampuni
oleh Allah?, Jika kamu memaafkan, melapangkan dada serta melindungi, maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nur:22).
Lalu kepada siapa lebih dulu kita minta maaf?.... Setidaknya ada tiga golongan. Melalui
sebuah hadits: “Suatu hari, selesai melaksakan shalat Idul fitri. Para sahabat mendengar Rasul
mengucapkan Aamiin sampai tiga kali. Aamiin,,,Aamiin,,,Aamiin. Sahabat heran, koq Rasul
tak ada yang berdoa,kok Aamiin sampai tiga kali. Lalu mereka bertanya,” Ya Rasul, ada apa?
Kok Aamiin sampai tiga kali, kenapa?” Kalian tak tahu? tidak ya Rasul! Barusan selesai
shalat, turun malaikat Jibril kepada saya. Lalu beliau bilang,” Ya Muhammad, saya mau
berdoa kepada Allah, mau kau meng-Aamiinkan?” silahkan Jibril. Berdoalah malaikat Jibril;
Yang pertama doa Malaikat Jibril. “Ya Allah, pada hari ini 1 Syawal (ketika itu), saya
bermohon kepadamu. Jangan engkau terima puasa dan ibadahnya, anak yang durhaka kepada
Ibu-Bapaknya”. Rasulullah mengucapkan,”Aamiin”.
Yang kedua doa Malaikat Jibril. “Ya Allah, pada hari ini 1 Syawal (ketika itu), saya
bermohon kepadamu. Jangan engkau terima puasa dan ibadahnya isteri yang durhaka kepada
suaminya”. Aamiin...kata Rasul.
Yang ketiga doa Malaikat Jibril. “Ya Allah, hari ini 1 Syawal saya mohon kepadamu.
Jangan engkau terima puasa dan ibadahnya Muslim yang tidak mau memaafkan sesama
saudaranya Muslim”. Rasulullah mengucapkan “Aamiin”.
Dari uraian yang saya sampaikan ini, mari kita masuk kepada kesimpulan.
Pertama, dalam nuansa ‘Idul Fitri dan halal bi halal kita hari ini. Mari kita tumbuhkan
semangat saling menghargai, saling mencintai, keutuhan dan kedamaian. Mintalah ridho
kepada Ibu-Bapak, suami kepada Isteri, isteri kepada suami dan memaafkan sesama saudara
kita muslim. Agar kita benar-benar kembali kepada fitrah.
Yang kedua, kita mohon kepada Allah agar kita dipertemukan lagi dengan Ramadhan yang
akan datang, Karena tak ada jaminan kita akan bertemu Ramadhan lagi. Kita mohon kepada
Allah agar diberikan umur yang panjang dalam taat kepada Allah. Bukan panjang umur
dalam dosa. Kalau panjang umur Cuma ngumpulkan dosa, itu malah lebih merupakan azab,
ketimbang nikmat.
Yang ketiga, Ramadhan adalah bulan latihan. Namun bukan hanya sekedar latihan tapi juga
praktek sekaligus. Dengan pertimbangan; Petinju masuk latihan, keluar latihan tinjunya
makin hebat. PSSI masuk latihan, keluar latihan bawa gaya bolanya makin hebat. Penyanyi
masuk latihan, keluar latihan nyanyinya makin bagus. Sebaliknya kalau latihan tiap hari,
main kalah terus, orang kan mikir,” Buat apa latihan, main kalah terus?” Ini sebulan penuh ni
kita latihan, supaya keluar Ramadhan, kita menang di sebelas bulan yang akan datang.