Bapak/Ibu …. yang saya hormati, serta teman-teman kelas …. yang saya sayangi.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan nikmatNya pada kita
sehingga dapat berkumpul bersama dalam kegiatan Ceramah Ramadhan siang hari ini.
Shalawat serta salam, tercurah kepada Nabi akhiruzzaman Muhammad SAW semoga kita
mendapatkan syafa’atnya kelak di hari kiamat. Amiin.
Taubat berasal dari kata َتْو َب ًة- َتْو ب ًا- َيُتْو ُب- َت اَبyang artinya adalah ruju’ atau
Kedua, bersedia memutar arah, kembali meniti jalan yang benar. Taubat bisa diwujudkan
dalam diri seseorang jika dia, dengan rendah hati, bersedia berjalan kembali ke arah yang benar.
Memang taubat akan selalu menemui halangan dan hambatan. Bisa jadi, cibiran dan cemoohan
dari orang lain akan menyertai perjalanan taubatnya. Bahkan yang lebih menyakitkan,
lingkungan baru yang ingin dia masuki, terkadang menunjukkan sikap penolakan. Semua itu
harus dilalui bagi orang yang hendak sungguh-sungguh bertaubat.
Itulah yang dialami Nabi Adam ‘alaihissalam ketika berjalan menuju taubatnya; dibuang
dari surga, berjalan tertatih-tatih di dunia dan terpisah dari istri tercinta. Sampai akhirnya Allah
pun menerima taubatnya.
Ketiga, mengetahui jalan yang benar untuk melanjutkan perjalanan dan berhati-hati
terhadap godaan. Seseorang yang sudah bertaubat tidak serta merta terbebas menjalani hidup
tanpa godaan. Iblis, bersama hawa nafsu, tidak akan pernah berhenti menggoda supaya kita
kembali menjalani perbuatan dosa dan kesalahan, sebagaimana yang dulu pernah dilakukan.
Oleh karena itu, Allah SWT mengingatkan hamba-Nya untuk selalu berhati-hati, jangan sampai
kembali tergoda melakukan dosa yang sama.
Akan tetapi, taubat seorang hamba baru dianggap terlambat oleh Allah SWT ketika berada
dalam dua keadaan. Pertama, taubat ditolak ketika seseorang sudah berada dalam keadaan
ِغ ِد ِإ
sakaratul maut. Rasulullah SAW bersabda:
َّن اَهلل َيْق َبُل َتْو َبَة اْلَعْب َم ا ْمَل ُيَغْر ْر. “Sesungguhnya Allah
menerima taubat seorang hamba, selama (ruh) belum sampai di tenggorokan” (HR. At-Tirmidzi).
Kedua, taubat tidak akan diterima ketika matahari sudah terbit dari sebelah barat.
َأْن َتْطُل الَّش ِم ْغِر ا َتا ا َل ِه
َع ْم ُس ْن َم َهِب َب ُهلل َع ْي َمْن َتاَب َقْبَل. “Barangsiapa taubat sebelum matahari
terbit dari barat, maka Allah akan menerima taubatnya” (H.R. Muslim).
Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan dan
kesalahan.
Wallahul muwaffiq ilaa aqwamit thariq,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Sumber :
1. Kitab Washoya
2. Gufron Abdillah, “Taubat Kunci Menjadi Orang Baik, Cepat Taubat dan Perbaiki Diri” (8
September 2021), https://portaljember.pikiran-rakyat.com/khazanah/pr-162552852/khutbah-jumat-
singkat-taubat-kunci-menjadi-orang-baik-cepat-taubat-dan-perbaiki-diri?page=4 (diakses pada Sabtu, 9
April 2022).
3. Kastolani, “Taubat sebelum Terlambat” (11 Februari 2022),
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/khutbah-jumat-tentang-taubat-sebelum-terlambat/2 (diakses
pada Sabtu, 9 April 2022)