Anda di halaman 1dari 10

‫‪Khutbah Jumat: Berburu Ampunan, Rahmat, dan‬‬

‫‪Surga di Bulan Puasa‬‬

‫‪Materi khutbah ini memotivasi kepada kita semua‬‬


‫‪agar bisa melalui bulan Ramadhan dengan‬‬
‫‪semaksimal mungkin sehingga meraih ampunan,‬‬
‫‪rahmat, dan balasan surga dari Allah swt.‬‬
‫‪Sebagaimana kita ketahui, tiga keistimewaan ini telah‬‬
‫‪Allah janjikan dalam bulan puasa.‬‬

‫َاْلَح ْم ُد ِهّٰلِل اَّلِذ ْي َج َعَل الَّص ْو َم ِح ْص ًنا َأِلْو ِلَياِئِه َو ُج َّنًة‪َ ،‬و َفَتَح‬
‫َلُهْم ِبِه َأْبَو اَب اْلَج َّنِة‪َ ،‬أْش َهُد َأْن اَل ِإٰل َه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك‬
‫ّٰل‬
‫َلُه َو َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَد َنا ُمَح َّم ًد ا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه اَل َنِبَّي َبْع َد ُه‪َ .‬ال ُهَّم‬
‫َص ِّل َو َس ِّلْم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّم ٍد َقاِئِد اْلَخ ْلِق َو ُم َم ِّهِد الُّس َّنِة‪،‬‬
‫َو َع َلى ٰا ِلِه َو َأْص َح اِبِه َذ ِو ْي اَأْلْبَص اِر الَّثاِقَبِة َو اْلُع ُقْو ِل‬
‫اْلُمَر ِّج َح ِة‬
‫َأَّم ا َبْعُد ‪َ ،‬فَياَاُّيَها اْلُم ْس ِلُم ْو َن ‪ِ ،‬اَّتُقْو اَهللا َح َّق ُتَقاِته َو اَل َتُم ْو ُتَّن‬
‫ِإَّال َو َأنْـُتْم ُم ْس ِلُم ْو َن َفَقْد َقاَل ُهللا َتَع الَى ِفي ِكَتاِبِه اْلَك ِر ْيِم ‪:‬‬
‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ِتَب َع َلْيُك ُم الِّص َياُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ ْيَن‬
‫ِم ْن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَّتُقْو َن‬
Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.
Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat
kepada kita semua, terutama kepada diri khatib
pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan
ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah
subhanahu wa ta’ala dengan menjalankan semua
kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang
dilarang dan diharamkan.

Jamah yang dimuliakan Allah.


Alhamdulillah, tahun ini kita kembali dipertemukan
dengan bulan suci Ramadhan. Bulan yang di
dalamnya mempunyai sejuta keistimewaan dan
keutamaan bagi umat Muslim. Oleh karena itu, tidak
heran jika pada bulan ini intensitas ibadah umat Islam
semakin meningkat, baik dengan lebih serius lagi
menunaikan kewajiban-kewajiban agama maupun
rajin mengamalkan ibadah-ibadah sunnah di
dalamnya.

Rasulullah sendiri pernah menyampaikan bahwa saat


tiba bulan Ramadhan umat Muslim didorong untuk
memperbanyak ibadah. Sebab, pahala amal kebaikan
di dalamnya mendapat balasan berkali-kali lipat.
Dalam satu hadits diriwayatkan,
‫ َقاَل َر ُسوُل ِهللا َص َّلى‬: ‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهللا َع ْنُه َقاَل‬
‫ ُك ُّل َع َم ِل اْبِن آَد َم ُيَض اَع ُف اْلَحَس َنُة َع ْش ُر‬: ‫ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
‫ ِإاَّل الَّص ْو َم‬:‫ َقاَل ُهَّللا َع َّز َو َج َّل‬، ‫َأْم َثاِلَها ِإَلى َس ْبعِم اَئة ِض ْع ٍف‬
،‫ َيَد ُع َش ْهَو َتُه َو َطَع اَم ُه ِم ْن َأْج ِلي‬،‫َفِإَّنُه ِلي َو َأَنا َأْج ِزي ِبِه‬
،‫ َو َفْر َح ٌة ِع ْنَد ِلَقاِء َر ِّبِه‬،‫ َفْر َح ٌة ِع ْنَد ِفْطِرِه‬: ‫ِللَّصاِئِم َفْر َح َتاِن‬
‫َو َلُخ ُلوُف َفِم الصائم َأْطَيُب ِع ْنَد ِهللا ِم ْن ِر يِح اْلِم ْس ِك‬
Artinya, “Dari Abu Hurairah ra, dia berkata,
‘Rasulullah saw bersabda, ‘Setiap amal anak Adam
dilipatgandakan pahalanya. Satu (amal) kebaikan
diberi pahala sepuluh hingga tujuh ratus kali. Allah
azza wajalla berfirman, ‘Kecuali puasa, karena puasa
itu adalah bagi-Ku dan Akulah yang akan
membalasnya. Sebab, dia telah meninggalkan nafsu
syahwat dan nafsu makannya karena-Ku.’

Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan.


Kebahagiaan ketika dia berbuka, dan kebahagiaan
ketika dia bertemu dengan Rabb-Nya. Sesungguhnya
bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi
Allah daripada wanginya kesturi.’” (HR Bukhari dan
Muslim)
Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.
Ada tiga hal besar yang Allah janjikan untuk umat
Muslim saat Ramadhan tiba, yaitu ampunan, rahmat,
dan balasan surga. Rasulullah pernah bersabda,

. ‫ َو آِخ َرُه ِع ْتٌق‬،‫ وَأْو َس ُطُه َم ْغ ِفَر ٌة‬،‫َأَّو ُل َش ْهِر َر َم َض اَن َر ْح َم ٌة‬
‫ِم َن الَّناِر‬
Artinya, “Awal Bulan Ramadhan adalah rahmat,
pertengahannya ampunan, dan akhirnya pembebasan
dari api neraka.” (Ibnu Khuzaimah)

Pertama adalah rahmat. Rahmat merupakan kasih


sayang Allah kepada hamba-Nya. Berkat rahmat
inilah kelak umat Muslim bisa mendapat ampunan di
akhirat dan memperoleh balasan surga. Bahkan
dikatakan bahwa rahmat merupakan penentu nasib
seseorang kelak di hari akhir. Boleh jadi orang rajin
beribadah, tapi jika belum meraih rahmat Allah ia
tidak mendapat jaminan masuk surga.

Meski demikian, bukan berarti kita meremehkan


ibadah dengan alasan mengandalkan rahmat, karena
penyebab rahmat sendiri adalah ketaatan seorang
hamba kepada Allah.

Berkaitan dengan ini, ada kisah menarik tentang


seorang hamba taat yang sepanjang hayatnya
digunakan untuk beribadah, tapi ia masuk surga
bukan sebab ibadahnya itu, melainkan karena
anugerah rahmat Allah. Kisah ini disampaikan Syekh
Abul Laits as-Samarqandi dalam Tanbīhul Ghāfilīn
dengan mengutip riwayat Al-Hakim dalam
Mustadrak-nya.

Dikisahkan, sekali waktu Malaikat Jibril as bercerita


kepada Nabi Muhammad saw, “Hai, Muhammad!
demi Allah yang telah menugaskan engkau menjadi
nabi. Allah memiliki seorang hamba yang ahli ibadah.
Hamba tersebut hidup dan beribadah selama 500
tahun di atas gunung.”

Ringkas kisah, hamba itu memohon kepada Allah


untuk mencabut nyawanya dalam keadaan sujud dan
jasadnya tetap utuh sampai tiba hari kiamat. Doanya
dikabulkan. Begitu di akhirat, Allah berkata padanya,
"Hamba-Ku, engkau Aku masukkan ke surga berkat
rahmat-Ku!"
Hamba tersebut menyangkal. Seharusnya, protes dia,
yang membuatnya masuk surga adalah ibadahnya
yang ratusan tahun itu, bukan rahmat Allah. Setelah
ditimbang, ternyata bobot rahmat-Nya lebih besar
daripada amal ibadah tersebut. Allah pun
memerintahkan malaikat untuk memasukan dia ke
neraka.

Sebelum dimasukkan ke dalam neraka, hamba itu


mau mengakui bahwa rahmat Allah lebih besar dan
bisa membuatnya masuk surga. Ia pun tidak jadi
dimasukkan ke dalam neraka. (Abul Laits as-
Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, t.t, h. 63)

Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.


Keutamaan Ramadhan berikutnya adalah maghfirah
atau ampunan Allah. Sebagai manusia, tentu sadar
diri bahwa kita memiliki banyak dosa yang kian hari
semakin bertambah. Sebab, berbuat salah dan dosa
merupakan fitrah manusia. Rasulullah saw bersabda,

‫ُك ُّل َبِني آَد َم َخ َّطاٌء َو َخ ْيُر اْلَخ َّطاِئْيَن الَّتَّو اُبْو َن‬.
Artinya, “Setiap anak Adam (manusia) pasti berbuat
salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah
yang bertaubat.” (HR Tirmidzi).

Hadits ini menegaskan bahwa sebagai manusia kita


tidak bisa terbebas dari dosa. Tidak peduli dia rakyat
biasa atau pejabat, seorang awam atau agamawan,
santri ataupun kiai, semua pasti memiliki dosa.
Hanya, yang membedakan kita semua adalah siapa
yang mau mengakui atas dosa-dosanya dan bertaubat
kepada Allah. Pada momen Ramadhan ini, Allah
menjanjikan limpahan ampunan bagi hamba-hamba-
Nya yang bertaubat. Oleh karena ini, jangan sia-
siakan kesempatan emas yang hanya datang satu
bulan dalam setahun ini.

Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.


Keistimewaan yang Allah janjikan saat Ramadhan
berikutnya adalah balasan surga bagi hamba-Nya
yang taat. Rasulullah pernah bersabda,

‫ِإَذ ا َج اَء َر َم َض اَن ُفِتَح ْت َأْبَو اُب اْلَج َّنِة َو ُغ ِّلَقْت َأْبَو اُب الَّناِر‬
‫َو ُص ِّفَد ِت الَّش َياِط ْيَن‬
Artinya, “Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-
pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan
pun dibelenggu.” (HR Muslim)

Berkaitan dengan hadits di atas, Syekh ‘Izzuddin bin


Abdissalam menjelaskan, maksud ‘dibukanya pintu
surga’ merupakan simbol imbauan bagi umat Muslim
untuk memperbanyak amal ibadah di bulan suci
Ramadhan, sementara ‘dibelengguhnya setan’
merupakan simbol untuk mencegah diri dari
perbuatan maksiat. (Syekh ‘Izzuddin bin Abdissalam,
Maqashidush Shaum, 1922: 12).

Ma’asyiral muslimīn a’azzakumullāh.


Sekian khutbah yang bisa khatib sampaikan. Semoga
kita bisa melalui Ramadhan tahun ini dan tahun-tahun
berikutnya dengan maksimal sehingga bisa meraih
ampunan, rahmat, dan balasan surga dari Allah swt.

‫ ِإَّنُه ُهَو‬،‫ َفاْسَتْغ ِفُرْو ُه‬، ‫َأُقْو ُل َقْو ِلْي ٰهَذ ا َو َأْسَتْغ ِفُر َهللا ِلْي َو َلُك ْم‬
‫اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْلَح ْم ُد ِهلل َو َك َفى‪َ ،‬و ُأَص ِّلْي َو ُأَس ِّلُم َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّم ٍد‬
‫اْلُم ْص َطَفى‪َ ،‬و َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َأْهِل اْلَو َفا‪َ .‬أْش َهُد َأْن اَّل إلَه‬
‫ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه‪َ ،‬و َأْش َهُد َأَّن َس ِّيَد َنا ُمَح َّم ًد ا َع ْبُد ُه‬
‫َو َر ُسْو ُلُه‬

‫َأَّم ا َبْعُد ‪َ ،‬فَيا َأُّيَها اْلُم ْس ِلُم ْو َن ‪ُ ،‬أْو ِص ْيُك ْم َو َنْفِس ْي ِبَتْقَو ى ِهللا‬
‫اْلَع ِلِّي اْلَعِظ ْيِم َو اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َع ِظ ْيٍم ‪َ ،‬أَم َر ُك ْم‬
‫ِبالَّص اَل ِة َو الَّس اَل ِم َع َلى َنِبِّيِه اْلَك ِرْيِم َفَقاَل ‪ِ :‬إَّن َهللا َو َم اَل ِئَكَتُه‬
‫ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي ‪َ ،‬يا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه‬
‫ّٰل‬
‫َو َس ِّلُم وا َتْس ِليًم ا‪َ ،‬ال ُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّم ٍد َو َع َلى آِل‬
‫َس ِّيِد َنا ُمَح َّم ٍد َك َم ا َص َّلْيَت َع َلى َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل‬
‫َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم َو َباِرْك َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّم ٍد َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا‬
‫ُمَح َّم ٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى َس ِّيِد َنا ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل َس ِّيِد َنا‬
‫ِإْبَر اِهْيَم ‪ِ ،‬فْي اْلَع اَلِم ْيَن ِإَّنَك َحِم ْيٌد َم ِج ْيٌد ‪َ .‬الّٰل ُهَّم اْغ ِفْر‬
‫ِلْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت واْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت اَأْلْح َياِء ِم ْنُهْم‬
‫َو اَأْلْم َو اِت‪ ،‬اللهم اْدَفْع َع َّنا اْلَباَل َء َو اْلَغ اَل َء َو اْلَو َباَء‬
‫َو اْلَفْح َش اَء َو اْلُم ْنَك َر َو اْلَبْغ َي َو الُّس ُيْو َف اْلُم ْخ َتِلَفَة َو الَّش َد اِئَد‬
‫َو اْلِمَح َن ‪َ ،‬م ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن ‪ِ ،‬م ْن َبَلِد َنا َهَذ ا َخ اَّص ًة‬
‫َو ِم ْن ُبْلَد اِن اْلُم ْس ِلِم ْيَن َع اَّم ًة‪ِ ،‬إَّنَك َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد ْيٌر‬

‫ِع َباَد ِهللا‪ ،‬إَّن َهللا َيْأُم ُر ِباْلَع ْد ِل َو اإْل ْح َس اِن َو ِإْيَتاِء ِذ ي اْلُقْر َبى‬
‫وَيْنَهى َع ِن الَفْح َش اِء َو اْلُم ْنَك ِر َو الَبْغ ِي ‪َ ،‬يِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم‬
‫َتَذَّك ُرْو َن ‪َ .‬فاذُك ُروا َهللا اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبُر‬

Anda mungkin juga menyukai