Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Idul Fitri 1440 H/2019 Masjid At-Tuqo Kentawang

Disusun oleh: Ahmad Hizkil, S.S

.‫ اهلل أكرب‬،‫ اهلل أكرب‬،‫ اهلل أكرب‬،،،،‫ اهلل أكرب‬،‫ اهلل أكرب‬،‫ اهلل أكرب‬،،،،‫ اهلل أكرب‬،‫ اهلل أكرب‬،‫اهلل أكرب‬
،‫ َص َد َق َو ْع َد ه‬، ‫ اَل ِاَل َه ِإاَّل اُهلل َو ْح َد ه‬، ‫ َو ُس ْبَح اَن اِهلل ُبْك َر ًة َو َأِص ْيًال‬، ‫ َو اَحْلْم ُد هلل َك ِثريًا‬، ‫اهلل َأْك َبْر َك ِبريًا‬
‫ ْخُمِلِص َني َل ُه الِّدين‬،‫ اَل ِاَلَه ِإاَّل اُهلل َو َال َنْع ُبُد ِإاَّل ِإيَّاه‬، ‫ َو َه َزَم اَألْحَز اَب َو ْح َد ه‬، ‫ َو َأَعَّز ُج ْنَد ُه‬، ‫َو َنَص َر َعْبَد ه‬
‫َو َلْو َك ِر َه اْلَك اِفُر ون‬

‫ َو َأَفاَض َعَلْيِه ْم ِم ْن َخ َز اِئِن ُج ْو ِدِه اَّليِت َال‬،‫ اَحلْم ُد هلل اَّلِذي َس َّه َل ِلْلِعَب اِد َطِر ْيَق اْلِعَب اَدِة وَيَّس ر‬،،‫َاَحْلْم ُد هلل‬
.‫ َو َش ْه ًر ا ِم ْن َقْبِلِه َنَّقاُه ْم ِبِه ِم ْن َدَر ِن الُّذ ُنْو ِب َو َطَّه ر‬،‫ وَج عَل ُهَلْم ِعْيًد ا َيُعوُد يِف ُك ِّل َعاٍم َو َيَتَك َّر ر‬،‫ْحُتَص ر‬
.‫ َو َأْش ُك ُر ُه َو ُه َو اْلُمْس َتِح ُّق َأِلْن ْحُيَم َد وُيْش َك ر‬،‫َأَمْحُد ُه ُس ْبَح اَنُه َو َتَعَلى َعَلى ِنَعَم ِه اَّليِت اَل ُتَعُّد َو َال ْحُتَص ر‬
‫ َو َتَو َّع َد‬،‫ َتَأَّذَن ِبالِّز ي َاَدِة ِلَمْن َش َك ر‬، ‫ َاْلمَـِلُك الَعِظ ْيُم اَأْلْك رَب‬،‫َو َأْش َه ُد َأْن َال ِإَلَه ِإاَّل اهلل َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َله‬
،‫ واَجلِبِنْي َاَألْز َه ر‬،‫ َو َأْش َه ُد َأَّن َحُمَّم ًد ا َعْب ُد ُه َو َرُس ْو ُلُه َص اِح ُب الَو ْج ِه األْنَو ر‬.‫ِبلَع َذ اِب َمْن َجَح َد وَك َف ر‬
‫ َّلى ا َل ِه َلى آِل ِه َأ اِبِه َأ اِع ِه‬.‫ا ِإىَل اِهلل و َّش َأْن َذ ر‬ ‫ِه‬
‫َو ْص َح َو ْتَب‬ ‫َص ُهلل َع ْي َو َع‬ ‫َب َر َو‬ ‫ َأْنَص ُح َمْن َدَع‬،‫الَّط ا ُر اْلُم َطَّه ر‬
.‫َو َأْحَباِبِه َو َس ّلَم َتْس ِلْيًم ا َك ِثْيًر ا‬
‫ِإ‬ ‫ِهلل‬ ‫ِس ِب‬ ‫ِص‬ ‫ِل‬
‫ َفَي ا َأُّيَه ا اْلُمْس ُم ون ُأْو ي ٌك ْم َو َنْف ي َتْق َو ى ا َفَق ْد َف اَز اْلُم َّتُق ْو ن َو اَل ُمَتْو ُتَّن َّال ًو َأْنُتْم‬،، ‫َأَّم ا َبْع ُد‬
.‫ُمْس ِلُم ون‬
. ‫َلَعَّلُك َتْش ُك وَن‬ ‫َّل‬ ‫ِل ِم ِع ِل‬
‫ َو ُتْك ُلوا اْل َّد َة َو ُتَك ِّبُر وا ال َه َعَلٰى َم ا َه َد اُك ْم َو ْم ُر‬: ‫َو َقاَل اُهلل َتَعاىَل‬
Ma’asyiral Muslimin, jama’ah shalat ‘ied rahimakumullah

Di pagi hari yang cerah ini, ummat islam sedunia sedang berkumpul di masjid,
mushallah ataupun di tanah lapang dengan pakaian yang berwarna-warni, seraya
mengumandangkan kalimat takbir, tahmid dan tahlil, memuji dan mengagungkan kebesaran
Allah, sebagai tanda syukur atas kemenangan iman terhadap syetan, dan kemenangan akal sehat
terhadap nafsu jahat selama sebulan lamanya dalam ramadhan yang mulia dan mubarakah.
Tiada tangis si miskin yang kurang makan, tiada pula dendam kesumat yang mencekam, semua
damai, semua merasa tenang.
Berbahagialah kepada setiap insan yang telah akrab dan mengintimkan dirinya dengan
ramadhan, yaitu dengan beribadah dan beramal saleh di dalamnya, sebab janji Allah untuk
mereka adalah janji ampunan dosa. Sehingga, ia dikembalikan seperti bayi yang baru dilahirkan
tanpa cacat dan dosa.
Namun di sisi lain, kita juga bersedih oleh karena kita ditinggalkan oleh bulan suci
ramadhan ini. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Jabir RA Rasulullah Bersabda:

،‫ ِقْي َل‬،‫ ُمِص ْيَبًة ُاِلَّم ِة َس ِّيِدَنا َحُمَّم ٍد‬،‫ َبَك ِت الَّس َمَو اُت َو ْاَالْر ُض َو اْلَم َالِئَك ُة‬، ‫إَذا َك اَن َ َاِخ ُر َلْيَل ٍة ِم ْن َرَم َض اَن‬
‫ َاِلَّن الَّد ْع َو اِت ِفْي ِه ُمْس َتَج اَبٌة‬، ‫ ِه َي َذَه اُب َرَم َض اَن‬،‫ َق اَل َرُس ْو ُل اِهلل صلى اهلل عليه وسلم‬،‫َاُّي ُمِص ْيَبٍة‬
‫َو الَّصَد اَقًة َم ْق ُبْو َلٌة‬
Manakala telah tiba akhir malam dari pada bulan Ramadlan, menangislah langit, bumi dan
para malaikat, disebabkan adanya musibah yang menimpa umat Nabi Muhammad. (Sahabat)
bertanya, “Musibah apakah wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, musibah itu adalah perginya
bulan Ramadlan, kenapa? sebab pada bulan ini doa-doa dikabulkan dan shadaqah diterima.”
Hadirinn, Betapa tidak merupakan musibah jika kita ditinggalkan oleh satu bulan yang
agung, yang menaungi kita dengan rahmat dan magfirah Allah serta melindungi kita dari azab
neraka. Betapa tidak merupakan musibah jika kita ditinggalkan oleh satu bulan, dimana disana
doa di dengarkan, permohonan di kabulkan, nilai kebajikan dilipatgandakan dan tobat
diperkenankan. Sementara tidak ada yang bisa menjamin bahwa tahun depan kita akan kembali
bertemu dengan bulan suci Ramadhan.
Allahu Akbar 3X ……..
Ma’asyiral Muslimin, jama’ah shalat ‘ied rahimakumullah

Ramadhan dengan segala keagungan dan kebesarannya telah berlalu meninggalkan kita,
dan jikalau ibadah yang kita kerjakan berbekas dalam diri kita, maka kita yang hari ini mestinya
bukan kita yang sebulan yang lalu, tapi kita yang hari ini adalah kita yang baru, yang telah
ditempah, dan di gembleng dalam bulan Ramadhan, sehingga kita kembali kepada fitrah,
bagaikan kertas putih yang tiada bintik dan noda.
Pertanyaannya kemudian adalah semangat apa saja yang mesti kita tunjukkan dalam 11
bulan yang akan datang setelah ramdhan ini berlalu ? sehingga kita termasuk orang yang meraih
peningktan taqwa sesuai dengan nama bulan ini yakni syawwal yang artinya peningkatan. Inilah
tema yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini yakni“ semangat baru menuju kehidupan
yang bersih.”
Allahu Akbar 3X ……..
Ma’asyiral Muslimin, jama’ah shalat ‘ied rahimakumullah

Paling tidak, ada 2 bentuk peningkatan semangat sebagai bukti bahwa kita telah
memiliki semangat yang baru dihari yang fitri ini.
Yang pertama adalah semangat pengabdian kepada Allah swt.
Hadirin, 12 jam dikali 30 hari, mulai terbit fajar hingga terbenamnya mentari, sesuatu
yang semula boleh menjadi dilarang. Makan dan minum yang semula halal bagi manusia
sepanjang hari, maka menjadi haram di siang hari di bulan suci Ramadhan, itu semua tidak lain
adalah untuk menjalankan perintah Allah dan sebagai bentuk pengabdian kita kepadaNya.
Inilah semangat yang patut kita pertahankan dan jaga. Sebab pada dasarnya
keberadaan kita di dunis ini adalah untuk mengabdi kepada Allah swt.

‫َو َم ا َخ َلْق ُت اِّجلَن َو اِإْل ْنَس ِإاَّل ِلَيْع ُبُد ْو ن‬


“ dan tidaklah aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku(
az- zarriyat : 56 ) .
Allahu Akbar 3X ……..
Oleh karena semangat pengabdian ini, maka jangan sampai hanya ketika di ramdhan
saja kita semangat berjamaah di masjid, intensif membaca al quran, giat bersedekah dan
berinfak, tetapi ketika ramdhan telah berlalu, lupa akan masjid bahkan hanya sekal i seminggu
menginjakkan kakinya di masjid, sajadah dan mukena dilipat dan disimpan, al qurannya di
musiumkan hingga berdebu karena tidak disentuh lagi. ‫نعوذ بلله من ذلك‬. Tentunya, kita tidak ingin
menjadi muslim musiman, muslim yang hanya beribadah di bulan Ramadhan saja.
Allahu Akbar 3X ……..
Kemudian yang menjadi catatan yang tidak kalah pentingnya adalah jangan sampai
terbersit dalam hati kita rasa suka cita karena merasa telah lepas dari penjara ibadah, dengan
mangatakan alhamdulillah tidak puasa lagi, alhamdulilah tidak terawih lagi, tidak baca qur’an
lagi, tidak sahur lagi, tidak berjamaah lagi dan sebagainya. Tentu ini semua adalah rasa syukur
yang tidak dibenarkan oleh Allah swt. Perlu sama-sama kita camkan bahwa salah satu nama lain
daripada bulan Ramadhan adalah syahru tarbiyah, bulan pembinaan dan pelatihan. Di bulan ini
kemudian kita dilatih oleh pelatih yang maha pelatih yakni Allah swt. Satu bulan lamanya kita
ditempa dengan berbagai macam program Ramadhan, mulai dari puasanya, solat malamnya,
baca qur’annya, bangun di sepertiga malamnya dengan tujuan agar kemudian semua program ini
kita praktekkan bahkan kita tingkatkan di 11 bulan yang akan datang. Ibarat seorang kariawan
yang dikirim oleh perusahaannya untuk mengikuti pelatihan kerja di suatu daerah selama 1
bulan misalnya. Apa harapannya? Tentu harapannya agar kariwan tersebut mendapat ilmu dan
pengalaman baru sehingga pulang dari pelatihan itu, ilmu dan pengalaman tersebut dipraktekkan
dan dikembangkan bagi perusahaannya. Sama halnya pula dengan seseorang yang mengikuti
pelatihan menyetir mobil selama sebulan penuh. Akan tetapi jikalau setelah sebulan itu ia tidak
pernah memegang mobil lagi maka tentu pelatihannya yang sebulan penuh itu tidak ada
gunanya. Hadirin Kalau Ramadhan kemarin tidak mampu menambah puasa Sunnah kita
nantinya, tidak mampu menambah solat malam kita, tidak mampu menambah bacaan al-
quran kita, tidak mampu mengubah kita menjadi manusia yang lebih baik, lebih soleh,
lebih solehah di 11 bulan yang akan datang maka kita butuh berapa Ramadhan lagi untuk
berubah, sementara umur kita belum tentu akan sampai pada Ramadhan tahun depan.
Allahu Akbar 3X ……..
Ma’asyiral Muslimin, jama’ah shalat ‘ied rahimakumullah

Semangat Yang kedua yang dihasilkan dalam bulan suci ramadhan adalah semangat
ukhuwah, semangat persaudaraan dan kebersamaan. Bukankah Rasulullah saw. telah
menaggambarkan dalam sabdanya :
‫ َيُش ُّد َبْع ُضُه َبْع ًض ا‬، ‫ا ْؤ مُن ِلْلُم ؤمِن َك اْلُبْنَياِن‬
‫ُمل‬
“ seorang mukmin bagi mukmin yang lain bagaikan satu bangunan, yang satu sama lain
saling menguatkan.” ( HR. Bukhari Muslim ), bahkan di hadist lain Rasulullah mengibaratkan
bahwa mu’min yang satu dengan lainnya ibarat satu tubuh jika satu sakit maka semua ikut
merasakannya.
Allahu Akbar 3X ……..
Ma’asyiral Muslimin, jama’ah shalat ‘ied rahimakumullah

Dalam konteks Indonesia saat ini, Pemilu yang baru saja selesai, mengingatkan kita bahwa
sebenarnya demokrasi tidak sekadar ajang sirkulasi kekuasaan, akan tetapi sebagai ajang berfastabiqul
khairat untuk keadilan dan kesejahteraan ummat.
Yang paling penting pasca pemilu ini adalah puasa sosial. Puasa sosial berarti latihan menahan
diri dari perasaan, pikiran, perilaku dan tindakan negatif kepada orang lain, benci yang berlebihan kepada
orang atau kelompok yang berbeda pilihan politik, menahan diri untuk memposting status di media sosial
yang bisa menyakiti orang lain, dan menahan diri untuk menyebar hoax dan ujaran kebencian. Mari kita
renungan hadis Rasullullah SAW yang berbunyi:

‫ َو اَل ِحَي ُّل ملُس ِلٍم َأْن‬. ‫ َو ُك وُن وا ِعَب اَد اِهلل إْخ َو انًا‬،‫ َو اَل َحَتاَس ُد وا‬،‫ َو اَل َتَباَغُض وا‬،‫َتَد اَبُر وا‬ ‫ َو اَل‬،‫ال َتَق اَطُعوا‬
‫َثاَل ٍث‬ ‫يَهُج َر َأَخ اُه َفْو َق‬
“Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, dan janganlah saling memalingkan muka, dan
janganlah saling membenci, dan janganlah saling hasud-menghasud, tetapi jadilah kalian hamba Allah
yang bersaudara. Dan tidaklah halal bagi seorang muslim untuk mengabaikan dan tidak menyapa
saudaranya lebih dari tiga hari.” (Muttafaq 'alaih).

Allahu Akbar 3X ……..


Idul Fitri tahun ini mestinya menjadi idul fitri yang istimewa bagi umat Islam di Indonesia.
Sebab ia datang bertepatan dengan momentum pasca Pemilu yang telah membuat masyarakat Indonesia
terpolarisasi, terbelah menjadi dua kubu ysng saling berhadapan. Idul Fitri yang penuh berkah ini
sepertinya sengaja datang tidak lama setelah Pemilu agar menjadi media atau fasilitator untuk
mendamaikan kelompok yang sempat saling membenci, menghina hingga berkonflik karena perbedaan
pilihan politik.
Idul Fitri bagi ummat dan pemimpin seharusnya sebagai pengingat akan esensi keberadaannya di
dunia ini,pengingat akan kehidupan abadi di akhirat kelak setelah kematian. Dan agar kita mengingat
lagi, bahwa kehidupan di akhirat kelak membutuhkan bekal agar dapat menjalaninya dengan bahagia,
yaitu berupa amal ibadah selama hidup di dunia. Seorang ahli hikmah berkata,

‫ وَلِكِن الِعْيَد ْن َتْق َو اه يزيُد‬،‫لْيَس العْيُد ْن لبَس اَجْلِديد‬


‫َمل‬ ‫َمل‬
“Tidaklah dikatakan hari raya yang sejati bagi orang yang menggunakan segala sesuatu serba baru,
tetapi hari raya yang sesungguhnya adalah bagi orang yang bertambah ketakwaannya.”
Perkataan hikmah tersebut merupakan sindiran bagi orang-orang yang mengidentikkan hari raya
dengan segala sesuatu yang baru, namun mereka lupa kepada ketakwaan yang harusnya diperbaharui
ketika hari raya tiba.
‫‪Allahu Akbar 3X ……..‬‬
‫‪Ma’asyiral Muslimin, jama’ah shalat ‘ied rahimakumullah‬‬

‫‪Terakhir yang perlu kita ingat adalah dosa dan salah kita kepada Allah swt. Yang Insya‬‬
‫‪Allah dengan ibadah Ramadhan kita Allah akan megampuninya. Tinggal kemudiam dosa dan‬‬
‫‪kesalahan kita kepada sesama manusia.‬‬

‫‪Maka mari, setelah khutbah ini selesai nanti, putihkan hati kita seputih salju, lapangkan‬‬
‫‪hati kita, kalau kita sebagai anak maka bersimpuh dan mintalah ridha kepada ibu bapak kita,‬‬
‫‪kalau kita sebagai orang tua maka berikanlah doa kepada anak-anak kita, kalau kita sebagai‬‬
‫‪suami, maka maafkan dan ridhailah istri kita, kalau kita sebagai istri maka mintalah ridha‬‬
‫‪kepada suami. Dan dengan sesama saudara muslim marilah kita saling maaf – memaafkan.‬‬

‫ِع ِدِه ِحل‬ ‫ِا‬ ‫ِل‬ ‫ِئ‬ ‫ِئِد‬ ‫ِا ِم‬


‫َجَعَلَنا اُهلل َو َّياُك ْم َن ْالَعا ْيَن ْالَف ا ِز ْيَن ْاملَق ُبْو َنْي َو َاْد َخ َلَنا َو َّياُك ْم ىِف ُز ْم َر ِة َبا الَّص ا َنْي‬
‫َو َاُقْو ُل َقْو ىِل َه َذ ا َو اْس َتْغِف ُر اَهلل ىِل َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر ْاملُس ِلِم َنْي َو ْاملْس ِلَم اِت َفاْس َتْغِف ْر ُه ِاَّنُه ُه َو ْالَغُفْو ُر الَّر ِح يم‬

‫اهلل َاكرب ( ‪) x 7‬‬


‫اهلل َاْك رَب َك ِبًريا َو اَحْلْم ُد هلل َك ِثًر ا َو ُس ْبَح اَن اِهلل ُبْك َر ًة َو َأِص ْياًل اَل ِاَلَه ِاَّال اُهلل َو اُهلل َاْك رَب ‪ .‬اهلل َاْك رَب َو لّله‬
‫اَحلْم د‬
‫ِل ِق‬ ‫ِهلل ِذ‬
‫َاحْل ْم ُد هلل‪َ ،،‬اَحْلْم ُد اَّل ي َجَعَل اَألْع َياَد ِباَأْلْفَر اِح َو الُّس ُر ور‪َ .‬و َض اَعَف ْلُم َّت َنْي َج ِز ْيَل اُأْلُجْو ر‪َ .‬أَمْحُد ُه‬
‫ُس ْبَح اَنُه َو َتَعاىَل َفُه َو َاَح ُّق ْحَمُمْو ٍد َو َاَج ُّل َم ْش ُك ْو ر‪َ .‬و َاْش َح ُد َاْن اَل ِاَلَه ِاّال اُهلل َو ْح َد ُه اَل َش ِر ْيَك َله َش َح اَدًة‬
‫َيْش َر ُح اُهلل َلَنا َهِبا الُّصُد ْو ر‪َ ،‬و َاْش َه ُد َاَّن َس ِّيَدَنا َو َنِبَّيَنا َحُمَّم ًد َعْبُد ُه َو َرُسْو ُلُه اَّلِذى َاَقاَم َم َناَر اِإْل ْس َالِم َبْع َد‬
‫ِبِه ًاَلة اَل ا اِئ ِنْي اَل ِز ِنْي ِاىَل ِم‬ ‫ِلِه‬ ‫ٍد‬ ‫ِد‬
‫َيْو‬ ‫الُّد ُثْو ر‪َ .‬الَّلُه َّم َص ِّل َو َس ِّلْم َعَلى َس ِّي َنا َحُمَّم َو َعَلى َا َو َصْح َص َو َس ًم َد َم ُمَت َم‬
‫اْلَبْع ِث َو الُّنُس ْو ر‪.‬‬
‫َاَّم ا َبْع ُد ‪َ .‬فَيا َاُّيَه ا الَّناس‪ِ ،‬اَّتُق اَهلل َتَعاىَل َو اْع َلُم وا َاَّن َيْو َم ُك ْم َه َذ ا َيْو ٌم َعِظ ْيم‪َ .‬فاْك ِثُر وا ِم َن الَّصَالِة َعَلى‬
‫الَّنِّيِب اْلَك ِر مْي ‪َ .‬و َقاَل اُهلل َتَعاىَل ىِف ِكَتاِبِه اْلَك ِر مْي ‪ِ ،‬إَّن اَهلل َو َم َالِئَك َتُه ُيَص ُّلْو َن َعَلى الَّنىِب َياَ اُّيَه ا اَّلِذْيَن آَم ُنوا‬
‫َلى َاِلِه َا اِبِه‬ ‫ِل‬ ‫ٍد ِد‬ ‫ِد‬ ‫ِل‬ ‫ِه‬
‫َو ْص َح‬ ‫َص ُّلوا َعَلْي َو َس ِّلُم وا َتْس ْيمًا‪َ .‬الَّلُه َّم َص ِّل َو َس َّلْم َعَلى َس ِّي نَا َحُمَّم َس ِّي اْلُمْر َس نْي َو َع‬
‫َو الَّتاِبِعَنْي َو َتاِبِع الَّتِبِعَني َو َمْن َتِبَعُه ْم ِبِإْح ِس اٍن ِاىَل َيْو ِم الِّد ْين‪َ .‬و اْر ْمَحَنا َمَعُه ْم ِبَر َمْحِتَك َيا َاْر َح َم الَّر اَمِحنْي ‪.‬‬
‫‪Ya Allah, Jika ada, saat ini, ditempat ini, diantara kami yang‬‬
‫‪datang kerumahmu dengan berlumur dosa, Maka mohon ya‬‬
‫‪Allah jangan biarkan ia meninggalkan masjid ini kecuali engkau‬‬
‫اللهم َال َتَدْع َلَنا يِف َم َق اِم َنا َه َذ ا َو يِف ُك ِّل َم َق اٍم َذْنبًا ِإال غفرته‬
‫‪telah mengampuni segala dosanya‬‬
‫‪Jika ada diantara kami yang datang hari ini, datang dengan membawa‬‬
‫‪kegelisahannya, maka jangan biarkan ia meninggalkan masjid ini kecuali‬‬
‫‪engkau telah hilangkan kegelisahannya‬‬ ‫َو َال مَه ًّا ِإَّال َفَّر ْج َته‬
‫‪Jika ada ada diantara kami, datang dengan membawa kesulitan di‬‬
‫َو اَل َعاِس ًر ا ِإَّال َيَّس ْر َته‬
‫‪rumah tangganya, pekerjaannya, karirnya, maka jangan biarkan ia‬‬
‫‪meninggalkan masjid ini kecuali engkau telah berikan solusi terhadap‬‬
‫‪setiap permasaahannya‬‬
‫وال َم ِر ْيضًا ِإّال َشَف ْيَته‪,‬‬
‫‪Jika diantara kami ada yang sedang engkau uji dengan penyakit, maka‬‬
‫‪mohon ya Allah, jangan biarkan ia meniggalkanmasjid ini kecuali engkau‬‬

‫اللهّم اْجَعْل ِعيَدَنا َس ِعيًد ا‪ ،‬وَعَم َلنا َص اِحلًا َر ِش ْيدًا‪.‬‬


‫‪telah sembuhkan segala penyakitnya.‬‬

‫اللهم َتَق َّبْل ِص َياَم نا‪ ،‬وِقياَم نا‪ ،‬وُدَعاَءنا‪َ ،‬و َس اِئَر أْع َم اِلَنا‪ ،‬واْجَعْلَه ا َخ اِلَص ًة ِلَو ْج ِه َك الكرمي‪.‬‬
‫ِض‬ ‫ِل ِت‬
‫اللهم َو ِّفْق َن ا َطاَع َك َبْع َد َرَم َض ان‪ ،‬وَثِّبْتَن ا على ُك ِّل َعَم ٍل ُيْر ْيَك بعَد رمضان‪َ ،‬و ُح ْل َبْيَنَن ا وبَني‬
‫َم ْع ِص َيِتك بعَد رمضان‪.‬‬
‫اللهم اْجَعْل إندونيسيا أمنًة مطمئنة ومجيع بالد املسلمني برمحتك يا َأرحم الرامحني‪.‬‬
‫اَأل اِت‬ ‫الل َّم اْغ ِف ِلْل ِلِم امل ِل اِت املْؤ ِمِن املْؤ ِم َناِت اَأل اِء ِم‬
‫َو‬ ‫ْم‬ ‫َو‬ ‫ْم‬ ‫ُه‬‫ْن‬ ‫ْحَي‬ ‫ُه ْر ُمْس َنْي َو ْس َم َو َنْي َو‬
‫الَّلُه َّم َأِّلْف بَنَي ُقُلوِبَن ا‪َ ،‬و َأْص ِلْح َذاَت بَيِنَن ا‪َ ،‬و اْه ِدَنا ُسُبَل الَّس اَل ِم ‪َ ،‬و ِّجَنَن ا ِم َن الُّظُلَم اِت ِإىَل الُّنوِر ‪َ ،‬و َباِر ْك‬
‫َلَنا يِف َأَمساِعَنا‪َ ،‬و َأْبَص اِر َنا‪َ ،‬و ُقُلوِبَنا‪َ ،‬و َأْز َو اِج َنا‪َ ،‬و ُذِّر َّياِتَنا‪َ ،‬و ُتْب َعَلْيَنا ِإَّنَك َأْنَت الَّتَّو اُب الَّر ِح يُم‪.‬‬
‫الَّلُه َّم َأْح ِس ْن َعاِقَبَتَن ا ىِف اُألُم وِر ُك ِّلَه ا َو َأِج ْر َن ا ِم ْن ِخ ْز ِى الُّد ْنَيا َو َع َذ اِب اآلِخ ة الَّلُه َّم َتَق َّب َأْع َم َلَن ا يِف‬
‫ْل‬ ‫َر‬
‫َرَم َض اَن الَّلُه َّم َتَق َّبْل َأْع َم َلَنا يِف َرَم َض اَن الَّلُه َّم َتَق َّبْل َأْع َم َلَنا يِف َرَم َض اَن ‪.‬‬
‫َر بَّنا ظلمنا‪.............‬‬
‫بَّنا آِتَنا يِف الُّد ْنَيا َح َنًة يِف اآْل ِخ ِة َح َنًة ِقَنا َعَذ اَب الَّناِر‬
‫َر َس َو‬ ‫َس َو‬ ‫َر‬
‫َو َص َّلى اُهلل َعَلى َنِبِّيَنا َحُمَّم ٍد َو َعَلى آِلِه َو َصْح ِبِه َو َمْن َتِبَعُه ْم ِبِإْح َس اٍن ِإىَل يَو ِم الّد ْين‬
‫ِم‬ ‫ِن‬ ‫ِخ‬
‫َو آ ُر َدْع َو اَنا َأ اَحلْم ُد هلل َر ِّب اْلَعاَل َنْي‬
‫‪,,,,,Demikian‬‬
‫والَّسَالُم َعَلْيُك ْم َو َر َمحُةاِهلل َو بَر َك اُته‬

Anda mungkin juga menyukai