Khutbah 1 :
ت َْذ ِك َرةً ُأِلولِى،ار ْ ُم َك ِّو ِر اللَّ ْي ِل َعلَى النَّ َه،ار ْ َّ اَ ْل َع ِز ْي ِز ا ْل َغف،ارْ َّاح ِد ا ْلقَه
ِ اَ ْل َح ْم ُد هللِ ا ْل َو
ُش َه ُد َأنْ اَل ۧ ِٰإ لهَ ِإالَّ هللا ْ َأ.ار
ْ َب َواِإْل ْعتِب ِ ص َرةً لِّ َذ ِوي اَأْل ْلبَا ِ َوتَ ْب،ار ْ ص َ ب َواَأْل ْب ِ ا ْلقُلُ ْو
.ق َوا ْلبَش َْر ِ سيِّ ُد ا ْل َخالَِئَ ُس ْولُه ُ ش َه ُد َأنَّ ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ْ َوَأ،ش ِر ْيكَ لَ ْه َ َو ْح َدهُ اَل
ٰ
ْ ص ْحبِ ِه اَأْل ْط َه
.ار َ َو َعلَى ٰأ لِ ِه َو،ار ْ سيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد نُ ْو ِر اَأْل ْن َو َ سلِّ ْم َع ٰلى َ ص ِّل َو َ اَللّ ُه َّم
از َم ِن َ َس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ َوطَا َعتِ ِه فَقَ ْد ف ِ سلِ ُم ْو َن! ُأ ْو
ِ م َونَ ْفMْ ص ْي ُك ْ َأ َّما بَ ْع ُد فَيَٓاَأيُّ َها ا ْل ُم
َأع ُْو ُذ بِاهللِ ِم َن:س ْو َر ِة ا ْلبَقَ َر ِة ُ فَقَا َل هللاُ تَ َعالَى فِ ْي ِكتَابِ ِه ا ْل َك ِر ْي ِم فِ ْي.اتَّقَى
س ِم هللاِ ال َّر ْحمٰ ِن ال َّر ِح ْي ِم َوتُوبُ ْوا ِإلَى هللاِ َج ِم ْي ًعا َأ ُّي َها ْ ِ ب،ان ال َّر ِج ْي ِم ِ َش ْيط َّ ال
ق هللاُ ا ْل َع ِظ ْي ُم َ ص َد َ ا ْل ُمْؤ ِمنُ ْو َن لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِ ُح ْو َن
”Usamah bin Zaid berkata, ‘Wahai Rasululllah aku tidak pernah
melihat engkau berpuasa sebagaimana engkau berpuasa pada
bulan Sya’ban. Nabi membalas, “Bulan Sya'ban adalah bulan
yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab
dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan
diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada
saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.”
(HR Nasa'i).
Keterangan hadis tersebut mengingatkan kita tentang alasan
mengapa Nabi SAW. Selalu berpuasa pada hari Senin dan
Kamis. Beliau menjelaskan alasannya, karena hari-hari tersebut
adalah waktu diangkatnya amal-amal shaleh kepada Allah
SWT. Bulan Sya’ban, diamana banyak oarang melalaikannya,
justru Rasulullah SAW. memperbanyak beribadah di bulan
tersebut. Ini merupakan isyarat bahwa ketika banyak manusia
yang lalai dan lupa kepada Allah pada suatu waktu, lalu ada
hamba yang memanfaatkan waktu tersebut, maka ia akan
mendapatkan kemuliaan di sisi Allah SWT.
َ فَِإنَّهُ َك،ان
ان َ ْش ْه ًرا َأ ْكثَ َر ِمن
َ َش ْعب ُ َسلَّ َم ي
َ صو ُم َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َ لَ ْم يَ ُك ِن النَّبِ ُّي
ُان ُكلَّه
َ َش ْعب
َ صو ُم ُ َ“ ي
“Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak pernah berpuasa
dalam satu bulan lebih banyak dari bulan Syaban. Nabi
shallallahu alaihi wasallam biasa berpuasa pada bulan Syaban
seluruhnya.”(HR.Bukhari dan Muslim).
Walaupun yang dimaksud dengan puasa satu bulan penuh adalah
memperbanyak puasa, sebagaimana dikatakan oleh para ulama
berdasarkan informasi dari istri-istri Nabi SAW yang
lainnya. Jadi dikatakan bahwa beliau berpuasa sebulan penuh
karena beliau memperbanyak puasa di bulan tersebut. Para
ulama menyebutkan bahwa hikmah terbesar mengapa beliau
memperbanyak puasa di bulan
Sya‟ban adalah sebagai persiapan,
latihan dan pemanasan sebelum memasuki musabaqah atau
perlombaan yang hakiki. Perlombaan hamba-hamba Allah di
bulan Ramadhan untuk menuju predikat yang paling tinggi bagi
seorang hamba yaitu predikat takwa.
Allah SWT berfirman:
َت ۚ ٰ َذلِك
ِ سيِّـَٔا ِ َس ٰن
َّ ت يُ ْذ ِه ْب َن ٱل َ صلَ ٰوةَ طَ َرفَ ِى ٱلنَّ َها ِر َو ُزلَفًا ِّم َن ٱلَّ ْي ِل ۚ ِإنَّ ٱ ْل َح َّ َوَأقِ ِم ٱل
ين َّ ٰ ِِذ ْك َر ٰى ل
َ لذ ِك ِر
“Dan kerjakanlah shalat (wahai Nabi), dengan cara sebaik-
baiknya pada dua tepi siang, yaitu pagi dan sore hari, dan pada
saat-saat malam hari, Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik
akan menghapuskan dosa-dosa yang terdahulu dan
menghilangkan pengaruh buruknya. Dan adanya perintah untuk
mendirikan shalat dan penjelasan perbuatan-perbuatan baik
akan melenyapkan perbuatan-perbuatan buruk memuat satu
nasihat bagi orang yang mau mengambil pelajaran dan
memikirkanya” (QS. Ayat: 114)
Hadirin Jamaah Jumu’ah Rahimakumullah
Marilah senantiasa kita berdoa, memohon kepada Allah SWT.
semoga kita diberikan hidayah, pertolongan, untuk
mempersiapkan diri, baik lahir maupun batin dalam menyambut
datangnya tamu agung, yakni bulan suci Ramadhan. Sehingga
bisa melakukan berbagai aktifitas ibadah untuk meningkatkan
kualitas iman dan takwa kita kepada Allah SWT, sehingga
kita selamat dunia dan akhirat. Amin ya Rabbal ‘alamin.