Anda di halaman 1dari 4

ِ ‫ َوَأتَ َّم لَنَا النِّ ْع َم ةَ َو َر‬، َ‫ي َأ ْك َم َل لَنَا ال ِّديْن‬

ْ ‫ض َي لَنَ ا اِإْل‬
.‫س اَل َم ِد ْينً ا‬ ْ ‫ الَّ ِذ‬، َ‫ اَ ْل َح ْم ُد هللِ َر ِّب ا ْل َعالَ ِميْن‬،‫هلل‬
ْ ‫اَ ْل َح ْم ُد‬ ،‫س ِم هللاِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْي ِم‬ْ ِ‫ب‬
ٌ‫ ِإلَ ه‬،‫ض نَا‬ َ ‫ض نَا َويُ ِذ ُّل بَ ْع‬
َ ‫ يُ ِع ُّز بَ ْع‬،‫ش ْيٍئ َو ِك ْي ٌل‬ َ ‫ َربُّنَا َو َربُّ ُك ْم َو ُه َو َعلَى ُك ِّل‬،ُ‫س ْب َحانَه‬ ُ ُ‫سبِّ ُح لَه‬ َ ‫ ُأ‬،‫ض َل َعلَ ْينَا بِ َمنِّ ِه َو َك َر ِم ِه َولُ ْطفِ ِه‬
َّ َ‫تَف‬
‫ش َها َدةً تُ ْن ِج ْي قَاِئلَ َه ا يَ ْو َم‬ َ َ‫ش َه ُد َأنْ الَ ِإلَهَ اِاَّل هللاُ َو ْح َدهُ ال‬
َ ،ُ‫ش ِر ْي َك لَه‬ ْ ‫ َأ‬.‫ش ِر ْي ِك َوا ْل ُم َماثِ ِل‬ َّ ‫ َجلِ ْي ٌل ُمنَ َّزهٌ َع ِن ال‬،ٌ‫َك ِر ْي ٌم َوا ِحد‬
َّ ‫شبِ ْي ِه َوال‬
ُ‫س ْولُه‬ ُ ‫شفِ ْي َعنَا َوقُد َْوتَنَا ُم َح َّمدًا ﷺ َع ْب ُد هللاِ َو َر‬ َ َّ‫ش َه ُد َأن‬
َ ‫سيِّ َدنَا َونَبِيَّنَا َو‬ ْ ‫ َوَأ‬.‫سلِ ْي ٍم‬ َ ‫ب‬ٍ ‫اَل يَ ْنفَ ُع لَهُ َما ٌل َوالَ بَنُ ْونٌ ِإاَّل َمنْ َأتَى هللاَ ِبقَ ْل‬
‫ َوا ْع فُ َعنَّا‬،‫س ا ٍن ِإلَى يَ ْو ِم ال ِّد ْي ِن‬ َ ‫ص ْحبِ ِه َو َمنْ تَبِ َع ُه ْم بِِإ ْح‬ َ ‫سلِّ ْم َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه َو‬ َ . ُ‫ق ا ْل َو ْع ِد اَأْل ِميْن‬
َ ‫ص ِّل اللَّ ُه َّم َوبَا ِركْ َو‬ ُ ‫صا ِد‬َّ ‫ال‬
‫قَ ا َل‬  َ‫ فَقَ ْد فَ ا َز ا ْل ُمتَّقُ ْون‬،ِ‫س ْي َواِيَّا ُك ْم ِبتَ ْق َوى هللا‬ ِ ‫ص ْينِ ْي نَ ْف‬ ِ ‫ اُ ْو‬،‫اس‬ ُ َّ‫ أما بعد فَيَا اَيُّ َها الن‬. َ‫َم َع ُه ْم بِ َع ْف ِو َك َو َك َر ِم َك يَا َأ ْر َح َم ال َّرا ِح ِميْن‬
‫هللاُ تَ َعالَى فِ ْى ِكتَابِ ِه ا ْل َك ِر ْي ِم‬،
ُ‫ش ْيًئا َأنْ يَقُو َل لَهُ ُكنْ فَيَ ُكون‬ َ ‫ِإنَّ َما َأ ْم ُرهُ ِإ َذا َأ َرا َد‬ ،‫س ِم هللاِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْي ِم‬
ْ ِ‫ب‬
Jamaah yang Dirahmati Allah
Berkat tempaan tiga pekan selama Ramadhan, kita memiliki semangat untuk terus beribadah
dan meningkatkan takwallah. Yakni kian mempunyai tekad untuk terus melaksanakan
perintah dan menjauhi larang. Semoga dengan sisa sepekan ini, takwallah tersebut akan terus
mengalami peningkatan, amin ya rabbal alamin.
Hadirin yang Berbahagia
Kita sekarang sudah memasuki bagian akhir pada bulan Ramadhan. Kita perlu mengoreksi
diri sendiri sebagai bahan evaluasi. Mulai awal Ramadhan kemarin sampai hari ini: apakah
kualitas dan kuantitas ibadah sudah sesuai yang diharapkan? Apabila sudah, mari jaga sekuat
tenaga hingga akhir Ramadhan. Jika belum sesuai dengan harapan, mari tingkatkan dengan
sebaik-baiknya. Karena setiap amal tergantung dengan akhirnya.
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan pada pekan terakhir bulan Ramadhan ini.
Di antaranya bahwa Allah menciptakan umat Muhammad penuh dengan keistimewaan.
Sebagian keistimewaannya adalah Allah menciptakan umat Muhammad sebagai umat yang
lahir di muka bumi ini pada bagian paling akhir. Mengapa? Karena apabila ada umat
Muhammad yang menjadi seorang pendosa, seumpama ia mati, di kuburan disiksa tidak
terlalu lama lagi kiamat akan datang, ia akan dientaskan dari siksaan kubur. Jika dalam
keadaan membawa iman, ia akan berpeluang besar mendapatkan syafaat Rasulullah SAW.
‫شفَا َعتِ ْي اِل َ ْه ِل ا ْل َكبَاِئ ِر ِمنْ اُ َّمتِ ْى‬
َ   
Artinya: Syafaatku untuk para pendosa besar dari umatku. (HR Abu Dawud dan At-
Tirmidzi)  
Ada keutamaan lain, umat Muhammad tidak diciptakan oleh Allah dengan umur yang
panjang, 500 tahun, 700 tahun dan lain sebagai. Umur umat Muhammad rata-rata antara 60
sampai 70 tahun. Hal ini sebutkan dalam hadits Nabi:
  َ‫ َوَأقَلُّ ُه ْم َمنْ يَ ُجو ُز َذلِك‬، َ‫س ْب ِعين‬ ِّ ‫َأ ْع َما ُر ُأ َّمتِي َما بَيْنَ ال‬.  
َّ ‫ستِّينَ ِإلَى ال‬
Artinya: Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun. Sedikit di antara mereka
yang melewati usia tersebut. (HR At-Tirmidzi)    
Umur yang pendek ini di antara hikmahnya adalah supaya umat Muhammad tidak capek-
capek beribadah yang panjang. Umat Muhammad diberi oleh Allah umur yang pendek,
namun dalam pendeknya umur, Allah memberikan peluang lailatul qadar sehingga apabila
bisa digunakan dengan baik, hal tersebut lebih baik daripada seribu bulan atau 83 tahun lebih.
Maka, seumpama ada umat Muhammad mulai baligh sekitar umur 13 tahun, setiap tahun bisa
menggunakan laitalul qadar dengan sebaik mungkin, sedangkan umurnya sampai 63 tahun,
berarti telah menjalankan ibadah lebih baik dari 4.500 tahun yang tidak ada lailatul qadarnya.
Betapa Allah sungguh memuliakan umat Muhammad dibandingkan umat yang lain.    
Lailatul qadar tidak bisa dipastikan jatuhnya kapan. Bisa pada awal Ramadhan,
tengah ataupun di bagian akhir Ramadhan. Hal ini tidak dijelaskan secara pasti supaya kita
mau menjaring terus menerus. Dengan begitu, selama Ramadhan kita berusaha memenuhinya
dengan aneka ibadah. Hanya saja, secara umum memang lailatul qadar banyak yang jatuh
pada kisaran 10 hari terakhir bulan Ramadhan.    
Rasulullah begitu tampak sikapnya bagaimana memenuhi sepuluh hari terakhir bulan
Ramadhan. Di antaranya Rasulullah telah memberikan contoh kepada kita melalui hadits
yang diriwayatkan oleh istrinya Aisyah radliyallahu anha sebagai berikut:
ُ‫ َوَأ ْيقَظَ َأ ْهلَه‬،ُ‫ َوَأ ْحيَا لَ ْيلَه‬،ُ‫ش َّد ِمْئزَ َره‬ ْ ‫سلَّ َم ِإ َذا د ََخ َل ال َع‬
َ ‫ش ُر‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ‫ كانَ النَّبِ ُّي‬ 
 Nabi SAW ketika memasuki sepuluh hari terakhir mengencangkan sarungnya,
menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya. (HR Bukhari Muslim)    
Pengertian 'mengencangkan sarungnya', sebagaimana disebutkan Imam Ibnu Hajar al-
Asqalani dalam tafsirnya Fathul Bari adalah Rasulullah SAW memisahkan diri dari istrinya,
tidak menggauli istri beliau selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah lebih fokus
ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Taala.    
Hadits tersebut terkandung maksud bahwa cara Rasulullah menghidupkan lailatul
qadar adalah dengan tidak menjadikan sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan tersebut
sebagai momen bermalas-malasan dan sarat tidur. Orang tidur sama dengan mati, maka lawan
katanya adalah menghidupkan. Rasulullah menghidupkan malam dengan terjaga, beribadah,
tidak mengisinya dengan tidur.    
Selain itu, Nabi Muhammad juga memperhatikan masalah ibadah keluarganya. Yakni tidak
ibadah sendirian, sedangkan keluarga yang lain santai-santai, tidak. Rasulullah
membangunkan keluarganya untuk beribadah malam, bersujud kepada Allah Subhanahu Wa
Taala.    
Hadirin Rahimakumullah
Amalan lain yang selalu dilakukan oleh Rasulullah pada sepuluh malam terakhir di
bulan Ramadhan adalah i'tikaf. Kisah ini diceritakan oleh Sayyidatina
Aisyah Radliyallahu Anha:
ُ ‫ ثُ َّم ا ْعتَ َكفَ َأ ْز َو‬،ُ ‫ضانَ َحتَّى تَ َوفَّاهُ هَّللا‬
 ‫اجهُ ِمنْ بَ ْع ِد ِه‬ َ ‫ش َر اَأل َوا ِخ َر ِمنْ َر َم‬
ْ ‫ َكانَ َي ْعتَ ِكفُ ال َع‬،‫سلَّ َم‬ َ ‫ َأنَّ النَّبِ َّي‬ 
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
Artinya: Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW i'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan
Ramadhan sampai beliau dipanggil oleh Allah Subhanahu Wa Taala kemudian istri-istri
beliau i'tikaf setelah beliau kembali ke rahmatullah. (HR Bukhari)    
Hadirin yang Dirahmati Allah
Hadits di atas menunjukkan bahwa i'tikaf merupakan ibadah penting, sehingga
Rasulullah melaksanakan tidak hanya beberapa hari saja di sepuluh akhir bulan Ramadhan.
Tidak juga hanya melaksanakan pada salah satu Ramadhan, namun setiap sepuluh akhir
Ramadhan sampai Nabi  wafat. Kita patut mencontoh sunah Nabi yang seperti ini. Dalam
kitab Al-Majmu’ syarah Al-Muhadzab disebutkan:
َ‫ضان‬ ِ ‫ش ِر اَأْل َو‬
َ ‫اخ ِر ِمنْ َر َم‬ ْ ‫سلَّ َم فِي اعتكاف ا ْل َع‬ َ ‫اب َو َمنْ َأ َرا َد ااِل ْقتِدَا َء بِالنَّبِ ِّي‬
َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ ْ ‫ قَا َل الشَّافِ ِع ُّي َواَأْل‬   
ُ ‫ص َح‬
Artinya: Imam As-Syafi’i dan murid-muridnya berkata: Barang siapa yang ingin mengikuti
Nabi SAW dalam menjalankan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.Maka
hendaknya ia masuk masjid pada tanggal 20 Ramadhan sore hari sebelum memasuki
malamnya tanggal 21.   Hal ini penting dilakukan supaya apa? Yakni supaya tidak
terlewatkan sedikitpun waktu untuk i’tikaf.
Kemudian kapan i’tikafnya selesai? Kalau ingin secara total mengikuti Rasul seratus
persen dalam hal ini, Imam Nawawi melanjutkan: Keluarnya setelah melewati maghrib
malam hari raya Idul Fitri  Baik hitungan bulannya penuh 30 hari atau pun hanya 29. Namun
yang paling utama adalah tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat id sekalian.    
Sebagaimana kita ketahui bahwa i’tikaf hukumnya adalah sunah, namun pada sepuluh hari
terakhir pada bulan Ramadhan hukumnya lebih sunah atau sunah muakkadah atau sunah yang
sangat kuat. (An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzab, juz 6, halaman: 375)
Jamaah yang Dirahmati Allah
Pada bulan Ramadhan juga disebutkan sebagai bulan Al-Quran:
ِ َ‫ت ِمنَ ا ْل ُهدَى َوا ْلفُ ْرق‬
  ‫ان‬ ِ ‫ضانَ الَّ ِذي ُأ ْن ِز َل ِفي ِه ا ْلقُ ْرآنُ ُهدًى لِلنَّا‬
ٍ ‫س َوبَيِّنَا‬ َ ‫ش ْه ُر َر َم‬
َ   
Artinya: Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan menjadi penjelas dari petunjuk dan dari petunjuk-petunjuk itu
dan menjadi pembeda (dari perkara yang haq dan bathil).  (QS Al-Baqarah: 185)    
Pada bulan Ramadhan Rasulullah juga memperlakukan dengan istimewa. Tidak
sebagaimana bulan-bulan yang lain, pada bulan ini Nabi bertadarus dengan malaikat Jibril.
Rasulullah membaca satu ayat, malaikat Jibril membaca satu ayat secara bergantian sampai
‫‪khatam dalam sebulan. Kemudian kita melestarikan tradisi bertadarus bersama dengan‬‬
‫‪keluarga dan saudara kita berawal dari kisah ini.    ‬‬
‫‪Imam Syafi’i apabila di luar Ramadhan selalu mengkhatamkan Al-Qur'an sehari‬‬
‫‪sekali dalam shalatnya. Namun apabila pada bulan Ramadhan, dalam sehari semalam‬‬
‫‪mengkhatamkan Al-Qur'an dalam shalat sebanyak dua kali khataman. Oleh karena itu, mari‬‬
‫‪pada bulan Al-Qur'an ini, kita perbanyak bacaan Al-Qur'an. Bagi yang belum bisa, jadilah‬‬
‫‪Ramadhan ini sebagai tonggak awal dalam mempelajari Al-Qur'an sesuai tajwid kepada guru‬‬
‫‪yang mumpuni dan di kemudian hari bisa sebagai bahan dasar untuk membaca Al-Qur'an.    ‬‬
‫‪Pada akhirnya, dalam khutbah ini, saya mengajak kepada para hadirin dan diri sendiri untuk‬‬
‫‪bersungguh-sungguh memenuhi puasa Ramadhan dan beribadah malamnya dengan sebaik‬‬
‫‪mungkin. Semoga kita dan keluarga senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah‬‬
‫‪Subhanahu Wa Taala untuk menjalankan ketaatan-ketaatan yang pada akhirnya kelak kita‬‬
‫‪meninggalkan dunia ini dalam keadaan husnul khatiman, amin.‬‬
‫بَا َر َك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ا ْلقُ ْرآ ِن ا ْل َع ِظ ْي ِم‪َ ،‬و َج َعلَنِ ْي وَِإيَّا ُك ْم بِ َم ا فِ ْي ِه ِمنَ اآْل يَ اِت َوال ِّذ ْك ِر ا ْل َح ِك ْي ِم‪ِ .‬إنَّهُ ُ‬
‫ه َو البَ ُّر‪ ‬‬
‫ص ِر (‪ِ )١‬إنَّ‬ ‫الش ْيطا ِن ال َّر ِج ْيم‪ ،‬بس م هللا ال رحمن ال رحيم‪َ ،‬وا ْل َع ْ‬ ‫وذ بِاهللِ ِمنَ َّ‬ ‫ُؤوفُ ال َّر ِح ْي ُم‪ .‬أ ُع ُ‬ ‫اب ال َّر ْ‬ ‫التَّ َّو ُ‬
‫ص ْب ِر (‪ )٣‬ـ َوقُ ْل‬ ‫اص ْوا بِال َّ‬ ‫ق َوت ََو َ‬ ‫اص ْوا بِا ْل َح ِّ‬‫ت َوتَ َو َ‬ ‫صالِ َحا ِ‬ ‫س ٍر (‪ِ )٢‬إاَّل الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا ال َّ‬ ‫سانَ لَفِي ُخ ْ‬ ‫اِإْل ْن َ‬
‫اح ِميْنَ ـ‬ ‫ار َح ْم َوَأ ْنتَ َأ ْر َح ُم ال ّر ِ‬ ‫‪َ    ‬ر ِّب ا ْغفِ ْر َو ْ‬
‫ش ِر ْيكَ لَ هُ‪ ‬‬ ‫ش َه ُد َأنْ الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َو ْح َدهُ الَ َ‬ ‫َلى ت َْوفِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وَأ ْ‬ ‫ش ْك ُر لَهُ ع َ‬ ‫سانِ ِه َوال ُّ‬ ‫َلى ِإ ْح َ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ ع َ‬
‫س يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه‬ ‫ص ِّل َعلَى َ‬ ‫ض َوانِ ِه‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫إلى ِر ْ‬ ‫س ْولُهُ ال دَّا ِعي َ‬ ‫س يِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫ش َه ُد أنَّ َ‬ ‫َوَأ ْ‬
‫اس اِتَّقُ وا هللاَ فِ ْي َم ا َأ َم َر َوا ْنتَ ُه ْوا َع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا َأنَّ‬ ‫سلِ ْي ًما ِكث ْي ًرا ‪َ  ‬أ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَ ُّي َها النَّ ُ‬ ‫سلِّ ْم تَ ْ‬ ‫ص َحابِ ِه َو َ‬ ‫َوَأ ْ‬
‫َلى النَّبِى ي آ‬ ‫ص لُّ ْونَ ع َ‬ ‫س ِه َوقَا َل تَعاَلَى ِإنَّ هللاَ َو َمآلِئ َكتَهُ يُ َ‬ ‫س ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِ‬ ‫هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِ‬
‫س يِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ ‫آل َ‬ ‫س يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬و َعلَى ِ‬ ‫ص ِّل َعلَى َ‬ ‫سلِ ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫سلِّ ُم ْوا تَ ْ‬‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬
‫اش ِديْنَ َأبِى بَ ْك ٍر َو ُع َم ر َو ُع ْث َم ان َو َعلِى‬ ‫لخلَفَ ا ِء ال َّر ِ‬ ‫ض اللَّ ُه َّم َع ِن ْا ُ‬ ‫ار َ‬ ‫سلِكَ َو َمآلِئ َك ِة ا ْل ُمقَ َّربِيْنَ َو ْ‬ ‫اَ ْنبِيآِئكَ َو ُر ُ‬
‫ض َعنَّا َم َع ُه ْم بِ َر ْح َمتِ كَ يَ ا‬ ‫ار َ‬ ‫سا ٍن اِلَى يَ ْو ِم ال ِّد ْي ِن َو ْ‬ ‫ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِعيْنَ َوتَابِ ِعي التَّابِ ِعيْنَ لَ ُه ْم بِاِ ْح َ‬ ‫َوعَنْ بَقِيَّ ِة ال َّ‬
‫ت‪ ،‬الل ُه َّم‬ ‫ت اَالَ ْحيآ ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬ ‫سلِ َما ِ‬‫سلِ ِميْنَ َوا ْل ُم ْ‬ ‫ت َوا ْل ُم ْ‬ ‫اح ِميْنَ ‪  ‬اَلل ُه َّم ا ْغفِ ْر لِ ْل ُمْؤ ِمنِيْنَ َوا ْل ُمْؤ ِمنَا ِ‬ ‫َأ ْر َح َم ال َّر ِ‬
‫اخ ُذ ْل‬ ‫ص َر ال ِّديْنَ َو ْ‬ ‫ص ْر َمنْ نَ َ‬ ‫ص ْر ِعبَادَكَ ا ْل ُم َو ِّح ِديَّةَ َوا ْن ُ‬ ‫ش ِر ِكيْنَ َوا ْن ُ‬ ‫سلِ ِميْنَ َوَأ ِذ َّل الش ِّْر َك َوا ْل ُم ْ‬ ‫سالَ َم َوا ْل ُم ْ‬ ‫َأ ِع ِّز ْاِإل ْ‬
‫لوبَا َء‬ ‫سلِ ِميْنَ َو َد ِّم ْر َأ ْعدَاَئ َك َأ ْعدَا َء ال ِّد ْي ِن َوَأ ْع ِل َكلِ َماتِكَ ِإلَى يَ ْو َم ال ِّد ْي ِن‪ .‬الل ُه َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْا َ‬ ‫َمنْ َخ َذ َل ْال ُم ْ‬
‫س اِئ ِر‬ ‫آص ةً َو َ‬ ‫س يَّا َخ َّ‬ ‫س ْو َء ْالفِتَ ِن َو ْال ِم َح ِن‪َ ،‬م ا ظَ َه َر ِم ْن َه ا َو َم ا بَطَنَ ‪ ،‬عَنْ بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِ ْي ِ‬ ‫َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َو ُ‬
‫اب النَّا ِر‪.‬‬ ‫س نَةً َوقِنَ ا َع َذ َ‬ ‫آلخ َر ِة َح َ‬‫س نَةً َوفِى ْا ِ‬ ‫ب ْال َعالَ ِميْنَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َ‬ ‫سلِ ِميْنَ عآ َّمةً يَا َر َّ‬ ‫ْالبُ ْلدَا ِن ْال ُم ْ‬
‫اس ِريْنَ ‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! ِإنَّ هللاَ يَ ْأ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل‬ ‫لخ ِ‬ ‫س نَا وَِإنْ لَ ْم تَ ْغفِ ْر لَنَ ا َوت َْر َح ْمنَ ا لَنَ ُك ْونَنَّ ِمنَ ْا َ‬ ‫َربَّنَ ا ظَلَ ْمنَ ا اَ ْنفُ َ‬
‫س ا ِن وَِإ ْيت آ ِء ِذي ْالقُ ْرب َى َويَ ْن َهى َع ِن ْالفَ ْحش آ ِء َوا ْل ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْونَ َو ْاذ ُك ُروا هللاَ‬ ‫َو ْاِإل ْح َ‬
‫ش ُك ُر ْوهُ عَل َى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ْر‬ ‫ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْ‬

Anda mungkin juga menyukai