Ada keutamaan lain, yakni umat Muhammad tidak diciptakan oleh Allah dengan umur yang
panjang, 500 tahun, 700 tahun dan lain sebagai. Umur umat Muhammad rata-rata antara 60
sampai 70 tahun. Hal ini sebutkan dalam hadits Nabi:
َوَأقَلُّ ُه ْم َمنْ يَ ُجو ُز َذلِ َك، َس ْب ِعين ِّ َأ ْع َما ُر ُأ َّمتِي َما بَيْنَ ال.
َّ ستِّينَ ِإلَى ال
Umur yang pendek ini di antara hikmahnya adalah supaya umat Muhammad tidak capek-
capek beribadah yang panjang. Umat Muhammad diberi oleh Allah umur yang pendek,
namun dalam pendeknya umur, Allah memberikan peluang lailatul qadar sehingga apabila
bisa digunakan dengan baik, hal tersebut lebih baik daripada seribu bulan atau 83 tahun lebih.
Maka, seumpama ada umat Muhammad mulai baligh sekitar umur 13 tahun, setiap tahun bisa
menggunakan laitalul qadar dengan sebaik mungkin, sedangkan umurnya sampai 63 tahun,
berarti telah menjalankan ibadah lebih baik dari 4.500 tahun yang tidak ada lailatul qadarnya.
Betapa Allah sungguh memuliakan umat Muhammad dibandingkan umat yang lain.
Lailatul qadar tidak bisa dipastikan jatuhnya kapan. Bisa pada awal Ramadhan, tengah
ataupun di bagian akhir Ramadhan. Hal ini tidak dijelaskan secara pasti supaya kita mau
menjaring terus menerus. Dengan begitu, selama Ramadhan kita berusaha memenuhinya
dengan aneka ibadah. Hanya saja, secara umum memang lailatul qadar banyak yang jatuh
pada kisaran 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Hadirin Rahimakumullah
Amalan yang selalu dilakukan oleh Rasulullah pada sepuluh malam terakhir di bulan
Ramadhan adalah i'tikaf. Kisah ini diceritakan oleh Sayyidatina Aisyah Radliyallahu Anha:
َ َكانَ يَ ْعتَ ِكفُ ال َعش َْر اَأل َوا ِخ َر ِمنْ َر َم،سلَّ َم
،ُ ضانَ َحتَّى ت ََوفَّاهُ هَّللا َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َ َأنَّ النَّبِ َّي
ُ ثُ َّم ا ْعتَ َكفَ َأ ْز َو
اجهُ ِمنْ بَ ْع ِد ِه
Pada bulan Ramadhan Rasulullah juga memperlakukan dengan istimewa. Tidak sebagaimana
bulan-bulan yang lain, pada bulan ini Nabi bertadarus dengan malaikat Jibril. Rasulullah
membaca satu ayat, malaikat Jibril membaca satu ayat secara bergantian sampai khatam
dalam sebulan. Kemudian kita melestarikan tradisi bertadarus bersama dengan keluarga dan
saudara kita berawal dari kisah ini.
Imam Syafi’i apabila di luar Ramadhan selalu mengkhatamkan Al-Qur'an sehari sekali dalam
shalatnya. Namun apabila pada bulan Ramadhan, dalam sehari semalam mengkhatamkan Al-
Qur'an dalam shalat sebanyak dua kali khataman. Oleh karena itu, mari pada bulan Al-Qur'an
ini, kita perbanyak bacaan Al-Qur'an. Bagi yang belum bisa, jadilah Ramadhan ini sebagai
tonggak awal dalam mempelajari Al-Qur'an sesuai tajwid kepada guru yang mumpuni dan di
kemudian hari bisa sebagai bahan dasar untuk membaca Al-Qur'an.
Pada akhirnya, dalam khutbah ini, saya mengajak kepada para hadirin dan diri sendiri untuk
bersungguh-sungguh memenuhi puasa Ramadhan dan beribadah malamnya dengan sebaik
mungkin. Semoga kita dan keluarga senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah
Subhanahu Wa Taala untuk menjalankan ketaatan-ketaatan yang pada akhirnya kelak kita
meninggalkan dunia ini dalam keadaan husnul khatiman, amin.
ا ْل َ
ح ِك ْي ِم . آن ا ْل َع ِظ ْي ِمَ ،و َج َعلَنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما ِف ْي ِه ِمنَ اآْل يَاِت َو ِّ
الذ ْك ِر بَا َركَ هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم ِفي ا ْلقُ ْر ِ
ش ْيطا ِن ال َّر ِج ْيم ،بسم هللا الرحمن ُؤوفُ ال َّر ِح ْي ُم .أعُو ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّ اب ال َّر ْ ِإنَّهُ ه َُو البَ ُّر التَّ َّو ُ
تصالِ َحا ِ س ٍر (ِ )٢إاَّل الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا ال َّ سانَ لَفِي ُخ ْ ص ِر (ِ )١إنَّ اِإْل ْن َ الرحيمَ ،وا ْل َع ْ
ار َح ْم َوَأ ْنتَ َأ ْر َح ُم ال ّرا ِح ِميْنَ ـ
ص ْب ِر ( )٣ـ َوقُ ْل َر ِّب ا ْغفِ ْر َو ْ ص ْوا بِال َّ ق َوتَ َوا َص ْوا بِا ْل َح ِّ
َوت ََوا َ
Khutbah Kedua