PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai bahasa arab, maka kita akan dihadapkan dengan ilmu
alatnya yaitu Ilmu Nahwu. Ilmu Nahwu merupakan ilmu yang membahas
qaidah-qaidah dasar dari bahasa arab, baik dari segi kedudukan kalimatnya,
fungsi huruf, sebuah kata kerja yaitu fi’il, dan menentukan harokat dibagian
akhirnya. Biasanya didalam bahasa Arab ada yang di namakan kalam
(Kalimat) yang tersusun dari Isim, Fi’il, dan Huruf.
Sehubung dikalangan Mahasiswa masih minim dalam pengetahuan ilmu
nahwu, disini penulis akan membahas sedikit tentang dasar yang ada didalam
Ilmu Nahwu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kalam ?
2. Apa pengertian Isim ?
3. Berapa jenis-jenis isim ?
4. Apa pengertian Fi’il ?
5. Apa pengertian Huruf ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalam
Kalam (kalimat) adalah Lafadz yang tersusun dan memliki faedah dengan
bahasa arab biasanya di namai dengan jumlah Mufidah, jumlah Mufidah ialah
jumlah yang memiliki serangkainan kata minimalnya dua kalimat sehingga
susunan kalimat tersebut bisa di fahami dengan jelas. Contoh: ( زيد قائمzaidun
qoimun) Artinya: si Zaid berdiri.Di dalam penyusunan kalimat itu ada tiga
yaitu: Isim, Fi’il, Huruf.1
3
Ibid, hlm 9-11.
masa akan datang ()استقبال, dan masa sekarang ()حال. Fi’il didalam bahasa
inggris disebut sebagai Tenses.4 Fi’il terbagi menjadi 4:
1. Fi’il Madli ()فعل ماضي: yaitu kalimat yang menunjukan kata kerja lampau
atau sudah dilakukan contoh: ضرب زيدArtinya: telah memukul si Zaid.
Jadi si Zaid telah melakukan pekerjaan yaitu memukul yang memliki
makna lampau di kalimat ربCCض, sedangkan kalimat زيدkedudukannya
sebagai Fa’il ( )فاعلyaitu sebagai pelaku dari pekerjaan tadi dan Hukum
Fa’il adalah Rofa’ ( )رفعyaitu berharokat dlommah.
2. Fi’il Mudhari’ ()فعل مضارع: yaitu kalimat yang menunjukan kata kerja akan
datang ()استقبال. Contoh: اخرج الي البيتArtinya: aku akan pergi menuju ke
rumah. Didalam kalimat اخرجada makna yang menunjukan تقبالCC اسyaitu
akan datang.
3. Fi’il Amr’ ()فعل امر: yaitu kalimat kata kerja yang mempunyai makna
pertintah, pada fi’il ini kita kan menggunakan Dlomir ( )ضامرMukhottab (
)مخاطبyaitu melakukannya secara berhadap atau langsung Contoh: اجلس يا
محمدduduklah wahai Muhammad kalimat اجلسhuruf awalnya yaitu
hamzah dibaca kasroh, huruf Jim nya dibaca sukun sebagai Fa’ Fi’ilnya,
huruf Lam nya dibaca kasroh sebagai Ain Fi’il, sedangkan huruf terakhir
yaitu Sin dibaca sukun sebagai Lam Fi’il.
4. Fi’il Nahi ()فعل نهي: hampir sama maknanya dengan fi’il amr, cuman kalau
fi’il Nahi ini dalam tindakan melarang contoh: ال تجلسArtinya: janganlah
engkau duduk. Kalimat di fi’il Nahi ini dengan menambah Huruf Nahi
(larangan) yatitu huruf ال. Dari segi kalimat fi’il Nahi ini mirip dengan fi’il
Mudlori’ dari wazan 7-12 yaitu memakai dlomir mukhtaab.5
E. Huruf
4
Emka, 2011, Difinisi Fi’il, http://emka.web.id/uncategorized/2011/belajar-nahwu-
definisi-fiil/.
5
Ahmad Hasan, Kitabut Tashrif, Bangil:Rabhan, 1998, hlm 25-34
Huruf adalah kalimat yang selain dari pada isim dan fi’il dan Hukumnya
mabni ( )مبنيyaitu I’robnya tidak berubah seperti isim dan fi’il, adapun huruf
ada berbagai macam diantarnya huruf Jer yatiu:
1. Macam-macam huruf Jer:
a) ِم ْنartinya, dari. Contoh, كِ ْاَرْ ِج ُع ِمنَ السُّو
b) اِلَىartinya, ke. Contoh, ك ِ ْاَ ْذهَبُ اِلَى السُّو
c) ع َْنartinya, dari. Contoh, ب ْال َج ِحي ِْم
ِ ع َْن اَصْ َحا
d) فِ ْيartinya, di/didalam. Contoh, ْج ِد ِ فِ ْي ْال َمس
e) َ كartinya, seperti. Contoh, َكال َّش َج َر ِة
ِ artinya, dengan. Contoh, َبِ ُم ْؤ ِمنِ ْين
f) ب
g) ِلartinya, karena/bagi/milik. Contoh, ٌصيْب ِ َِّجا ِل ن
َ لِلر
h) َلى ِ َاَ ْل ِكتَابُ َعلَى ْال َم ْكت
َ عartinya, Atas/diatas. Contoh, ب
i) َّ رُبartinya, barangkali. Contoh: رُبَّ َر ِج ْينَا6
isim yang terletak setelah huruf Jer itu berbaris kasroh dan hukumnya
Jer/Khofadh, kata yang terletak setelah Huruf Jer harus berupa isim.
2. Huruf Athof
Athof adalah penyambung dua kata dengan memakai huruf athof, di mana
kata yang di sambung harus mengikuti kata yang disambungi Ma’tuf Ilaih
dalam I’robnya. Adapun macam-macam huruf Athof antara lain:
a) َوArtinya: dan.
b) َ فArtinya: maka.
c) ثُ َّمArtinya: kemudian.
d) اَ ْمArtinya: atau.
e) اِ َّماArtinya: adakalnya.
f) ْ بَلArtinya: bahkan.
g) َ الArtinya: bukan
h) لَ ِك ْنArtinya: akan tetapi.
i) َحتَّىArtinya: sehingga, sampai. 7
3. Huruf Qosam
6
Syukri Unus Muhammad, Is’afut Thalibin, Banjarmasin: Murni, 1988, hlm. 7.
7
Hakim Taufiqul, Qo’idaty, Jepara: Al-falah Offest, 2003, hlm 35.
Huruf qasam ialah huruf yang menunjukkan makna sumpah, huruf Qosam
terbagi menjadi 3:
a) َو, contoh: ِ َوهَّللا
b) َت, contoh: ِ تَاهَّلل
ِ , contoh: ِ بِاهَّلل
c) ب
4. Huruf Istifham
Istifham adalah huruf yang menunjukkan makna pertanyaan, misalkan:
siapa, di mana, kapan, apa, bagaimana,dll. Contoh: bagaimana keadaan mu?,
kaliamat “bagaimana” tersebut di namakan Istifham. Adapun huruf Istifham
ada beberapa macam:
َ َما ْس ُمartinya, apa nama mu?.
a) َماartinya, apa? Contoh, ك
b) َم ْنartinya, siapa? Contoh, َ َم ْن اَ ْنتartinya, siapa kamu?.
c) َفCCC َك ْيartinya, bagaimana? Contoh, َكCCCُفَ َحالCCC َك ْيartinya bagaimana
keadaanmu?.
d) َمتَىartinya, kapan? Contoh, ِةC َمتَى تَ ْدرُسُ ِالَى ْال َم ْد َر َسartinya, kapan kamu
pergi ke sekolah?.
e) ْلCCCَ هartinya, apakah? Contoh, ٌاسCCCلْ اَ ْنتَ نُ َعCCCَ هartinya, apakah kamu
mengantuk?.
f) َ اَ ْينartinya, di mana? Contoh, َتُكC اَ ْينَ َم ْد َر َسartinya, dimana sekolahan
kamu?.
g) َم َذاartinya, kenapa? Contoh, َم َذا تَنَا ُمartinya, kenapa kamu tidur?.8
8
Hakim Taufiqul, Qo’idaty, Jepara: Al-falah Offest, 2003, hlm 47.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Di dalam kalimat bahasa arab itu pasti kita akan menemukan yang
namanya Isim, Fi’il, dan Huruf, dengan pembahasan yang telah di uraikan di
atas. Mengenai ciri-cirinya ialah Isim merupakan kalimat yang menunjukan
makna benda, Nama, bertanwin, memilki Alim Lam di awalnya, Fi’il adalah
kalimat yang menunjukan makna pekerjaan, baik itu masa sekarang, akan
datang, dan masa yang telah lampau. Fi’il itu ada 4 antara lain, Fi’il Madli,
Fi’il Mudlori’, Fi’il Amar, dan Fi’il Nahi. Sedangkan Huruf adalah kalimat
yang selain dari keduanya itu, dan apa yang menjadi ciri-ciri pada Isim dan
Fi’il itu tidak berlaku pada huruf. Adapun contoh-contoh huruf adalah, huruf
Jer yaitu huruf yang bisa merubah kalimat Isim yang sesudah huruf Jer
menjadi berbaris Khafad atau kasroh, huruf Istifham yaitu huruf yang
menunjukkan makna pertanyaan seperti, kapan, di mana, bagaimana, apakah,
dan lain-lain.
B. Saran
Apabila di dalam penulisan ada kekurangan ataupun kesalahan, agar kira
nya saran dan bimbingannya untuk penulis sehingga karya ilmiah ini akan
selalu berkembang menjadi lebih baik. Adapun pembahasannya itu masih
merupakan dasar pokok untuk mengenali dengan mudah di dalam mengkaji
ilmu Nahwu.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Sounhaji, Al-Jurumiyyah, Surabaya: Haramain jaya, 2007.
Taufiqul Hakim, Amtsilati jilid II, Jepara: Al-Falah offest, 2003.
Emka, 2011, Difinisi Fi’il,
http://emka.web.id/uncategorized/2011/belajar-nahwu-definisi-fiil/.
Hasan Ahmad, Kitabut Tashrif, Bangil:Rabhan, 1998.
Muhammad Syukri Unus, Is’afut Thalibin, Banjarmasin: Murni, 1988
Taufiqul Hakim, Qo’idaty, Jepara: Al-falah Offest, 2003