Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi Aqsamul Quran


Aqsam adalah bentuk jamak dari qasam yang mengandung arti sumpah
Dalam bahasa Arab, kata sumpah juga sering disebut dengan al-hilf ( )
atau al-yamin (). Adapun shighat asli dari kata qasam ialah fiil atau kata kerja
aqsama atau ahlafa yang dimutaaddi (transitif) dengan ba menjadi muqsam bih
(sesuatu yang digunakan untuk bersumpah), kemudian muqsam alaih yang dinamakan
dengan jawab qasam[3] .
Qasam didefenisikan sebagai mengikat jiwa (hati) agar tidak melakukan atau
melakukan sesuatu, dengan suatu makna yang dipandang besar, agung, baik secara
hakiki maupun secara itiqadi, oleh orang yang bersumpah itu. Sumpah dinamakan
juga dengan yamin (tangan kanan), karena orang Arab ketika bersumpah memegang
tangan kanan orang yang diajak bersumpah[4].
Abu al-Qosim al-Qusyairiy menerangkan bahwa rahasia Allah SWT
menyebutkan kalimat qasam atau sumpah dalam Kitab-Nya adalah untuk
menyempurnakan serta menguatkan hujjahNya, dan dalam hal ini, kalimat qasam
memiliki dua keistimewaan, yaitu pertama sebagai syahadah atau persaksian serta
penjelasan dan kedua sebagai qasam atau sumpah itu sendiri[5].
Jadi dapat disimpulkan bahwa Aqsamul Quran adalah salah satu dari ilmu-ilmu
tentang al-Quran yang mengkaji tentang arti, maksud, hikmah, dan rahasia sumpah-
sumpah Allah yang terdapat dalam al-Quran.Selain pengertian diatas, qasam dapat
pula diartikan dengan gaya bahasa Al-Quran menegaskan atau mengukuhkan suatu
pesan atau pernyataan menyebut nama Allah atau ciptaan-Nya sebagai muqsam bih.
Dalam Al-Quran, ungkapan untuk memaparkan qasam dengan memakai kata
aqsama, dan kadang menggunakan kata halafa.
2. Unsur-Unsur dari Qasam

a. fiil qasam
Qasam atau sumpah itu sering dipergunakan dalam percakapan, sehingga tak jarang
qasam tersebut diringkas: yaitu dengan menghilangkan fiil qasam dan dicukupkan
dengan baa saja[6] Kemudian baa pun diganti dengan wawu pada isim dzahir,
seperti:

Demi malam, bila menutupi (cahaya siang). (QS. Al-Lail: 1)
Dan diganti dengan taa pada lafazh jalalah, misalnya:


Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhalamu. (QS.
Al-Anbiyaa: 57).
b. Al-Muqsam bihi
Al-Muqsam bihi yaitu sesuatu yang dijadikan sumpah oleh Allah. Sumpah dalam al-
Quran ada kalanya dengan memakai nama Allah dan ada kalanya dengan
menggunakan nama-nama ciptaan-Nya. Allah bersumpah dengan zat-Nya dalam Al
Quran pada tujuh tempat[7] yaitu
a. Surat Al Taghabun ayat 7
b. Surat Saba ayat 3
c. Surat Yunus ayat 53
d. Surat Maryam ayat 63
e. Surat Al Hijr ayat 96
f. Surat An Nisa ayat 65
g. Surat Al Maarij ayat ke 40

c. Muqsam alaih
Muqsam alaih artinya bentuk berita yang ingin dipercaya/diterima oleh orang yang
mendengarnya sehingga diperkuat dengan sumpah tersebut atau disebut juga jawab
qasam. Posisi muqsam alaih terkadang bisa menjadi taukid, sebagai jawaban qasam
karena yang dikehendaki dengan qasam adalah untuk mentaukidi muqsam alaih
(menguatkannya). Menurut Manaul Quthan ada empat hal yang harus dipenuhi
muqsam alaih, yaitu :
Muqsam alaih/berita itu harus terdiri dari hal-hal yang baik, terpuji, atau hal-hal
yang penting.
Muqsam alaih itu sebaiknya disebutkan dalam setiap bentuk sumpah. Jika
kalimat muqsam alaih tersebut terlalu panjang, maka muqsam alaihnya boleh dibuang.
Jika jawab qasamnya berupa fiil madhi mutaharrif yang positif (tidak
dinegatifkan), maka muqassam alaihnya harus dimasuki huruf lam dan qod.
Materi isi muqsam alaih itu bisa bermacam-macam, terdiri dari berbagai
bidang pembicaraan yang baik-baik dan penting.
3. Jenis - jenis Aqsamul Quran
Dilihat dari segi fiilnya, Prof. Dr. H. Abdul Djalal H.A. membagi qasam dalam Al-
Quran ada dua macam, yaitu;
1. Qasam dhahir (nampak/ jelas), yaitu qasam yang fiil qasamnya disebutkan
bersama dengan muqsam bihnya. Seperti ayat berikut :
(

.... ) :
Artinya : Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang
sungguh-sungguh: Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati.
Dan diantaranya ada yang dihilangkan fiil qasamnya, dan dicukupkan dengan
huruf ba, wawu, dan ta. Seperti :
( .
) - :
Artinya : Demi waktu matahari sepenggalahan naik. Dan demi malam
apabilatelah sunyi (gelap).
2. Qasam Mudhmar (tersimpan/ samar) yaitu qasam yang didalamnya tidak
dijelaskan/ disebutkan fiil qasam dan muqsam bihnya. Tetapi yang menunjukkan
bahwa kalimat tersebut kalimat qasam adalah kata-kata setelahnya yang diberi lam
taukid yang masuk kedalam jawab qasamnya., seperti :
( ...) :
Artinya : Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu.
4. Bentuk - Bentuk Aqsamul Quran
Bentuk Pertama: Bentuk Asli
Bentuk asli dalam sumpah ialah bentuk sumpah yang terdiri dari tiga unsur, yaitu
fiil sumpah yang dimutaaddikan dengan ba, muqsam bih dan muqsam alaih seperti
contoh-contoh di atas.
Bentuk Kedua: Ditambah huruf La.
Kalimat yang digunakan orang untuk bersumpah itu memakai berbagai macam
bentuk. Begitu pula dalam al-Quran ada bentuk sumpah yang keluar dari bentuk asli
sumpah.
Misalnya bentuk sumpah yang ditambah huruf La di depan fiil qasamnya seperti
Surat Al-Maarij : 40, Surat Al-Waqiah : 75,Surat Al-Insyiqaq : 16,Surat Al-Haqqah :
38.
5. Manfaat Aqsamul Quran
Mempertegas dan memperkuat berita yang sampai kepada pendengar.
Memberikan nilai kepuasan kepada pembawa berita yang telah menggunakan
Qasam.
Mengagungkan sifat dan kekuasaan Allah.
6. Tujuan Aqsamul Quran
Dalam substansinya sumpah dilakukan untuk memperkuat pembicaraan agar
dapat diterima atau dipercaya oleh pendengarnya. Sedang sikap pendengar sesudah
mendengar qasam akan bersikap salah satu dari beberapa kemungkinan.
Pendengar yang netral, tidak ragu dan tidak pula mengingkarinya. Maka
pendengar yang seperti ini akan diberi ungkapan ibtida (berita yang diberi penguat
taukid ataupun sumpah) contohsuratAl-Hadid:8.
Pendengar mengingkari berita yang didengar. Oleh karenanya berita harus
berupa kalam ingkari (diperkuat sesuai kadar keingkarannya). Bila kadar
keingkarannya sedikit, cukup dengan satu taukid saja. ContohsuratAn-Nisa:40.
Sedang apabila kadar keingkarannya cukup berat, maka menggunakan dua taukid
(penguat). SepertisuratAl-Maidah:72.
untuk mengukuhkan dan mewujudkan muqsam alaih (jawab qasam, pernyataan
yang kerenanya qasam diucapkan). Oleh karena itulah muqsam alaih haruslah berupa
hal-hal yang layak didatangkan qasam baginya, seperti hal-hal ghaib dan tersembunyi
jika qasam itu diaksudkan untuk menetapkan keberadaannya
untuk menjelaskan tauhid atau untuk menegaskan kebenaran al-Quran

Anda mungkin juga menyukai