A. Pendahuluan
Ilmu adalah pengetahuan atau kepandaian baik yang termaksud jenis
kebatinan, maupun yang berkenaan dengan keadaan alam, dan sebagainya.1Ilmu
sebagai sesuatu yang amat sangat penting, karena merupakan kunci untuk
mencapai kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat.Menuntut ilmu adalah
sebuah kewajiban,2 ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza Wajalla.3
Selain itu, menuntut ilmu juga merupakan pekerjaan mulia yang
pahalanya sangat besar disisi Allah SWT. Terlebih lagi ilmu syar’i yang
dengannya seorang muslim dapat menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah ﷺdalam sabdanya:
4 َ ْس َّه َلْهللاُْ ِب ِه
.ط ِريقًاْ ِإلَىْال ِجنَّ ِْة َ ْسلَ َك
ُ ط ِريقًاْيَلت َِم
َ ْسْفِي ِهْ ِعل ًما َ َْْمن
“ Barangsiapa merintis (menempuh) jalan untuk menuntut ilmu, maka
Allah akan memudahkan baginya jalan menuju syurga.” (HR. Muslim)
Salah satu cara mendapatkan ilmu, manusia diperintahkan untuk belajar
sejak dari buaian hingga liang lahat. Untuk memperoleh ilmu, baik itu ilmu agama
maupun ilmu umum, sudah seharusnyalah kita memperhatikan etika dalam
menuntut ilmu agar ilmu yang kita pelajarin tersebut dapat bermanfaat bagi diri
kita dan orang lain.
Syari’at Islam sangat besar memberikan perhatiannya terhadap ilmu
pengetahuan, sebesar perhatian dalam pembentukan sikap ilmiah. Penilaian
dimata manusia pun, orang yang berilmu jauh lebih dihormati dan dimuliakan
dibangingkan dengan orang yang tak berilmu.
1
Sulchan Yasyin, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amanah, 1995), h. 120
2
Rasulullah ﷺbersabda, yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah:
ْع ٰلىْ ُك ِلْ ُمسلِم
َ ٌْضة َ
َ طلَبُ ْالعِل ِمْفَ ِري
“ Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah) ”
3
Rasulullah ﷺbersabda, yang diriwayatkan oleh Ar-Rabii’:
ٌ صدَقَ ْة َ ِْْفَإ ِ َّنْتَعَلُّ َمهُْقُربَةٌْإِلَىْهللا,تَعَلَّ ُمواْالعِل َم
َ ُْْ َوت َعْلِي َْمهُْ ِل َمن ََْليَعلَ ُمه,َّع َّز َو َجل
“ Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah
Azza Wajalla, dan mengerjakannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah
Shodaqoh
4
M. Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih, (Jakarta: Gema Insani Press, 1991), h. 207
2
B. Pembahasan
1. Definisi Adab Belajar
Kata adab berasal dari bahasa Arab أدبyang bermakna menjadikan
sesorang bersifat terpuji dan menjahui sifat tercela. Di dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, adab adalah kehalusan dan kebaikan bidu
pekerti, kesopanan, akhlak.5
Belajar adalah kegiatan pengisian dan pengembangan kemampuan
kognitif (pengetahuan) dengan fakta sebanyak-banyaknya.6 Belajar
bukan hanya terjadi di sekolah seperti pada umumnya, namun belajar
dapat terjadi di rumah, tempat kerja, tempat beribadah, dan dimasyarakat.
Adab belajar diperlukan pemahaman dan pengamalan agar ilmu
banyak bermanfaat dan kompleks. Semua pihak yang terkait dalam
proses belajar seharusnya memahami benar dan mengamalkan adab
menuntut ilmu.
Adab menuntut ilmu berhubungan dengan adab terhadap diri sendiri,
adab terhadap guru, adab berteman, dan adab terhadap kehidupan. Adab
terhadap diri sendiri berhubungan dengan menuntut ilmu dan
mengamalkan ilmu. Kata kunci dalam hubungannya dengan adab dan
manfaat menuntut ilmu adalah ibadah kepada Allah SWT. Yang menjadi
landasan dan tujuan menuntut ilmu adalah:
5
Sulchan Yasyin, Op. Cit, h. 9
6
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), h. 237.
3
7
M. Fakhrudin, Adab dan Manfaat Menuntut Ilmu, h. 2
8
M. Faiz Almath, Op. Cit, h. 207
9
Abdul Majid, Hadis Tarbawih, (Jakarta: Kencana, 2012), h.188-189
4
Hadits ini bertujuan agar kita ikhlas dalam mencari ilmu. Ikhlas
dalam arti, bersih dari niat lain yang tidak baik. Tidak sepantasnya
bagi para penuntut ilmu bertujuan keduniawian belaka serta
menyampingkan tujuan akhirat, karena pada hakikatnya dunia adalah
tempat singgah bagi kita untuk mempersiapkan diri menuju
kehidupan akhiran.
b. Menghormati guru
ْْمووووون ِ س َ سوووووو ُْهللاُْﷺ قَوووووا َ ْلَوووووي َ ووووواْموووووتِْأَن
ُ ْس ِ َّ ووووونْال ِ صْب َ َعبَووووواد ُ ْعووووون َ
ْوووورِْ ِل َعا ِل ِمنَوووووا
ِ َاْويَعو َ يرن
َ صووووو ِغ
َ ْوووواْويَووووور ََم
َ يرنَو َ أ ُ َّمتِووووواْ َمووووونْلَووووومْي ُِجووووو ُّلْ َك ِب
.10ََُقَّ ْه
Dari ‘Ubaddah bin Samit , bahwa Rasulullah ﷺbersabda, “Tidaklah
termaksud umatku orang yang tidak memuliakan orang-orang tua,
tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengenal hak-hak orang
alim (guru).”
Seorang murid hendaklah menghormati guru, bersikap sopan di
hadapan guru, memuliakan dan mengagungkannya karena Allah.
Dan berupaya menyenangkan hati guru dengan cara yang baik.
Penghormatan kepada guru, pada umunya dilihat sebagai bagian
dari penghormatan terhadap pengetahuan dan sangat esensial dalam
pendidikan Islam.
Diantara prinsip-prinsip pendidikan islam yang paling mendasar
adalah menghormati ilmu pengetahuan sekaligus menghormati
ulama atau guru.
Guru atau ulama memiliki tanggung jawab untuk menentukan
arah pendidikan. Itulah sebabnya Islam sangat menghormati dan
memuliakan orang-orang berilmu.
Guru atau ulama merupakan orang yang memiliki pengetahuan
yang luas, bisa dijadikan tauladan yang baik, dan biasanya memiliki
10
Amiruddin, Op. Cit, h. 6
5
11
Ibid, h. 8
6
sibuk berbicara atau sibuk dengan suatu hal. Sedangkan guru melihat
muridnya tidak beradab dengan memotong pembicaraan, sang guru
menghukum muridnya tersebut dengan tidak memperdulikan
pertanyaannya, sampai dia menyelesaikan pembicaraaannya. Setelah
itu, baru sang guru menjawab pertanyaan muridnya tersebut.12
12
Ibid, h. 9
13
Ibid, h. 11
14
Ibid, h. 12
7
ِ ْو َماْْأَن
ْ ََْاْمنَ ْال ُمت َ َْك ِل ِين َ ْمنْأَجر َ ْقُلْ َماْأَسوَلُ ُكم
ِ علَي ِه
“Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak meminta imbalan
sedikitpun kepadamu atasnya (dakwahku) dan aku bukanlah
termaksud orang yang mengada-ada.” (As-Sad/38: 86)
15
Ibid, h. 12-13
16
Ibid, h. 16
8
C. Kesimpulan
Adab belajar diperlukan dalam proses belajar mengajar agar
tercapainnya tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien. Adab-adab belajar
dalam belajar:
1. Ikhlas
2. Menghormati guru
3. Larangan memotong penjelasan guru
4. Menulis dan mencatat pelajaran
5. Anjuran mengucapkan wallahu a’lam
Adab-adab dalam belajar sebenarnya masih banyak yang lainnya dan
DAFTAR PUSTAKA
HADITS TARBAWI
1. Aida
2. Annisa
3. Emi Ratna
Dosen Pembimbing
T.A. 2017/2018