Anda di halaman 1dari 1

Ikhlas & ittiba'

Minggu, 07 Agustus 2016

Nasihat para wali populer

Nasehat Para Wali Allah


KUMPULAN BEBERAPA
WASIAT DAN NASEHAT

NABI MUHAMMAD SAW

Ma'rifat adalah Modalku, Akal fikiran adalah


Sumber agamaku,
Cinta adalah dasar hidupku, Rindu
kenderaanku,:: Zikrullah adalah kawan
dekatku,::
Keteguhan adalah perbendaharaanku,:: Duka
adalah kawanku, Ilmu adalah senjataku,::
Ketabahan adalah pakaianku,:: Kerelaan adalah
sasaranku,::
Faqr (kesederhanaan) adalah kebanggaanku,
Menahan diri adalah pekerjaanku,
Keyakinan adalah makananku, Kejujuran adalah
perantaraanku,
Ketaatan adalah ukuranku, Berjihad adalah
perangaiku
Dan Hiburanku adalah sholat

Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada


dunia karena sesungguhnya Aku tidak
menjadikan dunia ini untuk engkau.
Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat
kembalimu adalah kepada-Ku.
Bersungguh-sungguhlah engkau mencari
Syurga.
Putuskan harapan dari makhluk karena
sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada
kuasa ditangan mereka.
Rajinlah mengerjakan sembahyang tahajud
karena sesungguhnya pertolongan itu beserta
qiamullail.

Nabi Muhammad saw bersabda : Wahai Ali


apakah
engkau menginginkan 600 ribu kambing, 600
ribu dinar atau 600 ribu kalimat ?
Lalu, Imam Ali as menjawab :
Wahai,Rasulullah saw aku menginginkan 600
ribu kalimat Lalu,
Rasulullah saw bersabda :
Wahai Ali! Aku akan meringkas 600 ribu kalimat
itu dalam enam kalimat.
1. Jika engkau melihat manusia berlomba-
lomba mengerjakan yang bukan kewajiban
mereka, maka sibukkanlah dirimu dengan
menyempurnakan kewajibanmu.
2.Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba
dalam urusan dunia,maka sibukkanlah
dirimu dengan urusan akhirat.
3. Apabila manusia sibuk mengurusi aib
(cela)orang lain, maka uruslah aibmu sendiri.
4. Jika manusia saling memperindah
dunianya,makahiasilah akhiratmu.
5. Dan jika engkau melihat manusia sibuk
dengan memperbanyak amal,maka beramallah
yang ikhlas.
6. Dan ketika engkau melihat manusia
menjadikan makhluk sebagai perantaranya,
maka jadikanlah Allah sebagai perantaramu.

Sesungguhnya orang yang paling dibenci di


hadapan Allah Ta'ala ialah orang yang
ditinggalkan Allah Ta'ala bersendirian; Ia
tersesat dari jalan yang benar dan
bergerak tanpa petunjuk; Apabila ia dipanggil
kepada perkebunan dunia ini, ia giat;
Tetapi apabila ia dipanggil ke perkebunan
akhirat, ia enggan
serta bertangguh;Seakan-akan untuk apa yang
ia giat adalah
wajib baginya, sedangkan segala yang untuk
itu, ia enggan tidak dituntut darinya.

SAYYIDINA ALI BIN ABI THALIB KWH


“Ketahuilah..!! Sesungguhnya kalian akan mati
dan setelah itu dibangkitkan. Kalian akan
dimintai pertanggung jawaban atas semua amal
kalian, serta mendapatkan balasan yang
setimpal. Karena itu jangan tertipu kehidupan
dunia. Kehidupan dunia ini penuh ujian, bersifat
sementara dan sarat dengan tipu daya. Semua
yang ada didalamnya akan musnah. Para
penghuninya pun saling berebut untuk
memperolehnya. Ketahuilah! “kalian beserta
segala perhiasan kehidupan dunia akan
mengalami hal yang sama dengan mereka yang
terdahulu, orang-orang yang panjang umurnya
dan lebih megah rumahnya. Sekarang jasad
mereka telah menjadi tulang belulang, rumah
mereka kosong. Mereka berada dikubur dekat
dan penghuninya terasingkan. Mereka
digerogoti oleh cacing,tertimbun oleh bebatuan
dan pasir. Bayangkan kalian kelak akan menjadi
seperti mereka, tubuh kalian hancur dan sendiri
dikubur. Apa yang akan terjadi dengan kalian
jika kiamat tiba, semua yang dikubur
dibangkitkan dan segala rahasia yang
tersembunyi dalam dada dibongkar, pada saat
itulah setiap jiwa akan memperoleh balasan
sesuai dengan perbuatanya selama hidup
didunia.”

“Hapalkanlah lima hal ini :

1. Seorang hamba hendaknya tidak berharap


kecuali kepada Allah SWT
2. Seorang hamba hendaknya hanya takut
akan dosa-dosanya
3. Seorang yang bodoh hendaknya tidak
merasa malu untuk bertanya
4. Seorang yang berilmu ketika ditanya
tentang sebuah persoalan dan tidak mengetahui
jawabanya, hendaknya tiak malu untuk
mengatakan,”Allah SWT Ynag Maha
Mengetahui
5. Bagi iman,sabar ibarat kepala sebuah
tubuh, sehingga tidak (sempurna) iman
seseorang yang tidak memiliki kesabaran

AS-SYAHID SAYYIDINA HASAN SYABABUL


JANNAH,RA
Tinggalkan apa yang meragukan hatimu,
beralihan kepada sesuatu yang tidak
meragukan hatimu, karena sesungguhnya
kebenaran itu membawa ketenangan di dalam
hati.

Manusia celaka karena tiga hal : Sombong,


rakus dan dengki.
Sombong adalah penyebab rusaknya agama
dan karena sifat inilah iblis mendapat laknat.
Rakus adalah musuh bagi hati manusia dank
arena sifat inilah Nabi Adam dikeluarkan dari
surga.
Dengki adalah menuju kejahatan dank arena
sifat inilah Qabil membunuh Habil.

AS-SYAHID SAYYIDINA HUSEIN SYABABUL


JANNAH,RA
“Bilamana dunia dianggap sesuatu yang sangat
berharga, maka sesungguhnya pahala Allah
SWT adalah lebih berharga dan lebih mulia,
bilamana tubuh ini dirawat hanya untuk
menyambut kematian, maka terbunuhnya
seseorang dengan pedang dijalan Allah SWT
lebih utama. Bilamana rizki yang sudah
ditentukan, maka sedikitnya keserakahan
seseorang dalam berusaha adalah lebih baik.
Bilamana harta benda dihimpun hanya untuk
ditinggalkan, maka apa gunanya seorang pelit
terhadap sesuatu yang pasti ia tinggalkan.”

“Sabar adalah mahkota, kesetiaan adalah harga


diri, memberi adalah kenikmatan, banyak bicara
adalah membual (omang kosong), tergesa-gesa
adalah kebodohan, kebodohan adalah aib,
berlebih-lebihan (dalam berkata) adalah omong
kosong, berteman dengan orang yang ahli
berbuat hina adalah kejahatan dan berteman
dengan ahli kefasikan adalah pusat prasangka
buruk.”

Bilamana dirimu digigit oleh kekejaman masa,


maka janganlah kamu mengadu kepada
manusia. Dan janganlah kamu meminta selain
kepada Allah Tuhan yang Maha penolong, yang
Maha Tahu dan yang Maha Benar. Karena
seandainya kamu hidup dan kamu telah
berkeliling dari belahan barat sampai kebelahan
timur, maka tentu kamu tidak menemukan
seorangpun yang mampu membuat orang lain
bahagia atau sengsara.

SYEIKH AL-IMAM IBRAHIM BIN ADAM,RA


10 Pesan Ibrahim bin Adam
1. kalian mengenal Allah tetapi kalian tidak
menunaikan hak-Nya.
2. kalian mengaku mencintai Rasul-Nya, tetapi
kalian meninggalkan sunnahnya.
3. kalian membaca Al-Qur’an, tetapi kalian tidak
mengamalkan isinya.
4. kalian banyak diberi nikmat karunia, akan
tetpi kalian tidak mensyukurinya.
5. kalian mengatakan bahwa syetan adalah
musuh, tetapi kalian justru mengikuti
langkahnya.
6. kalian mengaku bahwa Syurga adalah benar
adanya,
namun kalian tidak melakukan amalan2 yg
mengantar kesana.
7. kalian mengaku bahwa Neraka adalah benar
adanya,
tetapi kalian tidak lari dari panas siksanya.
8. kalian mengaku bahwa kematian benar
adanya,
namun kalian tidak mempersiapkan diri kesana.
9. kalian sibuk mengurusi kekurangan orang
lain,
tetapi kalian lupa akan kekurangan diri sendiri.
10.kalian menguburkan jenazah,
akan tetapi tidak mau mengambil pelajaran dari
peristiwa kematian

Ada 7 perkara yg perlu di ingat :


1. orang yg banyak bicara janganlah kamu
harapkan sangat kesadaran hatinya
2. orang yg banyak makan janganlah kamu
harapkan sangat kata2 hikmat darinya
3. orang yang banyak bergaul dengan
manusia janganlah kamu harapkan
sangat kemanisan ibadahnya
4. orang yg cinta kepada dunia janganlah
kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya
5. orang yg memilih berkawan dengan orang
yg zalim
janganlah kamu harapkan sangat kelurusan
agamanya
6. orang yg mencari keredhaan manusia
janganlah harapkan
sangat akan keredhaan Allah swt daripadanya

SAYYIDINA AL-IMAM ALI ZAINAL ABIDIN AS-


SAJAD,RA
“Wahai nafsu hentikanlah kecondonganmu
kepada dunia dan kecenderungan untuk
meramaikanya, tidaklah engkau menjadikan
sebagai pelajaran terhadap para pendahulumu
yang telah ditelan bumi serta para ssahabatmu
yang telah membuatmu bersedih karena
kepergianya, demikian juga kawan-kawanmu
yang telah berpindah kedalam tanah, mereka
sekarang telah berada didalam perut bumi,
dibalik permukaanya, kebaikan-kebaikan
mereka ikut lebur menyatu didalamnya, sudah
berapa banyak manusia-manusia yang telah
dibinasakan oleh kekejaman masa dari abad ke
abad, serta beberapa banyak manusi-manusia
yang telah dirusak oleh bumi dengan bencana-
bencananya, lalu merka ditenggelamkan di
dalam gumpalan tanhnya, dari berbagai jenis
manusia yang pernah engkau ajak bergaul dan
kemudian mereka kamu antarkan ke dalam
kuburnya.”
“Betapa banyak manusia yang telah ditipu oleh
dunia dari mereka yang justru mendiaminya,
dan betapa banyak manusia yang telah
dibanting oleh dunia dari mereka yang justru
menempatinya, lalu dunia itu tidak mau
mengangkatnya lagi dari keterpelesetanya, tidak
menyelamatkanya dari kebinasaanya, tidak
menyembuhkan dari kepedihanya, tidak
membebaskanya dari penyakitnya, dan tidak
melepaskanya dari penderitaanya.”

“Amal yang paling utama disisi Allah SWT,


adalah sesuatu yang dilakukan menurut sunnah
Rasulullah SAW.”
“Orang-orang yang menjadi pimpinan para
manusia adalh orang-orang yang bermurah hati
dan bertaqwa, sedangkan diakhirat nanti, yang
mulia adalah orang-orang ahli agama, ahli
keutamaan dan orang ahli ilmu yang bertaqwa,
karena sesungguhnya ulama adalah ahli waris
para nabi.”

SAYYIDINA AL-IMAM MUHAMMAD AL-


BAQIR,RA
“Sesungguhnya petir dapat menyambar seorang
mukmin atau bukan,tetapi tak akan menyambar
orang yang berzikir.”

“Wahai putraku hindarilah sifat malas dan


bosan, karena keduanya merupakan kunci
keburukan. Sesungguhnya jika engkau
malas,tidak akan banyak melaksanakan
kewajiban. Jika engkau bosan,tak akan tahan
dalam menunaikan kewajiban.”

“Seburuk-buruknya seorang teman itu adalah


seseorang yang hanya menemanimu ketika
kamu kaya dan meninggalkanmu ketika kamu
miskin”

“Jika engkau menginginkan suatu kenikmatan


dapat terus engkau nikmati, perbanyaklah
mensyukurinya. Jika engkau merasa rizki
lambat datang, perbanyaklah istigfar. Jika
engkau ditimpa kesedihan, perbanyaklah
membaca LA HAULA WALA QUWWATA ILLA
BILLAH. Jika engkau takut, ucapkanlah
HASBUNALLAH WANI’MAL WAKIIL. Jika
engkau kagum terhadap sesuatu, ucapkanlah
MASYA ALLAH, LA QUWWATA ILLA BILLAH.
Jika engkau dikhianati,bacalah WA UFAWWIDU
AMRII ILALLAH, INNALLAHA BASHIRUN BIL
‘IBAAD. Jika engkau ditimpa kesumpekan,
ucapkanlah LA ILAAHA ILLA ANTA
SUBHANAKA INNII KUNTU MINADZ
DZAALIMIIN. “

SAYYIDINA AL-IMAM JA’FAR AS-


SHODIQ(Amudusy-Syaraf ' ),RA
Keseimbangan tobat dan ibadah akan
menimbulkan prilaku yang baik yang mendapat
Ridho dari Allah swt. Sebab dengan tobat kita
akan menyadari akan semua kesalahan yang
pernah kita lakukan,dan dengan tobat pula
dapat meningkatkan amal ibadah kita kepada
Allah swt. Sesuai sabda Rasulullah saw :
“apabila Allah swt menghendaki seseorang
menjadi baik, maka dia membuatnya menyadari
akan kesalahan2 nya.”

Tiada bekal yg lebih utama daripada taqwa,tiada


sesuatu yang lebih baik daripada diam, tiada
musuh yang lebih berbahaya daripada
kebidohan,tiada penyakit yang lebih parah
daripada berbohong. jika engkau mendengar
suatu kalimat dari seorang muslim,maka
bawalah kalimat itu pada sebaik2'y tempat yang
engkau temui,jika engkw tidak mampu untuk
mendapatkan wadah tempat kalimat
tersebut,maka celalah dirimu sndri*

Barangsiapa ang menjaga hatinya dari kelalaian


berdzikir, melindungi dirinya dari jerat
syahwat,serta menjaga akalnya dari
penyimpangan,dia akan dikelompokan kedalam
golongan mereka yang hidup hatinya. Kemudian
bagi meeka yng menjaga diri dari
memanfaatkan ilmu pengetahuan yang
dimilikinya untuk kepentingan pribadi, yang
memelihara keimananya dari bid’ah-bid’ah yang
merusak,serta memelihara hartanya dari
sesuatu yang haram,maka dirinya akan
dikelompokan kedalam golongan orang-orang
yang sholeh.
Jika engkau menjumpai sesuatu yang tidak
engkau sukai dari perbuatan saudaramu, maka
carilah satu,atau bahkan sampai 70 alasan,
untuk membenarkan perbuatan saudaramu itu,
jika engkau masih blum mendapatkanya, maka
katakanlah, semoga ia mempunyai alasan
tertentu(knp berbuat demikian)yg aku tidak
mengetahuinya.

Duhai Anakku! Barangsiapa membuka aib


orang lain, maka aib keturunannya akan
tersingkap. Barangsiapa menghunus pedang
seorang yang bengis, maka dia akan terbunuh
darinya. Barangsiapa menggali lubang untuk
mencelakakan saudaranya, maka dia sendiri
yang akan terjerumus ke dalamnya.
Barangsiapa memasuki tempat-tempat yang
biasa dikunjungi orang-orang bodoh, maka dia
akan direndahkan. Barangsiapa bergaul dengan
Ulama, dia akan dimuliakan. Dan barangsiapa
memasuki tempat-tempat kemaksiatan, maka
dia akan dituduh berbuat maksiat

IMAM HASAN BASHRI,RA


“ Hidup didunia bagaikan ular berbisa yang
lembut sentuhanya dan racunya akan
mematikan. Berhati-hatilah hidup di dunia yang
penuh pesona, rayuan dan godaan.”

“Engkau tidak akan memperoleh hakikat iman


selama engkau mencela seseorang dengan
sebuah aib yang ada pada dirimu sendiri.
Perbaikilah aibmu, baru kemudian engkau
perbaiki orang lain. Setiap kau perbaiki satu
aibmu, maka akan tampak aib lain yang harus
kau perbaiki. Akhirnya kau sibuk memperbaiki
dirimu sendiri. Dan sesungguhnya hamba yang
paling dicintai Allah SWT adlah dia yang sibuk
memperbaiki dirinya sendiri. Sepanjang sejarah
kehidupan manusia, tidak ada hari seperti hari
kiamat, hari dimana aib terbuka dan mata
menangis.”

Orang Zuhud itu mempunyai tiga Syarat :


1. Sedikit sekali menggemari dunia,
sederhana dalam menggunakan segala
miliknya,
menerima apa yang ada, juga tidak merisaukan
segala sesuatu yang tidak ada, akan
tetapi giat dalam bekerja, karena bekerja adalah
mencari rizki, sedangkan mencari
rizki, suatu kewajiban.
2. pujian dan celaan adalah hal yang sama,
tidak bergembira bila mendapat pujian, juga
tidak bersedih jika mendapat celaan atau
hinaan.
3. mengutamakan ridho Allah swt dari pada
ridho manusia atau merasa tenteram jiwanya
bersama Allah swt dan merasa bahagia sebab
dapat mentaati semua tuntutannya.

IMAM MUHAMMAD AS-SYAFI’I,RA


"Cintailah orang sholeh, karena mereka memiliki
kesholehan-Nya,
cintailah Nabi Muhammad SAW, karena dia
kekasih Allah SWT, dan
cintailah Allah SWT, karena dia kecintaan Nabi
dan orang Sholeh"./

“Dunia adalah tempat yang licin dan


menggelincirkan, rumah yang hina, bangunan-
bangunanya akan runtuh, penghuninya akan
beralih kekuburan, perpisahan denganya adalah
sesuatu keniscayaan, kekayaan di dunia
sewaktu-waktu bisa berubah menjadi
kemiskinan, bemegah-megahan adalah suatu
kerugian,maka memohonlah perlindungan Allah
SWT, terimalah dengan hati yang lapang segala
karunia-Nya. Jangan terpesona dengan
kehidupanmu di dunia sehingga meninggalkan
kehidupan akhirat. Ketahuilah, “sesungguhnya
hidupmu didunia akan sirna, dindingnya juga
miring dan hancur, maka perbanyaklah
perbuatan baik dan janganlah terlalu banyak
berangan-angan.”

“Menganggap benar dengan hanya satu


pandangan merupakan suatu bentuk
ketertipuan. Berpegangan dengan suatu
pendapat itu lebih selamat daripada
berkelebihan dan penyesalan. Melihat dan
berfikir, keduanya akan menyingkap keteguhan
hati dan kecerdasan. Bermusyawarah dengan
orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa
dan kekuatan mata hati.”

Ketahuilah bahwa orang yang jujur kepada Allah


swt, ia akan selamat. Barangsiapa yang
bersemangat dengan agamanya, ia pun akan
selamat dari kerusakan, dan barangsiapa yang
berlaku zuhud dengan urusan dunianya,
niscaya kelak pahala Allah swt, akan Nampak
ndah di matanya.

“Tujuan dari ilmu adalah mengamalkanya,maka


ilmu yang hakiki adalah yang terefleksikan
dalam kehidupanya, bukanya yang bertengger
di kepala.”
“Jika engkau melihat seseorang berjalan diatas
air dan bias terbang diudara, maka janganlah
kehebatan itu menjadikan kalian lengah dan
terheran-heran kepadanya sampai kamu
mengetahui secara persis atas apa yang
dikerjakanya itu berlandaskan pada Al-Qur’an
dan As-Sunnah.”

“Jika rasa ujub menghinggapi aktifitasmu, mak


lihatlah keridhaan siapa yang kau harapkan,
pahala mana yang kau suka, sanksi mana yang
kau benci. Maka jika engkau memikirkan satu
diantara kedua hal ini, niscaya akan hadirdi
depan matamu apa yang sudah kamu lakukan.”
“Bid’ah itu terbagi menjadi dua macam : segala
sesuatu yang baru dan tidak sejalan dengan Al-
qur’an, sunnah, atsar, ijma’ itu merupakan
bid’ah dhalalah (bid’ah yang sesat). Sementara
jika sesuatu yang baru itu tidak bersebrangan
dengan Al-qur’an ,hadits,atsar dan ijma’ maka
sesuatu yang baru itu disebut bid’ah khasanah
(bid’ah yang baik).”
“Barang siapa yang dipancing untuk marah,
namun ia tidak marah,maka dia tak ubahnya
keledai,dan barang siapa yang diminta
keridhoanya namun tidak ridho, maka dia
adalah syaitan.”

“Tawadhu’ adalah perkara yang sangat di idam-


idamkan. Orang yang paling timggi
kedudukanya adalah mereka yang tidak melihat
kedudukanya sendiri. Akan tetapi tawadhu’
dihadapan orang yang tidak bias menghargai
orang lain merupakan bentuk kezhaliman
terhadap diri sendiri.”

“Dasar ilmu adalah kemantapan dan buahnya


adalah keselamatan. Dasar Wara’ (menjaga diri
dari sesuatu yang meragukan) adalah Qona’ah,
(menerima karunia Allah SWT dengan dada
yang lapang) dan buahnya adalah ketenangan
bathin. Dasar kesabaran adalah keteguhan hati
dan buahnya adalah kemenangan. Dasar suatu
aktifitas adalah taufiq(pertolongan Allah SWT)
dan buahnya adalah kesuksesan. Dasar tujuan
akhir dari segala perkara adalah
Shiddiq(benar).”

“Diantara orang yang tidak mempunyai harga


diri adalah mereka yang dengan mudahnya
memberi tahukan usianya kepada orang lain,
karena kalau usianya lebih muda, tentu mereka
akan menganggapnya rendah dan jika usianya
lebih tua, tentu mereka akan beranggapan
bahwa ia sudah pikun.”

“Siapa yang merasa bahwa dalam dirinya


terkumpul dua cinta, cinta dunia dan cinta
kepada penciptanya, maka ia telah berdusta.”
“Jika kalian melihat kitab yang didalamnya ada
catatan tambahan dan perbaikan, maka lihatlah
kebenaran yang ada di dalamnya.”

“Trimalah dariku tiga hal ;


1. jangan berbicara panjang lebar tentang
sesuatu yang tidak baik perihal sahabat
Rasulullah SAW, karena kelak Rasulullah SAW
nantinya yang akan menjadi seterumu.
2. janganlah kamu sibukan dirimu dengan ilmu
kalam, sesungguhnya aku telah melakukan
kajian dengan ahli ilmu kalam dan mereka telah
melakukan ta’thil (meniadakan sifat Allah SWT)
3. dan janganlah menyibukan dirimu dalam
nujum(ramalan dengan bintang)
SAYYIDINA AL-IMAM QUTBIL RABBANI
SYEIKH ABDUL QODIR AL-ZAELANI,RA
“Hai orang-orang yang lalai! Secara terang-
terangan engkau menentang Allah swt Yang
Maha Benar dengan bermaksiat kepada-Nya
tetapi merasa aman dari siksa-Nya? ketahuilah
tak lama lagi rasa aman itu akan berubah
menjadi ketakutan, masa luangmu menjadi
kesempitan, kesehatanmu menjadi sakiy,
kemulianmu menjadi kehinaan, kedudukanmu
menjadi rendah, kekayaanmu menjadi
kemiskinan. Ketahuilah ! rasa aman dari siksa
Allah swt ‘Azza wajallayang akan kau peroleh di
hari kiamat sesuai dengan rasa takutmu
kepada-Nya didunia ini. Sebaliknya,
ketakutanmu dihari kiamat, sesuai rasa aman
mu (dari siksa Allah swt) didunia. Sayangnya!
engkau tenggelam diduna dan terperosok ke
lembah kelalaian, sehingga cara hidupmu
seperti hewan. Yang kalian ketahui hanya
makan, minum, menikah dan tidur. Keadan
kalian ini tampak nyata bagi orang-orang yang
berhati suci. Rasa rakus terhadap dunia,
keinginan untuk mencari dan menumpuk-
numpuk harta telah memalingkan kalian dari
jalan Allah swt dan pintu-Nya. Hai yang ternoda
arena ketamakanya, andaikata kau bersama
penghuni bumi bersatu untuk mendatangkan
sesuatu yang bukan bagianmu, maka kalian
semua tidak akan mampu mendatangkanya.
Oleh karena itu tinggalkanlah rasa tamak untuk
mencari sesuatu(rezeki) yang telah ditetapkan
untukmu, maupun yang tidak ditetapkan
untukmu. Apakah pantas bagiseorang yang
berakal untuk menghabiskan waktunya
memikirkan sesuatu yang telah selesai
pembagianya.”

“Tabir penutup kalbumu tak akan tersibak


selama engkau belum lepas dari alam ciptaan;
tidak berpaling darinya dalam keadaan hidup
selama hawa nafsumu belum pupus; selama
engkau melepaskan diri dari kemaujudan dunia
dan akhirat, selama jiwamu belum bersatu
dengan kehendak Allah swt dan cahayanya.
Jika jiwamu bersatu dengan kehendak Allah swt
dan mencapai kedekatan dengan-Nya lewat
pertolongan-Nya. Makna hakiki bersatu dengan
Allah swt ialah berlepas diri dari makhluk dan
kedirian, serta sesuai dengan kehendak-Nya
tanpa gerakmu, yang ada hanya kehendak-Nya.
Inilah keadaan fana dirimu, dan dalam keadaan
itulah engkau bersatu denga-Nya, bukan
bersatu dengan ciptaa-Nya. Sesuai firman Allah
swt; “tak ada sesuatupun yang serupa dengan-
Nya”. dan dialah yang maha mendengar dan
maha melihat.”

“Anak-ku pertama-tama nasehatilah dirimu,


kemudian nasehatilah orang lain. Perhatikanlah
dirimu, jangan mengurusi prang lain. Jangan
mengurusi orang lain selama dalam dirimu
masih ada sesuatu yang harus diperbaiki.
Sungguh celaka, engkau mengetahui cara
menyelamatkan orang lain! Engkau buta,
bagaimana dapat menuntun orang lain? Hanya
yang memiliki penglihatan tajamlah yang
mampu menuntun umat manusia. Hanya orang
yang mengenal Allah swt lah yang dapat
mengembalikan manusia kejalan-Nya.
Seseorang yangtidak mengenal-Nya,
bagaimana dapat menuntun umat manusia ke
jalan-Nya?”

“Kalian mengahadiri majelis ilmu hanya untuk


mencari jalan keluar bagi permasalahan duniawi
kalian, bukan untuk mengobati penyakit hati.
Kalian tidak mendengarkan nasehat para
penceramah, tetapi meneliti kesalahan mereka,
kemudian menghina dan menertawakanya,
kalian juga bermain-main dalam majelis.
Sesungguhnya kalian sedang mempertaruhkan
diri kepada Allah swt Yang Maha Agung dan
Maha Mulia. Segeralah bertobat, jangam
mencontoh musuh-musuh Allah swt.
Berusahalah untuk mengambil manfaat dari apa
yang kalian dengar.”

SYEIKH IMAM AL-GHAZALI,RA


Renungkanlah pendeknya umurmu. Andaikata
engkau berumur seratus tahun sekalipun,maka
umurmu itu pendek jika dibandingkan dengan
masa hidupmu kelak diakhirat yg abadi,selama-
lamanya. Coba renungkan agar dapat
beristirahat (pensiun)selama 20 th,dalam satu
bulan atau setahun engkau sanggup
menanggung berbagai beban berat dan
kehinaan didalam mencari dunia. Tetapi
mengapa engkau tidak sanggup menanggung
beban ibadah selama beberapa hari demi
mengharapkan kebahagiaan abadi diakhirat
nanti ? jangan panjang angan2,engkau nanti
akan berat untuk beramal. Yakinilah bahwa tak
lama lagi engkau akan mati. Katakana dalam
hatimu :pagi ini aku akan beribadah meskipun
berat, siapa tahu nanti malam aku mati. Malam
ini aku akan sabar beribadah, siapa tahu besok
aku mati. Sebab, kematian tidak datang pada
waktu,keadaan dan tahun tertentu. Yg jelas
pasti ia datang. Oleh karena itu,mempersiapkan
diri menyambut kedatangan maut lebih utama
daripada mempersiapkan diri menyambut dunia.
Bukankah kau menyadari betapa pendek
hidupmu didunia? Bukankah bisa jadi ajalmu
hanya tersisa satu tarikan dan hembusan nafas
atau satu hari? Etiap hari ;lakukanlah hal ini dan
paksakan dirimu untuk sabar beribadah kepad
Allah swt. Andaikata engkau ditakdirkan untuk
hidup selama 50th dan kau biasakan dirimu
untuk sabar beribadah, nafsumu akan tetap
berontak,tetapi ketika maut menjemput kau
akan berbahagia selama-lamanya. Tetapi, ketika
engkau tunda2 dirimu u/ beramal, dan kematian
datang diwaktu yang tidak kau perkirakan.

Kehidupan seorang muslim tidak dapat dicapai


dengan sempurna, kecuali mengikuti jalan Allah
SWT yang dilalui secara bertahap. Tahapan-
tahapan itu antara lain :
tobat, sabar, faqir,zuhud, tawakal, cinta, makrifat
dan ridha. Karena itu seseorang
yang mempelajari tasawuf wajib mendidik jiwa
dan akhlaknya. Sementara itu, hati
adalah cermin yang sanggup menangkap
makrifat.
Dan kesanggupan itu terletak pada hati yang
suci dan jernih.

"Berbicara tentang nasihat, kulihat diriku tak


pantas untuk memberikannya. Sebab,
nasihat seperti zakat, nishabnya adalah
kemampuan untuk memetik nasihat itu bagi
dirinya sendiri.Seseorang yang belum mencapai
nishab, bagaimana ia akan mengeluarkan zakat
? Dan seorang yang tak memiliki cahaya,
bagaimana dapat
dijadikan sebagai alat penerang oleh orang
lain? Bagaimana bayangan akan lurus jika
kayunya bengkok ? Allah swt mewahyukan
kepada 'Isa bin Maryam AS : "Nasihatilah
dirimu, jika kau mampu memetik nasihat, maka
nasihatilah orang lain. Jika tidak, maka
malulah kepada-Ku"

"Barangsiapa hendak mengetahui aib-aibnya,


maka ia dapat menempuh empat jalan berikut :
1. Duduk dihadapan seorang guru yang mampu
mengetahui keburukan hati dan berbagai
bahaya yang tersembunyi didalamnya.
Kemudian ia memasrahkan dirinya kepada sang
guru dan mengikuti petunjuknya dalam
bermujahadah membersihkan aib itu. Ini adalah
keadaan seorang murid dengan syeikhnya dan
seorang pelajar dengan gurunya. Sang guru
akan menunjukkan aib-aibnya dan cara
pengobatannya, tapi di zaman ini guru
semacam ini langka.
2. Mencari seorang teman yang jujur, memiliki
bashiroh ( mata hati yang tajam )
dan berpegangan pada agama. Ia kemudian
menjadikan temannya itu sebagai pengawas
yang mengamati keadaan, perbuatan, serta
semua aib batin dan zhohirnya, sehingga
ia dapat memperingatkannya. Demikian inilah
yang dahulu dilakukan oleh orang-orang cerdik,
orang-orang terkemuka dan para pemimpin
agama.
3. Berusaha mengetahui aib dari ucapan
musuh-musuhnya. Sebab pandangan yang
penuh
kebencian akan berusaha menyingkapkan
keburukan seseorang. Bisa jadi manfaat yang
diperoleh seseorang dari musuh yang sangat
membencinya dan suka mencari-cari
kesalahannya adalah lebih banyak dari teman
yang suka bermanis muka, memuji dan
menyembunyikan aib-aibnya. Namun, sudah
menjadi watak manusia untuk mendustakan
ucapan musuh-musuhnya dan mengangnya
sebagai ungkapan kedengkian.Tetapi, orang
yang memiliki mata hati jernih mampu memetik
pelajaran dari berbagai keburukan dirinya yang
disebutkan oleh musuhnya.
4. Bergaul dengan masyarakat. Setiap kali
melihat perilaku tercela seseorang, maka ia
segera menuduh dirinya sendiri juga memiliki
sifat tercela itu. Kemudian ia tuntut dirinya untuk
segera meninggalkannya. Sebab, seorang
Mukmin adalah cermin bagi
mukmin lainnya. Ketika melihat aib orang lain ia
akan melihat aib-aibnya sendiri

Sangat jauh jika bermaksud memaknai sehat


atau kenyang tanpa mengalami sendiri rasa
sehat atau kenyang. Mengalami mabuk lebih
jelas daripada hanya mendengar tentang arti
mabuk, meskipun yang mengalaminya mungkin
belum pernah mendengar teori mabuk. Maka
mengetahui arti dan syarat-syarat zuhud tidak
sama dengan bersifat zuhud.
"Kehidupan seorang muslim tidak dapat dicapai
dengan sempurna, kecuali mengikuti jalan Allah
SWT yang dilalui secara bertahap. Tahapan-
tahapan itu antara lain :
tobat, sabar, faqir, zuhud, tawakal, cinta,
makrifat dan ridha. Karena itu seseorang yang
mempelajari tasawuf wajib mendidik jiwa dan
akhlaknya. Sementara itu, hati adalah cermin
yang sanggup menangkap makrifat. Dan
kesanggupan itu terletak pada hati yang
suci dan jernih."

SAYYIDINA AL-IMAM SYEIKH ABU HASAN


ALI
ASY-SYADZILI,RA
“Jika kasyaf bertentangan dengan Al-Qur’an
dan Sunnah, tinggalkanlah Kasyaf dan
berpeganglah pada Al-Qur’an dan Sunnah.
Katakan pada dirimu sesungguhnya Allah swt
menjamin keselamatan saya dalam kitab-Nya
dan Sunnah Rasul-Nya dari kesalahan, bukan
dari Kasyaf, ilham, maupun Musyahadah
sebelum mencari kebenaranya dalam Al-Qur’an
dan Sunnah terlebih dahulu.”
“Jika engkau menginginkan bagian dari
anugerah para wali, berpalinglah dari manusia
kecuali dia menunjukkanmu kepada Allah swt
dengan cara yang benar dan tidak bertentangan
dengan Al-Qur’an dan Sunah”

“Manakala dzikir terasa berat di lisanmu,


sementara pintu kontemplasi tertutup,
ketahuilah bahwa hal itu semata-mata karena
dosa-dosamu atau kemunafikan dalam hatimu.
Tak ada jalan bagimu, kecuali bertaubat,
memperbaiki diri, hanya menggantungkan diri
kepada Allah swt dan ikhlas beragama.”

“Ketuklah pintu zikir dengan hasrat dan sikap


sangat membutuhkan kepada Allah swt melalui
kontemplasi, menjauhkan diri segala hal selain
Allah swt. Lakukanlah dengan menjaga rahasia
bhatin, agar jauh dari bisikan nafsu dalam
seluruh nafas dan jiwa, sehingga kalian memiliki
kekayaan rohani. Tuntaskan lisanmu dengan
berdzikir, hatimu untuk tafakur dan tubuhmu
untuk menuruti perintah-Nya. dengan demikian
kalian bias tergolong orang-oran shaleh.”

SAYYIDINA AL-IMAM MUHAMMAD MAULA


AD-DAWILAYH. RA

"Sesungguhnya aku tidak takut miskin, sebab


yakin bahwa karunia Allah lebih dekat dari yang
ditanganku. Sesungguhnya aku tidak membenci
kematian, sebab yang membenci kematian
berarti membenci bertemu dengan Allah swt.
Aku tidak pernah membenci
tamu, meskipun tidak memiliki sesuatu yang
dapat aku hidangkan."

Syekh Abdurrahman Assegaff berkata:


"Bilamana ayahku sedang membaca satu ayat
AL- Quran, maka lidah beliau seolah-olah
menjadi bara. Dan tak lama kemudian akan
terlihat bibir beliau terbakar, karena dahsyatnya
rasa Khauf beliau kepada Allah swt.
Dan ayahandaku pernah berkata kepadaku :
"Kalau sekiranya lidahku berada diluar badanku
ketika aku sedang membaca ayat Al-Qur'an
niscaya akan aku bakar lidahku
dengan tanganku sendiri sebagai peringatan
bagi diriku sendiri agar bertaqwa kepada Allah
swt."

SAYYIDINA AL-IMAM AL-QUTB


SYEIKH ABDURRAHMAN AS-SEGAF,RA
(Al-Muqaddam Ats- Tsani Li As-Sa'adati
Ba'alawi)
Semua manusia membutuhkan ilmu,ilmu
membutuhkan amal,amal membutuhkan aqal,
aqal membutuhkan taufiq dan taufiq adalah
pemberian Allah swt. Setiap ilmu tanpa
amal, maka bathil. Setiap ilmu dan amal tanpa
niat, maka tiada bernilai. Setiap ilmu,amal dan
niat tanpa sesuai dengan sunnah, maka
tertolak. Setiap ilmu,amal,niat dan sesuai
sunnah, tanpa wara’ maka suatu kerugian. Di
khawatirkan pelakunya akan kehilangan
semuanya disaat hari ditimbangnya amal.

Janganlah engkau beranggapan bahwa amalan-


amalan lahirmu itu bernilai. Sedikit dari amalan
bathin lebiih baik dari lautan amalan lahir.

Obatnya hati adalah tidak tergantung pada


makhluq.
Barang siapa yang tidak mempunyai wirid,
maka ia seperti monyet.. Barang siapa yang
tidak menelaah dan mempelajari kitab ihya,
maka ia tidak punya rasa malu.

AL- IMAM MUHYIN NUFUS


AL- HABIB ABDULLAH AL-AYDRUS
AKHBAR,RA
“Diantara waktu yang bernilai tinggi, merupakan
pembuka pembendaharaan illahi, diantara zuhur
dan ashar, magrib dan isya dan tengah malam
terakhir sampai ba’da shubuh.”

“Sumber segala kebaikan dan pangkal segala


kedudukan dan keberkahan akan dicapai
melalui ingat mati, kubur dan bangkai.”

“Keridhaan Allah swt dan Rasul-Nya terletak


pada Muthalaah (mempelajari dan
memperdalam) Al-Qur’an dan Hadits serta
kitab-kitab agama islam. Meninggalkan dan
menjauhi ghibah adalah Raja atas dirinya,
menjauhi naimah (mengadu domba) adalah ratu
dirinya, baik sangka kepada orang lain adalah
wilayah dirinya, duduk bercampur dalam majelis
dzikir adalah keterbukaan hatinya.”

Peraslah jasadmu dengan mujahadah (


memerangi hawa nafsu dunia ) sehingga keluar
minyak kemurnian. Barangsiapa yang
menginginkan keridhaan Allah, hendaklah
mendekatkan diri kepada Allah swt, karena
keajaiban dan kelembutan Allah terdapat pada
akhir malam.

Jangan kau abaikan sedekah pada setiap hari


sekalipun sekecil atom; perbanyaklah
baca Al quran setiap siang dan malam hari. Ciri-
ciri orang yang bahagia adalah
mendapatkan taufik dalam hidupnya, banyak
ilmu dan amal serta baik perangi maupun
tingkah lakunya.
“Orang yang berakal adalah yang diam (tidak
bicara sembarangan).”
“ Orang yang takut pada Allah swt adalah orang
yang banyak sedih (merasa bersalah).”
“Orang yang Roja’ (mengharap Ridho Allah swt)
adalah orang yang banyak melakukan ibadah.”
“Orang yang mulia adalah yang besungguh-
sungguh dalam kebaikan dan ridho Allah swt
yang didambakan hidupnya.”
“Orang yang betaubat adalah yang menyesali
perbuatanya, menjauhi pendengaran yang tidak
bermanfaat, dan mendekatkan diri kepada Allah
swt.”
AL-IMAM QUTHBIL IRFAN
AL-HABIB ALI AS-SAKRAN,RA
“Barang siapa memiliki hubungan dengan
orang- orang yang telah meninggal dunia
dengan terbiasa menghadiahkan pahala
membaca Al-Qur’an, zikir, do’a, sedekah dan
ibadah lainya, maka kelak dikubur dia tidak
akan mrasa kesepian. Bahkan setelah
meninggal dunia dia akan merasa senang. Dia
seperti orang yang berkunjung kerumah teman
yang pandai menghibur dan selalu
memuliakannya. “

“Saudaraku! Jangan tinggalkan satupun


summah dan adab yang terdapat dalam syari’at,
tanpa udzur (alasan) yang benar. Sebab,
Abdullah bin Mubarak Ra berkaata :
*Barang siapa meremehkan adab, akibatnya dia
akan meninggalkan sunnah. Dan barang siapa
meremehkan sunnah, akibatnya dia akan
meninggalkan yang wajib, akibatnya dia tidak
akan memperoleh makrifat.”

“Rasulullah SAW bersabda : Maksiat


merupakan utusan (kurir) kekufuran.
Memandang remeh hal-hal yang makruh akan
mendorong seseorang untuk berbuat yang
haram dan meremehkan yang haram akan
mendorong seseorang untuk kufur. Oleh karena
itu, wahai saudaraku,dengan berlandaskan
sunnah dan hukum-hukum syari’at, biasakan
dirimu untuk menentang dan tidak mengikuti
keinginan nafsu. Curahkanlah semua tenagamu
untuk berjuang mendapatkan keridhoan Allah
SWT dan kesuksesan dihari esok.”

AL-IMAM QUTBIL ANFAS


AL-HABIB UMAR AL-ATTAS,RA
Sumber-sumber ilmu tidak akan berkurang
sedikitpun dari generasi terkemudian, akan
tetapi pada umumnya mereka datang dengan
membawa wadah yang bocor, sehingga tidak
memperoleh ilmu kecuali sedikit.Sebagian
orang yang datang dengan membawa bejana
yang dapat mencukupi dalam waktu sebulan,
ada juga yang mencukupinya
hanya 8 hari, ada juga yang hanya
mencukupinya sehari, tetapi ada juga yang
dapat mencukupinya sepanjang hidupnya.

Dulu di antara {manusia ada yang datang


membawa pelita lengkap dengan minyak
dengan koreknya, yakni dengan persiapan yang
lengkap, sehingga gurunya dapat menyalakan.
Tetapi kini banyak di antara mereka yang
datang kepada gurunya, tetapi
mereka tidak membawa)apapun yang gurunya
dapat menyalakan.

Hendaknya orang-orang yang Menghendaki


keselamatan Akhirat
meninggalkan tidurnya,demi untuk
mendapatkan siraman rahmat di malam hari.
Hendaknya kalian senantiasa menghadirkan
hati kalian kepada Allah SWT dan hendaknya
kalian bertawakal kepadanya sepenuh hati,
sebab Allah SWT mengetahui di manapun
kalian berada. Alangkah entengnya musibah
dalam agama menurut kalian, Padahal kalian
tidak pernah menyatakan belasungkawa
andaikata aku terlambat sholat berjama’ah. Bila
waktu Sholat telah tiba, tinggalkanlah semua
kegiatanmu, sebab Allah SWT lebih pantas
diperhatikan daripada yang lain.

Janganlah terlalu peduli dengan dunia dan


penghuninya dan janganlah merasa iri pula
dengan pakaian atau makanan yang dimiliki
oleh penghuninya.
Yang dikatakan orang baik adalah seorang yang
telah melewati
pintu surga sampai masuk kedalamnya.
Perbanyaklah membaca Istigfar dan Al-
Hamdulillah sebanyak mungkin setelah
membaca maulud.
Perbanyaklah baca Istigfar dan Sholawat,
karena keduanya adalah sebaik-baik dzikir yang
dapat menolong kesulitan di masa kini.

Perhatikan kebiasaan baik yang engkau


inginkan, wafat dalam kebiasaan itu, karena itu
tetaplah dalam kebiasaan itu, dan
perhatikanklah kebiasaan buruk yang engkau
tidak inginkan wafat dalam kebiasaan seperti
itu, karena itu jauhilah kebiasaan itu.

Tentang Sabda Rasulullah SAW : Seseorang


adakalanya beramal kebajikan- kebajikan
sampai antara ia dengan surga hanya tinggal
sejengkal, tetapi dalam ketentuan Ilahi, ia
ditetapkan sebagai penghuni neraka, sehingga
ia melakukan perbuatan- perbuatan amal
penghuni neraka, sampai ia masuk neraka.
Seseorang adakalanya beramal kejahatan-
kejahatan sampai antara ia dengan neraka
hanya tinggal sejengkal, tetapi dalam ketetapan
Ilahi, ia ditetapkan sebagai calon penghuni
surga, maka ia beramal penghuni surga, sampai
ia masuk surga”.
Pendapat Habir Umar Al-Attas tentang sabda
Nabi SAW diatas :
Seseorang yang selalu mengerjakan amalan
ahli surga, kebanyakannya akan masuk ke
dalam surga; sebab perbuatan lahiriyah adalah
lambing perbuatan batiniyah, jika ia masuk ke
dalam neraka, maka hal itu jarang sekali. Hal itu
seperti orang yang jatuh
dari tempat yang tidak terlalu tinggi, tentunya
orang itu tidak akan berbahaya. Demikian
pula seorang yang melakukanamal-amal ahli
neraka, …kebanyakannya ia akan masuk ke
dalam neraka; tetapi jika ia masuk ke dalam
surga, maka hal itu jarang sekali terjadi.
Hal itu seperti orangyang jatuh dari puncak
gunung, kebanyakan akan wafat.

AL-IMAM QUTHBIL IRSYAD WAL BILAD


AL-HABIB ABDULLAH AL-HADAD,RA
Sesungguhnya aku tidak ingin bercakap-cakap
dengan masyarakat, aku juga tidak menyukai
pembicaraan mereka, dan tidak peduli kepada
siapapun dari mereka. Sudah menjadi tabiat
dan watakku bahwa aku tidak menyukai
kemegahan dan kemasyhuran. Aku lebih suka
berkelana di gurun sahara. Itulah keinginanku;
itulah yang kudambakan. Namun, aku menahan
diri tidak melaksanakan;keinginanku agar
masyarakat dapat mengambil manfaat dariku.

Ketahuilah! Amal yang bernilai tinggi adalah


amal yang dianggap kecil dan dipandang remeh
oleh nafsu. Adapun amal yang dipandang mulia
dan bernilai oleh nafsu, pahalanya dapat sirna,
baik karena pelakunya, amalnya itu sendiri
ataupun karena orang lain yang berada
sekitarnya."

Dizaman ini kita harus berhati-hati, sebab


zaman ini adalah zaman syubhat. Para Ulama
menyatakan, tidak sepatutnya seorang yang
berilmu bingung membedakan yang baik dan
buruk. Sebab, kebaikan dan keburukan adalah
dua hal yang sangat jelas,setiap orang dapat
membedakannya.Seorang berilmu ketika harus
memilih satu diantara dua kebaikan atau dua
keburukan,maka dia akan memilih kebaikan
yang terbaik
dan meninggalkan keburukan yang terburuk.

Ikut langkah-langkah ulama salaf (ulama


terdahulu) akan membuahkan kebaikan yang
amat besar, walaupun si pengikut bukan
tergolong ahlil bathin. Tetapi jika ia serasikan
langkahnya dengan ulama salaf, maka ia akan
mendapatkan seperti apa yang di dapat oleh
mereka para salaf sholihin. Jika satu zaman itu
rusak, maka wajiblah bagi mereka yang hidup di
zaman itu, untuk mengikuti jejak langkah ulama
salaf sholihin. Jika tidak mampu menyamakan
diri dengan mereka dalam setiap langkah,
paling tidak hampir menyamai mereka, sebab
setiap orang dalam kehidupan itu harus memiliki
panutan (imam), sedang orang yang tidak
memiliki panutan (Imam) maka panutannya
adalah setan

Seorang murid (pencari jalan menuju Allah)


tidak boleh menyakiti hati gurunya karena
belajar dan ilmunya tidak akan diberi berkah.
Adakalanya seseorang murid (pencari jalan
menuju Allah) diuji dengan kemiskinan,
kepapaan dan kesempitan dalam kehidupan.
Maka hendaknya ia bersyukur kepada Allah
SWT, disebabkan dengan hal tersebut di atas
dan harus beranggapan berprasangka bahwa
takdir / kehendak Allah menjadikan anda miskin,
papa dan susah serta sempit sebagai sebesar-
besarnya kenikmatan karena dunia adalah
musuh Allah. Anda harus bersyukur, maka Allah
akan mengangkat derajatnya sama dengan
para nabi-Nya, para Auliya-Nya dan hamba-
hamba yang sholeh.

Ketahuilah bahwa rizki itu telah ditentukan dan


telah dibagikan oleh Allah SWT. Diantara
hamba-hamba-Nya ada yang diluaskan
rezekinya dan dilapangkan kehidupannya, dan
dikurangkankan rizkinya menurut
kebijaksanaan-Nya. Bersifatlah qonaah(cukup)
atas apa yang ditentukan Allah bagimu. Awas
dan waspadalah dengan panjang angan-angan
dan harapan tentang kehidupan di dunia,
karena dunia
akan menariknya untuk mencintai dunia, dan
anda akan terikat dengannya sehingga
sukar untuk beribadat dan mengasingkan diri
untuk menuju jalan akhirat.
Aku tidak pernah melihat ada yang benar- benar
memberi, selain Allah SWT. Jika ada
seseorang memberiku sesuatu, kebaikannya itu
tidak meninggikan kedudukannya di sisiku,
karena aku mrnganggap orang itu hanyalah
perantara saja,

Awas! Jangan sekali-kali anda mentaati syaikh


(guru) itu hanya lahiriah semata, karena
ketahuilah bahwa syaikh itu dapat melihat
ketaatanmu padanya, dibelakangnya anda
membantah dan mendurhakai kerena
sangkaanmu, anda sangka Allah tidak tahu
kelakuanmu, sedangkan syaikhmu itu dekat
dengan-Nya. Kalau anda begitu akan
mendapatkan kecelakaan, kesempitan dan
kebinasaan.Bukankah Allah berjanji kepada
barang siapa Aku cintai maka penglihatannya
adalah penglihatan-KU,pendengarannya adalah
pendengaran-KU, mulutnya adalah mulut-KU,
tangannya adalah tangan-KU dan kakinya
adalah kaki-KU, barangsiapa memusuhinya
atau menyakitinya, maka AKU dan para
malaikatKU mengumandangkan perang
terhadap dirinya.

"Persahabatan,pertemanan dan pergaulan


memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk
membuat seseorang menjadi baik maupun
buruk. Persahabatan dan pergaulan dengan
orang-orang shaleh dan berbudi membawa
manfaat, sedangkan persahabatan dan
pertemanan dengan orang-orang fasik dan
durhaka membawa bahaya. Hanya saja
manfaat persahabatan dengan orang shaleh
atau bahaya pergaulan dengan pendurhaka
tersebut terkadang tidak tampak secara
langsung, akan tetapi secara bertahap dan
setelah berlangsung lama.

"Secara umum, pada awalnya kebaikan itu berat


untuk dilakukan, tetapi akhirnya penuh dengan
kenikmatan. Orang yang berbuat baik ibarat
seorang pendaki gunung terjal.
Ia tidak akan merasa tenang sebelum sampai
ke puncaknya. Sedangkan, keburukan awalnya
manis dan akhirnya kelak berat. Orang yang
melakukan perbuatan buruk adalah ibarat
seorang yang jatuh dari puncak gunung atau
atap sebuah rumah. Ia baru merasa akan
merasa kesakitan setelah mendarat di tanah."

Tuntutlah ilmu dari orang-orang yang benar-


benar mewarisi ilmu dari Rosulullah
SAW, yang sanad isnadnya (silsilah ilmunya
sampai kepada Rosulullah)”.
Para orang sholeh itu setelah wafat hanya
hilang jasadnya saja, pada hakikatnya masih
hidup seperti sedia kala malah tambah tajam
pandangan bashirohnya dan
makin kuat tawajuhnya (menghadap) kepada
Allah SWT.
AL-IMAM SYEKH ABU BAKAR BIN SALIM,RA
Orang yang bahagia adalah orang yang
disenangkan oleh Allah tanpa alasan tertentu
dan orang yang sengsara adalah orang yang
disengsarakan Allah tanpa sebab tertentu.
Demikianlah menurut ilmu hakikat. Sedangkan
menurut ilmu syariat; orang yang bahagia
adalah orang yang oleh Allah diberi kesenangan
dengan melakukan berbagai
amal saleh, dan orang yang disengsarakan oleh
Allah dengan meninggalkan amal-
amal saleh dan melanggar syariat agama.
Orang yang sengsara adalah orang yang
mengikuti hawa nafsunya Barangsiapa
mengenal dirinya, ia tidak akan melihat
selain Allah swt. Barangsiapa tidak mengenal
dirinya, ia tidak akan melihat Allah swt.

Barangsiapa tidak memelihara waktunya, ia


tidak akan selamat dari bencana.
Dalam Qanaah terdapat ketenteraman dan
keselamatan; dalam tamak terdapat kehinaan
dan penyesalan.
Orang yang arif melihat aib-aib dirinya; sedang
orang yang lalai melihat aib-aib orang lain. Dan
orang yang bahagia adalah orang yang
melawan hawa nafsunya, berpaling dari
alam untuk menghadap kepada penciptanya,
dan melewatkan waktu2pagi dan sore dengan
meneladani sunah nabinya.

Kesuksesanmu adalah ketika kamu membenci


nafsumu dan kehancuranmu adalah
saat kamu meridhainya. Karena itu, bencilah
nafsumu dan jangan meridhainya, niscaya
kamu akan berhasil meraih segala cita- citamu,
Insya Allah.
Berprasangka baiklah kepada sesama hamba
Allah, sebab buruk sangka timbul karena
tiadanya taufiq. Ridhalah selalu pada qodho,
bersikap sabarlah, walaupun musibah yang
kamu alami teramat besar. Firman Allah :
Sesungguhnya hanya orang-orang yang
bersabarlah yang akan dibalas dengan pahala
tanpa batas. ( Az Zumar,39 :10 )

Ketahuilah oleh kalian sesungguhnya Allah swt


bertajalli ( mengagungkan dirinya ) di hati para
kekasihnya; para kaum Arifin, karena mereka
menghapus selainnya di hati mereka dan
mereka menghilangkan selain Allah swt dalam
pandangan mereka terhadap semesta dan pada
setiap kejadiannya bahwa semuanya adalah
semata-mata ciptaan
Allah swt, dan mereka melalui siang, pagi serta
sore hari selalu dalam keadaan taat
kepadanya; mereka selalu beribadat serta
berharap dan takut kepadanya; serta selalu ruku
dan bersujud kepadanya, mereka selalu dalam
keadaan bahagia dan gembira serta ridho
dengan segala ketentuan Qadha dan Qadar
yang telah ditentukan Allah swt atas mereka;
berkata Nabi Ayyub as : mana aku hendak
memilih di antara dua perkara, maka aku akan
memilih perkara yang ada Ridho Allah swt
didalamnya karena hanya hal itulah yang
mendatangkan kemaslahatan bagiku.

Berkata kaum Arifin : Kalau sekiranya kedua


mataku melihat selain Allah, maka akan ku
butakan, kalau sekiranya ke dua telingaku
mendengar selain Allah, maka akan kutulikan,
dan bilamana lidahku berkata yang tidak
diperintahkan Allah, maka akan ku potong.

Sedikit amal dari hati menyamai amal seluruh


manusia dan jin.
Sesungguhnya Bala yang menimpamu pada
saat lupamu, bila engkau menyadarinya
adalah merupakan jalanmu untuk kembali
mengenal Allah swt dan kembali mendekatkan
dirimu kepadanya pada saat engkau meminta
bala tersebut dihilangkannya, dan bala
sesungguhnya adalah bilamana engkau
melupakan Allah swt dan engkau lupa bahwa
dirimu selalu faqir kepadanya.

Beristiqamahlah kalian dalam setiap amal,


karena para Ahli kasyaf sekalipun semua
bermohon kepada Allah swt agar mereka
diberikan kekuatan dalam beristiqamah agar
mereka tidak jatuh dalam keadaan terhijab
darinya.
Ketahuilah oleh kalian; Marifat kepada Allah swt
adalah dengan kejelasan dan bukan
dengan tersamar, dan bilamana seorang hamba
diberinya marifat kepadanya, maka ia pasti akan
melihat semua amal yang dicintai oleh
Rasulullah saw.

IMAM IBNU ATHA,RA


Jika sebelumnya kau sedikit melakukan shalat
dan puasa sunah, maka perbaikilah
kekuranganmu dengan banyak bershalawat
kepada Rasulullah saw. Andaikata sepanjang
hidupmu engkau melakukan segala jenis
ketaatan dan kemudian Allah swt bershalawat
kepadamu sekali saja, maka satu shalawat
Allah ini akan mengalahkan semua amalmu itu.
Sebab, engkau bershalawat kepada Rasulullah
sesuai dengan kekuatanmu, sedangkan
Allah swt bershalawat kepadamu sesuai dengan
kebesaran-Nya. Ini jika Allah swt bershalawat
kepadamu sekali, lalu bagaimana jika Allah swt
membalas setiap shalawatmu dengan sepuluh
shalawat sebagaimana‚yang disebutkan dalam
sebuah Hadits Shahih? Betapa indah hidup ini
jika kau isi dengan ketaatan kepada Allah swt,
dengan berdzikir kepada-Nya dan bershalawat
kepada Rasulullah saw."

Orang yang menggunakan masa sehatnya


untuk bermaksiat kepada Allah swt, adalah
seperti seorang anak yang mendapat warisan
dari ayahnya sebesar seribu dinar,kemudian ia
gunakan semua uang itu untuk membeli ular
dan kalajengking yang sangat berbisa yang
kemudian mengelilingi dan menggigitnya.
Bukankah ular dan kalajengking tersebut akan
membunuhnyaa? Kamu gunakan amasa
sehatmu untuk bermaksiat kepada Allah swt,
maka nilaimu adalah seperti burung pemakan
bangkai yang terbang berkeliling mencari
bangkai, dimana pun ia dapatkan, maka ia
segera mendarat. Jadilah seperti tawon, kecil
tapi memiliki cita2 yang mulia. Ia hisap
wewangian dan ia produksi madu yang enak.
Engkau telah terlalu lama bergelimang
kemaksiatan,kini terjunlah kedalam hal2 yang
dicintai Allah swt.
Telah kujelaskan hakikat permasalahan ini
kepadamu, tetapi orang yang lalai tidak akan
sadar meskipun memperoleh berbagai rencana.
Sebab wanita yang kurang waras akalnya ketika
puteranya mati,ia justru tertawa. Begitu pula
dirimu, engkau tinggalkan sholat malam, puasa
sunah dan berbagai amal shaleh lain yang
dapat kau kerjakan dengan seluruh anggota
tubuhmu, tetapi tidak sedikitpun engkau merasa
sakit. Kelalaian telah membunuh hatimu. Orang
hidup akan meras sakit ketika tertusuk
jarum,akan tetapi,sesosok mayat tidak akan
merasa sakit meskipun tubunya dipotong-
potong dengan sebilah pedang. Saat ini hatimu
sedang mati,karenaitu duduklah dimajelis yang
penuh hikmah,sebab didalamnya terdapat
hembusan karunia dari Syurga. Hembusan
karuna itu dapat engkau temukan
dirumahmu,diperjalananmu. Jangan tinggalkan
majelis ilmu,andaikata dirimu masih melakukan
banyak maksiat,jangan berkata : Apa
manfaatnya aku datang kemajelis ilmu,
sedangkan aku senantiasa bermaksiat dan tidak
mampu meninggalkanya. Akan
tetapi,lepaskanlah busur panahmu selalu,jika
hari ini tidak tepat sasaran,bisa jadi besok tepat
sasaran.”

Engkau hendaknya berpikir untuk melakukan


amal sebaik mungkin, bukan
sebanyak mungkin. Banyak amal jika tidak
dilakukan dengan baik adalah seperti pakaian
yang banyak jumlahnya, tetapi harganya murah
harganya. Sedangkan sedikit amal tetapi
berkualitas ( dikerjakan dengan baik ) adalah
seperti sedikit pakaian tetapi mahal harganya.
Amal yang berkualitas( dikerjakan dengan baik )
adalah seperti sebuah intan berlian, kecil
bentuknya tetapi mahal harganya.
Orang yang menjadikan hatinya selalu ingat
kepada Allah swt dan berjuang untuk
melindungi hatinya dari pengaruh hawa nafsu,
maka itu lebih utama daripada banyak
melakukan shalat dan puasa sunah ( tetapi
hatinya dikuasai hawa nafsu ). Orang yang
melakukan shalat dengan hati lalai adalah
seperti seseorang yang menghadiahkan seratus
peti kosong kepada seorang raja, tentunya sang
raja akan marah dan selalu mengingat
perbuatan buruknya ini. Sedangkan orang yang
shalat dengan hati yang hadir
( khusyuk ), adalah seperti seorang yang
menghdiahkan sebutir intan berlian seratus
dinar kepada seorang raja, sang raja pun akan
mengingat dan memujinya selalu.

Suatu perbuatan paling berbahaya yang harus


kamu waspadai adalah dosa-dosa kecil. Sebab,
ketika berbuat dosa besar, engkau menyadari
bahayanya dan segera bertobat.
Tetapi, terhadap dosa- dosa kecil, engkau
seringkali meremehkannya dan tidak bertobat
darinya. Engkau seperti seorang diselamatkan
oleh Allah
swt dari kejaran seekor harimau ( pemisalan
dosa besar ), tetapi kemudian bertemu dan
diterkam oleh lima puluh ekor srigala (
pemisalan dosa kecil ). Allah Ta'ala
mewahyukan
:??????????????????????????????????????
???????????????????????????? Kalian
menganggapnya suatu yang ringan saja.
Padahal dia pada sisi Allah swt adalah besar.(
An-Nur, 24 : 15 ).
Dosa besar jika disandarkan pada kemurahan
Allah swt menjadi kecil. Sedangkan dosa-dosa
kecil jika kau lakukan secara terus-menerus
menjadi dosa besar. Racun meskipun sedikit
mampu membunuh. Dosa kecil itu ibarat
percikan-percikan api. sebuah kota.
Dan pada hakikatnya api yang berkobar berasal
dari percikan-percikan api kecil.

Ukurlah dirimu dengan shalat. Jika ketika shalat


engkau tidak memikirkan segala
sesuatu selain Allah swt, maka berbahagialah.
Tetapi, jika tidak demikian, maka tangisilah
dirimu setiap kali kau gerakkan kakimu menuju
shalat. Pernahkah engkau melihat seorang
kekasih tidak ingin bertemu kekasihnya? Allah
Ta'ala mewahyukan
:??????????????????????????????????????
?????????????????????????????????????
Sesungguhnya shalat akan mencegah dari (
perbuatan-perbuatan ) keji dan mungkar.
( Al-Ankabut, 29 : 45 )
Barangsiapa ingin mengetahui kedudukannya di
sisi Allah swt, maka ia perhatikan bagaimana
shalatnya, ia kerjakan dengan tenang dan
khusyuk, atau dengan tergesa-gesa dan lalai.
Jika shalat tersebut ternyata kau lakukan
dengan lalai dan tergesa-gesa, maka
taburkanlah pasir ke wajahmu. Seseorang yang
duduk bersama penjual parfum akan mencium
aroma wanginya. Sedangkan shalat adalah
sebuah ibadah yang seakan-akan kita sedang
duduk bersama Allah swt. Jika engkau duduk
bersama Allah swt, tetapi tidak memperoleh
apa-apa, itu tandanya dalam hatimu terdapat
penyakit, entah itu kesombongan, berbangga
diri atau ketidak sopanan. Allah swt
mewahyukan
:??????????????????????????????????????
??????????????????????????????????????
Aku akan memalingkan orang-orang yang
menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa
alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-
Ku. ( Al-A'raf, 7 : 146 ).
Selepas shalat ia tidak pantas bergegas (
tergesa-gesa ) untuk meninggalkan tempat
shalatnya. Akan tetapi, hendaknya dia berdzikir
kepada Allah swt dan beristigfar memohon
ampun kepada-Nya atas segala kekurangan
yang ia lakukan di dalam shalatnya. Berapa
banyak shalat yang tidak layak untuk diterima
Allah swt, tetapi setelah engkau beristigfar
memohon ampun kepada-Nya atas shalat
tersebut, Allah swt kemudian menerimanya.
Dahulu Rasulullah saw selepas shalat
beristigfar sebanyak tiga kali. Sesungguhnya
orang yang bermaksiat kepada Allah swt adalah
dia yang tidak mengenal siksa-Nya, dan orang
yang tidak taat kepada-Nya adalah dia yang
tidak mengetahui pahala yang Allah sediakan.”
Andaikata mereka melihat siksa neraka, tentu
mereka tidak akan lalai. Dan andaikata mereka
melihat berbagai kenikmatan yang disediakan
Allah swt bagi penghuni surga, tentu sekejap
pun mereka tidak akan meninggalkan ibadah.
"Jika engkau berteman
dengan para pecinta menyeretmu untuk
mencintai dunia. Jika engkau berteman dengan
para pecinta Akhirat, maka mereka akan
membawamu untuk mencintai Allah swt.

Jika kau ingin bermaksiat kepada Allah swt,


maka lakukanlah di tempat dimana DIA tidak
melihatmu dan dengan kekuatan yang tidak
berasal dari-Nya, dan kedua hal ini mustahil
dapat kamu lakukan, sebab semua yang kau
gunakan untuk bermaksiat adalah
nikmat-Nya. Kau gunakan nikmat yang IA
anugerahkan untuk bermaksiat kepada-Nya.
Bahkan kau sangat ahli bermaksiat dalam
berbagai bidang. Terkadang engkau
menggunjing, terkadang mengadu domba dan
terkadang memandang yang haram. Ibadah
yang kau bangun selama tujuh puluh tahun kau
robohkan dalam sekejap. Hai penghancur
ketaatan, Allah swt menjadikanmu miskin
adalah agar kau berdoa' dan memohon kepada-
Nya.

Hai orang yang menenggelamkan nafsunya


dalam berbagai keinginan jahat dan maksiat,
andai saja kau beri nafsumu hal-hal yang
mubah ( tidak berdosa dan tidak berpahala ).
Mengapa engkau tidak mencintai DIA yang
ketika kau berbuat buruk kepada-Nya, justru
memberimu berbagai nikmat dan bermurah
kepadamu? "Jika ingin
membersihkan air maka akan kau singkirkan
segala hal yang dapat mengotorinya. Anggota
tubuhmu ini seperti selokan-selokan yang
bermuara ke hati. Karena itu jangan kau alirkan
kotoran ke dalam hatimu, seperti pergunjingan,
pengadu dombaan, ucapan yang buruk,
pandangan yang haram dan lain sebagainya.
Hati akan bercahaya dengan memakan
makanan halal, berdzikir, membaca Al-Qur'an
dan menjaga mata dari pandangan yang tidak
mendatangkan pahala, pandangan yang kurang
disukai agama dan
pandangan yang haram. Jangan biarkan
matamu memandang sesuatu, kecuali jika
pandangan itu menambah ilmu dan hikmahmu."

Al-IMAM QUTHBIL MU’TI


AL-HABIB ALI BIN MUHAMMAD AL-
HABSYI,RA
Camkanlah, jangan sampai kalian tidak
mempelajari ilmu bahasa, Nahwu dan shorof.
Karena ilmu bahasa merupakan dasar dan
perantara kalian untuk memahami semua ilmu
“Wahai saudaraku, berprasangka baiklah
kepada Allah swt, wujudkanlah kebenaran janji-
Nya. cukuplah bagi kita firman Allah swt,seperti
disabdakan Rasulullah saw,”Aku bersama
prasangka hamba-Ku terhadap-Ku,maka
berprasangkalah kepada-u sesukamu.”

Jika seorang hamba memedulikan penyakit hati


seperti penyakit badan, niscaya mereka akan
mendapatkan tabib di hadapan mereka. Tetapi,
sedikit sekali yang membahas masalah ini,
karena mereka telah dikuasai nafsu dan akal.
Jika tak ada ketamakan, dan tak ada satu
mahluk pun keluar dari lingkaran jejak nabi saw,
tidak akan ada manusia mengejar dunia yang
fana ini atau berpaling dari kebahagiaan akhirat
yang kekal.
Tak ada derajat yang lebih tinggi daripada
prasangka baik. Karena di dalam prasangka
baik
terdapat keselamatan dan keberuntungan.
Didalam keluasan rahmat Allah swt sirnalah
amalmu seperti amal setiap mahluk. Di dalam
rahasia Allah swt, yang dititipkan pada mahluk-
Nya, terdapat sesuatu yang mengharuskan
untuk berkeyakinan bahwa semua mahluk
adalah Aulia.

Keteguhan yang sempurna berbeda-beda.


Keteguhan dalam perkataan berbeda dengan
keteguhan dalam perbuatan. Keteguhan dalam
perbuatan berbeda dengan keteguhan dalam
beramal. Keteguhan dalm beramal berbeda
dengan keteguhan dalam mencari. Keteguhan
dalam mencari berbeda dengan keteguhan
dalam apa yang dicari. Sedangkan
hakikatnya,secara utuh dan merupakan
kedudukan yang terakhir, adalah tidak
memalingkan pandangan dari Allah swt sekedip
mata pun,bahkan yang lebih cepat dari itu.

Janganlah kau putuskan kehadiranmu ditempat-


tempat yang baik karena alasan kesibukan
dunia. Hati-hati lah karena itu merupakan tipu
daya syetan. Hadirkanlah Allah swt ketika
sendirian. Sembahlah Dia,seakan melihatnya,
dan jika tidak melihatnya, sesungguhnya dia
melihatmu.

Orang yang lalai mengira bahwa dirinya


mencapai kelezatan dunia tanpa mengetahui
bahwa sebenarnya kemanisan dunia bercampur
dengan kepahitannya. Sedangkan kehidupan
indah yang sebenarnya adalah berpaling dari
dunia, kemudian masuk
ke hadirat yang Maha Kaya dengan sifat faqir,
miskin, lalu memetik sesuatu yang indah dari
tempat itu. "Kerjakanlah segala perintah Allah
swt dan tinggalkanlah larangan- Nya. Jangan
sampai Allah swt melihatmu melakukan apa
yang dilarang-Nya, atau kehilangan Mu pada
perintahnya. Bangkitlah untuk memenuhi hak
Allah swt. Bersemangatlah melakukan sesuatu
yang membuat para salaf Mulia. Cabutlah
ketajaman dari sarung pedang tabiatmu yang
membelah akar cinta dari asalnya. Taburilah
tanah dengan benih pohon-pohon kezuhudan,
hingga menghasilkan qurb
( kedekatan) kepada Allah swt,air telaga dari
celah wishal( persatuan dengan Allah swt ), dan
pengetahuan padapuncak tujuan."

Sesungguhnya( balasan ) setiap amal


tergantung dari niatnya.( HR.Bukhari dan
Muslim )
Niat seorang Mukmin lebih baik daripada
amalnya. Sudah menjadi sifat seorang Mukmin
untuk menetapkan berbagai amal yang agung
dan berusaha mengamalkannya,
padahal dia hanya mampu mengamalkan
sebagian darinya. Sebagai contoh adalah orang
yang berniat menggunakan semua nafasnya (
waktunya ) untuk membaca wirid, dzikir atau
untuk berpikir. Ternyata dia hanya mampu
menggunakan sebagian waktunya saja. Apa
yang telah dia kerjakan itu baik, tapi niatnya
tersebut lebih baik dari amal yang telah dia
kerjakan."

SYEIKH SALMAN AL-FARISI,RA


Tiga kelompok manusia yang membuatku heran
hingga tertawa :
1. Orang yang senantiasa mengangan-
angankan dunia, padahal kematian selalu
mengejarnya.
2. Orang yang lalai, padahal semua
perbuatannya tidak akan dilalaikan ( akan
dibalas )
3. Orang yang tertawa, padahal dia tidak tahu,
Allah swt yang Maha memelihara alam
semesta, murka atau ridha kepadanya

"Hati dan jasad adalah seperti seorang tuna


netra ( orang buta ) dan seorang lumpuh
memasuki sebuah kebun. Si lumpuh berkata
kepada sang tuna netra, "Aku bias melihat
buah-buahan yang ada di kebun ini tetapi tidak
dapat memetiknya, karena aku lumpuh. Kau
tidak dapat melihatnya, tetapi kau tidak lumpuh.
Gendonglah aku." Sang tuna netra
menggendong si lumpuh, dan memetik buah-
buahan tersebut, kemudian mereka
memakannya. Ruh dan jasad bekerja sama
untuk berbuat maksiat kepada Allah swt, maka
keduanya layak mendapat siksa."

SYEKH HARITS AL-MUHASIBI,RA


Saudaraku! Kuperingatkan kau agar tidak
sombong. Ingatlah bahwa Allah swt
Senantiasa mengawasimu. Oleh karena itu
jangan sekali-kali menghina seseorang atau
menolak kebenaran yang disampaikan
kepadamu. Allah swt murka kepada seseorang
yang bersikap demikian dan ia akan
merendahkan mereka yang menyombongkan
diri. Bagaimana kau dapat menghina seorang
Muslim, padahal kau tidak pernah tahu
bagaimana akhir usiamu dan usianya kelak. Di
samping itu kau juga tidak menhetahui, kelak
engkau akan masuk mana, surga atau neraka?
Jika mau bersikap jujur, maka yang paling
pantas untuk kau hina adalah dirimu sendiri.
Sudahkah kau teliti keburukan-keburukan dirimu
dan kekotoran jiwamu yang tidak diketahui
orang lain, sehingga kau sucikan hati orang lain
dank au cela dirimu sendiri?
Sesungguhnya kau dilarang untuk memuliakan
dan menyucikan dirimu sendiri. Perbuatan ini
haram bagimu, jika kau lakukan, kelak di hari
kiamat kau akan berada di bawah telapak kaki
orang-orang yang kau hina di dunia.
Renungkanlah ini dan memohonlah kepada
Allah swt untuk menolongmu menghapuskan
kesombongan dari hatimu. Semoga Allah swt
melindungi kita semua dari sifat sombong ini.

AL-IMAM AL-QUTB AL-HABIB ABDULLAH


BIN MUKHSIN AL-ATTAS,RA (keramat empang
bgr)
Berziarahlah kamu kepada orang-orang sholeh!
Karena orang-orang sholeh adalah obat hati

Sebaik-baiknya teman adalah Al-Qur'an! dan


seburuk-buruknya teman adalah syaitan!"

Bermaksiatlah sepuas kamu pasti kamu akan


mati, dan beramal
Sholehlah sepuas kamu pasti kamu akan mati ?

Orang yang buta bukan orang yang melihat


banyaknya harta, akan tetapi,
yang disebut orang buta, adalah orang yang tak
mau melihat ilmu agama"

AL-IMAM AL-QUTB AL-HABIB AHMAD


BIN HASAN AL-ATTAS,RA
“Insya Allah ucapanku yang kau tulis dan
kumpulkan akan memberikan manfaat yang
besar. Dan usahamu ini lebih bermanfaat dan
langgeng daripada mencatat karomah-karomah
yang terjadi. Karomah yang berlangsung pada
saat itu saja dan akan dilupakan dengan
berjalanya waktu. Namun manfaat ucapanku ini
insya Allah Ta’ala akan abadi. Orang yang
menghargai ucapanku belum datang, mereka
adalah orang-orang masa depan.”

“Sesungguhnya terlalu memfasih-fasihkan


bacaan adalah bid’ah. Andaikata Salaf
membaca Al-Qur’an seperti mereka yang suka
memfasih-fasihkan bacaanya, tentu mereka
tidak dapat menghatamkan Al-Qur’an dalam
semalam.”

“Imam Ghazali juga pernah berkata bahwa


Hudhur dan Khusyu’ dalam membaca A-Qur’an
tidak mungkin dapat dirasakan oleh orang yang
membaca Al-Quran dengan terlalu
memfasihkan huruf dan memberi tekanan
berlebihan pada Tasyhid –tasyhidnya. Andaikata
kalian curahkan seluruh konsentrasi kalian
untuk merenungkan makna rahmat, pujian,
rububiyyah, kekuasaan Allah swt (Al-Malik)
penghambaan, permohonan hidayah, shirotol
mustaqim yang ada dalam fatihah, maka itu
lebih baik.”
“Jika kau membaca ayat sajdah dan pada saat
itu kau berada di tempat yang tidak layak untuk
sujud; maka bayangkanlah seakan –akan dirimu
berada ditempat yang mulia, seperti masjidil
haram atau masjid-masjid lainya. Setelah itu
sujudlah dengan hatimu. Syeikh Abdul Qodir Al-
Jailani Ra dalam bukunya yang berjudul Al-
Ghunyah mengatakan :”Jika aku berdiri
mengerjakan sholat, maka bayangkanlah
seakan-akan kau sedang menghadap Ka’bah
dan saksikanlah Ka’bah itu dengan hatimu.
Niscaya kau akan meningkat ke maqom yang
lain.”

“Kerjakanlah shalat karena Allah swt


memerintahkanya. Jadikanlah makna segala
sesuatu sebagai tujuanmu. Jangan jadikan cara
pengucapan huruf (makhraj) dan sejenisnya
sebagai pusat perhatianmu dalam shalat. Tapi
amati dan renungkan (tadabbur) makna ayat
yang kau baca. Apa yang menghalangimu untuk
merenungkan makna basmalah, arti rahmat
ayat pertama dan makna syukur. Renungkan
dengan pemberi nikmat dan pemelihara alam,
makna rahmat di ayat ke tiga, makna raja dan
penguasa, makna ibadah, pertolongan, hidayah,
shirotol mustaqim dan orang-orang yang
berjalan diatasnya, yaitu orang-orang yang di
beri nikmat oleh Allah swt.. renungkan tentang
orang-orang yang berpaling, yakni orang-orang
yang di murkai Allah swt.”

“Manusia mempunyai dua sayap yang dapat ia


gunakan untuk terbang ketempat yang mulia,
yaitu Niat dan Himmah (semangat dan tekad).
Sedangkan penghuni zaman ini berpijak pada
salah satu iantara keduanya. Ada yang memiliki
niat , tapi tidak memiliki himmah . ada yang
himmahnya besar tapi belum memiliki niat. Jika
seseorang mempunyai niat, kemudian
memperoleh himmah, maka Allah swt akan
memperhatikanya dan akan menyampaikanya
pada tujuan. Niat itu sebelum himmah dan
himmah sebelum amal.”

“Setiap zaman ada 124.000 wali dan setiap wali


mewarisi hal dari Nabi saw. Diantara mereka
ada yang tahu dirinya wali, tapi ada juga yang
tidak tahu.”
“Imam Junaid RA berkata :”Barang siapa
membuka bagi dirinya satu pintu niat baik, maka
Allah swt membukakan baginya 70 pintu Taufiq.
Dan barang siapa membukakan untuk dirinya
satu pintu niat buruk, maka Allah swt
membukakan untuknya 70 pintu khidzlan
(dorongan untuk bermaksiat).”

“Jika kau membaca sesuatu dan tidak dapat


memahaminya, atau hatimu tidak hadir sewaktu
membacanya, maka ulangi lagi diwaktu yang
lain. Sebab setiap waktu memiliki rahasia yang
berbeda.”

“Hati manusia seperti Baitul Ma’mur. Setiap hari


ada 70.000 malaaikat yang thawaf
mengelilinginya hingga hari kiamat. Dalam 24
jam hati 70.000 bisikan dan setiap bisikan
dipegang oleh seorang malaikat.”

“Setiap orang memiliki 360 urat. Ada urat yang


akan mendorongnya untuk berbuat kebaikan,
dan ada yang mengerakanya untuk berbuat
kejahaatan. Jika meliat orang shaleh, urat-urat
kebaikan akan mengerakannya untuk berbuat
baik. Jika meliht orang durhaka, maka urat-urat
keburukanya akan menggerakanya untuk
berbuat jahat.”

“Ilmu yang bermanfaat adalah yang tidak akan


meninggalkanmu didunia maupun diakhirat.
Ilmu adalah alat. Meskipun ilmu itu baik, tapi
hanyalah alat, bukan tujuan. Ilmu digunakan
hanya untuk mencapai tujuan. Ilmu harus diiringi
adab, akhlaq dan niat-niat shaleh. Ilmu demikian
inilah yng dapat mengantarkan seseorang
kepada maqom-maqom yang tinggi.”

“Jika dalam hatimu terlintas bisikan buruk atau


ajakan untuk bermaksiat, angkatlah kepalamu
kelangit lalu ucapkan :”Allah…..dengan satu
nafas. Perbuatan ini akan membakar dan
menghapus dengan seketika bisikan-bisikan
buruk dalam hati. Hikmah dari menengadahkan
kepala ke langit adalah karena setan tidak dapat
mendatangi manusia dari atas kepalanya. Allah
berfirman “Kemudian iblis akan mendatangi
mereka dari muka dan belakang mereka dari
kanan dan kiri mereka (QS.AL-A’raf : 17)
“Setiap kebajikan terasa berat bagi “NAFS”. Tapi
jika dipaksakan, ia akan terbiasa dan dapat
mengerjakanya dengan mudah. Sebagian orang
jika melihat ”NAFS”nya benci pada perbuatan
baik, ia mengikuti ”NAFS”nya dan cenderung
kepadanya. Ia selalu berbuat demikian, hingga
tidak mampu lagi berbuat baik. Akhirnya,
hatinya menjadi keras. Sebenarnya jika hati
mau menghadap Allah swt, Allah swt akan
menghadap kepadanya. Jika berpaling,maka
Allah swt pun akan berpaling darinya. Sifat
”NAFS” adalah suka menentang dan mudah
bosan. Jika kau membiasakanya dengan
kebaikan, ia akan menjadi baik; tapi jika kau
membiasakan dengan keburukan , ia akan
menjadi buruk.”

“Jika kau memandang seorang yang shaleh dan


istiqomah, khusyu’ dan wara’, lalu kau
bandingkan akhlaqmu dengan akhlaqnya,
amalmu dengan amalnya, keadaanmu dengan
keadaanya; maka kau akan mengetahui aib dan
kekuranganmu. Setelah itu akan mudah bagimu
untuk memperbaiki ucapan dan perbuatanmu
yang salah, lahir maupun bathin. Itulah
sebabnya kita dianjurkan untuk bergaul dengan
orang-orang yang shaleh dan mulia serta
dilarang bergaul dengan selain mereka. Sebab
watak seseorang akan mencuri watak orang
lain. Jika tidak kau temukan teman duduk yang
shaleh pelajarilah buku,sifat, riwayat hidup dan
semua prilaku kaum sholihin.”

Al-IMAM AL-QUTB AL-HABIB ABUBAKAR


BIN MUHAMMAD AS-SEGAF(GRESIK),RA
“KETAHUILAH bahwa Allah swt akan
memberikan kepada hambanya segala apa
yang dipanjatkan sesuai sesuai dengan niatnya.
Menurut saya Allah swt niscaya akan
mendatangkan segala nikmat-Nya dimuka
dunia, dengan cara terlebih dahulu Dia titipkan
didalam hati hamba-Nya yang berhati bersih.
Untuk itu kemudian dibagi-bagikan kepada
hamba-Nya yang lain.
Amal seorang hamba tidak akan naik dan
diterima Allah swt kecuali dari hati yang bersih.
Ketahuilah wahai saudaraku, seorang hamba
belum dikatakan sebagai hamba Allah swt yang
sejati jika belum membersihkan hatinya.”

“Wahai saudara-saudaraku, dengarkanlah apa


yang dikatakan Habib Ali bin Muhammad Al-
Habsy, beliau meminta kepada kita untuk selalu
meluangkan waktu menghadiri majlis-majlis
semacam ini(ta’lim,dzikir)! Ketahuilah bahwa
menghadiri suatu majlis yang mulia akan dapat
menghantarkan kita kepada suatu derajat yang
tidak dapat dicapai oleh banyak amal kebajikan
yang lain. Simaklah apa yang dikatakan guruku
tadi! ”

“Di zaman ini, hanya sedikit orang yang


menunjukan adab luhur dalam majlis. Jika ada
seseorang yang datang, mereka berdiri dan
bersalaman atau menghentikan bacaan,
padahal orang itu datang kemajlis tersebut tidak
lain untuk mendengarkan. Oleh karenanya,
banyak aku jumpai orang di zaman ini, jika
datang seseorang, mereka berkata,”silahkan
kemari” dan yang lain mengatakan juga
“silahkan kemari” sedang orang yang duduk
disamping mengipasinya. Gerakan-gerakan dan
kegaduhan yang mereka timbulkan menghapus
keberkahan majlis itu sendiri. Keberkahan majlis
bisa diharapkan, apabila yang hadir beradab
dan duduk di tempat yang mudah mereka capai.
Jadi keberkahan majlis itu pada intinya adalah
adab, sedangkan adab dan pengagungan itu
letaknya dihati. Oleh karena itu, wahai saudara-
saudaraku, aku anjurkan kepada kalian,
hadirilah majlis-majlis Khoir(baik). Ajaklah anak-
anak kalian kesana dan biasakan mereka untuk
mendatanginya agar mereka menjadi anak-anak
yang terdidik baik, lewat majlis-majlis yang baik
pula.”
“Saat-saat ini aku jarang melihat santri-santri
atau siswa-siswa madrasah yang menghargai
ilmu. Banyak aku lihat mereka membawa
mushaf atau kitab-kitab ilmu yang lain dengan
cara yang tidak menghormatinya, menenteng
atau membawa dibelakang punggungnya. Lebih
dari itu mereka mendatangi tempat-tempat
pendidikan yang tidak mengajarkan kepada
anak-anak kita untuk mencintai ilmu tapi
mencintai nilai semata-mata. Mereka diajarkan
pemikiran filosof dan budaya pemikiran-
pemikiran orang yahudi dan nasrani.”

“Aku teringat pada suatu kalam dari seorang


shaleh yang mengatakan; tidak ada yang
menyebabkan manusia rugi, kecuali
keengganan mereka mengkaji buku-buku
sejarah kaum sholihin dan berkiblat pada buku-
buku modern dengan pola pikir moderat. Wahai
saudara-saudaraku! Ikutilah jalan orang-orang
tua kita yang sholihin, sebab mereka adalah
orang-orang suci yang beramal ikhlas.
Ketahuilah salaf kita tidak menyukai ilmu kecuali
yang dapat membuahkan amal sholeh.”

AL-HABIB UMAR BIN HAFIDZ,RA


“Barang siapa menjadikan kematianya sebagai
pertemuan dengan sang kekasih(Allah), maka
kematian adalah hari raya baginya.”

“Barang siapa percaya pada Risalah(terutusnya


Rasulullah), maka ia akan mengabdi padanya.
Dan barang siapa percaya pada Risalah, maka
ia akan menanggung (sabar) karenanya.
Dan barang siapa yang membenarkan Risalah,
maka ia akan mengorbankan jiwa dan hartanya
untuknya.”

“Kedekatan seseorang dengan para nabi dihari


kiamat meurut kadar perhatianya terhadap
dakwah ini.”

“Manusia disetiap waktu senantiasa terdiri dari


dua golongan, golongan yang diwajahnya
terdapat tanda-tanda dari bekas sujud dan
golongan yang diwajahnya terdapat tanda-tanda
dari bekas keingkaran.”

“Barang siapa yang menuntut keluhuran, maka


tidak akan peduli terhadap pengorbanan.”

“Sesungguhnya didalam sujud terdapat hakikat


yang apabila cahayanya turun pada hati
seorang hamba, maka hati tersebut akan sujud
selama-lamanya dan tidak akan mengangkat
dari sujudnya.”

“Banyak bergurau dan bercanda merupakan


pertanda sepinya hati dari mengagungkan Allah
swt , dan tanda dari lemahnya iman.”

“Hakikat tauhid adalah membaca Al-Quran


dengan merenungi artinya dan bangun malam.”

“Salah satu sari penyebab turunya bencana dan


musibah adalah sedikitnya orang yang
menangis ditengah malam.”

Tanpa menahan hawa nafsu maka manusia


tidak akan sampai pada Tuhannya sama sekali
dan kedekatan manusia terhadap Allah menurut
kadar pembersihan jiwanya.
Barang siapa yang mempunyai samudra ilmu
kemudian kejatuhan setetes hawa nafsu, maka
hawa nafsu itu akan merusak samudra tersebut

Keluarkanlah rasa takut pada makhluk dari


hatimu maka engkau akan tenang dengan rasa
takut pada kholiq (pencipta) dan keluarkanlah
berharap pada makhluk dari hatimu maka
engkau akan merasakan kenikmatan dengan
berharap pada Sang Kholiq.

AL-HABIB HASAN BIN JA’FAR AS-SEGAF,RA


Nabi bersabda”: Siapa yang kau cintai?
Seseorang akan bersama yang dicintainya.”
Jika engkau mencintai orang-orang sholeh
maka kau akan bersama Nabi Muhammad saw.
Jika engkau mencintai majelis-majelis ilmu kau
akan dikumpulkan berssama Nabi Muhammad
saw dan orang-orang sholeh.

Nabi saw bersabda :”duduknya kamu


dimajelisnya orang ‘alim, tidak memegang
pena/pulpen dan tidak menulis satu hurufpun
maka lebih baik kamu daripada kamu
memerdekakan 1000 orang budak, dan
melihatnya kamu kewajah orang ‘alim, maka
lebih baik kamu daripada kamu menyedekahkan
1000 kuda dijalan Allah swt, dan mencium
tangannya orang ‘alim, maka lebih baik kamu
daripada kamu beribadah seribu tahun.

Satu orang ahli ilmu seperti ulama yang


waro(apik) lebih ditakutkan syetan daripada
seribu orang ahli ibadah yg bersungguh-
sungguh tetapi dia bodoh.

Berkata Nabi saw :”barang siapa yg


memuliakan orang ‘alim,maka dia telah
memuliakan aku, dan barang siapa yg telah
memliakan aku,maka dia telah memuliakan
Allah swt, dan barang siapa yg telah
memuliakan Allah swt maka tempatnya adalah
di Syurga.

SAYYIDAH AMIRAH,RA
Orang yang menginginkan kemuliaan bersama
Allah berusaha mengendalikan dirinya dari
memperturutkan keinginan hawa nafsu. Mereka
menghadapkan hati ndan fikirannya pada Allah,
mereka berusaha patuh pada syari’at dan
aturan yang telah ditetapkan Allah, mereka tidak
memperturutkan keinginan hawa nafsunya.
Orang yang selalu memperturutkan keinginan
hawa nafsunya hatinya akan menjadi rusak dan
penuh penyakit. Jika tidak ada usaha untuk
mengobati dan membersihkan nya dari penyakit
akhirnya hati akan menjadi keras membatu dan
akhirnya mati. Dalam hati mereka ada penyakit,
lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi
mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka
berdusta.( Al Baqarah 10)

Para ahli tasawuf membagi nafsu manusia


menjadi tujuh tingkatan , yaitu
1.NAFSUL AMARAH, ini adalah tingkatan yang
paling rendah. Nafsul amarah cenderung
mendorong manusia untuk melakukan
perbuatan keji dan rendah. Keberadaan nafsu
ini disebutkan dalam
QS.Yusufayat:53
2.NAFSUL LAWWAMAH,
tingkat yang lebih tinggi adalah nafsul
lawwamah. Nafsu ini sering mengkritik dan
menyesali tindakan yang tidak patut yang
dilakukan atas dorongan nafsul lawwamah.
Keberadaan nafsu ini disebutkan dalam QS Al
Qiyamah ayat 2
3.NAFSUL MULHAMMAH,
tingkat nafsu yang ketiga adalah nafsul
mulhammah. Keberadaannya disebutkan dalam
QS Asy Syam ayat 7-10.
4-NAFSUL MUTHMAINNAH,
keberadaan nafsu ini disebutkan dalam S Al fajr
27-31
5.NAFSUL RADHIAH
orang yang mencapai tingkat ini selalu merasa
puas dengan apa yang diterimanya dari Allah .
Bagi mereka sama saja kejadian baik maupun
buruk yang menimpanya
6.NAFSUL MARDHIYYAH
Tingkat ini lebih tinggi daripada Nafsul
Radhiyah. Ia adalah orang yang sangat dekat
dan dicintai Allah. Merekalah yang dimaksud
oleh salah satu hadist Qudsi:
“senantiasa hambaku mendekatkan diri
kepadaku dengan mengerjakan ibadah ibadah
sunah hingga aku cinta padanya. Maka apbila
aku telkah mencintainya, jadilah aku
pendengarannya yang dengannya ia
mendengar, penglihatannya yang dengannya ia
melihat, perkataannya yang dengan ya ia
berkata kata, jadilah aku tangannya yang
dengannya ia berbuat, jadilah aku kakinya yang
dengannya ia melangkah, dan akalnya yang
dengannya ia berfikir”
7. NAFSUL KAMILAH,
ini adalah tingkatan para Nabi dan Rasul,
manusia suci dan sempurna, yang selalu
berada dalam pengawasan dan bimbinganNya.
Terpelihara dari perbuatan yang tercela.
Untuk meraih tingkatan nafsu dari level rendah
sampai yang tinggi seperti tersebut diatas
diperlukan perjuangan yang gigih dan ulet.
Tidak bisa didapat dengan santai tanpa usaha
yang maksimal. Untuk naik dari satu tingkat
ketingkat yang lebih tinggi dibutuhkan waktu
yang cukup lama sampai bertahun tahun.

”Jika suatu wilayah sudah tidak ada lagi cahaya


Allah atau hukum syara-Nya sudah dilecehkan
+manusia sudah tidak lagi menyembah Allah
(tuhanya adalah uang, jabatan, dan hawanafsu)
maka efeknya adalah pembersihan total
=disucikan-Nya kembali dengan teguran
bencana sebagai pemusnahan berhala-berhala,
maka dari itu umur keberlangsungan dunia itu
tergantung bagaimana manusia-manusianya
mengakui dengan perbuatan+hati bahwa tiada
Tuhan selain Allah, yang Maha berkuasa dalam
memberi maslahat dan menarik mudharat

“jadilah sebenar-benar hamba Allah yang tiada


pernah mengangankan ataupun mencita-citakan
selain-Nya. Ridholah dengan pengaturan-
pengaturan-Nya baik pada dirimu maupun
orang lain dan setujuilah qadha qadhar-Nya,
karena tugas kita hanyalah menuruti Nya
disegala kondisi..Dan yakinlah bahwa
pengaturanya adalah sebaik-baika pengaturan
yang pandai dan cermat untuk kita, karena kita
belum tentu bias mengatur kebaikan untuk diri
sendiri..Yakin dan percayalah kau akan
mendapatkan yang lebih baik dikhirat kelak
yang telah Allah sediakan untuk hamba-hamba
Nya yang menuruti Nya.

Unknown di 10.55

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

‹ Beranda ›
Lihat versi web

Mengenai Saya

Unknown
Lihat profil lengkapku

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai