Anda di halaman 1dari 3

MENUNTUT 

ilmu adalah sebuah anjuran untuk setiap Muslim. Rasulullah SAW pun


َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬
mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu, Sebagaimana hadist nabi ‫ضةٌ َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم‬
‫َو ُم ْسلِ َم ٍة‬

ِ ‫اس َأ ْن َف ُع ُه ْم لِل َّن‬


Sebab Muslim yang pandai bisa lebih bermanfaat untuk banyak orang. ‫اس‬ ِ ‫َو َخ ْي ُر ال َّن‬
 Orang yang mencari ini tentunya akan menggunakan pikirannya dan ada sebuah perkataan
menyatakan bahwa Tafakkaru sa'atan khoirun min ‘ibadati sittiina sanatan”

Lantas, apa syarat-syarat yang mesti diperhatikan dalam mencari ilmu? Imam Syafii pernah
berbagi resep sebagai berikut:
 

‫َأخي َلن َتنا َل ال ِعل َم ِإاّل ِب ِس َّت ٍة‬


‫يان‬ ‫ب‬
َ ‫ب‬ ‫ها‬ ِ ‫ل‬ ‫فصي‬ َ
‫ت‬ ‫ن‬ ‫ع‬
َ ‫نبيك‬
َ ‫َسُأ‬
ِ ِ
‫ُلغ ٌة‬َ ‫رص َو ِاج ِتها ٌد َوب‬ ٌ ‫َذكا ٌء َو ِح‬
‫مان‬ َ
‫ز‬ ‫ل‬
ُ ‫طو‬ ‫و‬َ ٍ
‫ذ‬ ‫ستا‬ ‫ُأ‬ ُ
‫ة‬ ‫َوصُح َب‬
 
ِ
‫ان‬ٍ َ‫اَال الَ تَنا َ ُل ْال ِع ْل َم ِإالَّ بِ ِستَّ ٍة ۞ َسُأ ْنبِ ْيكَ ع َْن َمجْ ُموْ ِعهَا بِبَي‬
ٍ ‫ص َواصْ ِطبا َ ٍر َوب ُْل َغ ٍة ۞ َوِإرْ َشا ِد ُأ ْستَا ٍذ َوطُوْ ِل زَ َم‬
‫ان‬ ٍ ْ‫َذكا َ ٍء َو ِحر‬

١٢٣ ‫ديوان اإلمام الشافعي ص‬

"Saudaraku, tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara yang akan saya beri
tahukan perinciannya yaitu (1) kecerdasan, (2) semangat, (3) sungguh-sungguh, (4)
berkecukupan, (5) bersahabat (belajar) dengan ustadz (guru), dan (6) membutuhkan waktu
yang lama."

(1) Kecerdasan
Ulama membagi kecerdasan menjadi dua yaitu :
a. yang pertama, muhibatun minallah (kecerdasan yang diberikan oleh Allah) , seperti
contoh, Seseorang yang memiliki hafalan yang kuat.
b. yang kedua adalah kecerdasan yang didapat dengan usaha (muktasab) misalnya
dengan cara mencatat, mengulang materi yang diajarkan, berdiskusi dll.
Ilmu tidak akan bisa diperoleh kecuali dengan meningkatkan kecerdasan dan salah satu cara
meningkatkan kecerdasan adalah dengan meningkatkan kemampuan untuk menghafal dan itu bisa
dilakukan dengan tekun melakukan shalat malam, membaca al Qur’an, bersiwak, minum madu,
sedikit makan dan mengkonsumsi makanan yang tidak berlendir atau berlemak

2. Bersungguh-sungguh

Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan kesuksesan,


begitu pula dalam menuntut ilmu, kesungguhan adalah salah satu modal untuk
menguasai ilmu yang sedang kita pelajari :
Pepatah mengatakan:

‫من َج َّد َو َج َد‬

Barang siapa bersungguh-sungguh dia pasti dapat

3. Kesabaran

Selanjutnya yang Ketiga Sabar, dalam menuntut ilmu dibutuhkan kesabaran, sabar
dalam belajar, sabar dalam ujian , sabar dalam segala hal yang kita alami dalam proses
menuntut ilmu, sabar dalam menjalani hukuman sekalipun (jika ada), Hidup ini adalah
ujian, dan Allah tentu akan uji kesungguhan kita dalam menuntut ilmu, jikalau kita
lolos dalam menjalaninya maka kita akan dinaikan tingkat kita dari yang sebelumnya.

Pepatah mengatakan, “Orang yang cerdas adalah orang yang tidak akan pernah
berhenti belajar"

4. Memiliki Biaya

Dalam menuntut ilmu tentu butuh biaya (bekal), tidak mungkin menuntut ilmu tanpa
biaya (bekal).
Contoh para imam:

I. Imam Malik menjual salah satu kayu penopang atap rumahnya untuk menuntut
ilmu.

II. Imam Ahmad melakukan perjalanan jauh ke berbagai negara untuk mencari ilmu.
Beliau janji kepada Imam Syafi’i untuk bertemu di Mesir akan tetapi beliau tidak bisa
ke Mesir karena tidak ada bekal.
Seseorang untuk mendapat ilmu harus berkorban waktu, harta bahkan terkadang
nyawa.

5. Bimbingan Guru
Salah satu hal yang paling penting dalam menuntut ilmu adalah bimbingan dari
seorang guru. terlebih belajar ilmu agama Islam, haruslah sesuai dengan bimbingan
guru.

Belajar agama Islam janganlah secara otodidak semata, karena akan menjadi bahaya
jika salah memahami suatu teks ayat atau hadits. dikarenakan begitu pentingnya
bimbingan guru, maka kita haruslah menghormati dan memuliakan guru. Hal ini
semata-mata untuk mendapatkan ridha guru yang pada akhirnya akan mengantarkan
kita kepada Allah.

6. Waktu Yang Lama

Dalam menuntut ilmu butuh waktu yang lama. Tidak mungkin ilmu didapatkan hanya
dalam hitungan bulan saja.

Imam Al-Baihaqi berkata:

”Ilmu tidak akan mungkin didapatkan kecuali dengan kita meluangkan waktu”

Imam Al-Qadhi ditanya:

“Sampai kapan seseorang harus menuntut ilmu?”

Beliau menjawab: ”Sampai ia meninggal dan ikut tertuang tempat tintanya ke liang
kubur.”

Semoga kita mampu memahami dan mengaplikasikan syarat-syarat menuntut ilmu


dari Imam asy-syafii'i radhiyallaahu ‘Anhu tersebut Aamiin

Anda mungkin juga menyukai