Bagi seorang muslim, menuntut ilmu adalah tanggung jawab sehingga harus
dipastikan kebenaran dan manfaatnya. Ilmu yang diperoleh nantinya digunakan
untuk memperbaiki diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadits telah menjelaskan tugas dan tanggung jawab
muslim untuk menuntut ilmu.
ير ْال َج ْوهَ َر ِ َض ُع ْال ِع ْل ِم ِع ْن َد َغي ِْر َأ ْهلِ ِه َك ُمقَلِّ ِد ْال َخن
ِ از َ طلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر
ِ يضةٌ َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم َو َوا َ
ب َّ َواللُّْؤ لَُؤ َو
َ َالذه
Artinya: "Mencari ilmu adalah kewajiban setiap Muslim, dan siapa yang
menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung
permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan." (HR Ibnu Majah).
ت ِهجْ َرتُهُ إلَى هَّللا ِ َو َرسُولِ ِه ِ إنَّ َما اَأْل ْع َما ُل بِالنِّيَّا
ْ َ فَ َم ْن َكان، َوِإنَّ َما لِ ُكلِّ ا ْم ِرٍئ َما نَ َوى،ت
ُُصيبُهَا َأ ْو ا ْم َرَأ ٍة يَ ْن ِك ُحهَا فَ ِهجْ َرتُه ْ َ َو َم ْن َكان،فَ ِهجْ َرتُهُ إلَى هَّللا ِ َو َرسُولِ ِه
ِ ت ِهجْ َرتُهُ لِ ُد ْنيَا ي
إلَى َما هَا َج َر إلَ ْي ِه
4. Mengambil pelajaran
Seorang muslim hendaknya memanfaatkan semua kesempatannya untuk
belajar, hingga dapat mencapai keutamaan. Caranya dengan menyediakan alat tulis
disetiap saat untuk mencatat ilmu yang didapat. Al-Zarnuji mengingatkan bahwa
umur itu pendek dan ilmu itu banyak. Oleh karena itu sebagai muslim yang cerdas
jangan sampai menyianyiakan waktunya, hendaklah ia selalu memanfaatkan
waktu-waktu malamnya dan saat saat yang sepi. Di samping itu murid hendaknya
berani menderita dan mampu menundukkan hawa nafsunya.
5. Wara’ (menjaga diri dari yang syubhat dan haram)
pada masa belajar di waktu belajar hendaknya murid berlaku wara’, sebab
dengan begitu ilmunya akan lebih bermanfaat, lebih besar faedahnya dan
belajarpun lebih mudah. Sedangkan yang termasuk perbuatan wara’ antara lain
menjaga diri dari terlalu kenyang, terlalu banyak tidur dan terlalu banyak
membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat. Selain itu, jangan sampai
mengabaikan adab kesopanan dan perbuatan-perbuatan sunah. Murid juga
hendaknya memperbanyak salat dan melaksanakannya secara kusyuk, sebab hal itu
akan membantunya dalam mencapai keberhasilan studinya.
7. Tawakal
Setelah melakukan usaha terbaik, tiap muslim menyerahkan hasilnya
sesuai ketentuan Allah SWT sesuai sifat tawakal. Ali Ruqaya menjelaskan, tawakal
adalah sifat penting yang memungkinkan seorang muslim tidak mudah menyerah.
Usaha dan doa hanya kepada Allah SWT menjadi bekal penting bagi muslim
dalam menuntut ilmu.
ال ُّد ْن َيا َم ْلعُو َن ٌة َم ْلعُونٌ َما فِي َها ِإالَّ ذ ِْك َر هَّللا ِ َو َما َواالَهُ َأ ْو َعالِمًا َأ ْو ُم َت َعلِّمًا
Artinya: "Dunia dan segala isinya adalah kutukan, kecuali mengingat Allah SWT
(dzikir) dan segala hal yang mendukungnya atau orang yang memiliki atau
memperoleh ilmu." (HR Ibnu Majah).
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari kecemasan dan kesedihan, kelemahan dan
kemalasan, sesat dan pengecut, beban hutang dan dari penguasaan manusia."
Jika menemui kesulitan, doa ini bisa dibaca untuk memohoan bantuan dari Allah SWT
Artinya: "Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali Kau buat mudah. Dan engkau
menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi
mudah."