Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH HADIST TARBAWI

HADIST TENTANG BELAJAR DAN UKURANNYA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah : Hadist Tarbawi


Dosen pengampu : Achmad Zuhri, S.Pd.I., M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Mila Innatul Ulya (2010210005)


2. Mukhlishotul Azizah (2010210021)
3. Zahrotu Nisak (2010210022)

FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI BAHASA ARAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar atau menuntut ilmu merupakan hal yang sangat penting untuk mewujudkan
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Tanpa ilmu, manusia tidak dapat melakukan segala
hal. Untuk mencari nafkah perlu ilmu, beribadah perlu ilmu, bahkan makan dan minum pun
perlu ilmu. Dengan demikian belajar merupakan sebuah kemestian yang tidak dapat ditolak
apalagi terkait dengan kewajiban seorang sebagai hamba Allah swt. Jika seorang tidak
mengetahui kewajibannya sebagai hamba bagaimana bisa dia dapat memperoleh keselamatan
di dunia dan akhirat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dan hadis tentang belajar?
2. Bagaimana penjelasan dan hadis tentang ukuran belajar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dan hadis tentang belajar.
2. Untuk mengetahui penjelasan dan hadis tentang ukuran belajar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Hadis tentang Belajar


a. Definisi Belajar
Belajar merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Belajar
juga merupakan sesuatu yang dilakukan untuk menguasai hal tertentu. Berhasil atau
tidaknya pencapaian pendidikan tergantung pada proses belajar. Menurut Evelin
Siregar dkk, belajar merupakan sebuah yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (dalam kandungan) hingga liang lahat.
Sedangkan menurut Sumiati, secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses
perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan.
Dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan terjadinya perubahan
perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa maupun dalam bertindak
yang ada pada diri seseorang.

b. Hadis tentang Belajar

َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬


‫ضةٌ َعلَى ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم‬
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim”
(HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913).
Menuntut ilmu itu wajib bagi muslim maupun muslimah. Ketika sudah turun
perintah Allah SWT yang mewajibkan suatu hal, yang harus dilakukan setiap
Muslim adalah sami’na wa atha’na (kami dengar dan kami taat).

)‫ (طلب العلم فريضة على كل مسلم‬:‫شرح حديث‬


‫ حدثنا كثير بن‬:‫ [حدثنا هشام بن عمار حدثنا حفص بن سليمان البزاز قال‬:‫قال المؤلف رحمه هللا تعالى‬
‫ (طلب‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫شنظير عن محمد بن سيرين عن أنس بن مالك رضي هللا عنه قال‬
.])‫ وواضع العلم عند غير أهله كمقلد الخنازير الجوهر واللؤلؤ والذهب‬،‫العلم فريضة على كل مسلم‬
)‫لم‬ŠŠ‫ (طلب العلم فريضة على كل مس‬:‫ لكن قوله‬،ً‫هذا الحديث ضعيف ألجل حفص بن سليمان ضعيف جدا‬
‫ه دين‬Š‫وم ب‬Š‫ة يق‬Š‫و فريض‬Š‫ذي ه‬Š‫ العلم ال‬:‫راد‬Š‫لم) الم‬Š‫ (فريضة على كل مس‬:‫ وال شك أن قوله‬،‫له شواهد تدل عليها‬
‫ه‬ŠŠ‫ ويتعلم أن هللا أوجب علي‬،‫د هللا‬ŠŠ‫ف يعب‬ŠŠ‫ يتعلم كي‬،‫ه‬ŠŠ‫ه دين‬ŠŠ‫وم ب‬ŠŠ‫ا يق‬ŠŠ‫ان أن يتعلم م‬ŠŠ‫ل إنس‬ŠŠ‫ فيجب على ك‬،‫الم‬ŠŠ‫اإلس‬
،‫وم‬ŠŠ‫ف يص‬ŠŠ‫ وكي‬،‫ وكيف يحج‬،‫ وكيف يزكي إذا كان عنده مال‬،‫ ويتعلم كيف يصلي‬،‫ وأن الشرك محرم‬،‫التوحيد‬
،‫لي‬ŠŠ‫ف يص‬ŠŠ‫رف كي‬ŠŠ‫تى يع‬ŠŠ‫د أن يطلب العلم ح‬ŠŠ‫لم ال ب‬ŠŠ‫ل مس‬ŠŠ‫ فك‬،‫ هللا‬Š‫د‬Š‫هذا فرض على كل مسلم أن يتعلم كيف يعب‬
.‫ وما زاد على ذلك فهو فرض كفاية‬Š،‫ وكيف يقيم دينه‬،‫ وكيف يحج‬،‫وكيف يزكي‬

Dalam hadits lainnya Rasulullah SAW bersabda,

)‫ضعُوْ الِ ُم َعلِّ ِم ْي ُك ْم َولَيَلَوْ ا لِ ُم َعلِّ ِم ْي ُك ْم ( َرواهُ الطَّ ْب َرانِ ْي‬ َ ْ‫تَ َعلَّ ُموْ ا َو َعلِّ ُمو‬
َ ‫اوتَ َوا‬

"Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-
gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Tabrani).
Ilmu agama menjadi yang prioritas untuk dipelajari. Namun bukan berarti ilmu-
ilmu lain bisa diabaikan. Apalagi, ada juga dalam satu hadist disebutkan bahwa
menuntut ilmu juga merupakan jihad di jalan Allah SWT.

B. Hadis tentang Ukuran belajar

‫ كان أبو حنيفة رحمه هللا يحكى عن الشيخ القاضى اإلمام عمر بن أبى بكر‬:‫وأما قدر السبق فى اإلبتداء‬
‫ ينبغى أن يكون قدر السبق للمبتدئ قدر ما يمكن ضبطه‬:‫ قال مشايخنا رحمهم هللا‬:‫الزنجى رحمه هللا أنه قال‬
‫ ويزيد بالرفق‬،‫باإلعادة مرتين ويزيد كل يوم كلمة حتى أنه وإن طال وكثر يمكن ضبطه باإلعادة مرتين‬
‫ فأما إذا طال السبق فى اإلبتداء واحتاج المتعلم إلى إعادة عشر مرات فهو فى اإلنتهاء أيضا يكون‬،‫والتدريج‬
‫ وال يترك تلك العادة إال بجهد كثير‬،‫ ألنه يعتاد ذلك‬،‫كذلك‬
Mengenai ukuran belajar bagi pemula, menurut keterangan yang diriwayatkan
oleh Abu Hanifah rahimahullahu Ta’ala dari Asy-Syaikh Al-Qadli Al-Imam ‘Umar
bin Abu Bakar Az-Zanji rahimahullahu Ta’ala bahwa ia berkata; Guru-guru kami
rahimahumullah berkata; Seharusnya, ukuran belajar bagi pemula yaitu sebatas apa
yang ia mampu menghafalnya dengan mengulanginya sebanyak dua kali, dan setiap
hari ia menambah satu kalimat hingga sekalipun nantinya panjang dan banyak ia
tetap mampu menghafalnya dengan mengulanginya dua kali. Demikianlah
seterusnya, ia menambah secara sedikit demi sedikit dan bertahap. Karena apabila
pada permulaan belajar terlalu banyak, dan para pelajar perlu mengulang-ulang
hingga sepuluh kali untuk menghafalnya, maka seterusnya pun juga demikian,
karena sejak pertama ia terbiasa seperti itu, dan ia tidak akan meninggalkan
kebiasaannya itu kecuali dengan susah payah.
‫ والتكرار ألف‬،‫ السبق حرف‬:‫وقيل‬
Ada yang mengatakan; Pelajaran cukup satu huruf, pengulangannya
hingga seribu kali.
،‫وينبغى أن يبتدئ بشيئ يكون أقرب إلى فهمه‬
‫ايخنا رحمهم‬ŠŠ‫ الصواب عندى فى هذا ما فعله مش‬:‫وكان الشيخ اإلمام األستاذ شرف الدين العقيلى رحمه هللا يقول‬
‫ثر‬ŠŠ‫ وأك‬،‫ة‬ŠŠ‫د من المالل‬ŠŠ‫ وأبع‬،‫بط‬ŠŠ‫رب إلى الفهم والض‬ŠŠ‫ فإنهم كانوا يختارون للمبتدئ صغارات المبسوط ألنه أق‬،‫هللا‬
.‫وقوعا‬
Dan bagi pemula sebaiknya memulai belajar pelajaran yang lebih mudah di
faham.
Asy-Syaikh Al-Imam Al-Ustadz Syarifuddin Al-Uqaili rahimahullah berkata;
Menurutku cara yang benar dalam hal ini adalah meniru apa yang telah dilakukan
oleh guru-guru kami rahimahumullah, dimana mereka memilih kitab-kitab kecil
yang ringkas untuk pemula, karena itu lebih mudah di faham dan di hafal, tidak
membosankan dan sering terjadi di kalangan orang banyak
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami susun. Kami menyadari bahwa makalah ini banyak
sekali kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus
memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan
nantinya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca tentang
pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Zulfahmi. (2016). Kewajiban Belajar. Ihya Al-Arabiyah: Jurnal Pendidikan Bahasa
dan Sastra Arab 2 (2). (http://jurnal.uinsu.ac.id/, diakses 01 Oktober 2021).
Indrawati, F. 2013. Pengaruh kemampuan numerik dan cara belajar terhadap prestasi
belajar matematika. Jurnal Formatif, 3(3), 215-223.
(https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/view/126/122, diakses
03 Oktober 2021)
(https://wakidyusuf.wordpress.com/2020/02/17/memulai-belajar-ukuran-dan-urut-
urutannya/ , diakses pada 02 Oktober 2021)

Anda mungkin juga menyukai