Anda di halaman 1dari 13

KEWAJIBAN BELAJAR MENGAJAR

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Tafsir Tarbawi
Dosen Pengampu : Muhammad Afham Ulum, S.Sy.,MH.

Disusun oleh:
1. Alif Vienna Melinda (2010510054)
2. Novi Afwika (2010510057)
3. Sonya Juli Ayushandra (2010510063)

TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2021
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmanirrahim.
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah-Nya dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah KEWAJIBAN BELAJAR MENGAJAR dalam waktu yang telah disediakan.
Dan tak lupa pula rasa penghormatan penulis kepada bapak Muhammad Afham
Ulum, S.Sy,.MH selaku dosen pengampu mata kuliah tafsir tarbawi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang
membangun untuk kesempurnaan makalah yang akan datang.
Akhirnya penulis mengharapkan agar tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Kudus, 17 September 2021

Penulis
BAB I 
PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang 
Islam dan al-Qur’an merupakan agama dan kitab suci yang begitu
mengutamakan ilmu dan mendorong manusia untuk mencarinya. Sebagaimana

Allah SWT, menjanjikan terhadap orang yang berilmu untuk meninggikan


kedudukannya. Oleh karena itu, Allah SWT menganjurkan untuk belajar dan
mengajarkan ilmu serta meletakkan kaidah-kaidah dasar, hukum-hukum dalam hal
tersebut yang mana sudah tersampaikan dengan berpedoman pada Al-Qur’an dan
Hadist (Lubis, 2016).
Makadari itu, kita sebagai umat muslim sudah sepatutnya menjadikan al-
Qur’an sebagai pedoman hidup agar tidak terjerumus pada kebatilan. Dalam kata
laini, segala permasalahan yang sedang hadapi harus dikembalikan kepada al-Qur’an
dengan menjadikan al-Qur’an sebagai bahan petunjuk dalam menghadapi segala
urusan di dunia maupun di akhirat, salah satunya masalah Pendidikan.
Pendidikan sendiri tidak bisa dilepaskan mengenai kegiatan belajar mengajar
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari dunia pendidikan. Belajar mengajar
memiliki peran yang sangat penting terutama di zaman teknologi sekarang ini. Seiring
berjalannya waktu, zaman akan berganti dan ilmu akan terus mengalami
perkembangan zaman. Makadari itu dalam islam dangat dianjurkan bahwa setiap
umat muslim di dunia untuk terus menuntut ilmu sampai ke tiang lahar. Memutuskan
rantai kemalasan akan membuat suatu perubahan dalam diri kita bila kita terus
memperbaiki ilmu yang kita miliki. Dengan meraungi ribuan ilmu, kita bisa membagi
ilmu kita dengan sesama dan bertukar pikiran dan hal itu sangat menguntukan bagi
sesama. Tapi perlu diketahui dalam membagikan ilmu juga tidak asal-asalan dan
kurang dipercaya keakuratannya. Makadari itu perlu adanya guru atau seseorang
dengan sepemikiran untuk melakukan diskusi dan mencari kebenaran akan ilmu
tersebut.
B. Rumusan Masalah 
1. Apa Definisi Kewajiban Belajar Mengajar?
2. Apa saja hadist mengenai kewajiban belajar?
3. Apa saja ayat-ayat tafsir Al-Qur’an mengenai kewajiban Belajar Mengajar?
4. Apa saja Implementasi Konsep Belajar Dalam Proses Pembelajaran Di Kelas?
C. Tujuan Penulisan 
1. Untuk mengetahui masing-masing pengertian dari kewajiban belajar mengajar
2. Untuk mengetahui hadist-hadist mengenai kewajiban belajar mengajar
3. Untuk mengetahui ayat-ayat tafsir Al-Qur’an mengenai kewajiban Belajar
Mengajar
4. Untuk mengetahui macam implementasi konsep belajar dalam proses
pembelajaran di kelas
BAB II 
PEMBAHASAN 

A. Pengertian Belajar Mengajar


Arti kata belajar dalam buku Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Menurut Whittaker (dalam Syaiful
Bahri Djamarah, 2008: 12), “belajar dirumuskan sebagai proses dimana tingkah laku
ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”.
Sedangkan pengertian mengajar adalah proses memberikan ilmu pengetahuan
kepada orang yang belum tahu. Hasilnya, orang yang belajar itu memiliki ilmu
pengetahuan dan dapat dimanfaatkannya dalam menjalani kehidupannya, baik untuk
urusan hidup duniawi maupun untuk urusan ukhrawi.
Kita sebagai Islam juga diperintahkan untuk mengajar. yaitu mereka yang
telah memperdalam ilmu perngetahuan, diharuskan untuk menyampaikan kembali
ilmu itu kepadaorang lain. Dalam dunia pendidikan, terdapat siswa yang memiliki hak
untuk diberi pendidikan dan pengajaran. Sebagai seorang siswa mungkin merasa
kesulitan dalam memahami dan memecahkan permasalahan pelajaran. oleh sebab itu,
peranan guru dalam proses belajar mengajar sangat penting.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar
merupakan suatu aktifitas guna memperoleh ilmu pengetahuan. Berdasarkan hal di
atas, bahwa betapa pentingnya memperdalam ilmu pengetahuan. Sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial, manusia senantiasa berusaha mengetahui segala sesuatu
yang ada di lingkungannya untuk menunjukkan eksistensi kemanusiaannya sehingga
belajar merupakan sesuatu yang dilakukan tanpa memandang usia. Dengan belajar,
seseorang akan mengalami perubahan pengetahuan, pemikiran dan tingkah laku ke
arah yang lebih baik. Tanpa ilmu manusia akan tersesat dari jalan kebenaran.

B. Hadist mengenai Kewajiban Belajar Mengajar


Al -Hadits merupakan sumber hukum dan pedoman hidup kedua bagi
umat Islam setelah Al-Qur’an. Banyak ilmuan muslim yang menaruh perhatian
terhadap Ilmu Pendidikan Islam. Mereka mencoba menggali, menginterpretasikan
serta menganalisa sistem nilai yang terkandung di dalam al-Qur’an dan al-Hadits
untuk dijadikan pedoman yang mendasari proses Pendidikan Islam.
Hadis menjadi penjelas berbagai persoalan dalam Al-Qur’an yang
membutuhkan berbagai rincian dan keterangan yang lebih dalam mengaplikasikan
sesuatu secara konkret. Begitu juga dengan penjelasan mengenai kewajiban tentang
belajar. Hal tersebut diungkapkan oleh Nabi secara eksplisit dalam hadis-hadis berikut
yang artinya : “Telah menceritakan kepada kami Hisham bin Ammar,
mengungkapkan kepada kami Hafsa bin Sulaiman, mengungkapkan kepada kami
Katsir Syindzir dari Muhammad Sirin dari Anas Malik berkata, Rasulullah saw
bersabda : ‘Mencari ilmu diperlukan untuk setiap (Muslim). Selanjutnya,
(menempatkan) ilmu tentang individu yang bukan ahli, maka, pada saat itu tidak lain
adalah individu yang mengikuti babi, berlian, mutiara, dan emas.’” (HR. Ibnu Majjah)

 Hadist Pertama

َ ‫طَلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِري‬


‫ْضةٌ َعلَى ُكلِّ ُم ْسلِ ٍم َو ُم ْسلِ َم ٍة‬
Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim
perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)
Hadits tersebut menjelaskan bahwa semua orang diwajibkan menuntut ilmu,
baik itu bagi laki-laki maupun perempuan. Hal tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa sangat pentingnya kehidupan di bumi harus disertai ilmu, baik ilmu politik,
sosial, budaya dan yang paling penting ilmu keagamaan dimana ilmu agama kelak
akan menghantarkan umat muslim ke surga dan ilmu agamalah yang menjadi simbolis
pembeda antara manusia dan makhluk yang lainnya.
Berbicara mengenaibwajib, kita sebagai manusia diciptakan mempunyai otak
untuk berfikir. Makadari itu mencari ilmu merupakan kebutuhan untuk terus
berkembang dan memperbarui pengetahuannya. Perbedaan gender tidak memutuskan
rantai pembelajaran. Berlaku juga baik mereka tua atau muda, miskin atau kaya,
memiliki jabatan atau tidak, mereka dituntut untuk terus belajar agar terhindar dari
kebodohan atau meminimalisir ketidaktahuan.

 Hadist Kedua
‫ َو َم ْن‬،‫آخ َرةَ فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم‬
ِ ‫ َو َم ْن َأ َرا َدااْل‬،‫َم ْن َأ َرا َدال ُّد ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه بِا ْل ِع ْل ِم‬
‫َأ َرا َدهُ َما فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم‬
Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya
memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka
wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka
wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi).
Hadits tersebut menjelaskan bahwa kita sebagai umat Islam agar memiliki
ilmu pengetahuan baik ilmu pengatahuan agama maupun ilmu pengetahuan
umum. Ilmu pengetahuan merupakan bekal kita untuk hidup di dunia dan akhirat.
Sebagai contoh bila mempelajari ilmu pengetahuan umum, maka kita akan
mendapat wawasan yang ada di dunia. Lalu bila kita mempelajari ilmu agama,
senantiasa akan dipermudah jalannya baik kehidupan di dunia maupun diakhirat
kelak.

C. Ayat-ayat tafsir Al-Qur’an mengenai kewajiban Belajar Mengajar


Al-Qur’an merupakan kitab dan pedoman bagi umat islam baik yang sudah
membahas beberapa aspek di dunia maupun di akhirat terutama mengenai hal
pendidikan. Dalam Al-Qur’an sendiri tidak secara langsung mengutarakan tentang
kewajiban mencari ilmu atau mengembangkan ilmu pengetahuan, namun ayat tersebut
tersirat dalam beberapa ayat yang mengisyaratkan tentang hal itu. Maka dari itu
penting adanya penafsiran dari ayat-ayat tersebut agar mudah dipahami dan
tersampaikan dengan jelas maksud dari ayat-ayat tersebut.
Berikut ini ada 2 Surah Al- Quran beserta penafsirannya yakni Q.S Al-Alaq,
dan Q.S At-taubah ayat 122 yang menunjukkan kewajiban belajar mengajar:
 Q.S Al-Alaq
َ ِّ‫ا ْق َرْأ بِاس ِْم َرب‬
َ َ‫ك الَّ ِذي خَ ل‬
)١( ‫ق‬
ٍ َ‫ق اِإْل ْن َسانَ ِم ْن َعل‬
)٢( ‫ق‬ َ َ‫َخل‬
َ ُّ‫ا ْق َرْأ َو َرب‬
)٣( ‫ك اَأْل ْك َر ُم‬
)٤( ‫الَّ ِذي َعلَّ َم بِ ْالقَلَ ِم‬
)٥( ‫عَلَّ َم اِإْل ْن َسانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬
Artinya :
  1.  Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,
  2.  Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
  3.  Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,
  4.  Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Tafsir Al-Maraghi surat Al-Alaq ayat 1-5


َ ِّ‫ا ْق َرْأ بِاس ِْم َرب‬
َ َ‫ك الَّ ِذي خَ ل‬
)١( ‫ق‬
Mengingat ayat pertama surat Al-Alaq merupakanwahyu pertama turun
kepada nabi SAW mengisyaratkan tentang perintah membaca (menuntut ilmu).
Jadilah engkau orang yang bisa membaca berkat kekuasaan dankehendak Allah
yang telah menciptakanmu. Sebelum itu beliau tidak   pandai membaca dan
menulis. Kemudian datang perintah Illahi agar  beliau membaca, sekalipun tidak
bisa menulis. Dan Allah menurunkansebuah kitab kepadanya untuk dibaca,
sekalipun ia tidak bisa menulisnya.

ٍ َ‫ق اِإْل ْن َسانَ ِم ْن َعل‬


)٢( ‫ق‬ َ َ‫َخل‬
Sesungguhnya zat yang maha menciptakan manusia, sehinggamenjadi
Makhluknya yang paling mulia ia menciptakan dari segumpal darah
('Alaq). Kemudian membekalinya dengan kemampuan menguasai alam bumi,
dan dengan ilmu pengetahuan bisa mengolah bumi serta menguasai apa
yang ada padanya untuk kepentingan umat manusia. Olehsebab itu Zat Yang
menciptakan manusia, mampu menjadikan manusiayang paling sempurna, yaitu
Nabi SAW bisa membaca, sekalipun beliau belum pernah belajar membaca.

َ ُّ‫ا ْق َرْأ َو َرب‬


)٣( ‫ك اَأْل ْك َر ُم‬
Perintah ini diulang-ulang, sebab membaca tidak akan bisa meresap ke dalam
jiwa, melainkan setelah di ulang ulang dan dibiasakan.Berulang ulangnya
perintah Illahi bepengertian sama dengan berulangulangnya membaca.
Dengan demikian maka membaca itu merupakan  bakat Nabi SAW.
Tuhanmu maha pemurah kepada orang yang memohon pemberian-Nya. Baginya
amat mudah menganugerahkan kepandaian membaca kepadamu, berkat
kemurahan-Nya. Kemudian Allah menambahkan ketentraman Nabi SAW. Atas
bakat baru yang ia miliki melalui firmannya:

)٤( ‫الَّ ِذي َعلَّ َم بِ ْالقَلَ ِم‬


Yang menjadikan pena sebagai sarana komunikasi antar sesama, sekalipun
letaknya berjauhan. Dan ia tak ubah lisan yang diutarakan. Qalam atau pena,
adalah benda mati yang tidak bisamemberikan pengertian. Oleh karena
itu Zat yang menciptakan benda mati bisa menjadi alat komunikasi–
sesungguhnya tidak ada kesulitan  bagi-Nya menjadikan dirimu (Muhammad)
bisa membaca dan memberi penjelasan serta pengajaran. Apalagi manusia yang
sempurna.
Di sini Allah menyatakan bahwa dirinyalah yang telah menciptakan manusia
dari ‘alaq, kemudian mengajari manusia dengan  perantara qalam.Kemudian
Allah menambahkan penjelasan-Nya dengan menyebutkan nikmat-nikmat-Nya
kepadamanusia melalui firmannya :

)٥( ‫عَلَّ َم اِإْل ْن َسانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬


Sesungguhnya Zat yang memerintahkan Rasul-Nya membaca Dialah yang
mengajarkan berbagai ilmu yang dinikmati oleh umat manusia,sehingga manusia
berbeda dari makhluk lainnya. Pada mulanya manusiaitu bodoh, ia tidak
mengetahui apa-apa. Lalu apakah mengeherankan jika ia mengajarimu
(Muhammad) membaca dan mengajarimu berbagai ilmuselain membaca,
sedangkan engkau memiliki bakat untuk menerimanya?
Ayat ini merupakan dalil yang menunjukkan tentang keutamaan membaca,
menulis, dan ilmu pengetahuan.
Dari penjelasan tafsir di atas, dapat disimpulkan Membaca adalah sebuah
pekerjaan nabi Muhammad, dengan demikian kita sebagai umatnya haruslah bisa
menirunya, dengan membaca bukan hanya sekali saja membaca namun harus
dengan berulang-ulang, dengan itu ilmu yang akan di baca itu akan terinternalisasi
oleh jiwa nya. Sehingga dengan pemahaman itu manusia bisa mengaplikasikannya
dalam tingkahlaku kesehariannya.
Dan kita juga harus tau bahwasanya yang mengajarakan ilamu pertama kali
adalah Allah bila di lihat dari persepektif tafsir ini karena yang mengajarakan Nabi
perama kali adalah Allah, sehingga dapat kita pahami bahwasanya tuhan lah yang
akan memberikan ilmu dan pemahaman, manusia hanya bisa beriktiar (berusaha)
saja. Maka dari itu manusia tidak pantas memliki sifat yang angkuh di dunia
merasa bangga terhadap ilmu yang telah dimiliki karena yang pantas itu hanyalah
tuhan.
 Q.S At-taubah ayat 122

‫۞ َو َما َكانَ ْال ُمْؤ ِمنُوْ نَ لِيَ ْنفِرُوْ ا َك ۤافَّ ۗةً فَلَوْ اَل نَفَ َر ِم ْن ُك ِّل فِرْ قَ ٍة ِّم ْنهُ ْم طَ ۤا ِٕىفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْ ا فِى ال ِّد ْي ِن َولِيُ ْن ِذرُوْ ا قَوْ َمهُ ْم اِ َذا‬
َ‫َر َجع ُْٓوا اِلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم يَحْ َذرُوْ ن‬
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,
supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.
Ayat  ini menerangkan kelengkapan dari hukum-hukum yang menyangkut
perjuangan. Yakni, hukum mencari ilmu dan mendalami agama. Artinya, bahwa
pendalaman ilmu agama itu merupakan cara berjuang dengan menggunakan
hujjah dan penyampaian bukti-bukti, dan juga merupakan rukun terpenting
dalam menyeru kepada iman dan menegakkan sendi-sendi islam. Karena
perjuangan yang menggunakan pedang itu sendiri tidak disyari’atkan kecuali
untuk menjadi benteng dan pagar dari dakwah tersebut, agar jangan
dipermainkan oleh tangan-tangan ceroboh dari orang-orang kafir dan munafik.
Menurut Al-Maraghi ayat tersebut memberi isyarat tentang kewajiban
memperdalam ilmu agama serta menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan
untuk mempelajarinya di dalam suatu negeri yang telah didirikan serta
mengajarkannya kepada manusia berdasarkan kadar yang diperkirakan dapat
memberikan kemaslahatan kepada mereka sehingga tidak membiarkan mereka
tidak mengetahui hukum-hukum agama yang pada umumnya harus diketahui
oleh orang-orang yang beriman.

D. Implementasi Konsep Belajar dalam proses Pembelajaran di Kelas


Setelah mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an mengenai kewajiban mencari ilmu atau
belajar mengajar, dapat kita jabarkan implementasi yang bisa kita terepkan pada
pembelajaran yang berlangsung di kelas. Berikut 2 implementasi yang diambil dari
kesimpulan ayat-ayat di atas:
1. Anak didik maupun pendidik haruslah mampu membaca atau mengkaji. Guna
memperoleh berbagai pemikiran dan pemahaman, tetapi segala pemikiran itu
tidak boleh lepas dari Aqidah Islam, karena iqra` haruslah dengan bismi
rabbika. Lalu membiasakan untuk mencatat karena dengan menulis, akan lebih
mudah untuk diingat terserap di dalam memori karena kita tidak hanya
melakukan aktivitas menulis tetapi melihat serta mengucapkannya dalam batin.
(Q.S. Al-alaq ayat 1-2)
2. Hendaknya Seorang guru Dan seorang anak didik memperdalam ilmunya baik 
ilmu umum maupun ilmu agamanya. Seorang guru mempersiapkan segala
sesuatunya agar bisa mengajarkan ilmu yang bermanfaat dan berguna bagi anak
didiknya. (Q.S At-taubah ayat 122)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan 
kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas guna memperoleh ilmu
pengetahuan. Berdasarkan hal di atas, bahwa betapa pentingnya memperdalam ilmu
pengetahuan baik bagi perempuan atau laki-laki yang tertera pada hadis riwayat Ibnu
Abdil Barr. Serta dimanapun kita berada baik di dunia atau di akhirat pasti
membutuhkan yang namanya ilmu pengetahuan. Tanpanya kita akan menjadi tersesat
tanpa arah dan tujuan.
Kegiatan Belajar mengajar adalah kewajiban bagi setiap muslim, al-qur’an
menjelaskan tentang kewajiban belajar mengajar yaitu:
1. Q.S. Al-alaq ayat 1-5, kewajiban untuk membaca Dan mengkaji ilmu.
2. Q.S At-taubah ayat 122, kewajiban memperdalam Dan menyebarkan ilmu
yang bermanfaat bagi kemaslahatan banyak orang.
B. Saran 
Dalam materi yang telah disampaikan dengan tema Kewajiban Belajar Mengajar,
kami mohon maaf bila terdapat kekurangan dalam pemberian materi kali ini.
Makadari itu kami menyarakan kepada pembaca untuk mencari-cari referensi lain
untuk memperbanyak wawasan dan menambah materi yang belum kami cantumkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://lpmpsulteng.kemdikbud.go.id/index.php/2017/01/18/pengertian-belajar-dan-hakikat-
belajar/
http://digilib.uinsgd.ac.id/34646/4/4_BAB%20I.pdf
http://nidalesnidalubis.blogspot.com/2017/10/kewajiban-belajar-mengajar-dalam-
alquran.html
http://rohmahsyaidatur.blogspot.com/2015/11/kewajiban-belajar-mengajar.html
https://www.academia.edu/44931415/
MAKALAH_TAFSIR_TARBAWI_Kewajiban_Belajar_dalam_Al_Qur_an
https://imamsaifullah30.blogspot.com/2019/12/kewajiban-belajar-mengajar-qs-surat-al.html

Anda mungkin juga menyukai