Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

TAFSIR AYAT AL-QUR’AN DAN HADITS TENTANG KEWAJIBAN


BELAJAR MENGAJAR
“Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas Ayat-Ayat Menejemen Pendidikan”
Dosen Pembimbing :
Ach. Zayyadi, Lc., M.A

Oleh :
Sidqiyah Amanah (2010900057)
Jamilatul Maisyaroh (2010900043)
Uswatun Hasanah (2010900066)
MENEJEMEN PENDIDIKAN ISLAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NURUL JADID
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kahadirat Allah SWT. Yang telah memberi kesempatan dan
kesehatan dalam meyelesaikan makalah ini.

Shalawat dan salam semoga terlimpahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
beserta keluarganya.

Dengan terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari orang-orang yang telah sudi
membantu kami pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
beberapa pihak yang telah membantu demi terselesaikannya makalah ini :

1. Rektor Universitas Nurul Jadid yang berkenan memberikan fasilitas kepada penulis
hingga makalah ini selesai meskipun banyak kekurangan.

2. Kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada orang tua kami yang telah sudi
memberi semangat serta motivasi dan do’a untuk kami, sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu.

3. Dosen pengampu bapak “Ach. Zayyadi, Lc., M.A.”yang telah sudi membimbing kami
kami dengan penuh rasa sabar dan telaten.

4. Teman-teman kami yang telah banyak memberikan masukan, kritikan dan motifasi dalam
menyelesaikan makalah ini.

Dengan penuh kesadaran dan harapan bagi penulis bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat menantikan saran dan kritik yang membangun
dari para pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami pada khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya serta bagi kita semua. Amin ya Rabbalalamin

Paiton, 18 Oktober 2021


1

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................I

DAFTAR ISI.........................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ......................................................................................................1


B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Masalah......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar Mengajar ...............................................................................2


B. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kewajiban belajar mengajar ......7
C. Hadits yang menjelaskan pengertian tentang kewajiban belajar mengaja.............2

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................................................................1

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................1

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan mukjizat kekal yang diberikan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW, dan mukjizatnya itu selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu
pengetahuan. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah SAW, untuk
mengeluarkan manusai dari kegelaoan menuju terang benderang, serta untuk
membimbing mereka kejalan yang lurus.

Umat Islam meyakini bahwa Alqur’an merupakan kalamullah yang mutlak


benar, sepanjang zaman berlaku, serta mengandung ajaran dan petunjuk mengenai
berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan di dunia dan akhirat. Dengan
demikian, umat islam sudah sepatutnya tidak lagi meragukan kebenaran Al-Qur’an,
akan tetapi ia harus menyelesaikan segala permasalahan hidupnya sesuai dengan Al-
Qur’an. Berbicara bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat ajaran dan petunjuk mengenai
beberapa hal, salah satunya yaitu terdapat banyak ayat yang berkaitan dengan masalah
pendidikan, dan lain sebagainya.

Berbicara tentang pendidikan, maka tidak bisa dilepaskan dari pembahasan


tentang kegiatan belajar mengajar yang merupakan bagian tak terpisahkan dari dunia
pendidikan itu sendiri. Belajar mengajar memiliki peran yang sangat penting karena
tanpa itu proses transformasi dan aktualisasi pengetahuan modern sulit untuk
diwujudkan. Maka pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang “Tafsir ayat
Al-Qur’an dan hadist tentang kewajiban belajar mengajar”.

A. Rumusan Masalah

1. Pengertian belajar dan mengajar

2. Ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang kewajiban belajar mengajar.

3. Hadits yang menjelaskan pengertian tentang kewajiban belajar mengajar.


3
B. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian belajar dan mengajar.


2. Untuk mengetahui ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung tentang kewajiban
belajar mengajar.

3. Untuk mengetahui Hadits yang mengandung tentang kewajiaban belajar mengajar.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar dan Mengajar

1. Pengertian Belajar

Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk belajar, karena “belajar” telah


dimulainya bahkan sebelum berbentuk sebagai manusia yaitu ketika masih
berbentuk spermatozoa yang belajar berusaha untuk mempertahankan
eksistensinya ditengah 200-600 juta spermatozoa lainnya yang berjuang untuk
survive menembus ovum untuk kemudian menjadi cikal bakal manusia yang
mendiami rahim. Banyak diantaranya yang gugur ditengah jalan dan uniknya
hanya satu atau dua sperma yang berhasil finish mencapai ovum dan terjadi
konsepsi, sementara yang lain mati dan menjadi nutrisi bagi ovum yang telah
dibuahi.

Secara sederhana, belajar berarti berusaha mengetahui sesuatu, berusaha


memperoleh ilmu pengetahuan (kepandaian, keterampilan). Belajar adalah sesuatu
yang menarik karena sebagai makhluk individu dan makhluk sosial manusia selalu
berusaha mengetahui sesuatu yang berada dalam lingkungannya untuk
menunjukkan eksistensi kemanusiaannya.

2. Pengertian Mengajar

Mengajar adalah memberikan serta menjelaskan kepada orang tentang suatu


ilmu atau bisa di sebut dengan memberi pelajaran. Kegiatan mengajar disini tidak
hanya bisa dilakukan oleh guru yang mengajar di sekolah-sekolah saja. Karna
pada hakikatnya, setiap orang yang berbagi ilmu bisa disebut guru sekalipun yang
memberi ilmu lebih muda daripada yang diberi ilmu.

3. Pengertian Belajar Mengajar

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar


5
merupakan suatu aktifitas yang dikerjakan dalam rangka memperoleh ilmu
pengetahuan, sedangkan dalam proses itu sendiri ada sipelajar yang menerima
ilmu dan ada guru yang memberikan pelajaran. Maka berbicara tentang belajar
mengajar, tidak bisa dilepaskan dari ilmu pengetahuan itu sendiri sebagai objek
dari kegiatan ini.

Sejak awal kehadirannya, islam telah memberikan perhatian yang amat besar
terhadap kegiatan belajar dalam arti yang seluas-luasnya. Hal ini antara lain dapat
dilihat pada apa yang ditegaskan dalam al-Qur’an, dan pada yang secara empiris
dapat dilihat dalam sejarah. Yang dimakud dengan belajar mengajar (pendidikan)
dalam arti yang seluas-luasnya disini adalah pendidikan yang bukan hanya berarti
formal seperti disekolah, tetapi juga yang informal dan nonformal. Yaitu
pendidikan dan pengajaran yang dilakukan oleh siapa saja yang memiliki ilmu
pengetahuan dan keahlian, kepada siapa saja yang membutuhkan, dimana saja
mereka berada, menggunakan sarana apa saja, dengan cara-cara apa saja,
sepanjang hayat manusia itu.

B. Ayat-ayat Al-Qur’an yang Menjelaskan Tentang Kewajiban Belajar Mengajar.

Istilah belajar adalah upaya mengubah perilaku dengan berbagai kegiatan,


seperti membaca, mendengarkan, mengamati, meniru dan sebagainya. Atau dengan
kata lain, belajar sebagai aktivitas psikofisik yang mengarah pada pengembangan
pribadi yang lengkap. Yang dimaksud dengan belajar adalah upaya yang
menguntungkan untuk mengambil tempat kegiatan pembelajaran dan melibatkan
transfer pengetahuan dan pendidikan. Oleh karena itu, belajar dan pembelajaran
adalah dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan, keduanya interaksi pendidikan
memiliki norma.

Istilah belajar dan mengajar sangat banyak dalil yang menerangkan, baik dari
sumber Alquran maupun hadis Rasulullah saw. Salah satunya dalam al-Qur’an surat
at-Taubah ayat 122, Allah SWT telah memerintahkan untuk melaksanakan kegiatan
belajar dan mengajar, yang berbunyi:

‫ فَلَوْ اَل نَفَ َر ِم ْن ُكلِّ فِرْ قَ ٍة ِم ْنهُ ْم طَاِئفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوْ ا فِى ال ِّد ْي ِن َولِيُ ْن ِذرُوْ ا قَوْ َمهُ ْم اِ َذا َر َجعُوْ ا اِلَ ْي ِه ْم لَ َعلَّهُ ْم‬,ً‫َو َما َكانَ الٌ ُمْؤ ِمنُوْ نَ لِيَ ْنفِرُوْ ا كَافَّة‬
‫يَحْ َذرُوْ ن‬

Artinya : “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semua (ke medan perang).
6
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa oranguntuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan
kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itudapat
menjaga dirinya”. (QS. At-Taubah: 122)

Berdasarkan ayat di atas, hal yang digarisbawahi yaitu pentingnya memperdalam


pengetahuan agama dan menyampaikan informasi yang benar (Shihab M. Q., 2007 ).
Hal ini dapat kita lihat bahwa terdapat dua lafadz fi’il amr yang disertai lam amr
dalam ayat tersebut, yakni lafadz (supaya mereka memperdalam pengetahuan agama)
dan (supaya mereka memberi peringatan). Dengan demikian dua lafadz tersebut
mengandung arti kewajiban belajar dan mengajar. Kegiatan belajar mengajar sangat
penting demi terciptanya kemaslahatan bagi umat Islam, sehingga di dalam al-Qur’an
Allah memerintahkan umat Islam agar melaksanakan kedua tugas tersebut.

Selain dari yang terkandung dari ayat Al-Qur’an surat At-Taubah: 122,
terdapat pula penjelasan terkait kewajiban belajar mengajar yaitu dalam QS. An-Nahl:
78 yang berbunyi:

َ ‫َوهللاُ اَ ْخ َر َج ُك ْم ِّم ْن بُطُوْ ِن ُأ َّمهَتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُموْ نَ َش ْيًئا َو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع َوااْل َب‬
َ‫ لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُوْ ن‬,َ‫ْصاَر َوااْل َ ْفِئ َدة‬

Artinya: “Dan Allah SWT mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati
nurani, agar kamu bersyukur”. (QS. An-Nahl: 78)

Ayat di atas menunjukkan bahwa ada tiga potensi yang terlibat dalam proses
pembelajaran. mendengar, melihat, dan hati biasanya merupakan alat untuk
memperoleh pengetahuan dan dapat dikembangkan melalui kegiatan belajar. Koneksi
antara ketiga komponen tersebut adalah bahwa mendengar memiliki tugas
mempertahankan pengetahuan yang telah ditemukan dari hasil belajar dan mengajar,
Hati memiliki tugas memurnikan pengetahuan tentang semua kualitas buruk.

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa yang memiliki kedudukan tinggi di
hadapan Allah SWT itu adalah mereka yang mati syahidkarena ikut berjihad membela
Islam saja, padahal yang dikatakan itu tidak hanya berperang melawan musuh saja,
akan tetapi mencari ilmu juga dapat dikatakan sebagai jihad. Hal ini beralasan bahwa
generasi muda tidak akan tahu soal ilmu, jika tidak ada orang yang mencari dan
7
mengajarkan ilmu.
Berdasarkan hal diatas, bahwa betapa pentingnya memperdalam pengetahuan
agama atau dikenal dengan istilah belajar. Dengan belajar, seseorang akan mengalami
perubahan pengetahuan, pemikiran dan tingkah laku ke arah yang lebih baik.

Selain kewajiban belajar, umat Islam juga diperintahkan untuk mengajar. Yaitu
mereka yang telah memperdalam pengetahuan agama diharuskan untuk
menyampaikan kembali ilmu itu kepada masyarakat setempat atau kalau dalam dunia
pendidikan terhadap siswa. Hal ini sangat penting dilakukan, karena tidak bisa
dipungkiri bahwa dalam sebuah masyarakat itu tidak semua paham ilmu agama,
sehingga mereka membutuhkan seorang pemimpin yang dapat mengarahkannya
kepada jalan yang benar terhadap siswa. Sedangkan kalau dalam dunia pendidikan,
terdapat siswa yang memiliki hak untuk diberi pendidikan dan pengajaran. Disinilah
peran orang terdidik untuk memberi pengajaran atau dikenal dengan istilah mengajar

C. Hadits yang Menjelaskan Pengertian Tentang Kewajiban Belajar Mengajar.

Berikut terdapat hadis Nabi SAW, terkait dengan kewajiban dalam belajar,
hadis tersebut di riwayatkan oleh HR. Ibnu Majjah yang berbunyi:

‫حدثناهشام بن عمارحدثناحفص بن سليمان حدثنا كثيربن ش نظيرعن محمدبن سيرين عن انس بن مالك قال قال رسول هللا‬
‫ طلب العلم فريضة على ك مسلم وواضع العلم عندغيراهله كمقلدالحنازيرالجوه واللؤلؤوالذهب (ابن‬: ‫صلى هللا عليه وسلم‬
)‫ماجه‬

Artinya: “Telah menceritakan kepada kami Hisham bin Ammar, mengungkapkan


kepada kami Hafsa bin Sulaiman, mengungkapkan kepada kami Katsir Syindzir dari
Muhammad Sirin dari Anas Malik berkata, Rasulullah saw bersabda: “Mencari ilmu
diperlukan untuk setiap (Muslim). Selanjutnya, (menempatkan ) ilmu tentang individu
yang bukan ahli, maka, pada saat itu tidak lain adalah individu yang mengikuti babi,
berlian, mutiara, dan emas”. (HR.Ibnu Majjah)

Dari hadis tersebut bisa dipahami dua hal. Pertama, menuntut ilmu itu
hukumnya wajib bagi semua umat Islam. Karena dengan ilmu pengetahuan manusia
akan menjadi makhluk yang tercerahkah. Ilmu pula menjadi pembeda antara manusia
dan hewan. Kehidupan manusia akan lebih beradab jika didasari dengan ilmu. Kedua,
8
menempatkan ilmu harus kepada ahlinya. Jika ilmu tidak disandarkan pada ahlinya
maka akan menimbulkan kekacauan dan berujung menyesatkan.
Rasulullah juga menyampaikan dalam sebuah hadis yaitu:

‫ َو َم ْن َأ َرا َد هُ َما فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْلم‬,‫ َو َم ْن َأ َرا َد اَأْل ِخ َر ِة فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم‬,‫َم ْن َأ َرا َد ال ُّد ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم‬

Artinya: “Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia,


wajiblah ia memiliki ilmunya; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia)
di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan
kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula”. (HR. Bukhari dan
Muslim)

Pentingnya belajar dan mengejar pengetahuan dijelaskan dengan sangat jelas


dalam berbagai proposisi untuk mempelajari kedua ayat suci Al-Quran dan hadis
Nabi. Tentu saja ini menjadikan posisi belajar dalam Islam sangat penting. Kenapa,
nabi Muhammad. juga mendorong umatnya untuk terus belajar, terutama mengenai
ilmu agama atau ilmu tauhid yang pada akhirnya akan membawa kita pada kebaikan.
Tinjau esai belajar dalam Islam berikut 6 posisi belajar dalam Islam dan alasannya.

Sedangkan hadis mengenai kewajiban dalam mengajar adalah sebagai berikut:

( ‫ ان هللا لم يبعثنى معنتا و َل متعنتا ولكن يبعثنى معلماميسرا‬: ‫عن جابربن عبد هللا قال قال رسول هللا صل هللا عليه وسلم‬
)‫رواه مسلم‬

Artinya: “Dari Jabir Bin Abdillah telah berkata, Rasulullah saw bersabda:
“sesungguhnya Allah tidak mengutusku untuk memaksa orang atau
menjerumuskannya, akan tetapi Dia mengutusku sebagai seorang pengajar dan orang
yang memudahkan urusan”. (HR. Muslim)

‫ْال ِع ْل ُم بِاَل َع َم ٍل َكال َّش َج ِر بِاَل ثَ َم ٍر‬

Dari hadits tersebt, dapat dipahami bahwa setiap ilmu kebaikan harus di
amalkan. karna setiap orang yang mengamalkan ilmunya, maka ilmu orang yang
mengamalkan tersebut akan bertambah. kesimpulannya ialah, jangan kikir akan ilmu.
karna semakin ilmu itu dipendam, akan semakin menjadikan bodoh pada si pemilik
ilmu tersebut.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Yang dimakud dengan belajar mengajar (pendidikan) dalam arti yang seluas-
luasnya disini adalah pendidikan yang bukan hanya berarti formal seperti disekolah,
tetapi juga yang informal dan nonformal. Yaitu pendidikan dan pengajaran yang
dilakukan oleh siapa saja yang memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian, kepada siapa
saja yang membutuhkan, dimana saja mereka berada, menggunakan sarana apa saja,
dengan cara-cara apa saja, sepanjang hayat manusia itu.

10
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Izzuddin Taufiq, Dalil Anfus Alqur’an Dan Embriologi (Ayat-ayat


Tentang Penciptaan Manusia) (Solo: Tiga serangkai, 2006),42.

M. Quraish Shihab, Wawasan Al-qur’an: Tafsir Maudhu’i Atas Pelbagai Persoalan


Umat , (Bandung: Mizan, 2001), 433.

Al-Ghazali, Mutiara Ihya’ ’Ulumuddin: Ringkasan Yang Ditulis Sendiri Oleh Sang
Hujjatul-Islam, (Bandung: Mizan, 2003), 26.

Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan , 35.

Tim Redaksi Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008), 28.

11

Anda mungkin juga menyukai