Makalah
Disusun Oleh :
Elin Rias Tuti (19054015)
Risma Elsafitri (19054020)
Fitri Ardiha Nur Kholifah (20054023)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Sholawat dan
salam juga kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan kebaikan
beliau kita dituntun dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang yakni agama
Islam.
Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “Tafsir Tarbawi ”. Dengan ini
penulis mengangkat judul “PESERTA DIDIK PERSEKTIF AL-QUR’AN”.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu penulis dalam pembuatan makalah ini. Penulis mengakui bahwa
manusia mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Dalam pembuatan makalah
ini penulis banyak kekurangan, oleh karena itu penulis memohon agar
pembimbing materi dan pembaca dapat memakluminya. Penulis mengharapkan
kritik dan saran dari makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberi
manfaat kepada kita semua, Aamiin.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Pengertian Peseta Didik.............................................................................3
B. Ayat-Ayat Al-Qur’an yang Mengandung tentang Peserta didik...............3
1. Al-Tahrim ayat 6...................................................................................4
2. Asy-Syu’ara ayat 214.............................................................................5
3. At-Taubah ayat 122............................................................................... 7
4. An-Nisa’ayat 170................................................................................... 8
C. Implementasi Ayat-Ayat Al-Qu’an bagi pesert Didik.....................................10
BAB III PENUTUP.............................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidik dan peserta didik merupakan komponen penting dalam sistem
pendidikan Islam. Kedua komponen ini saling berinteraksi dalam proses
pembelajaran untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan.
Demikian pula peserta didik, ia tidak hanya sekedar objek pendidikan,
tetapi pada saat-saat tertentu ia akan menjadi subjek pendidikan. Hal ini
membuktikan bahwa posisi peserta didik pun tidak hanya sekedar pasif laksana
cangkir kosong yang siap menerima air kapan dan dimanapun. Akan tetapi peserta
didik harus aktif, kreatif dan dinamis dalam berinteraksi dengan gurunya,
sekaligus dalam upaya pengembangan keilmuannya.
Pendidikan merupakan bimbingan dan pertolongan secara sadar yang
diberikan oleh pendidik kepada peserta didik sesuai dengan perkembangan
jasmaniah dan rohaniah ke arah kedewasaan. Peserta didik di dalam mencari nilai-
nilai hidup, harus dapat bimbingan sepenuhnya dari pendidik, karena menurut
ajaran Islam, saat anak dilahirkan dalam keadaan lemah dan suci/fitrah sedangkan
alam sekitarnya akan memberi corak warna terhadap nilai hidup atas pendidikan
agama peserta didik.
Hal ini sebagaimana Firman Allah SWT:
دِّينُ ا ْلقَيِّ ُمGكَ الGGِق هَّللا ِ َذلG َ َّ َر النGَفََأقِ ْم َو ْج َه َك لِلدِّي ِن َحنِيفًا فِ ْط َرةَ هَّللا ِ الَّتِي فَط
ِ G ِدي َل لِ َخ ْلGا اَل تَ ْبGGاس َعلَ ْي َه
َس اَل يَ ْعلَ ُمون ِ َولَ ِكنَّ َأ ْكثَ َر النَّا
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah
atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada
peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui.” (Q.S Ar-Rum : 30)
Dilihat dari segi kedudukannya, peserta didik adalah makhluk yang
sedang berada dalam proses pekembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya
masing-masing. Mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisiten
menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya. Dengan demikian, maka agar
pendidikan Islam dapat berhasil dengan sebaik-baiknya haruslah menempuh jalan
pendidikan yang sesuai dengan perkembangan fitrah anak didik.
iv
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumusakan masalah adalah
sebagai berikut:
1. Apa itu peseta didik ?
2. Apa saja ayat-ayat yang mengandung tentang peserta didik ?
3. Bagaimana Implementasi Ayat-Ayat Al-Qu’an bagi peserta didik ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tetang peserta didik
2. Untuk mengetahui ayat-ayat yang mengandung tentang peserta didik
3. Untuk mengetahui Implementasi Ayat-Ayat Al-Qur’an bagi peserta didik
v
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abdul Mujib, IlmuPendidikan Islam, (Jakarta : Kencana, 2008), cet. 2, h. 103
2
Abdul Mujib, Ibid., h. 104
vi
B. Ayat-ayat Al-Qur’an
1. Surat At-Tahrim ayat 6
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.”(QS. At-Tahrim : 6)
3
https://blog.uad.ac.id/anggi1700016030/2018/05/29/memahami-isi-kandungan-qs-at-tahrim-
ayat-6/
vii
2. Asy–Syu’ara 214
4
https://kang-purngeblog.blogspot.com/2017/12/obyek-pendidikan-islam.html
viii
Artinya : “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya,
supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah : 122)
ix
memberi peringatan, sehingga ada seorang dari mereka yang harus berpisah ari
bapak dan ibunya.Nabi SAW memberi tahu mereka dan menyuruh agar mereka
memberi peringatan kepada kaumnya. Dan jika telah kembali kepada kaum
tersebut, maka mereka menyeru mereka supaya masuk islam dan memperingatkan
mereka dari api Neraka, serta menyampaikan kabar gembira tentang Surga.6
Pada ayat ini memberi anjuran tegas kepada umat Islam agar ada
sebagaian dari umat Islam memperdalam agama.seorang yang mendalami ilmunya
dan selalu memiliki tanggung jawab dalam pencarian ilmu Allah. Hasil dari
pembelajaran itu tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi diharapkan mampu
untuk menyampaikan terhadap orang lain.
6
Abdullah bin Muhammad Alu Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4 (Bogor: Pustaka Imam asy-
Syafi’i.2008), h. 296-297.
x
Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul Muhammad itu
kepadamu dengan (membawa) kebenaran dari Rabb-mu.Maka berimanlah kamu,
itulah yang lebih baik bagimu.Yaitu, Sungguh telah datang kepada kalian
Muhammad dengan membawa hidayah, agama yang hak dan penjelasan tuntas
dari Allah. Maka berimanlah kalian dengan apa yang dibawanya dan ikutilah dia,
niscaya itu lebih baik bagi kalian.
Kemudian Allah berfirman “jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak
merugikan Allah sedikitpun)” yaitu Allah tidak membutuhkan kalian dan
keimanan kalian serta tidak akan rugi dengan kekafiran kalian. Pada ayat ini Allah
SWT berfirman, ”Dan adalah Allah Maha Mengetahui.” Yaitu, bagi orang yang
berhak mendapat hidayah diantara kalian, maka Allah SWT memberinya hidayah.
Sedangkan terhadap orang-orang yang berhak mendapatkan hinaan, maka Allah
SWT pun akan menghinakannya. Hakim “Maha bijaksana”.Yaitu pada perkataan,
syariat dan qadar-Nya. “karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu
adalah kepunyaan Allah.7
Pada surat an-Nissa ayat 170, nabi Muhammad Saw diutus dengan
membawa kebenaran kepada manusia, jadi manusia disini merupakan objek yang
hendak dituju oleh Allah melalui rasulnya untuk diberikan kebenaran. Manusia
sebagai tujuan dari dakwah Muhammad yang diutus oleh Allah merupakan objek
dari dakwah Muhammad, dalam pendidikan manusia jugalah yang menjadi objek
dikarenakan akal yang dimiliki manusia hendaklah dioptimalkan dan
diberdayakan sehingga menjadi sesuatu yang baik dan terhindar dari kedzaliman.
xi
Berdasarkan penjelasan diatas, maka beberapa ayat Al-Qur’an yang
menyinggung tentang seseorang pendidik dalam pembelajaran, diantaranya
adalah Q.S. At-Tahrim ayat 6, Q.S. Asy-Syu’ara ayat 214, Q.S. At-Taubah
ayat 122 dan Q.S. An-Nisa’ ayat 170. Maka sesuai dengan ayat-ayat Al-
Qur’an yang telah dijelaskan diatas, maka implementasi ayat-ayat Al-Qur’an
bagi pendidik adalah :
1. Dalam surah at-tahrim ayat 6 dapat kita jadikan pegangan dalam membina
diri sendiri dan orang lain.
2. Proses pembinaan dimulai dari diri sendiri.
3. Perintah menjaga diri sendiri dengan tetap menjalankan perintah Allah
SWT, menjauhi laranagn Allah, dan bertaubat dari perkara yang
menjadikan murka Allah dan mendatangkan siksa.
4. mendidik diri sendiri dengan cara menjalankan terlebih dahulu perintah
Allah dan rasulnya dan jauhkan larangan Allah dan rasulnya, sampai
seseorang merasa senang dalam menjalankannya.
5. Dalam surah as-syuara dapat disimpulkan bahwa Allah menyuruh
Rasulullah SAW, agar memberi peringatan kepada kerabat-kerabatnya
yang terdekat dan bahwasanya tidak ada yang dapat menyelamatkan para
kerabat kecuali keimanannya.
6. Dalam surah at taubah dapat di simpulkan bahwa Orang-orang yang
berjuang di bidang pengetahuan, oleh agama Islam disamakan nilainya
dengan orang-orang yang berjuang di medan perang. Dengan demikian
dapat diambil suatu pengertian, bahwa dalam bidang ilmu pengetahuan,
setiap orang mukmin mempunyai tiga macam kewajiban, yaitu: menuntut
ilmu, mengamalkannya dan mengajarkannya kepada orang lain.
7. Pada surat an-Nissa ayat 170, nabi Muhammad Saw diutus dengan
membawa kebenaran kepada manusia, jadi manusia disini merupakan
objek yang hendak dituju oleh Allah melalui rasulnya untuk diberikan
kebenaran. Manusia sebagai tujuan dari dakwah Muhammad yang diutus
oleh Allah merupakan objek dari dakwah Muhammad, dalam pendidikan
manusia jugalah yang menjadi objek dikarenakan akal yang dimiliki
xii
manusia hendaklah dioptimalkan dan diberdayakan sehingga menjadi
sesuatu yang baik dan terhindar dari kedzaliman .
xiii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peserta didik adalah orang maupun kelompok yang bertanggung jawab dalam
memberikan pendidikan, sehingga materi yang diajarkan atau yang disampaikan dapat
dipahami oleh objek pendidikan.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
kaitannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman agar memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya, amin.
14
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib, IlmuPendidikan Islam, (Jakarta : Kencana, 2008), cet. 2, h. 103 Abdul Mujib,
Ibid., h. 104
https://blog.uad.ac.id/anggi1700016030/2018/05/29/memahami-isi-kandungan-qs-at-tahrim-
ayat-6/
https://kang-purngeblog.blogspot.com/2017/12/obyek-pendidikan-islam.html
Abdullah bin Muhammad Alu Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4 (Bogor: Pustaka Imam asy-
Syafi’i.2008), h. 296-297.
Abdullah bin Muhammad, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2, (Bogor: Pustaka Imam asy-
Syafi’i.2003), h. 466
https://farahalkiftiyah.wordpress.com/2018/08/23/tafsir-ayat-ayat-tentang-obyek-dan-peserta-
didik-dalam-pendidikan-islam/#_ftn5
15