Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK PERSPEKTIF

PENDIDIKAN ISLAM
Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Pendidikan

Dosen Pengampu: Abdul Azis, M.Ag

Disusun Oleh :

1. Ahmad Murtadho (11022030)


2. Nor Qomariyah (11022045)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Pendidik Dan
Peserta Didik Perspektif Pendidikan Islam” dapat saya selesaikan dengan baik. Saya
berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman pembaca. Begitu
pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT keruniai kepada saya
sehingga makalah ini dapat saya susun melalui beberapa sumber yakni melalui media
internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan saya semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini.
Harapan saya, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Tiada yang sempurna didunia, melainkan Allah SWT.

Demikian makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang saya angkat dalam makalah ini. Saya mohon
maaf. Saya menerima kritik dan saran seluas luasnya dari pembaca agar bisa membuat
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Pati, 23 Oktober 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
C. Tujuan .......................................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
A. Pengertian Pendidik dan Peserta Didik Menurut Islam......................... 6
B. Syarat Seorang Pendidik Menurut Islam ................................................. 8
C. Hak Dan Kewajiban Pendidik Dan Peserta Didik Menurut Islam ....... 8
BAB III ................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................ 13
A. Kesimpulan ............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang mementingkan masa depan umatnya. Dalam ajaran
Islam terdapat berbagai hal yang menarik terkhususnya pendidik. Istilah pendidik
banyak dijumpai dalam Islam, mulai dari Kitab Sucihnya, Hadits Nabinya, dan
panggilan-panggilan yang masyhur dikalangan umatnya. Pendidik merupakan kunci
bertahannya ajaran agama. Allah akan menghilangkan ilmu agama dengan
mematikan para ulama. Begitu berharganya pendidik dimata umat Islam. Tanpa
pendidik manusia akan binasa disebabkan kelakuannya yang serba salah. Kita lihat
dizaman zahiliyyah tidak ada seorang pendidik dizaman itu, sehingga akhlak yang
terpuji hilang tak nampak.
Peserta didik juga begitu penting dalam hal mempertahankan ajaran agama.
Siapa lagi penerus agama kalau bukan anak didik yang ada pada saat ini. Akhlak yang
menurun diseabkan anak didik tak mau lagi berpedoman dengan Alquran, dan
dengan Hadits, akan tetapi mereka lebih merasa asyik dengan membaca filsafat. Hal
ini kan mengancam generasi umat Muslim di dunia ini. Jika mereka meletakkan
filsafat di atas ajaran Islam, maka tunggulah kehancuran yang akan terjadi. Dalam
hal ini peran pendidik haruslah profesional, membimbing anak didik kejalan yang
lurus dan menasehatinya untuk menegakkan kalimat Tuhan.
Sebagai pendidik dan peserta didik haruslah mengetahui tugas dan sifat yang
harus dimiliki mereka. Dengan demikian hilanglah kekacauan yang mungkin akan
terjadi. Beriman kepada Allah dan Rasulnya dan berbakti kepada orangtua dan
menghargai ilmu dan menjungjung tinggi nilai agama dan pancasila.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Pendidik dan Peserta Didik Menurut Islam?
2. Bagaimana Syarat Seorang Pendidik Menurut Islam?
3. Bagaimana Hak Dan Kewajiban Pendidik Dan Peserta Didik Menurut Islam?
C. Tujuan
1. Mengetahui Tentang Pengertian Pendidik dan Peserta Didik Menurut Islam
2. Mengetahui Tentang Syarat Seorang Pendidik Menurut Islam

4
3. Mengetahui Tentang Hak Dan Kewajiban Pendidik Dan Peserta Didik Menurut
Islam

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidik dan Peserta Didik Menurut Islam
Pengertian Pendidik: Secara etimologi, dalam konteks pendidikan Islam,
pendidik disebut dengan murabbi, muallim dan muaddib. Kata murabbi berasal dari
kata rabba – yurabbi. Kata muallim isim fail dari allama-yuallimu. Sedangkan kata
muaddib berasal dari kata addaba-yuaddibu. Kata atau istilah murabbi, sering
dijumpai dalam kalimat yang orientasinya lebih mengarah pada pemeliharaan, baik
yang bersifat jasmani atau rohani. Pemeliharaan seperti ini terlihat dalam proses
orang tua membesarkan anaknya. Istilah muallim, pada umumnya dipakai dalam
pembicaraan aktifitas yang lebih terfokus pada pemberian atau pemindahan ilmu
pengetahuan (baca:pengajaran), dari seseorang yang tahu kepada orang yang tidak
tahu. Istilah muaddib lebih luas dari istilah muallim dan lebih relevan dengan
konsep pendidikan Islam.
Sedangkan secara terminologi, para ahli berbeda pendapat dalam
mengemukakan pendapatnya tentang pendidik diantaranya:
a. Moh. Fadhil al-Jamil menyebutkan, bahwa pendidik adalah orang yang
mengarahkan manusia kepada kehidupan yang baik sehingga terangkat derajat
kemanusiaannya sesuai dengan kemampuan dasar yang dimiliki oleh manusia.
b. Marimba mengartikan pendidik sebagai orang yang memikul tanggungjawab
sebagai pendidik, yaitu manusia dewasa yang karena hak dan kewajibannya
bertanggungjawab tentang pendidikan peserta didik.
c. Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa pendidik adalah setiap orang
yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai kedewasaan
peserta didik.
d. Zakiah Daradjat berpendapat bahwa pendidik adalah individu yang akan
memenuhi kebutuhan pengetahuan, sikap dan tingkah laku peserta didik.
e. Ahmad Tafsir mengatakan bahwa pendidik dalam Islam sama dengan teori di
Barat, yaitu siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peerta
didik

6
Istilah lain yang lazim digunakan untuk pendidik ialah guru. Kedua istilah
tersebut berkesesuaian artinya, bedanya ialah istilah guru seringkali dipakai di
lingkungan pendidikan formal, sedangkan pendidik dipakai di lingkungan formal,
informal maupun nonformal.
Di Indonesia pendidik disebut juga “guru” yaitu orang yang digugu dan
ditiru. Menurut Hadari Nawawi, guru adalah orang-orang yang kerjanya mengajar
atau memberikan pelajaran di sekolah atau di kelas. Lebih khususnya diartikan
orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang ikut serta
bertanggungjawab dalam membentuk anak-anak mencapai kedewasaan masing-
masing.1
Pengertian peserta didik: Komponen penting dalam dunia pendidikan
lainnya adalah peserta didik, dikarenakan tindakan/ perbuatan mendidik itu
dilakukan untuk membawa peserta didik kepada tujuan pendidikan Islam.
Pendidikan Islam memandang peserta didik sebagai seseorang yang berniat
mengembangkan kemampuan melalui proses pembelajaran dengan tujuan untuk
menjadi ‘alim yang beriman-bertakwa serta berakhlak mulia, sehingga mampu
melaksanakan tugasnya di dunia sebagai abdi dan khalifah. Lain halnya dengan
Roqib yang menambahkan bahwa peserta didik adalah manusia yang mana pada
saat yang sama ia bisa menjadi peserta didik sekaligus pendidik. Peserta didik
dalam pendidikan Islam sering disebut dengan bermacam istilah, diantaranya;
santri, talib, muta’allim, muhazb, dan tilmiz. Beberapa istilah juga digunakan untuk
sebutan anak didik, diantaranya “murid” berasal dari kata “arada-yuridu-iradatan-
muridun” bermakna orang yang bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu. Sebutan
“anak didik” berarti bahwa guru menyayangi murid seperti anaknya sendiri. Namun
dalam sebutan anak didik tersebut, pengajaran masih berpusat kepada guru, tetapi
tidak seketat pada “guru-murid”. Sedangkan sebutan “peserta didik” menekankan
pada pentingnya partisipasi murid dalam proses pembelajaran.2

1
Siti Suwaibatul Aslamiyah, “Pendidik Dalam Perspektif Pendidikan Islam” dalam Jurnal Al
Hikmah No. 2, Vol.3, 2013
2
Difaul Husna, Yazida Ichsan, Unik Hanifah Salsabila, “Pendidik Dan Peserta Didik Dalam
Perspektif Islam” dalam Jurnal Kajian Dan Penelitian Pendidikan Islam No. 2, Vol.14, 2020

7
B. Syarat Seorang Pendidik Menurut Islam
Menjadi tenaga pendidik bukanlah pekerjaan yang mudah, sebab tenaga
pendidik dipercaya untuk membentuk kepribadian anak didik, mengembangkan
ranah cipta, rasa dan karsanya, serta membimbing dan melatih anak didik menuju
kedewasaan susila yang cakap. Itu sebabnya di pundak tenaga pendidik diberikan
tugas dan tanggung jawab besar yang harus dilaksanakan penuh dengan loyalitas
dan dedikasi. Oleh karena itu, seseorang yang hendak menjadi tenaga pendidik
harus memenuhi beberapa syarat.untuk mengetahui syarat-syarat mejadi guru, maka
dapat dianalisis berdasarkan pandangan para pakar dibawah ini.
Menurut Sadirman A.M. untuk menjadi tenaga pendidik harus memenuhi empat
syarat. Keempat syarat yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Persyaratan administratif yang mencakup: berkewarga-negaraan Indonesia,
usia minimum 18 tahun, berkelakuan baik dan lain-lain.
b. Persyaratan teknis yang mencakup: harus berijazah pendidikan guru,
menguasai cara dan teknik mengajar, trampil mendesain program pengajaran
serta memiliki motivasi untuk memajukan pendidikan.
c. Persyaratan psikis yang mencakup: sehat rohani, dewasa dalam berpikir dan
bertindak, mampu mengendalikan emosi, sabar, ramah, sopan, memiliki jiwa
kepemimpinan, konsekuen, bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki
jiwa pengabdian.
d. Persyaratan fisik meliputi: berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh byang
memungkinkan mengganggu pekerjaan dan tidak memiliki gejala-gejala
penyakit yang menular.3
C. Hak Dan Kewajiban Pendidik Dan Peserta Didik Menurut Islam
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban pendidik dan
peserta didik menurut Islam serta alangkah baiknya kalau dibahas dulu arti dari hak
dan kewajiban tersebut Hak adalah kewenangan atau kekuasaan seseorang dalam
melakukan sesuatu hal yang telah ditentukan oleh hukum. Ada juga yang
mengartikan “hak” itu sebagai aturan dan segala hal yang mengatur kewenangan
atau kekuasaan seseorang dalam melakukan sesuatu hal. Sedangkan Secara

3
Fitriani, Tenaga Pendidik Menurut Perspektif Islam, (Sukabumi: CV Jejak, anggota IKAPI,
2023), H. 17-19

8
morpologi kata kewajiban berasal dari bahasa Arab “wajib”, yang berarti “mesti
dilakukan”. Sehingga, kalau kita merujuk kepada istilah Fiqih, kata “wajib”
diartikan sebagai sesuatu yang apabila dilakukan mendapatkan pahala dan apabila
tidak dilakukan berdosa. Sehingga perbuatan wajib berarti perbuatan yang mesti
dilakukan dan ia akan mendapatkan pahala, sebaliknya kalau perbuatan tersebut
tidak dilakukan, ia melakukan dosa.
Nah tadi kita sudah membahas tentang pengertian hak dan kewajiban. Sekarang
kita akan membahas apa saja hak dan kewajiban pendidik dan peserta didik itu.
Hak dari seorang pendidik ada 2 yaitu:
1) gaji, mengenai penerimaan gaji para ahli berbeda pendapat. Menurut Al-
Ghazali mengharamkan gaji sedangkan menurut Al-Qabisi, memandang gaji
itu tak dapat tidak harus diadakan. Alasannya karena pendidik telah menjadi
jabatan profesi tentu mereka berhak mendapatkan kesejahteraan dalam
kehidupan ekonomi berupa gaji atau honorarium.
2) penghargaan. Guru adalah abu al-ruh (bapak rohani) bagi peserta didiknya.
Dialah yang memberikan santapan rohani dan memperbaiki tingkah laku
peserta didik
Oleh karena itu guru harus dimuliakan mengingat peranannya yang sangat
penting dalam menyiapkan generasi mendatang. Seperti yang diungkapkan oleh M.
Athiyah Al Abrasyi, yang dikutip Zainuddin dkk: “Menghormati guru berarti
penghrmatan terhadap anak-anak kita. Bangsa yang ingin maju peradabannya
adalah bangsa yang mampu memberikan penghargaan dan penghormatan kepada
para pendidik.4
Adapun kewajiban seorang pendidik sebenarnya telah disinggung pada awal
Islam, baik pada masa Nabi SAW, maupun pada zaman-zaman seterusnya, akan
tetapi pembahasannya belum ditata rapi dan sistematis seperti pada ilmuan Islam di
zaman modern. Nabi pernah menyinggung tentang kewajiban seseorang secara
umum, baik kepala pemerintahan, kepala keluarga, dan lain sebagainya.
Kewajiaban-kewajiban guru yang telah dirumuskan oleh pakar Islam di antaranya
adalah :

Siti Suwaibatul Aslamiyah, “Pendidik Dalam Perspektif Pendidikan Islam” dalam Jurnal Al
4

Hikmah No. 2, Vol.3, 2013

9
• Ibnu Sina (370 H/980 M)
Dalam sebuah buku Pemikir Pendidikan Islam karya Abu Muhammad
Iqbal, dijelaskan gagasan besar ilmuan muslim, yaitu Ibnu sina, Ibnu Sina
menjelaskan, bahwa seorang guru harus orang yang terhormat, menonjol budi
pekertinya, cerdas, teliti, sabar, telaten dalam membimbing peserta didiknya,
adil, hemat dalam penggunaan waktu, gemar bergul dengan anakanak, tidak
keras hati, dan senantiasaa menghias diri. Selain itu guru harus mengutamakan
kepentingan umat dari pada kepentingan diri sendidiri, menjauhkan diri dari
meniru sifat seorang raja, yang hanya ingin dihormati saja, mengetahui etika
dan sopan santun dalam kegiatan belajar mengajar, sopan dan santun dalam
berdiskusi dengan pesertaa didiknya. Ibnu Sina juga menambahkan, seorang
guru tidak hanya mengajarkan dari segi teoritis saja kepada peserta didiknya,
kemudian juga melatih segi keterampilan, mengubah budi pekerti dan
kebebasannya dalam berfikir, ia juga menekankan adanya perhatian yang
seimbang antara aspek penalaran (kognitif) yang diwujudkan dalam pelajaran
bersifat pemahaman, aspek penghayatan (afektif) yang diwujudkan dalam
pelajaran bersifat perasaan, dann aspek pengamalan (psikomotorik).5
• Ibnu Taimiyah (661 H-748 H)
Ibnu Taimiyah menjelaskan tentang kewajiban seorang guru adalah
sebagai berikut :
Pertama, Guru adalah Khulafa’, yaitu orang yang menggantikan misi
perjuangan Nabi, dalam bidang pengajaran.
Kedua, hendaknya senantiasa menjadi panutan bagi muridnya dalam hal
kejujuran, berpegang teguh pada akhlak yang mulia dan menegakkan syariat
Islam.
Ketiga, hendaknya dalam menyebarkan ilmunya tidak main-main atau
sembrono.
Keempat, membiasakan diri untuk menambah dan menghafal ilmunya
terutama al-Qur’an dan al-Sunnah.6

5
Abu Muhammad Iqbal, Pemikiran Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), hal.
14
6
Ibid, hal. 63

10
Sedangkan Hak dan Kewajiban peserta didik menurut sistem pendidikan islam
tercermin dalam hubungan proses pendidikan, yang didalamnya ada peserta diidik,
pendidik, lembaga pendidikan, kurikulum, dan lain-lainnya, yang tidak hanya tertuju
pada satu aspek, tetapi meliputi seluruh aspek hubungan, sehingga hak dan kewajiban
peserta didik dapat tercapai. Hak peserta didik meliputi:
1. Peserta didik berhak untuk memperoleh kemudahan dalam pasilitas pendidikan
agar proses belajar mengajar dapat berlangsung lebih mudah setiap saat, dan
berhak untuk memperoleh kesempatan belajar, tanpa harus dibedakan antara
mereka yang kaya dengan yang miskin, sehingga peserta didik mendapatkan
pelayanan secara wajar.
2. Peserta didik berhak dipenuhinya segala kebutuhan jasmani dan rohani.
Terpenuhinya kebutuhan materil dan moril. Dalam sistem pendidikan islam
kebutuhan materil meliputi: kebutuhan dhoruri, tahsini, dan takmili. Sedangkan
kebutuhan moril meliputi: kebutuhan akan kasih sayang, rasa aman, harga diri,
rasa bebas, dan bimbingan.

Sedangkan kewajiban peserta didik menurut pendidikan islam berbeda beda,


menurut Muhammad Athiyah Ak-Abrasi kewajiban peserta didik meliputi:

1. Wajib mensucikan hati dari sifat kehinaan


2. Wajib menghiasi jiwa dengan kemuliaann dan dekat dengan Allah
3. Belajar terus menerus
4. Konsentrasi diri pada seorang guru yang mantap
5. Menghormati dan memuliakan diri karena Allah
6. Menyenangkan bagi guru
7. Jangan mencari kesalahan guru
8. Belajar dengan sungguh-sungguh
9. Memulai salam ketika bertemu dengan guru
10. Menciptakan suasana kecintaan dan kesenangan diantara murid
11. Mengulangi pelajaran dimalam hari
12. Tidak meremehkan ilmu pengetahuan apapun macamnya.7

7
Muhammad Athiyah Al-Abrasi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, A. Ghani
(Penterjemah), (Jkarata: Bulan Bintang, 1993), hal 73-75.

11
Sedangkan menurut Iman Al-Ghozali kewajiban peserta didik ada sepuluh,
yaitu:

1. Mendahulukan kesucian jiwa dari akhlak tercela


2. Menyedikitkan hubungan dengan kesibukan dunia
3. Tidak sombong karena ilmu dan tidak menentang guru
4. Memelihara pendapat yang berbedda-beda
5. Tidak meninggalkan satu bagian dari ilmu-ilmu yang terpuji, dan lebih
mengutamakan ilmu yang lebih penting
6. Belajar secara tertib dan teratur
7. Tidak berpindah sebelum menguasai ilmu tersebut
8. Mengetahui sebab-sebab yang dapat mengetahui semulia-mulia ilmu, baik
dalam dalil maupun dalam buahnya ilmu
9. Bertujuan untuk menghiasi dan mengindahkan batin dengan keutamaan
10. Mengetahui kaitan ilmu dengan umumnya.8

8
Dalam Zuhairini, Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991), hal,
149-164.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidik yaitu orang yang digugu dan ditiru. Menurut Hadari Nawawi, guru
adalah orang-orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di sekolah
atau di kelas. Lebih khususnya diartikan orang yang bekerja dalam bidang
pendidikan dan pengajaran, yang ikut serta bertanggungjawab dalam membentuk
anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing. Adapun pengertian peserta didik
adalah seseorang yang berniat mengembangkan kemampuan melalui proses
pembelajaran.
Berikut syarat-syarat pendidik:
1. Persyaratan administratif
2. Persyaratan teknis
3. Persyaratan psikis
4. Persyaratan fisik
Hak dan kewajiban pendidik :
1. Hak pendidik: mendapatkan gaji dan mendaatkan penghargaan.
2. Kewajiban pendidik memiliki beberapa pendapat yaitu menurut Ibnu Sina
(370 H/980 M) dan Ibnu Taimiyah (661 H-748 H).
Hak dan kewajiban peserta didik:
a. Hak peserta didik: berhak untuk memperoleh kemudahan dalam pasilitas
dan berhak dipenuhinya segala kebutuhan jasmani dan rohani.
b. Kewajiban peserta didik juga memiliki beberapa pendapat yang berbeda
yaitu menurut Muhammad Athiyah Ak-Abrasi dan menurut Iman Al-
Ghozali.

13
DAFTAR PUSTAKA

Abu Muhammad Iqbal. (2015). Pemikiran Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.
Difaul Husna, Yazida Ichsan, Unik Hanifah Salsabila. (2020). “Pendidik Dan Peserta
Didik Dalam Perspektif Islam”. Jurnal Kajian Dan Penelitian Pendidikan Islam.
No. 2, Vol.14.
Fitriani. (2023). Tenaga Pendidik Menurut Perspektif Islam. Sukabumi: CV Jejak,
anggota IKAPI.
Muhammad Athiyah Al-Abrasi. (1993). Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, A.
Ghani (Penterjemah), Jakarata: Bulan Bintang.
Siti Suwaibatul Aslamiyah. (2013). “Pendidik Dalam Perspektif Pendidikan Islam”.
Jurnal Al Hikmah. No. 2, Vol.3.
Siti Suwaibatul Aslamiyah. (2013). “Pendidik Dalam Perspektif Pendidikan Islam”.
Jurnal Al Hikmah. No. 2, Vol.3.
Zuhairini. (1991). Seluk Beluk Pendidikan dari Al-Ghazali. Jakarta: Bulan Bintang.

14

Anda mungkin juga menyukai