Disusun Oleh :
TAHUN 2023/1444 H
KATA PENGANTAR
yang telah memberikan tugas ini kepada kami , dan tulisan ini adalah hasil
dari diskusi kami.
Dalam proses penyusunan makalah ini kami berterimakasih kepada semua
orang yang telah memberikan dukungan yang berharga bagi kami. Kami juga
ingin berterimakasih kepada sumber referensi yang telah kami gunakan untuk
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna dan
banyak kekurangan dari berbagai aspek. Maka dari itu kami menerima kritik,
saran, dan koreksi dari para pembaca untuk memperbaiki tulisan ini dimasa yang
akan datang.
Kami berharap tulisan ini akana bermmanfaat dan menabah wawasan bagi
para pembaca. Akhir kata, kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya,
kepada semua pihak yang yang membantu dalam membuat tulisan ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan Masalah......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
DAFTAR PUSTA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu komponen dalam sistem pendidikan adalah adanya peserta didik, pes
erta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pendidikan, sebab ses
eorang tidak bisa dikatakan sebagai pendidik apabila tidak ada yang dididiknya.
Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar, yang perlu dikembangk
an melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis, baik pendidikan itu di lingkunga
n keluarga, sekolah maupun di lingkungan masyarakat dimana anak tersebut berada.
Sebagai peserta didik juga harus memahami kewajiban, etika serta melaksanaka
nya.. Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilakukan atau dilaksanakan oleh peserta didi
k. Sedangkan etika adalah aturan perilaku, adat kebiasaan yang harus ditaati dan dilaksan
akan oleh peserta didik dalam proses belajar.
Namun itu semua tidak terlepas dari keterlibatan pendidik, karena seorang pend
idik harus memahami dan memberikan pemahaman tentang dimensi-dimensi yang terdap
at didalam diri peserta didik terhadap peserta didik itu sendiri, kalau seorang pendidik tid
ak mengetahui dimensi-dimensi tersebut, maka potensi yang dimiliki oleh peserta didik t
ersebut akan sulit dikembangkan, dan peserta didikpun juga mengenali potensi yang dimi
likinya.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan membahas mengenai masalah peserta d
idik dalam perspektif pendidikan Islam. Meliputi pengertian peserta didik itu sendiri, asp
ek-aspek peserta didik, seperti apa karakteristik peserta didik itu, bagaimana seharusnya
etika yang harus dimiliki oleh peserta didik, dan apa saja hak serta kewajiban peserta did
ik tersebut.
B. Rumusan Masalah
3
1. Apa Yang Dimaksud peserta didik?
2. Bagaimana etika peserta didik?
3. Bagaimana karakteristik pesrta didik?
4. Bagaimana urgensi pengenalan peserta didik?
C. Tujuan Penulisan
1. Mendeskripsikan Apa Itu Pengertian peserta didik
2. Mengetahui etika peserta didik
3. Mengetahui karakteristik peserta didik
4. Mengetahui urgensi pengenalan peserta didik
4
BAB II
PEMBAHASAN
Barikut ini akan diuraikan pengertian peserta didik dari sudut pandang
Pendidikan Islam, yaitu:
a. Muta'allim
b. Mutarabbi
Mutarabbi adalah orang yang di didik dan orang yang belajar dan orang
yang dipelihara. Defenisi Mutarabbi adalah lawan dari defenisi murabbi yaitu
pendidik, pengasuh. Sedangkan mutarabbi adalah yang dididik dan diasuh.
c. Muta'addib
Muta'addib adalah orang yang yang diberi tata cara sopan santun atau orang
yang dididik untuk menjadi orang yang berakhlak baik. Muta'addib juga berasal
dari muaddib yang artinya mendidik dalam hal tingkah laku peserta didik. Jadi,
mutaaddib adalah orang yang diberi pendidikan tentang tingkah laku.2
Secara umum menurut istilah pengertian peserta didik dapat dilihat dari
beberapa ahli berikut. Uyoh Sadullah dkk berkata: Istilah pelajar mengacu pada
1
Dapartemen pendidikan dan kebudayaan RI, kamus besar bahasa Indonesia (Cet IX;Jakarta:balai
pustaka,1997),h 232
2
Salminawati, filsafat pendidikan islam (bandung:perdana muliana sarana, 2011), h. 139-140
5
semua orang yang terlibat dalam pendidikan di tingkat Maxo. Topiknya sangat
beragam dan tidak terbatas pada anak-anak yang lebih besar. Siapa pun bisa
menjadi teladan. Siapa pun yang terlibat dalam proses pembelajaran bisa menjadi
teladan, mulai dari bayi hingga orang tua.3
Ramayuddin mengutip pendapat Saleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Majid
dalam kitab al-Tarbiyah al-Tadris dan berkata: “Siswa adalah individu yang ciri-
cirinya ditentukan oleh kondisi perkembangan dan pertumbuhannya, serta sikap
dan perilakunya dibentuk oleh pengaruh lingkungannya.”4
Etika peserta didik seperti yang dirumuskan oleh ahli di atas perlu disempurnakan
dengan 4 akhlak peserta didik dalam menuntut ilmu, yaitu :
1) Peserta didik harus mempunyai tujuan menuntut ilmu dalam rangka menghiasi
jiwa dengan sifat keimanan, mendekatkan diri kepada Allah.
2) Peserta didik harus tabah dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan sabar dalam
menghadapi tantangan dan cobaan yang datang.
3) Peserta didik harus ikhlas dalam menuntut ilmu dan menghormati guru atau
pendidik, berusaha memperoleh kerelaan dari guru dengan mempergunakan
beberapa cara yang baik.
Ada berbagai macam karakteristik yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Dalam
Modul Belajar Mandiri untuk calon guru yang disediakan oleh Kemendikbud, karakteristik
peserta didik meliputi:
Etnik, tentunya masing-masing peserta didik berasal dari etnis yang berbeda-beda.
3
Uyoh Sadullah Agus Muharam, Bahang Robandi, Pedagogik Ilmu Me Alfabeta 2011), h. 135
4
Ramayulis, Dasar-Dasar kependidikan, Suatu Pengantar lima Pendidika Mulia, 2015), h.159
5
Putri ani dalimunthe, peserta didik dalam perspektif pendidikan islam 2017
6
1. Kultural, peserta didik sebagai anggota suatu masyarakat tentunya juga memiliki budaya
tertentu.
2. Status sosial, peserta didik pada suatu kelas biasanya berasal dari status sosialekonomi
yang berbeda-beda.
3. Minat, peserta didik memiliki perasaan senang atau suka yang berbeda-beda terhadap
mata pelajaran yang dipelajarinya.
Kemampuan awal peserta didik bersifat individual, artinya setiap peserta didik memiliki
kemampuan awal yang berbeda, sehingga untuk mengetahuinya juga harus bersifat
individual.
8.Perkembangan sosial, setiap peserta didik memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma dan tradisi yang berlaku pada kelompok atau masyarakat,
kemampuan untuk saling berkomunikasi dan kerja sama. Perkembangan sosial peserta
didik pun dapat diketahui/dilihat dari tingkatan kemampuannya dalam berinteraksi dengan
orang lain dan menjadi bagian masyarakat di lingkungannya.6
6
https://www-quipper-com./info-guru/karakteristik-peserta-didik
7
Salah satu tujuan dari pendidikan adalah menolong anak mengembangkan
potensinya semaksimal mungkin , dan karena itu pendidikan sangat mengutungkan baik
bagi anak maupun masyarakat .Anak didik memandang sekolah sebagai mencarinya
sumber “ bekal “ yang akan menbuka dunia bagi mereka .Orang tua memandang sekolah
sebagai tempat dimana anaknya akan mengembangkan kemampuan. Pemerintah berharap
agar sekolah akan mempersiapkan anak untuk memjadi warga negara yang baik dan
cakap. Bimbingan merupakan sebagian dari pendidikan, yang menolong anak tidak hanya
mengenal diri serta kemanpuan tetapi juga mengenal dunia disekitarnya. Dalam hal ini agar
dapat menolong anak ia harus dikenal dalam segala aspeknya dan dalam konteks( situasi )
hidupnya dimana ia hidup.Tanpa pengenalan tidap mungkin kita membuat rencana yang
efektif untuk mengadakan perubahan dalam diri anak tersebut. Bimbingan yang benar yang
berhasil harus didasarkan pengenalan terhadap dan tentang anak didik yang di
bimbingannya.
Hasil penelitian para pakar psikologi pendidikan dan ahli – ahli instruksional menemukan
bahwa otak kanan anak belum banyak di libatkan dalam proses pembelajaran. Kurikulum
pendidikan di Indonesia belum menyentuh bagaimana menggali potensi siswa dalam
pembelajaran. Pembelajaran banyak bersifat konstruktif dengan menekankan pada
gambaran dominan kognitif. Hal ini bisa terlihat dari sistem pendidikan kita yang masih
lebih banyak mengandalkan hafalan dan ukuran keberhasilan siswa di tentukan oleh
bagaimana kemampuan siswa menuliskan jawaban atau memilih pilihan jawaban secara
objektif dari masalah yang di hadapkan kepada siswa.
Dikatakan pula bahwa proses menciptakan lingkungan belajar sedemikian rupa dengan
pembelajaran. Belajar mungkin saja terjadi tanpa pembelajaran namun pengaruh suatu
pembelajaran dalam belajar hasil lebih sering menguntungkan dan biasanya mudah di
amati. mengajar di artikan dengan suatu keadaan untuk menciptakan situasi yang mampu
merangsang untuk belajar.7
BAB 3
PENUTUP
7
https://www.jurnal.unma.ac.id
8
Kesimpulan
Dalam Islam, peserta didik dianggap sebagai amanah yang harus dihormati
dan diberikan pendidikan yang baik. Berikut adalah beberapa kesimpulan yang dapat
diambil mengenai peserta didik dalam Islam:
1. Peserta didik adalah individu yang memiliki potensi dan hak untuk mendapatkan
pendidikan yang berkualitas. Mereka adalah generasi penerus umat Islam yang perlu
dibekali dengan pengetahuan agama dan dunia yang luas.
2. Etika peserta didik dalam pendidikan Islam meliputi sikap hormat, disiplin,
kesabaran, kejujuran, kerja keras, dan rasa tanggung jawab. Peserta didik diharapkan
untuk menghormati guru dan sesama peserta didik, serta menjaga perilaku yang baik
dalam lingkungan pendidikan.
3. Karakteristik peserta didik dalam Islam mencakup keinginan untuk belajar, rasa
ingin tahu yang tinggi, kemampuan berpikir kritis, kepekaan sosial, dan kecintaan
terhadap agama. Mereka juga diharapkan memiliki sikap rendah hati, kesederhanaan,
dan keberanian dalam menghadapi tantangan.
4. Urgensi pengenalan peserta didik dalam Islam adalah untuk membentuk generasi
yang beriman, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi tantangan zaman.
Pengenalan peserta didik dilakukan melalui pendidikan agama yang mengajarkan
nilai-nilai Islam, serta pendidikan umum yang memberikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
9
Dapartemen pendidikan dan kebudayaan RI, kamus besar bahasa Indonesia (Cet
IX;Jakarta:balai pustaka,1997),h 232
Salminawati, filsafat pendidikan islam (bandung:perdana muliana sarana, 2011), h. 139-140
Uyoh Sadullah Agus Muharam, Bahang Robandi, Pedagogik Ilmu Me Alfabeta 2011), h. 135
Ramayulis, Dasar-Dasar kependidikan, Suatu Pengantar lima Pendidika Mulia, 2015), h.159
Putri ani dalimunthe, peserta didik dalam perspektif pendidikan islam 2017
https://www-quipper-com./info-guru/karakteristik-peserta-didik
https://www.jurnal.unma.ac.id
10