Disusun Oleh
Fahmi Ahmad Fauzi
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID) CIAMIS
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Peran dan
Fungsi Peserta Didik ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih pada Bapak Prof.Dr.H.M.Djaswidi Al Hamdanie, M.Pd.selaku Dosen
mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai bagaimana seorang peserta didik dalam perspektif
pendidikan islam, dan juga mengetahui bagaimana kedudukan guru, ciri-ciri dan karakteristik
pendidik, syarat menjadi pendidik dalam perspektif pendidikan islam. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan
tersebut bermacam-macam, mulai dari perbedaan fisik, pola berfikir dan cara merespon atau
mempelajari hal-hal baru. Salah satu komponen dalam system pendidikan adalah adanya
peserta didik, peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam system
pendidikan, sebab seseorang tidak bisa dikatakan sebagai pendidik apabila tidak ada yang
dididiknya.
Melihat dari hal di atas, perlu adanya pengetahuan oleh masyarakat tentang pengertian
peserta didik itu sendiri. Fakta-fakta di lapangan ditemukan system pengelolaan anak didik
masih mengguanakan cara-cara konvensional dan lebih menekankan pengembangan
kecerdasan dalam arti yang sempit dan kurang memberikan perhatian kepada pengembangan
bakat kreatif peserta didik. Sehingga diperlukan pengertian dan pemahaman karakter manusia
sebagai peserta didik. Kemudian tentang pengetahuan batas awal dan akhir pendidikan juga
sangat dibutuhkan, mengingat masih kurangnya pemahaman dari hal-hal tersebut.
Maka dari itu kami menyusun makalah ini yang berisi tentang bagaimana memahami
peserta didik sebagai faktor pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka diambil rumusan masalah:
1. Bagaimana pengertian peserta didik?
2. Bagaimana Hakikat Peserta Didik?
3. Apa tugas dan tanggungjawabpeserta didik ?
4. Bagaimana sifat-sifat peserta didik yang ideal?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Peserta Didik
Peserta didik merupakan input dalam organisasi sekolah dan bahan mentah yang harus di
olah oleh sekolah untuk menjadi input yang berkualitas pada jenjang pendidikan berikutnya.
Pengertian peserta didik menurut UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Potensi peserta didik di olah
melalui proses pembelajaran (kegiatan belajar mengajar), di mana melalui kegiatan belajar itu
peserta didik tidak hanya memperoleh pengetahuan, mampu bekerja sama, berkomunikasi,
memiliki jiwa toleransi dan saling pengertian, serta memiliki kemampuan untuk
berkompetisi.Selain pengertian peserta didik sebagai tersebut di atas, juga ada beberapa
pengertian lain tentang apa itu peserta didik.
Secara etimologi peserta didik dalam bahasa arab juga disebut dengan timidzjamaknya
adalah Talamid, yang artinya adalah “murid”, maksudnya adalah “orang-orang yang
mengingini pendidikan”. Dalam bahasa arab dikenal juga dengan istilah Thalib jamaknya
adalah Thullab, yang artinya adalah “orang-orang yang mencari ilmu”.
Dalam arti Luas, Peserta didik adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan
sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit, peserta didik diartikan setiap siswa yang
belajar di sekolah (sinolungan, 1997)
Departemen pendidikan nasional (2003), menegaskan bahwa peserta didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan.
Dari beberapa pengertian di atas yang telah disebutkan. Maka pengertian peserta didik
dapat pula diartikan sebagai individu yang mengalami perkembangan dan perubahan,
sehingga ia harus mendapatkan bimbingan dan arahan untuk membentuk sikap moral dan
kepribadian.
Suatu system pendidikan dapat di katakana bermutu, jika proses belajar mengajar di
laksanakan dengan menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak
mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan.
B. Hakikat Peserta Didik
Peserta didik adalah pokok persoalan dalam suatu proses pendidikan. Didalam proses
belajar mengajar peserta didik merupakan pihak yang memiliki tujuan serta memiliki cita-cita
2
3
yang ingin dicapai secara optimal. Peserta didik akan menuntut dan melakukan sesuatu agar
tujuan belajarnya dapat terpenuhi. Jadi dalam proses belajar mengajar peserta didiklah yang
harus diperhatikan.
Pendidikan merupakan suatu keharusan yang harus diberikan kepada peserta didik atau
anak didik. Peserta didik sebagai manusia yang memiliki akal, harus dibina dan dibimbing
sebaik mungkin dengan perantaraan pendidik atau guru. Pendidik harus memahami hakikat
peserta didiknya sebagai subjek dan objek pendidikan dalam proses belajar mengajar. Peserta
didik adalah amanat bagi para pendidiknya. Jika ia dibiasakanuntuk melakukan kebaikan,
niscaya ia akan tumbuh menjadi orang yang baik, selanjutnya memperoleh kebahagian dunia
dan akhiratlah kedua orang tuanya dan juga setiap mu’alim dan murabbi yang menangani
pendidikan dan pengajarannya.
Sebaliknya, jika peserta didik dibiasakan melakukan hal-hal yang buruk dan ditelantarkan
tanpa pedidikan dan pengajaran maka dia akan menjadi seseorang yang celaka dan binasa
(Jamal Abdul Rahman: 2008, 16). Dengan demikian dalam konsep pendidikan Islam tugas
mengajar, mendidik, dan memberikan tuntutan sama artinya dengan upaya untuk meraih
surga. Sebaliknya, menelantarkan hal tersebut berarti sama dengan menjuruskan diri kedalam
neraka. Jadi kita tidak boleh melalaikan tugas ini. ( Jamal Abdul Rahman: 2008, 17)
Ada beberapa hal yang terkait dengan hakikat peserta didik yaitu :
1. Peserta didik bukan miniature orang dewasa, ia mempunyai dunia sendiri
2. Peserta didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu yang mempunyai
pola perkembangan serta tempo dan iramanya yang harus disesuaikan dalam proses
pendidikan
3. Peserta didik memiliki kebutuhan diantaranya kebutuhan biologis, rasa aman, rasa
kasih sayang, rasa harga diri dan realisasi diri
4. Peserta didik memiliki perbedaan antara individu dengan individu lain, baik
perbedaan yang disebabkan oleh faktor endogen (fitrah) maupun eksogen
(lingkungan) yang meliputi segi jasmani, intelegensi, sosial, bakat, minat, dan
lingkungan yang mempengaruhinya.
5. Peserta didik dipandang sebagai kesatuan system manusia walaupun terdiri dari
banyak segi tetapi merupakan satu kesatuan jiwa dan raga (cipta, rasa, dan karsa).
6. Peserta didik merupakan objek pendidikan yang aktif dan kreatif serta produktif.
Anak didik bukanlah sebagai objek pasif yang biasanya hanya menerima dan
medengar saja(Syafaruddin: 2016, 47).
4
betapa pentingnya budaya mengulang kembali materi ilmu yang didapatkan sampai-
sampai sepangkat sayiddina Ali pun yang notabene mendapat julukan “gerbang semua
ilmu”sangat menjaga budaya mengulang kembali materi pelajaran yang telah
didapatkan.
4) Senantiasa Memanfaatkan atau mengajarkan sekecil apapun ilmu yang kita miliki,
sebuah pepatah mengatakan bahwa “perbedaan antara ilmu dan harta itu tipis, apabila
harta semakin banyak diberikan kepada orang lain akan semakin berkurang, apabila
harta semakin banyak diberikan kepada orang lain akan semakin bertambah” hal ini
menandakan bahwa memberikan ilmu kepada orang lain salah satu faktor pendorong
tercapainya kesuksesan pembelajaran seseorang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peserta didik adalah individu yang mengalami perkembangan dan perubahan, sehingga ia
harus mendapatkan bimbingan dan arahan untuk membentuk sikap moral dan kepribadian. Di
dalam proses pendidikan peserta didik disamping sebagai objek juga sebagai subjek. Oleh
karena itu agar seorang pendidik berhasil dalam proses pendidikan, maka ia harus memahami
peserta didik dengan segala karakteristiknya. Islam memiliki konsep tentang peserta didik
diantaranya adalah teori fitrah, pengaruh eksternal dan belajar sepanjang hayat. Peserta didik
memiliki beberapa dimensi penting yang mempengaruhi akan perkembangan peserta didik,
dimensi ini harus diperhatikan secara baik oleh pendidik dalam rangka mencetak peserta
didik yang berakhlak mulia dan dapat disebut sebagai insan kamil. Etika peserta didik dalam
proses pendidikan Islam sangatlah berperan penting dalam proses perkembangan dan
pencapaian peserta didik sebagai insan kamil.
B. Saran
Bagi seorang pendidik atau guru harus memahami betul kebutuhan-kebutuhan dari
peserta didiknya, baik itu kebutuhan fisiknya, kebutuhan sosialnya, kebutuhannya untuk
mendapatkan status, kebutuhan mandirinya, kebutuhannya untuk berprestasi, disayangi dan
dicintai, berfilsafat, serta kebutuhannya untuk berintelektual. Juga pendidik harus mengetahui
apa-apa yang menjadi dimensi dari peserta didik yaitu dimensi fisik, akal, dimensi agama,
akhlak, rohani, seni, serta dimensi sosialnya.
Bukan hanya untuk para pendidik yang harus memperhatikan peserta didik, tapi peserta
didik pun harus menghargai posisi pendidik sebagai pembina, pembimbing. Peserta didik
harus beretika serta harus memperhatikan kewajibannya terhadap pendidik serta orang-orang
disekitarnya, hal ini tidak lain dan tidak bukan untuk terciptanya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.
8
DAFTAR PUSTAKA