Oleh :
PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID)
CIAMIS JAWA BARAT
2021
Kompetensi Pembelajaran PAI
(Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)
Toto Supriyanto
Program Pscasarjana (S2) Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis
Alamat : JL. Kyai Haji Ahmad Fadlil 1, Cijeungjing, Dewasari, Kec. Ciamis,
Kabupaten Ciamis, Jawa Barat 46271
E-Mail : thothosupriyanto@gmail.com
Abstrak:
Proses pembelajaran diperlukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi
peserta didik selama proses pembelajaran. Kompetensi itu sendiri
merupakan tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki siswa
sebagai syarat untuk dianggap mampu mengembangkan potensi yang ada
pada dirinya dalam seperangkat sikap, pengetahuan dan keterampilan,
yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasi oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran. Sikap diperoleh melalui aktivitas
menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan
diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta.
Kata Kunci:
Kompetensi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kompetensi
Kompetensi Siswa Menurut definisi dari berbagai referensi,
kompetensi adalah: (1) Kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan;
Kemampuan atau kecakapan yang cukup/memadai; Keadaan cakap,
mampu, tangkas. (2) Properti atau sarana penopang yang memadai untuk
melengkapi kebutuhan dan kenyamanan hidup tanpa jumlah yang
berlebih-lebihan (3) Dalam hukum: kapasitas hukum, kualifikasi,
1. Sikap
Penilaian kompetensi sikap (afektif) adalah penilaian yang dilakukan
guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dari peserta
didik yang meliputi aspek menerima atau memperhatikan (receiving atau
attending), merespon atau menanggapi (responding), menilai atau
menghargai (valuing), mengorganisasi atau mengelola (organization), dan
berkarakter (characterization).5 Dalam kurikulum 2013 sikap dibagi
menjadi dua, yakni sikap spiritual dan sikap sosial. Bahkan kompetensi
sikap masuk menjadi kompetensi inti, yakni Kompetensi sikap 1 (KI 1)
untuk sikap spiritual dan kompetensi inti 2 (KI 2) untuk sikap sosial.
Dalam kurikulum 2013 kompetensi sikap, baik sikap spiritual (KI 1)
maupun sikap sosial (KI 2) tidak diajarkan dadlam Proses Belajar
Mengajar (PBM). Artinya kompetensi sikap spiritual dan sosial meskipun
memiliki Kompetensi Dasar (KD), tetapi tidak dijabarkan dalam materi
atau konsep yang harus disampaikan atau diajarkan kepada siswa melalui
PBM yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Walaupun demikian, kompetensi sikap sosial dan spiritual harus
terimplementasikan dalam PBM melalui pembiasaan dan keteladanan
yang ditunjukkan oleh siswa dalam keseharian melalui dampak pengiring
dari pembelajaran. Adapun Gradasi dari pengembangan kompetensi sikap
yaitu :
Menerima
Menjalankan
Menghargai
Menghayati
Mengamalkan
3. Keterampilan
a. Silabus
1) Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran
untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit
memuat:Identitas mata pelajaran
2) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
4) kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait
muatan atau mata pelajaran;
5) tema (khusus SD/MI);
6) materi pembelajaran;
7) pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
8) penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta
didik;
9) alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam
struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,
meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
2) memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai
manfaatdan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari,
dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional
dan internasional;
3) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
4) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai; dan
5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus.
c. Kegiatan Penutup
1) Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara
individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk
mengevaluasi: seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan
hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan
manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung;
2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
3. Penilaian
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses,
dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan
perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak
instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant
effect) dari pembelajaran. Penilaian merupakan suatu proses yang
b. Penilaian Tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes
Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan
kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab
soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis
jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti
memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
c. Penilaian Projek
Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,
d. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan
dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian
kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi
dan seni, seperti hasil karya seni kaligrafi Arab dan lain
sebagainya.
e. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik
dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta
didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang
terkait dengan kompetensi tertentu dalam Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti, antara lain: seni kaligrafi Arab, resensi
buku/literatur, laporan kerja individu atau kelompok, dan lain
sebagainya.
Ahmadi, Abu. dan Tri Prasetya, Joko, 1997. Strategi Belajar Mengajar,
Bandung : CV. Pustaka Setia, Cet. I.
Gredler, Margareth E. Bell. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Terj :
Munandir, Jakarta: Rajawali Press.
Rohani Ahmad dan Ahmadi, Abu. Pengelolan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Saputro, Supriadi dkk. 2000. Strategi Pembelajar, Bahan Sajian Prograam
Pendidikan Mengaajar. Malang: Universitas Negeri Malang.
Suharyono, dkk. 1991. Strategi Belajar Mengajar 1, Semarang : IKIP
Semarang Press.
Sujiono, Anas, 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT. Raja
Grafmdo Persada, Agustus, Cet. III.
Syah, Muhibbin, 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekaatan Baru.
Bandung: Remaja Rosda Karya.
https://unityofscience.org/kompetensi-sikap-pengetahuan-dan
keterampilan/ (Diakses Tanggal 4 Desember 2021)