Anda di halaman 1dari 19

KOMPETENSI PEMBELAJARAN PAI

(SIKAP, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah


“Pengembangan Strategi Pembelajaran PAI”

Dosen Pengampu : Dr. Dede Husni Mubarok, M.Pd.I

Oleh :

NAMA : TOTO SUPRIYANTO


NIM. : 20011000888
SMT./KLS : III/B

PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID)
CIAMIS JAWA BARAT
2021
Kompetensi Pembelajaran PAI
(Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)

Toto Supriyanto
Program Pscasarjana (S2) Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis
Alamat : JL. Kyai Haji Ahmad Fadlil 1, Cijeungjing, Dewasari, Kec. Ciamis,
Kabupaten Ciamis, Jawa Barat 46271
E-Mail : thothosupriyanto@gmail.com

Abstrak:
Proses pembelajaran diperlukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi
peserta didik selama proses pembelajaran. Kompetensi itu sendiri
merupakan tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki siswa
sebagai syarat untuk dianggap mampu mengembangkan potensi yang ada
pada dirinya dalam seperangkat sikap, pengetahuan dan keterampilan,
yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasi oleh peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran. Sikap diperoleh melalui aktivitas
menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan
diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta.

Kata Kunci:
Kompetensi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan

PENDAHULUAN

Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti adalah pendidikan


yang memberikan pengetahuan dan keterampilan serta membentuk sikap,
dan kepribadian peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dilaksanakan melalui mata
pelajaran pada semua jenjang pendidikan, yang pengamalannya dapat
dikembangkan dalam berbagai kegiatan baik yang bersifat kokurikuler
maupun ekstrakurikuler.

1 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti adalah pendidikan yang
berlandaskan pada aqidah yang berisi tentang keesaan Allah Swt sebagai
sumber utama nilai-nilai kehidupan bagi manusia dan alam semesta.
Sumber lainnya adalah akhlak yang merupakan manifestasi dari aqidah,
yang sekaligus merupakan landasan pengembangan nilai-nilai karakter
bangsa Indonesia. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti adalah pendidikan yang ditujukan untuk dapat menserasikan,
menselaraskan dan menyeimbangkan antara iman, Islam, dan ihsan yang
diwujudkan dalam:

1. Hubungan manusia dengan Allah Swt.


Membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada
Allah Swt serta berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
2. Hubungan manusia dengan diri sendiri
Menghargai, menghormati dan mengembangkan potensi diri yang
berlandaskan pada nilai-nilai keimanan dan ketakwaan.
3. Hubungan manusia dengan sesame
Menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat
beragama serta menumbuhkembangkan akhlak mulia dan budi
pekerti luhur.
4. Hubungan manusia dengan lingkungan alam.
Penyesuaian mental keislaman terhadap lingkungan fisik dan sosial.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi
Kompetensi Siswa Menurut definisi dari berbagai referensi,
kompetensi adalah: (1) Kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan;
Kemampuan atau kecakapan yang cukup/memadai; Keadaan cakap,
mampu, tangkas. (2) Properti atau sarana penopang yang memadai untuk
melengkapi kebutuhan dan kenyamanan hidup tanpa jumlah yang
berlebih-lebihan (3) Dalam hukum: kapasitas hukum, kualifikasi,

2 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


kekuasaan, yurisdiksi, atau kesesuaian, seperti kompetensi seorang saksi
untuk bersaksi, kompetensi hakim untuk mengadili sebuah kasus.
Istilah kompetensi dalam pendidikan mulai populer di Indonesia
seiring dengan munculnya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) pada
tahun 2004, yang disempurnakan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi lebih
menekankan pada kompetensi peserta didik, atau kemampuan apa yang
harus dimiliki oleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran
tertentu.
Peserta didik dalam Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia
pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu, dengan tujuan
meningkatkan kompetensi peserta didik.
Kompetensi peserta didik adalah kemampuan yang harus
dimiliki/dicapai peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.
Kemampuan tersebut adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan,
nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak. Seseorang yang telah memiliki kompetensi dalam bidang
tertentu bukan hanya mengetahui, tetapi juga dapat memahami dan
menghayati bidang tersebut yang tercermin dalam pola perilaku sehari-
hari.
Kompetensi peserta didik pada setiap tingkat dan/atau semester
terdiri atas Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Secara
detil, klasifikasi kompetensi peserta didik mencakup:
a. Kompetensi Lulusan, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai
oleh peserta didik setelah tamat mengikuti pendidikan pada jenjang
atau satuan pendidikan tertentu. Misalnya, kompetensi lulusan SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK. Dilihat dari tujuan kurikulum,
kompetensi lulusan termasuk tujuan institusional.
b. Kompetensi Standar, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai
setelah anak didik menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada

3 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


setiap jenjang pendidikan yang diikutinya. Misalnya, kompetensi yang
harus dicapai oleh mata pelajaran IPA di SD, matematika di SD, dan lain
sebagainya. Dilihat dari tujuan kurikulum, kompetensi standar
termasuk pada tujuan kurikuler.
c. Kompetensi Dasar, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai
peserta didik dalam penguasaan konsep atau materi pelajaran yang
diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Dilihat dari
tujuan kurikulum, kompetensi termasuk pada tujuan pembelajaran.
Ketiga macam kompetensi peserta didik tersebut, terkait erat satu sama
lain. Kompetensi Dasar harus senantiasa mengacu pada Kompetensi
Standar (Standar Kompetensi), dan Kompetensi Standar harus senantiasa
mengacu pada Kompetensi Lulusan.

B. Jenis-Jenis Kompetensi Siswa

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran


PAI dan Budi Pekerti mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga
ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses
psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan
diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh
melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan
turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses.
Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), dan tematik
internal (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran
berbasispenyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong kemampuan peserta didik menghasilkan karya kontekstual,
baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan
pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya (project based

4 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


learning), dan berbasis pemecahan masalah (problem based learning).
Adapun kompetensi yang dalam pembelajaran pendidikan agama islam
adalah sebagai berikut :

1. Sikap
Penilaian kompetensi sikap (afektif) adalah penilaian yang dilakukan
guru untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap dari peserta
didik yang meliputi aspek menerima atau memperhatikan (receiving atau
attending), merespon atau menanggapi (responding), menilai atau
menghargai (valuing), mengorganisasi atau mengelola (organization), dan
berkarakter (characterization).5 Dalam kurikulum 2013 sikap dibagi
menjadi dua, yakni sikap spiritual dan sikap sosial. Bahkan kompetensi
sikap masuk menjadi kompetensi inti, yakni Kompetensi sikap 1 (KI 1)
untuk sikap spiritual dan kompetensi inti 2 (KI 2) untuk sikap sosial.
Dalam kurikulum 2013 kompetensi sikap, baik sikap spiritual (KI 1)
maupun sikap sosial (KI 2) tidak diajarkan dadlam Proses Belajar
Mengajar (PBM). Artinya kompetensi sikap spiritual dan sosial meskipun
memiliki Kompetensi Dasar (KD), tetapi tidak dijabarkan dalam materi
atau konsep yang harus disampaikan atau diajarkan kepada siswa melalui
PBM yang terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Walaupun demikian, kompetensi sikap sosial dan spiritual harus
terimplementasikan dalam PBM melalui pembiasaan dan keteladanan
yang ditunjukkan oleh siswa dalam keseharian melalui dampak pengiring
dari pembelajaran. Adapun Gradasi dari pengembangan kompetensi sikap
yaitu :
 Menerima
 Menjalankan
 Menghargai
 Menghayati
 Mengamalkan

5 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


2. Pengetahuan
Penilaian kompetensi kognitif (pengetahuan) adalah penilaian yang
dilakukan guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan
peserta didik dalam aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau
hafalan, pemahaman, penerapanatau aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi.4 Dalam kurikulum 2013 kompetensi ilmu pengetahuan menjadi
kompetensi inti dengan kode kompetensi inti (KI 3). Kompetensi
pengetahuan mereflesikan konsep-konsep kelimuan yang harus dikuasai
oleh siswa melalui proses belajar mengajar. Adapun Gradasi dari
pengembangan kompetensi pengetahuan yaitu :
 Mengingat
 Memahami
 Menerapkan
 Menganalisis
 Mengevaluasi

3. Keterampilan

Penilaian kompetensi keterampilan (psikomotor) adalah penilaian


yang dilakukan guru untuk mengukur tingkap pencapaian kompetensi
keterampilan dari siswa yang meliputi aspek imitasi, manipulasi, presisi,
artikulasi, dan naturalisasi. Kompetensi inti (KI 4), yakni keterampilan
tidak dapat dipisahkan dengan kompetensi inti 3 (KI 3), yakni
pengetahuan.6 Artinya, kompetensi pengetahuan menunjukkan siswa
tahu tentang keilmuan tertentu dan kompetensi keterampilan
menunjukkan siswa mampu menerapkan ilmu yang telah didapatkan.
Adapun Gradasi dari pengembangan kompetensi keterampilan yaitu :
 Mengamati
 Menanya
 Mencoba
 Menalar
 Menyaji

6 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


 Mencipta
C. Disain Dasar Pembelajaran Pelajaran PAI dan Budi Pekerti
1. Perencanaan
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar
Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran.
Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran
yang digunakan.

a. Silabus
1) Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran
untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit
memuat:Identitas mata pelajaran
2) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial
mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu
jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
4) kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait
muatan atau mata pelajaran;
5) tema (khusus SD/MI);
6) materi pembelajaran;
7) pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
8) penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta
didik;
9) alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam
struktur kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan

7 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


10) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan
elektronik,
alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan
danStandar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran
tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan
rencana pelaksanaan pembelajaran

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau
lebih. RPP dikembangkan dari silabusuntuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran
berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis pesertadidik. RPP disusun
berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Komponen RPP terdiri atas:
1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
3) Kelas/semester;
4) Materi pembelajaran;
5) Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian kd dan beban belajar dengan mempertimbangkan
jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan kd yang
harus dicapai;

8 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


6) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
7) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir
sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;
8) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran
untuk menyampaikan materi pelajaran;
9) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan
elektronik,
alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
10)Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan),
dan penutup; dan
11)Penilaian hasil pembelajaran.

c. Prinsip Penyusunan RPP


Dalam menyusun RPP hendaknya memerhatikan prinsip-prinsip
sebagai berikut.
1) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan
awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi
belajar,
kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.
2) Partisipasi aktif peserta didik.
3) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat
belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi
dan kemandirian.
4) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang
untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.

9 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


5) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
6) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
pencapaian
7) kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar.
8) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan
lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya.
9) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan
kondisi.

2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,
meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
2) memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai
manfaatdan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari,
dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional
dan internasional;
3) mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
4) menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan dicapai; dan
5) menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus.

10 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang
disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau scientific dan
atau inkuiridan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran
yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project
based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan
jenjang .
1) Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif
yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan
kompetensi yang mendorong siswa untuk melakuan aktivitas
tersebut.
2) Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta.
Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini
memiliki perbedaan dan kesamaan dengan aktivitas belajar
dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat pendekatan
scientific, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan
belajar berbasis penyingkapan penelitian (discovery/inquiry
learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya
kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok,
disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project
based learning).
3) Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi

11 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


(topik dan subtopik) mata pelajaran yang diturunkan dari
keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan. Untuk
mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan
pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning)
dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).

c. Kegiatan Penutup
1) Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara
individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk
mengevaluasi: seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan
hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan
manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung;
2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
3) melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian
tugas, baik tugas individual maupun kelompok; dan
4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.

3. Penilaian
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian
otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses,
dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan
perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak
instruksional (instructional effect) dan dampak pengiring (nurturant
effect) dari pembelajaran. Penilaian merupakan suatu proses yang

12 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


dilakukan melalui langkahlangkah perencanaan, penyusunan alat
penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang
menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan,
dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Dalam
PAI, penilaian yang dilakukan adalah penilaian proses dan outcome
yang dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti penilaian unjuk
kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and
pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui
kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian
diri.
a. Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan
dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.
Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu seperti: Praktik salat, baca al-Qu’ran, presentasi, diskusi,
bermain peran, dll.

b. Penilaian Tertulis
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes
Tertulis merupakan tes dimana soal dan jawaban yang diberikan
kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab
soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis
jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti
memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.

c. Penilaian Projek
Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,

13 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data.

d. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan
dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian
kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi
dan seni, seperti hasil karya seni kaligrafi Arab dan lain
sebagainya.

e. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik
dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta
didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang
terkait dengan kompetensi tertentu dalam Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti, antara lain: seni kaligrafi Arab, resensi
buku/literatur, laporan kerja individu atau kelompok, dan lain
sebagainya.

f. Penilaian Diri (Self Assessment)


Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta
didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur
kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor Belajar menjadi
peranan kepada Kompetensi Inti dan setiap KI memiliki KD
yang sesuai. Dengan perkataan lain, KI 1 memiliki KD yang
berkaitan dengan sikap spiritual, KI 2 memiliki KD yang
berkaitan dengan sikap sosial, KI 3 memiliki KD yang

14 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


berkaitan dengan pengetahuan dan KI 4 memiliki KD yang
berkaitan dengan keterampilan. KI-1, KI-2, dan KI-4
dikembangkan melalui proses pembelajaran setiap materi
pokok yang tercantum dalam KI-3. KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan
langsung, tetapi indirect teaching pada setiap kegiatan
pembelajaran.

15 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


KESIMPULAN

1. Kompetensi peserta didik adalah kemampuan yang harus


dimiliki/dicapai peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.
Kemampuan tersebut adalah perpaduan dari pengetahuan,
keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak. Seseorang yang telah memiliki kompetensi
dalam bidang tertentu bukan hanya mengetahui, tetapi juga dapat
memahami dan menghayati bidang tersebut yang tercermin dalam
pola perilaku sehari-hari.
2. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran
PAI dan Budi Pekerti mencakup pengembangan ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan
pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan
perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui
aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karaktersitik kompetensi
beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi
karakteristik standar proses.

3. Kompetensi sebagai kemampuan yang dapat dilakukan oleh peserta


didik yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan perilaku. Jadi,
kompetensi merupakan integrasi domain kognitif, afektif, dan
psikomotorik yang direfleksikan dalam perilaku.
 Kompetensi sikap sosial diharapkan peserta didik mempunyai sikap
menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan kebersamaan.
 Kompetensi pengetahuan mengarahkan peserta didik mempunyai
pengetahuan (factual, koseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa

16 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
 kompetensi keterampilan gambaran idealnya peserta didik dapat
mencoba, mengolah dan menyajikan dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

17 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. dan Tri Prasetya, Joko, 1997. Strategi Belajar Mengajar,
Bandung : CV. Pustaka Setia, Cet. I.
Gredler, Margareth E. Bell. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Terj :
Munandir, Jakarta: Rajawali Press.
Rohani Ahmad dan Ahmadi, Abu. Pengelolan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Saputro, Supriadi dkk. 2000. Strategi Pembelajar, Bahan Sajian Prograam
Pendidikan Mengaajar. Malang: Universitas Negeri Malang.
Suharyono, dkk. 1991. Strategi Belajar Mengajar 1, Semarang : IKIP
Semarang Press.
Sujiono, Anas, 2001. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : PT. Raja
Grafmdo Persada, Agustus, Cet. III.
Syah, Muhibbin, 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekaatan Baru.
Bandung: Remaja Rosda Karya.

https://unityofscience.org/kompetensi-sikap-pengetahuan-dan
keterampilan/ (Diakses Tanggal 4 Desember 2021)

18 ARTIKEL |Kompetensi Pembelajaran PAI (Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan)

Anda mungkin juga menyukai